DRAMA FTV
“CINTAKU DATANG KARENA JAGUNG”
Disusun Oleh :
DELLIA APRIYANTI
42180265
LAPORAN PRODUKSI
Outline Desain Simulasi Program TV ini telah disetujui dan disahkan serta
diizinkan untuk disimulasikan siarannya pada ujian akhir matakuliah :
KAPRODI PENYIARAN
(Fajar Kurniawan)
TIM TEACHING,
:
………………………………………………..
:
………………………………………………...
:
…………………………………………………
Disetujui oleh,
Tanggal
NO Pokok Bahasan Paraf dosen
Bimbingan Pembimbing
Disetujui oleh,
( )
BAB I
PENDAHULUAN
B (Menengah Keatas)
C (Menengah Kebawah)
D (Kelas Bawah)
1.5 Sinopsis
Beni (24th) cuma perantau, dia berangkat dari kampung ke kota untuk
berjualan jagung. Pernah suatu kali ia belum makan dan lapar, ia menjual jagung
kepada cici. Tapi cici malah menampik jagungnya dan pergi. Itulah pertemuan
pertama cici dengan beni.
Karena tagihan kartu kredit yang membengkak dan kekhawatiran orang
tuanya atas sikap pemalas cici (Bahkan cici tidak mau pergi kuliah), orang tua cici
pun mencabut semua fasilitas yang dimiliki cici. Mulai dari HP, kartu kredit
sampai mobil. Jelas saja cici kelabakan.
Cici memang anak tunggal, tapi orang tuanya tidak mau cici hanya
menjadi orang yang konsumtif. Bisa-bisa perusahaan yang dibangun Ayahnya
bangkrut dalam sekejap kalau cici terus seperti itu. Cici harus belajar mencari
uang sendiri. Orang tua cici hanya memberikan uang 100 ribu untuk makan
selama satu minggu dan modal usaha cici.
Cici membaca banyak buku bisnis, tapi dia bête sendiri. Cici pun mencari
makan dengan jalan kaki ke Mall. Di mall ia melihat ada sale sepatu bagus
seharga Rp. 99.900! Pas banget dengan uang yang dia punya. Cici girang bukan
main, ia membeli sepatu boot high heel yang keren itu dan membuang sandal
jepitnya yang menurutnya sudah kusam.
Tapi ternyata ia kelaparan, ia mencari makan di rumah tapi tidak ada bahan
makanan. Ada note di kulkas : Cici harus bisa mandiri. Cici kesal dan merobek
note itu. Cici mencari tukang makanan ke sana kemari. Cici ingin membeli mie
ayam tapi ia hanya punya uang 100 perak, kembalian beli sepatu. Apes banget,
deh. Cici hanya bisa duduk - duduk di taman. Saat itulah beni datang dan
menawarkan jagung rebus untuknya. Cici menolak. Dia ogah makan jagung! Ngga
level.
Cici pulang tapi dia pingsan. Beni mengangkutnya ke rumah kosnya yang
kecil. Saat cici siuman, beni memberikan jagung rebus kepada cici. Cici makan
dengan lahap. Awalnya cici marah tapi dia malah ketagihan makan jagung. Beni
memberikan cici banyak jagung, cici senang tapi hanya bisa bayar 100 perak. Beni
menyimpan 100 perak itu baik-baik. Padahal uang 100 peraknya itu sudah
somplak dan hitam.
Beni menerima telepon dari orang tuanya. Orang tua beni meminta ia
pulang. Beni bilang mau pulang, karena dia juga kangen sama ayu. Mendengar
beni sudah punya pacar, cici merasakan ngga enak. Beni bilang, ayu bukan pacar,
Cuma calon. Mudah -mudahan ayu mau nerima lamaranku, katanya. Beni pun
mengantar cici dengan sepeda.
Malamnya cici lapar dan masak mie instan yang diam-diam dibelikan
Bagus. Tapi cici tidak nafsu makan mie, dia mendadak kangen mau makan
jagung. Pagi-pagi sekali cici pergi ke rumah beni tapi dia malah melihat beni pergi
ke terminal bus. Kebetulan rumah beni dekat dengan terminal. Cici pun mengejar
beni hingga ke terminal, cici langsung menyusul beni naik Bus, duduk di
sebelahnya. Beni memberikan cici jagung rebus manis, cici senang dan makan
dengan lahap. Mereka ngobrol panjang sampai tidak sadar kalau bus sudah melaju
jauh masuk tol. Cici pun ketiduran, beni bingung. Saat kondektur menagih
ongkos, terpaksa beni harus mengongkosi cici.
Satu hari, cici mendapati beni tidak di rumah, ternyata beni pergi ke kebun
singkong. Tempat ayu bekerja, beni terlihat merayu ayu, ayu tersipu malu. Beni
membelikan ayu cincin emas yang bagus. Cici jadi kesal.
Cici kesal karena beni bilang dia tidak punya uang lagi untuk mengantar
cici pulang ke Jakarta, tapi kenapa bisa beli cincin emas? Beni cerita cincin itu dia
beli sebelum pulang ke desa. Sebelum cici naik Bus. Beni pun cerita, dia
mencintai ayu, ingin melamar ayu tapi ayu selalu tidak pernah menjawab perasaan
beni. Hanya diam saja, waktu dikasih cincin pun diam saja.
Cici kangen sama Bagus, ia pun minta pekerjaan kepada beni. Beni
mengajak cici untuk mencabut jagung, hasilnya lumayan. Beni pun mengajari cici
mencabut jagung, cici juga belajar mengolah jagung. Ia banyak menghabiskan
waktu dengan cici. Bermain di sungai, melintasi perbukitan, menikmati lampion
di tengah sawah.
Ketika beni sedang menghabiskan waktu bersama ayu, cici jadi cemburu.
Cici bingung dengan perasaannya. Sampai suatu hari, cici mendengar
pembicaraan ayu dengan temannya.
Teman ayu bertanya apakah ayu tidak cemburu kalau beni dekat dengan
cici? Ayu menjawab tidak cemburu sama sekali karena sebenarnya ia sudah punya
pacar orang Jakarta. Ia sudah pacaran dengan orang Jakarta itu selama 3 bulan.
Kata ayu, besok pagi jam 10, orang Jakarta itu akan datang menemui ayu di kebon
singkong. Jam-jam segitu, beni lagi sibuk di ladang jagung.
Cici bergegas pulang ke rumah, dia minta beni untuk datang besok ke
ladang jagung untuk menemui pacar ayu. Beni nampak sedih, beni tidak mau
menemui cici karena berpikir cici jahat karena sudah mengadu dombanya. Cici
akan membuktikan sama beni kalau dia benar tapi cici tidak punya kamera atau
apapun. cici bete.
Akhirnya cici membuktikan sendiri dengan pergi ke kebun singkongnya
ayu. Di sana, ternyata ayu berjumpa dengan pacarnya yang berasal dari kota yaitu
Bagus. Cici kaget bukan main, kebetulan saat itu, beni yang penasaran juga pergi
ke kebun singkong ayu. Alhasil cici melabrak Bagus lalu pergi, beni juga meminta
cincin emasnya dari ayu dan pergi dengan terluka. Ayu minta maaf tapi tangannya
ditarik oleh Bagus.
Bagus menghampiri cici di tepi sungai, cici marah bukan main. Cici
memutuskan hubungannya dengan Bagus. Bagus sama sekali tidak menyangka
kalau ada cici di kampung ini. Akhirnya cici pergi meninggalkan Bagus. Di rumah
beni, beni menghampiri cici dan menghiburnya. Mereka curhat di perbukitan yang
indah. cici juga menghibur beni. Mereka makan jagung bareng.
Bagus menelepon kedua orang tua cici. Esoknya orang tua cici datang
menjemput cici. Di sana Bagus minta maaf karena sudah menduakan cici. Di
depan ayu, Bagus bilang lebih memilih cici daripada ayu. Mendengar hal itu, jelas
saja beni geram dan memukul Bagus. Cici dan ayu sama-sama mencoba
menghentikan beni. Cici menolak kembali pada Bagus. Ia memilih untuk pulang.
Cici pun pulang ke rumahnya.
Beni bilang, sejak cici memberikan sekeping koin itu, sekeping hati di
dalam diri beni mulai dicuri. Kepingan itu semakin besar ketika tahu bahwa beni
kangen dan suka sama cici. Selama ini dia selalu buta oleh kecantikan ayu.
Ternyata cincin emas yang dibelikan beni ada di atas piring makan yang tertutup
tudung besi. Beni memberikan cincin kepada cici. Cici pikir mereka akan pulang
naik mobil tapi ternyata mereka masih naik sepeda. Sepeda penuh jagung! Aku
mau melamar ke rumah kamu sekarang! Mas kawinnya jagung! Ujar beni, cici
pun terbahak-bahak.
BAB II
1. Rapat
2.1.2 Produksi
2 Pengembangan Gagasan *
8 Logging *
SHOTING SCHEDULE
EQUIPMENT LIST
2.2 Treatment
TREATMENT
Cici pun membaca buku bisnis, setelah beberapa menit cici bete.
dan akhirnya ia mengunjungi mall untuk mencari makan. Tapi
apa? Ia melihat high heels sedang diskon dan langsung
membelinya. Tersisalah uang cici 100 perak.
Cici lapar dan pulang kerumah tidak menemui makanan apa pun.
Sampai akhirnya dia berkeliling taman alhasil makanan apapun
tidak bisa di beli dengan uang 100 perak. Cici terduduk sedih di
salah satu bangku taman. Suatu kebetulan beni menghampiri…
Beni : mau coba jagung?
Cici : hah? Jagung aja? Sorry ya gak level
Akhirnya cici pergi meninggalkan beni, tetapi ketika berbalik
2. badan ia pingsan karena belum makan apa pun.
Akhirnya beni menggendong cici dan membawanya ke kosan
II kecilnya. Ketika cici sudah siuman, beni mengasihnya jagung.
Awalnya cici tidak mau, tetapi terpaksa karena dia lapar dan dia
pun makan dengan lahap.
Diantar lah cici pulang menggunakan sepeda beni yang berisi
jagung untuk cici. Ketika di jalan tak sengaja mereka bertemu
bagus. Lalu tanpa basa basi bagus memukul beni dan membuang
semua jagung nya. Cici berlari sedih sampai rumahnya cici tetap
sedih kepada bagus.
Malam hari cici lapar dan diam – diam ia memasak mie dari
bagus, tetapi ia tidak nafsu makan. Cici pengen jagung.
Esok pagi – pagi sekali cici menghampiri beni, ia melihat beni
berjalan memasuki bus. Cici pun lari menghampiri beni dan
duduk di sebelah kursinya. Beni mengasih jagung dan sepanjang
jalan mengobrol sampai cici tertidur
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dalam meproduksi sebuah Ftv/ Drama televisi ,para crew harus bisa saling
memahami dan juga saling membantu satu sama lain, berkomunikasi yang baik
sangat diperlukan disini, agar tidak terjadi kesalah pahaman semuanya saling
bekerja sama dan membantu untuk mendapatkan hasil akhir yang maksimal.
Apabila terjadi perselisihan pendapat antara sesama crew, masalahnya pun harus
dibicarakan dengan baik-baik, dan diharapkan untuk tidak mementingkan ego dari
masing-masing pihak. Agar program ini bisa berjalan dengan lancar, maka perlu
kedewasaan dari semua crew untuk saling support satu sama lain.