“Ijazah”
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Dr. Hery Noer Aly, MA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan krtitik serta saran, supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada penulisan
makalah ini penulis minta maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah
dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di
permukaan bumi.1
Lembaga-lembaga pendidikan berkembang di permukaan bumi,
baik yang bersifat formal maupun yang bersifat non formal. Timbulnya
sekolah-sekolah maupun pondok pesantren dan universitas ditujukan agar
masyarakat mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam bidang
pendidikan dan agama.
Setiap lembaga pendidikan mempunyai ketentuan sendiri, lembaga
pendidikan formal biasanya memberikan kurun waktu tertentu dalam
menyelesaikan pendidikan yang ditempuh.
Pendidikan seiring dan sejalan dengan adanya ijazah. Ijazah
merupakan sebuah sertifikat atau tanda pengakuan bahwa seseorang telah
menyelesaikan pendidikan di suatu lembaga tertentu dan telah memenuhi
standar kelulusan.
Dalam sistem pendidikan tentunya ada bukti otentik bahwa peserta
didik (santri, siswa, mahasiswa) telah menyelesaikan program studi
tertentu. Ijazah adalah sebuah pengakuan yang sah dari sebuah negara,
dalam bentuk sertifikat. Pemilik ijazah bisa menggunakan ijazah yang
dimilikinya sebaik mungkin.
Ijazah memiliki peran yang penting di dalam sebuah pendidikan
dan keberlangsungan pemegang ijazah. Tentunya ijazah memiliki sejarah
yang unik, peran penting, dan urgensinya. Maka pada makalah ini penulis
akan membahas mengenai “ijazah” baik dilihat dari segi pengertian,
history/sejarah, civil effect ijazah, dampak psikologi pemegang ijazah,
ijazah bagi pemerintah dan urgensi ijazah.
1
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), Hlm 9
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ijazah?
2. Bagaimana sejarah adanya ijazah?
3. Bagaimana Civil Effect ijazah?
4. Bagaimana dampak psikologi iazah bagi pemiliknya?
5. Seperti apa kedudukan ijazah bagi pemerintah atau pihak yang
mengeluarkannya?
6. Bagaimana urgensi ijazah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ijazah
2. Untuk mengetahui sejarah adanya ijazah
3. Untuk mengetahui civil effect ijazah
4. Untuk mengetahui dampak psikologi ijazah bagi pemiliknya
5. Untuk mengetahui kedudukan ijazah bagi pemerintah atau pihak yang
mengeluarkannya
6. Untuk mengetahui urgensi ijazah
3
BAB II
ISI
A. Pengertian Ijazah
Kata ijazah secara linguistic berasal dari bahasa Arab yaitu
mashdar bentuk muta’addi dari akar kata إجازة- أجاز – جييز yang
2
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif,Cet Ke-
14) hlm 223
3
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang, No 1 ( Mei 2019) hlm 21
4
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/ijazah.html, diakses padal 15 Oktober 2019.
Pukul 17.35 WIB
5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 tentang Ijazah dan Sertifikat hasil ujian nasional, pasal 1 (1) dan pasal 2 (1)
4
B. Sejarah Ijazah
Pemberian ijazah sudah berkembang di dunia pendidikan Islam
sejak abad ke-3 A.H ( abad Ke-10M), baru kemudian pada abad ke-12 M,
tradisi ini muncul di Latin Barat, ini ditandai dengan perkataan Daniel
Haneberg yang telah mengkaji sistem pendidikan Islam, ia mengatakan
bahwa “saya rasa dalam pemberian lisensi yang kita (Barat) miliki itu pada
mulanya bersumber dari sistem pendidikan Islam”6
Pemberian ijazah mulanya adalah sebuah metode untuk
menentukan kesahihan periwayatan sebuah hadis untuk dapat
diklasifikasikan berdasarkan derajat kepercayaan (thiqah) seorang perawi
melalui ucapan lisannya. Para periwayat hadis adalah golongan pertama
yang mengucapkan istilah ini demi pemeliharaan ilmu. Merekalah juga
yang menyadari pentingnya ilmu agar dapat digunakan secara luas dalam
bidang lain.
Ijazah diberikan oleh gurunya terhadap muridnya yang telah
menyelesaikan pelajarannya dengan baik tentang suatu buku/kitab tertentu
sehingga si murid tersebut dianggap bisa menguasai dan mengajarkannya
kepada orang lain.
Mulanya pemberian ijazah dalam sistem pendidikan Islam dapat
dilakukan secara lisan dan tulisan, namun berdasarkan sejarah ijazah lisan
lebih banyak digunakan dibandingkan dengan ijazah tulisan.
Dalam ijazah tulisan ijazah berisi nama-nama lalu dikomplikasikan
dalam buku atau bentuk tulisan lain yang mengesahkan pemiliknya dan
orang lain setelahnya untuk kemudian disahkan oleh al-Mujiz, yang
6
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang,.. hlm 29
5
7
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang,.. hlm 23
6
9
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kenaiakan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Memperoleh Surat Tanda Tamat
Belajar/Ijazah, Pasal 2, ayat 1 dan 3
8
10
https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-dampak-psikologis.html?m=1
diakses pada 15 Oktober 2019 Pukul 20.14 WIB
9
d. Kemauan
Seseorang yang telah memiliki ijazah memiliki suatu
potensi dalam diri individunya untuk memperoleh dan mencapai
suatu yang diinginkan. Kemauan menjadi landasan yang kuat
untuk melakukan suatu untuk berprestasi.
e. Motivasi
Seseorang yang telah memiliki ijazah akan mempunyai
motivasi yang mendorong kemauan untuk mencapai sesuatu.
Kemudian motivasi yang kuat akan memperkuat perjuangan
seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
2. Dampak Negatif
a. Sombong
Seseorang yang memiliki ijazah terkadang memiliki sifat
bangga yang berlebihan terhadap gelar yang dimilikinya.
b. Pola piker apriori
Orang yang sudah memiliki ijazah dapat dikatakan
sebagai orang yang berpendidikan dan terkadang ada beberapa
orang yang sering terjebak pada pola pikir apriori dimana semua
kata dan kalimat orang lain dipahami menurut persepsinya
sendiri, padahal kata atau kalimat orang lain belum tentu sama
dengan persepsinya.
c. Tidak menghargai orang lain
Terbiasa menyalahkan pendapat orang lain tanpa pernah
memberikan apresiasi sebab tak mampu melakukan
11
“positioning” dari pihak “the other people”.
11
https://www.google.com/amp/s/psikologi2009.wordpress.com/20111/06/10/psikologi-
bahayanya -menyandang-gelar-sarjana/amp/, diakses pada 15 Oktober 2019. Pukul 18: 40 WIB
10
12
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun
2017 tentang ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional pasal 3
11
F. Urgensi Ijazah
Ijazah memiliki kedudukan yang sangat penting, diantaranya
adalah :
1. Ijazah merupakan sebuah bentuk pengakuan yang sah dari Negara atau
pihak yang mengeluarkan ijazah
Seseorang yang mempunyai ijazah adalah orang terdidik pada
bidang tertentu dan mempunyai pengakuan dari badan yang legal. Hal
ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2017 tentang ijazah dan
Sertifikat Hasil Ujian Nasional pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa
Ijazah adalah pengakuan atas prestasi belajar dan kelulusan dari suatu
jenjang pendidikan formal atau pendidikan non formal.
2. Ijazah adalah pemberian hak
Ketika kita sudah memiliki ijazah maka dapat dikatakan bahwa
kita sudah diberi hak untuk mengajarkan ilmu yang kita dapat kepada
orang lain.
3. Sebagai syarat untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya
Seseorang yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu
dan berniat akan melanjutkan untuk menempuh jenjang pendidikan
yang lebih tinggi membutuhkan ijazah pendidikan terakhir sebagai
syarat utama sebelum diterima di instansi pendidikan yang dimaksud.
4. Sebagai ajang pembuktian intelektualitas pemilik ijazah
Ijazah adalah bukti yang sah atas apa yang telah dipelajari
selama masa pendidikan dan menentukan seberapa cerdasnya
seseorang melalui nilai yang didapat tersebut.
5. Sebagai Identitas diri pemilik ijazah
Ijazah bisa dijadikan sebagai identitas sang pemiliknya
dikarenakan di dalam ijazah tertulis identitas pemiliknya, kemampuan
yang dimilikinya, dan seberapa besar intelektual yang dimilikinya.
12
13
https://www.google.com/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-ijazah/amp, diakses pada 14
oktober 2019, pukul 18.00 WIB
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ijazah merupakan sebuah pengakuan yang sah dari Negara atau
pihak yang mengeluarkan ijazah. Seseorang yang telah diberi ijazah berarti
dia telah menyelesaikan pendidikan dan telah memiliki kemampuan
terhadap pendidikan yang diambilnya.
Ijazah berasal dari sistem pendidikan islam, ijazah mulai ada sejak
abad ke 10 ( 4 awal hijriah ), mulanya ijazah dicetuskan oleh para
periwayat hadis untuk pemeliharaan ilmu.
Ijazah memiliki civil effek, yaitu orang yang telah memiliki ijazah
memiliki pengakuan yang sah baik dari pemerintah atau pihak yang
mengeluarkan ijazah, orang yang telah memiliki ijazah bisa diterima untuk
bekerja di perusahaan ataupun Negara, baik sebagai pejabat atau pegawai
negeri sipil.
Ijazah memiliki dampak psikologis bagi pemiliknya, dampak
psikologis ini dampak yang Nampak baik berupa perilaku positif dan
negatif pada diri individu si pemegang ijazah.
Ijazah memiliki peranan yang penting, seperti halnya ijazah sebagai
bentuk pengakuan yang sah bahwa seseorang telah menyelesaikan
pendidikannya dan berhak untuk menyalurkan ilmu yang dimilikinya,
ijazah sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan, melamar pekerjaan,
dan lain sebagainya.
14
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasan sumber buku yang dimiliki oleh penulis.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai makalah
ini, agar makalah ini dapat disempurnakan dengan lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Idriz, Mesut dan Idha Nurhamidah, 2019, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam
Sistem Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang, 2 (1): 21
Mustafah,Jejen, 2010, Manajemen Pendidikan( Teori, Kebijakan, dan Praktik),
Jakarta : Kencana
Warson, Ahmad Munawwir, Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka
Progresif,Cet Ke-14
Zuhairini dkk, 2010, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kenaiakan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Memperoleh Surat
Tanda Tamat Belajar/Ijazah,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 14
Tahun 2017 tentang ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional
https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-dampak-
psikologis.html?m=1 diakses pada 15 Oktober 2019 Pukul 20.14 WIB