ABSTRAK
Daerah penelitian terletak di Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan
Timur. Lapisan reservoar daerah telitian merupakan Formasi Balikpapan. Metode penelitian adalah dengan pemetaan
geologi bawah permukaan, dengan data berupa Wireline Log. kemudian dilakukan analisis untuk menghasilkan peta
paleogeografi, peta struktur kedalaman, peta netsand, peta netpay serta mengetahui jumlah cadangan hidrokarbon
daerah penelitian. Batuan penyusun reservoar “Z-12” pada daerah penelitian adalah batupasir. Berdasarkan peta
paleogeografi, didapatkan fasies pengendapan reservoar “Z-12” adalah distributary channel. Stratigrafi daerah
penelitian terdiri atas tiga litologi penyusun yaitu batupasir, batulempung dan batubara. Berdasarkan peta struktur
kedalaman, diketahui bahwa Struktur geologi yang berkembang adalah antiklin dengan sumbu lipatan berarah timurlaut
- baratdaya, dimana daerah telitian termasuk dalam komplek Antiklinorium Samarinda. Didapatkan nilai Lowest
Known Oil reservoir “Z-12” berada pada sumur 1010 kedalaman -601 meter. Arah pengandapan reservoar ”Z-12”
berarah ke timurlaut, dimana penebalan lapisan berada di baratdaya. Perhitungan cadangan reservoir “Z-12” lapangan
“Kobes” dilakukan dengan menggunakan metode volumetrik, dimana didapatkan jumlah cadangan sebesar 165.380,23
BO
Kata Kunci : geologi bawah permukaan,reservoar,perhitungan cadangan, cekungan kutai, formasi Balikpapan
ABSTRACT
Observational region lies at Sanga-sanga’s districts, Kutai Kartanegara's regency, East Kalimantan's province.
reservoar's coat observational region constitute Balikpapan's Formation. Observational method is with sub-surface
geological mapping, with data as Wireline Log .then done by analisis to result paleogeografi's map, depth structure map,
netsand map, netpay map and knowing total hydrocarbon reserve on observational region. reservoar's “ Z- 12 ” compiler
rock on observational region is sandstone. Base paleogeografi's map, gotten by reservoar's “ z. 12 ” fasies is distributary
channel . Stratigrafi is research region comprise of three litologi compilers which is sandstone, mudstone and coal. Base
depths structured map, known that effloresce geological Structure is antiklin with wicked foldaway gets northeast-
southwest’s aim, where is observational region includes in Samarinda’s Antiklinorium block. Gotten by Lowest Known
Oil's point reservoir “ Z- 12 ” lies on well 1010 depth -601 meters. reservoar's ” Z-12 ” precipitation aim gets aim to go
to northeast, where is streaked thick is at southwest. Reservoirs “ Z- 12 ” field “ Kobes ” supernumerary count is done
by use of method volumetric, where gotten by reserve amount as big as 165.380,23 BO
Key word: surface bottom geology,reservoar,supernumerary count, kutai's hollow, balikpapan's formation
PENDAHULUAN jumlah cadangan yang terdapat di Lapangan
“KOBES”. lapisan reservoar “Z-12” yang menjadi
Cekungan Kutai merupakan salah satu dari fokus telitian penulis terdapat dalam Formasi
cekungan terbesar di Indonesia dan juga memiliki Balikpapan, yang merupakan salah satu formasi
kandungan hidrokarbon yang sangat besar. Dari yang memiliki reservoar
kondisi yang ada pada cekungan kutai banyak - reservoar yang prospek terdapat cadangan
perusahaan-perusahaan mulai dari dalam negeri hidrokarbon pada Cekungan Kutai.
hingga perusahaan asing melakukan kegiatan mulai
dari eksplorasi yang merupakan kegiatan mencari LOKASI PENELITIAN
sumber daya yang ada dengan pemboran dan well
logging. Lapangan “KOBES” merupakan salah satu Lokasi penelitian dilakukan di Pertamina UBEP
area PT Pertamina EP yang terbukti dan Sanga-sanga dan Tarakan . Field : Sanga-sanga,
menghasilkan hidrokarbon yang terletak di Cekungan yang secara administratif terletak di Kecamatan
Kutai, Kalimantan Timur. Untuk mengetahui Sanga- sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara,
reservoar potensial yang terdapat dilapangan tersebut Provinsi Kalimantan Timur.
perlu diketahui karakteristik dari reservoar dan
METODOLOGI PENELITIAN
GEOLOGI REGIONAL
Fisiografi
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Fisiografi Pulau Kalimantan (modifikasi dari
Nuay dkk, 1985) dikelompokkan menjadi 5 zona,
MAKSUD DAN TUJUAN yang meliputi :
Zona Cekungan Kutai
Maksud dari penelitian ini adalah untuk Zona Tinggian Kuching
mengetahui kondisi geologi bawah permukaan dan Zona Blok Schwanner
jumlah cadangan hidrokarbon yang terdapat pada Zona Cekungan Pasir, dan
lapisan reservoar “Z-12” lapangan “Kobes”. Tujuan Zona Blok Paternosfer
dari penelitian ini adalah dapat mengetahui litologi
penyusun, fasies dan lingkungan pengendapan,
karakteristik reservoar, geometri penyebaran
reservoar, dan jumlah cadangan pada lapisan
reservoar “Z-12” lapangan “Kobes”.
Stratigrafi
S 2. Sumur 1029
1025
Interpretasi Litologi
Sumur 1029 memiliki nilai interval kedalaman
1011 dari -600,4 hingga -608,7 meter (SSTVD).
1023
Berdasarkan hasil interpretasi litologi pada sumur
981 1029 didapatkan litologi yakni berupa batupasir.
Batupasir mempunyai nilai gamma ray rendah,
1019
1013 yakni 48,77 hingga 68,8 gAPI, nilai resistivitas
1011 Sumur tidak terdapat reservoar “Z-12”
1029 Sumur terdapat
berkisar dari 32,8 sampai 50,8 ohm.m. Nilai
1000 reservoar “Z-12”
densitas cenderung rendah yakni antara 1,85 hingga
2,17 g/cm3, sedangkan nilai neutron antara 0,29
Gambar 5. Base Map daerah telitian hingga 0,5 v/v dan kombinasi antara kurva densitas
dengan kurva neutron membentuk separasi positif.
Interpretasi Fasies
Penentuan fasies ini didasarkan pada interpretasi
pola elektrofasies pada kurva Gamma Ray. Bentuk-
bentuk dasar kurva log Gamma Ray tersebut
dijadikan sebagai dasar penentuan model tipe meter sampai -608,7 meter memperlihatkan
endapan pada sumur 1029. Pada sumur 1029, zona kenampakan pola log cylindrical pada gamma ray
reservoar “Z12” berada pada kedalaman -600,4 yang diinterpretasikan oleh penulis sebagai penciri
endapan distributary channel, dan pada bagian Interpretasi Kandungan Fluida
dasar dari channel ini terdapat penciri dari erosional Pada interval -554,4 meter hingga -560,4 meter
base, yakni perubahan tiba-tiba dari defleksi kurva terdapat kandungan fluida berupa minyak yang
gamma ray, resistivitas, bahkan hingga kurva dapat dilihat pada kurva log porositas (RHOB) dan
neutron dan densitas. (NPHI) yang bernilai rendah dan nilai log
Interpretasi Kandungan Fluida resistivitasnya menengah (Gambar 5.1.10).
Pada interval -600,4 meter sampai -608,7 meter Keterdapatan minyak bumi tersebut dapat dilihat
terdapat kandungan fluida berupa minyak yang pada kurva log resistivity sebagai track yang
dapat dilihat pada kurva log porositas (RHOB) dan menunjukkan kandungan fluida, yaitu pada kurva
(NPHI) yang bernilai rendah dan nilai log LLD dan LLS yang menunjukkan resistivitas pada
resistivitasnya menengah. Keterdapatan minyak zona tak terinvasi dimana mengandung artian
bumi tersebut dapat dilihat pada kurva log bahwa fluida yang terdapat pada zona tersebut
resistivity sebagai track yang menunjukkan adalah fluida yang terdapat pada lapisan itu. Selain
kandungan fluida, yaitu pada kurva LLD dan LLS itu keterdapatan fluida juga dapat dilihat dari
yang menunjukkan resistivitas pada zona tak crossover antara log RHOB dan nilai log NPHI
terinvasi dimana mengandung artian bahwa fluida dimana nilai log NPHI lebih rendah dibandingkan
yang terdapat pada zona tersebut adalah fluida yang dengan nilai log RHOB, dengan melihat separasi
terdapat pada lapisan itu. Selain itu keterdapatan positif nilai log RHOB dan nilai log NPHI dan nilai
fluida juga dapat dilihat dari crossover antara log log resistivitasnya yang menengah terdapat
RHOB dan nilai log NPHI dimana nilai log NPHI kandungan fluida berupa minyak.
lebih rendah dibandingkan dengan nilai log RHOB, 4. Sumur 1023
dengan melihat separasi positif nilai log RHOB dan Interpretasi Litologi
nilai log NPHI dan nilai log resistivitasnya yang Sumur 1023 memiliki nilai interval kedalaman
menengah terdapat kandungan fluida berupa dari -522,9 meter hingga -528,3 meter (SSTVD).
minyak. Berdasarkan hasil interpretasi litologi pada sumur
3. Sumur 1025 1023 didapatkan litologi yakni berupa batupasir.
Interpretasi Litologi Batupasir mempunyai nilai gamma ray rendah,
Sumur 1025 memiliki nilai interval kedalaman yakni 68,83 hingga 86,49 gAPI, nilai resistivitas
dari -554,4 meter hingga -560,4 meter (SSTVD). berkisar dari 36,3 hingga 48,7 ohm.m. Nilai
Berdasarkan hasil interpretasi litologi pada sumur densitas cenderung rendah yakni antara 2,06 hingga
1025 didapatkan litologi yakni berupa batupasir. 2,32 g/cm3, sedangkan nilai neutron antara 0,29
Batupasir mempunyai nilai gamma ray rendah, 46,6 hingga 0,38 v/v dan kombinasi antara kurva
– 52,8 gAPI, nilai resistivitas berkisar dari 178,9 densitas dengan kurva neutron membentuk separasi
sampai 199 ohm.m. Nilai densitas cenderung positif.
rendah yakni antara 1,9 hingga 2,01 g/cm3, Interpretasi Fasies
sedangkan nilai neutron antara 0,29 hingga 0,52 v/v Penentuan fasies ini didasarkan pada interpretasi
dan kombinasi antara kurva densitas dengan kurva pola elektrofasies pada kurva Gamma Ray. Bentuk-
neutron membentuk separasi positif. bentuk dasar kurva log Gamma Ray tersebut
Interpretasi Fasies dijadikan sebagai dasar penentuan model tipe
Penentuan fasies ini didasarkan pada interpretasi endapan pada sumur 1023. Pada sumur 1023, zona
pola elektrofasies pada kurva Gamma Ray. Bentuk- reservoar “Z12” berada pada kedalaman -522,9
bentuk dasar kurva log Gamma Ray tersebut meter hingga -528,3 meter memperlihatkan
dijadikan sebagai dasar penentuan model tipe kenampakan pola log cylindrical pada gamma ray
endapan pada sumur 1025. Pada sumur 1025, zona yang diinterpretasikan oleh penulis sebagai penciri
reservoar “Z12” berada pada kedalaman -554,4 endapan distributary channel, dan pada bagian
meter hingga -560,4 meter memperlihatkan dasar dari channel ini terdapat penciri dari erosional
kenampakan pola log cylindrical pada gamma ray base, yakni perubahan tiba-tiba dari defleksi kurva
yang diinterpretasikan oleh penulis sebagai penciri gamma ray, resistivitas, bahkan hingga kurva
endapan distributary channel, dan pada bagian neutron dan densitas.
dasar dari channel ini terdapat penciri dari erosional Interpretasi Kandungan Fluida
base, yakni perubahan tiba-tiba dari defleksi kurva Pada interval -522,9 meter hingga -528,3 meter
gamma ray, resistivitas, bahkan hingga kurva terdapat kandungan fluida berupa minyak yang
neutron dan densitas. dapat dilihat pada kurva log porositas (RHOB) dan
(NPHI) yang bernilai rendah dan nilai log
resistivitasnya menengah. Keterdapatan minyak
bumi tersebut dapat dilihat pada kurva log
resistivity sebagai track yang menunjukkan
kandungan fluida, yaitu pada kurva LLD dan LLS
yang menunjukkan resistivitas pada zona tak
terinvasi dimana mengandung artian bahwa fluida
yang terdapat pada zona tersebut adalah fluida yang
terdapat pada lapisan itu. Selain itu keterdapatan
fluida juga dapat dilihat dari
crossover antara log RHOB dan nilai log NPHI dengan nilai log RHOB, dengan melihat separasi
dimana nilai log NPHI lebih rendah dibandingkan positif nilai log RHOB dan nilai log NPHI dan nilai
log resistivitasnya yang menengah terdapat 29,22 hingga 50,12 gAPI, nilai resistivitas berkisar
kandungan fluida berupa minyak. dari 12,05 sampai 13,45 ohm.m. Nilai densitas
5. Sumur 981 cenderung rendah yakni antara 1,85 hingga 2,53
Interpretasi Litologi g/cm3, sedangkan nilai neutron antara 0,37 hingga
Sumur 981 memiliki nilai interval kedalaman 0,58 v/v dan kombinasi antara kurva densitas
dari -511,5 meter hingga -516,9 meter (SSTVD). dengan kurva neutron tidak membentuk separasi
Berdasarkan hasil interpretasi litologi pada sumur positif.
981 didapatkan litologi yakni berupa batupasir. Interpretasi Fasies
Batupasir mempunyai nilai gamma ray rendah, Penentuan fasies ini didasarkan pada interpretasi
yakni 23,6 hingga 43,26 gAPI, nilai resistivitas pola elektrofasies pada kurva Gamma Ray. Bentuk-
berkisar dari 56,95 sampai 68,4 ohm.m. Nilai bentuk dasar kurva log Gamma Ray tersebut
densitas cenderung rendah yakni antara 1,87 hingga dijadikan sebagai dasar penentuan model tipe
2,06 g/cm3, sedangkan nilai neutron antara 0,05 endapan pada sumur 998. Pada sumur 998, zona
hingga 0,23 v/v dan kombinasi antara kurva reservoar “Z12” berada pada kedalaman -636,5
densitas dengan kurva neutron membentuk separasi meter sampai -649,8 meter memperlihatkan
positif Interpretasi Fasies kenampakan pola log cylindrical pada gamma ray
Penentuan fasies ini didasarkan pada interpretasi yang diinterpretasikan oleh penulis sebagai penciri
pola elektrofasies pada kurva Gamma Ray. Bentuk- endapan distributary channel, dan pada bagian
bentuk dasar kurva log Gamma Ray tersebut dasar dari channel ini terdapat penciri dari erosional
dijadikan sebagai dasar penentuan model tipe base, yakni perubahan tiba-tiba dari defleksi kurva
endapan pada sumur 981. Pada sumur 981, zona gamma ray, resistivitas, bahkan hingga kurva
reservoar “Z12” berada pada kedalaman -511,5 neutron dan densitas.
meter hingga -516,9 meter memperlihatkan Interpretasi Kandungan Fluida
kenampakan pola log cylindrical pada gamma ray Pada interval -636,5 meter hingga -649,8 meter
yang diinterpretasikan oleh penulis sebagai penciri tidak terdapat kandungan fluida yang dapat dilihat
endapan distributary channel, dan pada bagian pada nilai log resistivitasnya yang rendah serta
dasar dari channel ini terdapat penciri dari erosional kurva log porositas (RHOB) dan (NPHI) yang tidak
base, yakni perubahan tiba-tiba dari defleksi kurva membentuk separasi positif sebagai indikasi
gamma ray, resistivitas, bahkan hingga kurva terdapatnya kandungan hidrokarbon. Berdasarkan
neutron dan densitas. pada korelasi struktur, dimana posisi sumur 998
Interpretasi Kandungan Hidrokarbon berada paling dalam, dimana tidak melewati batas
Pada interval -511,5 meter hingga -516,9 meter LKO lapisan reservoar “Z-12” pada kedalaman
terdapat kandungan fluida berupa minyak yang -601 meter.
dapat dilihat pada kurva log porositas (RHOB) dan
(NPHI) yang bernilai rendah dan nilai log Korelasi
resistivitasnya menengah. Keterdapatan minyak Korelasi Struktur
bumi tersebut dapat dilihat pada kurva log Bentukan struktur kedalaman yang mencerminkan
resistivity sebagai track yang menunjukkan keadaan pada saat sekarang. Pada korelasi struktur
kandungan fluida, yaitu pada kurva LLD dan LLS menyamakan datum kedalaman yang sama. Hasil dari
yang menunjukkan resistivitas pada zona tak korelasi struktur sumur pada lapisan reservoar “Z-12”,
terinvasi dimana mengandung artian bahwa fluida Formasi Balikpapan, Lapangan “Kobes”, Cekungan
yang terdapat pada zona tersebut adalah fluida yang Kutai memiliki morfologi berupa tinggian pada bagian
terdapat pada lapisan itu. Selain itu keterdapatan baratdaya. Hasil yang didapat dari korelasi struktur ini
fluida juga dapat dilihat dari crossover antara log nantinya dapat digunakan sebagai data penunjang
RHOB dan nilai log NPHI dimana nilai log NPHI dalam menganalisa peta stuktur kedalaman.
lebih rendah dibandingkan dengan nilai log RHOB, Korelasi Stratigrafi
dengan melihat separasi positif nilai log RHOB dan Hasil dari korelasi stratigrafi ini dapat dilihat bahwa
nilai log NPHI dan nilai log resistivitasnya yang lapisan “Z-12” ini mempunyai ketebalan yang relatif
menengah terdapat kandungan fluida berupa beragam dimana pada bagian baratdaya lebih tebal dari
minyak. pada bagian timurlaut, sehingga diinterpretasikan
6. Sumur 998 bahwa penebalan berarah ke baratdaya.
Interpretasi Litologi
Peta Paleogeografi
Sumur 998 memiliki nilai interval kedalaman
dari -636,5 meter hingga -649,8 meter (SSTVD). Peta Paleogeografi dibuat berdasarkan data log dari
Berdasarkan hasil interpretasi litologi pada sumur Gamma Ray pada daerah telitian bertujuan untuk
998 didapatkan litologi yakni berupa batupasir. mengetahui dan menginterpretasikan kondisi awal saat
Batupasir mempunyai nilai gamma ray rendah, terbentuknya lapisan reservoar daerah telitian. Dengan
yakni menyamakan pola dari kurva log Gamma Ray, maka
dapat diinterpretasikan kondisi lampau dari lapisan
reservoar “Z-12” merupakan distributary channel.
Dengan demikian dapat diketahui arah perkiraan
pengendapan, dan gambaran dari geometri lampaunya,
dan dapat digunakan sebagai batas untuk pengerjaan Gambar 6. Peta Paleogeografi Lapisan Reservoar “Z-
peta Net Sand dan peta Net Pay. 12” Lapangan “KOBES”
Distributary Channel
Peta Kontur Struktur
Flood Plain
1010
1029
Levee
Crevasse Splay
1025 N
1011 WE
itu dapat diketahui zona yang potensial terdapat Jadi, jumlah cadangan hidrokarbon yang terdapat pada
hidrokarbon. Dimana pada peta tersebut dapat dilihat Lapangan “KOBES” lapisan reservoar “Z-12” adalah
bahwa sumur 998 merupakan bagian dari reservoar 165.380,623 BO
yang tidak terdapat hidrokarbon. Dikarenakan adanya
Keterangan :
Sumur Daerah Telitian Reservoar “Z-12" Nilai Ketebalan (meter)
DAFTAR PUSTAKA