Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis makna yang ada dalam puisi karya Agus R. Sarjono
yang mewakili ruang persepsi manusia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data
penelitian adalah puisi karya Agus R. Sarjono yang berjudul “Sajak Palsu”. Tahapan penelitian
meliputi : (a) pengumpulan data, (b) riset atau wawancara narasumber. (c) pembuatan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam puisi karya Agus R. Sarjono yang berjudul sajak palsu
menceritakan tentang kehidupan di negeri yang penuh dengan kepalsuan atau kebohongan. Dari
sebuah instansi pendidikan, kerja dan pemerintah di Indonsesia. “Berawal dari kepalsuan menjadi
palsu”. Hal itu tergambar dari guru yang penuh dengan kepalsuan melahirkan murid-murid yang
pintar tapi palsu.
Abstract
This study aims to analyze the meaning in the poem by Agus R. Sarjono named Ruang Tam Manusia.
The type of this research is descriptive qualitative. The source of research this data is the poem by
Agus R. Sarjono entitled "Sajak Palsu". Research stages include: (a) followers data, (b) research or
interviews of resource persons. (c) making conclusions. The results showed that in poem by Agus R.
Sarjono entitled Sajak Virus told about life in a country that full of falsity or lies. Education, work and
government in Indonesia. "Starting from falsity to virus". It is reflected from the teacher who is full of
falsity gave birth to students who are smart but falsity.
A. Latar Belakang
kita menyadari bahwa sebuah karya sastra adalah sesuatu yang sangat kaya
dengan makna. Karya tersebut harus dapat di pahami agar dapat diketahui makna
Selain itu, kita dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa kita akan menjadi
sastra, yang salah satunya adalah pemahaman terhadap genre sastra puisi. Oleh
sebab itu, maka kita harus senantiasa dapat memahami bagaimana cara atau
metode dalam memknai sebuah karya sastra yang dalam hal ini adalah puisi.
persoalan bagaimana mengetahui arti dan fungsi sebuah gambar, padahal kita
dikelilingi oleh gambar atau visual image yang selalu bertambah dan semakin
canggih.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah yang penulis susun adalah
sebagai berikut :
1. Apa makna yang terkandung dari puisi Agus R. Sarjono yang berjudul
“Sajak Palsu”.
elemen desain.
C. Tujuan
2. Memberikan makna atau tafsiran tentang puisi karya Agus R. Sarjono yang
D. Kegunaan
Artikel ini diharapkan menjadi sebuah gambaran tentang cara atau langkah
yang haus ditempuh oleh seorang apresiator dalam memaknai sebuah puisi, lebih
E. Metode
A. TINJAUAN PUSTAKA
Memahami sebuah puisi ternyata bukanlah hal yang mudah. Hal ini
sehingga memungkinkan makna yang lebih dari satu tergantung dari sudut
oleh Prof. Dr. Mursal Esten dalam bukunya yang berjudul Memahami Puisi.
1. Perhatikanlah judulnya
4. Makna yang lebih benar adalah makna yang sesuai dengan struktur bahasa.
puisi tersebut.
6. Usut siapa yang dimaksud kata ganti yang terdapat dalam puisi tersebut.
10. Harus dapat menunjukan bait mana, atau larik mana yang menjadi sumber
tafsiran tersebut.
meninjau unsur fisiknya saja, melainkan ada unsur lain yang tidak kalah
mengistilahkan unsur batin puisi dengan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur
1. Tema
sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi
keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi
2. Perasaan (Feeling)
penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.
beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang
4. Pesan (Amanat)
yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak
disampaikan penyair”.
Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang
B. METODE PENELITIAN
studi documenter.
analisis data, dan pada akhirnya menjadi pelapor dari hasil penelitian yang
dilakukan.
C. HASIL PENELITIAN
Sajak Palsu
Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima
palsu. Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.
1998
1. Analisis
Dari puisi di atas yang berjudul “Sajak Palsu” yang di tulis oleh Agus
itu tergambar dari guru yang penuh dengan kepalsuan melahirkan murid-
terpisah-pisah.
b. Analisis Struktur Batin :
1) Tema
2) Nada
3) Perasaan
4) Amanat
menghancurkan negara.
a. Kesalahan ke-1, tak ada kejelasan niat dan tujuan menjadi guru.
Bersikap culas untuk meraih tujuan hidup, itu hal lain. Jika keduanya
Ijazah itu benda mati. Karena mati, dia bisa kita rekayasa sesuka
dikaruniai akal. Dia bisa bedakan mana yang benar dan salah. Ijazah itu
tanggung jawab dalam hidup. Kontribusi apa yang bisa diberikan untuk
penuh integritas. Namun, hanya butuh waktu beberapa detik saja untuk
dan tak punya kemampuan mumpuni. Karena malas berpikir dan lemah
dilakoni. Seperti tak ada cara lain saja yang bisa dipastikan halal dan
‘thoyib’nya. Inilah ciri pribadi yang takpandai mengelola akal, hati, dan
Hanya ada satu cara untuk membuka topeng di wajah guru-guru palsu,
menggunakan soal pilihan ganda. Soalnya bisa mereka ‘akalin’ dan tak
aspek lainnya yang berupa artefak atau dokumen yang bisa divalidasi.
Portofolio, salah satu instrumen yang bisa menguak kepalsuan pribadi jahat
lebih tinggi.
makhluk kecil.
pekerjaan.
A. Simpulan
begitu sarat dengan makna yang sangat berguna bagi kita dalam menempuh
kehidupan, Puisi diatas menceritakan tentang kehidupan di negeri ini yang penuh
dengan kepalsuan atau kebohongan. Dari sebuah instansi pendidikan, kerja dan
memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis, juga makna yang
terkandung dalam sebuah puisi tidak terlepas dari nuansa religius yang dapat
memperkokoh keimanan.
B. Saran
puisi bukan Karena tuntutan tugas atau lain hal, melainkan karena panggilan jiwa
yang merasa butuh akan amanat yang terkandung dalam sebuah puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Esten, Pro. Dr. Mursal. 1987. Memahami Puisi. Bandung: Penerbit Angkasa.
Sarjono, Agus R. 1996. Kenduri Air Mata: Dua Kumpulan Sajak. Bandung:
Forum Sastra Bandung.
Sidhartani, Ndaru. 2010. Diktat Perkuliahan Nirmana. Jakart: Program Studi Desain
Komunikasi Visual Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Indraprasta PGRI.