Akuntansi Perusahaan Jasa
Akuntansi Perusahaan Jasa
Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang menjual pelayanan dalam bentuk jasa kepada masayarakat
yang membutuhkannya.
Jasa komunikasi, jasa hiburan, jasa perbengkelan, jasa penginapan, jasa konsultasi, jasa angkutan, jasa
salon, jasa rental mobil.
Pada akuntansi, data yang digunakan sebagai sumber pencatatan berupa bukti transaksi. Bukti
transaksi merupakan bukti tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi.
Bukti transaksi digunakan perusahaan sebagai sumber pencatatan pembukuan.
Bukti transaksi dalam tahap pencatatan akuntansi dibagi menjadi dua yaitu,
1. Kuintansi
Kuintansi adalah bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran uang.
2. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan secara kredit
3. Nota kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi pembelian barang yang dilakukan secara tunai
4. Nota debit
Nota debit adalah bukti transaksi untuk pengembalian barang yang sudah di beli
(Retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
5. Nota kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual
(retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual.
6. Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada
pemegang cek.
Transaksi
Bukti Transaksi
Transaksi Pencatatan dan
Penggolongan
Jurnal Umum/Khusus
Neraca Saldo
AJP
N. Saldo disesuaikan
Laba/Rugi
Tahap Pengikhtisaran
Neraca
Jurnal Penutup
Jurnal Pembalik
Laporan laba/rugi
Neraca
Tahapan Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa
Tahap pencatatan adalah melakukan pencatatan transaksi keuangan yang sudah terjadi melalui bukti
transaksi yang ada.
1. Jurnal Umum
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi
keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. Dalam Akuntansi jurnal merupakan buku catatan
pertama (book of original entry).
Fungsi jurnal
1. Fungsi mencatat,
Artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang
bersifat transaksi internal maupun transaksi eksternal
2. Fungsi historis
Artinya, jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian
(kronoligis) atau secara urut menurut tanggal terjadinya transaksi.
3. Fungsi analisis
Artinya, jurnal merupakan hasil analisis bukti transaksi sehingga jelas letak debit atau kredit
dari akun yang terpengaruh.
4. Fungsi instruktif
Artinya, jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau
posting ke buku besar
5. Fungsi informatif
Artinya, jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, dimana dalam jurnal terdapat
keterangan atas pencatatan suatu transaksi.
Keterangan :
(1) Halaman pada jurnal dicatat di sudut kanan atas sebagai referensi informasi keuangan
(2) Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun. Penulisan tahun dan bulan
ditulis sekali pada baris pertema. Tanggal ditulis sesuai urutan terjadinya transaksi.
(3) Akun dicatat sesuai transaksi yang memengaruhi disertai keterangan singkat tentang transaksi.
(4) Kolom ref untuk mencatat kode akun
(5) Kolom debit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang harus didebit
(6) Kolom kredit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang harus dikredit
2. Buku besar
Buku besar adalah kesatuan akun yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Sesudah setiap
transaksi di jurnal, kemudian catatan jurnal tersebut dipindahkan ke akun buku besar (pemindah
bukuan/posting) buku besar merupakan tahap kedua dari pencatatan transaksi yang digolongkan atau
dikelompokkan berdasarkan nama akun.
d. Bentuk 4 Kolom
Hal : 1
Tahap pengiktisaran adalah tahap meringkas. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat ringkasan
dari data keuangan yang sudah diproses sebelumnya.
Neraca Saldo
Neraca saldo disebut juga dengan Trial Balance. Neraca saldo adalah laporan tentang saldo semua
akun yang berada pada buku besar. Jumlah angka yang terdapat pada neraca saldo merupakan saldo
normal.
a. Untuk menguji saldo pada sisi debit dan sisi kredit neraca dalam akun-akun buku besar
b. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Ketentuan jumlah angka yang terdapat pada neraca saldo adalah sebagai berikut
a. Akun aktiva atau harta bersaldo normal disebelah debit, kecuali akun akumulasi penyusutan
aktiva tetap berada disebelah kredit
b. Akun kewajiban/utang bersaldo normal disebelah kredit
c. Akun ekuitas/modal bersaldo normal disebelah kredit, kecuali akun prive bersaldo normal
disebelah debit
d. Akun pendapatan bersaldo normal disebelah kredit
e. Akun beban bersaldo normal disebelah debit
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian (Adjustmen Journal) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan tujuan
untuk melakukan koreksi atau penyesuaian catatan yang ada dengan data sebenarnya.
Tujuan dibuat jurnal penyesuaian adalah agar akun riil dan akun nominal menunjukkan besarnya
harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya pada akhir periode.
Contoh :
Perhitungan :
Pendekatan Utang (waktu yang sudah Pendekatan Pendapatan (waktu yang
dijalani) belum dijalani)
6/12 x Rp.4.800.000 = Rp.2.400.000 6/12 x Rp.4.800.000 = Rp. 2.400.000
(6 bulan dihitung dari 1 Juli 2015 sampai 31 (6 bulan dihitung dari 1 Januari 2016 sampai
Desember 2015) 30 Juni 2016)
Jurnal penyesuaian: Jurnal penyesuaian:
Sewa diterima di muka Rp.2.400.000 Pendapatan sewa Rp.2.400.000
Pendapatan Sewa Rp.2.400.000 Sewa diterima dimuka Rp.2.400.000
Perhitungan :
Pendekatan Harta (waktu yang sudah Pendekatan Beban (waktu yang belum
dijalani) dijalani)
4/24 x Rp.18.000.000 = Rp.3.000.000 20/24 x Rp.18.000.000 = Rp. 15.000.000
(4 bulan dihitung dari 1 Sept sampai 31 (20 bulan dihitung dari 1 Januari 2016
Desember 2015) sampai 30 Agustus 2017)
Jurnal penyesuaian: Jurnal penyesuaian:
Beban sewa Rp.3.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp.15.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp.3.000.000 Beban sewa Rp.15.000.000
e. Penyusutan Aktiva
Contoh :
Gedung usaha yang dimiliki Bengkel Sejati senilai Rp.600.000.000 disusutkan sebesar 5%
setiap tahun
Perhitungan :
5/100 x Rp.600.000.000 = Rp.30.000.000
Jurnal penyesuaian :
Beban penyusutan gedung Rp.30.000.000
Akumulasi penyusutan gedung Rp.30.000.000
f. Pemakaian perlengkapan
Contoh :
Akhir periode 31 Desember 2015 terdapat persediaan perlengkapan kantor sebesar
Rp.700.000. pada tanggal 1 Januari 2015 terdapat saldo akun perlengkapan Rp.1.500.000
Perhitungan :
Rp.1.500.000 – Rp.700.000 = Rp.800.000
Jurnal penyesuaian :
Dicatat sebesar jumlah yang terpakai
Beban perlengkapan Rp. 800.000
Perlengkapan Rp.800.000
Neraca saldo disusun setelah menyusun jurnal penyesuaian. Nominal pada neraca saldo pasti
mengalami perubahan, sehingga nilai saldo perlu kembali disesuaikan dengan cara menyusun neraca
saldo. Cara menyusun neraca saldo adalah dengan menjumlah atau mengurangi akun-akun
penyesuaian dengan saldonya pada neraca saldo sebelumnya.
Kertas Kerja
Kertas kerja disebut juga neraca lajur atau work sheet. Kertas kerja adalah kertas berkolom-kolom
atau berlajur-lajur yang bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan
keuangan. Bentuk kertas kerja yang umum digunakan adalah kertas kerja bentuk 10 kolom yaitu
terdiri dari :
a. Neraca saldo
b. Penyesuaian
c. Neraca saldo disesuaikan
d. Laba/rugi
e. Neraca
a. Mencatat saldo-saldo yang terdapat pada akun buku besar ke dalam kolom neraca saldo.
b. Mencatat akun-akun pada jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
c. Menjumlah dan mencari selisih antara akun-akun yang berada pada kolom neraca saldo
dengan kolom-kolom penyesuaian. Selanjutnya jumlah atau selisih tersebut dicatat pada
kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
d. Mencatat akun-akun nominal ke dalam kolom laba/rugi, yaitu akun beban-beban pada kolom
debit dan akun pendapatan pada kolom kredit.
e. Mencatat akun-akun riil (harta, utang, dan modal) ke dalam kolom neraca.
Tahap pelaporan adalah tahap yang memuat informasi keuangan (financial) tentang akibat dari
transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Jika laba
Laporan Perubahan Modal
Jika rugi
Laporan Perubahan Modal
Modal awal Rp.xxx
Rugi Rp.xxx
Prive Rp.xxx +
Pengurangan modal Rp.xxx -
Modal akhir Rp.xxx
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi terkait posisi harta, kewajiban,
dan modal perusahaan pada suatu periode tertentu. Neraca disebut juga laporan posisi
keuangan.
Neraca mempunyai dua bentuk, yaitu :
a. Bentuk staffel (laporan)
Bentuk staffel bentuk penyajiannya terdiri dari harta, utang, dan modal dicatat berurutan
dari atas ke bawah.
Berikut adalah format neraca bentuk staffel :
Aktiva
Aktiva lancar
Kas Rp.xxx
Piutang Rp.xxx
Akun lainnya Rp.xxx +
Jumlah Rp.xxx
Aktiva tetap
Kendaraan Rp.xxx
Akm.penyusutan kendaraan (Rp.xxx)
Jumlah Rp.xxx
Total Aktiva Rp.xxx
Pasiva
Utang Lancar
Utang usaha Rp.xxx
Utang tidak lancar
Utang bank Rp.xxx
Jumlah Rp.xxx
Modal akhir Rp.xxx +
Total Pasiva Rp. Xxx
b. Bentuk skontro
Bentuk skontro bentuk penyajiannya terdiri dari harta dicatat sebelah kiri dan penyajian
unsur utang dan modal dicatat disebelah kanan, sehingga jumlahnya seimbang.
Neraca
Harta Utang
Ayat jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan
menutup akun nominal (Pendapatan dan Beban) menutup akun laba rugi dan menutup akun prive
yang di debit jadi di kredit dan sebaliknya yang di kredit jadi di debit sehingga akun-akun tersebut
harus dinolkan.
1. Agar perkiraan-perkiraan nominal bersaldo Nol, sehingga pada periode baru tidak muncul.
2. Menghitung laba/rugi untuk periode yang dilaporkan
3. Mendapatkan neraca akhir setelah tutup buku, dan neraca ini akan menjadi neraca awal pada
periode berikutnya.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk mengenolkan saldo akun-akun sementara
(pendapatan, beban, dan prive). Dalam pembuatan jurnal penutup diperlukan akun ikhtisar laba rugi.
Setelah dilakukan jurnal penutup, langkah berikutnya adalah posting ke buku besar.
Tujuan neraca saldo setelah penutup yaitu memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum
pencatatan periode berikutnya.
Akun yang muncul pada neraca saldo setelah penutupan adalah akun harta, utang dan modal (akun
riil). Sedangkan, akun nominal tidak ada saldonya atau saldonya nol.
Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode
berikutnya. Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Tujuan
penyusunan jurnal pembalik hanyalah sekadar untuk menyederhanakan pembuatan jurnal yang
bersangkutan dengan periode akuntansi berikutnya.