Anda di halaman 1dari 13

1

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang keberadaan tari – tari tradisional sudah jarang dan
bahkan hampir punah disebabkan jarangnya digelarkan dan di tampilkan.
Dari beberapa tarian tradisional yang adadi Kalimantan Selatan banyak
yang sudah tidak digelar lagi dan berdampak negatif pada kelestarian dari tarian
tersebut hingga mencapai kepunahan. Tidak jarang para penari ,koreografer atau
atau bahkan penciptanya sudah hampir lupa pada deskripsi tari tersebut salah
satunya tari Hanoman Pancasona. Oleh karena itulah pelaksanaan penggalian tari
kali ini sarat dengan tujuan yang luhur yakni agar keberadaannya dapat dilestarikan
terus menerus hingga generasi berikutnya.

1. Sejarah Perkembangan Tari Hanoman Pancasona

Dalam masyarakat Banjar , kesenian tradisi ba wayang gong masih


sering dijumpai bahkan hingga sekarang, namun banyak orang yang masih
belum memgenal tari Hanoman Pancasona dewasa ini, dikarenakan hanya
cerita, lakon dan pementasan wayang gongnya saja yang masih dipertahan
kan namun tarian dari para tokohnya hanya sedikit yang masih
dikembangkan.

2. Fungsi Tari Hanoman Pancasona

Tarian ini sangat digemari karena sebagai sarana hiburan bagi


masyarakat pencinta Wayang Gong khususnya. Perkembangan tarian ini
sekitar tahun 1993 dan berakhir 1994 hingga sekarang.
Media hiburan saja, ungkapan ini sangat tepat bersanding pada tari
Hanoman Pancasona saat pementasannya pada jamannya dahulu, terutama
puncak perkembangannya yaitu pada saat vestival pagelaran tari tradisional
seindonesia di Jakarta. Selain memiliki nilai khas tradisi, namun tarian ini
juga memiliki nilai tauladan dalam kehidupan yang hakiki. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya nilai kepahlawanan sang hanoman, tutur amarah
2

yang berakibat negative baginya dan rasa cinta serta perduli terhadap apa
yang disayangi.

3. Nara Sumber Penggalian

Bapa H. Jemadar

B. DISKRIPSI TARI HANOMAN PANCASONA

1. Sinopsis Tari Hanoman Pancasona

Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira matahari adalah buah


yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya.
Dewa Indra melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari.
Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan petirnya ke arah Hanoman
sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal itu, Dewa
Bayu menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk
di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Bayu agar
menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan
Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa Brahma dan Dewa Indra
memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta
kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu,
Hanoman menjadi makhluk yang abadi dan memiliki ajian Pancasona yang
tangguh..
3

2. Tabel Deskripsi dan Pola Lantai Tari Hanoman Pancasona


Level
No Ragam Gerak Volume Hit Pola Lantai
1 *Gerak masuk Sedang sdg 1x8+
Jalan hanoman 4
-Melanhkahkan kaki secara
bergantian kearah depan dengan
posisi badan merendah, sambil
memegang buntut (tangan kanan)
dan kepala menoleh sesekali
kearah kanan dan kiri
bergantian.hingga membentuk
pola garis horizontal.
2 *Jalan Kedepan Sedang sdg 1x8
Gerakan ini dilakukan sama
seperti gerak sebelumnya yaitu
bergerak melangkah kedepan
dengan posisi merendah
(hanoman) hanya saja sambil
diselingi ayunan tangan kiri dari
belakang kedepan, gerakan ini
pada akhirnya akan membentuk
pola lantai A

3 *Gerak Jumanang dan -Sasar, Sempit sdg 1x8


Gerakan ini diawali dengan
Jumanang yaitu membalik posisi
kaki dan hadap seluruh badan
kearah yang berlawanan
-(tegap)
*Sasar (bergeser)
menggeser posisi telapak kaki
secara bergantian kearah belakang
dari posisi arah badan penari.
Denga itungan 1x8.
4

4 *Sasar (bergeser) Sempit sdg 1x8


Mengulang gerak sebelumnya
yaitu menggeser posisi telapak
kaki secara bergantian kearah
belakang dari posisi arah badan
penari. Denga itungan 1x8.namun
dengan arah sebaliknya.

5 *Jalan Hanoman Sedang sdg 1x8+


-Bergerak melangkah seperti jalan 4
masuk hanoman pada bagian
starting, yang gerakannya pada
akhirnya bertujuan untuk
membentuk pola lantai baru dari
sebelumnya.
6 *Tandang Hanoman Sedang sdg 1x4
-Gerakan ini merupakan
penghalusan dari gerakan
menendang yaitu menggerakkan
salah satu kaki serta
mengayunnya dari atas kebawah
seperti dihentak yang diikuti
pergeseran kedepan oleh salah
satu kaki lainnya.
Mundur Garah
-Gerak melompat kecil kearah
belakang dengan posisi badan
membelakangi arah (mundur)
7 *Jalan Hanoman Sedang sdg 1x8
-Bergerak melangkah seperti jalan
masuk hanoman pada bagian
starting, yang gerakannya pada
akhirnya bertujuan untuk
membentuk pola lantai baru dari
sebelumnya.
8 *Jumanang Sedang sdg 1x3
- Jumanang yaitu membalik posisi
kaki dan hadap seluruh badan
kearah yang berlawanan dengan
berakhir pada posisi tegap
Hanoman.
5

9 *Garah Tandang sedang sdng 1x4


-Gerakan menghentakkan kaki
pada posisi akhir jumanang secara
bergantian yang dilanjutkan
dengan tandang serong kanan
depan 3 Hit, dan putar balik
kearah yang berlawanan.
10 *Tandang sedang sdng 1x3+
-Sama seperti Tandang 1
sebelumnya hanya saja dilakukan
bukan kedepannamun kearah
serong kiri belakang. Dan diakhiri
dengan membalik posisi badan
hingga kembai mengarah
kedepan.
11 *Tandang Mundur,(kanan) sedang sdng 1x3
Berbeda dari tandang sebelumnya
gerakan tandang mundur ini
dilakukan dengan melangkahkan
kaki depan dari posisi sebelumnya
kearah yang berlawanan (mundur)
dalam 3 Hit yang dilanjutkan
dengan ragam gerak garah putar
(Garah sambil memutar seluruh
badan kearah kiri dan akhirnya
menghadap serong kanan depan).
12 *Tandang Mundur,(kiri) sedang sdng 1x3
Kelanjutan yang sama (balasan)
dari tandang sebelumnya gerakan
tandang mundur ini dilakukan
dengan melangkahkan kaki depan
dari posisi sebelumnya kearah
yang berlawanan (mundur) dalam
3 Hit yang dilanjutkan dengan
ragam gerak garah putar (Garah
sambil memutar seluruh badan
kearah kanan dan akhirnya
menghadap kedepan).
6

13 *Tapung Tali Sedang Sdng 1x8


-Pada ragam gerak ini kaki
melangkah kedepan maupun
ditempat atau bahkan mundur
posisi tapak kaki selalu berpola
letter T, dengan tungkai kaki yang
sedikit merendah posisi ini
dilakukan sambil berpolah tingkah
layaknya monyet.
14 *Tapung Tali Cepat sedang cepat 1x8
-Hampir sama seperti gerak
sebelumnya hanya saja dilakukan
dengan tempo lebih cepat dan
dilanjutkan dengan membntuk
pola berputar dari masing masing
penari.

15 *Tandang sedang sdng 1x4


-Sama seperti Tandang
sebelumnya hanya saja dilakukan
bukan kebelakang namun kearah
serong kiri depan, Dan diakhiri
dengan membalik posisi badan
hingga kembai mengarah kedepan
(jumanang).
16 *Mundur Garah sempit sdng 1x4
-Gerak melompat kecil kearah
belakang dengan posisi badan
membelakangi arah (mundur)

17 *Garah Sempit sdng 1x4+


-Gerakan ini adalah gerakan 4
berhentak ditempat dengan tapak
kaki yang secara bergantian
melangkah ditempat dengan
tempo cepat.
7

18 *Jalan Hanoman Sedang sdng 1x8


-Gerakan ini sama sperti Jalan
masuk starting, Hanya Kali Ini
berakhir pada pola Penati Letter T

19 *Duduk Hanoman Sempit Rndh 1x3


-Gerakan duduk posisi telempoh,
yang pada alasnya adalah kedua
tungkai bawah dari kedua kaki
yang di duduki,
-sebelumnya gerakan ini diawali
dengan lompat kecil saat berdiri
1x3 Hit
20 *Gerak Sedang sdg 1x8+
Jalan hanoman 4
-Melanhkahkan kaki secara
bergantian kearah depan dengan
posisi badan merendah, sambil
memegang buntut (tangan kanan)
dan kepala menoleh sesekali
kearah kanan dan kiri
bergantian.hingga membentuk
pola garis horizontal.
21 *Jalan Kedepan Sedang sdg 1x8
Gerakan ini dilakukan sama
seperti gerak sebelumnya yaitu
bergerak melangkah kedepan
dengan posisi merendah
(hanoman) hanya saja sambil
diselingi ayunan tangan kiri dari
belakang kedepan, gerakan ini
pada akhirnya akan membentuk
pola lantai A

22 *Gerak Jumanang dan -Sasar, Sempit sdg 1x8


Gerakan ini diawali dengan
Jumanang yaitu membalik posisi
kaki dan hadap seluruh badan
kearah yang berlawanan
-(tegap)
*Sasar (bergeser)
menggeser posisi telapak kaki
secara bergantian kearah belakang
dari posisi arah badan penari.
Denga itungan 1x8.
8

23 *Sasar (bergeser) Sempit sdg 1x8


Mengulang gerak sebelumnya
yaitu menggeser posisi telapak
kaki secara bergantian kearah
belakang dari posisi arah badan
penari. Denga itungan 1x8.namun
dengan arah sebaliknya.

24 *Jalan Hanoman Sedang sdg 1x8+


-Bergerak melangkah seperti jalan 4
masuk hanoman pada bagian
starting, yang gerakannya pada
akhirnya bertujuan untuk
membentuk pola lantai baru dari
sebelumnya.
25 *Tandang Hanoman Sedang sdg 1x4
-Gerakan ini merupakan
penghalusan dari gerakan
menendang yaitu menggerakkan
salah satu kaki serta
mengayunnya dari atas kebawah
seperti dihentak yang diikuti
pergeseran kedepan oleh salah
satu kaki lainnya.
*Mundur Garah
-Gerak melompat kecil kearah
belakang dengan posisi badan
membelakangi arah (mundur)

26 *Jalan Hanoman Sedang sdg 1x8


-Bergerak melangkah seperti jalan
masuk hanoman pada bagian
starting, yang gerakannya pada
akhirnya bertujuan untuk
membentuk pola lantai baru dari
sebelumnya.

27 *Jumanang Sedang sdg 1x3


9

- Jumanang yaitu membalik posisi


kaki dan hadap seluruh badan
kearah yang berlawanan dengan
berakhir pada posisi tegap
Hanoman.

28 *Garah Tandang sedang sdng 1x4


-Gerakan menghentakkan kaki
pada posisi akhir jumanang secara
bergantian yang dilanjutkan
dengan tandang serong kanan
depan 3 Hit, dan putar balik
kearah yang berlawanan.

29 *Tandang sedang sdng 1x3+


-Sama seperti Tandang 1
sebelumnya hanya saja dilakukan
bukan kedepannamun kearah
serong kiri belakang. Dan diakhiri
dengan membalik posisi badan
hingga kembai mengarah
kedepan.
30 *Tandang Mundur,(kanan) sedang sdng 1x3
Berbeda dari tandang sebelumnya
gerakan tandang mundur ini
dilakukan dengan melangkahkan
kaki depan dari posisi sebelumnya
kearah yang berlawanan (mundur)
dalam 3 Hit yang dilanjutkan
dengan ragam gerak garah putar
(Garah sambil memutar seluruh
badan kearah kiri dan akhirnya
menghadap serong kanan depan).
10

31 *Tandang Mundur,(kiri) sedang sdng 1x3


Kelanjutan yang sama (balasan)
dari tandang sebelumnya gerakan
tandang mundur ini dilakukan
dengan melangkahkan kaki depan
dari posisi sebelumnya kearah
yang berlawanan (mundur) dalam
3 Hit yang dilanjutkan dengan
ragam gerak garah putar (Garah
sambil memutar seluruh badan
kearah kanan dan akhirnya
menghadap kedepan).
32 *Tapung Tali Sedang Sdng 1x8
-Pada ragam gerak ini kaki
melangkah kedepan maupun
ditempat atau bahkan mundur
posisi tapak kaki selalu berpola
letter T, dengan tungkai kaki yang
sedikit merendah posisi ini
dilakukan sambil berpolah tingkah
layaknya monyet.

33 *Tapung Tali Cepat sedang cepat 1x8


-Hampir sama seperti gerak
sebelumnya hanya saja dilakukan
dengan tempo lebih cepat dan
dilanjutkan dengan membntuk
pola berputar dari masing masing
penari.

34 *Tandang sedang sdng 1x4


-Sama seperti Tandang
sebelumnya hanya saja dilakukan
bukan kebelakang namun kearah
serong kiri depan, Dan diakhiri
dengan membalik posisi badan
hingga kembai mengarah kedepan
(jumanang).
35 *Mundur Garah sempit sdng 1x4
-Gerak melompat kecil kearah
belakang dengan posisi badan
membelakangi arah (mundur)
11

36 *Garah Sempit sdng 1x4+


-Gerakan ini adalah gerakan 4
berhentak ditempat dengan tapak
kaki yang secara bergantian
melangkah ditempat dengan
tempo cepat.

37 *Jalan Hanoman luas Sdng 1x8


-Gerakan ini sama sperti Jalan
masuk starting, Hanya Kali Ini
berakhir pada pola Penari bersiap
ending di atas panggung

38 *Ending sempit Sdng 1x3


-gerakan mengambil posisi terkait Rndh
akhiran pada tarian ini,yaitu satu sdng
orang duduk untuk menjadi
pijakan sang hanoman, dua orang
penari lainnya sebagai
background dan salah satu penari
menjadi pelengkap atraksi dengan
salto kedepan dan berakhir pada
posisi telungkup (level Rendah).

4. Musik Iringan
 Saron muka dan belakang
 Kanong
 Kangsi
 Babun / Gendang
 Agung / Gong
12

5. Kostum dan Properti


a) Kostum
- Baju manset (kentat) warna putih
- Celana lazing warna putih
- Ketopong Hanoman
- Cawat hanoman
- Kida kida Hanoman
- Gelang Tangandan kaki Hanoman
b) Properti
- Buntut Kera warna putih

C. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Pada sekitar tahun 1993, Bapa H. Jemadar ikut serta dalam
penyelenggaraan vestival seni tari tradisi seIndonesia yang bertempat di
Jakarta dan membawa dan mengemas bersama timnya dalam sebuah
tarian yang berjudul “ Hanoman Pancasona “.
Tari Hanoman Pancasona terinspirasi dari kekhasan
masyarakat pencinta wayang gong yang tidak menghiraukan dinginnya
angin malam pada saat pagelaran dan pudarnya tradisi yang mayoritas
semakin maju dan bersifat kekinian. Hingga nilai hiburan yang juga
berdampingan dengan nilai ketauladanan menjadi momok yang terus
menerus mereka jaga kearifannya hingga sekarang meskipun sudah
semakin samar terusap waktu.
Tari ini sempat tidak populer lagi akibat adanya macam –
macam media hiburan yang berkembang saat ini. Oleh karena itu
kita sebagai generasi penerus agar tetap menjaga dan melestarikan
tari asli Kalimantan Selatan khususnya masyarakat Banjar agar tidak
lekang termakan oleh zaman dan budaya luar.
13

2. Saran
a. Diharapkan adanya peningkatan dalam sumber pelestarian
kebudayaan di daerah masing – masing oleh instansi yang terkait.
b. Menumbuhkan akan rasa pentingnya tari – tari tradisional di
masyarakat.
c. Mengadakan pagelaran – pagelaran untuk menyosialisasikan tarian
– tarian tradisional.
d. Mengajarkan tarian tradisional diusia dini kepada generasi
penerus.

Anda mungkin juga menyukai