Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun Pelajaran 2013/2014 Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan pemberlakuan


Kurikulum Baru yang sering disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengandung
Kurikulum Nasional yaitu kurikulum yang ditetapkan secara nasional. Selain Itu Daerah
(Provionsi dan Kabupaten Kota) juga diberi hak untuk memasukkan pengembangan potensi
lokalnya pada kurikulum ini yang disebut dengan kurikulum daerah. Setiap sekolah memiliki
karakteristik tertentu yang tentunya berbeda antara sekolah yang satu dengan yang lain
termasuk fasilitas yang dimiliki serta sumber dayanya. Untuk menyikapi hal ini pemerintah
juga memberi ruang dalam struktur kurikulum. Berdasarkan hal tersebut, seperti halnya
kurikulum sebelumnya, sekolah tetap harus mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan yaitu kurikulum dikembangkan secara berdiverifikasi
dengan maksud agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi
peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat
manajemen berbasis sekolah (MBS).

KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai


tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai satuan
pendidikan juga harus menyusun KTSP yang kemudian disebut dengan Kurikulum SMP
Negeri 2 Pekalongan.

Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan ajar, dan metode yang digunakan oleh SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai sekolah yang pernah berstatus sebagai Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) adalah sekolah yang diharapkan sudah memenuhi Standar
Nasional pendidikan (SNP) yang penyelenggaraan pendidikan beserta segala aspek
pendukungnya dengan lebih menekankan pada aspek intensititas dan kualitas pendidikan
yang ditata secara efektif dan profesional.
B. Landasan

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50


Ayat (3) yang menyatakan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerahmenyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007: Standar Pengelolaan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kurikulum SMP-MTs;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013.

C. Tujuan

Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan, adalah :

1. Mempunyai dokumen Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan;


2. Sebagai pedoman pencapaian tujuan pendidikan;
3. Sebagai pedoman penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) di SMP Negeri 2
Pekalongan
4. Sebagai dasar pelaksanaan program kegiatan SMP Negeri 2 Pekalongan;
5. Sebagai pengembangan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, metode, proses,
supervisi, monitoring dan evaluasi SMP Negeri 2 Pekalongan
BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan.

1. Mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta


didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan
masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembagkan kemampuan mereka
sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa, dan ummat manusia

B. Visi Sekolah

UNGGUL DALAM PRESTASI BERPIJAK PADA NILAI – NILAI RELIGI DAN


KELUHURAN BUDAYA BANGSA

C. Misi Sekolah

1. Mewujudkan Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan yang berwawasan nasional dan


lokal.
2. Mewujudkan keunggulanan dalam proses pembelajaran sehingga dapat menghasilkan
peserta didik yang berprestasi di bidang akademis.
3. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi standar kualifikasi
serta professional.
4. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang unggul dalam kemampuan
berbahasa Inggris dan penguasaan ICT.
5. Mewujudkan pengembangan minat, dan bakat olahraga sehingga dapat menghasilkan
atlet/olahragawan yang berprestasi di tingkat nasional.
6. Mewujudkan dan mengembangkan minat, bakat, dan apresiasi karya seni melalui
pembelajaran dan pelatihan sehingga dapat mencapai prestasi di tingkat nasional.
7. Mewujudkan keunggulan dalam kegiatan IMTAQ, penghayatan dan pengamalan
nilai-nilai keagamaan,
8. Mewujudkan budaya luhur bangsa sehingga menjadi sumber kearifan.
9. Mewujudkan keunggulan dalam budaya disiplin bagi seluruh warga sekolah.
10. Menumbuhkembangkan kepedulian terhadap lingkungan alam dan sosial bagi seluruh
warga sekolah sehingga tercipta suasana belajar dan bekerja yang nyaman, bersih,
aman, tertib, indah, dan menyenangkan
11. Mewujudkan keunggulan dalam sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar
nasional untuk mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran
12. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah dan mengimplementasikan Total Quality
Management (TQM)
13. Mewujudkan sekolah berperspektif gender dengan mengedepankan keadilan gender

3. Tujuan Sekolah

Pada Tahun Pelajaran 2013/2014, SMP Negeri 2 Pekalongan, diharapkan :

1. Menghasilkan DokumenKurikulum dengan lengkap,


2. 18 orang guru kelas 7 mampu menyusun RPP……..
3. Semua Guru bersama peserta didik kelas 7 melaksanakan pengembangan strategi
pembelajaran dengan pendekatan Scientific yangberbasis ICT.
4. Semua guru kelas 7 mampu mengembangkan sistem penilaian sesuai dengan standar
nasional.
5. Meningkatkan kompetensi 18 orang guru memiliki kemampuan penguasaan ICT.
6. Mampu memperoleh juara di bidang olah raga tingkat SMP/MTs Provinsi Jawa
Tengah minimal satu cabang olahraga.
7. Mampu memperoleh juara di bidang seni tingkat SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah
minimal satu satu cabang seni.
8. Melaksanakan kegiatan pembinaan IMTAQ secara rutin, penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai keagamaan, budaya luhur bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan.
9. 99% warga sekolah menegakan budaya disiplin sehingga tercipta suasana belajar dan
bekerja yang bersih, aman, nyaman, tertib, indah, dan menyenangkan.
10. Sebagian besar warga sekolah menumbuhkembangkan kepedulian terhadap
lingkungan alam dan sosial sehingga tercipta suasana belajar dan bekerja yang
nyaman, bersih, aman, tertib, indah, dan menyenangkan

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum.
2. Muatan Kurikulum.
3. Daftar Tema atau Mata Pelajaran.

No Mata Pelajaran Tujuan


Pendidikan Agama

Islam

b. Kristen
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
1
sesuai dengan keyakinan masing-masing
c. Katholik

d. Hindu

e. Budha
1. Memberikan pemahaman terhadap peserta didik
tentang kesadaran hidup dalam berbangsa dan
bernegara
2. menanamkan rasa persatuan dan kesatuan
3. menanamkan kesadaran akan pentingnya
kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa
Pendidikan Pancasila
2 memandang perbedaan suku, ras, agama, dan
Kewarganegaraan
gender
4. mengembangkan kepribadian sesuai karakter
dan budaya bangsa.
5. Menanamkan rasa cinta pada tanah air

1. Membina keterampilan berbahasa secara lisan


dan tulisan;
2. dapat menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi dengan baik dan benar dengan
mengindahkan prisip pragmatik dan
sosiolinguistik yang berperspektif gender;
3 Bahasa Indonesia
3. mampu memahami dan menghargai karya
sastra, serta
4. dapat mengekspresikan ide dalam bentuk karya
sastra dengan memperhatikan kesetaraan
gender.

1. Memberikan pemahaman logika dan


kemampuan dasar algoritma dengan intensif
2. Menumbuhkan minat terhadap pengetahuan
Matematika
4 Matematika 3. Menguasai iptek dalam menyongsong
globalisasi.
4. Menerapkan cara berpikir tingkat tinggi/High
order thinking skill (HOTS)

5 Ilmu Pengetahuan Alam a. Memberikan pengetahuan dan keterampilan konsep


dasar sains secara intensif kepada peserta didik guna
menyongsong globalisasi dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari

b. Menerapkan cara berpikir tingkat tinggi/High order


thinking skill (HOTS)
1. Memberikan pengetahuan sosiokultural
masyarakat yang majemuk
2. mengembangkan kesadaran hidup
bermasyarakat
3. memiliki keterampilan hidup secara mandiri
6 Ilmu Pengetahuan Sosial berwawasan kesetaraan gender dalam semua
aspek pengetahuan sosial
4. memiliki keterampilan kewirausahaan
5. Menerapkan cara berpikir tingkat tinggi/High
order thinking skill (HOTS)

1. dapat menggunakan bahasa sebagai alat


komunikasi dengan baik dan benar dengan
mengindahkan p risip pragmatik dan
sosiolinguistik yang berperspektif gender
2. Membina keterampilan berbahasa lisan dan
tulisan secara intensif untuk menghadapi
7 Bahasa Inggris
perkembangan IPTEK dalam menyongsong era
global.
3. Dapat mengaplikasikan bahasa Inggris di
masyarakat penutur asli dengan memahami
kaidah sosiolinguistik yang berlaku

1. Mengembangkan apresiasi, daya kreasi, dan


kecintaan pada seni budaya nasional
2. Mengembangkan apresiasi, daya kreasi, inovasi
sebagai wujud kecintaan pada kearifan budaya
8 Seni Budaya
lokal/nasional
3. Mengembangkan produk berbasis ekonomi
kreatif

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan


Pendidikan Jasmani, Olah kebugaran, meningkatkan keterampilan dalam bidang
9
Raga, dan Kesehatan olahraga, menanamkan sportivitas, tanggung jawab,
disiplin, percaya diri, dan meningkatkan prestasi
10 Prakarya
Membina keterampilan berbahasa Jawa secara lisan dan
tulisan, dapat menggunakan bahasa sebagai alat
11 Bahasa Jawa
komunikasi dengan baik dan benar, serta mencintai dan
melestarikan kekayaan budaya Jawa Tengah
1. Muatan Lokal

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

1. Keunggulan lokal

- Mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS ,IPA, Bahasa Inggris melaksanakan kunjungan ke
pengusaha batik , tenun tradisional , konveksi

- Melaksanakan Mata Pelajaran muatan lokal Keterampilan Seni Membatik.

- Setiap guru mata pelajaran wajib menggunakan atau memanfaatkan lingkungan lokal sekitar
sekolah sebagai media belajar.

1. Keunggulan Global

1) Semua mata pelajaran memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)

2) Menyelenggarakan kegiatan English Club.

1. Bimbingan Konseling.

No Jenis Tujuan
1 Layanan Bimbingan Konsseling
a Layanan Bimbingan
Konseling yang meliputi 1. Mendorong peserta didik untuk berperan
optimal dalam memenuhi kebutuhan paling
1) Pelayanan Dasar elementer;
2. Membantu siswa dalam menjalani
2) Pelayanan Pengembangan kehidupan dan perkembangan dirinya
dengan wajar, tanpa beban yang
3) Pelayanan Arah memberatkan, memperoleh penyaluran bagi
Peminatan/ lintas peminatan/ pengembangan potensi yang dimiliki seara
Pendalaman studi siswa optimal, serta menatap masa depan dengan
cerah;
4) Pelayanan Teraputik 3. Membantu siswa dalam menentukan dan
mendalami peminatan
5) Pelayanan Diperluas
1. Ektrakurikuler

Melatih peserta didik untuk

1. meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan


Yang Maha Esa
2. meningkatkan kedisiplinan
3. berorganisasi
4. hidup mandiri
5. mempertahankan hidup
1) Kepramukaan
6. memiliki jiwa sosial, peduli orang lain, dan
lingkungan
7. memiliki sifat kerja sama kelompok
8. menyelesaikan permasalahan secara tepat
dan cepat
9. mengembangkan kreativitas
10. bertanggung jawab

2) Olahraga

a) Bola Voli

b) bola basket Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan


kebugaran, meningkatkan keterampilan dalam
c) Tae Kwondo bidang olahraga, menanamkan sportivitas,
tanggung jawab, disiplin, percaya diri, dan
d) Panahan memupuk obsesi untuk mencapai prestasi tinggi

e) atletik

f) Pencak silat

g) Karate
3) Kesenian Mengembangkan apresiasi, daya kreasi, dan
kecintaan pada seni budaya nasional maupun
a) Seni Baca Quran (SBQ)
internasional
b) Seni Tari
Menumbuhkan obsesi untuk berprestasi tinggi
c) Seni Musik

d) Seni Teater

e) Seni Rupa
4) Keilmuan

a) Kelompok Ilmiah Remaja


KIR : Meningkatkan wawasan keilmuan dan cara
b) English Club berpikir kritis, analitis, logis

(1) speech EC :

(2) story Telling dapat menggunakan bahasa sebagai alat


komunikasi dengan baik dan benar dengan
(3) CCU (Cross Culture mengindahkan prisip pragmatik dan sosiolinguistik
Understanding)
Meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris lisan
(4) conversation dan tulisan secara aktif

(5) Connecting Classroom


Online (CCO)
5) Kewiraan
Meningkatkan sikap disiplin, persatuan, tanggung
Patroli Keamanan Sekolah/
jawab, jujur, cinta tanah air, kekompakan, dan
Tata Upacara Bendera, PBB
menumbuhkan obsesi berprestasi

1. Pengaturan Beban Belajar.

 Satu Jam Kegiatan Pembelajaran tatap muka selama 40 menit


 Jumlah jam pelajaran per minggu 40 jam pelajaran
 Minggu efektif 1 tahun pelajaran sebanyak 38 minggu.
 Tugas – tugas di luar tatap muka maksimal 50 % dari beban belajar

Beban Belajar kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satu jam
Jumlah jam Minggu Waktu
Satuan pembelajaran Jumlah jam
Kelas pemb. Efektif per pembelajaran
Pendidikan tatapmuka per tahun
Perminggu tahun ajaran per tahun
(menit)

1.013,33
VII. s.d
SMP 40 40 38 60.800 menit jam
IX

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 20
menit x 36 jam x 38 minggu = 53.200 menit ( 886,67 Jam )

1. Peraturan Akademik.

1. Jumlah Jam Pelajaran/Tema.

Stuktur Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan berisi sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut:

Alokasi Belajar Per Minggu

Mata Pelajaran VII VIII IX


Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3

3. Bahasa Indonesia
6
4. Matematika
5
5. Ilmu Pengetahuan Alam
5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
7. Bahasa Inggris
4
Kelompok B
3
1. Seni Budaya
3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

3. Prakarya
2
4. Bahasa Jawa
2
Jumlah 40

2. Kreteria Ketuntasan Minimal.

Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar 80%
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Peningkatan kriteria
ketuntasan secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan maksimal dengan
rentang 2.00% per tahun. Setiap mata pelajaran dapat menetapkan kriteria ketuntasan yang
berbeda-beda, tetapi minimal harus sama dengan kriteria ketuntasan minimal.

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal SMP Negeri 2 Pekalongan mempertimbangkan


aspek-aspek:

a. kekompleksan kompetensi dasar

b. tingkat kemampuan rata-rata peserta didik

c. kemampuan sumber daya pendukung

Secara bertahap dan berkelanjutan, SMP Negeri 2 Pekalongan selalu mengusahakan


peningkatan KKM untuk mencapai ketuntasan ideal.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, SMP Negeri 2 Pekalongan menetapkan


Kriteria Ketuntasan Minimal sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut:

Kriteria
Komponen Ketuntasan
Minimal Keterangan
A. Mata Pelajaran 76 B+
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 76 B+
3. Bahasa Indonesia 76 B+
4. Bahasa Inggris 76 B+
5. Matematika 76 B+
6. Ilmu Pengetahuan Alam 76 B+
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 76 B+
8. Seni Budaya 76 B+
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 76 B+
1. Prakarya
76 B+
B. Muatan Lokal
76 B+
1. Bahasa Jawa

Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Kepada siswa yang bersangkutan wajib
diberikan remedial maksimal sampai dengan dua kali penilaian.

Pelaksanaan remedial dilaksanakan melalui tahap-tahap:

1. Berdasarkan analisis, siswa mengikuti pembelajaran remedial pada kompetensi dasar


atau indikator yang belum tuntas dilanjutkan dengan penilaian hingga mencapai
ketuntasan. Jika belum mencapai ketuntasan, dilaksanakan remedial lagi maksimal
dua kali.
2. Jika sampai dua kali remedial siswa belum mencapai ketuntasan minimal, siswa
belajar mandiri dan dites/dinilai kembali pada waktu yang telah ditentukan.
3. Jika dengan cara a dan b belum juga mencapai ketuntasan minimal, siswa tugas
mandiri yang relevan.
4. Jika dengan cara a, b, dan c, siswa tetap tidak mencapai ketuntasan minimal, nilai
yang dipergunakan adalah nilai tertinggi yang dicapai dari proses penilaian.
5. Nilai maksimal siswa yang mengikuti remedial adalah sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal.

Rumus Penghitungan Nilai Rapor

NR : ( 2 NH + 1 UTS + 1 UAS / UKK )

4
Nilai Harian (NH) = 3 UH + 1 TP

NR = Nilai Rapor

UTS = Ulangan Tengah Semester

UAS = Ulangan Akhir Semester

UKK = Ulangan Kenaikan Kelas

UH = Ulangan KD, Nilai Tugas tuntutan KD, Nilai portofolio,

Nilai Projek, Nilai Produk, atau Nilai Sikap

TP = Tugas pendampingan

3. Kreteria Kenaikan Kelas

a. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester 2

b. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:

1. Peserta didik tidakmemiliki nilai kurang dari 76 ( B+ ).


2. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran baik tertulis maupun praktik minimal 76 (B+
3. Boleh ada nilai di bawah KKM maksimal 2 mata pelajaran di semester 2 ( dua ).
4. Memiliki nilai perilaku/akhlak dan kepribadian minimal B (baik)
5. Memiliki nilai Ekstrakurikuler minimal B (baik)
6. Jumlah ketidakhadiran tanpa keterangan di kelas maksimal 12 hari dalam satu
semester
7. Skor pelanggaran disiplin/tata tertib (kumulatif) tidak lebih dari 100

Anda mungkin juga menyukai