Anda di halaman 1dari 25

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS /MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(PPKn)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan 2
Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas/Sekolah 4
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMA/SMK/MA/MAK)
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah 4
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMA/SMK/MA/MAK)
E. Pembelajaran dan Penilaian 8
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 10
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN DAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X 12
B. Kelas XI 17
C. Kelas XII 21

2
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)


memiliki visi dan misi mengembangkan peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, melalui proses
menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; dan memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual dan konseptual tentang
kewarganegaraan; dan menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
kewarganegaraan dengan terampil.

Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4


(empat) konsensus kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara,
ideologi nasioanl, dan pandangan hidup; (2) Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang
menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai
komitmen terhadap bentuk final Negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) dan
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud kesadaran atas keberagaman
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan
kohesif secara nasional dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.

Kegiatan pembelajaran untuk mencapai penguasaan kompetensi


pendidikan kewarganegaraan (sikap kewarganegaraan, pengetahuan
kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegraan) sebagaimana
termaktub dalam silabus menitik beratkan pada pembentukan karakter
warga negara Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia
serta demokratis dan bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam
Pasal 31 ayat 3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pengembangan sikap kewarganegaraan,
pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan
secara utuh menjadi karakter diorganisasikan melalui pengembangan
dampak instruksional, dampak pengiring, dan budaya kewarganegaraan
dalam lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan, dan
membelajarkan sepanjang hayat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai
model pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas, di luar kelas,
dan/atau dalam masyarakat serta jaringan (virtual).

Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan


keterampilan abad 21 melalui mata pelajaran PPKn serta memperkuat
upaya perubahan cara pandang (mindset) para guru PPKn untuk menjadi
lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan mengembangkan
pembelajaran PPKn.

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan
hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and
harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Penumbuhan dan
pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran,

3
pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang
menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai
perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.

Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di


SMA/SMK/MA/MAK ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan
yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta
didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable assessable), dan
bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan
dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat
serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan PPKn di SMA/MA/SMK/MAK diharapkan dapat berfungsi


sebagai menjadi wahana bagi peserta didik untuk mengimplementasikan
sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan
keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari–hari. Pendidikan
PPKn di SMA/MA/SMK/MAK menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu
memahami, meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari
berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.

Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang
lingkup Pancasila adalah:
● Menghayati dan bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; Menganalisis dan menerapkan
keputusan bersama berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
● Mensyukuri dan mendukung perwujudan Pancasila sebagai dasar
Negara; Menganalisis dan mendemonstrasikan langkah-langkah untuk
mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

4
● Menghayati dan menghargai nilai-nilai yang melekat dalam pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara sesuai dengan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; Menganalisis dan
menyaji nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk lingkup
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah:
● Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab
sebagai warga Negara; Merasionalkan dan menyajikan pelaksanaan
kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara terhadap
kehidupan sehari-hari.
● Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan jujur; mensintesiskan dan menerapkan
isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menghargai dan mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan
Negara sesuai Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 secara adil; Memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip
kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
● Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku
orang beriman dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum
dalam masyarakat untuk menjam in keadilan dan kedamaian;
Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis (kehidupan nyata)
pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian.

Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang
lingkup Bhinneka Tunggal Ika adalah:
● Mensyukuri dan bersikap toleran dalam keberagaman ekonomi
masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks
Bhinneka Tunggal Ika; Menggali dan melaksanakan tanggungjawab
terkait keberagaman ekonomi masyarakat.
● Peka/peduli dan memecahkan masalah-masalah yang muncul
dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di
masyarakat serta cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; Menganalisis dan mendukung prinsip persatuan dalam
keberagaman suku, agama, ras,dan antargolongan (SARA),dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis prinsip harmoni
dalam keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Peka/peduli dan menghargai
pendapat berkaitan masalah-masalah yang muncul dalam bidang
social, budaya, ekonomi dan gender di di masyarakat dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan Mendukung peran
mediator penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi,dan gender
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
● Menghayati dan membedakan nilai-nilai terkait pengaruh positif
dan negatif kemajuan IPTEK dengan senantiasa berlindung kepada
Tuhan Yang Maha Esa; Mengkontraskan dan menyaji hasil evaluasi
pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEK terhadap negara
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

5
Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang
lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:
● Meyakini dan mendukung dengan rasa tanggungjawab persatuan dan
kesatuan sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa; Menelaah dan
mendemonstrasikan dampak persatuan dan kesatuan terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara.
● Menghargai dan mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia; Mendukung konsep bela Negara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengkreasikan dan
mendemonstrasikan konsep cinta tanah air/bela negara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
● Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dengan jujur di masa yang akan datang sebagai upaya
dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia; Mengevaluasi dan mendemonstrasikan dinamika persatuan
dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan

Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah
Kejuruan sebagai berikut:

No Ruang Lingkup Kompetensi yang harus dicapai


1 Pancasila Menghayati, menghargai, menganalisis dan
menyaji nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
2 Undang-undang Mensyukuri, mendukung, memprediksi dan
Dasar Negara menalar hasil evaluasi praksis (kehidupan nyata)
Republik pelindungan dan penegakan hukum dalam
Indonesia 1945 masyarakat untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
3 Bhinneka Menghayati, membedakan, mengkontraskan dan
Tunggal Ika menyaji hasil evaluasi pengaruh positif dan
negatif kemajuan IPTEK terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4 Negara Mengembangkan, mempertahankan, mengevaluasi
Kesatuan dan mendemonstrasikan dinamika persatuan dan
Republik kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
Indonesia mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan


Kompetensi Inti tiap kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi

6
inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai
berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan


karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.

Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai


dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai
dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn
dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat
kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip
meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia.
Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan kompetensi
dasar.

Kerangka Pengembangan Kurikulum PPKn SMA/MA/SMK/MAK Kelas X


sd XII mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar yaitu
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas Kelas X sd XII yaitu:

KOMPETENSI INTI SMA/MA/SMK/MAK KELAS X sd XII

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI.1 Menghayati dan KI.1 Menghayati dan KI.1 Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaranagama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
KI.2 Menunjukkan KI.2 Menunjukkan KI.2 Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, disiplin, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab,
peduli (gotong peduli (gotong peduli (gotong
royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai),
santun, responsif santun, responsif santun, responsif
dan pro-aktif dan pro-aktif dan pro-aktif
sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari
solusi atas solusi atas solusi atas
berbagai berbagai berbagai
permasalahan permasalahan permasalahan
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif secara efektif secara efektif
dengan lingkungan dengan lingkungan dengan lingkungan
sosial dan alam sosial dan alam sosial dan alam
serta dalam serta dalam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, KI.3 Memahami, KI.3 Memahami,
menerapkan, menerapkan, menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan

7
pengetahuan pengetahuan mengevaluasi
faktual, faktual, pengetahuan
konseptual, konseptual, faktual,
prosedural prosedural dan konseptual,
berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan
ingintahunya berdasarkan rasa metakognitif
tentang ilmu ingintahunya berdasarkan rasa
pengetahuan, tentang ilmu ingin tahunya
teknologi, seni, pengetahuan, tentang ilmu
budaya, dan teknologi, seni, pengetahuan,
humaniora dengan budaya, dan teknologi, seni,
wawasan humaniora dengan budaya, dan
kemanusiaan, wawasan humaniora dengan
kebangsaan, kemanusiaan, wawasan
kenegaraan, dan kebangsaan, kemanusiaan,
peradaban terkait kenegaraan, dan kebangsaan,
penyebab peradaban terkait kenegaraan, dan
fenomena dan penyebab peradaban terkait
kejadian, serta fenomena dan penyebab
menerapkan kejadian, serta fenomena dan
pengetahuan menerapkan kejadian, serta
prosedural pada pengetahuan menerapkan
bidang kajian yang prosedural pada pengetahuan
spesifik sesuai bidang kajian yang prosedural pada
dengan bakat dan spesifik sesuai bidang kajian yang
minatnya untuk dengan bakat dan spesifik sesuai
memecahkan minatnya untuk dengan bakat dan
masalah. memecahkan minatnya untuk
masalah. memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, KI.4 Mengolah, menalar, KI.4 Mengolah, menalar,
menalar, dan dan menyaji menyaji, dan
menyaji dalam dalam ranah mencipta dalam
ranah konkret konkret dan ranah ranah konkret dan
dan ranah abstrak terkait ranah abstrak
abstrak terkait dengan terkait dengan
dengan pengembangan pengembangan
pengembangan dari yang dari yang
dari yang dipelajarinya di dipelajarinya di
dipelajarinya di sekolah secara sekolah secara
sekolah secara mandiri, bertindak mandiri serta
mandiri, dan secara efektif dan bertindak secara
mampu kreatif serta efektif dan kreatif,
menggunakan mampu dan mampu
metoda sesuai menggunakan menggunakan
kaidah keilmuan metoda sesuai metoda sesuai
kaidah keilmuan. kaidah keilmuan.

Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun


dengan ruang lingkup sebagai berikut:
● Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan
hidup bangsa.
● Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
● Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
Negara Republik Indonesia.
● Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi
dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

8
Kerangka Konseptual PPKn
Secara epistemologis PPKn dapat digambarkan sebagai berikut:

Kerangka Konseptual Materi PPKn

Peta Materi PPKn SMA/MA/SMK/MAK

Kelas X Kelas XI Kelas XII


1. Nilai-Nilai Pancasila 1. Kasus-kasus 1. Kasus-kasus
dalam kerangka pelanggaran hak asasi pelanggaran hak dan
praktik manusia dalam pengingkaran
penyelenggaraan perspektif Pancasila. kewajiban warga
pemerintahan 2. Sistem dan dinamika negara
Negara. demokrasi Pancasila 2. Pelindungan dan
2. Ketentuan Undang- sesuai dengan Undang- penegakan hukum
undang Dasar undang Dasar Negara dalam masyarakat
Negara Republik Republik Indonesia untuk menjamin
Indonesia tahun Tahun 1945. keadilan dan
1945 yang mengatur 3. Sistem hukum dan kedamaian
tentang wilayah peradilan di Indonesia 3. Pengaruh positif dan
negara, warga sesuai dengan Undang- negatif kemajuan
negara dan undang Dasar Negara IPTEKterhadap negara
penduduk, agama Republik Indonesia dalam bingkai
dan kepercayaan, Tahun 1945 Bhinneka Tunggal Ika
serta pertahanan 4. Dinamika peran 4. Dinamika persatuan
dan keamanan Indonesia dalam dan kesatuan bangsa
3. Kewenangan perdamaian dunia sebagai upaya
lembaga-lembaga sesuai Undang-undang menjaga dan
Negara menurut Dasar Negara Republik mempertahankan
Undang-undang Indonesia Tahun 1945 Negara Kesatuan
Dasar Negara 5. Kasus-kasus ancaman Republik Indonesia
Republik Indonesia terhadap Ideologi,
Tahun 1945. politik, sosial, ekonomi,
4. Hubungan budaya, pertahanan,
struktural dan dan keamanan dalam
fungsional bingkai Bhinneka
pemerintahan pusat Tunggal Ika
dan daerah menurut 6. Faktor pedorong dan
Undang-undang penghambat persatuan
Dasar Negara dan kesatuan bangsa
Republik Indonesia dalam Negara
Tahun 1945 Kesatuan Republik
5. Faktor-faktor Indonesia
pembentuk integrasi

9
nasional dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
6. Indikator ancaman
terhadap negara dan
upaya
penyelesaiannya di
bidang ideologi,
politik, social,
ekonomi, budaya,
pertahanan, dan
keamanan dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
7. Arti pentingnya
Wawasan Nusantara
dalam konteks
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

E. Pembelajaran dan Penilaian


1. Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach)


yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian
pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI–4),
sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi
pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut
memiliki langkah generik sebagai berikut:
a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning),
c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d. Mengasosiasi/menalar (assosiating)
e. Mengkomunikasikan (comunicating)
Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih
spesifik, misalnya:
● untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak
dengan penuh perhatian;
● untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya
dialektis/mendalam;
● untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian
dokumen historis;
● untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi
peristiwa publik;
● untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model
presentasi gagasan di depan publik (public hearing).
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara lain
sebagai berikut:
● Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait
hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
● Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation)
dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat
mata tetapi juga yang syarat makna;
● Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan
keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter
tertentu dan

10
● Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat
intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya) / kontemplasi maupun
interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat
meta kognitif.
● Pembelajaran PPKn di SD/MI dilaksanakan menggunakan
pendekatan tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal,
yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik
tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia

1. Penilaian

a. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu
sikap spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi dalam
beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang
beriman dan bertakwa, dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.

Penilaian sikap PPKn di SMA/SMK/MA/MAK dilakukan oleh guru


mata pelajaran PPKn, Teknik penilaian yang digunakan meliputi:
observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertent (incidental record) sebagai unsur penilaian utama.
Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman (peer
evaluation) dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat
dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian
sikap oleh pendidik. Penilaian yang utama dilakukan oleh guru
kelas melalui observasi selama periode tertentu dan penilaian sikap
tidak dilaksanakan pada setiap kompetensi dasar (KD). Penilaian
sikap dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak
hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang
menggambarkan perilaku peserta didik.

b. Penilaian Pengetahuan
Pengetahuan yang akan dinilai pada PPKn di SMA/SMK/MA/MAK
di berkaitan dengan Kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga Negara; Pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan
kedamaian; Pengaruh positif dan negatif kemajuan IPTEKterhadap
negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Dinamika persatuan
dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu

11
kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi
ketrampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian
kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn pada jenjang
SMA/MA/SMK/MAK adalah mencoba, mengolah, menyaji, menalar,
dan mencipta.

Teknik penilaian kompetensi ketrampilan menggunakan tes


praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubric.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan


Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya


dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk
mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik terhadap
Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar peserta
didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam dan
sosial di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris
bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya
Indonesia.

Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan (alam, sosial, budaya, dan


sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global classroom)
yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru PPKn harus
selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam rangka
memberikan pengalaman belajar (learning experience) peserta didik
dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari
lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas (expanding
environment approach) misalnya dengan kegiatan
karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.

Saat ini dunia pendidikan sedang beradaa dalam abad teknologi dan
informasi. Peserta didik yang ada dalam satuan pendidikan mulai dari
SD/MI sampai dengan SMA/MA selain sebagai warga negara juga sudah
menjadi warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi media teknologi
komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah menjadi
bagian dari komunitas teccnology natives (pengguna asli teknologi) karena
sejak lahir sudah berinteraksi dalam era teknologi. Sementara itu para
guru sebagian besar masih termasuk kategori pendatang baru (migran) ke
dunia baru TI (Teknologi Infomrasi). Oleh karena itu diperkukan pelatihan
pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola pembelajar PPKn
dalam konteks dinamikan kehidupan abad ke 21- abad TI.

Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah ada,
yang sering juga disebut konvensional/nonteknologi seperti Buku Teks
dan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak lagi diperlukan. Justeru dengan
bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya harus
mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi
bagian darai media belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu
ditekankan bahwa LKS jangan/bukan hanya sekedar kumpulan soal,
melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis,
menerapka dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan kemampuan berpikir tingkat tingi (higher order thinking

12
skills). Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan kemampuan
memanfaatkan TI dalam menggunakan atau mengembangkan LKS dan
menulis Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai terbukanya sumber
belajar bebas (open education resources) baik nasional maupun global,
guru PPKn harus berupaya memanfaatkan jaringan internet dalam
pembelajaran dengan mengembangkan pembelajaran berbasis jaringan
(pembelajaran daring). Dengan demikian pembelajarn PPKn menjadi
proses belajar yang terpadu/teraduk (blended learning).

13
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas X
Alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1.Mensyukuri nilai-nilai Nilai-nilai Pancasila ● Mengamati gambar
Pancasila dalam dalam kerangka /tayangan vidio/film
praktik praktik dengan penuh rasa
penyelenggaraan penyelenggaraan syukur dan atau
pemerintahan negara pemerintahan Negara membaca dari berbagai
sebagai salah satu a. Sistem Pembagian sumber (buku, media
bentuk pengabdian Kekuasaan cetak maupun
kepada Tuhan Yang Negara elektronik)nilai-nilai
Maha Esa b. Kedudukan dan Pancasila dalam
2.1 Mengamalkan nilai- Fungsi kerangka praktik
nilai Pancasila dalam Kementerian penyelenggaraan
kerangka praktik Negara Republik pemerintahan negara
penyenggaraan Indonesia dan ● Mengidentifikasi dan
pemerintah Negara Lembaga mengajukan pertanyaan
3.1 Menganalisis Nilai-nilai Pemerintah Non mendalam/dialektis
Pancasila dalam Kementerian dengan menggunakan
kerangka praktik c. Nilai-nilai high-order-thinking skills
penyelenggaraan Pancasila dalam (HOTS)
pemerintahan Negara Penyelenggaraan ● tentang Nilai-nilai
4.1.Mewujudkan pemerintahan Pancasila dalam
keputusan bersama kerangka praktik
sesuai nilai-nilai penyelenggaraan
Pancasila dalam pemerintahan Negara
kerangka praktik ● Mengumpulkan informasi
penyelenggaraan dari berbagai sumber
pemerintahan Negara (Buku yang relevan,
media masa,
memanfaatkan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi)dengan
penuh kejujuran dan
toleransi tentang Nilai-
nilai Pancasila dalam
kerangka praktik
penyelenggaraan
pemerintahan Negara
● Menganalisis dan
mempresentasikan hasil
analisis kerja kelompok
tentangtentang Nilai-nilai
Pancasila dalam
kerangka praktik
penyelenggaraan
pemerintahan Negara
1.2.Menghayati nilai-nilai Ketentuan Undang- ● Mengamati gambar
konstitusional undang Dasar /tayangan vidio/film
ketentuan Undang- Negara Republik dengan penuh rasa
undang Negara Indonesia tahun syukur dan atau
Republik Indonesia 1945 yang mengatur melakukan kajian
Tahun 1945 yang tentang wilayah konstitusionalitas
mengatur tentang negara, warga negara (membaca ketentuan
wilayah negara, warga dan penduduk, Undang-undang Dasar
negara dan penduduk, agama dan Negara Republik
agama dan kepercayaan, Indonesia Tahun 1945)
kepercayaan, pertahanan dan yang mengatur tentang

14
pertahanan dan keamanan wilayah negara, warga
keamanan secara adil a. Wilayah Negara negara dan penduduk,
2.2 Mendukung nilai-nilai Kesatuan agama dan kepercayaan,
yang terkandung Republik pertahanan dan
dalam Undang-undang Indonesia keamanan
Dasar Negara Republik b. Kedudukan warga ● Mengidentifikasi dan
Indonesia Tahun 1945 negara dan mengajukan pertanyaan
yang mengatur tentang Penduduk dengan menggunakan
wilayah negara, warga Indonesia high-order-thinking skills
negara dan penduduk, c. Kemerdekaan (HOTS) tentang
agama dan beragama dan Ketentuan Undang-
kepercayaan, berkepercayaan undang Dasar Negara
pertahanan dan terhadap Tuhan Republik Indonesia
keamanan YME di Indonesia Tahun 1945 yang
3.2 Mengkatagorikan d. Sistem mengatur tentang
ketentuan Undang- Pertahanan dan wilayah negara, warga
undang Dasar Negara Keamanan Negara negara dan penduduk,
Republik Indonesia Republik agama dan kepercayaan,
tahun 1945 yang Indonesia pertahanan dan
mengatur tentang keamanan
wilayah negara, warga ● Mengumpulkan informasi
negara dan penduduk, dari berbagai sumber
agama dan tentang Ketentuan
kepercayaan, Undang-undang Dasar
pertahanan dan Negara Republik
keamanan Indonesia Tahun 1945
4.2 Menyaji hasil analisis yang mengatur tentang
tentang ketentuan wilayah negara, warga
Undang-undang negara dan penduduk,
Negara Republik agama dan kepercayaan,
Indonesia Tahun 1945 pertahanan dan
yang mengatur wilayah keamanan
negara, warga negara ● Menganalisis dan
dan penduduk, agama menyimpulkan serta
dan kepercayaan, serta mempresentasikan hasil
pertahanan dan diskusi kelompok
keamanan tentangKetentuan
Undang-undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
yang mengatur tentang
wilayah negara, warga
negara dan penduduk,
agama dan kepercayaan,
pertahanan dan
keamanan
1.3.Menghargai nilai-nilai Kewenangan ● Mengamati gambar
terkait fungsi lembaga- lembaga-lembaga /tayangan vidio/film
lembaga Negara Negara. dengan penuh rasa
menurut Undang- a. Suprastruktur syukur dan atau
undang Dasar Negara dan Infrastruktur membaca dari berbagai
Republik Indonesia sistem politik sumber (buku, artikel,
Tahun 1945 secara Indonesia media cetak maupun
adil b. Lembaga-lembaga elektronik) tentang
2.3 Mendukung perilaku Negara Republik kewenangan lembaga-
peduli terhadap nilai- Indonesia lembaga Negara.
nilai terkait menurut Undang- ● Mengidentifikasi dan
fungsilembaga- undang Dasar mengajukan pertanyaan
lembaga negara Negara Republik dengan menggunakan
menurut Undang- Indonesia Tahun high-order-thinking skills
undang Dasar Negara 1945 Tata kelola (HOTS) tentang

15
Republik Indonesia pemerintahan kewenangan lembaga-
Tahun 1945 yang baik lembaga Negara
3.3 Mensintesiskan c. Partisipasi warga ● Mengumpulkan informasi
kewenangan lembaga- negara dalam dari berbagai sumber
lembaga Negara sistem politik RI dengan penuh disiplin
menurut Undang- dantanggung jawab
undang Dasar Negara tentang kewenangan
Republik Indonesia lembaga-lembaga
Tahun 1945 Negaramenurut Undang-
4.3 Mendemonstrasikan undang Dasar Negara
hasil analisis tentang Republik Indonesia Tahun
kewenangan lembaga- 1945
lembaga Negara ● Menyimpulkan dan
menurut Undang- mempresentasikan hasil
undang Dasar Negara analisis kerja kelompok
Republik Indonesia tentangkewenangan
Tahun 1945 lembaga-lembaga
Negaramenurut Undang-
undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945
1.4. Menghayati nilai-nilai Hubungan struktural ● Mengamati gambar
tentang hubungan dan fungsional /tayangan vidio/film
struktural dan pemerintahan pusat dengan penuh rasa
fungsional dan daerah syukur dan atau
pemerintahan pusat a. Desentralisasi membaca dari berbagai
dan daerah menurut atau otonomi sumber (buku, artikel,
Undang-undang Dasar daerah dalam media cetak maupun
Negara Republik konteks Negara elektronik) tentang
Indonesia Tahun 1945 Kesatuan hubungan struktural dan
secara adil Republik fungsional pemerintahan
2.4 Menghargai nilai-nilai Indonesia pusat dan daerah
tentang hubungan b. Kedudukan dan ● Mengidentifikasi dan
struktural dan Peran Pemerintah mengajukan pertanyaan
fungsional Pusat secara pro-aktif dan
pemerintahan pusat c. Kedudukan dan responsifdengan
dan daerahmenurut Peran Pemerintah menggunakan high-order-
Undang-undang Dasar Daerah thinking skills (HOTS)
Negara Republik d. Hubungan tentang hubungan
Indonesia Tahun 1945. Struktural dan struktural dan fungsional
3.4 Mengkreasikan Fungsional pemerintahan pusat dan
hubungan struktural Pemerintah Pusat daerah
dan fungsional dan Daerah ● Mengumpulkan data dari
pemerintahan pusat berbagai sumber
dan daerah menurut termasuk media cetak dan
Undang-undang Dasar elektronik secara pro aktif
Negara Republik dan responsif
Indonesia Tahun 1945 tentanghubungan
4.4 Menyaji hasil struktural dan fungsional
penalaran tentang pemerintahan pusat dan
hubungan struktural daerah
dan fungsional ● Menganalisis,
pemerintahan pusat menyimpulkan dan
dan daerah menurut mempresentasikan hasil
Undang-undang Dasar analisis data dan hasil
Negara Republik proyek Kewarganegaraan
Indonesia Tahun 1945 secara pro aktif dan
responsif
tentanghubungan
struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan

16
daerah
1.5. Mensyukuri nilai-nilai Faktor-faktor ● Mengamati gambar
yang membentuk pembentuk integrasi tayangan vidio/film
komitmen integrasi nasional. dengan penuh rasa
nasional dalam bingkai a. Kebhinnekaan syukur dan atau
Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia membaca dari berbagai
2.5 Mendukung nilai-nilai b. Konsep Integrasi sumber (buku, media
yang membentuk Nasional cetak maupun elektronik)
komitmen integrasi c. Faktor-faktor tentang Faktor-faktor
nasional dalam bingkai Pembentuk pembentuk integrasi
Bhinneka Tunggal Ika. Integrasi Nasional nasional
3.5 Menganalisis faktor- d. Tantangan dalam ● Mengidentifikasi dan
faktor pembentuk Menjaga bertanya mendalam/
integrasi nasional Keutuhan Negara dialektis secara damai
dalam bingkai Kesatuan dan toleran dengan
Bhinneka Tunggal Ika Republik menggunakan high-
4.5 Mendesemontarsikan Indonesia order-thinking skills
faktor-faktor e. Peran serta warga (HOTS) tentang faktor-
pembentuk integrasi negara dalam faktor pembentuk
nasionaldalam bingkai menjaga integrasi nasional
Bhinneka Tunggal Ika Persatuan dan ● Mengumpulkan informasi
Kesatuan Bangsa dengan Memanfaatkan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi, menga-
nalisis dan menyimpul-
kan hasil analisis/diskusi
kelompok tentang faktor-
faktor pembentuk
integrasi nasional
● Mempresentasikan hasil
analisis kerja kelompok
melalui debat pro kontra
tentangfaktor-faktor
pembentuk integrasi
nasional
I.6 Mensyukuri nilai-nilai Indikator ancaman ● Mengamati gambar
yang membentuk terhadap negara dan /tayangan vidio/film
kesadaran akan upaya dengan penuh rasa
ancaman terhadap penyelesaiannya di syukur dan atau
negara dan upaya bidang Ideologi, membaca dari berbagai
penyelesaiannya di politik, ekonomi, sumber (buku, artikel,
bidang Ideologi, politik, sosial, budaya, media cetak maupun
ekonomi, sosial, pertahanan, dan elektronik) tentang
budaya, pertahanan, keamanan. indikator ancaman
dan keamanan dalam a. Ancaman terhadap terhadap negara dan
bingkai Bhinneka integritas upaya penyelesaiannya di
Tunggal Ika nasional bidang ideologi, politik,
2.6 Meyakini nilai-nilai b. Ancaman di ekonomi, sosial, budaya,
ketahanan terkait bidang Ideologi, pertahanan, dan
ancaman terhadap politik, ekonomi, keamanan
negara dan upaya sosial, budaya, ● Mengidentifikasi dan
penyelesaiannya pertahanan, dan mengajukan pertanyaan
dibidang Ideologi, keamanan dengan menggunakan
politik, ekonomi, c. Peran masyarakat high-order-thinking skills
sosial, budaya, untuk mengatasi (HOTS) tentang indikator
pertahanan, dan berbagai ancaman ancaman terhadap
keamanan dalam dalam rangka negara dan upaya
bingkai Bhinneka membangun penyelesaiannya di
Tunggal Ika. integritas bidang ideologi, politik,
3.6 Memprediksi indikator nasional ekonomi, sosial, budaya,
ancaman terhadap pertahanan, dan

17
negara dan upaya keamanan
penyelesaiannya di ● Mengumpulkan informasi
bidang ideologi, politik, dengan memanfaatkan
ekonomi, sosial, Teknologi Informasi dan
budaya, pertahanan, Komunikasi (TIK) dan
dan keamanan dalam menganalisissecara
bingkai Bhinneka bekerjasama dan
Tunggal Ika bergotong tentang
4.6 Menyaji hasil analisis indikator ancaman
tentang ancaman terhadap negara dan
terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di
upaya penyelesaiannya bidang ideologi, politik,
di bidang ideologi, ekonomi, sosial, budaya,
politik, ekonomi, pertahanan, dan
sosial, budaya, keamanan
pertahanan, dan ● Mempresentasikan hasil
keamanandalam analisis kerja kelompok
bingkai Bhinneka dan proyek
Tunggal Ika kewarganegaraan secara
bekerjasama dan
bergotong royong
tentangindikator
ancaman terhadap
negara dan upaya
penyelesaiannya di
bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan
keamanan
1.6. Menghayati nilai-nilai Arti pentingnya ● Mengamati gambar
pentingnya wawasan Wawasan Nusantara /tayangan vidio/film
nusantara dalam a. Konsep Wawasan dengan penuh rasa
konteks Negara Nusantara syukur dan atau
Kesatuan Republik b. Fungsi dan membaca dari berbagai
Indonesia secara adil Tujuan Wawasan sumber (buku, artikel,
2.7 Mengembangkan nilai- Nusantara dan media cetak maupun
nilai tentang c. Aspek Trigatra elektronik tentang arti
pentingnya wawasan dan Pancagatra pentingnya Wawasan
nusantara dalam dalam Wawasan Nusantara
konteks Negara Nusantara ● Mengidintifikasi dan
Kesatuan Republik d. Peran serta warga mengajukan pertanyaan
Indonesia negara dalam dengan
3.7 Mengkarakteristikkan mendukung menggunakanhigh-order-
arti pentingnya implementasi thinking skills (HOTS)
Wawasan Nusantara wawasan tentang arti pentingnya
dalam konteks Negara nusantara Wawasan Nusantara
Kesatuan Republik ● Mengumpulkan
Indonesia. informasi, dan
4.7 Mewujudkan menganalisis tentang arti
keputusan bersama pentingnya Wawasan
terkait arti pentingnya Nusantara
Wawasan Nusantara ● Menyimpulkan dan
dalam konteks Negara mengambil keputusan
Kesatuan Republik bersama hasil analisis
Indonesia tentang arti pentingnya
Wawasan Nusantara

B. Kelas XI
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu

18
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1.1 Menghayati nilai Kasus-kasus ● Mengamati tayangan film/vidio
keimanan dan pelanggaran hak dan atau membaca dari
ketakwaan kepada asasi manusia berbagai sumber dengan penuh
Tuhan Yang Maha dalam prespektif rasa syukur tentang Kasus-
Esa dalam Pancasila. kasus pelanggaran hak asasi
menyelesaikan kasus- a. Konsep Hak manusia dalam prespektif
kasus pelanggaran dan Pancasila
hak dan kewajiban Kewajiban ● Mengajukan pertanyaan dengan
asasi manusia Asasi Manusia penuh kejujuran dan
berdasarkan b. Substansi kedisiplinan tentang kasus-
perspektif Pancasila Hak dan kasus pelanggaran hak asasi
untuk mewujudkan Kewajiban manusia dalam prespektif
harmoni kehidupan Asasi Manusia Pancasila
berbangsa dan dalam ● Mengumpulkan data dari
bernegara Pancasila berbagai sumber termasuk
2.1 Menghargai nilai-nilai c. Kasus-kasus media cetak dan elektronik
praksis dalam kasus- pelanggaran dengan penuh kejujuran dan
kasus pelanggaran hak asasi kedisiplinan kasus-kasus
hak dan kewajiban manusia pelanggaran hak asasi manusia
asasi manusia d. Upaya dalam prespektif Pancasila
berdasarkan Penegakan ● Menganalisis kasus-kasus
perspektif Pancasila Hak Asasi pelanggaran hak asasi manusia
untuk mewujudkan Manusia dalam prespektif Pancasila
harmoni kehidupan ● Mempresentasikan hasil
berbangsa dan analisis dengan penuh
bernegara kedisplinan tentang Kasus-
3.1 Menganalisis kasus- kasus pelanggaran hak asasi
kasus pelanggaran manusia dalam prespektif
hak asasi manusia Pancasila
dalam prespektif
Pancasila untuk
mewujudkan harmoni
hak dan kewajiban
asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis
kasus-kasus
pelanggaran hak asasi
manusia dalam
perspektif Pancasila
untuk mewujudkan
harmoni hak dan
kewajiban asasi
manusia dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
1.2 Menghargai nilai-nilai Sistem dan • Mengamati tayangan
pengabdian kepada dinamika vidio/film/gambar, Membaca
Tuhan Yang Maha demokrasi dari berbagai sumber dengan
Esa dalam Pancasila. rasa tanggung jawab,
berdemokrasi a. Hakikat mengidentifikasi dan
Pancasila sesuai demokrasi mengajukan pertanyaan
Undang-undang b. Dinamika tentang sistem dan
Dasar Negara penerapan dinamikademokrasi Pancasila.
Republik Indonesia demokrasi di • Mengumpulkan data dari
Tahun 1945 Indonesia berbagai sumber secara
2.2 Mengembangkan c. Membangun bertanggung jawab tentang
nilai-nilai praksis kehidupan sistem dan dinamikademokrasi

19
demokrasi Pancasila yang Pancasila
sesuai dengan demokratis di • Menganalisis dan
Undang-undang Indonesia membandingkan sistem dan
Dasar Negara dinamikademokrasi Pancasila
Republik Indonesia dalam berbagai kurun waktu.
Tahun 1945 • Menyajikan hasil analisis
3.2 Mengkreasikan tentang sistem dan
sistem dan dinamika dinamikademokrasi Pancasila
demokrasi Pancasila
sesuai dengan
Undang-undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
4.2 Mendemonstrasikan
hasil analisis tentang
sistem dan dinamika
demokrasi Pancasila
sesuai dengan
Undang-undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
1.3 Mensyukuri nilai- Sistem hukum • Mengamati tayangan
nilai dalam sistem dan peradilan di vidio/film/gambar dengan
hukum dan peradilan Indonesia penuh rasa syukur dan atau
di Indonesia secara a. Sistem hukum membaca dari berbagai sumber
adil sesuai dengan di Indonesia tentang sistem hukum dan
Undang-undang b. Mencermati peradilan di Indonesia
Dasar Negara sistem • Mengidentifikasi dan
Republik Indonesia peradilan di mengajukan pertanyaan dari
Tahun 1945secara Indonesia konsep sampai hipotesis secara
adil c. Menampil-kan pro aktif dan responsive tentang
2.3 Menanamkan nilai- sikap yang sistem hukum dan peradilan di
nilai instrumental sesuai dengan Indonesia
dalam sistem hukum hukum • Mengumpulkan data secara pro
dan peradilan di aktif dan responsive dari
Indonesia sesuai berbagai sumber tentang sistem
dengan Undang- hukum dan peradilan di
undang Dasar Negara Indonesia
Republik Indonesia • Menganalisis dan
Tahun 1945 menyimpulkan serta menyaji
3.3 Memproyeksikan hasil analisis secara pro-aktif
sistem hukum dan dan responsif tentang sistem
peradilan di Indonesia hukum dan peradilan di
sesuai dengan Indonesia
Undang-undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil
penalaran tentang
sistem hukum dan
peradilan di Indonesia
sesuai dengan
Undang-undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945

20
1.4 Menghayati nilai-nilai Peran Indonesia • Mengamati tayangan
dengan penuh rasa dalam vidio/film/gambar dengan
syukur atas peran perdamaian penuh rasa syukur dan atau
Indonesia dalam dunia membaca dari berbagai sumber
mewujudkan a. Peran tentang peran Indonesia dalam
perdamaian dunia. Indonesia perdamaian dunia
2.4 Menata nilai–nilai dalam • Mengidentifikasi dan
praksis dalam menciptakan mengajukan pertanyaan secara
dinamika peran perdamaian santun dan toleran dengan
Indonesia dalam dunia melalui menggunakan high-order-
perdamaian dunia hubungan thinking skills (HOTS) tentang
sesuai Undang- internasional peran Indonesia dalam
undang Dasar Negara b. Peran perdamaian dunia
Republik Indonesia Indonesia • Mengumpulkan data dari
tahun 1945 dalam berbagai sumber tentang peran
3.4 Menganalisis menciptakan Indonesia dalam perdamaian
dinamika peran perdamaian dunia
Indonesia dalam dunia melalui • Menganalisisdan
perdamaian dunia organisasi  menyimpulkan serta menyaji
sesuai Undang- internasional hasil analisis tentangperan
undang Dasar Negara Indonesia dalam perdamaian
Republik Indonesia dunia
tahun 1945
4.4 Mengkreasikan
dinamika peran
Indonesia dalam
perdamaian dunia
sesuai Undang-
undang Dasar Negara
Republik Indonesia
tahun 1945
1.5 Mensyukuri nilai- Kasus-kasus • Mengamati tayangan
nilai yang membentuk ancaman vidio/film/gambar dengan
kesadaran akan terhadap Ideologi, penuh rasa syukur dan atau
ancaman terhadap politik, ekonomi, membaca dari berbagai sumber
negara dalam bidang sosial, budaya, kasus-kasus ancaman terhadap
Ideologi, politik, pertahanan, dan Ideologi, politik, ekonomi,
ekonomi, sosial, keamanan sosial, budaya, pertahanan, dan
budaya, pertahanan, a. Ancaman keamanan
dan keamanan dan terhadap • Mengidentifikasi dan
strategi mengatasinya integrasi mengajukan pertanyaan
dalam membangun nasional menggunakan high-order-
integrasi nasional b. Strategi dalam thinking skills (HOTS) dengan
berdasarkan asas mengatasi percaya diri tentang kasus-
Bhinneka Tunggal Ika berbagai kasus ancaman terhadap
2.5 Mempertahankan ancaman Ideologi, politik, ekonomi,
nilai-nilai praksis terhadap sosial, budaya, pertahanan, dan
yang membentuk bidang  keamanan
kesadaran akan ideologi, politik, • Mengumpulkan data dari
ancaman terhadap ekonomi, berbagai sumber secara
negara dibidang sosial, budaya, bertanggung-jawab tentang
Ideologi, politik, pertahanan, kasus-kasus ancaman terhadap
ekonomi, sosial, dan keamanan Ideologi, politik, ekonomi,
budaya, pertahanan, dalam sosial, budaya, pertahanan, dan
dan keamanan dan membangun keamanan.
strategi mengatasinya integrasi • Menganalisis dan
dalam membangun nasional menyimpulkan kasus-kasus
integrasi nasional ancaman terhadap Ideologi,
berdasarkan asas politik, ekonomi, sosial,
Bhinneka Tunggal Ika budaya, pertahanan, dan
3.5 Memprediksi kasus- keamanan

21
kasus ancaman • Menyajikan hasil analisis
terhadap Ipoleksos- dengan melakukan debat
budhankamdalam terbuka secara bertanggung-
bingkai Bhinneka jawab dan percaya diri tentang
Tunggal Ika kasus-kasus ancaman terhadap
4.5 Mendemonstrasikan Ideologi, politik, ekonomi,
hasil analisis sosial, budaya, pertahanan, dan
penyelesaian kasus- keamanan
kasus ancaman
terhadap Ipoleksos-
budhankam dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1.6 Menghayati nilai-nilai Faktor • Mengamati tayangan
persatuan dan pendorong dan vidio/film/gambar dengan
kesatuan bangsa penghambat penuh rasa syukur dan atau
dalam Negara persatuan dan membaca dari berbagai sumber
Kesatuan Republik kesatuan bangsa tentang faktor pendorong dan
Indonesia secara adil a. Makna penghambat persatuan dan
secara adil persatuan dan kesatuan bangsa
2.6 Mewujudkan nilai- kesatuan • Mengidentifikasi dan
nilai praksis bangsa mengajukan pertanyaan
persatuan dan b. Kehidupan tentang faktor pendorong dan
kesatuan bangsa bernegara penghambat persatuan dan
dalam dalam Konsep kesatuan bangsa
NegaraKesatuan Negara • Mengumpulkan data dari
Republik Indonesia. Kesatuan berbagai sumber secara
3.6 Merasionalkan faktor Republik bekerja, menganalisis dan
pendorong dan Indonesia menyimpulkanfaktor pendorong
penghambat berdasarkan dan penghambat persatuan
persatuan dan Undang- dan kesatuan bangsa
kesatuan bangsa undang Dasar • Menyajikan hasil analisis
dalam Negara Negara tentangfaktor pendorong dan
Kesatuan Republik Republik penghambat persatuan dan
Indonesia Indonesia kesatuan bangsa
4.6 Menyaji hasil analisis Tahun 1945
tentang faktor c. Faktor
pendorong dan pendorong
penghambat dan
persatuan dan penghambat
kesatuan bangsa persatuan dan
dalam Negara kesatuan
Kesatuan Republik Bangsa
Indonesia Indonesia
d. Perilaku yang
menunjukkan
sikap menjaga
keutuhan
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia

C. Kelas XII
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

22
1.1 Menghayati nilai-nilai Kasus-kasus ● Mengamati tayangan
keadilan dalam pelanggaran hak vidio/film/gambar dengan
mengatasi dan penuh rasa syukur, membaca
pelanggaran hak dan pengingkaran dari berbagai sumber tentang
pengingkaran kewajiban warga Kasus-kasus pelanggaran hak
kewajiban warga Negara. dan pengingkaran kewajiban
negara sebagai a. Makna Hak warga negara.
pengamalan ajaran dan ● Mengidentifikasi dan
agama yang Kewajiban mengajukan pertanyaan
dianutnya Warga dengan penuh tanggung jawab
2.1 Menghargai nilai-nilai Negara menggunakanhigh-order
yang melekat dalam b. Substansi thinking skills (HOTS)tentang
pelanggaran hak dan Hak dan Kasus-kasus pelanggaran hak
pengingkaran Kewajiban dan pengingkaran kewajiban
kewajiban warga Warga warga negara
Negara sesuai dengan Negara dalam ● Mengumpulkan data dari
Pancasila dalam Pancasila berbagai sumber dengan penuh
kehidupan berbangsa c. Kasus rasa tanggung jawab tentang
dan bernegara Pelanggaran Kasus-kasus pelanggaran hak
3.1 Menganalisis nilai- Hak dan dan pengingkaran kewajiban
nilai Pancasila terkait Pengingkaran warga negara
dengan kasus-kasus Kewajiban ● Menganalisis dan
pelanggaran hak dan Warga menyimpulkan Kasus-kasus
pengingkaran Negara pelanggaran hak dan
kewajiban warga d. Penanganan pengingkaran kewajiban warga
Negara dalam Pelanggaran negara.
kehidupan berbangsa Hak dan ● Menyajikan hasil pengumpulan
dan bernegara Pengingkaran data secara bertanggung jawab
4.1 Menyaji hasil analisis Kewajiban dalam bentuk display atau
nilai-nilai Pancasila Warga power point tentang Kasus-
terkait dengan kasus Negara kasus pelanggaran hak dan
–kasus pelanggaran pengingkaran kewajiban warga
hak dan pengingkaran negara.
kewajiban dalam ● Menyajikan tulisan ilmiah
kehidupan berbangsa tentang kasus-kasus
dan bernegara pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga
Negara
1.2 Mensyukuri nilai-nilai Pelindungan dan ● Mengamati tayangan
yang menunjukkan penegakan vidio/film/gambar dengan
perilaku orang hukum dalam penuh rasa syukur dan atau
beriman dalam masyarakat membaca dari berbagai sumber
praksis pelindungan untuk menjamin tentang pelindungan dan
dan penegakan keadilan dan penegakan hukum dalam
hukum dalam kedamaian masyarakat untuk menjamin
masyarakat untuk a. Hakikat keadilan dan kedamaian
menjamin keadilan Perlindungan ● Mengidentifikasi dan
dan kedamaian dan mengajukan pertanyaan dengan
2.2 Mendukung nilai- Penegakkan menggunakanhigh-order-
nilai praksis Hukum thinking skills (HOTS) tentang
pelindungan dan b. Peran pelindungan dan penegakan
penegakan hukum Lembaga hukum dalam masyarakat
dalam masyarakat Penegak untuk menjamin keadilan dan
untuk menjamin Hukum dalam kedamaian
keadilan dan Menjamin ● Mengumpulkan data dari
kedamaian Keadilan dan berbagai sumber dengan penuh
3.2 Memprediksi praksis Kedamaian disiplin tentang pelindungan
(kehidupan nyata) c. Dinamika dan penegakan hukum dalam
pelindungan dan Pelanggaran masyarakat untuk menjamin
penegakan hukum Hukum keadilan dan kedamaian
dalam masyarakat ● Mengevaluasi dan

23
untuk menjamin menyimpulkan
keadilan dan tentangpelindungan dan
kedamaian penegakan hukum dalam
4.2 Menalar hasil masyarakat untuk menjamin
evaluasi praksis keadilan dan kedamaian.
(kehidupan nyata) ● Menyajikan hasil evaluasi
perlindungan dan secara disiplin tentang
penegakan hukum pelindungan dan penegakan
dalam masyarakat hukum dalam masyarakat
untuk menjamin untuk menjamin keadilan dan
keadilan dan kedamaian
kedamaian
1.3 Meyakini nilai-nilai Pengaruh ● Mengamati tayangan
terkait pengaruh positif dan vidio/film/gambar/berita
positif dan negatif negatif dengan penuh rasa syukur dan
kemajuan IPTEK kemajuan atau ipmembaca dari berbagai
dengan senantiasa IPTEK terhadap sumber tentang pengaruh
berlindung kepada negara. positif dan negatif kemajuan
Tuhan Yang Maha a. Pengaruh IPTEK terhadap Negaradalam
Esa positif dan bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.3 Membedakan nilai- negatif ● Mengidentifikasi dan
nilai posistif dan kemajuan mengajukan pertanyaan dengan
negatif kemajuan IPTEK menggunakanhigh-order-
IPTEK dalam bingkai terhadap thinking skills (HOTS) tentang
Bhinneka Tunggal Ika Negara pengaruh positif dan negatif
3.3 Mengkontraskan Kesatuan kemajuan IPTEKterhadap
pengaruh positif dan Republik negaradalam bingkai Bhinneka
negatif kemajuan Indonesia Tunggal Ika
IPTEK terhadap b. Sikap selektif ● Mengumpulkan data dari
negara dalam bingkai dalam berbagai sumber tentang
Bhinneka Tunggal Ika menghadapi pengaruh positif dan negatif
4.3 Menyaji hasil evaluasi berbagai kemajuan IPTEK terhadap
pengaruh positif dan pengaruh negaradalam bingkai Bhinneka
negatif kemajuan kemajuan Tunggal Ika
IPTEK terhadap IPTEK ● Mengevaluasi dan
negara dalam bingkai mengelompokan pengaruh
Bhinneka Tunggal Ika positif dan negatif kemajuan
IPTEKterhadap negaradalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
● Menyajikan hasil evaluasidan
melakukan sosiodrama
pengaruh positif dan negatif
kemajuan IPTEKterhadap
negaradalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
2.4 Mempertahankan Dinamika ● Mengamati tayangan
nilai-nilai persatuan persatuan dan vidio/film/gambar dengan
dan kesatuan bangsa kesatuan bangsa penuh rasa syukur dan atau
dimasa yang akan sebagai upaya membaca dari berbagai sumber
datang sebagai upaya menjaga dan tentang dinamika persatuan dan
dalam menjaga dan mempertahan- kesatuan bangsa sebagai upaya
mempertahanakan kan Negara menjaga dan mempertahankan
negara kesatuan Kesatuan Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Republik Indonesia
3.4 Mengevaluasi Indonesia ● Mengidentifikasi dan
dinamika persatuan a. Hakikat mengajukan pertanyaan dengan
dan kesatuan bangsa Negara menggunakanhigh-order-thinking
sebagai upaya Kesatuan skills (HOTS) tentang dinamika
menjaga dan Republik persatuan dan kesatuan bangsa
mempertahankan Indonesia sebagai upaya menjaga dan
Negara Kesatuan b. Persatuan mempertahankan Negara

24
Republik Indonesia dan Kesatuan Republik Indonesia
4.4 Mendemonstrasikan Kesatuan ● Mengumpulkan data dari
hasil evaluasi Bangsa berbagai sumber dengan penuh
dinamika persatuan Indonesia kejujuran tentang dinamika
dan kesatuan bangsa dari masa ke persatuan dan kesatuan bangsa
sebagai upaya masa sebagai upaya menjaga dan
menjaga dan mempertahankan Negara
mempertahankan Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan ● Menganalisisdan mengevaluasi
Republik Indonesia dinamika persatuan dan
kesatuan bangsa sebagai upaya
menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
● Menyajikan hasil analisis dan
evaluasi dengan penuh torelansi
tentang dinamika persatuan dan
kesatuan bangsa sebagai upaya
menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

25

Anda mungkin juga menyukai