IX 1, April 2013
Kapal pukat cincin kecil merupakan kapal ikan yang umum digunakan untuk menangkap ikan pelagis
kecil pada beberapa lokasi perairan di Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
sesama dimensi ukuran utama dan antara dimensi ukuran utama dengan kemampuan muat pada 41 sampel kapal
pukat cincin yang tersebar di beberapa lokasi di Sulawesi Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
dimensi utama kapal pukat cincin memiliki model persamaan B=1,855+1,149L dengan r=0,74; D=53,817+9,277L
dengan r=0,70, dan hubungan antara panjang (L) dan kapasitas muat (GT) kapal pukat cincin menuruti model
persamaan GT pukat cincin=2,154L0,043L dengan r=0,95.
Small Purse5Seiner is a fishing vessel which is commonly used in catching small pelagic fish in several
locations in North Sulawesi. The purpose of this study was to determine the relationship between the principle
dimensions and between principle dimension with loading capacity (Gross Tonnage, GT). This research was
conducted on 41 purse seiners from several locations in North Sulawesi. The results showed that relationship bet5
ween the principle dimensions followed the equation models B=1.855+1.149L, with r=0.74; D=53.817+9.277L,
with r=0.70, and the relationship between the length (L) and load capacity (GT) purse seiner is fitted by the
following mathematical model: GT purse seiner =2.154L0.043L with r=0.95.
31
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JPKT
Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis
ropis Vol. IX 1, April 2013
METODE PE!ELIT
ELITIA!
Penelitian ini dilaksanak
ksanakan di beberapa
pusat usaha perikanan pukat at cin
cincin di Sulawesi
Utara yakni Pelabuhan Perikana rikanan Pantai (PPP)
Tumumpa, Pelabuhan Perikanan kanan Samudra (PPS)
Bitung dan Tempat Pelelangan an Ika
Ikan (TPI) Belang.
Waktu pelaksanaan pada bulan ulan JJanuari–Februari
2011. Penelitian ini dilakukann untu
untuk memberi gam5
baran tentang karakteristik tekn teknis kapal sebagai
hasil dari pengukuran dan analis
analisis ukuran utama Gambar 2. Pengukuran
an bangunan
ba atas dek.
dan kemampuan muat kapal al puk
pukat cincin dari 41 Figure 2. Measurements
nts of
o the building at upper
kapal sampel yang ada pada da bebbeberapa lokasi di deck.
Sulawesi Utara. Ada dua tahap untuk
untu menghitung volume
Teknik pengambilann data dilakukan mela5 kapal, yaitu volume dii bawah
baw dek dan volume di
lui pengamatan dan pengukuran uran terhadap ukuran atas dek (superstruktur).
utama kapal pukat cincin sebagai
bagai parameter dalam 5 Volume ruang di bawahwah dek
de (V 1) menggunakan
menghitung GT kapal, dimana uk ukuran5ukuran ter5 rumusan yang dikemukamukakan oleh Nomura and
sebut meliputi : Yamazaki (1977) dan n telah disesuaikan menjadi:
5 Bangunan bawah dek: Panjang jang ((L), yaitu panjang V1 L B D cb
register yang diukur dari ujung buritan hingga Nilai Cb yang digunakan
nakan adalah rata5rata nilai
bagian ujung ruang tersekat kat ha haluan. Lebar (B) Cb kapal pukat cincin
cin seperti
sep yang dinyatakan
yaitu lebar register yang diukur
iukur pada bagian te5 dalam Marasut (2006), 6), yaitu
ya 0,56.
ngah kapal yang paling lebar, ar, da
dan diukur dari sisi 5 Volume ruang di atass dek (V2) menggunakan ru5
kanan ruang sampai sisi kiri
iri ruan
ruang yang tersekat. musan yang disesuaikan
aikan dengan bentuk ruang,
Dalam (D) yaitu tinggi atauu daladalam register yang pada penelitian ini bentuk ruang atas dek adalah
diambil pada bagian tengahh kapakapal dan diukur dari persegi empat. Denganan demikian
de maka rumusan
ruang tersekat dek terendahdah sa sampai ke bagian volume di atas dek adalah:
adal V2 =l×b×t, dimana
badan kapal terbawah. l=panjang register (m);; b=lebar register (m); t=
5 Bangunan atas dek (superstrukt
struktur): Panjang (l), tinggi register (m). Untuk menghitung GT kapal
diukur dari depan ruang tersek
tersekat sampai bagian menggunakan rumusan san GT= V1 +V2 ×RT, nilai
belakang ruang tersekat bangun
angunan di atas kapal. RT=0,353 (Suhariyantoanto dan
d Zarochman, 1999).
Lebar (b), diukur dari sisi kanan sampai sisi kiri Analisis hubungan
ungan antar ukuran utama
ruang tertutup. Tinggi (t),, diuku
diukur dari ruang ter5 yakni antara Panjang (L),
L), Lebar
Le (B) dan Dalam (D)
sekat atap sampai ruang tersek
tersekat lantai. dan hubungan antara ukuran utama kapal dengan
GT dilakukan sebagai berikut.
beriku Rumusan matematis
32
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JPK
p/JPKT
Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis
ropis Vol. IX 1, April 2013
hubungan antara L dan B, L dan D D, dan L dan GT Hubungan ukuran utama tama dan GT kapal
adalah y=f(x), dimana x adalah
dalah variable bebas Hasil analisiss data hubungan L dan ke5
yakni L dan y adalah variable
le tak bbebas yakni B, D mampuan muat (GT) kapal apal pukat cincin dari data
dan GT. Untuk keperluan analisi
nalisis dan penggam5 pada Tabel 1, membentuk ntuk rumus:
r
baran kurva hubungan antar vari
variabel, digunakan GT pukat cincin=2,154L0,043
043L
, dan nilai r=0,72.
aplikasi Curve Expert 1,4 (Hyam
(Hyams, 2009). Hubungan antara ukuranuk L dan GT kapal
pukat cincin mengikuti hubungan
hubun regresi Geometric
HASIL DA! PEMBAH
BAHASA! Fit, yang artinya pendugaan
ugaan atau estimasi GT ber5
dasarkan ukuran L kapal apal pukat
p cincin diperoleh
Hubungan antara ukuran utam utama kapal
model matematis dengan an nilai
nil regresi (b). Hubung5
Hasil analisis data terhada
erhadap ukuran utama
an ini dapat digunakan n untuk
untu menjelaskan peru5
kapal pukat cincin (Tabel 1) seba
sebagai berikut:
bahan nilai GT pada setiap perubahan ukuran L
5 Hubungan antara L dan B meng
mengikuti pola linear
kapal pukat cincin yang g disubstitusikan
disub (Gambar 5).
dengan model persamaan B=1,8 1,855+1,149L, dan
r=0,74 (Gambar 3).
5 Hubungan antara L dan D meng
mengikuti pola linear
dengan model persamaan D=53,8 3,817+9,277L, dan
r=0,70 (Gambar 4).
DAFTAR
R PUSTAKA
PU
Departemen Kelautan dan Perikanan
Perik Republik Indonesia.
Gambar 4. Hubungan antaraa Pan
Panjang (L) dan Da 2008. Himpunan Perundang55undangan Bidang Kelautan
lam (D) pada kapal
pal p pukat cincin kecil. dan Perikanan.
Figure 4. The relationship betwe
etween Length (L) and
Hyams D. 2009. Curve Expertpert v.1.40.
v
Depth (D) in a small
all pu
purse seiner.
Marasut ThD. 2005. Analisisisis Karakteristik
K Teknis Kapal
Adanya hubungan antara
ntara L dan B, serta L Pukat Cincin (Small Purse Seiner)
Sein Pada Beberapa Daerah
dan D kapal pukat cincin menunj
enunjukan bahwa ada di SULUT Dengan Aplikasi Komputer.
Ko Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universita
ersitas Sam Ratulangi, Manado.
pola bentuk dari kapal pukat
at cin
cincin yang diteliti
Nomura M and Yamazaki T.. 1977.197 Fishing Techniques (I).
baik dalam arah L, B dan D, sehi
sehingga dengan de5
SEAFDEC. Japan Internatio
rnational Agency. Tokyo.
mikian hubungan dalam bentuktuk ppersamaan mate5
Peraturan Pemerintah Republik
lik Indonesia
Ind No. 51 Tahun 2002
matis dapat digunakan sebagai
ai pen
penduga antar ukur5 Tentang Perkapalan.
an utama kapal pukat cincin pada beberapa lokasi
di Sulawesi Utara.
33
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JPK
p/JPKT
Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis
ropis Vol. IX 1, April 2013
34
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JPK
p/JPKT