Abstrak
Siklus Informasi
Data yang masih berupa bahan mentah
apabila tidak diolah maka data tersebut
tidak akan berguna. Data dapat berguna
dan menghasilkan suatu informasi apabila
diolah melalui suatu model. Model yang
digunakan untuk mengolah data tersebut
disebut dengan model pengolahan data
atau lebih dikenal dengan nama siklus
Identifikasi masalah
3.5. Metode Analisis Data Merupakan langkah awal dalam
Penelitian ini adalah penelitian kualiatif. deskripsikan data, dengan melakukan
Sehingga metode data yang digunakan identifikasi masalah yang terjadi pada PT.
dalam penlitian ini adalah metode Hi-Test dalam sistem kearsipan account
deskriptif yang bertujuan untuk mencari payment voucher, yang bertujuan untuk
dan menyusun dengan cara yang tepat dan mencari dan mengidentifikasi
cukup dari semua aktifitas objek, proses permasalahan apa saja yang terjadi pada
dan manusia. Dalam penelitian ini desain bagian administrasi perusahaan. berikut ini
metode yang digunakan yaitu merangkum hasil data yang digunakan oleh peneliti
sejumlah data besar yang masih mentah untuk mengidentifikasi adalah:
menjadi infomasi yang dapat
diinterprestasikan. Data yang dimaksud
1. Konsep Sistem Arsip Dinamis yang e. Serta ada beberapa dokumen yang
Diterapkan PT. Hi-Test rusak bahkan hilang ketika disimpan
Konsep pengelolaan sistem informasi dalam lemari penyimpanan.
kearsipan yang sedang berjalan di PT Hi-
Test, pada manajemen pengelolaan arsip Analisis sistem
dinamis account payment voucher masih Uraian dari suatu sistem yang utuh
menggunakan arsip dinamis konvensial. kedalam bagian-bagian komponennya
Dengan sistem penyimpanan bertujuan untuk mengevaluasi sistem yang
menggunakan sistem pencatatan perihal, diterapkan dan mengetahui permasalahan
dan total biaya berdasarkan dari hasil dan hambatan yang terjadi, serta
invoice yang diterima. Dengan penyusunan mengnalisis sistem dari kebutuhan yang
arsip menggunakan map dan filling cabinet diharapkan. Sehingga dapat diusulkannya
di dalam lemari. Yang membutuhkan perbaikan-pebaikan guna menunjang
persedian tempat untuk peletakan lemari, peningkatan sistem kearsipan menjadi
filling cabinet, rak dan sebagainya. lebih baik.
2. Pengelolaan Sistem Kearsipan Analisis Kebutuhan Sistem
Penulis melakukan analisa kebutuhan
Sistem pengolahan kearsipan di PT. Hi- pemakaian untuk perusahaan, dapat
Test masih menggunakan sistem arsip disebutkan bahwa sistem yang dibutuhkan
konvesial, dan untuk penyimpanan arsip perusahaan adalah sebagai berikut:
dinamis menggunakan kartu payment Sistem yang dapat di buat untuk
voucher yang ditulis secara manual. mempermudah dalam pencatatan dan
Sehingga membutuhkan waktu yang lebih pengaturan penyimpanan dalam
lama dan kemungkinan data yang tidak payment voucher perusahaan.
akurat. Berikut beberapa masalah yang Sistem yang dibuat untuk dapat
yang timbul dikantor bagian administrasi menyimpan data dan dokumen arsip
yaitu: payment voucher berupa invoice
a. Pencatatan dokumentasi transaksi masuk, arsip kreditur, arsip invoice
invoice masih menggunakan tulis payable, arsip invoice lunas.
tangan. Sistem yang dapat membeikan
b. dokumen yang tersimpan tidak diurut informasi temuan balik saat diperlukan
berdasarkan tanggal hanya berdasarkan kembali oleh perusahaan.
pada bulan invoice diterima ataupu Program perancangan sistem
jatuh tempo. management pengarsipan elektronik
c. Tidak adanya sistem untuk berbasis Microsoft access yang hanya
memudahkan proses dalam pengolaan digunakan administrator.
dan mempermudahkan mengetahui
informasi kearsipan dinamis pada Analisis Kebutuhan Sistem
account payment voucher perusahaan Sebelum melakukan perancangan sistem,
yang tersedia. perlu dilakukannya spesifikasi peralatan
d. Pegawai mengalami kesulitan dalam yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem
pencarian data dan kurangnya agar tepat, efisien, dan mempermudah
keakuratan dalam data-data kearsipan pengoperasian fungsi-fungsi yang
serta interaksi antara kedua pihak ditawarkan sistem.
kantor, yang juga kurang terealisasikan Kebutuhan dalam pembuatan sistem
secara sempurna karena untuk meliputi perangkat keras dan perangkat
mengetahui data kearsipan masih lunak yang digunakan untuk perancangan
dilakukan secara konvensial. dan pengujian sistem. Berikut ini adalah
spesifikasi perangkat keras dan perangkat Perancangan database dan desain
lunak yang digunakan oleh penulis: aplikasi
Tabel 3.1 Kebutuhan perangkat keras Perancangan sering disebut dengan istilah
No. Kategori Spesifikasi desian yang dapat diartikan sebagai proses
perangkat perangkat keras untuk membuat dan menciptakan objek
keras baru. Proses dalam pembuatan sebuah
desain basis data bertujuan untuk
1 Monitor Revolusi 800 x 600 mendukung sistem informasi dan kearsipan
elektronik pada perusahaan. Tujuan dari
2 Processor Kecepatan 1 Ghz desain Database yaitu untuk menentukan
3 Memory 2 GB data-data yang dibutuhkan dalam sistem,
(RAM) sehingga informasi yang rancang akan
dapat terpenuhi dengan baik.
4 Hard disk Free space 40 GB Sebagai pendukung perancangan sistem
informasi, database Microsoft access 2010
5 Printer Canon digunakan sebagai media penyimpanan
data dalam aplikasi pengolaan arsip
6 Scanner Canon
account payment voucher. Berikut
rancangan dalam desain aplikasi yang akan
Tabel 3.2 Kebutuhan perangkat lunak dibuat:
No Kategori Spesifikasi Struktur Tabel Database
perangkat perangkat lunak Pembuatan aplikasi database pengarsipan
lunak account payment voucher pada PT.Hi-Test
dalam pengimplementasiannya
1 Sistem operasi Windows 7 membutuhkan beberapa tahapan agar dapat
digunakan dalam sebuah aplikasi
2 Bahasa Microsoft access Microsoft Access yaitu dengan memulai
pemprograman dari pembuatan database yang kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan tabel–tabel
yang terdapat didalam database.Nama
database dengan nama “E-arsip account
A. Arsitek desain sistem payment” dengan tabel database yang
E- dihasilkan dari skema relasi yakni mulai
Arsip tabel invoice masuk, tabel data konsumen,
dan tabel invoice detail.
Rancangan tabel Konsumen
Peran Micro
Gambar 3.1gkat
Desain sistem secara
soft umum
keras Access
Dapat dijelaskan bahwa, sistem akan
diimplementasikan pada perangkat keras
yang berbasis Microsoft access untuk
Rancangan Tabel Invoice Detail
merancang arsip konvensial menjadi arsip
elektronik yang diharapkan dapat
memudahkan pencatatan dalam sistem dan
proses pencarian berkas. Sistem ini juga
membatasi otoritas user yang berhak
menjalankan sistem.
Rancangan Tabel Invoice Masuk
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dalam Negeri Republik
Indonesia, Undang-undang Nomor 43
tahun 2009, tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kearsipan.
Jogiyanto, HM. (2005). Analisis dan
Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis. Yogyakarta: Andi
Khoirul, Muhammad., Irianto, Tri., Riasti,
Berliana Kusuma., (2013). Aplikasi
Pengelolaan Data Kearsipan Pada
Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser.
ISSN: 2302-5700
Kristanto, Andri. (2008). Perancangan
Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media
Kuswantoro, Agung., Searoji, Ahmad.
(2014) Manajemen Arsip Elektronik.
Semarang: Fastindo.
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George P.
(2008). Sistem Informasi Manajemen.
Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.
Sedarmayanti. (2003). Tata Kearsipan
dengan Memamfaatkan Teknologi
Modern. Bandung: Mandar Maju.
Sugiarto, Agus., Wahyono, Teguh. (2005).
Manajemen Kearsipan Modern Dari
Konvensional ke Basis Komputer.
Yogyakarta : Gava Media
Yohannes, Suraja. ( 2006). Manajemen
Kearsipan. Malang : Dioma