Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

MEMPERKENALKAN METODE PENELITIAN NETNOGRAFI UNTUK


DOSEN DAN MAHASISWA KOMUNIKASI

INTRODUCING NETNOGRAPHIC RESEARCH METHODS FOR COMMUNICATION


LECTURERS AND STUDENTS

1)
Stepanus Bo’do
1
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako
Jalan Soekarno Hatta Km. 9 Palu-Sulteng
*Email: stepanusbodo@gmail.com

ABSTRAK
Program ini berusaha memperkenalkan netnografi sebagai sebuah metodologi baru
dalam lingkup studi media dan budaya komunikasi untuk para peserta, yang terdiri dari
mahasiswa dan dosen. Program ini dilakukan menggunakan metode workshop dengan
pendekatan sosialisasi dan presentasi mengenai konteks dan kegunaan metode netnografi.
Penelitian netnografi dipandang sebagai suatu inovasi dalam kajian budaya khususnya
komunikasi yang dimediasi komputer. Peserta mengakui ada kebutuhan metodologi yang lebih
untuk memahami budaya komunikasi dan komunitas yang muncul seiring peningkatan
penggunaan media sosial. Netnografi membutuhkan keterlibatan peneliti dalam interaksi
langsung dan aktif dalam komunitas online. Kode budaya dapat dipahami jika peneliti terlibat
secara langsung dan mampu mengalami interaksi secara natural. Meskipun penelitian
netnografi dipandang sebagai suatu inovasi dalam kajian budaya, terdapat banyak
kesalahpahaman di kalangan peserta mengenai metode ini. Program workshop ini
menunjukan adanya ketertarikan tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk mendalami
tujuh tahapan penelitian.

Kata Kunci : sosialisasi, metodologi, netnografi, studi budaya, komunikasi

ABSTRACT
This program seeks to introduce netnography as a new methodology within the scope of media studies
and communication culture to the participants, consisting of students and lecturers. The program is
conducted using a workshop method with a socialization approach and presentation on the context and
use of the netnographic method. Netnographic research is seen as an innovation in cultural studies,
especially computer mediated communication. Participants recognize that there is a need for newer
methodology to understand the culture of communication and community that arises with increasing use
of social media. Netnography requires the involvement of researchers in direct and active interaction in
the online communities. The specific cultural code can also be understood by researchers that are
immersive and able to experience interactions naturally. Although netnographic research is seen as an
innovation in cultural studies, there were many misconceptions among participants regarding this
method. The workshop program shows interest but requires more time to explore the seven stages of
research.

17

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

PENDAHULUAN penelitian akademis, karena masih


menyediakan datanya melalui sejumlah
Internet menciptakan perubahan
Application Programming Interfaces (API).
besar secara teoritis maupun praktis dalam
Sebaliknya, akibat penyalahgunaan data
bidang komunikasi. Secara akademis
oleh Cambridge Analytica telah membuat
Internet mengubah pemahaman kita
beberapa platform media sosial tertentu
mengenai media massa dan budaya
membatasi akses data melalui Application
komunikasi. Dari sisi praktis, Internet
Programming Interfaces. Namun demikian
menciptakan media baru dan memfasilitasi
para peneliti masih dapat melakukan
terbentuknya komunitas virtual.
penelitian kualitatif dan kuantitatif seperti
Perkembangan teknologi Internet tidak
wawancara dan survei dengan anggota
hanya memaksa para akademisi
komunitas online. Beberapa pendekatan
memahami kehidupan di ruang maya
dapat diambil, bentuk-bentuk kepercayaan,
Internet (cyberspace) tetapi juga
nilai-nilai, dan tingkah laku bersama
membutuhkan cara dan metode baru untuk
anggota-anggota komunitas tersebut.
memahami wilayah sosialitas baru
Asumsi yang menuntun penelitian
(networked sociality) tersebut (Andreas
etnografis adalah bahwa ‘setiap kelompok
Wittel, 2001)
masyarakat yang berinteraksi dalam
Menurut data Asosiasi periode waktu tertentu akan
Penyelenggara Internet Indonesia (APJII), mengembangkan sebuah budaya’
saat ini sudah 3,8 miliar penduduk dunia (Creswell, 2007 dalam Saukko, 2003).
telah menggunakan media sosial. Jumlah
Metodologi penelitian dengan
ini lebih banyak orang daripada jumlah
pendekatan kualitatif untuk ranah online
manusia di seluruh planet bumi pada tahun
telah dimasukkan ke dalam konteks
1971. Pada tahun 2020, 3,8 miliar hampir
metodologi yang lebih luas dari etnografi
setengah dari populasi dunia. Angka ini
online atau virtual yang melakukan studi
berasal dari laporan Digital 2020 dari We
etnografis terhadap komunitas dan
Are Social, yang melacak tren digital dan
kelompok online (Bo'do, S., Siahaan, H., &
media sosial di seluruh dunia. Ada 321 juta
Ida, R. (2019). Etnografi online merujuk
orang baru bergabung dengan media sosial
pada metode penelitian online yang
pada tahun 2019, yang menjadikan totalnya
mengadopsi studi tentang komunitas dan
dari 3,48 miliar menjadi 3,8 miliar
kebudayaan yang dilakukan terhadap
pengguna media sosial (meningkat 9%)
interaksi sosial yang dimediasi komputer.
pada tahun 2020.
Etnografi online telah menjadi pendekatan
Sejalan dengan peningkatan riset yang telah diaplikasikan dalam
penggunaan Internet, jumlah populasi yang penelitian sosiologis, komunikasi maupun
menggunakan berbagai perangkat antropologi. Ulasan dari Markham, A. N.
teknologi komunikasi yang semakin (2004) mengenai etnografi online
canggih, jumlah komunitas online yang menguraikan beberapa istilah metodologis
terbentuk terus meningkat dan menjadi "virtual ethnography" (Hine, 2000),
semakin kuat. Dengan peningkatan “digital ethnography” (Pink, Horst, Postill,
eksponensial dalam kehadiran komunitas Hjorth, Lewis, & Tacchi, 2016) "cyber-
online dalam beberapa dekade terakhir, ethnography" (Ward , 1999), dan
para peneliti budaya telah mencoba untuk "netnografi" (Kozinets, 1998, 2002).
menangkap potensi sebenarnya dari
Buku Christine Hine “Virtual
internet. Internet saat ini telah menjadi
Ethnography” banyak dirujuk karena
lokasi (field) penelitian yang penting
secara spesifik memperkenalkan metode
(Bowler, 2010).
dan teknik etnografi virtual (Hine, 2000).
Hingga saat ini, Twitter masih Christine Hine telah menekankan bahwa
menjadi platform paling populer untuk mengatasi yang 'virtual' memerlukan lebih
18

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

dari sekadar mentransfer metode 'online'. ilmu pemasaran University of Southern


Hal ini memaksa peneliti untuk menjadi California. Netnografi diperkenalkan
refleksif. Hine menyatakan, meneliti sebagai pendekatan baru dalam studi
internet dan melalui internet menimbulkan etnografi digital sebagai alternatif dari
berbagai macam isu etis, epistemologis, beberapa pendekatan etnografis dalam
ontologis dan metodologis, bersama studi komunitas online di media sosial.
dengan perdebatan dan kontroversi yang Pada dasarnya netnografi adalah
mungkin memaksa peneliti untuk modifikasi istilah etnografi, yakni online
mempertimbangkan kembali bagaimana ethnography, digital ethnography atau
penelitian semacam itu berbeda dari virtual ethnography, menunjuk pada
metode penelitian sosial konvensional. lingkungan penelitian online yang
menyusul dari konsepsi etnografi sebagai
Buku Sarah Pink dkk (Pink, Horst,
sebuah metode yang menyesuaikan diri.
Postill, Hjorth, Lewis, & Tacchi, 2016)
berjudul “Digital Ethnography, Principle Netnografi menawarkan serangkaian
and Practice” menguraikan lima prinsip pendekatan analitik dan proses yang
yang membimbing praktik etnografi berlaku di seluruh spektrum keterlibatan
digital. Meskipun mengakui bahwa online, sementara fokus untuk
menciptakan dan mengikuti model mendapatkan akses ke komunitas online
penelitian yang ideal tidak selalu dapat juga secara jelas membedakan antara
dicapai, atau bahkan diinginkan, mereka observasi partisipan dan observasi non-
berharap dapat menawarkan kerangka kerja partisipan (Kozinets, 1998, 2010, 2015).
yang dapat disesuaikan dengan konteks Beberapa ulasan penting mengenai metode
dan tujuan penelitian yang beragam. dan praktik netnografi telah
mengidentifikasi luasnya penerapan
Dalam buku mereka, Pink, Horst,
metode ini dalam berbagai bidang kajian.
Postill, Hjorth, Lewis, & Tacchi ( 2016)
Bowler (2010) menilai buku Kozinet
menguraikan tujuh konsep utama dalam
tentang Netnografi dapat berfungsi sebagai
teori sosial dan budaya dan bagaimana hal
panduan untuk melakukan etnografi riset
itu dapat digabungkan ke dalam penelitian
online dengan panduan langkah demi
etnografi digital. Tujuh konsep tersebut
langkah yang terperinci untuk
adalah -pengalaman (apa yang orang
memperkenalkan, menjelaskan, dan
rasakan), praktik (apa yang orang lakukan),
mengilustrasikan metode untuk siswa dan
benda/artefak (benda-benda yang
peneliti. Bahkan, Bowler (2010) sangat
mengelilingi kita), hubungan (lingkungan
merekomendasikan teks ini kepada siapa
sosial yang dekat), dunia sosial (kelompok
pun yang mencari pengetahuan, teknik,
dan konfigurasi sosial yang lebih luas yang
metode, dan pedoman etika untuk
dengannya orang saling berhubungan satu
mempelajari komunitas dan budaya online.
sama lain), daerah (konteks fisik bersama
Buka karya Kozinets tersebut dinilai cukup
yang ditinggali), dan kejadian (gabungan
kosa kata yang dapat dimengerti dan
berbagai proses dalam konteks publik).
contoh-contoh serta ilustrasi yang
Studi media sosial telah banyak bermanfaat. Sampai saat ini, buku Kozinet
dilakukan dalam bingkai yang mengacu (1998, 2010, 2015) adalah bacaan wajib
pada berbagai teori, konstruksi dan bagi siapa pun yang tertarik memahami
kerangka kerja konseptual dari berbagai atau melakukan netnografi.
disiplin ilmu. Netnografi adalah salah satu
Jong (2016) misalnya melihat
kerangka kerja konseptual yang bermula
bahwa sekarang ini netnografi telah
dari ilmu pemasaran yang sekarang ini
dipraktekkan dan diterapkan secara sangat
populer di kalangan peneliti media sosial.
berbeda dari yang pertama kali
Netnografi adalah konsep yang
diperkenalkan pada tahun 1995. Costello,et
diperknalkan oleh Robert Kozinets, social
all (2017) mengutip Kozinets (2010)
media marketing researcher dan Professor
menyatakan bahwa netnografi dapat
19

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

dilakukan murni tanpa memerlukan riset mahasiswa. Adapun waktu pelaksanaan


etnografi offline. Dalam karyanya yang adalah 3 jam yaitu pada 24 Februari 2020.
lebih baru, Kozinet (2015) menekankan Tempat pelaksanaan kegiatan diadakan di
bahwa studi netnografi dapat ruang ujian Prodi Ilmu Komunikasi,
memanfaatkan sekumpulan besar data yang Universitas Tadulako
berasal dan dimanifestasikan melalui data
yang dibagikan di Internet. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian ini dimulai
Meskipun netnografi sering secara
dengan diskusi dengan ketua Prodi Ilmu
eksplisit dijelaskan dan dipahami sebagai
Komunikasi dimana terungkap bahwa
etnografi online, hal ini tidaklah tepat.
cukup banyak mahasiswa yang berminat
Karena etnografi online tidak identik
mengambil topik seputar penggunaan
dengan netnografi, istilah ini juga tidak
media sosial untuk skripsi dan dibutuhkan
cocok digunakan sebagai istilah umum
metodologi yang lebih up to date dan
yang berlaku untuk setiap studi yang
relevan. Selanjutnya, kami mengirimkan
dilakukan di dalam lingkungan online.
Mengirimkan surat undangan resmi ke
Dalam ulasan terbaru tentang netnografi,
Prodi Komunikasi, agar menyampaikan
Kozinets (2015) menyatakan bahwa keliru
informasi kepada dosen mahasiswa. Sesuai
mengarahkan netnografi ke arah "analisis
hari dan waktu yang ditentukan,
konten yang tidak terlibat" (hal. 96).
dilaksanakan workshop metode netnografi,
Kozinet menawarkan definisi baru
meliputi latar belakang munculnya metode
netnografi sebagai metode yang "lebih
netnografi, mengapa menjadi relevan, apa
berpusat pada manusia, partisipatif,
kelebihannya dan bagaimana tahapan
personal, terlibat secara sosial dan
melakukan penelitian.
emosional ”(hlm. 96).
Metode netnografi semakin
populer di kalangan peneliti budaya,
terutama di bidang pemasaran, periklanan
METODE
dan komunikasi. Menurut (Kozinets, 2010)
Pelaksanaan workshop ini didesain budaya dan komunitas online memperluas
untuk memperkenalkan relevansi ide tradisional tentang bidang penelitian,
metodologi netnografi dalam studi budaya seperti analisis budaya dan representasi,
komunikasi dan new media dan bagaimana dari observasi terhadap lokasi, interaksi
metode ini membantu dosen dan tatap muka menuju interaksi yang
mahasiswa Komunikasi memperluas dimediasi teknologi dalam jejaring online
cakupan penelitian, terutama terhadap dan komunitas dan kesamaan budaya
budaya komunikasi yang terbentuk melalui (cyberculture) di antara mereka. Dalam
interaksi di media sosial di dalam melakukan hal tersebut, teknik-teknik
komunitas digital. netnografi didasarkan pada ide tradisional
Pelaksanaan kegiatan PKM tentang lokasi penelitian, sebagai sebuah
kepada masyarakat yang telah dilakukan di ruang yang dilokalkan, adalah ketinggalan
Universitas Tadulako sebagai berikut zaman. Kozinets menyarankan bahwa
melalui tahapan sosialisasi kegiatan lokasi penelitian netnografi dapat secara
workshop netnografi melalui undangan dan bermakna diaplikasikan pada interaksi
publikasi media sosial, pelaksanaan dimediasi komputer, sebuah pernyataan
workshop dan upaya publikasi kegiatan yang telah memicu perdebatan, tetapi
workshop melalui media massa dan media semakin diterima.
sosial. Program ini dilaksanakan dalam Berbeda dengan pendekatan
bentuk workshop pemberian materi dan etnografis yang menekankan pendekatan
pelatihan bagi khalayak sasaran dengan partisipatif, dimana peneliti terlibat secara
menggunakan metode sosialisasi dengan penuh sebagai anggota dari komunitas
narasumber ahli. Dalam kegiatan ini online, pendekatan netnografi lebih dekat
melibatkan 50 peserta dosen dan ke standar-standar etnografis tradisional
20

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

mengenai observasi partisipatif, analisis kontekstualisasi tindakan


keterlibatan yang lama, dan membenamkan komunikatif. Ia menekankan bahwa semua
diri secara mendalam. Netnografi langkah-langkah ini harus dilakukan
mempertahankan nilai-nilai ethnografi dengan mempertimbangkan etika
tradisional dengan menyediakan ‘thick penelitian.
description’ a la Clifford Geertz melalui Dalam netnografi, observasi online
‘pembenaman’ peneliti ke dalam dan interaksi dinilai sebagai sebuah
kehidupan budaya atau komunitas online. refleksi budaya yang akan menghasilkan
Fokus pada partisipasi dan pembenaman pemahaman manusiawi yang mendalam.
membuat pendekatan netnografi, berbeda Sebagaimana penelitian etnografi,
dari analisis penggunaan web atau jejaring netnografi juga bersifat natural, immersive,
media sosial, sekalipun peneliti netnografi deskriptif, intuitif, adaptable, dan fokus
mungkin menggunakan teknik serupa pada konteks budaya tertentu. Bersifat
untuk mengidentifikasi peta jejaring sosial. natural karena netnografi mencari dan
mendekati sebuah budaya dimana budaya
1. Komponen Utama Netnografi tersebut berlangsung dan berkembang.
Netnografi mengikuti tujuh Immersive karena mencoba memahami
langkah etnografi, yakni perencanaan riset, budaya dari posisi aktif yang
entrée, pengumpulan data, interpretasi, dikembangkan dengan keterlibatan secara
standar etis, dan representasi penelitian. personal bersamaan dengan observasi
Namun demikian, ada dua hal yang perlu objektif peneliti. Deskriptif karena mencari
dipahami sebelum melakukan penelitian penjelasan yang kaya, rich description,
netnografi. Pertama, peneliti memahami thick description, evocative dengan bahasa
kapan dan bagaimana mengkombinasikan yang hidup dan mengungkap realitas
etnografi, yang menggunakan data yang subjektif dan emosional dari para anggota
dikumpulkan melalui interaksi in-personal kebudayaan tertentu. Bersifat adaptable
atau tatap muka dengan netnografi, yang karena metode netnografi dapat diterapkan
menggunakan data yang dikumpulkan pada konteks budaya apa saja.
melalui interaksi online. Eksistensi
komunitas Indonesia Berkebun yang 2. Keuntungan Netnografi
memadukan aktivitas offline dan online Penelitian netnografi telah
dalam gerakan mereka menjadi tantangan digunakan untuk mendapatkan pemahaman
tersendiri bagi penelitian netnografi seperti mengenai perilaku konsumen atau yang
ini. Kedua, peneliti perlu memahami mendorong inisiatif kreatif. Karena itu,
perbedaan antara lingkungan sosial online, netnografi menjadi kurang instrusif
dengan tujuan penelitian agar dipandu dibandingkan dengan etnografi atau lebih
secara tepat dan konsisten oleh adaptasi naturalistik dibanding penelitian survey.
teknik-teknik etnografis yang sudah Netnografi adalah metodologi yang mudah
dikenal (Kozinets, 2010). beradaptasi yang menawarkan serangkaian
Merujuk pada prosedur umum langkah dan pendekatan analitis khusus,
etnografi, Kozinets merekomendasi tahap- yang berlaku di seluruh spektrum
tahap metodologis dan prosedur untuk keterlibatan, mulai dari mengamati hingga
studi netnografi; entrée: mencakup partisipasi aktif dalam percakapan dan
formulasi pertanyaan penelitian dan aktivitas online. Netnografi juga lebih
identifikasi komunitas online yang tepat murah dari pada metode kelompok diskusi
untuk studi. Koleksi data; mencakup terfokus atau wawancara tatap muka secara
mengkopi dari komunikasi dimediasi fisik.
komputer dari anggota-anggota komunitas
dan observasi terhadap komunitas dan 3. Keterbatasan
anggota-anggotanya, interaksi dan makna Keterbatasan netnografi umumnya
yang mereka bagi. Analisis dan karena membutuhkan keterampilan
interpretasi; mencakup klasifikasi, koding penafsiran peneliti. Keaslian akun
21

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

informasi yang terlibat dalam interaksi Bo'do, S., Siahaan, H., & Ida, R. (2019).
online yang sulit diidentifikasi dapat Social Media, Public Sphere and
menyebabkan kesulitan Movement Discussion of Urban
menggeneralisasi.Namun, keterbatasan ini Farming in Indonesia. Budapest
dapat diperbaiki dengan menggunakan International Research and Critics
metode pengumpulan data secara Institute (BIRCI-Journal):
konvergensi. Karena hal ini dapat Humanities and Social Sciences,
menjembatani penelitian offline dan online 2(3), 250-261.
secara sistematis, serta dengan Bowler Jr, G. M. (2010). Netnography: A
pengambilan sampel yang hati-hati dan method specifically designed to
pendekatan interpretatif ( Kozinets 2015). study cultures and communities
Para peneliti yang ingin melakukan online. The Qualitative Report,
generalisasi temuan netnografi dari satu 15(5), 1270.
komunitas online ke komunitas lain, Costello, L., McDermott, M. L., &
haruslah menerapkan evaluasi secara Wallace, R. (2017). Netnography:
cermat dan jika diperlukan menggunakan range of practices, misperceptions,
beberapa metode untuk triangulasi data and missed opportunities.
penelitian. International Journal of Qualitative
Methods, 16(1),
SIMPULAN 1609406917700647.
Media sosial dan data Internet
Hine, C. (2000). Virtual ethnography.
menawarkan peluang yang kaya namun Sage.
sekaligus menantang karena kerumitannya. Jong, S. T. (2016, November).
Netnografi memberikan jalan untuk melakukan Netnographic research of online
penelitian sosiokultural di terhadap media communities and culture. In
sosial dan data-data yang tersedia di Internet. Refereed Proceedings of TASA
Metode netnografi telah dipergunakan secara 2016 Conference (p. 151).
luas dalam kajian antropologi media, geografi, Kozinets, R. V. (2010). Netnography:
pendidikan, ilmu perpustakaan, perjalanan dan Doing ethnographic research online.
pariwisata, linguistik, studi media dan budaya,
Sage publications.
sosiologi, seksualitas, riset kecanduan, studi
game, dan keperawatan. Penelitian dilakukan
Kozinets, R. V.(2015). Netnography:
terhadap Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Redefined.
situs media sosial lainnya. Markham, A. N. (2004). Internet
Namun demikian, netnografi masih communication as a tool for
merupakan metode yang relatif baru. Metode qualitative research. Qualitative
ini masih menunggu pengembangan dan research: Theory, method and
penyempurnaan lebih lanjut di tangan generasi practice, 2, 95124.
baru peneliti etnografi yang mengerti internet. Markham, A. N. (2005). The methods,
Mahasiswa dan dosen peserta masih politics, and ethics of representation
membutuhkan lebih banyak lagi waktu untuk
in online ethnography. In The Sage
mendalami detail teknis bagaimana melakukan
metode penelitian netnografi. Mengingat
Handbook of Qualitative Research,
pentingnya inovasi dalam metode penelitian di SAGE, Thousand Oaks, CA.
bidnag media dan komunikasi, maka perlu Pink, S. (2016). Digital ethnography.
intervensi dan upaya yang sistimatis Innovative methods in media and
memperkenalkan metode penelitian netnografi. communication research, 161-165.
Safitri, Dini. "Perilaku PKS Lovers Di
DAFTAR PUSTAKA Media Sosial (Studi Netnografi
Tindak Tutur PKS Lovers)." Jurnal
Ahmed, W. (2017). Using Twitter as a data Communicate 1.2 (2017): 67-74.
source: an overview of social media Saukko, P. (2003). Doing research in
research tools (updated for 2017). cultural studies: An introduction to
Impact of Social Sciences Blog.
22

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Volume 8, Nomor 2, November 2020 || ISSN : 2302-2051 || Hal. 17-23

classical and new methodological


approaches. Sage.
Wittel, A. (2001). Toward a network
sociality. Theory, culture & society,
18(6), 51-76.
Statistik - Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia."
https://apjii.or.id/content/utama/39.
Accessed 22 Apr. 2020.

23

Stepanus Bo'do (Memperkenalkan Metode Penelitian Netnografi Untuk Dosen Dan Mahasiswa Komunikasi)

Anda mungkin juga menyukai