Anda di halaman 1dari 18

Sejarah Sosial Pendidikan di Dunia Islam

“Ijazah”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

FATIMAH ARSY YANI


(NIM. 1911540039)

Dosen Pengampu :
Dr. Hery Noer Aly, MA

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM (S2) PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warohamtullahi wa barokatuh.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas


limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa nikmat sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
Sejarah Sosial Pendidikan di Dunia Islam yang berjudul “Ijazah”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan krtitik serta saran, supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada penulisan
makalah ini penulis minta maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat


dalam pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat,
terimakasih. Wassalaamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh.

Bengkulu, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ijazah .................................................................................. 3


B. Sejarah Ijazah ....................................................................................... 4
C. Civil Effect Ijazah ................................................................................ 6
D. Dampak Psikologi Pemegang Ijazah .................................................... 8
E. Ijazah Bagi Pemerintah atau Pihak yang Mengeluarkan Ijazah ........... 10
F. Urgensi Ijazah ...................................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah
dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di
permukaan bumi.1
Lembaga-lembaga pendidikan berkembang di permukaan bumi,
baik yang bersifat formal maupun yang bersifat non formal. Timbulnya
sekolah-sekolah maupun pondok pesantren dan universitas ditujukan agar
masyarakat mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam bidang
pendidikan dan agama.
Setiap lembaga pendidikan mempunyai ketentuan sendiri, lembaga
pendidikan formal biasanya memberikan kurun waktu tertentu dalam
menyelesaikan pendidikan yang ditempuh.
Pendidikan seiring dan sejalan dengan adanya ijazah. Ijazah
merupakan sebuah sertifikat atau tanda pengakuan bahwa seseorang telah
menyelesaikan pendidikan di suatu lembaga tertentu dan telah memenuhi
standar kelulusan.
Dalam sistem pendidikan tentunya ada bukti otentik bahwa peserta
didik (santri, siswa, mahasiswa) telah menyelesaikan program studi
tertentu. Ijazah adalah sebuah pengakuan yang sah dari sebuah negara,
dalam bentuk sertifikat. Pemilik ijazah bisa menggunakan ijazah yang
dimilikinya sebaik mungkin.
Ijazah memiliki peran yang penting di dalam sebuah pendidikan
dan keberlangsungan pemegang ijazah. Tentunya ijazah memiliki sejarah
yang unik, peran penting, dan urgensinya. Maka pada makalah ini penulis
akan membahas mengenai “ijazah” baik dilihat dari segi pengertian,
history/sejarah, civil effect ijazah, dampak psikologi pemegang ijazah,
ijazah bagi pemerintah dan urgensi ijazah.

1
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), Hlm 9

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ijazah?
2. Bagaimana sejarah adanya ijazah?
3. Bagaimana Civil Effect ijazah?
4. Bagaimana dampak psikologi iazah bagi pemiliknya?
5. Seperti apa kedudukan ijazah bagi pemerintah atau pihak yang
mengeluarkannya?
6. Bagaimana urgensi ijazah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ijazah
2. Untuk mengetahui sejarah adanya ijazah
3. Untuk mengetahui civil effect ijazah
4. Untuk mengetahui dampak psikologi ijazah bagi pemiliknya
5. Untuk mengetahui kedudukan ijazah bagi pemerintah atau pihak yang
mengeluarkannya
6. Untuk mengetahui urgensi ijazah
3

BAB II

ISI

A. Pengertian Ijazah
Kata ijazah secara linguistic berasal dari bahasa Arab yaitu

mashdar bentuk muta’addi dari akar kata ‫ إجازة‬- ‫أجاز – جييز‬ yang

berarti memberi izin, memperbolehkan.2


Secara etimologi, al-Fayruzabdi di dalam al-Qamus al-Muhit
menyatakan bahwa Ijazah berasal dari bahasa Arab dengan kata dasar
ajaza yang berarti mengesahkan atau memberikan hak kepada seseorang.3
Ijazah dalam bahasa Indonesia adalah surat tanda tamat
belajar:sijil, izin yang diberikan guru kepada muridnya untuk mengajarkan
ilmu yang diperoleh si murid dari gurunya.4
Ijazah secara istilah menurut al-Fayruzabdi adalah mengesahkan
dan memberikan hak kepada seseorang untuk mengajar. Ini adalah
pendapat tentang ijazah dalam sistem pendidikan Islam.

Ijazah adalah sertifikat pengakuan atas prestasi belajar dan


kelulusan dari suatu jenjang pendidikan formal atau pendidikan non
formal. Penerbitan ijazah bertujuan untuk memberikan pengakuan atas
perolehan prestasi belajar dan penyelesaian suatu jenjang pendidikan
kepada peserta didik setelah lulus dari satuan pendidikan.5

2
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif,Cet Ke-
14) hlm 223
3
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang, No 1 ( Mei 2019) hlm 21
4
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/ijazah.html, diakses padal 15 Oktober 2019.
Pukul 17.35 WIB
5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 tentang Ijazah dan Sertifikat hasil ujian nasional, pasal 1 (1) dan pasal 2 (1)
4

Jadi menurut penulis ijazah adalah sebuah pengakuan dan


pemberian hak yang berbentuk sertifikat yang diberikan kepada seseorang
sebagai tanda bahwa seseorang telah menyelesaikan studi/pendidikan dan
dinyatakan lulus dari suatu lembaga pendidikan.

B. Sejarah Ijazah
Pemberian ijazah sudah berkembang di dunia pendidikan Islam
sejak abad ke-3 A.H ( abad Ke-10M), baru kemudian pada abad ke-12 M,
tradisi ini muncul di Latin Barat, ini ditandai dengan perkataan Daniel
Haneberg yang telah mengkaji sistem pendidikan Islam, ia mengatakan
bahwa “saya rasa dalam pemberian lisensi yang kita (Barat) miliki itu pada
mulanya bersumber dari sistem pendidikan Islam”6
Pemberian ijazah mulanya adalah sebuah metode untuk
menentukan kesahihan periwayatan sebuah hadis untuk dapat
diklasifikasikan berdasarkan derajat kepercayaan (thiqah) seorang perawi
melalui ucapan lisannya. Para periwayat hadis adalah golongan pertama
yang mengucapkan istilah ini demi pemeliharaan ilmu. Merekalah juga
yang menyadari pentingnya ilmu agar dapat digunakan secara luas dalam
bidang lain.
Ijazah diberikan oleh gurunya terhadap muridnya yang telah
menyelesaikan pelajarannya dengan baik tentang suatu buku/kitab tertentu
sehingga si murid tersebut dianggap bisa menguasai dan mengajarkannya
kepada orang lain.
Mulanya pemberian ijazah dalam sistem pendidikan Islam dapat
dilakukan secara lisan dan tulisan, namun berdasarkan sejarah ijazah lisan
lebih banyak digunakan dibandingkan dengan ijazah tulisan.
Dalam ijazah tulisan ijazah berisi nama-nama lalu dikomplikasikan
dalam buku atau bentuk tulisan lain yang mengesahkan pemiliknya dan
orang lain setelahnya untuk kemudian disahkan oleh al-Mujiz, yang

6
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang,.. hlm 29
5

maknanya pemegang ijazah memiliki hak untuk mengajarkannya kepada


orang lain.
Pengijazahan secara lisan dilakukan dengan membaca teks secara
hafalan, proses pembacaan ini sesuai dengan ajaran al-Quran dan al-Hadis,
orang yang membaca disebut Qaari’ : yakni orang yang menerima ijazah,
dan orang yang menulis ijazah adalah kaatib as-sama’.
Contoh ijazah , seorang guru berkata “ aku mengijazahkan
kepadamu kitab hadis yang aku terima dengan cara ijazah” atau “aku
mengijazahkan kepadamu riwayat hadis yang diijazahkan kepadaku”
Ada 4 komponen-komponen yang harus ada dalam ijazah, yaitu :
1. Al-Mujiz, yaitu guru “Hadis” yang memberikan izin untuk
meriwayatkan Hadis berdasarkan otoritas yang dimilikinya.
2. Al-Mujaz lah, yaitu murid yang memperoleh lisensi dari guru “Hadis”
untuk meriwayatkan materi yang diijazahkan.
3. Al-Mujaz bih, yaitu materi hadis yang diijazahkan oleh guru “Hadis”
kepada murid yang memperoleh izin untuk diriwayatkan.
4. Lafazh al-Ijazah, perkataan atau tulisan yang diucapkan oleh guru
“Hadis” ketika memberikan ijazah kepada muridnya.
Jadi, ijazah dalam meriwayatkan al-Hadis berarti memberikan hak
kepada seseorang untuk meriwayatkan kepada orang lain. Selain dimaknai
hak sebagai meriwayatkan hadis, ijazah juga digunakan untuk disiplin
ilmu lain, seperti hak untuk mengajar hukum (al-Ijazah li at-Tadris) , fiqih
dan demikian juga dengan ilmu-ilmu lain. Oleh sebab itu ijazah
kependidikan di beberapa Negara Uni Emirat Arab memberikan gelar
akademik (Lc) yang berarti licenced (berhak) untuk mengajar. Ijazah
untuk mengajar ini pertama kali dikeluarkan di Baghdad pada awal ke-3
Hijriah. Kemudian pada tahun ke-4 Hijriah menyebar luas ke seluruh
Negara Islam.7

7
Mesut Idriz dan Idha Nurhamidah, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam Sistem
Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang,.. hlm 23
6

Berdasarkan pengamatan penulis ijazah itu memang benar berasal


dari sistem pendidikan Islam sebagaimana yang telah dipaparkan diatas,
bahwa ijazah sudah ada sejak abad ke-10 M, (ke-3 A.H) dan baru dua
tahun kemudian atau abad ke 12 M sistem pengijazahan ini juga muncul di
Latin Barat, namun ijazah yang banyak adanya saat ini terutama di Negara
Indonesia yang ada pada saat ini lebih mengacu pada ijazah sistem
pendidikan Barat, ini bisa kita lihat dari pihak yang menerbitkan ijazah,
pada ijazah sistem pendidikan islam yang memiliki hak menerbitkan ijazah
adalah professor/guru yang mengajarkan sehingga kualitas ilmu tetap
terjaga, berbeda dengan sistem pendidikan barat yang penerbitannya
berdasarkan wewenang institusi, ijazah sistem pendidikan islam
menyebutkan nama mata kuliah, berikut kitab yang telah dipelajari dan
dikuasai beserta keterangan silsilah penyampai yang bermuarah pada
penulis kitab, sementara dalam ijazah sistem pendidikan Barat hanya
berupa daftar mata kuliah dan nilainya, dan bentuk ijazah sistem
pendidikan Barat yang hanya berupa satu lembar sertifikat sedangkan
ijazah dalam sistem pendidikan Islam berbentuk buku yang kadang terdiri
dari 20 halaman atau lebih.
C. Civil Effect Ijazah
Civil effect ijazah adalah pengaruh ijazah terhadap jabatan. Menurut
Menteri Pendidikan, Mohammad Nuh, “ Ijazah memiliki civil effect yang
membuat seseorang diakui dan dapat diterima bekerja di sebuah
perusahaan bahkan mengabdi sebagai pegawai negeri sipil atau pejabat
Negara.8
Jadi ijazah itu memiliki civil effect, seperti :
1. Seseorang yang telah memiliki ijazah mempunyai pengakuan yang sah
dan pengakuan secara tertulis oleh Negara atau guru/pihak yang
mengeluarkan ijazah yang menyatakan bahwa dirinya memiliki
kemampuan pada bidang tertentu sesuai dengan pendidikannya
8
Jejen Mustafah, Manajemen Pendidikan( Teori, Kebijakan, dan Praktik), (Jakarta :
Kencana, 2010), Hlm 293
7

sebelumnya dan berhak untuk mengajarkan ilmu yang telah dimiliknya


kepada orang lain.
2. Seseorang yang telah memiliki ijazah dapat diterima untuk bekerja di
sebuah perusahaan atau lembaga pendidikan
3. Seseorang yang telah memiliki ijazah dapat mengabdi di sebuah Negara
baik sebagai pegawai Negeri Sipil atau pejabat Negara.
Contoh dari civil effect ijazah lainnya adalah ketika seorang
Pegawai Negeri Sipil sudah mengabdi kepada Negara kemudian dia
memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah yang lebih tinggi maka
dapat dinaikkan pangkatnya secara bertahap.
Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dapat diberikan apabila :
1. Adanya formasi yang lowong
2. Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan
pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh,
dibuat dalam bentuk uraian tugas yang ditanda tangani oleh pejabat
struktural paling rendah eselon II
3. Paling kurang telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir.
4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir
5. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki
jabatan fungsional tertentu
6. Lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat.9

9
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kenaiakan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Memperoleh Surat Tanda Tamat
Belajar/Ijazah, Pasal 2, ayat 1 dan 3
8

D. Dampak Psikologi Pemegang Ijazah


Dampak psikologis adalah pengaruh positif maupun negatif yang
muncul sebagai hasil dari adanya stimulus dan respon yang bekerja pada
diri seseorang, dimana perilaku tersebut nampak dalam perilaku
individu.10
Jadi dampak psikologi pemegang ijazah adalah dampak yang
nampak baik berupa perilaku positif maupun negatif yang dimiliki oleh
seseorang yang memegang/memiliki ijazah.
1. Dampak Positif
a. Senang
Timbulnya rasa senang yang dimiliki oleh seseorang yang
sudah memegang ijazah dikarenakan dia sudah menyelesaikan
pendidikannya dan dia sudah diakui sebagai seseorang yang
berkemampuan dalam bidang tertentu secara tertulis/dalam
bentuk ijazah, dan dia juga sudah diberi izin untuk mengajarkan
ilmu yang telah didapatkannya.
b. Tanggung jawab
Setelah seseorang memiliki ijazah maka akan muncul rasa
tanggung jawab dalam dirinya, tanggung jawab terhadap ilmu
yang telah dimilikinya, mengamalkan ilmu yang telah
dimilikinya, ini bisa dilihat dari usaha-usaha yang ia lakukan
untuk mencari pekerjaan dan berusaha untuk menyalurkan ilmu
yang telah dimilikinya kepada orang lain.
c. Percaya diri
Orang yang sudah memiliki ijazah dan memiliki gelar akan
memiliki rasa percaya diri yang kuat dilingkungan sekitarnya
dikarenakan seseorang yang sudah memiliki ijazah dapat diakui
bahwa dia telah memiliki kemampuan dalam bidang tertentu.

10
https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-dampak-psikologis.html?m=1
diakses pada 15 Oktober 2019 Pukul 20.14 WIB
9

d. Kemauan
Seseorang yang telah memiliki ijazah memiliki suatu
potensi dalam diri individunya untuk memperoleh dan mencapai
suatu yang diinginkan. Kemauan menjadi landasan yang kuat
untuk melakukan suatu untuk berprestasi.
e. Motivasi
Seseorang yang telah memiliki ijazah akan mempunyai
motivasi yang mendorong kemauan untuk mencapai sesuatu.
Kemudian motivasi yang kuat akan memperkuat perjuangan
seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
2. Dampak Negatif
a. Sombong
Seseorang yang memiliki ijazah terkadang memiliki sifat
bangga yang berlebihan terhadap gelar yang dimilikinya.
b. Pola piker apriori
Orang yang sudah memiliki ijazah dapat dikatakan
sebagai orang yang berpendidikan dan terkadang ada beberapa
orang yang sering terjebak pada pola pikir apriori dimana semua
kata dan kalimat orang lain dipahami menurut persepsinya
sendiri, padahal kata atau kalimat orang lain belum tentu sama
dengan persepsinya.
c. Tidak menghargai orang lain
Terbiasa menyalahkan pendapat orang lain tanpa pernah
memberikan apresiasi sebab tak mampu melakukan
11
“positioning” dari pihak “the other people”.

11
https://www.google.com/amp/s/psikologi2009.wordpress.com/20111/06/10/psikologi-
bahayanya -menyandang-gelar-sarjana/amp/, diakses pada 15 Oktober 2019. Pukul 18: 40 WIB
10

E. Ijazah Bagi Pemerintah atau Pihak yang Mengeluarkan Ijazah


1. Ijazah adalah pengakuan yang sah dari Negara
Ijazah merupakan sebuah bentuk pengakuan yang sah
dari Negara, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2017
tentang ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional pasal 1 ayat
1, disebutkan bahwa Ijazah adalah pengakuan atas prestasi
belajar dan kelulusan dari suatu jenjang pendidikan formal atau
pendidikan non formal.
2. Ijazah adalah dokumen Negara
Ijazah adalah berstatus sebagai dokumen Negara yang
berlaku baik di dalam maupun luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.12
3. Ijazah adalah arsip penting dalam Negara
Di dalam sebuah Negara Ijazah merupakan jenis arsip
dinamis, yaitu arsip vital. Arsip vital adalah arsip yang sangat
penting bagi kelangsungan urusan (misalnya melamar
pekerjaan) dan dapat diganti. Hal itu berdasarkan peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 14 Tahun 2017 tentang Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian
Nasional Pasal 9 ayat 2 bahwa terhadap Ijazah yang rusak,
hilang atau musnah, sebagaimana yang dimaksud pada pasal
(1) , dapat diterbitkan surat keterangan pengganti Ijazah.

12
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun
2017 tentang ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional pasal 3
11

F. Urgensi Ijazah
Ijazah memiliki kedudukan yang sangat penting, diantaranya
adalah :
1. Ijazah merupakan sebuah bentuk pengakuan yang sah dari Negara atau
pihak yang mengeluarkan ijazah
Seseorang yang mempunyai ijazah adalah orang terdidik pada
bidang tertentu dan mempunyai pengakuan dari badan yang legal. Hal
ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2017 tentang ijazah dan
Sertifikat Hasil Ujian Nasional pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa
Ijazah adalah pengakuan atas prestasi belajar dan kelulusan dari suatu
jenjang pendidikan formal atau pendidikan non formal.
2. Ijazah adalah pemberian hak
Ketika kita sudah memiliki ijazah maka dapat dikatakan bahwa
kita sudah diberi hak untuk mengajarkan ilmu yang kita dapat kepada
orang lain.
3. Sebagai syarat untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya
Seseorang yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu
dan berniat akan melanjutkan untuk menempuh jenjang pendidikan
yang lebih tinggi membutuhkan ijazah pendidikan terakhir sebagai
syarat utama sebelum diterima di instansi pendidikan yang dimaksud.
4. Sebagai ajang pembuktian intelektualitas pemilik ijazah
Ijazah adalah bukti yang sah atas apa yang telah dipelajari
selama masa pendidikan dan menentukan seberapa cerdasnya
seseorang melalui nilai yang didapat tersebut.
5. Sebagai Identitas diri pemilik ijazah
Ijazah bisa dijadikan sebagai identitas sang pemiliknya
dikarenakan di dalam ijazah tertulis identitas pemiliknya, kemampuan
yang dimilikinya, dan seberapa besar intelektual yang dimilikinya.
12

6. Ijazah sebagai status sosial


Orang yang telah menyelesaikan pendidikan dalam kurun waktu
tertentu akan mendapatkan gelar sebagai orang terdidik bahkan
cendikiawan. Status sosial ini dapat dirasakan oleh pemilik ijazah
setelah menyelesaikan pendidikan.
7. Syarat melamar pekerjaan
Ijazah merupakan salah satu syarat yang digunakan dalam
melamar pekerjaan. Ini dikarenakan ijazah bisa dijadikan sebagai
bahan pertimbangan pihak yang memberikan lowongan pekerjaan
dalam melihat kemampuan pemilik ijazah dari sebuah ijazah yang
dimilikinya.
8. Penentu besarnya gaji pekerjaan
Ijazah bisa jadi penentu besarnya gaji seseorang. Orang yang
memiliki ijazah yang lebih tinggi akan memiliki gaji yang lebih tinggi
juga, walaupun bisa jadi di dalam sebuah sekolah/pekerjaan mereka
memiliki tanggung jawab yang sama.
9. Penentu kenaikan jabatan
Semakin tinggi gelar yang dimiliki sang pemilik ijazah, maka
akan membuka kesempatan bagi dirinya untuk memperoleh jabatan
yang lebih baik, sama halnya dengan beberapa pegawai, mereka harus
menempuh jenjang yang lebih tinggi sebagai syarat kenaikan
jabatan.13

13
https://www.google.com/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-ijazah/amp, diakses pada 14
oktober 2019, pukul 18.00 WIB
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ijazah merupakan sebuah pengakuan yang sah dari Negara atau
pihak yang mengeluarkan ijazah. Seseorang yang telah diberi ijazah berarti
dia telah menyelesaikan pendidikan dan telah memiliki kemampuan
terhadap pendidikan yang diambilnya.
Ijazah berasal dari sistem pendidikan islam, ijazah mulai ada sejak
abad ke 10 ( 4 awal hijriah ), mulanya ijazah dicetuskan oleh para
periwayat hadis untuk pemeliharaan ilmu.
Ijazah memiliki civil effek, yaitu orang yang telah memiliki ijazah
memiliki pengakuan yang sah baik dari pemerintah atau pihak yang
mengeluarkan ijazah, orang yang telah memiliki ijazah bisa diterima untuk
bekerja di perusahaan ataupun Negara, baik sebagai pejabat atau pegawai
negeri sipil.
Ijazah memiliki dampak psikologis bagi pemiliknya, dampak
psikologis ini dampak yang Nampak baik berupa perilaku positif dan
negatif pada diri individu si pemegang ijazah.
Ijazah memiliki peranan yang penting, seperti halnya ijazah sebagai
bentuk pengakuan yang sah bahwa seseorang telah menyelesaikan
pendidikannya dan berhak untuk menyalurkan ilmu yang dimilikinya,
ijazah sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan, melamar pekerjaan,
dan lain sebagainya.
14

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasan sumber buku yang dimiliki oleh penulis.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai makalah
ini, agar makalah ini dapat disempurnakan dengan lebih baik lagi.
15

DAFTAR PUSTAKA

Idriz, Mesut dan Idha Nurhamidah, 2019, Tradisi Penganugerahan Ijazah dalam
Sistem Pendidikan Islam : Kajian Selayang Pandang, 2 (1): 21
Mustafah,Jejen, 2010, Manajemen Pendidikan( Teori, Kebijakan, dan Praktik),
Jakarta : Kencana
Warson, Ahmad Munawwir, Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka
Progresif,Cet Ke-14
Zuhairini dkk, 2010, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 33 Tahun 2011 Tentang
Kenaiakan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Memperoleh Surat
Tanda Tamat Belajar/Ijazah,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 14
Tahun 2017 tentang ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional

https://www.google.com/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-ijazah/amp, diakses pada


14 oktober 2019, pukul 18.00 WIB

https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-dampak-
psikologis.html?m=1 diakses pada 15 Oktober 2019 Pukul 20.14 WIB

https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/ijazah.html, diakses padal 15 Oktober


2019. Pukul 17.35 WIB
https://www.google.com/amp/s/psikologi2009.wordpress.com/20111/06/10/psikol
ogi-bahayanya -menyandang-gelar-sarjana/amp/, diakses pada 15 Oktober
2019. Pukul 18: 40 WIB

Anda mungkin juga menyukai