PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam
menciptakan sumber daya manusia bagi masa depan bangsa. Hal ini dapat kita
lihat bersama bagaimana peran pendidkan dalam membina dan membimbing
generasi bangsa yang mampu bersaing dalam arus globasisasi. Oleh karena itu
banyak para pakar pendidikan meneliti, dan mengembangkan pendidikan agar
sesuai dengan tuntutan zaman, tak terkecuali pendidikan Islam.
Pendidikan Islam sebagai suatu intitusi yang mengajarkan nilai-nilai
keislaman sebagai landasan keyakinan umat Islam itu sendiri. Pendidikan
Islam dewasa ini diharapkan untuk dapat membentuk peserta didik yang
mampu menyeimbangkan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum,
hal ini perlu dikaji terkait banyaknya pembaharuan Pendidikan Islam dari
segala lini, untuk menciptakan pendidikan Islam yang mampu menjadi
terobosan di era modern dalam membentuk peserta didik menjadi manusia
paripurna, Pendidikan Islam harus melakukan pembaharuan atau modernisasi
secara selektif, yaitu mempertahankan tradisi keislaman lama yang masih
relevan, dan mengambil pemikiran barat yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Islam maupun esensi pendidikan Islam itu sendiri, sehingga
pendidikan Islam tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras,
dan etnis didalamnya, bahkan peserta didik tingkat sekolah dasar paham betul
akan keragaman suku bangsa Indonesia, yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, dalam modernisasi pendidikan Islam cenderung banyak melakukan
purifikasi daripada mempertahankan kearifan lokal budaya Nusantara.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan islam multicultural?
2. Bagaimana pendidikan karakter dalam dimensi budaya bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pendidikan islam multikultural
2. Untuk mengetahui tentang pendidikan karakter dalam dimensi budaya
bangsa Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sunarto, Sistem Pembelajaran PAI Berwawasan Multikultural. Jurnal Al-Tadzkiyah. Vol. 8
No. 2, 2017, h. 216.
4
KOMPARASI PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID DAN NURCHOLISH MADJID), hlm. 65, 2018
3
Sunarto, Sistem Pembelajaran PAI Berwawasan Multikultural. Jurnal Al-Tadzkiyah… h.
219
5
4
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta, 2017.,
h. 23.
6
umat manusia, membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreatif,
mandiri, maupun hidup berdampingan dengan bangsa lain.6
3. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh
karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari
pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan
kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas
dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
2. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter
bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya
sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian
makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
6
Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media
Jakarta, 2011., h. 37.
9
7
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. 2010. Hlm 8
10
16. Peduli Lingkungan yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial yaitu Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab yaitu Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan islam multicultural adalah pendidikan agama yang
bernafaskan perdamaian, memiliki kepekaan terhadap realitas sosial, lebih
mengutamakan keselamatan sosial, serta dilandasi dengan nilai-nilai persatuan
dan keadilan seperti yang terkandung dalam dalam al-Qur’an dan Hadits
sehingga peserta didik mampu menerima, mengakui dan menghargai
perbedaan orang lain.
Tujuan pendidikan Islam multikultural adalah menciptakan masyarakat
madani yang menjunjung tinggi konsep social contract, yaitu sebuah konsep
yang setiap individu dan kelompok memiliki hak dan kewajiban yang sama,
meskipun mereka berada di bawah latar belakang yang berbeda.
Urgensi pendidikan multikultural dalam pendidikan Islam menurut
Muhammad Amin Abdullah adalah membangun pemahaman beragama yang
inklusif dan menciptakan kerukunan antar umat beragama.
pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta
didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,
tata krama, budaya dan adat istiadat
B. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis beranggapan bahwa perlunya gagasan
pembaruan pendidikan yang bersifat multikultural dapat di realisasikan
terutama bagi sistem pendidikan. Karena disamping untuk menghargai
keberagaman, melestarikan kearifan budaya lokal, juga relevan dengan
perkembangan era modern.
DAFTAR PUSTAKA
13