Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang menjual pelayanan dalam bentuk jasa kepada masayarakat
yang membutuhkannya.

Contoh Perusahaan Jasa :

Jasa komunikasi, jasa hiburan, jasa perbengkelan, jasa penginapan, jasa konsultasi, jasa angkutan, jasa
salon, jasa rental mobil.

Karakteristik Perusahaan Jasa

Karakteristik perusahaan jasa adalah sebagai berikut.

1. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak berwujud


2. Tidak dapat dipisahkan
3. Berubah-ubah
4. Tidak dapat disimpan

Ciri-ciri dari perusahaan jasa antara lain :

1. Pendapatan berasal dari penjualan jasa


2. Jasa yang dihasilkan tidak dapat disimpan, sehingga ketika membeli jasa maka
penggunaannya akan langsung habis
3. Proses produksi jasa dapat menggunakan bantuan produk fisik atau tidak
4. Konsumen satu dengan lainnya bisa jadi berbeda dalam memperoleh jenis pelayanan jasanya
5. Tidak memiliki persediaan produk dalam bentuk fisik, karena produk yang dijual merupakan
produk yang tidak berwujud (jasa)
6. Tingkat harga yang dimiliki tidak mutlak, karena ketentuan harga yang ditetapkan perusahaan
tergantung pada jenis pelayanan dan tingkat kebutuhan konsumen sendiri.

Macam-macam Bukti Transaksi

Pada akuntansi, data yang digunakan sebagai sumber pencatatan berupa bukti transaksi. Bukti
transaksi merupakan bukti tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi.
Bukti transaksi digunakan perusahaan sebagai sumber pencatatan pembukuan.

Bukti transaksi dalam tahap pencatatan akuntansi dibagi menjadi dua yaitu,

1. Bukti transaksi internal


Bukti transaksi internal adalah bukti pencatatan transaksi yang dibuat perusahaan untuk
kepentingan perusahaan itu sendiri dan tidak ada hubungan dengan pihak luar perusahaan.
Bukti transaksi internal biasanya berbentuk memo.
Contoh
a. Penyusutan aktiva tetap
b. Pemakaian perlengkapan
c. Penggunaan bahan baku
d. Pengambilan barang
2. Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi eksternal adalah bukti pencatatan transaksi yang terjadi antara perusahaan
dengan pihak di luar perusahaan.
Contoh
a. Pembayaran gaji karyawan
b. Pembayaran sewa
c. Surat bukti penanaman modal dari pemilik
d. Penjualan atau pembelian barang
e. Pinjaman uang ke bank

Beberapa bukti transaksi yang termasuk bukti ekstern sebagai berikut

1. Kuintansi
Kuintansi adalah bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran uang.
2. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan secara kredit
3. Nota kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi pembelian barang yang dilakukan secara tunai
4. Nota debit
Nota debit adalah bukti transaksi untuk pengembalian barang yang sudah di beli
(Retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
5. Nota kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual
(retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual.
6. Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada
pemegang cek.

Mekanisme Debit dan Kredit dan aturan Saldo Normal

No Nama akun Jika (+)/(-) dicatat sebelah Saldo normal


(+) (-)
1 Harta D K D
2 Akum.Peny. Harta Tetap K D D
3 Hutang K D K
4 Modal K D K
5 Prive D K D
6 Pendapatan K D K
7 Beban D K D
Ikhtisar Transaksi Yang Sering Muncul Pada Jurnal

Ikhtisar Transaksi Keterangan Debit Kredit


Investasi Awal berupa Aset Aset xx -
Modal - xx
Pembelian barang dagang secara Pembelian xx -
kredit Hutang - xx
Pembelian barang dagang secara Pembelian xx -
tunai Kas - xx
Pengembalian perlengkapan Hutang / Kas xx -
no.2,3 Retur pembelian - xx
Pembelian perlengkapan secara Perlengkapan xx -
tunai Kas - xx
Pengembalian perlengkapan Kas xx -
Perlengkapan - xx
Pembayaran hutang Hutang xx -
Kas - xx
Pembayaran hutang dagang Hutang xx -
memperoleh potongan Kas - xx
Potongan pembelian - xx
Penjualan barang dagangan Piutang dagang xx -
secara kredit Penjualan - xx
Penjualan barang dagangan Piutang dagang xx -
secara kredit Penjualan - xx
Penjualan barang dagangan Kas xx -
secara tunai Penjualan - xx
Retur penjualan xx -
Penerimaan kembali penjualan Kas/Piutang - xx
no. 9,10
Penerimaan piutang Kas xx -
Piutang - xx
Pendapatan Jasa secara Kas/Piutang xx -
tunai/kredit Pendapatan - xx
Penerimaan piutang dagang Kas xx -
mendapat potongan Potongan Penjualan xx -
Piutang - xx
Pembayaran beban Beban xx -
Kas - xx
Pengambilan pribadi Prive xx -
... yang diambil (Kas) - xx
Penerimaan/Penyetoran Kas xx -
Simpanan dari anggota Simpanan - xx
Pembayaran Simpanan Pokok Penyertaan pada Koperasi xx -
Kas - xx
Penerimaan sumbangan dari Kas xx -
yayasan Modal donasi - xx
Pemberian pinjaman pada Piutang anggota xx -
karyawan Kas - xx
Siklus Akuntansi

Transaksi

Bukti Transaksi
Transaksi Pencatatan dan
Penggolongan

Jurnal Umum/Khusus

Buku Besar (Posting)

Neraca Saldo

Ayat Jurnal Penyesuaian

Neraca saldo Neraca lajur/Kertas kerja

AJP

N. Saldo disesuaikan

Laba/Rugi
Tahap Pengikhtisaran
Neraca
Jurnal Penutup

Neraca Saldo setelah penutup

Jurnal Pembalik

Laporan laba/rugi

Tahap Pelaporan Laporan perubaan modal

Neraca
Tahapan Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa

Tahap pencatatan adalah melakukan pencatatan transaksi keuangan yang sudah terjadi melalui bukti
transaksi yang ada.

1. Jurnal Umum
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi
keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. Dalam Akuntansi jurnal merupakan buku catatan
pertama (book of original entry).
Fungsi jurnal
1. Fungsi mencatat,
Artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang
bersifat transaksi internal maupun transaksi eksternal
2. Fungsi historis
Artinya, jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian
(kronoligis) atau secara urut menurut tanggal terjadinya transaksi.
3. Fungsi analisis
Artinya, jurnal merupakan hasil analisis bukti transaksi sehingga jelas letak debit atau kredit
dari akun yang terpengaruh.
4. Fungsi instruktif
Artinya, jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau
posting ke buku besar
5. Fungsi informatif
Artinya, jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, dimana dalam jurnal terdapat
keterangan atas pencatatan suatu transaksi.

Bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut.

Jurnal Umum Hal (1)

Tanggal Keterangan (3) Ref (4) D (5) K (6)


(2) 1 Perlengkapan 114 Rp.5.000.000
2019 Kas 111 Rp.5.000.000
Agustu 2
s
3

Keterangan :
(1) Halaman pada jurnal dicatat di sudut kanan atas sebagai referensi informasi keuangan
(2) Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun. Penulisan tahun dan bulan
ditulis sekali pada baris pertema. Tanggal ditulis sesuai urutan terjadinya transaksi.
(3) Akun dicatat sesuai transaksi yang memengaruhi disertai keterangan singkat tentang transaksi.
(4) Kolom ref untuk mencatat kode akun
(5) Kolom debit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang harus didebit
(6) Kolom kredit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang harus dikredit

2. Buku besar

Buku besar adalah kesatuan akun yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Sesudah setiap
transaksi di jurnal, kemudian catatan jurnal tersebut dipindahkan ke akun buku besar (pemindah
bukuan/posting) buku besar merupakan tahap kedua dari pencatatan transaksi yang digolongkan atau
dikelompokkan berdasarkan nama akun.

Bentuk Buku Besar

a. Bentuk T (Bentuk yang paling sederhana)

Debit Nomor dan Nama Akun Kredit

Cara memposting jurnal umum ke dalam buku besar bentuk T

Jurnal Umum Halaman : 1

Tanggal Keterangan Ref D K


201 1 Kas 111 Rp.100.000.000
9 Perlengkapan 114 Rp.200.000.000
Juni Modal Nia 31 Rp.300.000.000
2 Perlengkapan 114 Rp.400.000.000
Kas 111 Rp.400.000.000

Nama akun : Kas Nomor akun: 111

1/6 Setoran pemilik 100.000.000 2/6 Beli Perlengkapan 400.000.000

Nama akun : Perlengkapan Nomor akun : 114

1/6 setoran pemilik 200.000.000

2/6 beli tunai 400.000.000

Nama akun : Modal Nomor akun : 31

1/6 setor uang peralatan 300.000.000


b. Bentuk 2 Kolom

Jurnal Umum Halaman 8

Tanggal Keterangan Ref D K


2019 7 Peralatan 121 Rp.5.000.000
Juni Kas 111 Rp.2.000.000
Utang usaha 211 Rp.3.000.000
8 Kas 111 Rp.3.500.000
Pendapatan jasa 41 Rp.3.500.000

Nama Akun : Peralatan No. Akun: 121

Tanggal Keteranga Ref Jumlah (D) Tgl Keterangan Re Jumlah


n f (K)
7 Juni Membeli JU.8 5.000.000
peralatan

Nama Akun : Kas No. Akun: 111

Tanggal Keterangan Ref Jumlah (D) Tgl Keteranga Ref Jumlah


n (K)
8 Juni Menerima JU.8 3.500.000 7 Membeli JU. 2.000.000
pendapatan Juni peralatan 8

Nama akun : Utang usaha No. Akun : 211

Tanggal Keteranga Ref Jumlah (D) Tgl Keterangan Ref Jumlah


n (K)
7 Membeli JU. 3.000.000
Juni peralatan 8
c. Bentuk 3 Kolom
Jurnal Umum Halaman 5

Tanggal Keterangan Ref D K


201 8 Kas 111 Rp.10.000.000
Nama akun : Kas
9 Utang bank 221 Rp.10.000.000
Juni 9 Kas 111 Rp.1.450.000
Pendapatan jasa 41 Rp.1.450.000
11 Utang bank 221 Rp.5.000.000
Kas 111 Rp.5.000.000

Nomor akun :111

Tanggal Keterangan Ref D K Saldo Jumlah


D/K
8 Feb Meminjam JU.5 10.000.000 D 10.000.000
uang
9 Feb Menerima JU.5 1.450.000 D 11.450.000
pendapatan
11 Feb Melunasi JU.5 5.000.000 D 6.450.000
utang

Nama akun : Utang Bank Nomor akun :221

Tanggal Keterangan Ref D K Saldo Jumlah


D/K
8 Feb Meminjam JU.5 10.000.000 K 10.000.000
uang
11 Feb Melunasi JU.5 5.000.000 K 5.000.000
pinjaman

d. Bentuk 4 Kolom

Tanggal Keterangan Ref D K Saldo


D K

Contoh Pencatatan ke dalam Buku Besar


Umumnya, buku besar yang banyak digunakan untuk pembelajaran adalah buku besar bentuk
4 kolom. Contoh posting ke dalam buku besar adalah sebagai berikut.
Jurnal Umum

Hal : 1

Tanggal Keterangan Ref D K


2015 2 Kas 111 Rp.150.000.00
Apri Kendaraan 122 0
l Modal 311 Rp.600.000.00 Rp.750.000.000
(setoran awal Pak Yudha) 0

Cara Posting ke Buku Besar


Nama akun : Kas Kode Akun : 111

Tanggal Keterangan Ref D K Saldo


D K
2015 2 Setoran awal JU.1 Rp.150.000.00 Rp.150.000.000
April 0

Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Pada Perusahaan Jasa

Tahap pengiktisaran adalah tahap meringkas. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat ringkasan
dari data keuangan yang sudah diproses sebelumnya.

Neraca Saldo

Neraca saldo disebut juga dengan Trial Balance. Neraca saldo adalah laporan tentang saldo semua
akun yang berada pada buku besar. Jumlah angka yang terdapat pada neraca saldo merupakan saldo
normal.

Tujuan pembuatan neraca saldo antara lain :

a. Untuk menguji saldo pada sisi debit dan sisi kredit neraca dalam akun-akun buku besar
b. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan

Ketentuan jumlah angka yang terdapat pada neraca saldo adalah sebagai berikut

a. Akun aktiva atau harta bersaldo normal disebelah debit, kecuali akun akumulasi penyusutan
aktiva tetap berada disebelah kredit
b. Akun kewajiban/utang bersaldo normal disebelah kredit
c. Akun ekuitas/modal bersaldo normal disebelah kredit, kecuali akun prive bersaldo normal
disebelah debit
d. Akun pendapatan bersaldo normal disebelah kredit
e. Akun beban bersaldo normal disebelah debit
Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian (Adjustmen Journal) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan tujuan
untuk melakukan koreksi atau penyesuaian catatan yang ada dengan data sebenarnya.

Tujuan dibuat jurnal penyesuaian adalah agar akun riil dan akun nominal menunjukkan besarnya
harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya pada akhir periode.

Hal-hal yang perlu disesuaikan adalah sebagai berikut :

Jenis Akun Jurnal Penyesuaian


Perlengkapan Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Beban sewa/iklan/gaji/asuransi dibayar dimuka Beban Asuransi
(sebagai harta) Asuransi dibayar dimuka
Beban sewa/iklan/gaji/asuransi dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka
(sebagai beban) Beban asuransi
Pendapatan diterima dimuka, Sewa diterima dimuka
dicatat sebagai hutang Pendapatan sewa
Pendapatan diterima dimuka, Pendapatan Sewa
dicatat sebagai pendapatan Sewa diterima dimuka
Pendapatan yang harus diterima Piutang bunga
Pendapatan bunga
Beban yang masih harus dibayar Beban Gaji
Utang gaji
Penyusutan Aktiva Tetap Beban Penyusutan
Akumulasi penyusutan
Piutang yang tidak tertagih Beban kerugian piutang
Cadangan kerugian piutang

Contoh :

a. Pendapatan yang masih harus diterima/Piutang


Pendapatan yang masih harus diterima adalah sejumlah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan namun belum dicatat dan belum diterima pembayarannya.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2015, konsultan hukum sirait brother masih harus menerima
pendapatan bunga sebesar Rp.600.000.
Jurnal penyesuaian :
Piutang bunga Rp.600.000
Pendapatan bunga Rp.600.000

b. Pendapatan diterima dimuka


Pendapatan diterima dimuka ialah penerimaan pendapatan dalam bentuk kas, akan tetapi
belum sepenuhnya menjadi hak perusahaan, sehingga harus disesuaikan. Penyesuaian untuk
akun ini tergantung dari sistem pencatatan yang digunakan pada saat menerima pendapatan
dimuka.
Contoh :
Diterima pendapatan sewa kios agen travel untuk 1 tahun sebesar Rp.4.800.000 pada tanggal
1 Juli 2015

Perhitungan :
Pendekatan Utang (waktu yang sudah Pendekatan Pendapatan (waktu yang
dijalani) belum dijalani)
6/12 x Rp.4.800.000 = Rp.2.400.000 6/12 x Rp.4.800.000 = Rp. 2.400.000
(6 bulan dihitung dari 1 Juli 2015 sampai 31 (6 bulan dihitung dari 1 Januari 2016 sampai
Desember 2015) 30 Juni 2016)
Jurnal penyesuaian: Jurnal penyesuaian:
Sewa diterima di muka Rp.2.400.000 Pendapatan sewa Rp.2.400.000
Pendapatan Sewa Rp.2.400.000 Sewa diterima dimuka Rp.2.400.000

c. Beban dibayar dimuka


Penyesuaian untuk beban dibayar dimuka tergantung dari sistem pencatatan yang digunakan
pada saat pembayaran.
Contoh :
Dibayar uang sewa gedung usaha sebesar Rp.18.000.000 pada tanggal 1 September 2015
untuk dua tahun. Berikut ini jika dicatat dalam jurnal umum
1) Pendekatan harta
Sewa dibayar dimuka Rp.18.000.000
Kas Rp.18.000.000
2) Pendekatan beban
Beban sewa Rp.18.000.000
Kas Rp.18.000.000

Perhitungan :
Pendekatan Harta (waktu yang sudah Pendekatan Beban (waktu yang belum
dijalani) dijalani)
4/24 x Rp.18.000.000 = Rp.3.000.000 20/24 x Rp.18.000.000 = Rp. 15.000.000
(4 bulan dihitung dari 1 Sept sampai 31 (20 bulan dihitung dari 1 Januari 2016
Desember 2015) sampai 30 Agustus 2017)
Jurnal penyesuaian: Jurnal penyesuaian:
Beban sewa Rp.3.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp.15.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp.3.000.000 Beban sewa Rp.15.000.000

d. Beban yang masih harus dibayar


Contoh :
Tanggal 31 Desember 2015 terdapat beban gaji untuk bulan Desember dan baru akan
dibayarkan tanggal 1 Januari sebesar Rp.2.000.000
Jurnal penyesuaian:
Beban gaji Rp.2.000.000
Utang gaji Rp.2.000.000

e. Penyusutan Aktiva
Contoh :
Gedung usaha yang dimiliki Bengkel Sejati senilai Rp.600.000.000 disusutkan sebesar 5%
setiap tahun
Perhitungan :
5/100 x Rp.600.000.000 = Rp.30.000.000
Jurnal penyesuaian :
Beban penyusutan gedung Rp.30.000.000
Akumulasi penyusutan gedung Rp.30.000.000

f. Pemakaian perlengkapan
Contoh :
Akhir periode 31 Desember 2015 terdapat persediaan perlengkapan kantor sebesar
Rp.700.000. pada tanggal 1 Januari 2015 terdapat saldo akun perlengkapan Rp.1.500.000
Perhitungan :
Rp.1.500.000 – Rp.700.000 = Rp.800.000
Jurnal penyesuaian :
Dicatat sebesar jumlah yang terpakai
Beban perlengkapan Rp. 800.000
Perlengkapan Rp.800.000

Neraca Saldo setelah penyesuaian

Neraca saldo disusun setelah menyusun jurnal penyesuaian. Nominal pada neraca saldo pasti
mengalami perubahan, sehingga nilai saldo perlu kembali disesuaikan dengan cara menyusun neraca
saldo. Cara menyusun neraca saldo adalah dengan menjumlah atau mengurangi akun-akun
penyesuaian dengan saldonya pada neraca saldo sebelumnya.

Kertas Kerja

Kertas kerja disebut juga neraca lajur atau work sheet. Kertas kerja adalah kertas berkolom-kolom
atau berlajur-lajur yang bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan
keuangan. Bentuk kertas kerja yang umum digunakan adalah kertas kerja bentuk 10 kolom yaitu
terdiri dari :

a. Neraca saldo
b. Penyesuaian
c. Neraca saldo disesuaikan
d. Laba/rugi
e. Neraca

Prosedur penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.

a. Mencatat saldo-saldo yang terdapat pada akun buku besar ke dalam kolom neraca saldo.
b. Mencatat akun-akun pada jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
c. Menjumlah dan mencari selisih antara akun-akun yang berada pada kolom neraca saldo
dengan kolom-kolom penyesuaian. Selanjutnya jumlah atau selisih tersebut dicatat pada
kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
d. Mencatat akun-akun nominal ke dalam kolom laba/rugi, yaitu akun beban-beban pada kolom
debit dan akun pendapatan pada kolom kredit.
e. Mencatat akun-akun riil (harta, utang, dan modal) ke dalam kolom neraca.

Tahapan pelaporan akuntansi pada peusahaan jasa

Tahap pelaporan adalah tahap yang memuat informasi keuangan (financial) tentang akibat dari
transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

1. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang memuat informasi tentang
pendapatan yang diperoleh dengan beban yang ditanggung perusahaan.
Rumus laba/rugi
Laba/rugi = Pendapatan – Beban
Laba
Jika jumlah pendapatan > jumlah beban
Rugi
Jika jumlah pendapatan < jumlah beban
Bentuk laporan laba/rugi terdiri dari dua, yaitu:
a. Bentuk Single Step (bentuk langsung),
Yaitu menjumlahkan seluruh pendapatan dan seluruh beban selanjutnya selisihnya dapat
diperoleh laba atau rugi usaha
Format laporan laba/rugi sebagai berikut
Pendapatan
Pendapatan usaha Rp.xxx
Pendapatan diluar usaha Rp.xxx -
Total Pendapatan Rp.xxx
Beban
Beban usaha Rp.xxx
Beban diluar usaha Rp.xxx +
Total Beban (Rp.xxx)
Laba/Rugi Rp.xxx
b. Bentuk Multiple Step (Bentuk Bertahap),
Yaitu jumlah pendapatan usaha dikurangi jumlah beban usaha, sehingga menghasilkan
laba/rugi usaha. Di sisi lain jumlah pendapatan di luar usaha di kurangi jumlah beban di
luar usaha, selanjutnya jumlah laba/rugi di dalam usaha dan laba/rugi diluar usaha di
tambah dan akan menghasilkan laba atau rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan
adanya perubahan modal yaitu dari modal awal sampaii dengan modal akhir.
 Jika laba
Modal akhir = modal awal + (laba – prive)
 Jika rugi
Modal akhir = modal awal + (rugi + prive)
Format laporan perubahan modal sebagai berikut

 Jika laba
Laporan Perubahan Modal

Modal awal Rp.xxx


Laba Rp.xxx
Prive Rp.xxx -
Penambahan modal Rp.xxx +
Modal akhir Rp.xxx

 Jika rugi
Laporan Perubahan Modal
Modal awal Rp.xxx
Rugi Rp.xxx
Prive Rp.xxx +
Pengurangan modal Rp.xxx -
Modal akhir Rp.xxx

3. Laporan Posisi Keuangan /Neraca

Harta = Utang + Modal

Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi terkait posisi harta, kewajiban,
dan modal perusahaan pada suatu periode tertentu. Neraca disebut juga laporan posisi
keuangan.
Neraca mempunyai dua bentuk, yaitu :
a. Bentuk staffel (laporan)
Bentuk staffel bentuk penyajiannya terdiri dari harta, utang, dan modal dicatat berurutan
dari atas ke bawah.
Berikut adalah format neraca bentuk staffel :
Aktiva
Aktiva lancar
Kas Rp.xxx
Piutang Rp.xxx
Akun lainnya Rp.xxx +
Jumlah Rp.xxx
Aktiva tetap
Kendaraan Rp.xxx
Akm.penyusutan kendaraan (Rp.xxx)
Jumlah Rp.xxx
Total Aktiva Rp.xxx
Pasiva
Utang Lancar
Utang usaha Rp.xxx
Utang tidak lancar
Utang bank Rp.xxx
Jumlah Rp.xxx
Modal akhir Rp.xxx +
Total Pasiva Rp. Xxx
b. Bentuk skontro
Bentuk skontro bentuk penyajiannya terdiri dari harta dicatat sebelah kiri dan penyajian
unsur utang dan modal dicatat disebelah kanan, sehingga jumlahnya seimbang.

Neraca

Harta Utang

Harta lancar Utang


Kas Rp... Utang gaji Rp....
Piutang usaha Rp... + Utang usaha Rp.... +
Total Harta lancar Rp.... Total utang Rp....
Harta tetap
Peralatan Rp... Modal Tuan Andi Rp....
Akumlasi peny.peralatan Rp.... -
Rp...
Gedung Rp... Total modal Rp...
Akumlasi peny.gedung Rp... -
Rp...
Tanah Rp....
Total aktiva tetap
Rp.... Total Paiva Rp ...
Total aktiva Rp....

4. Laporan arus kas


Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas
dan setara dengan kas.

Penutupan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa

Ayat jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan
menutup akun nominal (Pendapatan dan Beban) menutup akun laba rugi dan menutup akun prive
yang di debit jadi di kredit dan sebaliknya yang di kredit jadi di debit sehingga akun-akun tersebut
harus dinolkan.

Tujuan perusahaan harus melakukan tutup buku adalah

1. Agar perkiraan-perkiraan nominal bersaldo Nol, sehingga pada periode baru tidak muncul.
2. Menghitung laba/rugi untuk periode yang dilaporkan
3. Mendapatkan neraca akhir setelah tutup buku, dan neraca ini akan menjadi neraca awal pada
periode berikutnya.

Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk mengenolkan saldo akun-akun sementara
(pendapatan, beban, dan prive). Dalam pembuatan jurnal penutup diperlukan akun ikhtisar laba rugi.

Langkah-langkah membuat jurnal penutup.

Prosedur Jurnal Penutup


Menutup akun pendapatan Pendapatan
Ikhtisar R/L
Menutup akun pendapatan Penjualan
Ikhtisar R/L
Menutup akun beban Ikhtisar R/L
Beban
Menutup akun pembelian Ikhtisar R/L
Pembelian
Menutup akun modal jika laba Ikhtisar R/L
Modal
Menutup akun modal jika rugi Modal
Ikhtisar R/L
Menutup akun prive Modal
Prive

Buku besar setelah penutup

Setelah dilakukan jurnal penutup, langkah berikutnya adalah posting ke buku besar.

Neraca saldo setelah penutup

Tujuan neraca saldo setelah penutup yaitu memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum
pencatatan periode berikutnya.

Akun yang muncul pada neraca saldo setelah penutupan adalah akun harta, utang dan modal (akun
riil). Sedangkan, akun nominal tidak ada saldonya atau saldonya nol.

Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode
berikutnya. Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Tujuan
penyusunan jurnal pembalik hanyalah sekadar untuk menyederhanakan pembuatan jurnal yang
bersangkutan dengan periode akuntansi berikutnya.

Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik adalah sebagai berikut.

Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik


Beban gaji Rp. Xxx Utang gaji Rp. xxx
Utang gaji Rp. Xxx Beban gaji Rp. xxx
Piutang Rp.xxx Pendapatan Rp.xxx
Pendapatan Rp. Xxx Piutang Rp. xxx
... dibayar dimuka Rp. Xxx Beban ... Rp.xxx
Beban .... Rp.xxx ... dibayar dimuka Rp. xxx
Pendapatan Rp. Xxx Beban perlengkapan Rp. xxx
Beban perlengkapan Rp. xxx Perlengkapan Rp. Xxx

Anda mungkin juga menyukai