b) Gambar
Perwujudannya lebih menekankan unsur garis, bentuk dan aspek kegunaannya, tanpa adanya
ekspresi. Seperti gambar arsitektur, dekorasi, desain, ilustrasi dan model.
c) Lukisan
Gambar yang mengungkapkan bentuk objektifitas dengan komposisi dan nilai subjektif
melalui ekspresi dan kreatifitas.
d) Kartun
Gambar yang telah dideformasi dari wujud aslinya sehingga lucu.
e) Karikatur
Kartun sindiran yang terfokus pada karakter objek. Walaupun sudah dideformasi, kita tetap
dapat mengenal sang tokoh karena ciri khasnya.
f) Vinyet
Gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas, merupakan improvisasi pengisi halaman kosong.
g) Siluet
Gambar hitam bayangan tanpa suatu objek, dengan atau tanpa modifikasi.
b) Stiker; Berbentuk gambar atau tulisan pada kertas atau plastik yang ukuran relatif kecil,
bagian bawahnya berperekat dapat berisi slogan, kalimat bijak, atau promosi produk.
c) Advertensi; Terdapat pada surat kabar atau majalah. Isinya berupa pengumuman atau
promosi barang atau jasa dalam bentuk gambar dan kalimat.
d) Pamflet; Jenis reklame yang bentuk dan cetakannya relatif sederhana. Berisi penawaran
usaha atau ajakan. Penyebarannya dilakukan melalui kendaraan atau ditempel dipinggir jalan.
e) Poster; Bentuk cetakkannya relatif lebih baik dan lebih besar dari pamflet. Isinya bisa
bersifat komersil atau himbauan dengan gambar dan kalimat bijak.
f) Spanduk; Dicetak pada kain memanjang dengan teknik sablon berisikan tentang pesan,
himbauan atau informasi dari yayasan atau organisasi politik.
g) Brosur; Dicetak pada kertas yang biasanya berlipat berisikan tentang keadaan suatu badan
usaha atau lembaga pendidikan, agar masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui
kegiatan dan faktor pendukung yang ada.
h) Katalogus; Sama seperti brosur, tetapi isinya daftar nama, gambar, harga serta keterangan
lainnya tentang barang atau jasa yang ditawarkan.
i) Baleho; Berukuran besar terbuat dari tripleks, seng, kain tebal, atau plastik khusus
diletakkan di tempat yang strategis. Fungsinya mempromosikan produk yang relatif besar
seperti rumah, mobil, rokok, film dan lain-lain.
j) Etalase; Berupa ruangan kecil berdinding kaca di depan toko tempat barang dijual.
k) Cut out display; Berbentuk tiga dimensi berupa balon atau model barang yang
dipromosikan dalam ukuran yang besar, diletakkan di tempat strategis di sekitar toko.
l) Neon Box; Neon box terbuat dari kotak akrilik yang bertuliskan produk yang dipromosikan
dan didalamnya terdapat lampu neon.
a) Seni dekorasi tiga dimensi; Seni dekorasi tigas dimensi yaitu benda-benda karya seni tiga
dimensi yang digunakan untuk mendekorasi bagian dalam atau luar ruangan.
b) Seni interior; Penataan dekorasi dalam suatu ruangan sesuai fungsinya. Misalnya di rumah
tinggal, hotel, kantor dan sebagainya.
c) Seni Eksterior; Penataan dekorasi di luar ruangan atau alam, misalnya di halaman rumah,
taman, tempat rekreasi dan sebagainya.
10. Seni Miniatur
Seni miniatur merupakan perpaduan dari berbagai bentuk seni rupa. Seni ini membuat
duplikat objek beberapa kali lebih kecil dari bentuk aslinya. Seni miniatur antara lain seperti
berikut:
a) Maket; Maket digunakan untuk memperlihatkan arsitektur/rancangan bangunan atau
rancangan suatu produk sebelum bangunan sesungguhnya dibangun. Sehingga bisa
mengetahui keadaan dan tampak lokasi suatu tempat secara keseluruhan.
b) Diaroma; Diaroma adalah maket yang dikemas dalam bentuk etalase yang memperlihatkan
keadaan/bersejarah atau lingkungan alam suatu bentuk kehidupan.
Seni Tata Rias adalah seni merawat dan mempercantik tubuh termasuk pakaian dan aksesoris
yang dikenakan. Bagian tubuh yang dirawat adalah kulit dan rambut, sedangkan yang dirias
biasanya wajah, rambut dan jari.
b. Fungsi
Seni Rupa Murni, merupakan karya seni yang hanya memiliki fungsi estetika saja, sehingga
karya seni ini hanya bisa sekedar dinikmati keindahannya. Contoh: lukisan, Karikatur,
Mozaik, Logo, Foto, Banner, Patung, Miniatur, Kriya
Seni Rupa Terapan, merupakan karya seni yang lebih mengutamakan fungsi pragmatis
diatas fungsi estetika, sehingga karya seni ini dapat digunakan untuk menunjang dan
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Titik adalah unsur paling dasar seni rupa. Dari sebuah titik, dapat terwujud ide-ide atau
gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi beberapa variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi beberapa macam: garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral
dan Iain-Iain. Kesan yang dihasilkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya
garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-
patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan sifat tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
- Garis nyata, yaitu garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu,yaitu garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan dari suatu bentuk garis yang membatasi bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, dengan ukuran tertentu.
4. Bentuk
a.Bentuk geometris
Bentuk geometris yaitu bentuk yang terdapat pada ilmu ukur, seperti bentuk kubistis (contoh:
kubus, balok) dan bentuk silindris (contoh: tabung, kerucut, bola)
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris yaitu bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata (contoh: ruangan
pada kamar, ruangan pada patung) dan ruang dalam bentuk khayalan (contoh; ruangan yang
terkesan dari sebuah lukisan)
6. Warna
Warna merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna dasar yang tidak dihasilkan dari warna apapun,
meliputi warna merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna primer.
c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
7. Tekstur
Tekstur yaitu sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda sehingga tekstur
merupakan salah satu unsur yang penting. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang
Suatu karya seni rupa bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya.
Contohnya seperti lukisan pemandangan alam yang digambarkan dengan cahaya yang
berbeda tiap bagiannya. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan
mendalam.
Teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk proses pembuatan karya seni rupa.
Jenis teknik berkarya bseni rupa 2 dimensi yang biasa digunakan adalah :
1. Teknik Linear, yaitu cara menggambar objek dengan pola garis saja menggunakan pensil/
pena
2. Teknik Blok, yaitu menutup objek lukis dengan satu warna
3. Teknik arsir, yaitu menutup objek lukis dengan pulasan garis sejajar / menyilang dengan
menggunakan pensil/pena
4. Teknik Dussel, yaitu membuat gelap terang objek lukis dengan goresan miring
menggunakan pensil
5. Teknik Pointilis, yaitu menghitamkan objke lukis dengan titik titik
6. Teknik Aquarel, yaitu menutup objke lukis dengan menyapukan cat cair secara tipis
7. Teknik Plakat, yaitu melukis dengan sapuan cat minyak secara tebal
8. Teknik Kolase, yaitu melukis dengan menempelkan potong-potongan kertas
9. Teknik Mozaik, yaitu melukis dengan menempelkan benda-benda 3 dimensi
10. Teknik Menganyam, yaitu menumpang tindihkan / menyilangkan bahan menjadi karya
anyaman.
b. KSR 3 dimensi
Bahan untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi:
1. Bahan lunak : Kertas, karton, styrofoam.
2. Bahan liat : Tanah liat, gips, lilin, plastisin.
3. Bahan keras : Kayu, batu, logam.
Alat yang dibutuhkan, sebagai berikut :
- Alat acuan berbentuk cetakan alat ini dipakai apabila kita membuat karya seni 3 dimensi
dengan teknik cor
- kayu alat ini dipakai apabila kita mau membutsir
- kawat alat ini dipakai apabila kita mau membutsir
- alat pahat , ukit atau martil , alat ini dipakai apabila kita hendak membuat pahatan / patung
- Gunting,
- Pisau,
- Silet,
- Amplas,
- Bor, dan lain lain.
Teknik yang biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1. Teknik Mozaik
Merupakan Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi yang
diatur dan ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
2. Teknik Aplikasi
Merupakan Sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-
macam guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang, bunga maupun
bentuk lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.
3. Teknik Pahat
Merupakan Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak
dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan
atau media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
4. Teknik Merakit
Merupakan Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa
potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup, mengelas atau dengan
cara lainnya.
5. Teknik Menuang atau Cor
Merupakan Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituang pada
sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras, kemudian dikeluarkan dari
cetakan. Bahan cair yang dipakai biasanya seperti semen, logam, gips atau karet.
Dengan keseimbangan, perspektif, proporsi, pewarnaan, serta sesuai dengan prinsip seni rupa
dalam menggambarkan suatu objek. Karya yang dominan menggunakan aliran naturalisme
adalah lukisan pemandangan atau landscape, keadaan, situasi, perspektif atau detail suatu
benda, gambar still life dan lain-lain.
(Basuki Abdullah, Leonardo Da Vinci)
b. Realisme
Seni realisme ini menggambarkan situasi, keadaan, atau kejadian tanpa fokus kepada
objeknya. Adapaun iri-ciri dari aliran seni realisme, yaitu:
karya seni rupa ini harus digambarkan dengan detail dan fokus sehingga mampu
menggambarkan suasana
menceritakan sebuah kisah dengan baik.
a) Realisme Romantis
c. Surealisme
Aliran seni rupa surealisme merupakan aliran yang menunjukan sebuah objek yang berasal
dari alam bawah sadar, imajinasi, ataupun mimpi seseorang.
Mengintegrasikan pada sebuah objek yang berasal dari sebuah imajinasi dengan dunia
nyata sehingga akan menciptakan kesan yang aneh.
Objek yang dipakai boleh berupa benda mati atau hidup, asal dapat diubah menjadi
lebih unik.
(Salvador Dalli)
d. Dekoratifisme
Dekorativisme adalah seni rupa yang menonjolkan penyederhanaan bentuk dengan jalan
mengadakan distorsi. Ciri-ciri seni rupa dekorativisime bersifat kegarisan, berpola, ritmis
pewarnaan dan rata dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias.
( Piet Mondrian)
e. Kubisme
Seni rupa dengan aliran kubisme menampilkan objek abstrak dengan bentuk geometri
tertentu. Yang disusun secara dominan supaya mendapatkan nilai seni yang menakjubkan dan
juga indah. Adapaun ciri karya seni yang menggunakan aliran ini, diantaranya:
Penggambaran objek dibuat menjadi kombinasi dari bentuk geometri berupa segitiga,
persegi, lingkaran, dan lain-lain.
Aliran ini sering menggunakan hewan dan manusia sebagai objeknya dengan latar
yang natural seperti alam dan bangunan kota.
(Pablo Picasso)
f. Ekspresionisme
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan
dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra,
film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi
kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
(Affandi, Vincet Van Gogh)
g. Impresionisme
Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan
yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah
(bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena
dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang
tidak biasa.
(Popo Iskandar)