Pembahasan PTL
Pembahasan PTL
PEMBAHASAN
Dimana :
d = jarak ( m )
BA = Benang atas
BB = Benang bawah
Ini berlaku untuk semua titik yang ada pada kerangka dasar ataupun pada titik detail.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah jika dalam pengukuran nantinya terdapat beda
tinggi, maka dilakukan dengan menggunakan Theodolite melalui pengukuran tachimetry.
Jika data-data yang dibutuhkan sudah terpenuhi seperti jarak datar (DD), jarak vertical
(DV), tinggi alat (TA), dan benang tengah (BT), maka bisa digunakan rumus :
Jika ingin mengetahui kontur di wilayah tersebut, sangat disayangankan bahwa objek
yang kami petekan belum cukup banyak untuk bisa dijadikan kontur, namun perlu
diingat, garis kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang
berada pada ketinggian yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis kontur yang
sama, maka dapat dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki ketinggian yang sama. Maka
dari itu dibutuhkan cukup titik untuk mewakili daera-daerah yang memiliki ketinggian
yang sama. Dan ketinggian tersebut sangat erat kaitannya dengan beda tinggi yang telah
di bahas sebelumnya,
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada perencanaan pemetaan yang telah dibuat, tim kami memilih lokasi di
Wilayah Gedung Geomatika ITS dan sekitarnya dengan menentukan kerangka dasar
pemetaan, titik detail, dan kontur. Sangat disayangkan perencanaan pemetaan kontur
belum dapat dilakukan karena masih meninjau beberapa aspek, namun dengan
memerhatikan beberapa hal, seperti metode pengukuran, aspek-aspek penting dalam
menentukan kerangka dasar dan titik detail, dan juga perhitungan dalam perencenaan
pemetaaan wilayah Gedung Geomatika ITS dan sekitarnya, maka akhirnya
perencanaan pemetaan pun telah selesai dilakukan.
B. DAFTAR PUSTAKA
1. https://insanpelajar.com/garis-kontur/
2. https://grandlindo.wordpress.com/2009/09/22/pengukuran-jarak-dan-beda-tinggi-
secara-optis/
3. https://docplayer.info/60170367-Laporan-praktikum-pemetaan-digital.html
4. https://www.academia.edu/33091081/Tachymetri_KITA