Anda di halaman 1dari 20

Nama : Riska Agustina

NIM : D211811056
Kelas : Komputerisasi Akuntansi 5b
Mata Kuliah : Algoritma

• Apa itu Array?


Array merupakan sebuah variabel yang menyimpan sekumpulan data yang
memiliki tipe sama atau Array juga dapat disebut sebagai kumpulan dari nilai-nilai
data bertipe sama dalam urutan tertentu yang memakai sebuah nama yang sama.
Setiap data tersebut menempati alamat memori atau lokasi yang berbeda-beda
dan selanjutnya disebut dengan elemen array. Elemen array sendiri dapat diakses
melalui indeks yang terdapat di dalamnya. Namun, penting sekali untuk di ingat
bahwa dalam C++ indeks array selalu dimulai dari 0, buka 1.
• Keunggulan dan Kelemahan Array
1. Array sangat cocok untuk pengaksesan acak. Sembarang elemen di array dapat
diacu secara langsung tanpa melalui elemen-elemen lain.
2. Jika berada di suatu lokasi elemen, maka sangat mudah menelusuri ke elemen-
elemen tetangga, baik elemen pendahulu atau elemen penerus
3. Jika elemen-elemen array adalah nilai-nilai independen dan seluruhnya harus
terjaga, maka penggunaan penyimpanannya sangat efisien

• Kelemahan array.

Array mempunyai fleksibilitas rendah, karena array mempunyai batasan sebagai


berikut:
1. Array harus bertipe homogen. Kita tidak dapat mempunyai array dimana satu
elemen adalah karakter,elemen lain bilangan, dan elemen lain adalah tipe-
tipe lain
2. Kebanyakan bahasa pemrograman mengimplementasikan array statik yang
sulit diubah ukurannya di waktu eksekusi. Bila penambahan dan
pengurangan terjadi terus-menerus, maka representasi statis
3. idak efisien dalam penggunaan memori
4. Menyiakan banyak waktu komputasi
5. Pada suatu aplikasi, representasi statis tidak dimungkinkan

http://setiaagungw.blogspot.com/2014/04/pengertian-beserta-kelebihan-dan.html
• Apa itu Array Satu Dimensi?
Array satu dimensi adalah array yang terdiri dari n buah kolom atau Array
satu dimensi adalah array yang terdiri dari 1 subskrip array saja. Setiap elemen
array satu dimensi dapat diakses melalui indeks yang terdapat di dalamnya.

Berikut gambar yang dapat mengilustrasikan sebuah array satu dimensi.

a. Bentuk / Cara Pendeklarasian Array Satu Dimensi


Untuk mendeklarasikan sebuah array satu dimensi dalam C++, sobat
harus menggunakan tanda [ ] (bracket). Adapun bentuk umum dari
pendeklarasian array satu dimensi adalah sebagai berikut:
tipe_data nama_array [jumlah_elemen];
Sebagai contoh misal kita ingin mendeklarasikan sebuah array satu
dimensi (misalnya dengan nama LARIK) yang mempunyai 10 elemen dengan
tipe data int, maka bentuk array nya adalah sebagai berikut:
int LARIK [10];

Seandainya array LARIK akan kita beri nilai saat pendeklarasian (inisialisasi),
maka contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

int LARIK [10] = {2, 5, 4, 8, 1, 3, 7, 1, 10, 6};

Dari pendeklarasian sekaligus inisialisasi array LARIK diatas, dapat di artikan


bahwa kita telah memesan tempat pada memori komputer sebanyak 10
tempat, dengan indeks dari 0 sampai 9, dimana nilai - nilai akan dimasukan
ke elemen array secara berturut - turut, mulai dari indeks 0 akan di isi dengan
nilai '2' sampai indeks 9 yang di isi dengan nilai '6'. Untuk lebih jelasnya
berikut kami sajikan ilustrasi dari array LARIK.
Perlu sobat ketahui, ruang memori yang dibutuhkan untuk deklarasi
array tersebut adalah 40 byte, yang berasal dari 10 x 4 byte (4 merupakan
ukuran tipe data int sedangkan 10 merupakan jumlah elemen array).

b. Cara Akses Array Satu Dimensi


Cara yang dipakai untuk mengakses elemen array satu dimensi adalah
dengan menuliskan indeksnya. Contohnya jika kita ingin mengambil nilai yang
terdapat pada elemen ke-8 dan menampung nilai tersebut kedalam sebuah
variabel yang bertipe int juga (misal int tampung), maka kita perlu menuliskan
kode seperti berikut ini:

tampung = LARIK[7];
Kenapa 7, bukan 8? ingat indeks array selalu dimulai dari 0 sehingga
untuk mengakses elemen ke-8, maka indeks yang kita butuhkan adalah 8-1,
yaitu 7.

Contoh Program Dengan Array Satu Dimensi Dalam C++


Berikut ini adalah contoh program menggunakan Array Satu Dimensi yang
didalamnya terdapat proses deklarasi sekaligus inisialisasi array (pengisian
elemen array) dan proses menampilkan nilai yang terdapat pada elemen array.
#include <iostream>

using namespace std;

int main(){
// Deklarasi sekaligus inisialisasi (pengisian awal)
// Array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int
int ARnilai[5]={8,4,5,10,2};

// Karena sudah melakukan inisialisasi maka kita


// Tidak wajib mengisi nilai kedalam Elemen Array

// Menampilkan nilai atau isi dari array 'ARnilai'


for(int i=0; i<5;i++){
cout<<"Tampil nilai indek ke ["<<i<<"] = "<<ARnilai[i];
cout<<endl;
}

return 0;
}

Dibawah ini adalah contoh program menggunakan Array Satu Dimensi


yang didalamnya terdapat proses mengisi nilai ke dalam elemen array dan
proses menampilkan nilai yang terdapat pada elemen array.
#include <iostream>

using namespace std;

int main(){
// Deklarasi array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int
int ARnilai[5];

// Mengisi nilai ke dalam elemen array


cout<<"== Mengisi Array ARnilai ==\n";
for(int i=0; i<5;i++){
cout<<"Isi indek ke ["<<i<<"] = ";
cin>>ARnilai[i];
}

// Menampilkan nilai atau isi dari array 'ARnilai'


for(int i=0; i<5;i++){
cout<<"\nTampil nilai indek ke ["<<i<<"] = "<<ARnilai[i];
}

return 0;
}
Dibawah ini adalah contoh program menggunakan Array Satu
Dimensi yang didalamnya terdapat proses mengisi nilai ke dalam elemen
array dan mencari sebuah nilai pada elemen array.
#include <iostream>

using namespace std;

int main(){

// Deklarasi array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int


int ARnilai[5];
int nilaidicari;
string status = "belum ketemu";

cout<<"==============================";
cout<<"\n== Mencari nilai (N) pada Array ==\n";
cout<<"==============================\n";

// Mengisi nilai ke dalam elemen array


cout<<"\n== Isi Array ==\n";
for(int i=0; i<5;i++){
cout<<"Isi indek ke ["<<i<<"] = ";
cin>>ARnilai[i];
}

cout<<"\nMasukkan nilai yang dicari = ";cin>>nilaidicari;


for(int i=0; i<5;i++){
if(ARnilai[i]==nilaidicari){
cout<<"\nNilai yang dicari ("<<nilaidicari<<") ditemukan di indek
ke ["<<i<<"]\n";
status = "ketemu";
break;
}
}

if (status == "belum ketemu"){


cout<<"\nNilai yang dicari ("<<nilaidicari<<") tidak ditemukan\n";
}

return 0;
}

Dibawah ini adalah contoh program menggunakan Array Satu


Dimensi yang didalamnya terdapat proses mengisi nilai ke dalam elemen
array dan menjumlahkan semua elemen array.

#include <iostream>

using namespace std;


int main(){

// Deklarasi array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int


int ARnilai[5];
int tampung = 0;

cout<<"=========================================";
cout<<"\n= Program Menjumlahkan Semua Elemen Array =\n";
cout<<"=========================================\n";

// Mengisi nilai ke dalam elemen array


cout<<"\n== Isi Array ==\n";
for(int i=0; i<5;i++){
cout<<"Isi indek ke ["<<i<<"] = ";
cin>>ARnilai[i];
}

for(int i=0; i<5;i++){


tampung = tampung + ARnilai[i];
}

cout<<"\nHasil Penjumlahan semua elemen Array : "<<tampung;

return 0;
}
http://www.materidosen.com/2017/06/array-satu-dimensi-c-lengkap-contoh.html

• Apa itu Array Dua Dimensi?


Array dua dimensi adalah array yang terdiri dari n buah baris dan m buah
kolom, atau array dua dimensi juga biasa disebut sebagai array yang mempunyai
dua subskrip, yaitu baris dan kolom. Bentuknya dapat sobat bayangkan seperti
matriks atau tabel. dimana indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua
menunjukan kolom.

Berikut gambar yang dapat mengilustrasikan sebuah array dua dimensi.


* Pada ilustrasi array dua dimensi diatas, dimisalkan terdapat sebuah
array dua dimensi dengan nama "A", array A memiliki jumlah elemen baris
sebanyak 3 dan jumlah elemen kolom sebanyak 4.

a) Bentuk / Cara Pendeklarasian Array Dua Dimensi


Untuk mendeklarasikan sebuah array dua dimensi dalam C++, sobat
harus menggunakan tanda [ ] (bracket). Adapun bentuk umum dari
pendeklarasian array dua dimensi adalah sebagai berikut:
tipe_data nama_array [jumlah_elemen_baris] [jumlah_elemen_kolom];

Sebagai contoh misal kita ingin mendeklarasikan sebuah array dua


dimensi (misalnya dengan nama LARIK) yang mempunyai jumlah elemen
baris sebanyak 3, jumlah elemen kolom sebanyak 5 dan array LARIK
memiliki tipe data int, maka bentuk array nya adalah sebagai berikut:
int LARIK [3][5];

Seandainya array LARIK akan kita beri nilai saat pendeklarasian


(inisialisasi), maka contoh penulisannya dapat ditulis sebagai berikut:

int LARIK [3][5] = {{1,2,3,4,5},{6,7,8,9,10},{11,12,13,14,15}};

Dari pendeklarasian sekaligus inisialisasi array LARIK diatas, dapat


diartikan bahwa kita telah memesan tempat pada memori komputer
sebanyak 15 tempat, dengan indeks dari LARIK[0][0] sampai LARIK[2][4],
dimana nilai - nilai akan dimasukkan ke elemen array secara berturut -
turut, mulai dari LARIK[0][0] akan di isi dengan nilai '1' sampai LARIK[2][4]
yang di isi dengan nilai '15'. untuk lebih jelasnya berikut kami sajikan
ilustrasi dari array LARIK.

Ilustrasi Array 'LARIK' yang merupakan contoh Array Dua Dimensi

b) Cara Akses Array Dua Dimensi


Cara yang digunakan untuk mengakses elemen array dua dimensi
adalah dengan menuliskan indeks baris dan kolom nya. Misalnya pada
array LARIK diatas kita ingin mengakses nilai '8' yang terdapat pada
indeks baris ke 1 dan indeks kolom ke 2, kemudian menampung nilai
tersebut kedalam sebuah variabel yang bertipe int (misal int tampung),
maka kita perlu menuliskan kode programnya seperti berikut ini:
tampung = LARIK[1][2];

* Perlu ingat meskipun array LARIK memiliki jumlah elemen baris


sebanyak 3 dan jumlah elemen kolom sebanyak 5 atau di deklarasikan
sebagai berikut : "LARIK [3][5];". namun karena indeks array selalu
dimulai dari 0 maka untuk mengakses elemen terakhir dari array LARIK,
kita dapat mengaksesnya dengan menuliskan LARIK[2][4] bukan
LARIK[3][5].

Contoh Program Dengan Array Dua Dimensi Dalam C++


Berikut ini adalah contoh program sederhana menampilkan matrik
ordo 3x2, dimana program ini menggunakan Array Dua Dimensi.
Contoh Program Sederhana Array Dua Dimensi - menampilkan matrik ordo 3x2
#include <iostream>

using namespace std;

int main(){

// Deklarasi dan inisialisasi array dua dimensi


// Dengan jumlah elemen baris = 3
// dan jumlah elemen kolom = 2
int matrikcontoh [3][2] = {{1,2},{3,4},{5,6}};

// Mendeklarasi variabel untuk


// Indeks perulangan
int i,j;

cout<<"\t==============================";
cout<<"\n\t=== Tampil Matrik Ordo 3x2 ===\n";
cout<<"\t==============================\n\n";

// Menampilkan matrikcontoh
cout<<"\nMenampilkan matrikcontoh\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrikcontoh[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}

return 0;
}
Berikut ini adalah contoh program penjumlahan 2 buah matrik ordo
3x2, dimana program ini menggunakan Array Dua Dimensi.

Contoh Program dengan Array Dua Dimensi - Penjumlahan Matrik


#include <iostream>

using namespace std;

int main(){

// Deklarasi array dua dimensi


// Dengan jumlah elemen baris = 3
// dan jumlah elemen kolom = 2
int matrika [3][2];
int matrikb [3][2] = {{1,2},{3,4},{5,6}};
int matrikc [3][2];

// Mendeklarasi variabel untuk


// Indeks perulangan
int i,j;

cout<<"\t===============================";
cout<<"\n\t= Penjumlahan Matrik Ordo 3x2 =\n";
cout<<"\t===============================\n\n";

// Mengisi nilai kedalam


// Elemen-elemen array matrika
// Sedangkan elemen-elemen array matrikb
// Sudah diisi saat deklarasi (inisialisasi)
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<"matrik a ["<<i<<"] ["<<j<<"] = ";
cin>>matrika[i][j];
}
}

cout<<endl;

// Melakukan penjumlahan array matrika dan matrikb


// Dan menyimpan hasilnya ke array matrikc;
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
matrikc[i][j]=matrika[i][j] + matrikb[i][j];
}
}

// Menampilkan matrika
cout<<"\nMatrik a\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrika[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}

// Menampilkan matrikb
cout<<"\nMatrik b\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrikb[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}

// Menampilkan hasil penjumlahan / matrikc


// (dalam bentuk matrik dengan ordo 3x2)
cout<<"\nMatrik c atau hasil\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrikc[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}

return 0;
}

http://www.materidosen.com/2017/06/array-dua-dimensi-c-lengkap-contoh.html

• Apa itu Array Multidimensi?


Array Multidimensi merupakan array yang serupa dengan array satu
dimensi maupun array dua dimensi, namun array multidimensi dapat memiliki
memori yang lebih besar. Biasanya array multidimensi digunakan untuk menyebut
array dengan dimensi lebih dari dua atau array yang mempunyai lebih dari dua
subskrip, seperti untuk menyebut array tiga dimensi, empat dimensi, lima dimensi
dan seterusnya.

Berikut gambar yang dapat mengilustrasikan sebuah array multidimensi,


dimana pada gambar dibawah ini kami menggunakan array tiga dimensi sebagai
contoh dari array multidimensi.
* Pada ilustrasi array tiga dimensi diatas, array tersebut memiliki besar
subskrip pertama / besar ukuran pertama sebanyak 2, besar ukuran kedua
sebanya 3 dan besar ukuran ketiga sebanyak 4.
1. Bentuk / Cara Pendeklarasian Array Multidimensi
Karena secara umum array multidimensi merujuk pada array yang
mempunyai ukuran lebih dari dua subskrip. maka bentuk pendeklarasian array
multidimensi sama saja dengan pendeklarasi array satu dimensi maupun dua
dimensi. Berikut contohnya:
tipe_data nama_array [ukuran 1][ukuran 2] ... [ukuran N];

Sebagai contoh misal kita ingin mendeklarasikan array multidimensi


dengan jumlah tiga subskrip (atau bisa juga disebut array tiga dimensi), array tiga
dimensi tersebut kita beri nama LARIK, yang memiliki ukuran 1 sebanyak 2,
ukuran 2 sebanyak 3, ukuran 3 sebanyak 4 dan array LARIK memiliki tipe data int,
maka bentuk deklarasi array nya adalah sebagai berikut:
int LARIK [2][3][4];

Seandainya array LARIK akan kita beri nilai saat pendeklarasian


(inisialisasi), maka contoh penulisannya dapat ditulis sebagai berikut:
Int LARIK [2][3][4] = {{{1,2,3,4},{5,6,7,8},{9,10,11,12}} ,
{{13,14,15,16},{17,18,19,20},{21,22,23,24}}};
Dari pendeklarasian sekaligus inisialisasi array LARIK diatas, dapat diartikan
bahwa kita telah memesan tempat pada memori komputer sebanyak 24 tempat,
dengan indeks dari LARIK[0][0][0] sampai LARIK[1][2][3], dimana nilai - nilai akan
dimasukkan ke elemen array secara berturut - turut, mulai dari LARIK[0][0][0]
akan di isi dengan nilai '1' sampai LARIK[1][2][3] yang di isi dengan nilai '24'.
untuk lebih jelasnya berikut kami sajikan ilustrasi dari array LARIK.

2. Cara Akses Array Multidimensi


Cara yang digunakan untuk mengakses elemen array multidimensi
(dimisalkan array 3 dimensi) adalah dengan menuliskan indeks ukuran pertama /
subskrip pertama, indeks ukuran kedua dan indeks ukuran ketiga. Misalnya pada
array LARIK diatas kita ingin mengakses nilai '8' yang terdapat pada indeks ukuran
pertama ke 0, indeks ukuran kedua ke 1 dan indeks ukuran ketiga ke 3, kemudian
menampung nilai tersebut kedalam suatu variabel yang bertipe int (misal int
tampung), maka kita perlu menuliskan kode programnya seperti berikut ini:

tampung = LARIK[0][1][3];

* Perlu sobat ingat meskipun array LARIK memiliki jumlah ukuran pertama
sebanyak 2. jumlah ukran kedua sebanyak 3 dan jumlah ukuran ketiga sebanyak
4 atau di deklarasikan sebagai berikut : "LARIK [2][3][4];". namun karena indeks
array selalu dimulai dari 0 maka untuk mengakses elemen terakhir dari array
LARIK, kita dapat mengaksesnya dengan menuliskan LARIK[1][2][3] bukan
LARIK[2][3][4].

3. Contoh Program Dengan Array Multidimensi Dalam C++


Pada contoh program dengan array multidimensi dibawah ini, kami
menggunakan array tiga dimensi sebagai contoh array multidimensi, karena pada
praktiknya penggunaan array multidimensi dengan dimensi lebih dari tiga sangat
jarang dilakukan, Sehingga kami memilih array tiga dimensi (berdimensi tiga)
untuk mencontohkan penggunaan array multidimensi. Berikut contoh program
array tiga dimensi dalam C++:
#include <iostream>

using namespace std;

int main(){

// Deklarasi array tiga dimensi dengan nama "angka"


// Dengan jumlah ukuran pertama / subskrip pertama = 2
// Jumlah Ukuran kedua = 3 & jumlah ukuran ketiga = 4
int angka [2][3][4];

// Mendeklarasi variabel untuk indeks perulangan


int i,j,k;

cout<<"\t===============================";
cout<<"\n\t== Contoh Array Tiga Dimensi ==\n";
cout<<"\t===============================\n\n";

// Mengisi nilai kedalam elemen-elemen array angka


cout<<"== Masukkan elemen-elemen array angka ==\n";
for(i=0;i<2;i++){
for(j=0;j<3;j++){
for(k=0;k<4;k++){
cout<<"angka indeks ke ["<<i<<"]["<<j<<"]["<<k<<"]"<<" = ";
cin>>angka[i][j][k];
}
}
}

cout<<"\n\n===============================\n";
cout<<"== Tampil nilai elemen Array ==\n";
cout<<"===============================\n";

//menampilkan nilai dari setiap elemen array angka


for(i=0;i<2;i++){
for(j=0;j<3;j++){
for(k=0;k<4;k++){
cout<<"angka indeks ke ["<<i<<"]["<<j<<"]["<<k<<"]"<<" =
"<<angka[i][j][k]<<endl;
}
}
}
return 0;
}

http://www.kitainformatika.com/2014/04/array-multidimensi-teori-pengantar-dan.html

Anda mungkin juga menyukai