NIM : D211811056
Kelas : Komputerisasi Akuntansi 5b
Mata Kuliah : Algoritma
• Kelemahan array.
http://setiaagungw.blogspot.com/2014/04/pengertian-beserta-kelebihan-dan.html
• Apa itu Array Satu Dimensi?
Array satu dimensi adalah array yang terdiri dari n buah kolom atau Array
satu dimensi adalah array yang terdiri dari 1 subskrip array saja. Setiap elemen
array satu dimensi dapat diakses melalui indeks yang terdapat di dalamnya.
Seandainya array LARIK akan kita beri nilai saat pendeklarasian (inisialisasi),
maka contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
tampung = LARIK[7];
Kenapa 7, bukan 8? ingat indeks array selalu dimulai dari 0 sehingga
untuk mengakses elemen ke-8, maka indeks yang kita butuhkan adalah 8-1,
yaitu 7.
int main(){
// Deklarasi sekaligus inisialisasi (pengisian awal)
// Array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int
int ARnilai[5]={8,4,5,10,2};
return 0;
}
int main(){
// Deklarasi array 'ARnilai' dengan 5 buah elemen berisi int
int ARnilai[5];
return 0;
}
Dibawah ini adalah contoh program menggunakan Array Satu
Dimensi yang didalamnya terdapat proses mengisi nilai ke dalam elemen
array dan mencari sebuah nilai pada elemen array.
#include <iostream>
int main(){
cout<<"==============================";
cout<<"\n== Mencari nilai (N) pada Array ==\n";
cout<<"==============================\n";
return 0;
}
#include <iostream>
cout<<"=========================================";
cout<<"\n= Program Menjumlahkan Semua Elemen Array =\n";
cout<<"=========================================\n";
return 0;
}
http://www.materidosen.com/2017/06/array-satu-dimensi-c-lengkap-contoh.html
int main(){
cout<<"\t==============================";
cout<<"\n\t=== Tampil Matrik Ordo 3x2 ===\n";
cout<<"\t==============================\n\n";
// Menampilkan matrikcontoh
cout<<"\nMenampilkan matrikcontoh\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrikcontoh[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}
return 0;
}
Berikut ini adalah contoh program penjumlahan 2 buah matrik ordo
3x2, dimana program ini menggunakan Array Dua Dimensi.
int main(){
cout<<"\t===============================";
cout<<"\n\t= Penjumlahan Matrik Ordo 3x2 =\n";
cout<<"\t===============================\n\n";
cout<<endl;
// Menampilkan matrika
cout<<"\nMatrik a\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrika[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}
// Menampilkan matrikb
cout<<"\nMatrik b\n";
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<2;j++){
cout<<matrikb[i][j]<<" ";
}
cout<<endl;
}
return 0;
}
http://www.materidosen.com/2017/06/array-dua-dimensi-c-lengkap-contoh.html
tampung = LARIK[0][1][3];
* Perlu sobat ingat meskipun array LARIK memiliki jumlah ukuran pertama
sebanyak 2. jumlah ukran kedua sebanyak 3 dan jumlah ukuran ketiga sebanyak
4 atau di deklarasikan sebagai berikut : "LARIK [2][3][4];". namun karena indeks
array selalu dimulai dari 0 maka untuk mengakses elemen terakhir dari array
LARIK, kita dapat mengaksesnya dengan menuliskan LARIK[1][2][3] bukan
LARIK[2][3][4].
int main(){
cout<<"\t===============================";
cout<<"\n\t== Contoh Array Tiga Dimensi ==\n";
cout<<"\t===============================\n\n";
cout<<"\n\n===============================\n";
cout<<"== Tampil nilai elemen Array ==\n";
cout<<"===============================\n";
http://www.kitainformatika.com/2014/04/array-multidimensi-teori-pengantar-dan.html