PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Keputusan Menteri PAN Nomor 81 Tahun 1995 tentang Sendi-Sendi
Pelayanan Prima yaitu adanya kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan,
keterbukaan, efisien, ekonomis dan tepat waktu . Untuk dapat mewujudkan pelayanan
prima tersebut diperlukan adanya pedoman tentang kejelasan sistem atau prosedur dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan prosedur yang jelas, bagi pihak-pihak
yang berkepentingan akan lebih mudah melakukan kontrol atau pengawasan.
Sekolah merupakan lembaga terdepan dari organisasi pemerintah atau publik yang
mempunyai tugas utama memberikan pelayanan bidang pendidikan kepada masyarakat
dituntut juga dapat memberikan pelayanan prima . Bentuk Pelayanan ini dapat dirasakan
baik langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat adalah proses pembelajaran
terhadap peserta didik. Hasil jasa pelayanan ini memang tidak dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat dalam waktu yang relatif singkat tetapi membutuhkan waktu yang
panjang selama siswa menempuh pendidikan di tingkat satuan pendidkan yang mereka
ikuti.
Proses pembelajaran yang berkualitas akan memberikan dampak pada hasil yang
berkualitas pula. Bentuk dari hasil pelayanan prima pada bidang pendidikan dilihat dari
kualitas hasil pembelajaran disuatu lembaga pendidikan ( sekolah). Ada tiga ranah yang
harus dicapai dalam setiap pembelajaran yaitu pengetahuan (knowledge), ketrampilan
(skill) dan sikap (attitude).
Proses pembelajaran wajib memenuhi standar proses untuk pendidikan dasar dan
menengah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41
tahun 2007 standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanakan proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran dan pengawasan proses
pembelajaran. Keempat kegiatan itu menjadi satu kesatuan proses pembelajaran yang
saling mendukung satu dengan yang lain. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Komponen ini merupakan segitiga emas keberhasilan proses pembelajaran.
Perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran akan berjalan efektif dan efesien
apabila pelaksanaan kepengawasan proses pembelajaran oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah dilakukan dengan benar. Proses pembelajaran yang berjalan dengan
efektif dan efesien berdampak pada hasil proses pembelajaran. Dengan adanya
peningkatan hasil proses pembelajaran tersebut maka indikator adanya peningkatan
pelayanan bidang pendidikan.
Untuk menjamin semua komponen proses pembelajaran ini berjalan dengan
maksimal maka perlu penetapan prosedur kerja bagi guru, kepala sekolah dan pengawas
dalam pelaksanaan proses pembelajaran dalam bentuk standar Operasional Prosedur
(SOP)
B. Landasan Hukum
C. Ruang Lingkup
1. Prosedur Perencanaan Pembelajaran
2. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
3. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
4. Prosedur Pelaksanaan supervisi dan monitoring Pembelajaran
D. Tujuan
1. Dengan adanya SOP ini diharapkan dapat Meningkatkan hasil proses pembelajaran.
2. Dapat Meningkatkan Mutu Pelayanan bidang Pendidikan kepada masyarakat
E. Manfaat
1. Memberikan Prosedur Baku bagi Guru, Kepala sekolah, dan Pengawas dalam
pelaksanaan Proses Pembelajaran di RA Baitul Mukarrom Kasturi.
2. Sebagai acuan kontrol bagi pejabat kepala madrasah, dan pejabat diatasnya serta
masyarakat.
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
A. Pengertian
B. Ketentuan Umum
UMUM
1. Hari sekolah adalah hari efektif sesuai dengan kalender pendidikan RA Baitul
Mukarrom Kasturi.
2. Jam kerja sekolah adalah pukul 07.00 – 13.00 setiap hari, kecuali hari-hari yang
ditentukan berbeda.
3. Lingkungan sekolah adalah seluruh area sekolah dan jalan di depan sekolah.
4. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan pelaksanaan kurikulum, baik mata pelajaran,
muatan lokal, atau pengembangan diri. Baik dilaksanakan tatap muka di kelas, di luar
kelas, teori, praktik, maupun kegitan pendekatan lainnya.
5. Warga sekolah adalah guru, murid, orang tua murid, dan masyarakat yang peduli
dengan RA Baitul Mukarrom Kasturi.
6. Guru terdiri dari guru kelas, guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan pelatih
kegitan-kegiatan tertentu
GURU
1. Kehadiran guru
Guru hadir di sekolah setiap hari sekolah selama jam kerja sekolah, kecuali guru-
guru tertentu yang ditetapkan tersendiri.
Guru hadir selambat-lambatnya 10 menit sebelum jam tugasnya, dan pulang
secepat-cepatnya 10 menit setelah selesai tugasnya.
Setiap hari guru mengisi daftar kehadiran dan kepulangan.
Sebelum pulang, guru merapikan tempat kerjanya dan berpamitan dengan pimpinan
atau guru lainnya yang belum pulang.
Guru yang berhalangan hadir menyampaikan ijin melalui surat, telepon, atau SMS
ke nomor sekolah dan menitipkan tugas ke wali kelas atau guu lainnya.
Guru yang meninggalkan sekolah untuk sementara pada jam kerja mencatat dalam
buku “Data guru meninggalkan sekolah” dan berpamitan pimpinan atau guru yang
lain.
2. Kegiatan guru
Supervisi Akademik
Kepala Sekolah wajib merencakan supervisi akademik
Kepala Sekolah wajib melakukan supervisi akademik pembelajaran minimal 1 kali
dalam satu semester.
Secara berjenjang dan berkala Kepala sekolah melaporkan hasil supervisi kepada
pengawas dan pengawas melaporkan hasil supervisi kepada pejabat diatasnya.
Monitoring
Kepala Madrasah wajib merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
proses pembelajaran.
Kepala Madrasah Pendidikan wajib melakukan monitoring proses pembelajaran
minimal 1 kali selama triwulan.
Kepala Madrasah wajib melakukan koordinasi dengan Pengawas Sekolah dan
sebagai tindak lanjut monitoring dan evluasi.
Kegiatan Pembelajaran.
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan penugasannya.
Guru yang bertugas di pertemuan pertama memimpin siswa membaca doa dan surat
Al Fatihah.
Guru sudah berada di kelas atau tempat pembelajaran setidaknya lima menit
sebelum jam tugasnya.
Guru memasuki kelas atau tempat pembelajaran tidak harus menunggu guru
sebelumnya keluar atau mengakhiri pembelajaran.
Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, membca atau
menulis Basmalah di papan atau proyektor, kemudian Ice Breaking atau
peningkatan konsentrasi siswa.
Guru menyampaikan pembelajaran sesuai Rencana Pembelajaran, dan dengan
memperhatikan unsur PAIKEM.
Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdalah dan salam, dan khusus
pertemuan terakhir memimpin membaca surat Al Ashr.
Guru yang melaksanakan pembelajran di luar kelas termasuk olahraga, memulai
pembelajaran dari dalam kelas untuk mempersiapan peralatan dan semacamnya.
Kegiatan Non Pembelajaran
Guru mengerjakan persiapan, penilaian, dan administrasi pembelajaran di sekolah
pada jam kerja di tempat kerjanya masing-masing.
Tempat kerja guru/wali kelas di kelasnya masing-masing, guru dengan tugas khusus
di ruangnya masing-masing, sedangkan pimpinan dan guru lainnya di kantor.
Guru yang mendapat tugas untuk ke luar sekolah, harus berangkat dari sekolah dan
pulang ke sekolah bila masih pada jam kerja.
Waktu istirahat bagi guru lebih kurang satu jam dan dilaksanakan secara
kondisional menyesuaikan dengan pelaksanaan tugas masing-masing.
SISWA
Kehadiran Siswa
Pada hari Senin, siswa hadir selambat-lambatnya pukul 06.45 pada hari Senin, dan
pada hari lainnya pukul 07.00.
Siswa hadir mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan guru dan sesama
siswa putra dengan putra dan putri dengan putri.
Pada hari Senin, siswa yang hadir ketika Upacara Bendera berlangsung, tidak
diperkanankan masuk halaman sekolah terlebih dahulu. Dan diperbolehkan masuk
setelah upacara selesai.
Pada hari yang lain, siswa yang hadir ketika senam atau tadarrus sedang
berlangsung, dapat langsung bergabung dengan kegiatannya itu.
Siswa yang terlambat ditanyai terlebih dahulu sebab keterlambatannya dan dicatat
dalam buku “catatan keterlambatan siswa” oleh guru piket atau guru pada
pertemuan pertama di kelasnya.
Siswa yang masuk kelas atau tempat pembelajaran, ketika pembelajaran sudah
dimulai, dinyatakan terlambat dan berlaku sebagaimana ketentuan di atas.
Siswa terlambat yang sudah melalui proses sebagaimana di atas dapat diijinkan
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, kecuali dalam keadaan lain.
Kepulangan Siswa
Siswa pulang sebagaimana jadwal kegiatan pembelajaran yang telah diedarkan.
Kepulangan yang tidak sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran, akan
diberitahukan kepada siswa atau orang tua minimal sehari sebelumnya.
Dalam keadaan tertentu, kepulangan siswa yang tidak sesuai jadwal bersifat
mendadak, maka sekolah akan menelpon atau SMS kepada orang tua bagi siswa
yang membutuhkan penjemputan.
Siswa karena sebab tertentu, seperti sakit yang oleh sekolah perlu dipulangkan,
maka siswa akan diantar oleh guru atau dikonfirmasikan kepada orang tua untuk
dijemput.
Siswa yang dijemput karena ada keperluan untuk pulang atau untuk sementara,
harus minta ijin kepada wali kelas atau guru yang memberikan pembelajaran pada
saat itu, dan menjelaskan keperluannya.
Siswa berdoa dan membaca surat Al Ashr terlebih dahulu dengan dipimpin oleh
guru di dalam kelas atau di mushalla.
Siswa yang masih menunggu jemputan, harus menunggu di dalam lingkungan
sekolah.
Siswa yang diantar pulang oleh yang bukan biasanya menjemput, harus
memberitahukan kepada salah satu guru yang ada.
Para penjemput diperbolehkan masuk di halaman sekolah dengan kendaraan roda
duanya, bila dipandang tidak mengganggu.
Ketidakhadiran Siswa
Siswa diperbolehkan tidak hadir apabila benar-benar sakit atau keperluan keluarga
yang sangat penting, dan orang tua menyampaikan ijin secara langsung atau tertulis
ke pihak sekolah.
Siswa yang tidak hadir dan orang tua tidak menyampaikan ijin kepada sekolah,
dianggap alpha atau tidak hadir tanpa keterangan.
Siswa yang tidak hadir tiga hari berturut-turut tanpa ada keterangan, atau ada ijin
yang terlalu lama, pihak sekolah akan menghubungi orang tua/walinya untuk
konfirmasi.
Siswa sebgaimana diatas bila orang tua/wali tidak dapat dihubungi, setelah
dikonfirmasi beberapa kali dan tidak ada perkembangan, maka sekolah menganggap
oang tua telah mengambil kembali putranya.
Kegiatan Pembelajaran
Saat tanda masuk berbunyi siswa meninggalkan seluruh kegiatan bermain atau
lainnya dan langsung memasuki kelas atau tempat pembelajaran, dengan terlebih
dulu mengemasi alat permainannya dan mengembalikannya ke tempatnya.
Siswa memasuki kelas atau tempat pembelajaran dengan berpakaian seragam yang
lengkap dan rapi.
Dalam mengikuti pembelajaran siswa diharuskan :
1. Bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi
2. Menempati tempat yang telah diatur oleh guru
3. Menggunakan buku dan peralatan milik sendiri
4. Bila membutuhkan pinjam milik teman, maka minta ijin yang mempunyai
5. Dalam mengikuti pembelajaran siswa tidak diperbolehkan :
6. Membuat gaduh dan Mengganggu temannya
7. Membawa mainan, HP, atau semacamnya
8. Keluar dari tempat pembelajaran tanpa meminta ijin guru.
Istirahat dan bermain
Siswa istirahat dari kegiatan pembelajaran setelah dipersilakan oleh guru.
Pada waktu istirahat siswa diperbolehkan untuk bermain dihalaman, membeli
makanan dan minuman, membaca buku di perpustakaan, atau kegiatan lainnya di
luar kelas.
Pada waktu istirahat siswa tidak diperbolehkan keluar dari halaman sekolah,
kecuali setelah mendapatkan ijin dari guru.
Siswa tidak diperbolehkan bermain di dalam kelas atau ruang lainnya.
Selesai bermain, siswa mengemasi alat-alat permainannya dan mengembalikan di
tempatnya.
LAIN – LAIN
Dari ketentuan standar operasional prosedur ini memungkinkan dirumuskannya tata
tertib untuk setiap bagian yang membutuhkan adanya tata tertib khusus.
Hal-hal yangbelum tercantum dalam standar operasional prosuder ini akan diatur
kemudaian sebagai suplement atau perbaikan.
BAB III
REWARD AND PUNISHMEN
A. GURU
Guru yang melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan standar prosedur akan
mendapatkan penghargaan dalam bentuk insentif atau bentuk lainnya, sesuai dengan
tingkat dedikasinya.
Guru yang membimbing siswa dan berhasil mendapatkan kejuaraan akan mendapatkan
penghargaan dalam bentuk piagam, kenang-kenangan atau hadiah.
Guru yang melanggar standar prosedur akan dikenai sangsi berupa teguran,
pembinaan, dan pemberhentian.
B. SISWA
Siswa yang berprilaku sesuai dengan standar operasional, akan mendapatkan poin
penilaian yang include dalam penilaian raport.
Siswa yang mendapatkan prestasi akademik, baik di sekolah maupun di luar sekolah,
akan medapatkan penghargaan, berupa tanda penghargaan, surat keterangan, hadiah,
atau bentuk lain sesuai tingkat prestasinya.
Siswa yang melanggar standar operasional akan diberikan sangsi, berupa
peringatan, penjeraan, pembinaan bersama orang tua/wali, dan pengembalian kepada
orang tua/wali. Sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
BAB IV
PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini kami buat, agar dapat memberikan
manfaat dan ketertiban dalam pembelajaran di RA Baitul Mukarrom Kasturi. Apabila ada
kesalahan maka akan ditindak lanjuti dengan merevisi.
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt., yang telah mengaruniakan
sejumlah nikmat-Nya sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Reward and Punishment RA Baitul Mukarrom Kasturi Tahun Pelajaran
2023-2024.
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun sebagai acuan atau pedoman dalam
melaksanakan kegiatan akademik di lingkungan RA Baitul Mukarrom Kasturi Tahun
Pelajaran 2023-2024. Dalam penyusunan buku pedoman ini, penyusun dibantu oleh berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kiranya tepat bila mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya, dan berdoa semoga mendapat balasan berlipat dari Allah swt.
Sebagai pedomanyang berkenaan dengan kegiatan akademik satuan pendidikan,
insyaallah bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan akademik khususnya kepada peserta
didik di lingkungan RA Baitul Mukarrom Kasturi.
Namun demikian. tak ada gading yang tak retak,buku pedoman ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan
buku pedoman akademik berikutnya, senantiasa diharapkan.
Hormat kami,
Penyusun