Anda di halaman 1dari 7

SOP BUDIDAYA CABAI MERAH

No
.

Hari

Kegiatan

H-21

Penyemaian

H-14

Pengolahan Lahan

Keterangan

Varietas Kitty
Varietas Medusa
Varietas Gada
Galur Gada x Medusa
Galur Gada x Kitty
Tanah
dibajak

atau

dicangkuli hingga gembur,


kemudian

sisa-sisa

batu,

kaleng, plastik dan sampah


lainnya harus disingkirkan
dari areal penanaman.
Membuat
bedenganbedengan selebar 120 cm,
panjang 4 meter, jarak antar
bedengan 50 cm, jarak tanam
50 cm x 70 cm. Sebelum
bedengan
yang

telah

furadan

Pemupukan Dasar

dibentuk,
diolah

untuk

lahan
diberi

mencegah

serangan hama semut merah.


Setelah bedengan terbentuk,
bedengan dipupuk dengan
pupuk kandang yang telah
matang dengan dosis 125
kg/250

H-7

Pemulsaan

m2

sekaligus

dilakukan pengapuran.
Menggunakan mulsa hitam
perak
Warna

hitam

dari

mulsa

dapat menekan pertumbuhan


rumput-rumput
gulma.

liar

atau

Warna
dapat

perak

dari

mulsa

memantulkan

matahari

sinar

sehingga

dapat

mengurangi serangan hama


aphis, trips, dan tungau, serta
secara

tidak

langsung

menekan serangan penyakit


4

H-2

Pembuatan lubang
tanam

virus.
Mulsa

dilubangi

menggunakan kaleng bekas


yang telah diisi dengan arang
yang panas dengan jarak
tanam 50 cm x 70 cm.
Pembuatan lubang tanam

H-0

Penanaman

dilakukan pada sore hari.


Bibit yang ditanam berumur
sekitar 21 hari.
Sebelum menanam,
yang

masih

persemaian

bibit

ada

di

disiram

air

terlebih dahulu, agar bibit


mudah diambil dan tidak
merusak sistem perakaran.
Penanaman dilakukan pada
6

H+7

Pemasangan ajir

pagi atau sore hari.


Pemasangan

ajir

menggunakan

dari

bahan

bambu. Ajir dipasang dengan


cara ditancapkan pada setiap
lubang

tanam.

Batang

tanaman diikat ke ajir dengan


menggunakan

tali

rafia.

Pemasangan ajir bertujuan


agar tanaman tetap tegak dan

untuk menyangga tanaman


agar tidak roboh pada saat
Penyulaman

tanaman berbuah lebat.


Penyulaman
dilakukan
apabila ada tanaman cabai
yang

ditanam

mati.

Penyulaman dilakukan pada


waktu pagi hari. Bibit sisa
penanaman awal digunakan
sebagai pengganti tanaman
yang telah mati, bibit yang
digunakan untuk menyulam
juga dipilih bibit yang sama
agar pertumbuhannya dapat
7

H+14

Pewiwilan

seragam.
Pewiwilan perlu dilakukan
pada tunas yang tumbuh
pada ketiak yang berada
dibawah cabang utama dan
bunga pertama yang muncul

H+21

Pemupukan susulan I

Kondisiona

Pemeliharaan

pada cabang utama.


Urea 150 kg/Ha, SP-36 60
kg/Ha, KCL 100 kg/Ha.
Penyiangan
Roguing
Pengendalian OPT
Penyemprotan
Urea 80 kg/Ha, SP-36 110

10

H+42

Pemupukan susulan II

11

H+63

Pemupukan susulan III

kg/Ha, KCL 180 kg/Ha.


Urea 85 kg/Ha, SP-36 35

12

Persilangan

kg/Ha, KCL 65 kg/Ha.


Pada saat tanaman mulai

13

H+75

Panen

berbunga.
Dilakukan pada saat tanaman

berumur 2,5 5 bulan


Dilakukan pada pagi hari,

dengan cara dipetik bersama


dengan tangkainya.
Ciri buah siap panen yaitu
14

H+80

Pasca panen

berwarna merah hampir 80%


Penjemuran
Ekstraksi
Sortasi
Pengemasan

KEBUTUHAN BUDIDAYA
1. Pupuk
Susulan I
Urea = 150/45*100 = 335 kg/Ha = 8,37 kg/250 m2 = 16 gr/tan.
SP-36 = 60/36*100 = 170 kg/Ha = 4,25 kg/250 m2 = 8,5 gr/tan.
KCL= 100/60*100 = 166 kg/Ha = 4,15 kg/250 m2 = 8,3 gr/tan.
Susulan II
Urea = 80/45*100 = 178 kg/Ha = 4,45 kg/250 m2 = 8,9 gr/tan.
SP-36 = 110/36*100 = 833 kg/Ha = 20,8 kg/250 m2 = 41 gr/tan.
KCL = 180/60*100 = 300 kg/Ha = 7,5 kg/250 m2 = 15 gr/tan.
Susulan III
Urea = 85/45*100 = 188 kg/Ha = 4,7 kg/250 m2 = 9,4 gr/tan.
SP-36 = 35/36*100 = 97 kg/Ha = 2,4 kg/250 m2 = 4,85 gr/tan.
KCL = 65/60*100 = 108 kg/Ha = 2,7 kg/250 m2 = 5,4 gr/tan.
2. Lanjaran
Kebutuhan lanjaran yaitu 500 buah dengan panjang 1,5 meter.
3. Mulsa
Panjang bedengan yang dibutuhkan yaitu 122,5 meter (3,5 m x 35 bedengan).
4. Sungkup
Sungkup digunakan untuk menutup bunga pada saat selfing, sungkup yang
digunakan yaitu kertas minyak sebanyak 10 gulung dan 2 lem glukol besar
untuk melekatkan bagia-bagian sungkup.
5. Tali Px
Kebutuhan sebanyak 2 kg
6. Benang kasur
Kebutuhan sebanyak 2 gulung
7. Pestisida
Furadan 1 kg
Gandasil D 1 bungkus
Gandasil B 1 bungkus
Curracron 2 L (Kutu daun, thrips, ulat grayak)
Lebaycid 25 EC (Lalat buah)
Mankozeb 1 L (Bercak daun)
Dithane M45 2 kg (Antraknose, busuk buah, damping-off )
Derosal 60 WP
Antracol

Eugenol 5 botol (perangkap lalat buah)


8. Media semai
1:2:1 = pasir : tanah : pupuk kandang = 50:100:50 (kg)
9. Papan label (untuk bedengan)
Membedakan varietas dan galur agar tidak tercampur, papan label yang
dibutuhkan sebanyak 35 buah.
10. Alat dan bahan

Cangkul
Koret
Tugal
Sabit
Ember
Meteran
Sprayer
Gembor

Nampan
Kenco
Label mika
Gunting
Pinset
Petridish
Spidol permanent

Cutton bath

Keterangan :
Lebar bedengan 120 cm
Panjang bedengan 4 m
Jarak antar bedengan 50 cm
Jarak tanam 50 cm x 70 cm
Jumlah bedengan 35 bedeng
Total antar bedengan 35 bedeng
1,2 m x 35 bedeng = 42 m
0,5 m x 35 bedeng = 17,5 m
Lebar = 42 m + 17,5 m = 59,5 m
Luas lahan = p x l = 4 m x 59,5 m = 238 m 2 atau
250 m2.

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

BUDIDAYA CABAI MERAH

(Pemuliaan Terapan)

Ketua :
David Trio Wahyudi

Anggota :

Siti Nur Aini


Ruliana Umar
Amniyah
Fajar
Dwi
Prasetyo
Husnia Azlina
Rianti Latifah
Suci Ihsan
Tien Suhartini
Panji Pramono
Andalan Ahmad
Rudi Putama
Saifu Rohman
Rendy
Gozali
Bimayanta

Faqih
Amandana
Sisca Anggraeni
Anggi Arifandi
Malik Ibrohim
Samsul Arifin
Sofyan
Akhmad Fajar
Supri
Maharani Eka
Ismail Hasibuan
Heru Rakhmat
Dido Toriano
M. Zaini
Buyung Putra
Ahmad Mualif

Pembimbing :
Dwi Rahmawati SP, MP
Saiful Mukhlis
Yuli

PROGRAM STUDI TEKNIK


PRODUKSI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Anda mungkin juga menyukai