Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA MAHASISWA PTE

STAMBUK 2021

Musdalifah Rangkuti1, Rizky Syafrina2, Ihsan Kamal3

FAKULTAS TEKHNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Email : musdalifahpyb@gmail.com1 kikisyafrina03@gmail.com2


ihsankamalsbu12@gmail.com3

Abstract : The skill of writing scientific articles is a skill that must be mastered by students in
order to be able to pour our ideas, ideas, and thoughts into a scientific work that can be read
by others. This study aims to analyze the skills of writing scientific articles in PTE 2021
UNIMED students. The discussion in this study includes the ability to systematically compile
scientific articles, the ability to write scientific article content, the ability to use Indonesian
and the ability to write scientific articles. the ability to use vocabulary and terms. The type of
research used is descriptive qualitative. The data collection technique used is by using a
questionnaire. The subjects in this study were 45 PTE UNIMED students batch 2021. The
results of this study indicate that there are still errors in writing scientific articles which
include 1) systematic arrangement, 2) use of capital letters, 3) hyphens, 4) punctuation
marks, 5) mastery vocabulary and 6) diction selection. Thus, it can be concluded that some
students still need guidance in writing scientific articles according to applicable rules.

Keywords: Scientific articles; Writing skills; Scientific work; Use of EYD.

Abstrak : Keterampilan menulis artikel ilmiah merupakan suatu keterampilan yang harus
dikuasai oleh mahasiswa sehingga dapat menuangkan ide, gagasan dan pemikiran kita
kedalam suatu karya ilmiah yang dapat dibaca oleh orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis keterampilan menulis artikel ilmiah pada mahasiswa Pendidikan Teknik elektro
stambuk 2021. Adapun pembahasan dalam penelitian ini meliputi kemampuan menyusun
sistematika artikel ilmiah, kemampuan menulis isi artikel ilmiah, kemampuan pengguanaan
bahasa Indonesia dan kemampuan penggunaan kosakata dan istilah. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan kuesioner. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 45 mahasiswa PTE UNIMED
stambuk 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesalahan dalam
penulisan artikel ilmiah yang meliputi 1) penyusunan sistematika, 2) penggunaan huruf
kapital, 3) kata hubung, 4) tanda baca, 5) penguasaan kosakata dan 6) pemilihan diksi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian mahasiswa masih membutuhkan
bimbingan dalam menuliskan artikel ilmiah sesuai aturan yang berlaku.

Kata kunci : Artikel ilmiah; Keterampilan menulis; karya ilmiah; Penggunaan EYD.

PENDAHULUAN :

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan bagi setiap individu, dengan keterampilan
tersebut kita bisa menuangkan ide, gagasan dan pikiran kita kedalam suatu karya yang dapat
dibaca oleh orang lain. Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu
permasalahan.

Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang


didapat dari suatu penelitian. Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam
tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan
suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Kegiatan tulis menulis karya ilmiah
merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa misalnya dalam
membuat artikel ilmiah. Salah satu karya tulis yang sangat melekat dengan seorang
mahasiswa adalah karya tulis ilmiah. Dalam pembuatan karya ilmiah membutuhkan
keterampilan tertentu misalnya dalam hal mengumpulkan data, karena dalam proses
pembuatannya harus melalui tahapan-tahapan ilmiah seperti, melalui wawancara, interview,
kuesioner, observasi dan kajian pustaka. Ketika menulis artikel ilmiah akan meningkatkan
daya nalar, berpikir, dan kreativitas mahasiswa dalam menyikapi suatu topik atau
permasalahan.

Artikel ilmiah merupakan sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah untuk
dimuat di jurnal, majalah, atau buletin dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan
fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menawarkan solusi suatu masalah (Komara, 2017).
Artikel ilmiah adalah hasil pengembangan pemikiran dan penerapan teknologi yang
diperoleh melalui proses penelitian ( Tanjung, 2005). Dapat disimpulkan bahwa artikel ilmiah
adalah sebuah karangan faktual yang merupakan hasil pengembangan pemikiran terhadap
suatu masalah melalui proses penelitian. Tulisan artikel ilmiah dapat berasal dari hasil
penelitian ataupun kajian teori dengan melakukan analisis secara mendalam. Dalam
penulisan artikel ilmiah harus disusun secara sistematis sehingga informasi yang dimuat
dapat dipahami oleh pembaca. Sistematis yang dimaksud disini adalah urutannya benar,
terarah, mengalir dan menaati metode penyusunan yang sudah ditentukan. Adapun
sistematika penulisan artikel ilmiah menurut Suyitno (2011:93) meliputi: 1) judul artikel, 2)
nama penulis, 3) abstrak dan kata kunci, 4) pendahuluan, 5) metode penelitian, 6) hasil
penelitian, 7) pembahasan, 8) kesimpulan dan saran, 9) daftar pustaka.

Berdasarkan pemaparan diatas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan


mahasiswa PTE dalam membuat artikel ilmiah. Agar kemampuan berpikir ilmiah dapat
terbentuk dan berkembang maka mahasiswa harus membiasakan diri berpikir ilmiah. Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk membiasakan diri berpikir ilmiah adalah dengan
banyak membaca tulisan ilmiah. Karena dengan berliterasi secara tidak langsung membuat
kita terlatih untuk memahami ataupun membuat suatu karya ilmiah. Adapun hal yang
menjadi tolak ukur penilaian keterampilan tersebut yaitu: 1) kemampuan menyusun
sistematika artikel ilmiah, 2) kemampuan menulis isi artikel ilmiah, 3) kemampuan
penggunaan ejaan bahasa Indonesia, 4) kemampuan penggunaan kosa kata dan istilah.

METODE :

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode ini dipilih
karena rancangan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil tentang kemampuan
menulis karya ilmiah terutama makalah yang dilihat dari segi kemampuan mengembangkan
isi, kemampuan mengorganisasi, kemampuan menggunakan kosakata, kemampuan
menggunakan bahasa, dan kemampuan menerapkan ejaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui kuesioner.
Teknik analisis data deskriptif pada penelitian kualitatif ini berupa proses menganalisis dan
menggambarkan sejauh mana keterampilan menulis artikel ilmiah dari data yang diperoleh
melalui proses pengisian kuesioner.

Subjek penelitan ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
stambuk 2021 sebanyak 45 orang. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu melalui Google Form dengan menjawab pertanyaan yang didasari empat
indikator yaitu: kemampuan menyusun sistematika artikel ilmiah, kemampuan menulis isi
artikel ilmiah, kemampuan penggunaan ejaan bahasa Indonesia serta kemampuan
penggunaan kosa kata dan istilah.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah.
Menurut Romli (2011:2), artikel ilmiah merupakan suatu tulisan yang berisi tentang hasil
kajian dan argumentasi ilmiah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Wardani (2006:1.7)
menjelaskan ciri-ciri karya ilmiah sebagai berikut. Pertama, pada bagian isi, karya ilmiah
menyajikan pengetahuan baik dalam bentuk gagasan, deskripsi, maupun pemecahan
masalah tertentu. Kedua, pengetahuan yang disajikan didasarkan pada fakta, data, atau
teori-teori yang kebenarannya sudah tidak diragukan. Ketiga, karya ilmiah mengandung
kebenaran yang objektif dan kejujuran dalam penulisannya. Keempat, bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah merupakan ragam bahasa baku. Kelima, sistematika karya
ilmiah mengikuti cara tertentu. Selain itu ciri-ciri artikel ilmiah haruslah 1) logis, maksudnya
semua informasi yang dimuat dan diinformasikan memiliki argumentasi yang masuk akal dan
diperoleh melalui proses ilmiah, 2) tuntas dan menyeluruh, hal ini berarti bahwa hasil
penelitian terhadap suatu permasalahan dibahas hingga tuntas, kemudian informasi
tersebut disajikan secara lengakap dan menyelurus, 3) seksama, jelas dan lugas, artinya
penulis mengemukakan maksud dari suatu kalimat secara jelas, baku dan tidak
menimbulkan makna ganda (ambigu), 4) valid, seluruh data yang disajikan didalam suatu
karya ilmiah haruslah teruji kebenarannya, 5) terbuka, artinya sesuatu yang dikemukakan
dalam karya tulis dapat berubah seiring dengan munculnya pendapat baru yang diakui dan
teruji kebenarannya.

Menurut Ulfatin (1991) fungsi karya ilmiah adalah 1) sebagai alat untuk mengomunikasikan
secara tertulis ide-ide baru hasil kajian kepustakaan, penyelidikan atau pemikirian dari
seseorang, 2) sebagai alat untuk melaporkan secara tertulis tengtang suatu pengalaman
ilmiah baik pengalaman teoritis ataupun pengalaman praktis, 3) sebagai alat untuk
mengomunikasikan secara tertulis tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
4) sebagai alat untuk mendesiminasikan secara tertulis suatu inovasi atau penemuan-
penemuan baru, 5) sebagai alat dokumentasi ilmiah dalam bentuk tulis yang dapat dijadikan
sumber informasi.
Adapun tahapan menulis artikel ilmiah yang baik dan benar adalah :

1) Menentukan rumusan masalah, ditahap ini harus memiliki topik dan tema apa yang
akan dibahas.
2) Evaluasi, melakukan evaluasi setelah rumusan masalah diangkat. Apakah sumber
data yang diolah baik atau tidak.
3) Menentukan ide, setelah data-data yang ditentukan atau evaluasi sudah cukup jelas
selanjutnya menentukan ide.
4) Memahami jenis artikel ilmiah, jika tahapan sebelumnya sudah siap semua.
Selanjutnya memilih jenis artikel ilmiah yang akan ditulis.
5) Menerapkan teknik menulis.
6) Membuat kerangka
7) Menyusun sesuai panduan artikel, dalam tahap ini dapat menambahkan ilustrasi dan
melakukan pembahasan secara spesifik.
8) Membuat kesimpulan

Subjek penelitian kami yaitu mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
angkatan 2021 sebanyak 45 mahasiswa. Masing-masing mahasiswa mengerjakan kuesioner
yang memuat beberapa pertanyaan terkait penulisan artikel ilmiah. Adapun perolehan hasil
penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:

Tabel 1. Keterampilan Menyusun Sistematika Artikel Ilmiah

Aspek Mahasiswa % ket


penilaian (menjawab
benar)
Sistematika 34 75,6% Baik
Penulisan
pendahuluan 27 60% Cukup
abstrak 36 80% Baik
Keterampilan Menyusun Sistematika Artikel Ilmiah

Berdasarkan hasil penelitian pada aspek penilaian sistematika penulisan sebanyak 75,6%
atau 34 mahasiswa sudah mampu menyusun artikel ilmiah sesuai aturan sistematika
penulisannya. Sedangkan sebanyak 24,4% atau 11 mahasiswa masih kurang mampu
menyusun sistematika artikel ilmiah dengan benar. Kesulitan yang mereka alami berkaitan
dengan kegiatan menganalisis serta mencocokkan isi atau penjabaran dari masing-masing
sistematika penulisan. Dengan demikian kemampuan mahasiswa dalam menyusun
sistematika artikel ilmiah secara keseluruhan sudah cukup baik. Mereka mampu menentukan
bagian mana yang dikatakan sebagai abstrak, pendahuluan dan memahami apa saja hal-hal
yang dimuat dalam bagian-bagian tersebut.

Jika dilihat dari aspek penilaian tujuan penelitian sebanyak 84,4% atau 38 mahasiswa sudah
mampu menyusun dan memahami tujuan dari penelitian artikel ilmiah. Sisanya sebanyak
15,6% atau 7 mahasiswa kesulitan untuk menjabarkan hal-hal yang harus dimuat dalam
menuliskan tujuan penelitian. Dalam menuliskan tujuan penelitian yang benar harus
memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan
penelitian sebagai pengembangan pengetahuan atau penemuan baru suatu bidang keilmuan
yang sudah ada.

Tabel 2. Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah

Aspek Mahasiswa % Ket


penilaian (menjawab
benar)
Refrensi 38 84,4% Baik
Relevan
Pengumpula 10 22,2% Kurang
n data
Pembahasan 37 82,2% Baik
Metode 24 53,3% Kurang
Penelitian
Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh 45 responden, sebanyak 15,6 % memilih option
A dan sebanyak 84,4% memilih option B. Berdasarkan perolehan tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebanyak 84,4% atau 38 orang membuat makalah dengan mengumpulkan informasi
dari berbagai refrensi kemudian mereka menarik kesimpulan dan menuliskan hasil
pemahaman dan pemikiran mereka kedalam makalah. Sesuai dengan aturan yang ada,
tindakan plagiarisme merupakan tindakan ketidak jujuran yang sangat bertentangan dengan
spirit utama pendidikan. Menurut KBBI, arti kata Plagiarisme adalah penjiplakan yang
melanggar hak cipta. tindakan tersebut merupakan suatu bentuk pelanggaran terbesar
dalam dunia akademik. Kemudian, sebanyak 15,6% atau 7 mahasiswa terbiasa membuat
makalah dengan cara mengcopy paste karya orang lain melalui internet. Hal itu
menunjukkan bahwa masih ada sebagian mahasiswa yang melakukan melakukan tindak
plagiarisme terhadap karya orang lain. Sebenarnya dalam menulis makalah kita diperboleh
mengambil sepotong dari tulisan orang lain, tetapi dengan syarat tulisan tersebut harus kita
akui buah pemikiran dari orang lain, maka dari itu kita harus menyebutkan dari mana kita
mengambil ide tersebut dalam sitasi dan daftar pustaka.

Jika dilihat dari aspek penilaian pengumpulan data hanya sebanyak 22,2% atau 10
mahasiswa yang memahami konsep studi literatur. Sisanya sebanyak 77,8% atau 35
mahasiswa tidak mengetahui bagaimana cara pengumpulan data melalui studi literatur.
Makna tidak mengetahui disini ialah mereka cenderung kesulitan untuk mencari dan
mengkaji sumber-sumber seperti buku ataupun jurnal yang relevan dengan permasalahan
yang akan mereka bahas. Yang melatarbelakangi hal tersebut ialah kurangnya minat baca
mahasiswa sehingga sumber-sumber yang mereka dapat kurang relevan. Ketika mahasiswa
menemukan satu sumber yang terlihat berkaitan, mareka langsung menggunakan sumber
tersebut secara utuh tanpa mencari sumber-sumber lainnya yang lebih relevan.

Jika dilihat dari aspek penilaian membuat pembahasan sebanyak 82,2% atau 37 mahasiswa
dapat membuat dan mengembangkan pembahasan dengan baik. Mereka mampu
mengembangkan pembahasan sesuai dengan konteks implikasi penelitian tersebut di masa
depan. Sisanya sebanyak 17,8% atau 8 mahasiswa butuh bimbingan untuk mengembangkan
pembahasan dengan baik.

Tujuan pembahasan adalah menyajikan interpretasi terhadap temuan, simpulan, dan


rekomendasi bagi penelitian selanjutnya (Sutama, 2006:63). Penulis menggunakan bagian
pembahasan untuk menjelaskan makna temuan dan menyampaikan kemungkinan
implikasinya. Pembahasan lebih dari sekadar ringkasan penelitian. Dengan kalimat laian
pembahasan bukanlah sekadar ringkasan hasil penelitian. Dwiloka dan Riana (2005) dalam
(Wendra,dkk. 2014:413), juga menegaskan, tujuan pembahasan adalah (1) menjawab
masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2)
menapsirkan temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun
teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan
penelitian.

Jika dilihat dari aspek penilaian membuat metode penelitian sebanyak 53,3% atau 24
mahasiswa lebih terbiasa menggunakan metode kualitatif, mereka merasa metode ini lebih
mudah untuk digunakan karena pendekatan kualitatif lebih mendeskripsikan keadaan yang
akan diamati di lapangan secara lebih spesifik, transparan dan mendalam. Sedangkan
sebanyak 46,7% atau 21 mahasiswa menggunakan metode kuantitatif.

Tabel 3. Kemampuan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia

Aspek Mahasiswa % Ket


penilaian (menjawab
benar)
Penggunaan 21 48,7% kurang
EYD
Huruf kapital 26 57,8% Cukup
Kata Hubung 27 60% Cukup
Tanda baca 35 77,8% baik

Kemampuan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia


Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan penggunaan ejaan bahasa
Indonesia pada mahasiswa sudah cukup baik. Hal itu dikarenakan sebagian mahasiswa
kurang teliti dalam menggunakan penggunaan EYD, huruf kapital, kata hubung, dan tanda
baca. Di dalam pengerjaan kuesioner mahasiswa diinstruksikan untuk menganalisis
penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar, tetapi mahasiswa tidak menganalisis
kuesioner secara teliti sehingga terdapat banyak kekeliruan mereka dalam penggunaan
ejaan bahasa Indonesia yang benar dan sesuai EYD.

Dalam penggunaan ejaan bahasa indonesia meliputi penggunaan huruf kapital, huruf miring
dan tanda baca. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat; petikan
langsung; nama orang; nama bulan; nama negara dan lain sebagainya. Sedangkan
penggunaan huruf miring dalam karya ilmiah digunakan untuk menuliskan bahasa atau
istilah asing. Penggunaan huruf miring untuk judul buku, nama majalah, nama surat kabar
termasuk dalam daftar pustaka yang dikutip dalam tulisan.

Tabel 4. Kemampuan Penggunnaan Kosakata dan Istilah

Aspek Jumlah Persentase Keterangan


penilaian Mahasisw a
(menjawa b
benar)
istilah 22 48,9% kurang
Kosakata 19 42,2% kurang
analogi 31 68,9% Cukup
Pemilihan 28 62,2% Cukup
Diksi

Kemampuan Penggunnaan Kosakata dan Istilah Dilihat dari aspek penilaian menggunakan
istilah sebanyak 48,9% atau 22 mahasiswa memahami istilah-istilah yang umum digunakan
dalam artikel ilmiah sedangkan sebanyak 51,1% atau sebanyak 23 mahasiswa tidak mampu
memahami istilah-istilah umum tersebut.

Dilihat dari aspek penilaian penguasan kosakata sebanyak 42,2% atau 19 mahasiswa mampu
menggunakan kosakata dengan benar. Sisanya sebanyak 57,8% atau 26 mahasiswa kurang
menguasai penggunaan kosakata, misalnya pada penulisan kata terima kasih. Penulisan
kosakata terima kasih yang benar adalah menggunakan spasi, tetapi masih sering ditemukan
mahasiswa yang salah dalam penulisannya misalnya “terimakasih”. Kesalahan-kesalahan
tersebut sering terjadi dikarenakan penguasaan kosakata mahasiswa yang dinilai masih
kurang, kurangnya minat baca untuk menambah perbendaharaan ataupun berliterasi serta
ketidaktelitian mahasiswa ketika menulis atau menganalisis suatu karya ilmiah.

Dilihat dari aspek penilain penguasaan analogi sebanyak 68,9% atau 31 mahasiswa memiliki
kemampuan yang cukup baik, mereka mampu untuk menjelaskan sesuatu yang masih
abstrak agar dapat ditafsirkan secara jelas dan mudah untuk dipahami. Dengan demikian
fungsi analogi adalah untuk menggambarkan suatu hal yang sulit dipahami menjadi mudah
untuk dipahami.

Dilihat dari aspek penilaian pemilihan diksi sebanyak 62,2% atau 28 mahasiswa mampu
meggunakan diksi yang tepat. Sisanya sebanyak 37,8% atau 17 mahasiswa masih kesulitan
untuk melakukan pemilihan diksi dalam penulisan artikel ilmiah. Menurut KBBI online diksi
adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Kemampuan memilih
diksi yang tepat merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seorang penulis, hal ini
dikarenakan ide dan gagasan yang dituangkan penulis dalam karyanya haruslah jelas, mudah
dipahami dan menggunakan bahasa yang tidak multitafsir. Hal tersebut bertujuan agar
informasi yang dimuat dalam karya tersebut mendapatkan makna yang tepat.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah dijabarkan
dalam empat bentuk. Pertama, Kemampuan menyusun sistematika artikel ilmiah. Pada
aspek penilaian sistematika penulisan sebanyak 75,6% atau 34 mahasiswa sudah mampu
menyusun artikel ilmiah sesuai aturan sistematika penulisannya. Kedua, Kemampuan
Menulis Artikel Ilmiah Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh 45 responden, sebanyak
15,6 % memilih option A dan sebanyak 84,4% memilih option B. Berdasarkan perolehan
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 84,4% atau 38 orang membuat makalah
dengan mengumpulkan informasi dari berbagai refrensi kemudian mereka menarik
kesimpulan dan menuliskan hasil pemahaman dan pemikiran mereka kedalam makalah.
Sebenarnya dalam menulis makalah kita diperboleh mengambil sepotong dari tulisan orang
lain, tetapi dengan syarat tulisan tersebut harus kita akui buah pemikiran dari orang lain,
maka dari itu kita harus menyebutkan dari mana kita mengambil ide tersebut dalam sitasi
dan daftar pustaka. Dalam (Wendra,dkk. 2014:413) juga menegaskan, tujuan pembahasan
adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
dicapai, (2) menafsirkan temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke
dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau
menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk
keterbatasan penelitian. Jika dilihat dari aspek penilaian membuat metode penelitian
sebanyak 53,3% atau 24 mahasiswa lebih terbiasa menggunakan metode kualitatif, mereka
merasa metode ini lebih mudah untuk digunakan karena pendekatan kualitatif lebih
mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan secara lebih spesifik, transparan
dan mendalam. Ketiga, kemampuan penggunaan ejaan bahasa indonesia. Di dalam
pengerjaan kuesioner mahasiswa diinstruksikan untuk menganalisis penggunaan ejaan
bahasa Indonesia yang benar, tetapi mahasiswa tidak menganalisis kuesioner secara teliti
sehingga terdapat banyak kekeliruan mereka dalam penggunaan ejaan bahasa Indonesia
yang benar dan sesuai EYD. Keempat, Kemampuan Penggunnaan Kosakata dan Istilah.
Dilihat dari aspek penilaian menggunakan istilah sebanyak 48,9% atau 22 mahasiswa
memahami istilah-istilah yang umum digunakan dalam artikel ilmiah sedangkan sebanyak
51,1% atau sebanyak 23 mahasiswa tidak mampu memahami istilah-istilah umum tersebut.
Kemampuan memilih diksi yang tepat merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seorang
penulis, hal ini dikarenakan ide dan gagasan yang dituangkan penulis dalam karyanya
haruslah jelas, mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang tidak multitafsir.

PERSANTUNAN

Penulis mengucapkan terima kasih kepada HERA CHAIRUNISA M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia, orang tua , teman-teman dan pihak penerbit karena atas
dukungannya sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Damariswara, R., & Wiguna, F. A. (2019). Analisis Kemampuan Menulis Karya Ilmiah dalam
Mata Kuliah Bahasa Indonesia (Studi pada Mahasiswa PGSD Angkatan 2016).
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 12(2), 111–123.
https://doi.org/10.30651/st.v12i2.2898

Gunawan, I., Triwiyanto, T., & Kusumaningrum, D. E. (2018). Pendampingan penulisan artikel
ilmiah bagi para guru sekolah menengah pertama. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 128– 135. www.sciencedirect.com;

Hasanah, I. U. (2019). Analisis Sistematika Penulisann Artikel Jurnal Kandai. 36, 11.

Kirom, S. (2019). Peningkatan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah melalui Strategi


Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Verbal Linguistik. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian
Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing, 2(2), 204–226.
https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v2i2.6 16

Nagari, M. F., & Nugraha, V. (2020). Analisis kemampuan menulis karya ilmiah di kalangan
mahasiswa. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(5), 747– 754.
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.ph p/parole/article/download/5371/pdf

Putra, A. A. P. (2017). Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Hal. 3.

Rahmawati, C., Zain, H., Studi, P., Sipil, T., Studi, P., Pembangunan, E., Abulyatama, U., &
Besar, A. (2018). PELATIHAN SOFTWARE MENDELEY DALAM PENINGKATAN KUALITAS
A . PENDAHULUAN Indonesia terus mengejar ketertinggalan dalam publikasi ilmiah .
Kementerian Riset , Teknologi , dan Pendidikan Tinggi ( Kemenristekdikti ) telah
meluncurkan aplikasi Science and Techo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1),
30–36.

Septafi, Gesita. 2021. “Analisis Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Angkatan 2019.” Educational Technology Journal 1(2):1–16.

Wasmana. (2011). Penulisan Karya Ilmiah. Stkip Siliwangi Bandung, 1–47. file:///G:/PAI
P4/MODUL-PENULISANKARYA-TULIS-ILMIAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai