Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kadek Riani Delvi Apriliantini

NIM : 1971121048

 AUDIOMETRI IMPEDANS
Pada pemeriksaan ini di periksa kelenturan membrane timpani dengan tekanan tertentu pada
Meatus Acusticus Eksterna.

A. Timpanometri yaitu untuk mengetahui keadaan dalam kavum timpani. Misalnya ada cairan ,
gangguan rangkaian tulang pendegaran, kekakuan pada membrane Timpani.
B. Fungsi Tuba Estacius : Untuk mengetahui Fungsi Tuba ( Terbuka atau Tertutup )
C. Refleks stapedius : Pada telinga Normal Reflek satapedius muncul pada Rangsangan 80 – 110
db. Pada Lesi koklea ambang rangsang reflex Stapedius Menurun sedangkan pada Lesi
Retrokolea ambang rangsang itu naik.

 TIMPANOMETRI
Pemeriksaan ini diperlukan untuk menilai kondisi telinga tengah. Melalui probe tone (sumbat
liang telinga) yang dipasang pada liang telinga berdasarkan energy suara yang dipantulkan
kembali (ke arah luar) oleh gendang telinga. Pada orang dewasa atau bayi berusia di atas 7 bulan
digunakan probe tone frekuensi 226 Hz. Khusus untuk bayi dibawah usia 6 bulan tidak
digunakan probe tone 226 Hz karena akan terjadi resonansi pada liang telinga sehingga harus
digunakan probe tone frekuensi tinggi (668678 atau 1000 Hz).
Terdapat 5 jenis timpanogram yaitu:

1. Tipe A (normal)
 Timpanogram tipe normal
 Menandakan tidak adanya kelainan:
- Membran timpani intak dan tidak ada kelainan fungsi tuba Eustachius
- Jika ada gangguan pendengaran maka merupakan gangguan pendengaran
sensorineural.
2. Tipe Ad (diskontinuitas tulang tulang pendengaran)
 Membran timpani dan sistem telinga tengah yang flaksid atau disartikulasi dari
osikel – osikel telinga tengah
3. Tipe As (kekakuan rangkaian tulang pendengaran)
 Penebalan atau skar membrane timpani atau otosklerosis
4. Tipe B (cairan di dalam telinga tengah)
 Terdapat cairan di telinga tengah
5. Tipe C (Gangguan fungsi tuba Eustachius)
 Gangguan fungi tuba eustachius

Anda mungkin juga menyukai