,2019
Research Article
Analisis Kebutuhan: Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa
Abstrak
Menulis karya ilmiah salah satu bentuk promosi diri di bidang keilmuan dan salah satu persyaratan
memeroleh gelar sarjana. Usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas pembelajaran
menulis karya ilmiah adalah analisis kebutuhan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Analisis kebutuhan
digunakan untuk mempersiapkan pembelajaran yang lebih baik lagi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Partisipan yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 38 mahasiswa dan 4 orang dosen yang mengajar mata kuliah menulis
karya ilmiah. Mahasiswa dan dosen tersebut tersebar di 4 perguruan tinggi yang ada di Sumatera
Barat. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes, angket, dan pedoman wawancara. Data
dikumpulkan dengan cara memberikan tes materi menulis karya ilmiah. Setelah tes diberikan
langkah selanjutnya memberikan angket kebutuhan menulis karya ilmiah kepada mahasiswa.
Terakhir melakukan wawancara baik kepada mahasiswa maupun dosen berkaitan dengan kebutuhan
dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Setelah semua data terkumpul, data dianalisis
menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dilihat dari bahan ajar,
kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu materi utama sistematika
penulisan artikel ilmiah, contoh-contoh artikel ilmiah, referensi berkaitan dengan karya tulis ilmiah.
(2) Dilihat dari model pembelajaran, kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya
ilmiah, yaitu pembelajaran yang menyenangkan, memberi kebebasan, motivasi, imajinasi,
kreativitas, kelogisan berpikir, praktik langsung, dan bimbingan dosen. (3) Dilihat dari evaluasi
pembelajaran, kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu evaluasi
langsung dilakukan jika terjadi kendala dalam pembelajaran, evaluasi dilakukan secara bersama-
sama. Jadi, beragam kebutuhan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.
Kata kunci:
Analisis kebutuhan, pembelajaran menulis karya ilmiah, mahasiswa
1
Study Program of Indonesian Language, School of Postgraduate Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia. E-
mail:.ninitalfianika@gmail.com, ORCID ID:0000-0002-8547-0372; Corresponding Author: dadang@upi.edu, ORCID ID:0000-0001-6008-0979;
andoyo@upi.edu, ORCID ID:0000-0002-2711-0328; vismaia@upi.edu, ORCID ID: 0000-0002-2660-5628.
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Introduction
Menulis karya ilmiah merupakan salah satu peryaratan mahasiswa jika ingin memperoleh
gelar sarjana (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012; Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49, 2014). Oleh sebab itu, menulis karya ilmiah dijadikan
mata kuliah wajib mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Karya tulis ilmiah
merupakan hasil tulisan yang memaparkan pengetahuan yang didapat dari hasil penelitian (Jauhari,
2013; Syaefullah, 2015). Menulis karya ilmiah adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
menuntut peserta didik mengungkapkan ide dan gagasan yang dapat dibuktikan kebenaran
(Alfianika, Nofasari, & Marni, 2018). Berdasarkan standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) luaran mata kuliah menulis karya ilmiah, yaitu menghasilkan karya tulis ilmiah berupa
artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana, baik
dari pemilihan judul, sistematika penulisan, sampai isi lebih sederhana dari karya ilmiah yang ada
(Jauhari, 2013). Sistematika penulisan artikel ilmiah format IMRAD, yaitu pendahuluan, bagian
metode, bagian hasil, dan diskusi. Pendahuluan berisikan alasan dilakukan penelitian dan
dibenarkan oleh ilmu pengetahuan dan referensi yang tepat (Ecarnot, Seronde, Chopard, Schiele, &
Meneveau, 2015). Tidak hanya di Indonesia, menulis karya ilmiah juga penting bagi semua negara.
Menulis artikel ilmiah juga penting bagi negara lain. Di negara lain menulis karya ilmiah
digunakan untuk pengembangan karir dan akademik. Menulis makalah ilmiah dan penerbitan adalah
kunci untuk pengembangan karir dan keberhasilan akademis untuk ahli bedah di University of
California, San Francisco (UCSF) (Derish, Maa, Ascher, & Harris, 2007). Menulis dan menerbitkan
artikel ilmiah juga menjadi pembicaraan di negara lain. Penulisan dan Penerbitan Makalah Ilmiah
(El – Serag, 2012). Cara menulis artikel yang sangat bagus untuk jurnal akademik utama. Artikel ini
merangkum pemikiran kami tentang bagaimana meningkatkan keberhasilan penerbitan seseorang
(LaPlaca, Lindgreen, & Vanhamme, 2018). Tantangan penerbitan jurnal: Satu kasus jurnal ilmiah
STM di Kroasia. Publikasi artikel yang cepat penting untuk akses yang lebih cepat ke akumulasi
pengetahuan ilmiah (Vrana, 2012). Ini menunjukkan bahwa penulisan karya ilmiah sangat
dibutuhkan oleh semua negara. Terutama orang-orang yang berada di ranah akademik.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah berada pada tahap
cukup. Rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa SI program studi pendidikan bahasa
dan sastra Indonesia FKIP Universitas Bengkulu berada pada kategori kurang (Yanti, Suhartono, &
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Hiasa, 2018). Rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah dalam bentuk artikel ilmiah mahasiswa
program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kota Padang berada pada kualifikasi lebih
dari cukup. (Alfianika, Sunendar, Sastromiharjo, & Damaianti, 2019).
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan pertama kali diperkenalkan di India tahun 1920
(West, 1994). Analisis kebutuhan adalah proses yang dilakukan untuk mendapatkan informasi.
Analisis kebutuhan dapat digunakan untuk berbagai tujuan (Pushpanathan, 2013). Analisis
kebutuhan adalah suatu kegiatan pengumpulan informasi sebagai dasar pengembangan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan kelompok siswa (Songhori, 2008). Ada dua jenis kebutuhan, yaitu
kebutuhan objektif dan kebutuhan subjektif. Kebutuhan objektif berkaitan dengan informasi faktual
tentang pelajar, sedangkan kebutuhan subjektif berkaitan dengan kebutuhan kognitif dan afektif
dalam pembelajaran (Brindley, 1989).
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20, 2003; Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44, 2015). Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan pelaksaan
kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan sehingga dapat mahasiswa mampu mencapai tujuan
pembelajaran (Sudjana, 2010).
Analisis kebutuhan dapat dilihat dari sudut pandang pengajaran, sejarah, landasan teori,
pendekatan, dan hal lainnya (West, 1994). Jika dilihat dari sudut pandang pengajaran, analisis
kebutuhan dapat dilakukan dari bahan ajar, model pengajaran, dan evaluasi yang digunakan. Bahan
ajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran (Irawati & Saifuddin,
2018). Bahan ajar adalah salah satu komponen yang dapat membantu kelancanran dalam
pembelajaran (Pateliya, 2013). Bahan ajar juga bisa diartikan sebagai bentuk bahan yang digunakan
dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Prastowo, 2012). Model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono, 2010). Model of
teaching can be defined as instructional design which describes the process of specifying and
producing particular environmental situations which cause the students to interact in such a
way that a specific change occurs in their behavior, (Pateliya, 2013). Dalam pembelajaran, evaluasi
merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran. Tes pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri, (Arifin, 2012).
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses yang
dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran, (Asrul, Rusydi, &
Rosnita, 2015).
Analisis kebutuhan dalam penelitian ini dilihat dari sudut pandang pengajaran, yaitu bahan
ajar, model pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Analisis tersebut merujuk teori yang
diguanakan West tahun 1994. Analisis kebutuhan merupakan penelitian baru di bidang pengajaran
bahasa, (Gusti, 1999). Analisis kebutuhan dalam pembelajaran menulis karya ilmiah belum pernah
dilakukan sebelumnya. Namun, ada beberapa penelitain yang hampir sama, yaitu sebagai berikut.
Analisis kebutuhan pembelajaran alat untuk perawat spesialis, (Forbes, While, & Ullman, 2006).
Analisis kebutuhan belajar keterampilan berpikir tingkat tinggi, (Heong et al., 2012). Analisis
Kebutuhan dalam Pembelajaran Menulis Argumentatif, (Bipinchandra et al., 2014). Analisis
kebutuhan bahasa pelajar Turki,(Adiyaman, Çangal, & Yazıcı, 2018). Analisis kebutuhan belajar
untuk pendidikan literasi risiko, (Sata & Nara, 2017). Kebutuhan pembelajaran apoteker (Schindel
et al., 2019). Analisis kebutuhan pembelajaran Praktisi Spesialis Tulang dan Jaringan Tulang
Belakang, (McIlroy, Payne, Pickford, & King, 2019). Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
penelitian analisis kebutuhan ini lebih difokuskan pada bidang pengajaran menulis karya ilmiah.
Analisis kebutuhan dilakukan dikarena adanya permasalahan mahasiswa dalam menulis karya
ilmiah. Permasalahan yang sering dialami mahasiswa dalam menulis karya ilmiah, yaitu penulisan
judul, kata kunci, metodologi, hasil, kesimpulan, dan daftar rujukan. Oleh sebab itu, tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan kebutuhan mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
dalam pembelajaran menulis karya ilmiah.
Method
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
analisis. Metode deskripsi analisis digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis data-data
berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Ciri dari
penelitian kualitatif adalah menganalisis data yang menggambarkan teks untuk menafsirkan makna,
(Creswell, 2012). Metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisis kebutuhan mahasiswa
menulis karya ilmiah. Analisis kebutuhan yang dilakukan berkaitan dengan analisis bahan ajar,
model pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Sumber data dalam penelitian ini mahasiswa
pendidikan bahasan dan sastra Indonesia yang ada di 4 perguruan tinggi di Sumatera Barat.
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Participants
Penelitian ini dilakukan kepada 38 orang mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
dan 4 orang dosen yang mengajar mata kuliah menulis karya ilmiah. Mahasiswa dan dosen yang
menjadi participants tersebar di 4 perguruan tinggi yang ada di kota Padang. Perguruan tinggi yang
dijadikan tempat penelitian, yaitu perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Kreteria
pemilihan perguruan tinggi, yaitu sebagai berikut. (1) Perguruan tinggi yang memiliki mata kuliah
menulis karya ilmiah. (2) Perguruan tinggi yang memiliki jurusan pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia. (3) Perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa dari berbagai daerah. (4) Perguruan tinggi
yang berstatus negeri dan swasta. Alasan digunakan 2 kampus yang berbeda status adalah untuk
melihat apakah ada perbedaan nantinya dalam proses pembelajaran menulis karya ilmiah.
Data Collection
Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes, angket, dan pedoman wawancara. Data
dikumpulkan dengan cara memberikan tes karya tulis ilmiah kepada mahasiswa. Bedasarkan hasil
tes diperoleh kelemahan-kelemahan atau permasalahan mahasiswa dalam menulis konsep karya
ilmiah, sehingga dari kelemahan tersebut didapat apa yang dibutuhkan mahasiswa terkait konsep
dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Setelah tes diberikan, langkah selanjutnya membagikan
angket kepada mahasiswa. Angket diberikan dengan tujuan memperoleh data kebutuhan mahasiswa
dalam menulis karya ilmiah. Langkah terakhir melakukan wawancara dengan dosen dan mahasiswa.
Wawancara dilakukan sebagai data pendukung tes dan angket yang telah diisi mahasiswa. Selain
itu, wawancara dengan dosen dilakukan dengan tujuan memperoleh kebutuhan menulis karya ilmiah
dari sudut pandang pengajar atau dosen. Pengumpulan data kepada dosen dilakukan dengan cara
mewawancara dosen berkaitan kebutuhan dalam pembelajaran dalam menulis karya ilmiah.
Membahas kebutuhan peserta didik tidak hanya dari sudut pandang seoarang pendidik tetapi juga
peserta didik, (Karimi & Sanavi, 2014).
Data Analysis
Analisis data secara deskriptif dilakukan dengan tujuan memeroleh kebutuhan mahasiswa
dalam menulis karya ilmiah. Analisis data secara deskripsi diperoleh dari data kuantitatif dan data
kualitatif. Secara lengkap analisis data kuantitatif (tes dan angket) secara deskriptif dilakukan
sebagai berikut. (1) Memeriksa angket dan hasil tes mahasiswa berdasarkan rubruik penilaian yang
telah ditentukan. (2) Mengolah skor angket dan hasil tes menjadi nilai dengan menggunakan rumus
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
mencari nilai. (3) mencari nilai rata-rata nilai hasil angket dan nilai hasil tes dengan menggunakan
rumus mencari rata-rata. (4) Setelah rata-rata didapat, langkah selanjutnya mendeskripsikan
mendeskripsikan data yang didapat berdasarkan rumusan masalah penelitian. (5) setelah deskripsi
data, langkah selanjutnya membuat kesimpulan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Secara
lengkap analisis data kualitatif (hasil wawancara) secara deskriptif dilakukan sebagai berikut. (1)
Mencatat semua data hasil wawancara sesuai dengan tujuan penelitian. (2) Selanjutnya data
diklasifikasikan sesuai tujuan penelitian. (3) Setelah data diklasifikasikan, dilakukan analisis data
dan ditarik kesimpulan berdasarkan analisis data yang dilakukan. Analisis secara deskriptif
dilakukan dengan cara mencatat data, sajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi (Miles,
Huberman, & Saldaña, 2014).
Findings
Temuan penelitian didapat dari hasil tes, angket, dan wawancara. Temuan penelitian yang
didapat berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Analisis kebutuhan
yang dilakukan dilihat dari sudut pandang pengajaran, yaitu bahan ajar, model pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran.Temuan lebih lengkapnya dijelaskan sebagai berikut.
Berdasarkan analisis data tes, ditemukan beberapa kebutuhan mahasiswa tehadap materi
pembelajaran menulis karya ilmiah. Kebutuhan mahasiswa terhadap materi pembelajaran menulis
karya ilmiah, yaitu sebagai berikut (1) Konsep masalah penelitian dengan presentase kebutuhan
56,14%. (2) Konsep abstrak artikel dengan presentase kebutuhan 52,63%. (3) Konsep penulisan
judul artikel dengan presentase kebutuhan 81,58%. (4) Konsep penulisan kata kunci dengan
presentase kebutuhan 81,58%. (5) Konsep pendahuluan artikel dengan presentase kebutuhan
73,68%. (6) Konsep tujuan penelitian artikel dengan presentase kebutuhan 75,00%. (7) Konsep
metodologi penelitian artikel dengan presentase kebutuhan 60,53%. (8) Konsep kepustakaan dengan
presentase kebutuhan 78,95%. (9) Konsep penulisan kesimpulan artikel dengan presentase
kebutuhan 68,42%. Kebutuhan konsep materi tersebut dijadikan landasan dalam pengembangan
bahan ajar atau materi dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Lebih jelasnya, kebutuhan
mahasiswa terhadap bahan ajar berkaitan materi pembelajaran menulis karya ilmiah dapat dilihat
dalam table berikut.
Tabel 1. Kebutuhan Mahasiswa dalam Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah (Tes)
No Kebutuhan Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Presentase %
1 Masalah penelitian 56,14
2 Konsep abstrak 52,63
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Berdasarkan analisis data hasil wawancara dengan mahasiswa dan dosen ditemukan
beberapa kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Kebutuhan mahasiswa
dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu sebagai berikut. (1) Jika dilihat dari bahan ajar,
mahasiswa membutuhkan hal berikut ini. (a) mahasiswa membutukan materi sistematika penulisan
artikel ilmiah. (b) mahasiswa membutuhkan bahan ajar yang dilengkapi dengan contoh-contoh
artikel ilmiah hasil penelitian. (c) mahasiswa membutuhkan referensi menulis karya ilmiah yang
banyak. (2) Jika dilihat dari model pembelajaran, mahasiswa membutuhkan hal berikut ini. (a)
mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa, baik
kebebasan dalam memilih ide tulisan maupun kebebasan dalam menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran. (b) mahasiswa membutuhkan model pembelajaran yang dapat menumbuhan
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
imajinasi, kreativitas, dan kelogisan dalam berpikir sehingga memundahkan mahasiswa dalam
menulis. (c) mahasiswa membutuhkan pembelajara yang tidak banyak pemahaman ke konsep, tetapi
langsung praktik menulis artikel ilmiah. (d) Mahasiswa membutuhkan arahan atau bimbingan dosen
dalam pembelajaran menelis artikel ilmiah. (3) Jika dilihat dari evaluasi, mahasiswa membutuhkan
hal berikut ini. (a) mahasiswa membutuhkan evaluasi pembelajaran yang dilakukan bersama-sama.
(b) Mahasiswa membutuhkan evaluasi yang langsung dilakukan setelah pembelajaran berakhir.
Lebih jelasnya, temuan kebutuhan mahasiswa dari hasil pedoman wawancara dapat dilihat dalam
tabbel berikut.
Tabel 3. Kebutuhan Mahasiswa dalam Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah (pedoman wawancara)
No Sudut Pandang Kebutuhan Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah
1 Bahan Ajar Pembelajaran a) Mahasiswa membutukan materi sistematika
penulisan artikel ilmiah.
b) Mahasiswa membutuhkan bahan ajar yang
dilengkapi dengan contoh-contoh artikel ilmiah
hasil penelitian.
c) Mahasiswa membutuhkan referensi yange banyak
berkaitan dengan menulis karya ilmiah.
2 Model Pembelajaran a) Mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang
memberikan kebebasan kepada mahasiswa, baik
kebebasan dalam memilih ide tulisan maupun
kebebasan dalam menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran.
b) Mahasiswa membutuhkan model pembelajaran
yang dapat menumbuhan imajinasi, kreativitas,
dan kelogisan dalam berpikir sehingga
memundahkan mahasiswa dalam menulis.
c) Mahasiswa membutuhkan pembelajara yang tidak
banyak pemahaman ke konsep, tetapi langsung
praktik menulis artikel ilmiah.
d) Mahasiswa membutuhkan arahan atau bimbingan
dosen dalam pembelajaran menelis artikel ilmiah.
3 Evaluasi Pembelajaran a) Mahasiswa membutuhkan evaluasi pembelajaran
yang dilakukan bersama-sama.
b) Mahasiswa membutuhkan evaluasi yang langsung
dilakukan setelah pembelajaran berakhir.
Discussion
Pada bagian ini dijelaskan pembahasan berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa dalam menulis
karya ilmiah. Pembahasan dilakukan dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu bahan ajar, model
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pembahasan ketiga hal tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
Dilihat dari bahan ajar, kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan bahan ajar menulis karya
ilmiah, yaitu materi menulis karya ilmiah yang paling dibutuhkan mahasiswa adalah sistematika
penulisan artikel ilmiah, diantaranya tentang penulisan judul artikel, konsep penulisan abstrak,
konsep penulisan kata kunci, konsep penulisan, pendahuluan, konsep pendahuluan tujuan penelitian,
konsep penulisan metodologi penelitian, konsep penulisan kesimpulan, dan konsep penulisan
kepustakaan. Sistematika penulisan artikel ilmiah bervariasi, tergantung jurnal yang dituju.
Sebaiknya seorang penulis menyesuaikan sistematikan penulisan artikel ilmiah dengan tamplat
jurnal yang dituju. Sistematika penulisan artikel ilmiah format IMRAD, yaitu pendahuluan, bagian
metode, bagian hasil, dan diskusi, (Ecarnot et al., 2015).
Selain materi sistematika, mahasiswa membutuhkan contoh-contoh artikel ilmiah itu sendiri.
Dengan adanya contoh, mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana konsep sistematika dari artikel
itu sendiri. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, materi yang paling dibutuhkan mahasiswa yaitu
berbicara dan menulis berkaitan dengan kosakata dan paragraf, (Diana & Mansur, 2018). Tidak
hanya itu, mahasiswa juga membutuhkan banyak referensi untuk menulis artikel ilmiah. Dengan
disediakan banyak referensi, bahan bacaan mahasiswa semakin banyak. Dengan banyak membaca,
ilmu, ide-ide, dan kreativitas akan datang dengan sendirinya. Membaca buku sumber, baik buku asli
atau manual sudah merupakan kebutuhan bagi pembelajarn bahasa, (Karimi & Sanavi, 2014).
Kegiatan membaca dapat memepengaruhi daya ingat siswa menengah ke atas, (Yazar Soyadı &
Dursun YAGIZ, 2015).
Dilihat dari model pembelajaran, kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan model
pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang
menyenangkan. Mempersiapkan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman dan hafalan seseorang, (Rambli, Matcha, & Sulaiman,
2013). Kesenangan dan kenikmatan belajar yang dilakukan dengan antusiasme dapat
mengoptimalkan hasil belajar, (Lucardie, 2014). Pembelajaran yang menyenangkan lebih
ditekankan pada pembelajaran interaktif. Pembelajaran menulis, sebaiknya dilakukan dalam bentuk
permainan, (Sheridan & Hart-Davidson, 2008).
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Conclusion
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mahasiswa
dalam menulis karya ilmiah, yaitu sebagai berikut. (1) Dilihat dari bahan ajar, kebutuhan mahasiswa
dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu a) materi yang paling dibutuhkan mahasiswa
adalah sistematika penulisan artikel ilmiah. b) mahasiswa membutuhkan contoh-contoh artikel
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
ilmiah. c) mahasiswa membutuhkan banyak referensi berkaitan dengan karya tulis ilmiah. (2)
Dilihat dari model pembelajaran, kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah,
yaitu a) mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang menyenangkan. b) mahasiswa membutuhkan
pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa. c) mahasiswa membutuhkan
motivasi dalam pembelajaran. d) mahasiswa membutuhkan model pembelajaran yang dapat
menumbuhan imajinasi, kreativitas, dan kelogisan dalam berpikir. e) mahasiswa membutuhkan
metode pembelajara yang tidak banyak pemahaman ke konsep, tetapi langsung praktik. f)
mahasiswa membutuhkan arahan atau bimbingan dosen. (3) Dilihat dari evaluasi pembelajaran,
kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, yaitu a) mahasiswa membutuhkan
evaluasi pembelajaran yang langsung dilakukan ketika proses pembelajaran. b) mahasiswa
membutuhkan evaluasi dilakukan bersama-sama.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperolah, sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan, berkaitan dengan pengembangan. Pengembangan yang
dapat dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan, yaitu pengembangan bahan ajar pembelajaran,
pengembangan model pembelajaran, dan pengembangan alat evaluasi. Pengembangan tersebut
dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dari penelitian ini.
References
Adiyaman, H., Çangal, Ö., & Yazıcı, M. (2018, October 7). The Language Needs Analysis of
Turkish Learners in Kazakhstan: An Example of International Hoca Ahmet Turkish-Kazakh
University.
Alfianika, N., Nofasari, E., & Marni, S. (2018). Penerapan Metode dalam Pembelajaran Menulis
Karya Ilmiah Berbasis Hots [Application of Methods in Learning to Write Scientific Papers
Based on Hots]. Bandung: Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI.
Alfianika, N., Sunendar, D., Sastromiharjo, A., & Damaianti, V. S. (2019). Writing Scientific Work
For Indonesia Language and Literature Education Study Program Students at University.
Jakarta: Language Education of Postgraduate School Universitas Negeri Jakarta.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran [Learning Evaluation]. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.
Asrul, Rusydi, A., & Rosnita. (2015). Evaluasi Pembelajaran [Learning Evaluation]. Bandung:
Citapustaka Media.
Bajrami, L. (2015). Teacher’s New Role in Language Learning and in Promoting Learner
Autonomy. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 199, 423–427.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.07.528
Bipinchandra, J. S. a/p, Shah, P. M., Puteh, S. N., Din, R., Rahamat, R., & Aziz, J. A. (2014). User
Needs Analysis in Learning Argumentative Writing Via Mobile Platform. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 118, 198–205. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.02.027
Brindley, G. (1989). The role of needs analysis in adult ESL programme design. In R. K. Johnson
(Ed.), The Second Language Curriculum (pp. 63–78).
https://doi.org/10.1017/CBO9781139524520.007
Byrne, M., Flood, B., & Willis, P. (2002). The relationship between learning approaches and
learning outcomes: A study of Irish accounting students. Accounting Education, 11(1), 27–42.
https://doi.org/10.1080/09639280210153254
Calafato, R., & Tang, F. (2019). The status of Arabic, superdiversity, and language learning
motivation among non-Arab expats in the Gulf. Lingua, 219, 24–38.
https://doi.org/10.1016/j.lingua.2018.11.003
Clarke, M., & Hennig, B. (2013). Motivation as Ethical Self-Formation. Educational Philosophy
and Theory, 45(1), 77–90. https://doi.org/10.1080/00131857.2012.715386
Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative
and qualitative research (4th ed). Boston: Pearson.
Cviko, A., McKenney, S., & Voogt, J. (2014). Teacher roles in designing technology-rich learning
activities for early literacy: A cross-case analysis. Computers & Education, 72, 68–79.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.10.014
Derish, P. A., Maa, J., Ascher, N. L., & Harris, H. W. (2007). Enhancing the Mission of Academic
Surgery by Promoting Scientific Writing Skills. Journal of Surgical Research, 140(2), 177–183.
https://doi.org/10.1016/j.jss.2007.02.018
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Diana, S., & Mansur, M. (2018). Need analysis on english teacher materials for icy students..
ETERNAL (English, Teaching, Learning, and Research Journal), 4(2), 209–218.
https://doi.org/10.24252/Eternal.V42.2018.A6
Ecarnot, F., Seronde, M.-F., Chopard, R., Schiele, F., & Meneveau, N. (2015). Writing a scientific
article: A step-by-step guide for beginners. European Geriatric Medicine, 6(6), 573–579.
https://doi.org/10.1016/j.eurger.2015.08.005
El–Serag, H. B. (2012). Writing and Publishing Scientific Papers. Gastroenterology, 142(2), 197–
200. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2011.12.021
Engeström, Y., & Sannino, A. (2012). Whatever happened to process theories of learning?
Learning, Culture and Social Interaction, 1(1), 45–56. https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2012.03.002
Forbes, A., While, A., & Ullman, R. (2006). Learning needs analysis: The development of a tool to
support the on-going professional development of multiple sclerosis specialist nurses. Nurse
Education Today, 26(1), 78–86. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2005.07.009
Forsström, S. E. (2019). Role of teachers in students’ mathematics learning processes based on
robotics integration. Learning, Culture and Social Interaction, 21, 378–389.
https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2019.04.005
Gerritsen-van Leeuwenkamp, K. J., Joosten-ten Brinke, D., & Kester, L. (2017). Assessment quality
in tertiary education: An integrative literature review. Studies in Educational Evaluation, 55, 94–
116. https://doi.org/10.1016/j.stueduc.2017.08.001
Gusti, A. (1999). The Role of Needs Analysis in English for Specific Purposes. TEFLIN Journal,
10.
Harvey, L. (2017). Language learning motivation as ideological becoming. System, 65, 69–77.
https://doi.org/10.1016/j.system.2016.12.009
Heong, Y. M., Yunos, J. M., Othman, W., Hassan, R., Kiong, T. T., & Mohamad, M. M. (2012).
The Needs Analysis of Learning Higher Order Thinking Skills for Generating Ideas. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 59, 197–203. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.265
Irawati, H., & Saifuddin, M. F. (2018). Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Mata
Kuliah Pengantar Profesi Guru Biologi Di Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta [Analysis of the Need for Development of Teaching Material Subjects Introduction to
Biology Teacher Profession in Biology Education Ahmad Dahlan University Yogyakarta]. 4.
Jauhari, H. (2013). Terampil mengarang: Dari persiapan hingga presentasi dari opini hingga
sastra (Herman Aksan, Vol. 2). Bandung : Nuansa Cendekia.
Karimi, P., & Sanavi, R. V. (2014). Analyzing English Language Learning Needs among Students
in Aviation Training Program. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 98, 852–858.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.03.491
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Publikasi Karya Ilmiah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kömek, E., & Yağız, D., Kurt, M. (2015). Analysis according to Certain Variables of Scientific
Literacy among Gifted Students that Participate in Scientific Activities at Science and Art
Centers. Journal for Educating Gifted Young Scientists, 3(1), 1–1.
https://doi.org/10.17478/JEGYS.2015110568
LaPlaca, P., Lindgreen, A., & Vanhamme, J. (2018). How to write really good articles for premier
academic journals. Industrial Marketing Management, 68, 202–209.
https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2017.11.014
Lee, I., Mak, P., & Yuan, R. E. (2019). Assessment as learning in primary writing classrooms: An
exploratory study. Studies in Educational Evaluation, 62, 72–81.
https://doi.org/10.1016/j.stueduc.2019.04.012
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Lin, C.-H., Zhang, Y., & Zheng, B. (2017). The roles of learning strategies and motivation in online
language learning: A structural equation modeling analysis. Computers & Education, 113, 75–
85. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2017.05.014
Lubis, A. M. (2017). Pengaruh Kemampuan Berpikir Logis Dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Sma Swasta Yayasan Pendidikan Nur Azizi Tanjung
Morawa T.P. 2015/2016 [The Influence Of Logical Thinking Ability And Achievement
Motivation On Economic Learning Achievement Students Of Class X Private Vocational School
Of Nur Azizi Tanjung Morawa T.P. 2015/2016]. 5.
Lucardie, D. (2014). The Impact of Fun and Enjoyment on Adult’s Learning. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 142, 439–446. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.07.696
Mayer, R. E. (2002). Rote Versus Meaningful Learning. Theory Into Practice, 41(4), 226–232.
https://doi.org/10.1207/s15430421tip4104_4
McIlroy, S., Payne, K., Pickford, R., & King, R. (2019). Learning needs analysis of Spinal
Specialist Triage Practitioners in the South East London and Kent Regional Spinal Network.
Physiotherapy, 105, e107–e108. https://doi.org/10.1016/j.physio.2018.11.087
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods
Sourcebook. Amerikan: Sage publication.
Pateliya, M. Y. P. (2013). An Introduction to Modern Models of Teaching. 2(2), 5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49. (2014). Standar
Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pezzuti, L., Artistico, D., Chirumbolo, A., Picone, L., & Dowd, S. M. (2014). The relevance of
logical thinking and cognitive style to everyday problem solving among older adults. Learning
and Individual Differences, 36, 218–223. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2014.07.011
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Pushpanathan, L. T. (2013). A Need For Needs Analysis. 7.
Rambli, D. R. A., Matcha, W., & Sulaiman, S. (2013). Fun Learning with AR Alphabet Book for
Preschool Children. Procedia Computer Science, 25, 211–219.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2013.11.026
Sata, T., & Nara, Y. (2017). Feedback of the knowledge obtained through the analysis of learning
needs for risk literacy education. Procedia Computer Science, 112, 2086–2095.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.08.223
Schindel, T. J., Yuksel, N., Breault, R., Daniels, J., Varnhagen, S., & Hughes, C. A. (2019).
Pharmacists’ learning needs in the era of expanding scopes of practice: Evolving practices and
changing needs. Research in Social and Administrative Pharmacy, 15(4), 448–458.
https://doi.org/10.1016/j.sapharm.2018.06.013
Sezen, N., & Bülbül, A. (2011). A scale on logical thinking abilities. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 15, 2476–2480. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.04.131
Shen, L., Carter, S., & Zhang, L. J. (2019). EL1 and EL2 doctoral students’ experience in writing
the discussion section: A needs analysis. Journal of English for Academic Purposes, 40, 74–86.
https://doi.org/10.1016/j.jeap.2019.06.004
Sheridan, D. M., & Hart-Davidson, W. (2008). Just For Fun: Writing and Literacy Learning as
Forms of Play. Computers and Composition, 25(3), 323–340.
https://doi.org/10.1016/j.compcom.2008.04.008
Songhori, M. H. (2008). Introduction to Needs Analysis. (4), 25.
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar [Assessment of Teaching and
Learning Results]. Bandung: Rosdakarya.
Suprijono, A. (2010). Cooperative learning teori & aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Analisis Kebutuhan:Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Alfianika, et.al.,2019
Syaefullah, A. (2015). Prinsip dasar penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah [The basic
principles of the preparation and writing of scientific papers]: The fundamental of scientific
writing (Vol. 1). Jakarta: PT Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional [National
Education System]. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44. (2015). Standar nasional pendidikan tinggi
[National Standards of Higher Education]. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Vrana, R. (2012). Journal publishing challenges: A case of STM scientific journals in Croatia.
International Information & Library Review, 44(3), 147–154.
https://doi.org/10.1080/10572317.2012.10762925
Watkins, D., Dahlin, B., & Ekholm, M. (2005). Awareness of the backwash effect of assessment: A
phenomenographic study of the views of Hong Kong and Swedish lecturers. Instructional
Science, 33(4), 283–309. https://doi.org/10.1007/s11251-005-3002-8
West, R. (1994). Needs analysis in language teaching. Language Teaching, 27(1), 1–19.
https://doi.org/10.1017/S0261444800007527
Yanti, N., Suhartono, S., & Hiasa, F. (2018). Keterampilan Menulis Akademik Mahasiswa S 1
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bengkulu [Academic
Writing Skills of S1 Students of the Indonesian Language and Literature Education Study
Program FKIP Bengkulu University]. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa
Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v1i1.4