Sertifikasi Profesi
TAHUN 2020
Dalam rangka pelaksanaan sertfikasi kompetensi kerja diperlukan sumber daya manusia
(SDM) yang mempunyai kompetensi. Sebagai Lembaga yang mempunyai tanggung jawab
sertifikasi kompetensi kerja, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melakukan
pengembangan pelatihan berbasis kompetensi dan asesmen berbasis kompetensi untuk
memastikan ketersediaan SDM yang kompeten di bidang sertifikasi kompetensi kerja. BNSP
juga terus mencermati perkembangan standar kompetensi kerja bidang yang berkaitan
dengan kompetensi SDM di bidang sertifikasi kompetensi kerja.
Salah satu SDM sertifikasi kompetensi kerja adalah Master Asesor Kompetensi yaitu
personil bersertifikat kualifikasi master asesor kompetensi, kompeten bidang tertentu dan
diberi tugas untuk melatih asesor kompetensi. Dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 185
tahun 2018 tentang perubahan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No 161 tahun 2015
tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kategori
pendidikan golongan pokok jasa pendidikan bidang standardisasi, pelatihan dan sertifikasi
diperlukan kebijakan BNSP untuk memastikan Master Asesor memiliki kompetensi sesuai
standar kompetensi kerja terkini sehingga pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja telusur
dan terjamin mutunya kususnya dalam pelatihan dan asesmen asesor kompetensi.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tgl : 3 Desember 2020
Ketua
Kunjung Masehat
BNSP 2020 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu variable yang sangat signifikan untuk
peningkatan/percepatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Di tingkat industri, tersedianya jumlah tenaga kerja dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai akan meningkatkan produktivitas dan daya saing industri, sehingga berdampak
positif pada kenaikan profit industri. Oleh karena itu, segala upaya perlu dikerahkan
untuk peningkatan kualitas SDM dimaksud salah satunya adalah pengembangan
standard dan sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi.
Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau Penilaian Berbasis Kompetensi,
mensyaratkan tersedianya Asesor Kompetensi sebagai salah satu komponen utama
dalam proses penilaian. Penilai memiliki posisi dan peran yang strategis karena akan
sangat menentukan kualitas uji kompetensi yang dilakukan. Asesor dengan kompetensi
dan kewenangan yang dimilikinya dapat merekomendasikan memutuskan apakah
seseorang sudah kompeten atau belum kompeten terhadap unit standar kompetensi
yang dinilai. Asesor tidak hanya dituntut untuk mampu menilai kompetensi seseorang,
tetapi harus mampu membimbing dan mengarahkan peserta uji untuk dapat
menampilkan seluruh kemampuan terbaik yang dimilikinya dalam memenuhi bukti-bukti
yang dipersyaratkan pada satu atau sekelompok unit kompetensi tertentu.
BNSP 2020 3
B. Maksud Dan Tujuan
C. Ruang Lingkup
Recognition of Current Competency (RCC) meliputi materi RCC, penyelenggaraan
RCC, persyaratan peserta, persyaratan personil, sarana dan prasarana, durasi RCC dan
honorarium.
1. Dasar Pelaksanaan
BNSP 2020 4
BAB II
PROGRAM DAN KURIKULUM SILABUS RECOGNITION CURRENT COMPETENCY
(RCC) / SERTIFIKASI ULANG MASTER ASESOR KOMPETENSI
1. PROGRAM
No Uraian Keterangan
1 Nama Kegiatan RCC Master Assesor Kompetensi
2 Kode Program 4053.051.001.056
3 Jenjang Non Jenjang
4 Tujuan Kegiatan Setelah mengikuti RCC peserta dinyatakan kompeten
sebagai master asesor kompetensi.
5 Skema Okupasi 1. Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen;
Nasional Master 2. Melaksanakan Asesmen;
Asesor Kompetensi 3. Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen;
4. Mengembangkan Kebijakan dan Prosedur Organisasi
Asesmen;
5. Mengelola Pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi Kompetensi;
6. Melaksanakan Evaluasi Asessmen;
7. Mengembangkan Perangkat Asesmen;
8. Merumuskan Standar Kompetensi;
9. Menentukan Kebutuhan Pelatihan Individu;
10. Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan;
11. Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka;
12. Mengevaluasi Kualitas Suatu Program Pelatihan;
13. Menyusun Program Pelatihan;
14. Melaksanakan Pelatihan Jarak Jauh
6 Penyelenggara Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP);
Pelatihan
7 Persyaratan a. Memiliki rekomendasi / diusulkan oleh LSP tempat
peserta bernaung;
b. Memiliki sertifikat Master Asesor Kompetensi;
c. Telah menyusun rencana asesmen sebanyak 2 kali
dibuktikan dengan softcopy SPT dan rekaman dokumen
menyusun rencana asesmen sebanyak 2 dokumen;
d. Telah menyusun instrument asesmen atau MUK 2020 1
(satu) skema sertifikasi dibuktikan dengan rekaman
dokumen instrument asesmen atau MUK 2020;
e. Telah mengembangkan perangkat asesmen 2 kali
dibuktikan dengan softcopy SPT dan 1 (satu) rekaman
dokumen;
f. Telah memberikan kontribusi dalam validasi asesmen
sebanyak 2 kali dibuktikan dengan sofcopy SPT dan
rekaman dokumen;
g. Telah melaksanakan asesmen di LSP 5 kali dibuktikan
dengan softcopy SPT;
h. Telah melaksanakan tugas sebagai master asesor
(trainer) pada pelatihan asesor kompetensi sebanyak 10
BNSP 2020 5
kali dibuktikan dengan softcopy SPT;
i. Telah melaksanakan tugas sebagai master asesor
(penguji) asesor kompetensi sebanyak 10 kali dibuktikan
dengan softcopy SPT dengan rekaman dokumen:
j. Telah mengikuti pelatihan melaksanakan Pelatihan Jarak
Jauh (Distance Learning) atau telah melakukan pelatihan
jarak jauh sebagai narasumber/instruktur sebanyak
minimal 3 kali, dibuktikan dengan sertifikat atau surat
tugas sebagai narasumber/instruktur dari
lembaga/penyelenggara;
k. Telah mengikuti pelatihan merumuskan standar
kompetensi atau telah terlibat sebagai tim perumus /
penyusun atau verifikator standar kompetensi minimal
sebanyak 2 (dua) kali yang dibuktikan dengan sertifikat
atau SK tim perumus / tim penyusun / verifikator standar
kompetensi.
BNSP 2020 6
BAB III
ALUR PELAKSANAAN
SERTIFIKASI ULANG MASTER ASESOR KOMPETENSI /
RECOGNITION CURRENT COMPETENCY (RCC)
BNSP 2020 7
BAB IV
PENUTUP
BNSP 2020 8