Anda di halaman 1dari 4

1.

Mengukur Kecepatan Kapal dengan Putaran mesin


Pada umumnya di kapal-kapal barn dilengkapi dengan tabel putaran
baling-baling beberapa kali percobaan – percobaan yang telah
dilakukan.
Tabel itu berisikan jumlah putaran poros baling-baling dalam jangka
waktu satu menit
Rotation Per Minute) yang diperlukan untuk memberikan kecepatan
kapal pada jarak satu mil di air yang tenang, pada sarat kapal yang
normal dan kulit badan kapal yang bersih.
Tabel putaran itu merupakan sebuah penuntun yang baik, mengira-
irakan tinggi rendahnya kecepatan kapal, dengan catatan harus ada
koreksi terhadap perubahan-perubahan sarat, kondisi teritip badan
kapal, adanya lumut, dan lain sebagainya, termasuk angin dan arus
lautan.
Pada umumnya lebih mudah memperkirakan besarnya koreksi-koreksi
pada kapal-kapal besar dibandingkan pada kapal-kapal kecil.

MACAM-MACAM TOPDAL
Seperti pada alai navigasi perum, topdal ini juga dikenal sebagai berikut
1. Topdal Tangan
2. Topdal Mesin dan wring disebut sebagai Topdal Tunda
3. Topdal Modern atau Topdal Listrik

1. Topdal Tangan
Topdal ini memiliki peralatan dan perlengkapan sebagai berikut
a. Chip, yaitu sebuah potongan papan kayu berbentuk juring sebuah
bagian dari sebuah lingkaran dengan sisi-sisi dari jari-jari lingkaran,
dan sisi yang lain adalah busurnya, yang mempunyai derajat
sebesar kira-kira antara 45° sampai dengan 70°. adapun besarnya
jari-jari lingkaran, dan sisi yang lain adalah busurnya, yang
mempunyai derajat sebesar kira-kira antara 20 sampai 30
centimeter.
Sisi busur juring dilapisi dengan timah hitam sebagai pemberatan.
Pada setiap Ujung (sudut) juring berlubang untuk mengikatkan tali
Topdal sedemikian rupa sehingga juring dan tali merupakan teraju,
piramida dengan alas juring tersebut. Dua tali pada sudut-sudut
busur, dipasang sebuah pipa atau bumbung pada ujungnya. Kedua
tali ini panjangnya kurang lebih satu meter. Sedangkan pada tali
yang lain dipasang pada puncak juring di pasang pasak.
Pada pasak atau tirus ini disambungkan tali Topdal.

Ada cara lain dalam membentuk chip ini, yaitu dengan pelat dari
besi sebagai pemberat, dan potongan bambu sebagai pengapung,
yang dihubungkan dengan tai dan disambungkan dengan tali
Topdal.

b. Tali Topdal
Tali topdal merupakan juga tali tertentu pembuatannya, umumnya
juga lama dengan tai perum yaitu Simson Tiller Rope No. S.
adapun panjangnya kira-kira antara 0 sampai 75 meter dan sangat
tergantung dari kecepatan kapal jenis dan panjang kapal dan
kadangkadang juga sarat kapal pada saat itu.
Untuk mempermudah pembacaan pada pengukuran kecepatan
kapal, tali Topdal dipasang merkah-merkah setelah kain balik.
c. Jam Pasir atau Stop Watch

Penempatan Merkah dan Kain Balik


Pada umumnya alas ini dipakai atau dipasang di buritan kapal.
Agar kecepatan kapal yang diukur dapat mendekati kecepatan yang
sebenarnya, maka Topdal ini sedikitpun tidak boleh dipengaruhi oleh arus
dan elakan air akibat berputarnya baling-baling kapal. Untuk maksud ini,
bagian tali yang berdekatan dengan bumbungan kayu, dan kain batik tidak
termasuk bagian tali yang diberi merkah. Bagian tali ii disebut pelopor.
Panjang pelopor ini harus sedemikian rupa, agar pada saat topdal (Chip)
dilemparkan ke dalam air. Arus / elakan air baling-baling kapal, tidak
mempengaruhi pergerakan dari chip tersebut. Dan ternyata ini tergantung
daripada kecepatan kapal. Disini dapat diambil patokan bahwa panjang
pelopor :
- Untuk kecepatan max 10 mil/jam= 0 depa
- Untuk kecepatan max 15 / jam = 50 s/d 55 depa
- Untuk kecepatan 18 mil / jam =65 s/d 70 depa

Tanda batas antara pelopor dan tali topdal adalah kan batik. Panjang tali
Topdal yang di area dihitung mulai dari kain batik itu dalam jangka waktu
tertentu, dapat dihitung kecepatan kapal dengan rumus ; s = v x t
Dimana s = panjang tali topdal yang di area
t = jangka waktu pengeraan tali tersebut
Agar supaya pada tiap-tiap pengukuran kecepatan tidak perlu lagi
menghitung-hitung, sebagaimana yang disebutkan di atas, maka pada tali
topdal dimulai dari kain batik pasang merkah-merkah (tanda). Cara
memasang merkah yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut :
Dimisalkan kecepatan kapal (v) = 1 mil / jam
Jam pasir menunjukkan waktu (t) = 20 detik
Maka dalam jangka waktu 20 detik ini, sudah ditempuh jarak =

Jadi untuk kecepatan 1 mil / jam, panjang tali topdal yang di area 1 x
10,29 meter Untuk kecepatan x mil / jam, panjang tali topdal yang di area
2 x 10,29 meter Untuk kecepatan x mil / jam, panjang tali topdal yang
diarea = X x 10,29 meter

Dengan demikian, merkah-merkah dapat dipasang setiap panjang tali


topdal 10,29 meter secara berturut-turut setelah lain batik untuk satuan mil
dan untuk pertengahan mil di pasang pada jarak 5,145 meter. Dengan
menghitung berapa merkah mil dan pertengahan mil yang berada di
tangan pada saat jam pasir habis, maka langsung dapat diketahui
kecepatan kapal.

Catatan
a. Ditinjau dari perkembangan teknik, perum tangan ini sudah ketinggalan
jaman, disamping itu hasil pengukuran kurang tepat. Kesempurnaan
pengukuran dengan Topdal Tangan ini tergantung dari pada
- Kemahiran petugasnya
- Keadaan cuaca atau penglihatan
- Keadaan perairan, angin, ombak arus
b. Topdal tangan termasuk jam pasirnya adalah suatu alas navigasi yang
telah dipergunakan oleh MAGELHAINS dalam pelayaran keliling dunia
tahun 1519.

Anda mungkin juga menyukai