Anda di halaman 1dari 55

*APTA SIAGA adalah perkumpulan detektif cilik

Anggota anggotanya Peter. Janet Pam Col n


George, Jack Barbara dan Sk ppy, si anjing spanil

Kalau SAPTA SIAGA berkumpul, selalu ada saia


petualangan seru yang mereka alami

Kali in Skippy |ah yang mula-mula menyadari bahwa


cAD-r«eo,y.<!lllndup yang men9 kut« rapat rahasia
SAPTA SIAGA Dan tentu sa a Skippy kemudian tak
mau ketinggalan ketika SAPTA SIAGA malam malam
berjaga di Hutan Bramley Menunggu pencuri? Atau
siapakah sebenarnya yang ditunggu?

Buku mi mengisahkan petualangan mereka yanq


kelima belas

Judul-judul selengkapnya
t SERIKAT SAPTA SIAGA
2. SAPTA SIAGA: RAHASIA JEJAK BUNDAR
a memecahkan RAHASIA KAPAK MERAH
4. SAPTA SIAGA: MENCARI JEJAK
5. SAPTA SIAGA MENCARI ANJING HILANG
6. SAPTA SIAGA. KOMPLOTAN MISTERIUS
7 SAPTA SIAGA: GUA RAHASIA
8. SAPTA SIAGA: RAHASIA RUMAH KOSONG
9. SAPTA SIAGA: TUDUHAN PALSU
10 SAPTA SIAGA MISTERI BIOLA KUNO
11 SAPTA SIAGA. BERMAIN API
12. SAPTA SIAGA: GARA-GARA TELESKOP
13. SAPTA SIAGA: KERIBUTAN SESAMA KAWAN
14. SAPTA SIAGA: MEMBELA TEMAN
15. SAPTA SIAGA: MENERIMA TANDA JASA

Gri
81.081

Penerbit PT Gramedia
Jl >almerah Selatan 22 Lt IV
Jakarta - Pusat
SAPTA SIAGA
MENERIMA TANDA JASA

llustraso
oleh
Derek Lucas

Scanned book (sbook) ini hanya untuk pelestarian buku


dari kemusnahan dan membiasakan anak-anak kita
membaca buku melalui koihputer.

DILARANG MENGKOMERSILKAN atau


hidup anda mengalami ketidakbahagiaan.

! BBSC
Gn
Penerbit PT Gramedia
Jakarta 1982
/

"LOOK OUT SECRET SEVEN"


LIBURAN
by Enid Blyton
Text Copyright © 1962 Enid Blyton
lllustrations Copyright © 1973 Hodder & Stoughton Limited r

Ali rights reserved "Hore! Liburan!" seru Peter dengan gembira. !a


berlari masuk ke dapur, lewat pmtu belakang Tas
"SAPTA SIAGA MENERIMA TANDA JASA’
Aiihbahasa: Agus Seiiad sekolahnya dilemparkan begitu saja, mengenai
GM 81.081 sebuah kursi. Kebetulan kucing dapursedarig tidur
Hak cipta terjemahan Indonesia di situ. Kucing itu mengeong ketakutan, lalu lari
PT Gramedia, Jakarta
Hak cipta dilindungi o eh undang-undang pontang-panting ke luar lewat jendela terbuka.
Diterbitkan pertama kali oleh "Kenapa Pus Kautakut takuti?" tukas juru
Penerbit PT Gramedia, Jakarta 1981 masak, la sedang sibuk menggiling adonan untuk
Anggota IKAPI
membikin perkedel. "Kasihan, ia tadi sedang
enak enak tidur. Rupanya capek, ka ena semalam¬
C takan pertama: Oktobe '1981
Cetakan kedua; Nopember 1982 an rajin menangkap tikus dalam lumbung!"
"Aku tidak tahu ia ada di situ," kata Peter.
"Sungguh, aku tidak tahu. Aku boleh minta selai
sedikit, Cookie?"
Tidak boleh," tukas juru masak Nama panggil
annya Cookie."Mana adikmu? Aduh aduh, sudah
liburan lagi sekarang! Kalian berdua pasti akan
tidak berhenti-henti keluar masuk dapur. Wah
. payah!"
"Jangan begitu dong Cook e manis Kan akan
ada dua anak yang bisa d suruh-suruh, yang rajin
membersihkan sisa makanan daSam panci dan
Dicetak oleh t dak bosan mengatakan kue apel Anda yang
Percetakan PT Gramedia paling enak di dunia, kata Peter membujuk
Jakarta Bel!um lagi ..."

3
"Ya — belum Sagi yang suka mengambil kue dan
dalam kaleng terus menerus minta kismis, m nta
limun, minta
Saat itu Janet, adik Peter, masuk bergegas-
gegas. la merangkul Cookie dan mengecupnya.
Makan apa kita nanti?" tanyanya sekaligus.
' Kalian mi ingatannya cuma makan terus, " kata
Cookie menggerutu, sementara tangannya sibuk
mengaduk adonan. "Lebih baik masuk dulu. Ibu
ada di kamar duduk, bersama Bibi Lou yang baru
saja datang. Aku tahu, bagaimana B bi — pasti
membawa oleh oleh untuk kalian!"
Peter dan Janet bergegas masuk ke kamar
duduk Mereka sangat sayang pada B bi Lou. Peter
dan Janet merangkul dan mengecupnya, lalu
bercerita bahwa liburan sekolah sudah d mulai.
"Jadi kapan-kapan kami akan bsa datang ke
tempat B bi," kata Peter
' Kau mi bagaimana Peter!" tukas Ibu. "Masa Janet sampai terbelalak melihatnya. Bayangkan,
mengundang diri sendiri? Dan kenapa lututmu stu? cok at sebanyak itu — untuk mereka sendiri!
Bukan main kotornya! Orang yang melshat past 'Aku tahu, kalian kan punya perkumpulan," kata
menyangka dalam perjalanan pulang dari sekolah B bi lagi. 'Kalau tidak salah, anggotanya tujuh
tadi kau sengaja merangkak di lumpur." atau delapan anak, kan? Nah, coklat sekaleng ini
"Baiklah, akan kucuci dengan segera," kata sumbanganku, untuk dimakan dalam rapat yang
Peter la sendiri kaget melihat lututnya begitu berikut.'
kotor "Sungguh, Bu —• aku juga tidak tahu apa Reter membuka tutup kaleng. Matanya semakin
sebabnya ." membesar keasyikan
'S ni, sekarang sa a kuberikan hadiah liburan 'Lihatlah, Janet — bermacam-macam jenis
untuk kalian," kata Bibi Lou "Aku tak bsa biskuit coklat ada di sini! Wah, Bu — aku akan
menunggu sampai lututmu sudah dicuc be sih, segera mengundang teman-teman berapat.
karena nanti b s sudah berangkat. Kalian tentunya Terima kasih, Bi — Anda benar-benar baik hati
masih suka coklat ya7 Semuanya ini, benar-benar untuk kami?"
Sambil berkata begitu, Bibi Lou menyodorkan jUntuk kalian serta teman-teman kalian," kata
sebuah kaleng yang besar sekali. Mata Peter dan Bib Lou sambil bangkit. "Nah sekarang aku harus

4 5
bergegas — supaya tidak ketinggalan bis. Yuk, bahwa besok ada rapat Janet? Dengan surat,
antarkan aku ke halte." rasanya lebih resmi."
Peter dan Janet ikut mengantarkan, sampai Bibi "Kalau beg'tu kau saja yang menulisnya, karena
Lou sudah naik ke atas bis. Kemudian keduanya kau kan ketua perkumpulan kita," kata Janet. "Jadi
bergegas kembali ke kamar duduk, mendatangi semakin resmi lagi."
biskuit coklat sekaleng penuh. Ah - kurasa leb h cepat kalau ditelepon saja,"
"Kita memakannya nanti saja, dalam rafc>at kata Peter "Wah — pasti asyik, apabila Sapta
Sapta Siaga," kata Peter. "Sekarang kita tawarkan • * S aga siap beraksi kembali. Mudah-mudahan sa a
pada Ibu dan Cookie. Tapi kita sendiri jangan ada kejadian yang menarik."
mengambil! Sudah lama sekali kita tidak meng¬ "B asanya kan begitu," kata Janet. ' Apalagi jika
adakan rapat Dan dengan hidangan biskuit coklat, ada Susi yang jahil itu.'
rapat pasti akan lancar jalannya." "Kata Jack, adiknya itu semakin menjadi-jadi
saja bandelnya akhir-akhir ini," kata Peter. "Kalau
' Besok saja kita mengadakan rapat " kata Janet
aku punya adik kayak Susi, ia akan kududuki terus,
dengan gemb ra. ' Aduh, senangnya5 Sekarang
supaya...."
sudah liburan lagi — k ta bisa berapat kemba i
"Dudukmu pasti takkan bisa tenang*" kata
dalam gudang, dengan lencana dan kata sembo¬
Janet. "Sampat sekarang belum ada yang bisa
yan, Salu—"
mengasahkan Susi. Past? ia akan berusaha datang
' Aduh, kata semboyan!" kata Peter kaget. "Apa -
ke rapat k ta besoki"
ya, kata semboyan kita yang sekarang?"
"Kalau ia benar-benar datang toh tak mungkin
' Masa kau lupa, padahal begitu gampang
bisa masuk," kata Peter "Ah — stu Skippyi Halo,
diingat,' jawab Janet. "Waktu itu kita memilih
'Liburan', karena rapat berikut pasti akan dilang
sungkan dalam waktu iibur. Kurasa teman teman
pasti masih ngat semuanya. Yuk, kita datangi
mereka maiam ini! Atau b sa juga dengan jalan
menelepon untuk memberi tahu bahwa besok qda
rapat — katakanlah, pukul lima!" v ^

' Pukul hma? Itu kan saat minum teh " kata Peter

heran
"Ya, tentu saja — pada saat itu kan cocok, jika
k ta menghidangkan biskuit ini,' kata Janet.
"Ya, betul juga," kata Peter. "Baga mana jika kau
menulis surat untuk memberi tahu kawan-kawan »

6
Skip! Kenapa kau tidak menyambut kami tadi II
ketika kami pulang?'
Skippy itu anjing spaml mereka. Bulunya indah,
berwarna kuning keemasan. Tadi anjing itu pergi
ke bukit, bermain main dengan anjing gembala
kepunyaan Matt. Matt itu gembala yang bekerja
SAPTA SIAGA KAGET
pada ayah Peter dan Janet. Ketika Skippy sedang
asyik bermain main dengan anjing gembala itu
yang bernama Shadow tiba-tiba ia teringat bahwa
Peter mengatakan hari itu liburan sekolah d mulai. Malam itu juga Peter dan Janet menelepon para
Liburan! Sk ppy mengenal kata itu. Artinya ia akan anggota Sapta Siaga. Mereka memberi tahu
b sa bermain-main terus dengan Peter dan Janet! tentang rapat yang akan diadakan keesokan sore,
Skippy menggonggong untuk minta diri pada dan juga tentang biskuit cokiat sekaleng besar
Shadow. Anjing gembala itu hanya bisa melongo yang akan dijadikan h dangan.
saja, melihat teman bermainnya lari bergegas "Ka an membawa minuman, ya! Boleh limun,
gegas menuruni bukit atau seterup. Nanti kami yang menyed akan
LIBURAN! cangkir," kata Peter.
Akh rnya Peter selesai menelepon.
"Huh — aku paling tidak senang menelepon/'
kata Peter. "Hab s, semuanya selalu mengobrol
beHama-lama!"
"Ala — kau sendiri tadi juga mengoceh terus,
ketika bicara dengan George dan Colin, kata
Janet. "Cuma sayangnya kenapa Susi tadi yang
menyambut ketika kau ingin b cara dengan Jack
Scanned book (sbook) ini hanya untuk pelestarian buku
Kini anak itu tahu, kita akan mengadakan rapat.
dari kemusnaha;: dan membiasakan anak-anak kita
Pasta ia akan sseng lagi sekarang — dan pesanmu
membaca buku melalui komputer.
tadi tentu tak d sampa kannya pada Jack."
"Kata Susi tadi besok ia akan ke pesta
DILARANG MENGKOMERSILKAN atau
karnaval," kata Peter "Jad sekali ini kta akan
hidup anda mengalami keiidakbahagiaan.
bebas dari gangguannya."
"O ya — betul juga' Aku ingat lagi sekarang '
BBSC kata Janet "Saudara sepupunya akan mengada¬
kan semacam pesta karnaval, besok sore Aku

8 9
ingin tahu, Susi nanti berdandan jadi apa. Binki, daSam gudang Dan kau, Skippy — mudah-
temannya yang konyo! itu juga diundang. mudahan seiama ini kau rajin mengusir tikus yang
Kata Susi, mereka berdua akan berdandan ada di situ. Tidak enak rasanya jika kita rapat besok
sebagai anak kembar, Jack dan Jill," kata Peter. sore, dan tahu-tahu ada beberapa ekor tikus
"Tapi kurasa mereka takkan membawa air menggabungkan diri!"
seember, kayak kedua anak kembar dalam cerita 'Hii — jijiki ' kata Janet, membayangkan
itu. Aku rasanya kepingin menyiramkan air dingin kemungkinan itu. Skippy menggonggong, seolah-
seember ke kepala Susi c olah mengatakan soal tikus sudah beres. Tapi ia
"Tak mungkin kau bisa melakukannya," kata bermaksud akan ke gudang sebentar besok pagi,
Janet. la terkikik, membayangkan Susi diguyur air untuk meyakinkan dt sana benar-benar tidak ada
dingin oleh Peter. "Kurasa malahan dia yang akan tikus lagi
lebih dulu mengguyurmu.' Keesokan harinya Janet dan Peter sibuk bekerja.
"Mana mungkin," kata Peter. "Takkan kubiarkan Mereka membersihkan gudang tua tempat mereka
ada anak perempuan berbuat begitu terhadapku. biasa mengadakan rapat. Saat itu tukang kebun
Tap* sekarang soal rapat besok. Jika kita akan rapat menjenguk sebentar, la mendengus sambil meng¬
besok, pasti sebelumnya banyak yang mash anggukkan kepa a, tanda bahwa ia senang melihat
harus kita kerjakan. Coba carikan huruf huruf S S anak-anak begitu rajin. Lalu ia pergi lagi.
kita yang hijau itu, Janet lalu pasangkan kembali "Memang sudah perlu sekali," kalanya meng¬
ke daun pintu gudang. Kau ingat kan waktu itu kita gumam sambil kembali ke kebun. Kedua anak itu
copot karena basah kena hujan. Dan juga cari mendengarnya. Janet memandang berkeliling, la
lencana kita1" puas melihat gudang sudah bersih dan rapi
"Jangan khawatir, selama ini kusimpan dalam kembali Semua sudah diatur. Kotak kotak tempat
kotak perhiasanku," kata Janet. duduk, mangkok-mangkok untuk minum sudah
’ Mudah-mudahan saja masih ada di situ,' kata dijejerkan di atas rak, lalu tujuh piring plastik untuk
Peter. "Terakhir kalinya aku melihat kotak itu, tempat kue kue nanti. Dan kaleng besar berisi
isinya permen gelang karet, sedikit lak bros yang biskuit coklat. Sedang di lantai terhampar perma¬
sudah rusak, falu...." dani yang sudah tua.
"Kau tidak boleh lancang membuka buka kotak¬ "Bagus!" kata Janet. "Gudang ini agak be bau
ku," kata Janet, "nanti akan ku...." buah apel, ya! Maklumlah mus m dingin yang lalu
"Ya deh, ya deh," kata Peter cepat-cepat. ' K ta tempat ni d pakai untuk meny mpan apel, Tulisan
jangan bertengkar, karena masih banyak yang S S sudah kupasang kembali di pintu. Sayang
harus dilakukan. Mudah mudahan tukang kebun jendela di sini kecil sekali. Jadi di dalam gelap Tapi
tidak mengambil kotak kotak tempat duduk kita belum perlu dipasang lilin kan, Peter?"

10 11
'Tidak perlu," kata Peter ' Lagipula jika ksta Wah, asyik ya — Sapta Siaga berkumpul lagi
menyalakan lilin di sini, nanti Ibu pasti ngeri — Semua sudah hadir? Agak gelap di sini."
takut kalau tersenggol oleh Skippy lalu gudang "Tinggal Jack yang beium muncul," kata Peter.
terbakar, lalu...." "Tapi kurasa itu d a datang. Ya, betul Semboyan
"Lalu datang mobii pemadam kebakaran dan kita, Jack?"
kita akan mengalami rapat paling asyik!" kata "Liburan!"
J a net Setelah itu pintu gudang dikunci dari dalam.
Rapat akan dimulai.
Rapat dimulai pukul lima. Lima menit sebelum¬
Tapi tsba tiba Skippy menggeram. Anjsng itu
nya Peter, Janet dan Skippy sudah ada di gudang.
duduk d pojok yang gelap, la tidak henti-hentinya
Mereka menunggu kedatangan teman-teman.
menggeram. Anak anak memandangnya dengan
Skippy melirik terus ke arah kaleng biskuit, sambil
heran.
mendengking pelan. Rupanya hendak mengata¬
' Ada apa, Skip? tanya Peter Tapi Sk ppy
kan perutnya sudah lapar sekali, la tidak b:sa
malahan menggeram lagi Bertambah galak
toenunggu Sama lagi
kedengarannya. Aneh!
Tiba tiba bunyi dengkingannya berubah. Anjing " Eh — Skippy kelihatannya menggeram ke arah
itu mendengar langkah orang datang d* luar!

+
Jack!" kata Pam."Lihatlah, sekarang ia bahkan
"Teman-teman datang," kata Peter senang memperlihatkan taringnya!"
"Tepat sekali pada waktunya! "Selama ini belum pernah ia begitu terhadap
Duk duk-duk. Pintu diketuk keras keras dari luar. salah seorang dari k ta," kata Janet ' Sudahlah,
"Kata semboyan!" seru Peter. Dengan segera Skippy — jangan menggeram geram terus. Coba
terdengar suara Pam dan Barbara menjawab. buka topimu, Jack. Mungkin itu yang menyebab¬
"Lsburan!" kan Skippy menggeram. Kau lupa membukanya
tadi, sewaktu masuk *
Peter membukakan pintu sambil nyeng r.
"Ah, biar kupakai terus," kata Jack "Kepalaku
' Betul," katanya. "Masuk5 Nah ada lagi yang
agak kedinginan."
datang Semboyan kita?'
"Liburan!" kata anak yang datang Ternyata Tiba-t ba George menyambar topi itu dari kepala
Col'n. Baru saja ia masuk, terdengar lagi pintu Jack. Saat itu juga anak anak melongo. Mereka
diketuk dari luar. heran, tapi sekaligus juga marah. Ternyata di
"Semboyan kita?" seru Peter dari dalam bawah topi tersembunyi rambut panjang Sedang
gudang. Jack berambut pendek!
"Kan 'Liburan', Peter?" tanya George — karena "Ini kan Susi! Susi — dan bukan Jack! Kau
yang datang itu dia. "Wah — untung sa a betul! keterlaluan Susi — datang menghadiri rapat kami

12 13
"Dan cuma Skippy yang mengenalimu," keluh
dengan menyamar sebagat Jack!" seru Peter
George. 'la tahu kau bukan Jack Sekarang keluar
marah.
Susi! Keluar, kataku!"
' ’Yah — aku dan Binki kebetu an lewat ds sini dari
"Ya deh," kata Susi la berdiri lagi, la masih tetap
pesta karnaval, lalu aku ingin menjenguk rapat
nyengir puas "Sebentar lagi Jack akan datang.
kahan sebentar," kata Suss sambil nyengir. "Tadi
Kukatakan padanya rapat akan d mula setengah
kami berdandan menjadi Jack dan Jill. Aku yang
enam sore, dan bukan pukul lima. Jadi bukan
menjadi Jack sedang Binki menjadi Jill. la
salahnya ia datang terlambat Nah, bagaimana —
bersembunyi di iuar sekarang. Jack meminjamkan
apakah aku cukup cerdik, sehingga bisa diterima
pakaiannya supaya aku bisa datang sebagai anak
menjadi anggota Sapta S aga?"
laki-laki ke pesta. Sedang suara kami mirip sekaii
Peter merasa sekarang Susi sudah keterlaluan.
Jadi gampang sekali bagku menyelundup untuk
Didorongnya anak stu ke pintu. Tapi Susi tidak mau
menghadiri rapat kalian." Susi tertawa puas. "Lalu
pergi la malahan berteriak teriak
tadi kudengar kalian yang datang menyebutkan
' Binki! Tolong, B nki1"
kata semboyan! Kaiian memang anak anak konyol
Setelah itu barulah ia Ian ke luar, dikejar
— dan sekarang aku ada di sini."
anak anak dengan marah. Tapi tahu tahu mereka
diguyur air dingin!
' Wah — maaf"' kata Susi, sambil tertawa
terpingkaS-pmgkal. "B drkanmu hebat B nki* Nah,
selamat berapat!"
Setelah itu ia pergi bersama Binki. Kedua anak
bandel itu merasa puas, karena berhasil: memper¬
dayai Sapta Siaga. Teman teman mereka pasti geSi
kalau mendengar cerita itu.

14 15
III tawa. Ember yang kosong dibawa pulang,
berkelontangan bunyinya. Susi dan Binki mence¬
ritakan apa yang baru saja terjadi. Jack terhenyak
duduk di tangga, la mengeluh.
"Aduh, Susi! Kau ini memang nekat —
pura-pura jadi aku dan datang ke rapat Sapta
KEPUTUSAN RAPAT Siaga! Sekarang aku tak berani datang ke sana.
Sebaiknya aku menelepon saja, untuk minta maaf
atas tingkah lakumu tadi. Mungkin sekarang aku
Para anggota Sapta Siaga marah sekaii Peter akan dikeluarkan dari Serikat Sapta Siaga1'
mengacungkan kepalan tinjunya ke arah kedua
"Aku tidak berkeberatan jika harus menulis suiat
anak perempuan yang lars sambil tertawa tawa tu.
untuk minta maaf,' kata Susi. "Aku bahkan mau
"Nekat benar kalian' Kami basah kuyup,'
disuruh menulis selusin surat perm ntaan maaf!
teriaknya. "Awas, kalau ketemu lagi!"
Pokoknya aku puas, karena berhasil menerobos ke
Taps Susi dan Bsnki tidak menjawab. Keduanya
dalam rapat itu serta menipu anak-anak d situ,
terus lari, sambil tertawa-tawa. Sus memang
Dan B nki tadi hebat, tepat sekali bidikannya
sangat bandel. Kasihan Jack, punya adik sepert
sewaktu menyiramkan air dari ember "
d a!
"Teman teman tadi tidak ada yang menyadari
"Bayangkan, dia mem njam pakaian Jaek,"
bahwa yang datang itu bukan aku?" tanya Jack
keluh Peter, "serta membawa ember berisi air,
heran
supaya persis Jack yang dalam dongeng anak-
"Yang tahu cuma Sk ppy saja, la langsung
anak itu! Sekarang aku basah kuyup!"
menggeram-geram," kata Susi 'Aduh, tak bisa
Dan pada Jack dikatakannya, rapat dimulai
kutahan tertawa, apabila mengingat kejad an tadi,
pukul setengah enam!" sambung Janet. "Pantas
Binki, apakah sudah kausangka air seember yang
dia terlambat datang sekarang! Tunggu Peter —
kau bawa tadi begitu besar gunanya?
akan kuambilkan handuk sebentar. Kau yang
paling basah, karena tadi yang paling dekat pada Jack tidak tahan lagi mendengarnya., lalu pergi
mereka." la jengkel, tapi juga kecewa. Soalnya, ia kep ng n
"Jangan! Nanti Dbu malah bertanya, apa yang " * sekali menghadiri rapat. Tapi sekarang mustahil
terjadi ds sini. Susi itu memang luar basa masih bisa datang, la masuk ke dalam rumah.
nakalnya. Nanti akan kukatakan pada Jack!" Maksudnya hendak menelepon, minta maaf atas
Tapi Jack tidak muncul-muncul. Kas han anak perbuatan adiknya. Tap pesawat telepon sudah
itu! la baru saja hendak be angkat ketika Susi dan berdering lebih dulu, sebelum ia sempat meng
Binki datang. Keduanya berjalan sambil tertawa- angkatnya. Ternyata Janet yang hendak berbicara.

16 17
"Jack? tni benar-benar kau Jack — dan bukan b sa mendekat tanpa ketahuan. B ar sambil
Suss lagi?" kata Janet dengan was was. "Aku merayap pun, pasti akan terdengar oleh Skippy.
cuma hendak mengabarkan bahwa rapat dibatal¬ Rapat berjalan lancar — apa agi dibantu
kan, karena kami semua basah kuyupi Kurasa Susi hidangan biskuit coklat sekaleng besar. Tiap anak
pasti sudah berbicara apa yang terjadi tadi di sini. mendapat paling sedikit enam buah — termasuk
Ah, kau tidak perlu minta maaf, Jack — karena Sk ppy! Anjing itu memakan bagiannya sambil
memang bukan kau yang salah. Tapi Peter menjaga d: pintu, ia sangat waspada.
berpesan, rapat kita diundurkan sampai besok. c Ketka anak-anak sudah kenyang makan dan
Kau bisa datang?" minum, rapat dilanjutkan.
'Ya, ya — tentu saja bisa " kata Jack. la merasa "Kta harus menentukan apa yang akan kita
lega. "Terima kasih. Untung kau menelepon, lakukan bersama-sama, apabila ingin perkumpul¬
karena tadi aku sudah hendak ke sana. Ya — tentu an kita ini bisa terus hidup," kata Peter.
saja takkan kukatakan kapan rapat kita yang "Baga mana jika kita menolong orang? tanya
berikut. Tapi — kenapa tidak diteruskan sekarang Pam "Menurut Ibu, jika kita tidak tahu apa yang
saja?'" harus dikerjakan., kita harus membantu usaha
"Saat ini kami basah kuyup," kata Janet. "Dan sosial. Katanya, perkumpulan yang kerjanya cuma
terlalu jengkel* Jadi sampai besok!" rapat sambil makan-makan terus, tidak ada
-f» gunanya."
Keesokan sorenya Sapta Siaga berkumpul lagi
' Eh, mana bisa! Sapta Siaga kan sudah banyak
Kais itu tidak terdengar lagi geraman Skippy,
jasanya!" tukas Janet tersinggung. "Menolong
karena yang datang benar-benar Jack — dan
orang menyelidiki kejadian misterius, membong¬
bukan Susi lagi. Jack merasa malu dan kecewa,
kar rahasia pencurian anjing...'
karena adiknya itu mengacaukan rapat. Teman-
"Ya deh — aku kan juga tahu," kata Pam. "Yang
temannya berusaha membujuknya.
kukatakan tadi itu kan pendapat ibuku."
' Sudahlah, Jack — kau tidak perlu sed h. Kalau
"Tapi memang, lebih enak rasanya jika kita
dipikir-pikir, kejadian kemarin sore itu ada lucunya
mempunyai tujuan tertentu," kata Barbara. "Mak¬
juga," kata Pam.
sudku, sesuatu yang perlu dipikirkan. Begitu
' O ya? Aku sama sekali tidak merasa beg tu," banyak kejadian yang sudah kita asami, tapi
tukas Peter. "Tapi sudahlah — kita lanjutkan saja sekarang k ta cuma duduk-duduk saja di sini —
rapat ini. Skippy! Pasang telinga bask-beik, kalau persis seperti dalam rapat sebelumnya. Seakan-
ada bunyi mencurigakan di luar! akan kita semua tidak punya otak!"
Sktppy pergi ke psntu, lalu duduk di situ sambil Peter mendengarkan dengan kening berkerut.
memiringkan kepala. Kini pasti takkan ada yang ' Kurasa Barbara benar," katanya kemud an.

18 19
"Kita perlu memikirkan, apa yang b sa kita "Tapi bagaimana caranya?" tanya George.
lakukan. Kita tahu,, kita ini tidak bodoh! Nah — Bahkan polisi saja tidak tahu siapa yang
siapa punya gagasan?" mencuri!"
Anak-anak membisu selama beberapa saat. "Jendral itu tinggalnya di sebelah rumah kami,"
Semua berpikir. kata Colin. "la sudah tua sekali, dan medali-medali
"Aduh, aku tidak mampu menemukan gagasan itu besar sekali artinya bagi dia. Lalu — kemarin
baik, apabila disuruh/ keluh Janet kemudian. aku melihat dia bercerita pada seseorang di
"Kalau aku mendapat gagasan yang bagus, kebunnya, yang bersebelahan dengan kebun
datangnya selalu secara tiba-tiba!" kami, la bercerita tentang medali-medalinya yang
' Apakah tidak ada kejadian aneh yang b sa kita hilang itu. Kasihan, kulihat air matanya ber¬
selidiki?" tanya George. ‘ Atau seseorang yang cucuran."
mungkin bisa kita bantu?" Anak-anak kaget mendengarnya. Menurut pe¬
"Yah — ada satu kejadian aneh! Kita bisa sa a rasaan mereka, orang dewasa jarang menangis.
menyelidiki siapa yang mengikatkan kursi direktur Apalagi seorang tentara. Tentara tidak pernah
sekolah kita ke atas tiang bendera di halaman menangis! Tap sekarang Colin mengatakan, air
sekolah," kata Colin sambil tertawa geli. ' Benar- mata jendral pensiunan tu becucuran. Pasti ia
benar edan — ketika kami datang ke sekolah hari sedih sekali!
Rabu yang lalu, tahu-tahu kursi itu sudah Anak-anak membisu karena tidak tahu apa yang
tergantung-gantung di situ!" harus dikatakan setelah mendengar berita yang
"Kita cuma akan membuang buang waktu saja, mengejutkan itu. Skippy bingung apa sebabnya
apabiia menyelidiki kejadian konyol itu," kata anak-anak tidak ada yang berbicara, la mendeng¬
Pam. Aku takkan heran, apabila kemudian king dengan sedih.
ternyata si Susi bandel itu yang melakukannya — "Diam sajalah, Skippy — kami tidak apa apa,
dengan bantuan Binki tentunya!" cuma sedang memikirkan urusan penting," kata
Anak-anak tertawa semua, termasuk Jack. Janet, sambil mengelus-elus kepala Skippy
Setelah beberapa saat diam iagi, kemudian Colin Kami tadi bicara tentang menangis. Kau tentu
berbicara. saja tidak mengerti, karena binatang tidak bisa
"Aku punya ide — tapi kurasa tidak begitu menangis."
hebat," kalanya. "Bagaimana jika kita berusaha Skippy mendengking lagi. Seolah-olah hendak
menemukan kembali medali-medali Jendral Brank- menunjukkan bahwa binatang juga bisa mena
some yang hilang d curi o ang beberapa waktu yang ng s.
lalu?" "Tidak bisakah pemerintah mengganti medali-
Teman temannya memandangnya dengan medali yang hilang itu?" tanya George setelah
kaget bebe apa saat berpikir.

20 21
'Tentu saja tidak,' kata Colin. "Lagipuia Baga mana jika kita bertindak, memberantas
beberapa di antaranya merupakan tanda peng¬ perbuatan jahat itu? Sksppy juga bisa membantu
hargaan yang diberikan negara negara asing kita!"
padanya. Jendrai Branksome sewaktu masih aktif Skippy menggonggong sekuat tenaga. Jadi soal
kan terkena! sangat berani dan tabah. Aku sampai itu beres. Kini Sapta Siaga menghadapi dua tugas
trdak tahan melihat ia menangis begitu. Kurasa sekaligus. Mencari medah-medali yang hilang,
dengan pencurian itu, yang lenyap bukan cuma serta mengintai gerombolan perusak sarang
medali medali saja, tapi juga kenangan lama. burung di Hutan Bramley.
Kalian tahu kan, maksudku? Pokoknya, begituiah "Sebetulnya kedua tugas itu sama sekali tidak
kata ayahku! Ayah juga punya beberapa medali saling berhubungan," kata George agak sangsi.
tanda jasa — jadi mestinya ia b sa membayangkan "Memang," jawab Janet. "Tapi siapa tahu,
perasaan Jendrai Ayahku dalam perang yang ialu George!"
juga berani. Ah, ingin rasanya bisa menemukan
medali-medali yang hilang itu!"
Pam serta anak perempuan yang dua lagi ikut
sedih mendengar cerita Colin. Mereka kasihan
membayangkan laki-laki tua yang sangat tabah itu
menangisi medali-medalinya yang lenyap dicuri
orang
"K ta coba saja menemukan medali-medali itu,"
usul Pam. "Aku tidak tahu baga mana caranya,
tap* tidak ada salahnya jika kita mencoba.1'
' Kurasa tugas itu akan berat sekali bagi kita,"
kata Peter. "Sungguh! Jadi sebaiknya di samping
itu k ta juga melakukan tugas lain. Sapta Siaga
pasti mampu melakukan dua tugas sekaligus!"
"Lalu apa tugas yang satu lagt?" tanya Jack.
"Aku mengusulkan, kita mengawasi sarang
burung di Hutan Bramley," kata Peter. "Rupa-
rupanya akhir-akhir ini ada gerombolan anak anak
jahat yang suka datang ke sana, merusak
sarang sarang burung membunuhi anak-anak
burung yang baru ditetaskan serta mengambil
telur yang ada di situ. Kita kan bertujuh!

22 23
IV "Tapi ia kan kenal padamu," kata Pam. "Kau kan
pintar mengambil hati! Kecuali itu, kau memang
benar benar merasa kasihan padanya Mungkin a
tidak senang, kalau ada orang tak d kenal yang
bertanya tanya tentang hilangnya medali-medali
yang disayanginya itu. Tapi mustahil sa marah , jika
COLIN BERAKSI kau yang menunjukkan minat."
"Sedang mengenai tugas yang satu lag,
sebaiknya k ta beramat ramai berkeliaran dalam
Setelah itu tidak ada waktu lagi untuk menyusun hutan itu, sambil berjaga-jaga kalau ada yang
rencana selanjutnya, karena tiba tiba terdengar mengganggu atau merusak sarang burung ' kata
bunyi lonceng dari arah rumah Peter dan Janet. Peter. "Kuusulkan kita memakai lencana Sapta
"Astaga* Ibu memanggil kta," kata Peter la S aga — supaya bisa mengatakan kita mendapat
memandang arlojinya. "Kta harus masuk ke tugas dari perkumpulan kita untuk melindungi
rumah, Janet. Sama sekali tak kusangka hari kelestarian sarang burung di situ."
sudah malam Itulah yang paling tidak enak kalau 'Apakah kita nanti perlu mencatat nama
kita mengadakan rapat. Waktu rasanya cepat mereka?" tanya Barbara agak takut takut.
sekali berlalu)" "Yah — tidak ada salahnya kita menanyakan
"Memang! Tapi tunggu dulu, Peter," kata nama dan alamat," kata Peter. "Kemungkinan
George. "Jadi apa tepatnya yang akan kita lakukan besar yang bersalah takkan mau menyebutkan.
setelah ini? Apakah tidak sebaiknya seorang di Tapi anak-anak Iseng itu pasti kaget, jika merasa
antara kita mendatang! Jendral, untuk bertanya- ada yang menjaga kelestarian sarang burung di
tanya sedkit tentang soal medali-medali itu. hutan. Persoa an ini kan sudah sering diberitakan
Maksudku, kapan dicuri, bagaimana pencurian dalam surat kabar. Dan anak anak memang
terjadi dan seterusnya?" diminta bantuan agar ikut mencegah terjadinya
"Ya, ya — tentu saja/ kata Peter. "Yah, kurasa perbuatan kejam itu."
sebaiknya Colin yang melakukannya, karena ia ' Kita patroli berpasangan dua atau tiga orang/'
tinggal bersebelahan dengan Jendral. Dan ia juga kata Jack "supaya lebih berani!"
kenal padanya. Bagaimana, Colin? ' Betul " kata Peter ' Nah, atur sendiri rencana
"Eh — ya, baiklah' Kurasa sebaiknya memang selanjutnya, dan lakukan tugas sebaik baiknya.
aku/ kata Co in agak ragu.' Mudah-mudahan saja Empat hari lagi laporan harus masuk' Apabila
ia tidak marah, jika aku bertanya tanya. Mungkin sebelum itu ada di antara kalian yang Ingin agar
saja ia beranggapan aku terlalu ingin tahu." diadakan rapat, harap meninggalkan surat pembe

24 25
ritahuan di sini Aku atau Janet pasti akan taht
karena kami setiap hari kemari
' Jadi soal itu beres," kata Jack. 'Wah — lonceng
sudah berbunyi lagi, Peter! Cepatlah pulang —
nanti kalian kena marah "
Anak-anak berpisah. Psntu gudang ditutup, dan
setelah itu Peter dan Janet bergegas lari ke rumah,
diikuti oleh Sksppy.
Nah — akhirnya muncul juga kalian!" kata
Cookie la berdiri di ambang pintu dapur, sambil
memegang lonceng. ' Makanan sudah kubawa ke
dalam. Taps ayah kalian mas h di kamar mandi
Cepatlah, kalau tidak ,ngin kena marah®
Anak-anak yang lain juga bergegas pulang ke
rumah masing-masing Colin berjalan sambil
berpikir-piksr. la agak ngeri, membayangkan tugas
harus menanyai Jendral Branksome. Bagaimana
jika jendral itu menganggap dirinya terlalu mau
tahu atau kuranq ajar, lalu berteriak-teriak mem
bentak dirinya? Colin pernah mendengar laki-laki
tua itu marah-marah terhadap penjual yang nekat
menawarkan jualannya pada Jendral Branksome.
Lalu bagaimana jika ia kemudian mengadukan
dirinya pada orang tuanya?
"Ah — pokoknya Sapta Saga memberikan
tugas ini padaku," pikir Colin. "Lagipula, de ini
datangnya kan dari aku juga. Cuma bagaimana
caraku memulai pemeriksaan itu nanti?'
Malam itu Cofin s:buk terus memikirkannya.
Akhirnya a memutuskan untuk melemparkan
boianya ke pekarangan Jendral Branksome besok,
apab la laki laki tua itu sedang jalan-jalan di situ.

26 27
"Lalu aku akan memanjat tembok dan minta Colin senang sekali mendengar ajakan itu.
maaf padanya," pikir Cohn selanjutnya. 'Setelah Dengan begitu ada kesempatan untuk bicara
stu aku masuk ke situ dan mencari bolaku. Siapa dengan iaki-laki tua itu ia meloncat ke sebelah,
tahu, mungkin setelah tu ia mengajakku mengobrol lalu buru-buru mengambil bola dari dalam semak
sebentar. Saat itu akan kuajukan beberapa pertanya¬ Setelah itu d susulnya Jendral, yang sudah
an padanya Ya, rtuiah yang sebaiknya kulakukan!' berjalan kembali ke arah rumah.
Keesokan pagi Colin berdiri di depan jendela "Emma! Emma!" seru Jendral memanggil juru
kamarnya, sambil memegang bola yang akan masaknya. "Aku ada tamu! Tolong hidangkan
dilemparkan ke sebelah rumah, la menunggu limun dua gelas, serta biskuit. Emma!"
kedatangan Jendral Branksome, yang b asa setiap Tak lama kemudian Emma muncul, ia terse¬
pagi berjalan-jalan dalam kebun nyum ketika melihat Colin. Dan tidak lama
kemudian Colin sudah duduk bersama Jendral
Nah — itu dia datang!
Branksome dalam kamar duduknya yang sempit
Colin bergegas lari ke kebun. Sesampai di situ ia
Di d nding banyak terpasang foto Jendral bersama
membid k dengan hati-hati, lalu melemparkan
rekan-rekannya dari masa ketentaraannya dulu. Di
bolanya ke seberang tembok. Lemparannya
situ juga nampak sejumlah gambar peperangan
diarahkan ke semak-semak yang letaknya agak
seru dari jaman dulu. Tapi tempat d atas
jauh dari Jendral. Setelah itu Colin memanjat
pediangan kosong!
tembok pagar.
Colin tahu sebabnya. Di situlah medal -medali
"Selamat pagi. Pak," kata Colin menyapa
Jendral terpajang sebelum hilang dicuri orang.
Jendral B anksome.
Jendral Branksome melihat Colin menatap ke arah
"Ah — selamat pagi, Colin," balas Jendral. la
tempat yang kosong itu. Jendral itu menar k napas
mengejap-ngejapkan mata, memandang ke arah
panjang lalu berbcara dengan gayanya yang
anak itu. "Tidak sekolah?"
lambat.
Tidak, Pak. Kami sudah libur sekarang ' jawab
Colin. "Maaf Pak tedi saya secara tidak sengaja ' Kurasa kau tentu juga mendengar kabar bahwa
melempar bola ke kebun Anda. Bolehkah saya medali-medaliku h lang dicuri orang," katanya.
mengambilnya? Saya akan hati-hati sekali, jangan "Sakit hatiku membayangkan bahwa medali-
sampai ada tanaman terinjak " medali itu kmi berada di tangan pencuri pengecut.
"Ya ya tentu saja boleh." kata Jendral Padahal aku memperolehnya dulu karena ke
Branksome sambil bertelekan pada tongkatnya. tabahan dan keberanianku — sebagai tanda
"Aku t dak keberatan, jika ada anak yang tahu penghargaan atas luka luka serta kesengsaraan
sopan-santun masuk ke kebunku. Datanglah yang kuderita. Tinggal itu saja yang masih
kemari! Dan kau mau minum limun bersamaku?’ menunjukkan bahwa aku dulu tentara yeng baik.

28 29
Aku sekarang sudah tua dan tak ada yang masih
mau memperhatikan diriku. Tapi setiap orang
[hilang itu," kata Emma sambil menepuk-nepuk
punggung Jendral. "Sekarang anak ini biar pulang
saja dulu, sedang Anda tidur sebentar, Jendral5
yang melihat medali medaliku itu, pasti langsung
berubah pikirannya terhadap diriku. Mereka tidak Tadi malam Anda tidak tidur nyenyak, karena
lagi melihat seorang laki-laki yang tua bangka — terlalu banyak p kiran. Jadi lebih baik istirahat saja
tapi terbayang di mata mereka seorang perajurit, sebentar sekarang/
yang telah demikian besar jasanya' Tapi sekarang Colin merasa dirinya mengganggu, lalu menye¬
medali-medaliku itu hilang — dan karenanya aku linap masuk ke dapur. Di s tu ia menunggu Emma
merasa sudah tua sekali! Padahal aku merasa datang kembali. Tak fama kemudian juru masak itu
muda kembali, setiap kali menatap medali- masuk, sambil menggeleng-geleng.
medaliku..."
"Sekarang ia sudah berbaring, ia perlu banyak
Colm kaget dan terharu, ketika tahu tahu Jendral
beristirahat. Kau tadi sebetulnya tidak boleh bicara
B anksome menangis. Colin menyesal, kenapa ia
tentang medali-medali itu! Siang malam, pikiran¬
tads melemparkan bola ke kebun sebelah, a
nya selalu tentang itu saja .'F
merasa bersalah, sehingga kesedihan laki-laki tua
"Polisi sudah tahu, siapa pencurinya?" tanya
itu timbul kembali.
Colin.
"Saya akan mencarinya sampai dapat. Pak"
katanya, sambil menyentuh lengan jas Jendral. "Belum' Yang baru diketahui sampai sekarang
Saya berjanji, pasti akan berhasil menemukan¬ barang-barang itu dicuri malam-malam Pencuri¬
nya kembali Anda tidak perlu sedih terus, karena nya sama sekali tidak meninggalkan jejak. Tapi
saya past akan berhasil Sungguh, Pak — pasti posisi tahu, orang itu tangannya kecil sekali
berhasil!" Soalnya, ia harus memasukkan tangan ke dalam
Colin sendiri kaget, karena kata-katanya itu lewat kaca jendela yang dipecahkan itu — itu dia,
diucapkannya tanpa berpikir lagi. Ternyata Jend¬ di sebelah situ — dan dengan beg'tu membuka
ral Branksome juga ikut kaget Dipegangnya bahu gerendel jendela dari dalam. Kau saja, belum tentu
Cotin, lalu digoncang-goncangnya. bisa memasukkan tanganmu lewat lubang itu.'
"Aku percaya. Nak' Aku percaya, kau pasti Kucoba saja sebentar," kata Colin Tapi ternyata
berhasil menemukan kembali medali-medaliku. tidak b sa tanpa teriuka kena pecahan kaca.
Anak sepert kau inilah yang paling kusukai' Ah — Kurasa cuma anak perempuan saja yang bisa
Emma datang lagi1 Ada apa? Kau kan tahu, aku memasukkan tangan lewat lubang ini, lalu
sedang ada tamu?" menarik gerendel," katanya, la agak bingung
"Betul, Pak Tapi saya juga melihat. Anda sudah "Tapi anak perempuan, untuk apa mencuri
mulai sedih lagi memikirkan medali-medali yang medali?"

30 31
Memang, kejadian mi aneh," kata Emma. "Pukul berapa sekarang?" kata Colin dalam hati,
'Kasihan majikanku, ia kaget sekali ketika menge¬ lalu memandang arlojinya. "Ah, masih pagi. Aku
tahui bahwa tanda-tanda jasa yang sangat buru-buru saja ke Hutan Bramley, untuk mengga¬
disayanginya «tu hslang. la berjanji akan memberi bungkan diri dengan teman-teman — itu jika aku
hadiah pada Siapa saja yang bisa mengembalikan bisa menemukan mereka di sana. Aku harus
medali-medali itu padanya. Hadiahnya cukup segera menceritakan kejadian tadi pada mereka.
besar — lima puluh pound!"
Kita harus berusaha keras, agar medali-medali itu
"Lima puluh pound* ' kata Colin tercengang. r berhasil ditemukan kembali! ’
"Bukan main — banyak sekali! Wah, mudah- Colin bergegas pulang, langsung masuk ke
mudahan aku yang berhasil menemukannya. Tap dapur. Ibunya sedang sibuk sekali di situ.
aku takkan minta had ah dari Jendrai Branksome.' "Bu? Bolehkah aku minta roti sandwich bebe¬
"Kau anak baik," kata Emma senang. "Kau mau
rapa potong? Untuk bekal nanti, karena aku ingin
makan? Ambil saja sendir di tempat penyimpan¬
menyusul teman-teman ke Hutan B amley,"
an makanan!" katanya.
"Wah, tak usah —- tenma kasih banyak/' kata
' Itu ada beberapa potong roti, sisa sarapan tadi.
Colin. Tapi juru masak yang baik hati itu memaksa,
Olesi saja dengan mentega — dan pasta udang,
memberinya kue busa dua potong.
kalau kau mau/' jawab ibunya. "Bawa juga tomat
Sekarang ada yang bisa dilaporkan oleh Colin
r beberapa buah* Dalam kaleng masih ada kue. Kau
da!am rapat berikutnya. Walau yang pasti belum juga bisa berbekal biskuit, serta....'
ada tapi kelihatannya jendela yang dimasuki
"Aduh, terima kasih. Bu," kata Colin senang.
pencuri, dsbuka dari Suar oleh seseorang yang
Lima menit kemudian ia sudah berangkat. Bekal
tangannya keci sekali. Colin merasa pasti, nanti
makanan ditaruhnya dalam kantong plastik.
setiap orang yang tersangka akan ternyata besar
Sekarang tinggal mencari teman-teman!
sekali tangannya! Memang beg tulah b asanya.
Segaia galanya seperti tidak cocok, apabila
sedang dilakukan pengusutan suatu peristwa
yang misterius. Colin merasa tidak enak, ketika
teringat bahwa ia berjanji pada Jendrai untuk
menemukan kembali medaia medalinya la sendiri
heran, kenapa ia tadi begitu berani berjanji! Rata
anggota Sapta Siaga pasti tidak setuju dengan
ucapan yang tanpa pertimbangan itu. Dan
memang sudah sepantasnya, apabila mereka
marah.

32
33
menyadari bahwa yang dierami bukan telornya
V sendiri "
' Wah — baru sekarang aku mendengarnya,"
kata Jack. 'Dari mana burung kukuk itu mendapat
akal beg tu, supaya tidak perlu repot repot
mengerami?"
MENYELAMATKAN ' Kukuk® Kukuk!" Terdengar suara burung itu di
SARANG BURUNG kejauhan. "Kukuk!"
' Kau sendiri yang kukuk!" teriak Jack. Awas —
Sementara itu tiga anggota Sapta Siaga sedang kalau kutemukan telormu dalam sarang burung
dalam perjalanan ke Hutan Bramley. Jack, Barbara lain, pasti kuambil nanti!"
dan George hendak piknik ke situ, sambil "Kukuk!" seru burung itu iagi. seakan-akan
mengamat-amati orang yang mungkin hendak mengata-ngatai Jack. "Kukukt"
mengambil telor burung. Kelihatannya cuma mereka sendiri saja yang
"Jadi kita bisa melakukan tugas, sambil berse¬ ada di hutan pagi itu. Barbara agak lega, la tidak
nang-senang," kata Jack. kepingin bertengkar dengan siapa pun juga
' Mudah-mudahan saja nanti tidak ada orang tentang sarang burung pada pagi seindah itu.
datang mencari sarang burung ' kata Barbara. Bertiga mereka berkeliaran di antara pepohonan.
'Terus terang saja, aku takut harus berurusan Barbara memetik mawar hutan seberkas besar.
dengan mereka.' ' Biarpun k ta tidak berbuat apa-apa untuk Sapta
"Biar kami yang laki-laki saja melakukan tugas S«aga, pokoknya bisa bersenang senang ," kata¬
itu," kata George. ' Kau cukup menyatakan setuju nya. "Yuk kita duduk sebentar — dan makan ape!
dengan kata-kata kami. He — itu kan burung masing-masing satu. Senang rasanya mendengar¬
kukuk!" kan kicauan burung di sini."
"Kurasa kita perlu memarahi dia juga/ kata Mereka duduk di tanah. Tidak lama kemudian
Barbara. terdengar suara ramai bercakap-cakap di kejauh¬
an, makin lama semakin mendekat Ternyata yang
"Kenapa harus dimarahi?" tanya Jack heran.
datang tiga anak laki laki Semua sebaya dengan
"Masa kau tidak tahu?! Burung kukuk kan suka
Jack. Ketiganya berjalan seperti tanpa tujuan.
mendatangi sarang burung lam, lalu melempar¬
Kemudian seorang di antaranya menuding ke
kan telor yang ada di situ ke luar/ kata Barbara
atas, ke arah sebuah pohon.
menjelaskan. ' Setelah itu kukuk yang betina
"Sialan — mungkin ia melihat sarang burung di
bertelor di situ. Telornya kemudian ditetaskan
situ," kata George. Ternyata benar! Anak yang
induk burung yang memiliki sarang itu, tanpa

35
34
menuding itu dengan segera memanjat pohon
yang ditunjuknya. Sesaat kemud an terdengar
suaranya berteriak dari atas.
"Sarang jalak' Ada empat butir telor di
dalamnya! Bagaimana — kuambil saja se
muanya?"
"Cukup tiga, masing maslng satu untuk kita,"
balas salah seorang temannya yang menunggu d
bawah.
"Nah! Sekarang giliran kita bertindak, kata
Jack. la be diri. "Yuk, kita ke sana."
Mereka pergi ke pohon itu. Jack menyapa
anak anak yang ada di situ dengan sopan, tapi
tegas.
'Kalian tentunya juga tahu kita semua dim nta
agar jangan mengambil tefor burung dari sarang¬
nya pada mus m semi ini," katanya. "Tahun lalu
begitu banyak sarang yang dirampok seh ngga .
burung-burung pergi dari daerah ini, dan."
Wah J Wah! D a berkhotbah" kata salah
seorang anak itu sambil tertawa mengakak. "Beri
d:a telor sebutir, Larry!"
Anak laki-laki yang ada di atas pohon mengam¬
bil sebutir tefor dari sarang lalu melemparkannya
ke arah Jack. Telor itu pecah, mengotori mukanya.
' Awas' Kutarik kau ke bawah*' teriak Jack
dengan marah. Dibersihkannya isi telor yang
melumuri muka sementara tangannya mengga¬
pai-gapai hendak menangkap anak itu. Tapi satu
dari kedua anak yang ada di bawah menubruknya
dengan sengaja. Mereka berdua jatuh terguling ke
tengah semak. Seekor burung terbang menggele¬
par ketakutan

36
\
"Ada apa7 seru laki-laki itu. Barbara berhenti
"Nah — rupanya di situ juga ada sarang,” kata berlari.
anak laki laki yang ketiga. "Kuperiksa sebentar’ ' "Aduh, tolong kami,' katanya cemas ' Kami tadi
Barbara bingung, la tidak bisa d am saja melihat hendak mencegah b&berapa anak Saki-laki yang
ada sarang dirampok isinya dan kemudian sedang mengamb I telor dari sarang burung Tapi
dirusak. la berseru dengan suara gemetar. kini kedua temanku d'serang dan...."
"Kami anggota perkumpulan yang diberi tugas "Baiklah," kata laki-laki itu lalu lars ke arah suara
mencegah kejadian seperti ini. Nanti kalian teriakan Jack dan George. Keduanya lega melihat
kulaporkan! Lihatlah — kami memakai lencana ada seorang dewasa datang
perkumpulan kami. Ayo, cepat pergi dari sini* Laki-laki tu membentak kedua anak yang
Anak yang masih di atas pohon serta kedua menduduki Jack dan George.
kawannya memandang Barbara dengan heran. "Ayo berdiri!" serunya. "Kalian kan tahu dalam
Kemudian mereka tertawa mengejek. hutan ini dilarang keras mengambil telor dari
"Lihat — lencana konyolnya itu," kata seorang sarang burung. Kucatat nama kaiian sekarang*
dari mereka. 'Ada tulisannya — S S. Kurasa itu Kau — siapa namamu7
singkatan Selalu Sial! Ya — cocok, kalian memang D sentakkannya anak laki-laki yang menduduki
selalu sal! Kemarkan lencanamu itu. Kutaruh Jack. la dan kedua kawannya ketakutan, lalu lari
dalam sarang — lalu kita lihat jadi apa nanti kalau pontang-panting Jack dan George bangkit, sambil
sudah ditetaskan!" membersihkan pakaian mereka yang kotor kena
Tangannya hendak menyambar lencana yang tanah.
dipakai Barbara. Tapi dengan cepat Jack memo¬ Wah — terima kasih," kata George. "Kami tadi
tong. la berdiri di depan Barbara. Lawannya bermaksud mencegah anak anak jail itu meram¬
mendorong — dan tahu tahu Jack sudah terjeng pok sarang burung.'
kang di tanah Barbara menjerit. Anak yang tadi "Kalian anggota perkumpulan pencinta alam?”
ada di atas pohon, meloncat sambi! menyambas tanya laki laki yang menolong mereka la melihat
George. Dian George ikut terbanting ke tanah. lencana S S yang tersemat ds baju anak anak.
"Yah — kami memang pencinta alam Tapi
"Lari, Barbara1" seru Jack karena ia menyangka
lencana ini berarti kami anggota Sapta Siaga,"
pasti setelah itu Barbara yang akan diserang.
kata George menjelaskan. ' Dan salah satu tugas
Barbara lari ketakutan sambil berteriak-teriak
kam», mencegah perampokan sarang burung '
minta tolong, la merasa lega, ketika melihat ada
"Itu perbuatan baik,” kata laki-laki itu. "Aku juga
seorang laki-laki sedang berbaring sambsl mem
seperti kalian. Aku senang burung serta sarang
baca di bawah sebatang pohon. Laki-laki itu kaget
mereka Wah, banyak sekali sarang daiam hutan
lalu bangun, ketka melihat ada anak perempuan
ini Sudah empat puluh yang kutemukan."
berlari-lari.

39
38
Mereka lantas duduk di atas lumut yang empuk,
lalu membuka bekal masing-masing. Saat itu
belum waktunya makan. Tapi entah kenapa —
perut mereka lapar sekali rasanya!
"Asyik!" kata Barbara. George Jack dan laki-laki
teman baru mereka mengangguk tanpa mengata¬
kan apa-apa, karena mulut mereka penuh dengan
roti.
"Untung Anda tadi ada di dekat sini," kata
George pada laks-laki yang menolong mereka
Benar-benar untung' Sebab ada kemungkinan
ketiga beranda! tadi merampas lencana kami.
Anda ingin tahu tentang perkumpulan kami?"
George bercerita tentang Sapta Siaga dengan
perasaan bangga. Dan laki-laki itu mendengarkan
dengan penuh minat.

'Tapi Anda kan tidak mengambil telornya?"


tanya Barbara
Astaga! Tentu saja t:dak," jawab laki-laki itu.
' Aku sebenarnya berniat hendak menulis buku
tentang sarang burung yang pernah kutemukan
selama beberapa tahun belakangan ini"
"Eh — maukah Anda berpiknik dengan kami?"
tanya Jack Menurut perasaannya kawan baru
mereka itu menarik ' Bekal makanan dan minum¬
an yang kami bawa banyak sekali."
"Terima kasih banyak," kata orang itu. la
merogoh kantong lalu mengeluarkan sebuah
bungkusan besar. "Aku juga membawa bekal roti
tadi. Kita saling tukar menukar bekal nanti.
Enaknya kita duduk di sana saja — di tempat yang
berlumut itu Lalu kalian bercerita tentang perkum¬
pulan kalian itu!"

40 41
\/ padanya karena ia kebetulan tmggal bersebelah¬
an rumah dengan orang yang kecurian."
Wah! Ini sangat menarik," kata Tom Smith,
sambil menjangkau roti kismis. "Siapakah orang
yang kecurian itu? Dan tahukah dia bahwa kalian
TOM SMITH menolongnya?"
"Yah — mungk n sekarang ia sudah tahu "
jawab Jack. "Colin bertugas memulai penyelidi
"Mendengar ceritamu, aku lantas merasa kan itu, sementara kami kemari untuk mencegah
senang pada perkumpulan kalian," kata laki-laki pengambilan telor dari sarangnya. Anda pernah
itu, setefah George selesai bercerita. "Dan lencana mendengar nama Jendral Branksome — serta
kalian juga bagus! Kalian sendiri yang membuat?" tentang medali medalinya?"
"Para anggota yang perempuan/' jawab Tom Smith kelihatannya kaget sekali
George. "Kami mengadakan rapat dalam sebuah "Maksudmu, yang medali-medalinya dicuri
gudang. Di pintunya terpasang huruf S S. Kami orang itu?" katanya. "Jadi kalian sekarang
bersenang-senang di situ." berusaha mencari medali-medali itu?"
"Dan kadang kadang kami menolong orang "Yah — itu tugas Colin/ kata George. "Tentu
yang sedang mengalami kesulitan," kata Barbara. saja kami nanti akan membantu, apabila sudah
"Kadang-kadang menyelidiki kejadian yang miste ada petunjuk yang lebih jelas."
rius, lalu." "Kalian ni benar benar luar biasa," kata Tom
' Bukan main' Lalu, misteri apa yang sedang Smith lagi "Lalu — kalian benar benar merasa
kalian selidik saat mP" tanya laki-laki itu. "O ya, akan bisa berhasil?"
namaku Smith— Tom Smith. Tapi sebut saja Tom "Yah — pokoknya begitulah harapan kami " kata
— ka lau kalian mau " George. "Apalagi kabarnya bagi yang menemu¬
"Tom saja, ya — kalau Anda betul betul tidak kan, disediakan hadiah lima puluh poundl Kami
keberatan,' kata Jack mendengarnya tadi pagi darr tukang pos, ketika
' Boleh saja/ kata Tom Smith "Nah — apa yang kam. dalam perjalanan kemari."
sedang dilakukan perkumpulan kalian sekarang, di "Ada hadiah sebanyak itu?" kata Tom. fa
samping mencegah perampokan sarang burung? kelihatan semakin heran. ' Lalu jika kalian berhasil
Ada misteri besar yang perlu diusut, atau..." menemukan medali yang hilang itu, hendak kalian
Salah seorang anggota Sapta Siaga, Colin, saat apakan uang hadiah yang begitu banyak?"
inf sedang mengusut pencurian yang misterius,"
"Kami kembalikan pada Jendral/' kata Barbara
kata Jack dengan serius. "Tugas itu kam serahkan
dengan segerp. "la kan tidak kaya. Dan ia sedih

42
43
sekali, karena kehilangan medali-medali yang Colin agak ragu kelihatannya. Sekali lagi ia
memandang Tom Smith.
sangat disayang nya itu."
"Kau t dak perlu ragu,' kata George. "Kami baru
Saat itu terdengar teriakan seseorang me saja bercerita padanya tentang kegiatan Sapta
manggii-manggil. S aga — serta bahwa sekarang kita berharap akan
"JACK* uEORGE! HEEEEf" bisa menolong jendrai yang tua itu."
"Wa — rasanya suara Colin!" kata George. la Colin membuka kantong plastiknya, lalu menge¬
heran. "Rupanya ia sudah mendatangi Jendrai, luarkan sepotong roti serta sebuah tomat Sambil
dan kemudian bergegas kemari untuk mengga¬ makan, ia bercerita.
bungkan d ri dengan kita. Sayang makanan tinggal "Ya, aku sudah pergi ke tempat Jendrai
sed kit. He, Colin! HEEE! KAMI ADA DI SINI!" Branksome/ katanya. 'Wah — benar-benar tidak
enak perasaanku tadi. Soalnya, ia sangat gelisah
Tak Sama kemudian Colin sudah muncul di
dan sedih. Lalu aku mengatakan sesuatu yang
depan mereka. Mukanya merah, karena hab s
konyol padanya. Aku sendiri tidak mengerti
berlari, la memegang kantong berisi bekal
kenapa aku tadi mengatakannya."
makanan, la nyengir, karena gembira berhasil
"Apa yang kaukatakan?" tanya Jack ingin tahu.
menemukan ketiga temannya stu. Tapi ia juga
Yah — aku. sangat kas han padanya. Lalu
heran, karena ternyata bersama mereka ada
tahu-tahu aku sudah mengatakan, aku akan
seorang laki -laki yang tak d kenal.
mencari medali-medali itu sampai dapat, lalu akan
"Halo!" sapa Colin dengan gembira. "Kalian kukembalikan padanya," kata Colin. "Maksudku,
belum selesai makan rupanya! Aku membawa aku tadi berjanji padanya! Aku heran, kenapa
beka! makanan. Tapi lupa membawa minuman." berbuat begitu."
"Limun kami masih banyak,” kata George, ' Kau benar benar goblok tadi!" kata Barbara
sambil menyodorkan sebotol limun pada Colin. kaget. Bayangkan, menjanjikan sesuatu yang
"Tak kusangka kau akan ke sini Colin. Bagaimana mustahil bisa kautepati1 Tapi tentunya jendrai itu
— tugas Sapta Siaga sudah kaulakukan?" tidak percaya "
"Sudah," kata Colin. la melirik Tom Smith, lalu "Justru itulah yang gawat — ia percaya
bertanya pada George, "Siapa temanmu ini?" padaku," kata Col n. "Aku disalaminya, sambil
' Namanya Tom Smith," jawab George. "la tadi berkata, ' Aku percaya padamu." Aduh — tak enak
menolong kami, ketika kami diserang beberapa perasaanku mengingatnya, sehingga rasa laparku
anak nakal yang hendak merampok sarang lenyap '
burung. Setelah itu kami memutuskan, untuk "Jangan konyol," kata Jack.
piknik bersama sama Jadi kau sudah mendatangi "Medali-medali itu ditaruh dalam kotak yang
Jendrai Branksome?" panjang, ukurannya kira-kira sebegini " kata Colin,

44 45
sambil membentangkan tangannya sedikit. "Itu
kuketahui karena kulihat tempat yang kosong di dagu. Keningnya berkerut. "Tapi walau begitu,
dinding. Tapi tentang pencurinya sama sekali tidak akan kuceritakan juga pada kalian."
d ketahui apa-apa — kecuali bahwa orang itu "Ya, ceritakan saja," kata Colin tidak sabaran.
rupanya kecil sekali tangannya. Sebab ia harus "Seperti sudah kukatakan pada teman-
merogoh lewat lubang kecil pada kaca jendela temanmu tadi aku ini penyayang burung. Aku
yang dipecahkan» supaya bisa menarik gerendel bermaksud menulis buku tentang kehidupan
yang ada di bagian dalam jendela itu." burung kata Tom Smith.' Burung hantu merupa¬
"Dan cuma itu saja yang diketahui?" tanya Tom kan salah satu jenis burung yang paling kusena¬
Smith dengan tiba-tiba. ngi. Dan dalam Hutan Bramley ini banyak terdapat
"Ya — cuma itu saja," kata Colin. la mulai makan burung hantu. Mereka bersarang di atas pohon-
lagi. ' Aku belum pernah merasa beg tu sedih pohon tua di sini. Beberapa waktu yang lalu aku
seperti tadi ketika Jendral bercerita betapa sayang datang kemari malam-malam. Ketika aku sedang
dia pada medali medalinya. Mungkin kalian juga berbaring di bawah sebatang pohon, mendengar¬
tahu, ia menawarkan hadiah Sirna puluh pound kan suara burung hantu bersahut-sahutan sambil
bagi orang yang berhasil mengembalikan tanda- melihat bmtang-bintang kemeriip di sela dedaun¬
tanda jasa itu padanya. Kasihan — padahal ia an, tiba-tiba..."
sendiri bisa dibilang tidak punya uang " Tiba-tiba apa? tanya Colin lagi. "Jangan
' Aku kepingin sekali tahu di mana medali- berhenti-berhenti dong, kalau bercerita!"
medali itu," kata Barbara. "Di mana ya, disem¬ "Tiba-tiba kulihat seorang laki-laki fewat sambil
bunyikan? Dan siapa pencurinya? Coba kalau kita menyelinap, mendatangi sebatang pohon," kata
tahu!" Tom. "Orang itu membawa sesuatu, la tidak
Tiba-tiba Tom Smith membuka mulut. melihat aku. Tapi aku melihat dia, karena ia
' Mungkin aku punya petunjuk di mana barang memegang senter."
itu mungkin berada saat ini! Aku t dak yakin — tapi "Lalu apa yang dikerjakannya?" kata George
mungkin!" dengan napas tertahan karena asyiknya.
"la kemudian mengangkat sebuah kotak yang
Anak anak memandangnya dengan heran. Ke
panjang tapi tipis. Kelihatannya kayak terbuat dari
mudian Colin menarik lengan jas Tom Smith.
kulit. Aku me ihatnya disinari cahaya senter Kotak
"Kalau begitu, katakanlah pada kami," kata
itu dimasukkannya ke dalam sebuah lubang yang
Colin. "Atau katakan pada polisi. Ini penting seka i
terdapat pada batang pohon itu. Mungkin Subang
artinya!"
burung pelatuk. Lalu, setelah itu ia pergi lagi!"
"Mungkin ceritaku ini tak ada artinya sama
"Apa yang Anda lakukan setelah itu? Anda tidak
sekali," kata Tom Smith sambil mengusap usap
memanggilnya kembali? Kayak apa tampangnya?

46
47
apa sebetulnya yang dimasukkan laki-lak itu ke
situ. Mungkin saja medali-medali yang dicuri —
tapi mungkin juga barang lain."
'Tapi jika ternyata memang medali-medali itu,
kita bisa segera mengembalikannya pada Jendral
Branksome!" seru Colin bersemangat. "Tunjukkan
pada kami tempat pohon itu. Barbara ini tangan¬
nya kecil — dia pasti btsa merogoh ke dalam
lubang dan melihat apa yang ada di situ. Kita tahu,
pencuri medali-medali itu tangannya langsing.
Pintar sekali dia — menyembunyikan barang
curiannya ke dalam lubang yang tak mungk n bisa
dirogoh orang lain. Di manakah letak pohon itu?"
"Kenapa aku harus menunjukkannya pada
kalian?" tanya Tom Smith. Tahu-tahu suaranya
berubah. Kasar kedengarannya. Bagaimana
dengan hadiah yang kal an katakan tadi?"
"Hadiah lima puluh pound! Tapi — tapi Anda
Masa Anda sama sekali tidak berbuat apa-apa?1'
kan tidak bermaksud hendak menuntutnya?!' kata
kata Co«tn.
Barbara kaget. "Anda kan tahu, Jendral Brank¬
"Apakah itu kotak yang berisi medali-medali?"
some itu tidak kaya."
tanya Barbara.
"Entah — aku tidak tahu! Pokoknya kelihatan "Nanti kubagi hadiah itu dengan kalian," kata
terbuat dari kulit, dan ukurannya sebesar kotak Tom. "Empat puluh pound untukku — dan sepuluh
yang biasa dipakai untuk menyimpan medali- pound untuk kalian! Nah, bagaimana? Cepatlah —
medali," kata Tom. pencuri itu bisa kembali setiap saat untuk
' Lalu ketika orang itu sudah pergi, tentunya mengambil medali-medali yang disembunyikan¬
Anda melihat ke dalam lubang di pohon itu," kata nya itu — lalu dijualnya, atau dilebur untuk
George. "Apa yang Anda temukan di situ?' mengamb I emasnya. Kalau itu sampai terjadi,
' Kudatangi pohon itu, dan aku be hasil me¬ medali-medali Jendral akan lenyap untuk selama-
nemukan lubang itu," kata Tom Smith. "Ya, aku lamanyai"
berhasil menemukannya. Tapi tanganku ternyata "Anda harus menunjukkan letak pohon itu,
terlalu besar. Tidak bisa kumasukkan ke daiam supaya kami bisa menyelamatkan medali-
lubang itu. Jadi sampai sekarang aku belum tahu, medali," kata Colin marah. "Di mana tempatnya?"

48 49
"Ah — tidak jauh dari sini," kata Tom Smith VII
sambil nyengir. "Tapi cuma itu saja yang
kukatakan sekarang' Nah — setuju atau tidak kalau
hadiah itu kita bagi?"
"Tidak, kami tidak maui" kata Colin, yang saat
itu mengambil alih pimpinan di antara teman- MENGATUR RENCANA
temannya. "Tidak bisa! Siapa tahu, mungkin Anda
ini bersekongkol dengan pencuri itu, yang
tangannya kecii. Tapi kami tidak mau bersekong¬
Barbara sangat ketakutan saat itu. Tapi ketiga
kol dengan Anda. Kami tidak bermaksud hendak
temannya leb h merasa marah dar pada takut
menuntut had ah. Medali-medali itu akan kami
Kesemuanya lari terus sambil menyusup-nyusup
ambil sendiri. Tapi Anda tidak bisa, karena tangan
di sela pepohonan. Mereka baru berhenti ketika
Anda terlalu besar! Mungkin karena itu pula
sampai di tepi hutan.
pencuri itu memilih lubang kecil pada batang
Mereka menjatuhkan dirt ke rumput yang
pohon untuk tempat penyembunyian barang
tumbuh di situ. Napas mereka tersengal-sengal.
curiannya — supaya Anda tidak bisa mencurinya
"Orang stu — kan tidak — mengejar kita ke sini?"
kemudian. Kalian berdua memang hebat — dua
kata Barbara dengan suara terputus putus.
pencuri yang saling menipu'
"Tidak, di sini terlalu banyak orang ewat,” balas
"Jangan seenaknya ngomong,ya!" bentak Tom
Jack. Wah — sama sekali tak kusangka orang
Smith. la bergegas bangkit Tampangnya sudah
seramah itu, tahu tahu ternyata jahat!"
berubah. Keramahan yang tadi ternyata cuma
"Menurut pendapatmu, betulkah ia tahu di
berpura-pura saja, sudah menjelma menjadi s nar
mana medali-medali itu sekarang?" tanya George
mata penjahat Tangannya menyambar lengan jas
"Ya — kurasa ia betul-betul tahu," jawab Jack
Col n. Anak itu ditariknya dengan kasar. Tapi Colin
"Dan kurasa la memang tidak bisa mengambil
berhasil membebaskan diri, la lari sambil berte
kotak kulit itu seperti dikatakannya tadi. Sebab
riak pada teman-temannya
tangannya memang luar biasa besarnya! Takkan
"Cepat lari! Dia berbahaya! Lar!"
bisa merogoh ke dalam lubang yang kecil,"
"Aku yakin, d a bersekongkol dengan pencuri
medali, kata Col n 'Tom Smith — kalau itu
memang namanya yang asli — mungkin menjadi
otak yang merencanakan pencurian dan pem¬
bongkaran, sedang temannya yang bertangan
langsing melakukan pencurian! Tapi kemudian

51
50
barang curian itu disembunyikannya d; suatu ' Di mana?" tanyanya berbisik Tapi tepat pada
tempat yang t:dak mungkin bisa dicapai oleh Tom saat itu ibunya datang. Anak anak tidak melanjut¬
Smith. Pencuri itu tidak percaya padanya!' kan pemb caraan lag
"Lalu bagaimana dengan k ta sekarang?" kata ' Kalau begitu sampai nanti pukul tiga!' kata
Barbara. 'Tubuhku masih terasa lemas karena anak anak, lalu pergi lagi.
takut dan kaget tadi. Aku ingin pulang " " Moga-moga saja Peter sudah ada lagi pukul
"Yang jelas, kita harus mengadakan rapat Sapta tiga nanti," kata Colin. "Perlu sekali k ta mengada¬
Siaga dengan segera," kata George. "Teman- kan rapat sekali ini. Nah, sampai nanti' Mudah-
teman perlu d beri tahu, iaiu kita semua harus mudahan rapat jadi dilangsungkan. Huh capek
mengambil keputusan mengenai tindakan selan¬ sekali rasanya badanku sekarang!"
jutnya Yuk, kita ke rumah Peter dan Janet "Aku akan mampir sebentar di rumah Pam,"
Keempat anak itu kembali ke desa, langsung kata Barbara ' la pasti akan bersemangat, apabila
menuju ke rumah Peter. Mereka bergegas gegas mendengar bahwa akan diadakan rapat penting!"
lari ke gudang tempat pertemuan. Untung bagi Siangnya Peter tidak menelepon. Jadi teman-
mereka, saat itu Janet sedang ada di sana, la sibuk teman semua tahu, mereka bisa datang pukui tiga
membersihkan tempat itu. Ketika mereka muncul, kedatangan mereka disam¬
' Janet' Ada kabar baru! Kabar penting ’ seru but Skippy. Anjing itu juga senang sekali apabila
Colin. "Kita harus segera mengadakan rapat ada rapat!
Mana Peter?"
"Halo!" sapa Peter menyambut para anggota.
' Aduh, ia sedang pergi dengah Ayah,' jawab "Aku kepingin sekali mendengar kabar baru
Janet. "Pulangnya baru pukul tiga nants. Betul- kahan. Tentunya sangat penting!"
betul pentingkah kabar itu? Jika memang begitu, 'O ya," kata Colin. "Bahkan leb h penting dari
nanti begstu Peter pulang akan segera kukatakan yang mungkin kaukira." la kaget lalu meraba
padanya. Lalu ia akan menelepon kalian." kerahnya. "Astaga —aku lupa memakai lencana!"
"Jangan — bilang saja padanya nanti tak lama "Biar sajalah — karena ini kan rapat penting,"
sesudah pukul tiga kami akan datang lagi, kecuali kata Peter. Untung teman teman tidak ada yang
jika ada kabar dari kalian yang mengatakan bahwa melupakan kata semboyan Sapta Siaga, jadi
itu tidak mungkm," kata Colin. ' Dengan begitu urusan itu tidak merepotkan. Seteiah semuanya
tidak perlu repot repot menelepon. Janet fcams duduk dalam gudang Peter membuka rapat.
mendapat keterangan, di mana medali medali "Nah — apa yang kaualami tadi pagi bersama
Jendral Branksome saat ini berada!" Barbara, Jack dan Colin?" tanyanya pada George
Mata Janet terbelalak karena kaget. “Kalian kelihatannya begitu gelisah dan bersema-

52 53
ngat. Tadi Janet mengatakan., kalian sudah tahu di ' Yah — ' kata Peter kemudian, "ada yang punya
mana medali-medali itu berada. Betulkah itu?" gagasan? Masa Sapta Siaga tidak b sa menemu¬
"Ya, betul* Itu jika orang yang kami jumpai tadi kan akal untuk memecahkan persoalan ini?"
pag; dalam hutan tidak bohong. Dan kurasa ia Akhirnya Janet membuka mulut. Mukanya agak
tidak bohong, kata George. "Orang itu mengata¬ merah.
kan, ia tahu bahwa yang mencuri medali-medali "Tentu saja aku sendiri tidak mendengar apa
itu seorang laki-laki. Katanya ia melihat orang itu yang dikatakan orang yang mengaku bernama
lewat sambil membawa kotak panjang dan Tom Smith ’tu," katanya, "tapi menurut kalian
langsing lalu menyembunyikan kotak itu ke dalam tadi, ternyata walau ia tahu di mana pohon itu, tapi
lubang sarang burung pada sebatang pohon ia tidak bisa mengambil kotak medali yang
Lubang itu sempit sekak, sehingga orang yang tersembunyi di situ karena tangannya terlalu
bercerita pada kami itu tidak b'sa merogohkan besar. Nahl Apa yang akan dilakukannya seka¬
tangannya ke dalam." rang? Kurasa tentu ia akan besembunyi di dekat
situ, menunggu sampa kawannya datang untuk
"Jadi yang bisa cuma laki- laki itu yang tentunya
mengambii kotak itu lagi. Saat itu akan dirampas¬
bertangan langsing," kata Peter. "Ini memang
nya barang curian itu. Nah1 Baga mana jika salah
kabar penting. Lalu, apakah ia menunjukkan
seorang dari kita pergi ke sana dan ikut menunggu,
pohon itu pada kalian?"
untuk melihat di mana letak pohon itu7 Sk ppy bisa
"Tidak — ia tidak mau," jawab Colin. "Satu-
diajak karena nanti...
satunya keterangan yang diberikan olehnya
adalah bahwa pohon itu letaknya tidak begitu jauh "Ya, nanti ia menggonggong dengan galak,
dari tempat kami piknik tadi." supaya pencuri pencuri itu lari, lalu kita cepat-
"Tapi di sekitar situ banyak sekali pohon, jadi cepat merogoh ke dalam lubang!" seru Peter
keterangan itu tidak banyak gunanya" kata dengan gembira. "Hebat Janet!"
Barbara. "Satu hal yang kita ketahui dengan pasti, "Yah — aku sebenarnya ingin mengusulkan
pada batang salah satu pohon itu ada lubang yang pula agar polisi juga diajak mengintai ke sana,"
dibuat burung — atau dijadikan sarang! Dan di kata Janet.
lubang itulah kotak medali disembunyikan oleh "O begitu," kata Peter lagi. "Tidak, kurasa leb h
pencurinya. Mungkin saja letaknya dalam sekali!" baik jangan diajak. Nanti mereka mengatakan,
"Jadi mencarinya pasti sangat sulit," kata Colin hadiah yang ditawarkan harus diberikan. Siapa
dengan sedih. "K ta takkan berhasil menemukan tahu, mungkin harus diserahkan pada badan
lubang itu " keseahteraan polisi, atau semacam begitu. Aku
Anak-anak terdiam. Mereka saling berpan¬ bukannya tidak setuju menyumbang pada badan
dangan. itu — tapi kita kan tahu Jendral Branksome tidak

54 55
kaya. Bag nya, uang lima puluh pound banyak jangan ribut terus. Jika kita semua pergi, pasti
sekali! Jika kita bisa menemukan sendiri medali- kacau nanti. Dan aku juga sangsi, apakah Skippy
medali itu» maka kita bisa mengatakan padanya, harus ikut. Karena siapa tahu ia nanti menggong¬
"Terima kasih banyak Pak —tapi Anda tidak perlu gong terlalu cepat, sehingga pencuri sudah lari
memberikan had'ah pada kami. Habis perkara!" sebelum ia sampai di dekat pohon yang kita cari "
"Lag pula polisi kan badannya besar-besar," "Betul juga katamu, Colin," sambut Peter
kata Barbara. "Nanti pasti langsung ketahuan! "Kurasa apabila Skippy diajak, ia harus ditempat¬
Sedang kita kecil-kecil. Kita bersembunyi di atas kan agak jauh, ditemani salah seorang dari kita.
pohon, berlindung di balak dedaunan!" Nanti kalau ada yang memberi isyarat dengan
"Dan k ta pasti aman, kafau Skippy diajak," peluit — aku bisa melakukannya — nah, saat itu
sambung Pam. "Ya kan, Skip?" baru Skippy dilepaskan!"
"Guk!" gonggong Sk-ppy dengan bangga, la
Mereka melanjutkan perundingan dengan ber¬
mengibas ngibaskan ekornya. Jadi ia juga akan
semangat. Akhirnya semua selesai diatur. Ke¬
diajak mengalami petualangan seru. Hah — pasti
mudian Peter mengulanginya sekali lagi, supaya
anjing-anjing tetangga merasa iri nanti, kalau
benar-benar jelas.
mendengar ceritanya'
Kita jangan bilang pada siapa-siapa tentang hal
Anak anak pun mulai bersemangat. ini. Nanti kita berkumpul lagi di sini, apabila hari
"Aku saja yang pergi!" kata Colin. ’ Sebab kan sudah gelap. Bawa syal, karena mungkin nanti
aku yang d ber tugas menyelidiki pencurian malam dingin. Dan jangan lupa membawa senter.
medali-medali ini." Periksa dulu, apakah baterainya mash baik
"Aku juga pergi, karena aku yang mendapat Jangan sampai tahu tahu senter kalian padam
gagasan ini," kata Janet. nanti!"
" Aku juga, karena aku pemimpin Sapta Siaga," "Malam ini kan terang bulan," kata Pam.
kata Peter tidak mau kalah. "Ya aku tahu," kata Peter. "Tapi bisa saja bulan
"He, he — mana mungkin kita semua pergi!" tertutup awan! Lagipula dalam hutan kan selalu
kata George "Nanti langsung ketahuan oleh si gelap. Nah, apabila kita sudah dalam hutan nanti,
pencuri, begitu ia datang kita tidak boleh ribut. Kalau bicara, berbisik-bisik.
"Dan mana kau tahu ia akan datang ke dekat Mengerti7"
tempat kita bersembunyi7" kata Janet. "Siapa "Ya," bisik teman-temannya, seolah-olah sudah
tahu, mungkin saja pohon berlubang itu letaknya berada dalam hutan.
jauh dari kita " "Kita bersembunyi di atas pohon, atau dalam
"Kita sudah tahu, pohon itu tidak jauh dari semak, sambil mengamat-amati pepohohan di
tempat kita piknik tadi," kata Colin. "Sudahlah, sekitar kita," kata Peter melanjutkan. "Colin,

56 57
kautunjukkan nant- di mana kalian piknik tad; pagi. barang kesayangannya itu dilihatnya lagi Itulah
Lalu kita memencar bersembunyi di tempat yang yang paling kepingin kulihat!”
berbeda beda. Dengan begitu apabila pencur' itu
datang, saiah seorang di antara kita pasti akan
melihatnya Tapi |angan berisik, apalagi cekikikan!
Mengerti?"
"Ya," kata teman-temannya lagi. Para anggota
yang perempuan agak merinding. Tegang sekaii
rasanya saat itu1
"Kita mengintip pencuri itu, melihat ke pohon
mana ia pergi," kata Peter. "Lalu Skippy dilepas¬
kan, supaya mengejar pencuri itu sampai ia lari
pontang panting. Lalu kita cepat-cepat mengambil
kotak medali dari lubang dalam pohon itu!"
"Ini petualangan kita yang pating seru!" kata
Barbara. 'Dan yang paling berbahaya!
'Tidak berbahaya jika kau menaati peraturan,"
kata^Peter. "Dan ingat — apabila ada di antara
kalian yang kemudian merasa takut sa harus tetap
berada ds tempat persembunyiannya! Jangan
sekali-sekali lari, karena nanti semuanya kacau!
Nah, beg tu sajalah — rapat kututup sekarang.
Ingat, begitu har sudah gelap kalian harus Scanned book (sbook) ini hanya untuk pelestarian buku
cepat cepat datang kemari. Yang datang terlam¬ dari kemusnahan dan membiasakan anak-anak kita
bat, ditinggal!" membaca buku melalui komputer.
Semuanya bertekat, takkan datang terlambat
DILARANG MENGKOMERSILKAN atau
nanti Siapa mau ditinggal, sementara teman
hidup anda mengalami ke idak ahagiaan
teman mengalami petualangan yang asyik dan
menegangkan!
Mudah-mudahan saja kita berhasil menemu¬ BBSC
kan medali medali itu!" kata Coiin pada dirinya
sendiri, dalam perjalanan pulang "Aku kepingin
melihat reaksi Jendral Branksome apabila barang

58 59
"Sayang kau bukan laki-laki," kata Jack 'Coba
kalau laki-laki, sudah kupukul kau sekarang
Sekarang jangan ganggu aku lagi!"
"Nanti akan kuikuti dar belakang," kata Susu
lagi Anak itu memang menjengkelkan* "Dan Binki
akan kuajak!"
"Awas, kalau kalian berani!" Jack kaget mende¬
ngar ucapan adiknya itu. "Ini urusan Sapta Siaga,
dan bukan urusan orang lain. Kalian jangan
kut campur!"
"Kalau begitu, katakan apa urusan itu," kata Susi
nekat.
Jack pergi sambil marah-marah la masuk ke
VIII kamarnya, lalu mengunci psntu dari dalam fa kesal
sekali pada Susi. Adiknya itu tajam sekal?
penciumannya. Selalu tahu, kalau Sapta S aga
MENGINTAI sedang menghadapi petualangan Betulkah adik¬
nya stu akan mengikutinya dari belakang nanti,
bersama temannya B nki yang hidungnya selalu
bergerak-gerak seperti hidung kelinci? Yah — Jack
Susi, ad k Jack yang bandel, malam itu heran
memutuskan untuk cepat-cepat berangkat, supaya
dan mgin tahu, ketika mel hat abangnya sibuk
masih ada waktu untuk menyesatkan Susi nanti
memasukkan baterai baru ke dalam senternya.
"Kau akan pergi lagi malam ini?" tanya Susi. Para anggota Sapta S aga s buk bers ap-siap,
"Mau ke mana?" sambil mengingat-ingat petunjuk Peter tadi.
"Ke mana aku pergi, itu bukan urusanmu^ ' Skippy bingung, la tidak mengerti, apa sebabnya
tukas Jack. "Kau ini, selalu mau mencampuri Peter dan Janet gelisah terus. Kedua anak itu
urusan orang." sudah tidak sabar iagi. Lama sekal; rasanya malam
"Aku tahu — kau akan pergi dengan teman- tiba*
temanmu dari Sapta S aga " tebak Susi. "Ayo "Skippy — kau nanti harus patuh pada perintah,
mengaku! Bilang sajalah." ya ’ kata Peter pada anjingnya. "Mungkin kau
"Tidak bentak Jack jengkel. harus menerjang orang itu — tapi jangan kaug g t,
"Ah — kalau begitu, kau memang mau pergi ke tahu! Dan jangan menggonggong, sampai saat
salah satu tempat." kusuruh. Kau mengerti?"

60 61
"Guk/' gonggong Skippy dengan gembira.
Setelah stu mereka berangkat. Skippy berjalan di
Tentu saja ia mengerti*
belakang Peter. Bulan sudah muncuf di langit. Tap?
Menurut perasaan seluruh anggota Sapta S;aga,
ketika anak-anak masuk ke dalam hutan, mereka
lama sekali rasanya malam kali itu tiba* Tap
bergerak dalam kegelapan kembali. Cahaya bulan
kemudian datang awan gelap bergulung-gulung.
tidak'memancar sampai ke situ.
Dengan cepat har? menjadi gelap. Peter dan Janet
"Bunyi langkahkah itu — di belakang kita?" kata
sudah gelisah saja pada saat makan malam,
Peter setelah beberapa saat, la berhenti berjalan.
seh.ngga akhirnya ibu mereka ingin tahu se
' Aku merasa kayak mendengar bunyi ranting
babnya. patah."
' Kalian kurang enak badan barangkali?" tanya
Kening Jack berkerut. Mudah-mudahan saja
Ibu
bukan Susi dan Binki. Tapi rasanya Susi tadi tidak
"Wah, bukan beg tu Bu!" jawab Peter dengan melihatnya, sewaktu a menyelinap meninggalkan
cemas. "Anu malam ini Sapta Siaga hendak rumah.
mengadakan rapat Karena Ibu sebentar lagi akan Anak anak meneruskan langkah, karena setelah
pergi dengan Ayah, lebsh baik sekarang saja kami itu tak terdengar lagi bunyi yang mencurigakan.
mengatakan selamat tidur. Sampi besok. Bu!" Barbara memegang lengan Pam. la bukannya
'Tapi kalau rapat nanti jangan sampai terlalu takut tapi rasanya lebih enak jika tahu ada orang di
malam ya," kata Ibu mengingatkan. 'Kami nanti dekatnya. Sedang Pam juga merasa senang.
pulang sekitar tengah malam. Saat itu kalian Mereka akan mengalami petualangan yang asyik!
tentunya sudah lama pulas*" Skippy berjalan sambil mengendus-endus ke
sana dan kemari, la senang, karena berjalan-ja an
Peter merasa lega, ka ena tahu orang tuanya
malam haribersama Sapta Siaga. Setelah berjalan
akan pergi, la dan Janet sudah siap untuk
beberapa lama, akhirnya mereka tiba di tempat
berangkat. Senter sudah diperiksa dan dalam
Colin dan teman-teman piknik pagi itu.
kantong sudah ada permen untuk dikulum di
tempat meng ntal nanti. Serta syal untuk dibelit- "Nah — kita tahu, pohon tempat kotak medali
kan ke leher, apabila hawa malam ternyata dingin disembunyikan, letaknya tidak jauh dari sini," bisik
t Peter. "Sekarang kita memencar, mencari tempat
Tak lama kemudian, ketujuh anggota Sapta
persembunyian sendiri-sendiri. Di mana saja
Siaga sudah berkumpul dalam gudang. Mereka
boleh, asal tersembunyi. Tapi harus memencar,
datang dengan diam diam.
supaya banyak pohon yang terlihat oleh kita
"Semua sudah hadir?" tanya Peter. "Bagus!
semua."
Senter kalian sudah d per ksa? Bagus! Tidak lupa
Anak-anak berpisah p sah. Peter memanjat
membawa syal7 Bagus."
pohon, begitu pula Jack. Janetmenemukan semak

62 63
yang cukup lebat, dari balik mana sa b sa Kemudian muncul lagi seekor, dan kedua kelinci
mengintip. Pam bersembunyi dalam semak itu seakan akan menari-nari, berkejar-kejaran.
tanaman pakis. Daiam hati ia berdoa, mudah- Mereka bermain-main. Cahaya bulan masuk lewat
mudahan tidak ada orang lewat di situ dan sela-sela pohon, menerangi kedua binatang itu.
menginjaknya nanti Barbara menyusup ke tengah Skippy memejamkan mata, la tidak tahan melihat
semak lebat. Tempatnya sangat tersembunyi pemandangan di depannya. Ada dua kelinci begitu
sehingga bahkan teman temannya sendiri tidak dekat padanya — tapi ia tidak boleh mengejar.
ada yang tahu bahwa ia ada di situ. Seekor tupai melompat-lompat di atas dahan
Wah, tempat ini enak' Bisa rasanya nanti pulas tempat Colin dan George berbaring Binatang itu
di sini,' katanya dalam hati. Tapi tentu saja hal itu kaget, melihat kedua anak itu. Tapi Colin dan
tidak dilakukannya, karena ia ingin mengalam George tidak bergerak sed kit pun. Akhirnya tupai
kejad an yang menegangkan nanti! yang datang itu hilang rasa takutnya. Kedua
bayangan gelap itu pasti bagian dari dahan,
Colin dan George memanjat sebatang pohon ek
pikirnya. Tupai itu mendekat, lalu mengendus-
yang sudah tua. Mereka berbaring pada suatu
endus muka Colin dan Jack.
dahan yang Sebar, sambil berbisik-b sik. Skippy
"Huu — jangan menggelitik!" desis Colin Tupai
berbaring di tengah serumpun pakis yang tumbuh
tadi kaget, lalu cepat-cepat lari menjauh.
di bawah pohon tempat Peter bersembunyi
Telinganya diruncingkan ke atas, la menunggu
bisikan tuannya yang ada di atas, menyuruhnya
beraksi
Anak-anak saling tidak bssa melihat. Itu bagus,
pikir Pete Bagus sekali! Artinya, orang yang
datang nanti takkan bssa melihat mereka pula.
Tiba-tiba terdengar bunyi burung hantu. Da¬
tangnya dari sebuah pohon di dekat situ. Sapta
S aga kaget karenanya. Skippy langsung mengge¬
ram geram Peter mendesis, menyuruhnya diam.
Skippy menurut la merebahkan diri kembali, dan
telinganya ditegakkan lagi seperti tad« Seenaknya
saja burung hantu itu, mengejutkan orang — eh,
anjing*
Seekor kelinci muncul dari liangnya, lalu
melompat-lompat dengan santai di rumput

64 65
Kasihan Jack — sekarang terasa hidungnya Suasana sunyi kembali. Burung hantu itu sudah
gatal la menelan beberapa ka i, berusaha mele pergr. Tidak ada yang bersin. Tidak ada yang
nyapkan rasa hendak be;sin. Tapi tak berhasil batuk batuk. Tapi terdengar seseorang menguap!
Jask tessin nyaring sekai?» sampai kelinci yang "Ssst1' bisik Peter. Kurasa ada orang datang!"
sedang bermain main ds tanah ian pontang- Anak anak lantas diam, sediam-diamnya. Hati
panting — dan para anggota Sapta Siaga yang lain mereka berdebar keras. Pam sudah khawatir saja,
nyaris pingsan karena kaget. Peter yang bersem¬ jangan-jangan debaran jantungnya terdengar
bunyi di atas pohon di dekat situ, bahkan nyaris orang lain
terjatuh karenanya. Untung ia sempat berpe¬ Ya, betul — ada orang datang. Mereka semua
gangan! bisa mendengar langkah pesan di dalam hutan.
' Goblok!" desisnya marah. "Nyaris saja aku Sekali-sekali terdencar keretak ranting patah
terjatuh karena bersinmu itu! Jangan ulangi lagi» terinjak kaki. Dan satu dua kali bunyi o ang
ya!" mendehem. S apakah yang datang itu? Pencuri
' Aku tidak bisa menahannya," bisik Jack yang menyembunyikan kotak medali? Atau Tom
menjawab dengan nada tersinggung. "Aku sendiri Smith? Atau orang !ain, yang kebetulan saja ingin
juga hampir jatuh. Wah—terang sekali sinar bulan berjalan-jalan dalam hutan malam itu?
di sini!" Ternyata yang datang Tom Smith! la berjalan
"Sssst!" des s Peter la sudah takut sara,
diterangi cahaya bulan. Apakah ia datang hendak
jangan-jangan anak-anak yang lain lantas meng¬
mencan kotak medali? Tidak mungkin, tangannya
obrol beramai-ramai.
terlampau besar, la takkan bisa menjangkau ke
Hutan sunyi kembali. Angin mulas bertiup pelan.
dalam lubang tempat penyembuny an kotak <tu
Di mana mana terdengar bunyinya mendesah-
Jadi ia harus menunggu sampai orang yang satu
desah. Burung hantu yang tadi melayang ke dekat
lagi datang. Orang bertangan langsing yang
semak pakis tempat persembunyian Pam, lalu
mencuri kotak medali, lalu menyembunyikannya
berteriak sekali lagi. Bunyi stu beg tu dekat,
dalam lubang sebatang pohon di situ.
sehingga Pam meloncat sambil menjerit kaget
Jeritannya mengagetkan kawan-kawannya. Tom Smith berjalan sambi! bersiul-siul. la iewat
"Kau pulang saja, Pam!" desis Peter samb i dekat sekali dengan semak pakis tempat Pam
marah-marah. "Ayo pulang — cepati" bersembunyi Anak itu sudah takut saja, jangan-
Pam merunduk kembali di tempat persembu¬ jangan Tom Smith menginjaknya.
nyiannya. Ditahannya air matanya yang hendak Tom Smith berhenti melangkah, lalu meman¬
menetes la tidak mau pulang. Siaian burung dang berkeliling. Anak-anak merasa bahwa ia
hantu itu! Kenapa berbunyi begitu dekat ke mencari mereka. Padahal tentu sa a tidak begitu
telinganya» sehingga ia kaget dan menjerit? halnya. Walau demikian, para anggota Sapta

67
66
S:aga merunduk semakin rendah di tempat
persembunyian masing-masing. IX
"la menunggu kedatangan kawannya yang
pencuri," p kir Peter sambil mengintip dari atas
pohon. "Pasti ia mencari tempat persembunyian,
supaya bisa mengintai pohon mana yang d'da-
tangi temannya nanti!" DALAM KESULITAN
Sementara itu Tom Smith sudah bersembunyi,
la menunggu kedatangan seseorang.
Tom Smith bersembunyi di balik sebatang
pohon ek yang besar, la tidak tahu bahwa Colin
dan George berbaring pada sebuah dahan, di atas
kepalanya Kedua anak itu nyaris tidak berani
bernapas, karena takut terdengar oleh laki-laki
yang bersembunyi di kaki pohon. Skippy berba
ring tidak jauh dari situ, la merapatkan perutnya ke
tanah. Semua diam tak bergerak. Padahal hati
mereka berdebar keras. Semua tegang, menung¬
gu kejadian selanjutnya.
Tiba-tiba terdengar suara gonggongan. Tapi
bukan Skippy yang menggonggong itu. Ketujuh
anak yang sedang bersembunyi kaget dan
memasang telinga. Ada anjing lain datang!
Barangkali pencuri bertangan langs ng itu mem¬
bawa anjing — sebagai penjaga! Mungkin sa
merasa curiga, jangan-jangan Tom Smith mengin-
dan hendak merampas barang curiannya yang
disembuny kan. Dan kecurigaan itu memang
beralasan*
Terdengar bunys siulan pelan, sementara di
dekat Pam lewat seorang laki laki, la berjailan
sambil bersiul-siul, diiring; seekor anjing besar.
Aduh, anjing herder.' pikir Peter cemas
Mudah-mudahan saja Skippy tidak tercium

68
69
olehnya. Skippy pasti kalah, kalau berkelahi
dengan lawan sebesar itu. Wah, gawat nih!"
Tiba-tiba anjing herder itu menggeram. Apakah
ia mencium bau Skippy — atau mungkin salah
seorang anggota Sapta Siaga?
' Diam; Nabber," kata orang yang berjalan
dengan anjing itu. "Di sini tidak ada siapa-siapa
Kau pasti mendengar kelinci tadi."
Laki laki itu melintasi suatu tempat yang
diterangi cahaya bulan, menuju sekelompok
pepohonan. Nabber mengikutinya, sambis meng¬
geram geram terus. Anak-anak yang meng ntip,
melihat Tom Smith menyelinap keluar dari tempat
persembunyiannya. Anjing herder berhenti lalu
memalingkan kepala. Geramannya semakin keras
buny nya. ^
"Aku ada di sini, Wily/ seru Tom Smith. 'Ambil
dulu medali-medali itu — setelah itu kita berun¬
"Kau kan tahu, tanganku tsdak bisa masuk di
ding, Peniilik barang curianmu itu kini menyedia¬
situ," kata Tom dengan sengit. "Rupanya kau
kan hadiah bagi orang yang menemukannya
hendak menipu aku — datang ke sini malam
kembali. Kita bag dua had ah itu!"
malam, mengambil medali-medali itu tanpa
"Tidak mau," kata orang yang bernama Wily. la sepengetahuanku. Tidak Wily— kauambil barang
tertawa mencemooh. "Hah — mestinya harus itu sekarang juga, lalu kauserahkan padaku. Ayo
sudah kukira bahwa kau akan mengintip di sini. cepat’ Atau kau kepingin berkelahi dengan aku?
Sekarang pergi — kalau tidak ingin $gigit Selusin kepalan tanganmu yang kecil itu, masih
Nabber!" belum bisa menandingi kepaianku yang besar
"Aku takkan diapa-apakan olehnya, karena dia ini!"
kan kena! padaku," jawab Tom. "Ayo — ambil Wily mulai beringsut-ingsut menjauhi pohon, la
barang itu sekarang j' tertawa mengejek, sehingga Tom Srmth hilang
’Ambil saja sendiri," balas Wily. "Ini — kesabarannya. Terdengar bunyi benturan keras —
barangnya ada di sini, d dalam lubang pohon ini. dan tahu tahu Wily sudah terkapar di tanah. Anjing
Kalau kau ing n mendapatkannya, masukkan herder yang mengiringinya langsung menyerang

70 71
Tom Smith — dan detik berikutnya ia yang heran. Tapi Tom dan Wily segera pulih dari
terjengkang jatuh! kekagetan mereka. Keduanya menghampiri Peter
Anak-anak memperhatikan kejadian itu dengan dan Jack. Tom menggoncang goncang bahu Peter
perasaan takut bercampur heran. Hanya Skippy dengan kasar.
yang menonton dengan asyik, la ingin sekali "Apa yang kalian lakukan di smi? Mengintip,
membantu anjing herder itu. Tahu-tahu ia sudah yai? Kalian bisa saja tadi digigit Nabber! Kalau itu
menggonggong dengan nyaring. terjadi, baru tahu rasa!"
Seketika itu juga anjing herder itu berpaling. 4
Lepaskan aku!" tukas Peter dengan sengit.
Kelihatannya heran, mendengar gonggongan "Ya — kam memang sedang mengintip di sini!
yang tiba-tiba itu. Tom Smith meloncat bangkit, Tadi pagi kau mengatakan pada kawan-kawanku
sementara laki-laki yang satu lag memanggil tentang kotak medali yang disembunyikan kawan¬
Nabber mu yang bertangan langsing itu dalam lubang
' Tangkap anjing itu!" perintahnya. sebatang pohon d sekitar s n : Karenanya kami
Dengan segera Nabber menerjang ke arah datang untuk mencarinya supaya bisa dikembali¬
Skippy. Skippy ditubruknya, sampai jatuh tergu¬ kan pada pemiliknya yang sah!"
ling guling. Tapi Skippy menyangka anjing itu "Bukan itu saja! Kami pun bermaksud akan
mengajaknya bermain-main, la bergegas bangun, langsung pergi ke kantor polisi,' kata Jack. "Pasti
laSu meloncat-loncat mengelilingi Nabber sambil ka tan akan segera tertangkap oleh polisi!"
mendengk ng dengking. Tidak sering ada kesem¬ Tiba tiba Tom Smith menyambar lengan Peter.
patan baginya untuk bermain-main dengan anjing Ditar knya anak itu ke dekatnya, ialu diperhatikan
sebesar itu! tangan kanannya.
Peter cepat-cepat turun dari atas pohon, disusul "Ayo ikut'" bentaknya. "Kau yang akan meng¬
oleh Jack. Keduanya khawatir Skippy dig g>;t ambilkan kotak medali itu untukk Tanganmu
anjing besar itu. cukup kecil* jadi bisa dirogohkan ke dalam lubang
"Skip! Smi, Skip! Skippy!" panggil Peter. itu. Ayo!"
Anj ng herder itu heran, karena tahu tahu Peter dise etnya ke arah pohon di dekat mana ia
melihat dua anak laki-laki turun dari atas pohon. tad bertengkar dengan W'ly. Melihat Peter
Sedang Tom Sm'th dan Wily, keduanya melongo diseret-seret, Sk ppy marah. Anjing kecil itu
sesaat. Mula mula anjing spanil, dan kini dua anak men99 9>t celana Tom Smith. Orang itu menen¬
laki-laki! Apa sebetulnya yang sedang terjadi saat dang. Skippy mendengking kesakitan
itu, pikir mereka. "Jangan kautendang anjingku ■" kata Peter
Sementara itu Skippy masih menari-nari terus, marah. Tapi Tom Smith menendang sekali lagi
mengelilingi anjing herder yang tertegun karena Sksppy mendengking kena tendang. Janet tidak

72 73
' Mereka anggota suatu perkumpulan konyol,
beg tulah cer ta mereka tadi pagi padaku," kata
Tom Smith sambil mengeluh. "Sudahlah, Wi!y —
ambil sa a kotak itu dari dalam lubang, lalu kita
cepat cepat pergi dari sini."
"Tidak! Aku tidak percaya padamu," kata Wily
dengan sikap curiga.
" Baitlah! Kalau begitu, kusuruh anak ini sa a
mengambilnya," kata Tom Smith marah. Ditarik¬
nya Peter, d bawanya ke sebatang pohon tua yang
besar. Agak tinggi pada batang pohon itu ada
sebuah lubang. Tom Smith memaksa agar Peter
memasukkan tangannya ke dalam lubang itu. la
menyorotkan senter, supaya anak itu bisa melihat
apa yang harus dilakukan.
tahan lagi. Tahu tahu ia muncul dari dalam semak " Aduh! Jangan!" teriak Peter. "Tanganku terlalu
tempatnya bersembunyi selama itu lalu lari besar. Hentikan, kataku. Lecet tanganku kaudesak-
menghampiri Sksppy. desakkan terus ke dalam lubang. Sungguh,
"Skippyf Aduh, Sk?p — kau cedera?" tanganku terlalu besar, tidak bisa dimasukkan ke
Tom Smith dan Wily tercengang ketika melihat dalamnya!'
tiba tiba ada seorang anak perempuan muncul "Baiklah!" kata Tom. Dipegangnya Pam, yang
dari dalam semak. berdiri memperhat kan dengan perasaan ngeri
"Hel Kalian berapa orang yang ada di sini?" kata 'Nah — tangannya langsing. Ayo kau saja yang
Tom sambil memandang berkeliling. ' Apa yang mengambilkan kotak itu untukku. Ayo cepat!"
kalian lakukan malam-ma am begini di sini?"
"Jangan sentuh dia. Kau menakut-nakutinya,"
Para anggota Sapta Siaga yang selebihnya tidak
kata Peter marahi "Lihatlah, tubuhnya gemetar
tahan lebih lama lagi bersembunyi. Pam meloncat
Kalau kau ing n dia melakukan apa yang kausuruh-
keluar dari semak pakis, Barbara muncul dari
kan padanya, lebih baik kau menjauh dulu. Ya kan,
dalam semak lebat sementara Coiin dan George
Pam?"
meluncur turun dari atas pohon.
Sambi! berkata begitu Peter menyenggol Pam.
"Apa apaan ini?" kata Wily la kaget sekali,
Pam langsung pura-pura menangis
mel hat begitu banyak anak-anak muncul dengan
"Kau berdiri di belakangku, Peter" katanya
tiba-tiba
dengan suara gemetar. "Aku takut! Orang orang

74 75
itu jangan boleh mendrfkat Nanti tanganku melaporkan pada poliss. Kita harus mendapat
gemetar terus, sehingga tidak bisa kumasukkan ke waktu yang cukup untuk melarikan diri, Tom. Dan
dalam lubang." ingat — aku akan terus berada di sampingmu,
"Ya deh, ya deh, kami menj'auh," kata Tom. sampai kauserahkan setengah dari medali-medali
"Nah, sekarang sudah cukup jauh» kan? Masukkan yang ada dalam kotak itu kepadaku."
tanganmu ke dalam lubang itu, kaupegang kotak "Ah — kita kan tidak bisa mengikat anak-anak
yang teraba, lalu tarik ke iuar dengan hati-hati." ini Wiiy," kata Tom. "Tali saja kita tidak punya."
Saat itu Peter cepat-cepat berbisik di telinga "Yah — kalau begitu kita tinggalkan Nabber di
Pam sini menjaga mereka," kata Wsiy. "Kalau ada yang
"Cepat, keluarkan kotak itu lalu berikan padaku mencoba hendak lari pasti akan langsung digigit
— tapi kau harus pura-pura mencarinya." olehnya, Nsbber akan menjaga di sini sampai
Pam merogoh ke dalam iubang. Dengan segera pagi, jika aku menyuruhnya."
kotak yang d cari ditemukan, lalu dikeluarkan "Bagus," kata Tom senang. 'Kalau begitu,
dengan cepat dan disambut oleh Peter. Peter suruh saja dia."
membuka kotak itu cepat-cepat, mengambil "Jaga di sini, Nabberi Jaga di sini semalaman,
medali-medali yang ada di dalamnya lalu mengan¬ mengerti! Jaga, Nabber!" kata Wily pada anjing¬
tonginya. Sementara itu ia terus berbicara dengan nya. 'Giring anak-anak, lalu jaga mereka. Jaga1 '
Pam.
"Ya — begitu! Hati-hati, Pam! Bagaimana,
sudah kautemukan? Sekarang tarik ke luar. Tapi
hati-hati Hati-hati, kataku! Kedua orang itu tidak
mendekat, jadi kau tidak usah takut. Ya — begitu —
nah, ini dia kotak yang dicari!"
Mendengar perkataannya itu, kedua laki-laki tadi
langsung menghampin Peter. Peter menyerahkan
kotak kosong pada Tom Smith. Dalam hati ia
berdoa, semoga Tom tidak membukanya. Ternya¬
ta Tom langsung memasukkan kotak itu ke dalam
kantong karena takut dirampas oleh Wiiy Tom
berpaling hendak pergi. Tapi Wi:y cepat-cepat
memegang lengannya.
"Tunggu dulu!" kata Wlly. ' Bagaimana dengan
anak-anak ini? Mereka pasti akan bergegas

76
77
"He* Kau tak boieh berbuat begitu!" seru Peter. "Kau hebat tadi, Pam' katanya. "Pintar sekali
Tapi W ly tak mengacuhkannya lagi, ia begegas berpura-pura? Gerakannya cepat sekali, sehingga
pergi mengikuti Tom Smith., sementara Nabber aku sempat membuka kotak dan mengeluarkan
mendengking karena ditinggal. Tapi anjing itu semua medali yang ada di dalamnya — lalu
biasa patuh pada perintah. menutupnya kembali, dan menyerahkannya
Anak anak digiringnya ke suatu tempat, lalu ia dalam keadaan kosong pada Tom Smith '
sendiri duduk menjaga mereka. Skippy juga ikut Para anggota Sapta Siaga tertawa geli Mereka
digiring Nabber ternyata anjing penjaga yang te pingkal-pingkal. Puas sekali rasanya, berhasil
sangat waspada! memperdayai dua orang pencuri Kini kedua
"Ini benar-benar sudah keterlaluan I" tukas orang itu lari dengan kotak yang tidak ada isinya
Colin. ' Apa kata orang tua kita nanti, apabila lagi. Sedang medali-medali, semuanya aman
ketahuan bahwa kita tidak ada di rumah? Pasti dalam kantong Peter!
mereka akan bingung dan gelisah memikirkan
kita! Aku tidak mau tinggal di sini sepanjang
maiam?"
Colin meloncat bangkit, lalu melangkah pergi.
Tapi dengan segera Nabber mengejar. Disambar¬
nya lengan jas Colin, lalu ditariknya kembali ke
tempat anak-anak yang lain
' Percuma, Colin," kata Peter "Dia sudah terlatih
untuk melakukan tugas begitu. Kalau kita mas'h
tetap berusaha lari, nanti digigit olehnya."
"Yah — pokoknya medali medali itu kini sudah
berpindah ke kantong Peter!" kata Pam dengan
tiba-tsba, sambil tertawa. ' Kedua orang tadi cuma
mendapat kotak yang tidak ada isinya. Peter pintar
sekal — menyuruh aku pura-pura ketakutan!
Untung saja mereka tidak melihat perbuatan kita
tadi!"
' Apa maksudmu?" tanya Janet heran.
Peter mengeluarkan sebuah medali dari kan¬
tongnya. Sambil tertawa diangkatnya tanda jasa
itu, sehingga diterangi cahaya bulan.

78 79
X Rupanya a waspada, menunggu tanda ada yang
mau melarikan diri. Sekali, ketika Peter berdiri
sebentar karena badannya terasa pegal, anjing
besar itu dengan segera datang menghampiri
samb I menggeram dan memamerkan taring yang
LAGI-LAGI SUSI runcing runcing. Jelas bahwa anak-anak mustahil
b'sa Sari. Baru bergerak sedikit saja, pasti sudah
dikejar oleh Nabber.
"Sudahlah, Nabber," kata Colin. "Kami
Anak-anak duduk di tengah pakis yang tumbuh
memang tidak berniat minggat — karena toh tidak
subur di situ Skippy berbaring di sisi Peter dan
ada gunanya. Lebih baik kau tidur saja!"
Janet Tak lama kemud an kedua anak itu senang
merasakan kehangatan tubuh anjing itu, karena • Tapi anjing herder itu tidak bermaksud tidur.
ang n malam mulai bertiup. Dinginnya menusuk Biar disuruh menunggu semalaman sedikit pun ia
tulang tidak akan memicingkan mata. Tapi Sk ppy
berpendapat lain. Anjing kecil itu merasa capek
"Hshh — aku kedinginan!" keluh Pam.
dan bingung. Ada sesuatu yang tidak beres di situ
Sebaiknya kita duduk berdempet-dempet,"
— tapi ia tidak bisa berbuat apa apa. Skippy
usul Colin. "Yang perempuan di tengah, sedang
mendesah. Tahu-tahu matanya sudah terpejam.
kami yang laki-laki di sebelah luar. Dengan begitu
Tapi segera nyalang kembali, ketika ada seekor
angin tak terasa dingin."
kelinci nekat keluar dari liangnya dan mengendus-
"Terima kas h. Colin," kata anak-anak perempu¬
endus anak-anak yang duduk berkerumun di situ.
an. Mereka lantas duduk saling berdekatan. Peter
memangku Skippy, supaya bisa merasakan keha¬ ' Kedua orang itu pasti b sa melarikan diri,"
ngatan tubuhnya. keluh Peter. ' Besok pagi jika anjing herder ini
"Badanmu enak hangat, Skip," kata Peter. 'Kau pergi, mereka pasti sudah jauh sekali!"
harus berpindah-pindah, agar semuanya bisa ikut "Aku ingin tahu, kapan mereka akan menyadari
menikmati kehangatan tubuhmu " bahwa kotak yang mereka bawa sebenarnya
Nabber, anjing herder yang ditugaskan menjaga kosong * kata Pam. ' Aku mg n melihat tampang
di situ, tidak banyak memperhatikan mereka. mereka saat itu. Pasti lucu sekali1"
Anjing itu duduk membelakang* anak-anak, "Tapi mudah mudahan saja tidak terlalu cepat
seolah-olah menunggu tuannya datang kembali. mereka menyadari hal itu," kata Janet. "Sebab
Tapi begitu anak anak bergerak sedikit saja, setelah itu mereka pasti buru-buru kembali ke sini
telinga Nabber langsung bergerak ke belakang. untuk menanyakan ke mana medali-medali itu!"

80 81
"Wah, gawat juga jika itu terjadi, kata Peter kan. Awas! Jangan bergerak! ' Skippy mendeng¬
sambil meluruskan duduknya. 'Sama sekali tak king. Anak-anak heran. Apa sebabnya Skippy
terpikir olehku, mereka bisa kembali. Aduh mendengking dan bukan menggeram?
kalau begitu kita perlu berjaga jaga. Skippy, kau Kemudian terdengar lagi bunyi lonceng. Ya_.
harus menggeram nanti, kalau mendengar tidak sa ah lagi, itu bunyi lonceng sepeda!
mereka datang iagi, ya' Anak-anak bergembira
Skippy menggonggong tanda mengerti, laiu Kalau yang datang itu ternyata orang yang
duduk tegak. Rasa mengantuknya tad^ lenyap sedang jalan-jalan naik sepeda, nanti kita berteriak
dengan seketika. kuat-kuat,' kata Peter. "Siapa tahu ia berhenti
Setengah jam berlalu — rasanya seperti dua mendengar teriakan kita. Lalu kita ceritakan apa
jam. Anak-anak semakin merasa kedinginan. Pam yang terjadi di sini."
menggigil terus, sehingga teman-temannya mem¬ "Tap bagaimana ia bisa menghadapi Nabber?"
protes. Mereka mengatakan ikut menggigil kare¬ tanya Pam. "K;ta perlu memperingatkannya agar
nanya hati-hati. Kasihan, apabila sampai d:qiqit
"Untung Peter mengingatkan kita, agar mem¬ Nabber!" a
bawa syal," kata Barbara. ' Sekarang setidak- "Wah betul juga — tak terpiki r olehku tadi," kata
tidaknya leher kita tetap hangat." Peter. Sialan! Ksta tidak boleh menyebabkan
"Syalku kubelitkan ke kaki," kata Janet. 'Rasa¬ sampai orang itu kena gigit."
nya dingin sekali seperti es."
Kegembiraan anak anak lenyap. Mereka mende¬
Tiba-tiba Nabber bangun Telinganya ditegak
ngarkan baik-baik. Mereka ingin tahu, semakin
kan. Skippy juga kut bangun
mendekatkah bunyi lonceng itu. Nah — itu d a
"He — anjing anjing ini rupanya mendengar
bunyinya lagi. Tapi — kedengarannya seperti
sesuatu," kata Colin. "Lihat saja telinga mereka!
sepasang^ Kalau begitu yang datang febh dari
Telingaku rasanya juga menegak — walau aku
seorang? Peter berpikir pikir. Mungkin ia bisa
belum mendengar apa-apa!"
berteriak melarang mereka datang lebih dekat.
Saat itu Nabber mulai menggeram geram. Tap: Lalu meminta mereka mengambil bantuan, serta
Skippy masih dam. Te dengar bunyi samar- menjelaskan tentang anjing herder yang menjaga
samar di kejauhan. Nabber menggeram lagi. di situ. Aduh, semuanya serba repot rasanya.
"Kedengarannya seperti bunyi lonceng
sepeda!' Kata Colin. "Siapa yang haik sepeda ke Kini terdengar suara-suara orang. Tapi suara
Hutan Bramley maiam malam beg m?" anak-anak, bukan orang dewasa! Aneh. Mau apa
Nabber menggeram lagi, lalu menoleh ke arah anak-anak keluyuran malam-malam begini di
anak anak. Pandangannya seolah-olah mengata tengah hutan?

82 83
Tiba-tiba Jack bergegas bangun sambil berte¬ Peter mendengarkan suara Susi dan Binki, yang
riak keras. makin lama makin mendekat Sama sekali tak
"Itu kan suara Susil" katanya. "Dan Binki! Pasti disangkanya bahwa ia akan pernah merasa
itu' mereka! senang mendengar suara Sus yang menjengkel¬
VMau apa mereka naik sepeda malam-malam di kan itu!
sini?" tanya Peter bingung. Susi dan B nki mendengar nama Susi dipanggil-
'Susi tahu kita merencanakan sesuatu malam panggil. Mereka membalas panggilan itu.
ini," kata Jack ' Kau tahu kan; adikku itu selalu ''Ya, kami datang! Kalsan di mana? Kenapa
ingin tahu segala galanya. Ya, ya Nabber — aku kal an malam-malam begini masih ada di sini? Ada
kan cuma berdiri saja, bukan mau minggat1 apa?"
Sudahlah, berbaringlah lagi! Nah — beg tu. Peter, "Kami di sini! Di sini!" seru anak-anak
kurasa Susi tadi membaca catatan dalam buku "KemanSah, songsong kami!" seru Susi "Atau
notesku Di situ kutulis tentang rencana kita akan sorotkan senter kalian. Di sini gelap sekaii."
kemari Dan ia sudah mengatakan, akan membun¬ "Awas Susi! Di sini ada anjing herder menjaga
tuti aku." kami. Hati hati!" seru Jack pada adiknya. "Jangan
Pokoknya, sekali ini aku past senang melihat datang terlalu dekat kemari!"
adikmu itu muncul, be sama Binki, temannya yang Kini nampak sorotan lentera sepeda Susi dan
konyol," kata Peter. ' Ya, kedengarannya itu Binki, yang bergerak semakin mendekat. Nabber
memang suara mereka. Yuk, kita panggil beramai- berdiri, la mulai menggeram lagi. Bulu tengkuknya
ramai!" tegak. Jack mengkhawatirkan keselamatan kedua
Suara mereka berkumandang dalam hutan yang anak perempuan yang datang itu.
gelap, memanggil-manggil nama Susi. Nabber "Jangan lebih dekat lagi!" serunya memperi¬
kaget kenapa anak-anak dengan tiba-tiba sa a ngatkan. "Kau dengar kataku, Susi? Berhentilah di
berteriak-teriak. Dipandangnya anak-anak dengan situ. Kalau tidak anjing ini pasti akan menyergap
bingung, la tidak tahu, apa yang harus dilakukan. nanti!"
Yah, pokoknya mereka tidak melarikan diri. Cuma "Anjing mana?" balas Susi berteriak. Tapi ;a
berteriak-teriak saja. Karenanya Nabber lantas menuruti permintaan Jack. la turun dan sepeda¬
berbaring lagi. Tapi Skippy semakin bersemangat! nya, lalu menyorotkan senter yang dibawanya ke
la juga mendengar suara Susi dan Binki. la arah para anggota Sapta S aga. ' Astaga,, di situ
langsung mengenali mereka. Anjing keci! itu lari kalian rupanya Kenapa duduk bergerombol
menyongsong Nabber memandang saja, tanpa begitu? Kalian pasti kedinginan!"
bermaksud mengejar. Skippy kan bukan anak- Binki ikut turun dari sepedanya, lalu hendak
anak. la tidak ditugaskan menjaga anjing! menuntunnya mendekati ketujuh anak yang

84 85
duduk di tanah. Seketika itu juga Nabber
menggeram dengan galak, lalu lari menyongsong dalam waktu singkat mereka akan muncul di sini
sambil memamerkan taring. Blnki tertegun ke¬ Susi bisa bertindak normal, kalau ia mau!"
takutan. Anak-anak mendengarkan suara Susi dan Binki,
'Jangan bergerak!" seru Peter. Tapi tanpa yang makin lama makin menjauh. Beberapa kali
seruan itu pun B nki sudah diam seperti bingung. mas h terdengar dering lonceng sepeda mereka.
Ada apa sih?" seru Susi. "Apa sebabnya anjing Setelah tu sunyi lagi. Skippy mendengking pelan,
besar itu menjaga kalian? Apa yang terjadi tad ?" lalu merebahkan diri kembali ke tanah
"Tak sempat menceritakannya sekarang!" balas "Jangan sedih. Skip!" kata Peter sambil
Jack "Tapi kalian bisa menolong kami. Tolong mengelus-elus kepala anjingnya itu. "Kelihatan¬
beritahukan pada polisi bahwa kami ada d sini, nya kita tidak usah duduk terus di sini semalaman!
dan kami tidak bisa lari karena dijaga anjing herder Mudah-mudahan saja Nabber nanti tidak menye
ini. Mungkin pula mereka kenal seorang pawang rang polisi yang datang. Anjing kayak dia, lebih
anj ng1 Minta pada mereka agar mengajak orang baik diajak berkawan daripada dimusuhi!"
itu ke sini,, supaya bisa menangani anjing gaiak ini! Setelah Susi dan Binki pergi, Nabber berbaring
Untung kalian datang menyusul. Sekaii ini aku lagi, la mendesah, seperti hendak mengatakan,
senang bahwa kaiian selalu mau tahu urusan 'Merepotkan sekali anak-anak ini! Bayangkan, aku
kami!" harus menjaga mereka berjam-jam!'
"Kalau ngomong jangan seenaknya,, ya!" tukas "Jangan sedih, Nabber!" kata Colin. "Malam ini
Binki. ia bergerak hendak mendekat. Tapi Nabber pasti akan berakhir juga. Mungkin bahkan lebih
langsung mengg'eram dengan galak. Binki terpe¬ cepat dari sangkaanmu sekarang!"
kik ketakutan, lalu bergegas mundur kembali. Nabber mendengarkan omongan Colin sambil
Sk»ppy mendengk ng sedih. Ia memang sedih, berbaring. Setelah itu ia menguap, lalu duduk
karena sadar tubuhnya kecil. Pasti takkan mampu membelakangi anak-anak.
berkelahi dan mengalahkan anjing herder bertu¬ "Kelihatan jelas, kita in dianggap remeh
buh besar yang menjaga mereka. olehnya.' kata Janet. Tapi biar dia galak, aku
"Jack?" seru Susi lagi. ' Akan kami iakukan senang padanya. He, kita menyanyi saja sekarang,
permsntaanmu itu secepat mungkin. Nah sampai supaya agak gembira rasanya."
nanti!" Anak anak lantas bernyanyi dengan suara
Ah — ternyata Susi b isa juga bersikap normal,
lantang. Nabber semakin bingung melihat tingkah
kata Colm tercengang. ' Selama ini kusangka dia
laku mereka. Anjing itu mendongak, lalu melo¬
nomor satu kekonyolannya di dunia!"
long. Seolah olah ingin ikut nyanyi. Anak anak
' Ah, adikku itu sebenarnya baik,' kata Jack !a
kaget, lalu tertawa terpmgk»I-pmg'k»j!. Mereka
past akan langsung melapor ke pol si, sehingga berhenti menyanyi

86 87
"Sekarang kita pasang tel nga beik-baik," kata XI
Peter. "Mestinya sebentar lagi polisi datang. Nah
— apa itu?! Aku mendengar bunyi mobil. HORE!"

NABBER DIRINGKUS

Ternyata yang datang tu memang mobil. Mobil


besar, ka au ditilik dar bunyinya. Lampu sorotnya
yang besar menerangi hutan.
Mobil itu berhenti di tempat Susi dan Binki tadi
berdiri dengan sepeda mereka
He? Anak-anak' ' Terdengar suara lantang
berseru dari dalam kendaraan itu. Kalian masih
ada di situ?"
"Ya jawab Peter, "tapi kami tidak berani
bergerak, karena dijaga anjing herder. Anda tidak
mendengar gonggongannya7
Begitu mesin mobil dimatikan, barulah polis
mendengar Nabber menggonggong. Bunyinya
sangat nyaring, menggema dalam hutan.
Tiba-tiba datang lagi sebuah mobil Sebuah
kombt berwarna gelap. Kombi itu berhenti di
belakang mobil polisi
' Itu kan mobil polssi! ' kata Jack bergairah.
"Wah, hebat! Sapta Siaga diselamatkan polisi
Astaga — apa itu? '
Dari arah belakang mobil kombi terdengar bunyi
ribut-ribut. Saat tu juga Nabber ikut ribut la lar
mengelilingi anak anak yang masih duduk di
tanah, sambi menggonggong dan menggeram-

88 89
geram dengan galak. Skippy ikut-ikut menggong¬ "la takkan apa-apa, jika tidak melawan,' jawab
gong. orang yang memegang tali kendali kedua anjing
"Mestinya aku ini sedang bermimpi, kata besar itu. "Dan jaga jangan sampai anjing spani!
Barbara sambil menggosok-gosok mata. "Tak kalian itu Sari! Kalian juga jangan berkutik
mungkin ini benar benar terjadi!" sementara kedua anjingku menjalankan .tugas
Tapi kejadian itu benar-benar sedang mereka mereka."
alami. Petugas-petugas polis berloncatan keluar Janet menyambar Skippy yang gemetar seluruh
dari mob I pertama, lalu menghampiri anak-anak tubuhnya karena tegang. Dikepitnya anjing kecil
Nabber langsung menggeram lagi, sambil menun stu di antara lututnya, supaya jangan sampat bisa
jukkan taring. ari Tapi sebetulnya Janet tidak perlu cemas.
' Awas! Jika Anda mendekat terus, ia past Skippy memang t dak bermaksud mencampuri
menyerang1 seru Colin. "la disuruh menjaga urusan anjing anjing yang jauh lebih besar
daripada dirinya itu.
kami di sini sampai pagi."
Kedua polisi yang datang tertegun mendengar¬ Ketujuh anak tu takkan bisa melupakan peris¬
nya. Seorang dari mereka berseru ke arah mobil tiwa yang terjadi selama beberapa menit setelah
kombi. itu Mereka belum pernah melihat pawang anjing
Di sini ada anjing herder, Harris! la harus beraksi. !a serta anjing-anjing asuhannya sudah
diringkus dulu, sebelum kita bisa bertindak lebih saling mengerti. Kedua anjing polisi itu seakan-
lanjut. Keluarkan kedua anjingmu* ' akan sudah bisa menebak p kiran tuan mereka,
' Wah — polisi membawa dua ekor anjing sebelum pawang anjing mengucapkan aba aba.
herder!" kata George asyik. "Bukan main, ada "Aku akan melepaskan anjing-anjingku seka
tontonan rama sekarang!" rang/ seru pawang anjing itu pada para anggota
Sapta S aga. "Kalian jangan sekal -sekali menjerit,
Seorang laki-laki muncul dari dalam mobil
atau berteriak. Kedua anjing Ini takkan menggang
kombi. la memegang tali kendali dua ekor anjing
herder yang besar-besar. Kedua binatang itu gu kalian! Mereka hanya akan meringkus anjing,
herder tu, lalu menggiringnya ke tempatku,"
menggonggong samb I menarik-narik tali kendali.
Ketka seekor diantaranya mengendus bau Sambil membisu, anak-anak memperhatikan
Nabber, ia mengge am. Galak sekali kedengaran¬ adegan yang berlangsung dengan diterangi
nya menyebabkan hati anak-anak berdebar keras. lampu-lampu mobil. Mereka melihat kedua anjii g
' Mereka kan tidak d suruh menyerang polisi dengan pelan-pelan mendekati tempat
Nabber?" seru Janet cemas. "Nabber sebetulnya mereka duduk. Mata mereka menatap Nabber
bukan anjing jahat! la cuma mematuhi per ntah yang sementara itu merunduk di balik sebatang
tuannya saja. Jangan sampai a cedera*" pohon besar. Lidah Nabber terjulur ke luar, sedang

90 91
matanya berkliat-kilat kena sinar lampu, la mulai
menggeram, melihat kedua anjing yang mende¬
kati dirinya.
'Ringkus dia*" seru pawang anjing itu. ' Sasha
— SEKARANG!"

Beg tu kata sekarang' terdengar, seketika itu


juga anjing polisi yang be nama Sasha menerjang
ke depan, lalu berkelit ke samping. Tahu-tahu ia
sudah ada di belakang Nabber, yang kaget karena
tak menduganya sama sekali.
"Sekarang kau, Vanya! seru pawang anjing
lagi Anjing polisi yang kedua maju menghadapi
Nabber, siap untuk mengejar apabila anjing
herder itu hendak lari. Nabber masih berusaha
menyingkir sambil memperlihatkan taring. Tahu-
tahu a meloncat melewati ari ing yang mengha¬
dapinya, lalu menghilang dalam hutan
''KEJAR!' seru pawang anjing. Terdengar bunyi
pergumulan dalam semak pakis Kemudian
Nabber kelihatan lagi, la lari menuju ke tempat
anak anak, melompat fewat kepala mereka —
d susul oleh Sasha dan Vanya yang juga seperti
melayang ds atas kepala anak anak. Janet, Pam
dan Barbara ketakutan. Tapi Peter serta kawan-
kawannya asyik melihat tontonan seru itu.
"Kayak di sirkus saja," bisik Peter pada Jack,
sementara mereka memperhatikan ketiga anjing
yang berkejar kejaran dengan ramai. Sasha dan
Vanya sibuk mengejar Nabber. Kadang kadang
mereka menghilang sebentar ke dalam hutan. Tapi
selalu kembali lag mendatangi tuan mereka yang
sekali-sekaii menyerukan aba aba

92 93
Tiba tiba Sasha menerpa Nabber dan belakang, — apa sebabnya kalian berada di sini malam
lalu mengg git tengkuknya, Nabber melolong, la malam, dijaga anjing herder itu? Anjing siapa
berusaha membebaskan diri. Setelah itu ia dia?"
mendengking dengking kesakitan. Sedih sekali Ketika sudah masuk ke dalam polisi, para
kedengarannya. anggota Sapta Siaga mulai bercerita. Tentang
"Ya, bagus! Sekarang lepaskan, Sasha!" kata medali-medali yang hilang dicuri orang dar
pawang ' Giring dia kemari. Lepaskan, kataku! la rumah Jendral Banksome, lalu tentang orang
takkan melarikan diri lagi. Nabber — itu kan «L. bernama Tom Smith yang bercerita pada mereka
namamu? Kemari, Nabber! Kesini, anjing manis!" bahwa medali-medali itu disembunyikan dalam
lubang pada sebatang pohon. Tap: lubang itu
Anak-anak tercengang ketika melihat Nabber
sangat sempit, sehingga tangannya tidak bisa
yang galak itu mematuhi panggilan pawang, la
dirogohkan ke dalam. Lalu para anggota Sapta
mendekat dengan kepala tertunduk. Kakinya yang
S aga mendapat gagasan untuk datang ke Hutan
satu agak pincang, la digiring oleh Sasha dan
Bramiey karena ingin menemukan medali-medali
Vanya, yang meng bas-ngibaskan ekor dengan
itu. Tap kemudian mengalam kesulitan besar.
sikap menang.
Pawang anjing menepuk-nepuk kepala Nabber, Petugas polisi mendengarkan cerita mereka
mengelus telinganya — lalu menggelitik perut tanpa memotong sedikit pun. Setelah anak anak
anjing itu, ketika Nabber merebahkan diri dan • I selesa bercerita barulah ia bertanya
berbaring telentang keasy kan. Sasha dan Vanya ' Kalian tahu nama kedua orang itu, dan
berdiri memperhatikan, menunggu giliran dielus- bagaimana rupa mereka?" katanya "Kurasa
elus dan dipuji, mereka itulah kedua penjahat yang kami cari-cari
' Bukan main!" kata George sambil menghem¬ selama ini, karena melakukan pencurian dan
buskan napas lega. "Aku kepingin bisa mengajar pembongkaran di rumah orang!"
anj ng kayak begitu! Kalau aku besar nanti, aku "Yah — yang satu mengaku bernama Tom
ngin berlatih menjadi pawang anjing." Smith," kata Peter, "sedang yang satu lagi olehnya
Seorang petugas polisi menghampiri mereka. dipanggil dengan sebutan Wiiy.. " ia tertegun.
"Nah, pertunjukan sudah selesai sekarang. Saat itu mobil sedang melewati sebuah resto an
Masuklah ke dalam mobil! Berdesak-desak sedikit, kecil. Peter menarik lengan petugas polisi itu.
tidak apa Kami antarkan kalian pulang " katanya. ' Hentikan mobil. Pak!" katanya "Kurasa itu dia
"Kedua anak pe empuan yang tadi datang untuk Tom Smith yang lari keluar dari restoran stu. Dan
melaporkan kesulitan kalian, pasti senang jika yang mengejarnya, dialah yang bernama Wily.
mengetahui bahwa kalian selamat. Dan kurasa Kelihatannya Wily berteriak teriak. Rupanya
begitu pula halnya dengan orang tua kalian. Tapi mereka bertengkar — tentang medali-medali!"

94 95
Petugas polisi itu kaget karena tahu-tahu Peter Nabber sangat bergembira melihat tuannya
tertawa. Sebetulnya tidak aneh — karena medali- muncul kembali. Sedang Wily tercengang melihat
medali yang dipertengkarkan kedua penjahat itu anjingnya ada dalam mobil polisi
ada dalam kantong Peter! Tapi hal itu tidak 'Aku pasti sedang m mpi saat ini!" katanya.
diketahui polisi — atau tepatnya, belum! Peter "Ya, pasti sedang mimp . Kau tadi kan kutinggal¬
bermaksud agar Colin yang secara pribadi kan dalam hutan bersama anak-anak ifu, Nabber;
menyerahkan tanda tanda jasa itu langsung pada Kenapa tahu-tahu ada dalam mobil polisi? Ya,
Jendral B anksome. Karena Colin yang berjanji pasti aku sedang mimpi sekarang!'
hendak menemukannya kembali. Kedua mobil polisi itu meluncur dengan cepat
menuju desa, lalu berhenti pada suatu pojok jalan.
Mobil polisi d perlambat jalannya lalu dihenti "Sekarang kalian turun," kata petugas po isi.
kan dekat Tom Smsth dan Wily. Tom nampak sibuk ' Sudah waktunya kalian tidur. Bilang pada orang
mengelakkan diri dari kejaran temannya semen tua kalian, mereka tidak perlu cemas* Kami puas
tara mereka berdua berteriak teriak dengan atas bantuan kalian malam ini. Mudah-mudahan
marah. medali medali Jendral Branksome akan kami
temukan nanti dalam kantong Tom Sm th!"
Mobil kombi polisi yang berjalan di depan
Petugas polisi itu takkan mungkin bisa menemu¬
melihat bahwa mobil yang satu berhenti» lalu ikut
kan tanda-tanda jasa itu, karena saat itu ada dalam
berhenti pula dan kemudian dimundurkan. Polisi
kantong Peter! la bertekat, hanya Colin sa alah
yang bersama sama dengan para anggota Sapta
yang berhak mengembatkan pada pemiliknya
Siaga bergegas keluar dari mobil, mendatangi
yang sah!
pengemudi mobil yang di depan.

"Kita tahan kedua orang itu» untuk diperiksa»"


katanya. "Cepatlah sedikit! Kurasa mereka itulah
kedua orang yang kita cari selama ini. Anjing
herder yang ada dalam mobilmu, milik salah
seorang dari mereka '

Tom Smith dan Wiiy kaget sekali ketika


tahu tahu ada dua petugas polisi bergegas
menghampiri mereka. Kedua penjahat itu digiring
ke mobil kombi, lalu dimasukkan ke situ. Mereka
ditempatkan di bagian belakang kendaraan,
bersama ketiga anjing herder.

96 97
XII Jack bercerita. Tentang pol si yang datang
dengan dua buah mobil, lalu bagaimana pawang
anjing dengan kedua anjing polisi yang diasuhnya
berhasil men nakkan Nabber yang galak.
"Aduh, kepingin sekali rasanya b sa ikut melihat
tadi!" kata Binki "Kalian anggota Sapta S aga,
KALIAN MEMANG BERJASA selalu mengalami kejadian yang asyik!"
SAPTA SIAGA! "Tapi sekali ini agak se am rasanya," kata Jack
4
terus-terang. ' Aku benar benar tidak tahu apa
Orang tua anak anak itu semua merasa lega, yang akan kami lakukan j ka kalian be dua tadi
ketika melihat mereka pulang dalam keadaan t dak muncuM O ya. Susi — dari mana kau tahu
selamat. Dan semuanya mengajukan pertanyaan kami pergi ke mana? Kau membaca catatan dalam
pertanyaan yang sama. notesku, ya? Kau tsdak boleh membaca catatan
"Ke mana kal an tadi, malam-malam begini? pribadi orang iain, Susi!"
Dan apa yang kal'an lakukan? Kalian jangan "Ya, aku tahu," kata Susi "Tapi aku ingin sekali
mengulangi perbuatan itu — kami sangat cemas mengetahuinya, karena aku merasa yakin kalian
memikirkan keselamatan kalian!" hendak melakukan sesuatu yang asyik. Laiu ketika
Susi ternyata juga sangat cemas, la menunggu- kulihat buku notesmu itu tergeletak di lantas, aku
nunggu, ditemani Binki Ketika akhirnya Jaek * tidak bisa iagi menahan diri. Kubaca catatan di
datang lewat pintu pekarangan depan, Susi situ, lalu aku menelepon B nki. Kuajak dia
bergembira sekali menyusul kalian dengan sepeda. Dan untung saja
"Itu dia datang!" serunya sambil bergegas ke hal itu kami lakukan!"
pintu depan. "Ternyata polisi tadi bertindak cepat ''Ya. memang," kata Jack mengakui. "Tapi
sekali, Binki*" walau dem»k an, perbuatan begitu tsdak patut,
"Ya," jawab Binki. "Tapi aku tadi ketakutan Susi!"
ketika kita masuk ke kantor polisi untuk melapor¬ Melihat Susi hendak membantah lagi, Jack
kan keadaan Sapta S aga yang tidak b sa pulang cepat cepat mengalihkan pembicaraan.
karena dijaga anjing herder. Aku bahkan merasa "Pokoknya, untung kal an berdua datang meno
yakin, polisi yang pertama-tama mendengar k long ketika kami berada dalam kesulitan. Aku tadi
laporan kita tidak mau percaya1 ’ takut sekali, ngeri d g git anjing herder yang galak
"Jack* Polisikah yang menyelamatkan kalian?" itu "
seru Susi. Jack kaget sekali, ketika tahu-tahu Keesokan paginya seluruh anggota Sapta Siaga
adiknya itu merangkulnya. "Aku tadi gel sah d panggil ke kantor polisi. Di sana mereka disuruh
sekali!" kata Susi. 'Apakah yang terjadi?" menceritakan pengalaman mereka sekali lagi

98 99
"Masih ada lagi yang ingin kuketahui," kata Peter berhasil meyakinkan bahwa hal itu tidak
salah seorang petugas polssi, ketika anak anak apa-apa. Tapi ketika t ba saatnya mengembalikan
selesai bercerita. 'Aku ingin tahu, di mana medaii-medati itu pada Jendrat Branksome, Colm
medali-medali itu sekarang* Kam sudah mengge¬ mulai gelisah lagi.
ledah isi kantong kedua penjahat itu, tapi ternyata "Bagaimana caraku menjelaskan urusan ini
tidak ada. Mereka sendiri juga b ngung ka ena nanti?" katanya daiam hati. "Pasti bicaraku
tidak tahu ke mana perginya. Tom Smith kacau-balau. Ah lebih ba k langsung saja kuserah¬
mengeluarkan kotak kulit itu dari kantongnya tap * kan padanya tanpa banyak bicara!"
ket ka d buka ternyata medali-medali sudah tidak Colin pergi ke rumah Jendral Branksome la
ada. Kotak itu kosong!" masuk lewat depan. Diketuknya pintu dengan
"Aneh," kata Peter dengan tampang serius. sepan. Emma datang membukakan.
Janet mengangguk "Ah — kau rupanya Colin," kata wanita itu.
"Benar-benar aja b," kata Barbara dan Pam "Masuklah! Polisi juga ada di sini, tapi sebentar
serempak, sambil menahan agar jangan tertawa. lagi mereka pasti sudah pergi lagi."
"Luar b asa!" kata George dari Jack "Polisi? Wah, ka au begitu lain kali saia aku
' Aku ingin tahu ke mana larinya medali medali datang," kata Colin ketakutan. Tapi Emma sudah
tu," kata Colin sambil mengerutkan kening. mendorongnya masuk ke kamar duduk. Colin
Teman-temannya meringis. Mereka kagum meii- * melihat Jendral Branksome ada di situ, serta
hatnya. Colin tahan tidak tertawa Padahal mereka kedua petugas polisi yang datang menyelamatkan
tahu tanda tanda asa stu ada dalam kantongnya, Sapta Siaga malam sebelumnya.
terbungkus rapi dalam kertas Peter menyerahkan ' Ini — anak sebelah rumah ingin bertamu," kata
medali-medali itu padanya se;am yang lalu, Emma sambil mendorong Cohn ke depan. Jendral
sambil mengatakan bahwa cuma Colin yang Branksome menatapnya dengan wajah berseri-
berhak mengembalikan pada Jendraf Branksome, seri.
karena ia sudah berjanji. Colin agak sangsi ' Selamat pagi, Colin," sapanya. "Ada kabar
mengenainya. baru' Kedua petugas polisi ini datang untuk
"Kau yakin tidak akan apa apa apabila aku yang „ mengembalikan kotak medaliku yang berhassl
mengembal kan tanda tanda jasa ini, dan bukan ditemukan — dan mereka berharap akan berhas l
pol si yang melakukannya?" katanya. "Apakah pula menemukan medali-medali itu. Nah, bagai¬
polisi nanti tidak marah? Soalnya, aku tidak mg n mana pendapatmu?"
Jendral terpaksa menyerahkan hadiah uang ' Maaf Jendral — saat ini kami sama sekali tidak
sebanyak itu, yang kita tahu pasti akan membe tahu di mana medali-medali itu berada," sela satu
bani dirinya!" di antara kedua petugas polisi itu dengan tergesa

100 101
gesa. Setelah itu ia memandang Colin. "Mungkn menepati janjinya1 Memang begitulah watak anak
kau bisa menjelaskan pada Jendral Branksome, ini Dan dia yang akan menerima hadiah itu. Lima
bahwa harapan sebetulnya sangat tip s. Cuma puluh pound!"
menurut perkiraan kami, ia pasti ingin mempero¬ "Terima kasih. Pak'— tapi itu tidak perlu,' kata
leh kotak §ni kembali, walau di dalamnya tidak ada Colin bergegas menolak. "Sungguh, tidak usah.
apa apa." Pak! Kami tidak menginginkan hadiah itu. Oleh
"Colin ini berjanji bahwa ia akan mengemba i- sebab itulah saya disuruh kawan-kawan mengem¬
kan medali-medaliku," kata Jendral, dengan balikan sendiri medali-medali ini — supaya Anda
wajah masih berseri-seri ' Dan aku percaya ia tidak usah mengeluarkan uang sebanyak itu. Bisa
pasti akan menepati janji. Anak seperti dia past menemukannya kembali, kami sudah cukup puas.
takkan memungkiri janji, la memang anak baik. Pak!"
Tinggalnya di rumah sebelah." Kedua petugas polisi itu menatap Colin sambil
' Bolehkah saya melihat kotak itu sebenta~? membisu. Tadi mereka sudah senang, karena
tanya Colin dengan serius. Jendral mengambil setidak-tidaknya bisa mengembalikan kotak
kotak yang kosong itu lalu menyodorkannya pada medali, biar dalam keadaan kosong. Tapi kini —
Colin. Colin membuka kotak itu. Kemudian ia anak itu mengembalikan medali-medali yang
merogoh ke dalam kantong. Dikeluarkannya hilang»
bungkusan yang berisi medali medais. D bukanya
'Eh — kami perlu mengajukan beberapa
bungkusan itu lalu diletakkannya medali-medali
pertanyaan. Nak," kata satu dan mereka. "Per
yang ada di dalamnya satu per satu ke dalam
tanyaan pe tama — dari mana kalian mendapat
kotak.
medali-medali ini7 Kami sudah mencari ke
Kedua petugas pol si itu tercengang. Dengan mana-mana, tapi tak berhasil.”
mata terbe alak mereka menatap Colin. Mereka
"Medali medaii ini ada dalam lubang pada
tidak b sa mengatakan apa apa» Itu kan —
sebatang pohon. Pak," kata Colin.
medali-medali yang hilang. Keduanya merasa
"0 ya? Dan yang meletakkannya ke situ —
seperti sedang bermmpt saat itu.
kalian?" tanya petugas itu.
Jendral Branksome juga menatap Colin, tapi
"Wah bukan kami — melainkan W ly,' kata Colin
sambil tersenyum gembira. Wajahnya yang sudah *
lagi. "Tangannya kan langsing Pak!"
penuh kerut nampak menjadi muda kembali
dengan seketika. Sementara itu kotak medali sudah diletakkan
' Nah — apa kataku tadi?!" katanya pada kedua kembali o!eh Jendral Branksome ke tempatnya
petugas polisi yang masih tercengang. "Dari yang semula, di atas pediangan. Setelah itu ia
semula aku sudah yakin, anak ini past; akan pergi ke pintu, lalu berseru memanggil-manggil

102 103
! ada jalan'," kata temannya. "Dan anak itu jelas
ingin sekali menolong Jendral Branksome!"
Sepanjang hari Jendral itu bergembira terus.
Beru ang kali dimintanya Colin meneer takan
pengalamannya bersama para anggota Sapta
Siaga.
Setelah Colin pulang, berulang kali puia ia
11 dipuji-puji oleh Jendral di depan Emma.
"Aku harus memikirkan, apa yang bisa kuha-
diahkan pada anak itu — dan juga pada
teman-temannya,' kata Jendral. "Soalnya,
mereka menolak menerima hadiahku yang lima
puluh pound itu! Mereka bertujuh — ditambah dua
anak perempuan yang ikut membantu! Lalu masih
ada pula seekor anjing...."
"EMMA ! Tolong hadangkan kue-kue dan "Ah Skppy maksud Jendral," kata Emma
minuman untuk para tamuku. Emma, medali- "Begini sajalah! Apakah yang paling Anda
medaliku sudah kembali*" » bangga banggakan yang paling Anda sayangi?"
Kedua petugas pol si tidak bisa lama-lama di "Tentu saja medali medaliku!" kata Jendral
situ, karena masih harus melanjutkan tugas. ' Nah, itu ah i Kalau begitu, kenapa Anda tidak
Mereka minta diri pada Jendral. Col n ditepuk- menganugerahkan medali-medali pula pada anak-
tepuk punggungnya. Setelah itu mereka keluar. anak itu? Yang kecil saja sudah cukup, dengan
' Kenapa anak itu tidak melapor dulu pada kita?" tulisan nama mereka pada satu sisi lalu dibaliknya
kata petugas yang satu dengan bingung. tertulis kata-kata "UNTUK KETABAHANMU"
'Ah, tidak," bantah temannya. 'Kurasa Mereka kan benar benar tabah*"
memang sudah sepatutnya bahwa ia langsung "Emma, kau memang hebat," kata Jendral
mengembalikan medali medali itu sendiri pada senang. "Tentu saja itulah hadiah yang tepat
Jendral Soalnya, ia kan sudah berjanji)" untuk mereka. Medali tanda asal Aku akan minta
"Aneh beran sekali ia berjanji — padahal tak ijin pada mereka, untuk ikut menghadiri rapat yang
mungkin ia tahu bahwa usahanya mencari berkut. Pada kesempatan itu akan kuserahkan
akhirnya berhasil juga'" medali tanda penghargaan, dan kusematkan
' Yah — kau tentunya juga mengenal peribahasa sendiri ke dada mereka' Hah — mereka pasti
yang mengatakan, "Dt mana ada kemauan di situ senang!"

104 105
Demikianlah, minggu berikutnya dilangsungkan
rapat istimewa dalam gudang. Rapat dipimpin
oleh Jendral Branksome. la menganugerahkan
sepuluh medali tanda jasa. Ya, sepuluh — karena
Susi dan Binki juga mendapat masing-masing
satu. Menurut Peter, itu sudah sepantasnya.
Tapi — kenapa sepuluh? Nanti dulu. Tujuh untuk
para anggota Sapta Siaga. Lalu dua untuk Susi dan
Binki. Jumlahnya sembilan. Jadi yang satu lagi?
"Guk«"
Ah, tentu saja. Medali yang kesepuluh adalah
untuk Skippy. Dan itu memang sudah sepantas¬
nya, karena Skippy pun ikut berjasa dalam
menemukan kembali medali-medal yang hilang
dicuri orang. Kesepuiuh-sepuluhnya memang
berhak dianugerahi tanda jasa!

TAMAT

Scanned book (sbook) ini hanya untuk pelestarian buku


dari kemusnah. n dan membiasakan anak-anak kita
membaca buku melalui komputer.

DILARANG MENGKOMERSILKAN atau


hidup anda mengalami ketidakbahagiaan.

BBSC

106

Anda mungkin juga menyukai