Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan Penilaian/Pendekatan Risiko.

Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah


melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor  resiko untuk memprediksi suatu
penyakit, tetapi berdasarkan hasil study di Zaire membuktikan bahwa 71% persalinan macet
tidak bisa diprediksi , 90% ibu yang diidentifikasi beresiko tidak pernah mengalami komplikasi
dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang
prediktif.
Pendekatan risiko mempunyai nila prediksi lebih buruk, oleh karena itu tidak dapat
membedakan mereka yang akan mengalami dan yang mengalami komplikasi, juga keamanan
palsu oleh karena banyak ibu yang dimasukan dalam risiko rendah mengalami komplikasi,
namun mereka tidak pernah mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara
penanganannya. Bila terpaku pada ibu rrisiko tinggi makan pelayanan kehamilan ( pada wanita
hamil ) yang sebetulnya bisa berisiko akan terabaikan.
Dapat dikatakan bahwa wanita hamil mempunyai risiko untuk mengalami komplikasi dan
haruus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas. Bahkan wanita yang
digolongkan dalam risiko rendah bisa saja mengalami komplikasi.
Jadi pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif untuk
menurunkan angka mortalitas ibu karena:
 Faktor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan penyebab
langsung terjadinya komplikasi.
 Apa yang akan anda lakukan bila megidentifikasi pasien beresiko tinggi dan apa yang
harus dilakukan pada pasien dengan risiko rendah?
 Mortalitas ibu relatif rendah pada populasi yang beresiko ( semua wanita usia subur ).
Faktir risiko secara relatif adalah umum pada populasi yang sama, faktir risiko
tersebut bukan merupakan indikator yang baik dimana para ibu mungkin akan
mengalami komplikasi.
 Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dianggap berisiko rendah, sebagian besar
ibu yang dianggap berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa komplikasi.
 Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses
terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas , sehingga pendekatan risiko tidak
efektif.
 Bahkan wanita berisiko rendah pun  bisa mengalami komplikasi.
 Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang akan
membutuhkan asuhan kegawatdaruratan dan mana yang tidak memerluka asuhan
tersebut.

Atas dasar itu dianjurkan untuk memberikan intervensi yang berorientasi pada tujuan yang
akan memberikan kerangkan asuhan antenatal yang efektif meliputi:
a. Deteksi dini penyakit
b. Konseling dan promosi kesehatan
c. Persiapan persalinan
d. Kesiagaan menghadapi komplikasi
Permasalahan dengan pendekatan risiko meliputi:
1. Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa membedakan ibu yang akan
mengalami komplikasi dan mana yang tidak.
2. Memakai sumber daya yang jarang didapat-anyak ibu yang dimasukan dalam kelompok
“risiko tinggi” tidak pernah mengalami komplikasi tetapi memakai sumber daya yang
jarang didapat.
3. Keamanan palsu, banyak ibu yang dimasukan dalam kelompok “risiko rendah “
mengalami komplikasi tapi tidak pernah diberi tahu bagaimana cara mengetahui atau cara
menangani komplikasi tersebut.
4.  Sumber daya dialihkan jauh dari perbaikan pelayanan untuk semua ibu.

https://www.academia.edu/12099406/Issue_terkini_dan_evidence_based_practice_dalam_asuha
n_kebidanan_kehamilan

Anda mungkin juga menyukai