PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan yaitu kurikulum dikembangkan secara berdiverifikasi
dengan maksud agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi
peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat
manajemen berbasis sekolah (MBS).
Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan ajar, dan metode yang digunakan oleh SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai sekolah yang pernah berstatus sebagai Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) adalah sekolah yang diharapkan sudah memenuhi Standar
Nasional pendidikan (SNP) yang penyelenggaraan pendidikan beserta segala aspek
pendukungnya dengan lebih menekankan pada aspek intensititas dan kualitas pendidikan
yang ditata secara efektif dan profesional.
B. Landasan
C. Tujuan
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
3. Tujuan Sekolah
BAB III
1. Struktur Kurikulum.
2. Muatan Kurikulum.
3. Daftar Tema atau Mata Pelajaran.
Islam
b. Kristen
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
1
sesuai dengan keyakinan masing-masing
c. Katholik
d. Hindu
e. Budha
1. Memberikan pemahaman terhadap peserta didik
tentang kesadaran hidup dalam berbangsa dan
bernegara
2. menanamkan rasa persatuan dan kesatuan
3. menanamkan kesadaran akan pentingnya
kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa
Pendidikan Pancasila
2 memandang perbedaan suku, ras, agama, dan
Kewarganegaraan
gender
4. mengembangkan kepribadian sesuai karakter
dan budaya bangsa.
5. Menanamkan rasa cinta pada tanah air
1. Keunggulan lokal
- Mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS ,IPA, Bahasa Inggris melaksanakan kunjungan ke
pengusaha batik , tenun tradisional , konveksi
- Setiap guru mata pelajaran wajib menggunakan atau memanfaatkan lingkungan lokal sekitar
sekolah sebagai media belajar.
1. Keunggulan Global
1. Bimbingan Konseling.
No Jenis Tujuan
1 Layanan Bimbingan Konsseling
a Layanan Bimbingan
Konseling yang meliputi 1. Mendorong peserta didik untuk berperan
optimal dalam memenuhi kebutuhan paling
1) Pelayanan Dasar elementer;
2. Membantu siswa dalam menjalani
2) Pelayanan Pengembangan kehidupan dan perkembangan dirinya
dengan wajar, tanpa beban yang
3) Pelayanan Arah memberatkan, memperoleh penyaluran bagi
Peminatan/ lintas peminatan/ pengembangan potensi yang dimiliki seara
Pendalaman studi siswa optimal, serta menatap masa depan dengan
cerah;
4) Pelayanan Teraputik 3. Membantu siswa dalam menentukan dan
mendalami peminatan
5) Pelayanan Diperluas
1. Ektrakurikuler
2) Olahraga
a) Bola Voli
e) atletik
f) Pencak silat
g) Karate
3) Kesenian Mengembangkan apresiasi, daya kreasi, dan
kecintaan pada seni budaya nasional maupun
a) Seni Baca Quran (SBQ)
internasional
b) Seni Tari
Menumbuhkan obsesi untuk berprestasi tinggi
c) Seni Musik
d) Seni Teater
e) Seni Rupa
4) Keilmuan
(1) speech EC :
Beban Belajar kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satu jam
Jumlah jam Minggu Waktu
Satuan pembelajaran Jumlah jam
Kelas pemb. Efektif per pembelajaran
Pendidikan tatapmuka per tahun
Perminggu tahun ajaran per tahun
(menit)
1.013,33
VII. s.d
SMP 40 40 38 60.800 menit jam
IX
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 20
menit x 36 jam x 38 minggu = 53.200 menit ( 886,67 Jam )
1. Peraturan Akademik.
Stuktur Kurikulum SMP Negeri 2 Pekalongan berisi sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut:
3. Bahasa Indonesia
6
4. Matematika
5
5. Ilmu Pengetahuan Alam
5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
7. Bahasa Inggris
4
Kelompok B
3
1. Seni Budaya
3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
3. Prakarya
2
4. Bahasa Jawa
2
Jumlah 40
Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar 80%
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Peningkatan kriteria
ketuntasan secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan maksimal dengan
rentang 2.00% per tahun. Setiap mata pelajaran dapat menetapkan kriteria ketuntasan yang
berbeda-beda, tetapi minimal harus sama dengan kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria
Komponen Ketuntasan
Minimal Keterangan
A. Mata Pelajaran 76 B+
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 76 B+
3. Bahasa Indonesia 76 B+
4. Bahasa Inggris 76 B+
5. Matematika 76 B+
6. Ilmu Pengetahuan Alam 76 B+
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 76 B+
8. Seni Budaya 76 B+
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 76 B+
1. Prakarya
76 B+
B. Muatan Lokal
76 B+
1. Bahasa Jawa
Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Kepada siswa yang bersangkutan wajib
diberikan remedial maksimal sampai dengan dua kali penilaian.
4
Nilai Harian (NH) = 3 UH + 1 TP
NR = Nilai Rapor
TP = Tugas pendampingan