Anda di halaman 1dari 7

FILM DOKUMENTER SDN KEBAGUSAN 04 PAGI

ANGKATAN 2023/2024
IDE CERITA, MAKSUD serta TUJUAN, SINOPSIS, dan NASKAH

Disusun oleh:
TOPAN ARDIANTO

Film Dokumenter SDN KEBAGUSAN 04 PAGI 2023/2024

Film ini menceritakan tentang segala hal yang terjadi di masa-masa SD


khususnya angkatan 2023/2024. Dari segi gambar diambil murni di dalam sekolah SDN
KEBAGUSAN 04 pagi. Semua fasilitas yang ada dan tempat-tempat yang menjadi latar
backround semuanya harus yang ada di dalam sekolah.

Kemudian dari segi peristiwa dan kejadian, semua di ambil saat siswa-siswi
berada di dalam sekolah. Baik itu di dalam kelas, kantin, lapangan, dan tempat-tempat
umum yang ada di Sdn kebagusan 04 pagi. Gambar di ambil se-natural mungkin. Di
usahakan tidak ada rekayasa dan karangan fiktiv belaka. Kecuali untuk adegan-adegan
tertentu yang melibatkan pemeran dan juga agar cerita tidak keluar jalur terlalu jauh
sehingga sulit untuk menafsirkan. Begitu pula dengan kejadiannya harus yang benar-
benar sudah atau sering terjadi di sekitar kampus. Tidak ada unsur yang tidak ada
kemudian di ada-adakan, tetapi yang benar-benar real, alami dan pernah terjadi yang
bisa di kembangkan sehingga menarik dan lebih inovatif.

Untuk artis atau model bisa di dapat dari siswa kelas VI yang sanggup, Crew dan panitia,
ataupun apabila di perlukan dari pihak luar (selain Crew), bisa menunjuk seseorang
yang siap dan menurut kesepakatan bersama.

Maksud dan Tujuan


Dengan adanya film documenter ini kami selaku panitia berharap bahwa pada dasarnya
film documenter ini di buat dengan alasan sebagai pelengkap dari foto album kenangan
yang setiap tahun biasa di adakan. Akan tetapi dari segi pendidikannya yaitu bahwa film
documenter ini sengaja di buat supaya apa yang ada di dalam film ini berguna sekaligus
mendidik tentang arti sebuah moral yang harus di emban oleh anak usia 10-13 tahunan
sehingga menjadikan seritauladan yang baik dengan nilai etika dan estetika yang
sempurna.

IDE CERITA
Film yang berdurasi maksimal 30 menit ini menceritakan tentang keadaan
sekolah SDN Kebagusan 04 pagi dengan segala keunikan yang ada. Bisa dari segi
positive dan negativnya. Dari prestasi sampai yang tersisih. Yang terpuji dan kurang
terpuji semua di kemas dalam documenter ini. . .cerita yang akan dikenang dan sulit tuk
di lupakan. . .

Film ini di bagi atas 3 bagian, antara lain:


1. Bagian hura-hura
2. Bagian sedih dan perpisahan
3. Bagian cita-cita, harapan dan kenangan.

1. Bagian hura-hura

Bagian hura-hura yaitu bagian yang sering dilakukan khususnya dilakukan oleh
individu. Bersifat ringan tetapi sangat berpengaruh terhadap nilai pembelajaran dan
etika.
Dimana dalam bagian ini di ceritakan hal yang terindah sampai hal yang terancur.
Boring, kesel, ngeyel nakal, nyleneh sampai hal yang paling parah semua di masukan
disini.

v Adegan:

· Kesiangan ke sekolah
· Dihukum guru karena tidak mengerjakan PR.
· Nyontek saat ulangan
· Makan di kantin ga’ bayar
· Meludah sembarangan
· Mencurat-coret fasilitas sekolah seperti: dinding, Toilet, meja, kursi taman, meja kantin
dll semua di lakukan demi mendapat perhatian seseorang (cewe atau cowo) atau hanya
sebagai iseng dari tangan-tangan jail seseorang.

Wawancara:
a. Bapak/Ibu guru (mengenai kenakalan remaja khususnya anak SD ).
b. Siswa yang melakukan hal itu (Visi dan maksud dia melakukannya).

2. Bagian sedih atau perpisahan

Dalam bagian ini di buat khusus untuk hal yang berbau kesedihan. Baik itu dari segi
positive maupun negative dan apa yang di kisahkan benar-benar real terjadi. Tetapi
untuk menambah unsure segar dan menarik maka di tambahkan sedikit olah scenario.
Sifatnya yang sedih, dikerjakan bersama-sama (berkelompok), melibatkan orang lain,
dan kekompakan yang memiliki arah tujuan yang sama dengan yang lainnya.
v Adegan:

· Nongkrong di kantin saat KBM


· Main futsal saat jam pelajaran
· kartu UNO atau main game di HP
· Ketoilet berjamaah padahal tidak buang air kecil atau buang air besar
· Kompak tidak mengerjakan tugas mandiri dari guru
· mengobrol saat guru sedang menerangkan pelajaran
· Mencuri buah2 an di sekolah
· Pengumuman hasil kelulusan 2023/2024 (pestaphoria)
· Perpisahan kelas VI angkatan 2023/2024

Wawancara:
a. Siswa kelas VI

3. Cita-cita, harapan, dan kenangan

Di akhir cerita film documenter ini di sisipkan beberapa hal mengenai apa moral yang di
dapat di akhir cerita. Sisi baik dan buruknya apabila melakukan sesuatu entah itu
positive ataupun negative. Tapi yang pasti, semua orang pasti memiliki cita-cita dan
harapan. Senakal apapun dia, sebodoh apapun dia dan semalas apapun dia pasti di
dalam hatinya memiliki satu cita-cita yang akan menerbangkannya untuk menggapai
cita-cita tersebut. Memang, semua orang berhak memiliki cita-cita dan itu pasti
mengarah ke perbaikan akan hidupnya yang sekarang.

Kemudian di sisipkan pula beberapa hal menarik yang menjadi kenangan terindah yang
takkan terlupa tentang SDN KEBAGUSAN 04 Pagi milik kita ini. Membuat seseorang
ingin merasakannya dan kembali ke masa-masa nakalnya, tumbuh dewasa, mencari
jatidiri yang saat itu adalah masa-masa SD.
Dari situlah di mulai. .dari titik terendah hingga menjadi yang paling tinggi.
Semua yang membuat seseorang kangen dan ingin kembali merasakannya lagi. . .apa
sajakah itu ?! Yang pasti tiap individu memilikinya dan tentu saja berbeda dengan yang
lainnya.

Wawancara:
Cita-cita, harapan dan kenangan yang terindah dari:
a. Siswa/siswi paling pintar di SDN KEBAGUSAN 04
b. Siswa/siswi paling malas di SDN KEBAGUSAN 04
c. Siswa/siswi paling nakal di SDN KEBAGUSAN 04

Apa cita-cita mereka, motivasi tuk menghadapi hidup selanjutnya, dan apa harapan
untuk SDN Kebagusan 04 .
SINOPSIS
Ketika kita mulai membuka mata di pagi hari. . .
Di saat itulah roda kehidupan mulai berputar. . .
Melaju kearah mimpi kita semalam. . Tentang harapan dan cita-cita
Bersama hangatnya mentari. . yang membakar semangat di jiwa. . .

Memang benar. . .
Where there’s a will, there’s a way
Berangkat dari sebuah mimpi. .hingga menjadi kenyataan. . .
Diam bukanlah kata. .bergerak terhempas, diam tergilas. . .
Tapi tak masalah. . selama masih ada kemauan tuk melaju. . .
Meskipun jalanan terjal menghampiri, kan kita lewati. . .

Di sinilah kami berpijak. .


Disinilahdi SDN Kebagusan 04 atau biasa di sapa COSVAT ini. . .
Kami menimba ilmu tanpa henti. . mencari jatidiri, dan menjadi dewasa dengan
sendiri. . .
Meski terlihat monoton, tetapi kami punya jalan sendiri. . .
Punya semangat tinggi, dan selalu tersenyum apapun yang terjadi. . .
Inilah kami. . .
. . .Anak SDN Kebagusan 04 pagi. . .

Narator1: Niatnya sih cuman bikin album kenangan aja, ehh. . malah jadi film
dokumenternya.
Pengen liat?! ini dia.

Film ini terdiri dari 3 bagian, yang pertama yaitu bagian hura-hura. Dimana semua hal
yang biasa di lakuin, kita tampilin di sini.
Dari mulai hal yang terindah sampai hal terancur ada di sini.

Stage 1: Kesiangan
Seorang siswa ( ADIB) SDN Kebagusan 04 Pagi terlihat berlari tergesa-gesa.
Rupanya waktu telah menunjukan pukul 07.10 WIB. Tertahan ketergesa-gesaannya itu
di depan gerbang sekolah yang telah tertutup rapat tanpa ada seorang pun yang mampu
membukanya, kecuali Pak Niman. . Penjaga sekolah kami.
Ingin ku hampiri pastiku kena marah, belum lagi kertas poin yang harus ku isi sambil ku
di introgasi bagai maling rambutan tetangga. Pikirku sambil menoleh kearah gerbang
diam-diam.
Akhirnya kuputuskan juga tuk masuk lewat cara lain, memutar gerbang belakang
sekolah bagian timur merupakan jalan keluarnya tuk dapat masuk tanpa harus mengisi
kertas poin dan kena marah guru piket.
Akhirnya ku lakukan. . .

Stage 2: Dihukum karena tidak mengerjakan PR


Terdengar langkah cepat menyusuri lorong kelas terdengar semakin mendekat.
Suasana kelas yang semula ramai kini diam dan sepi dengan segera. Rupanya guru killer
itu sudah mengetuk pintu kelas dan masuklah dia.
“Pagi anak-anak. . .buka PR kalian!!” terdengar sapaan sekaligus ancaman yang di
satukan dalam satu kalimat. Dan semua anak membukanya terkecuali aku, rupa-
rupanya PRnya lupa ku kerjakan karena semalam aku ketiduran.
Keringat dingin mulai menetes tak terasa sampai dia menghampiriku. “Mana PRmu ??”
terdengar mencekam tapi ku jawab dengan senyuman penuh kekhawatiran hingga ku di
suruh menghormat pada bendera sampai jamnya selesai. . .sungguh setimpal.

Stage 3: Menyontek saat ulangan


Ketika ulangan harian akan di laksanakan, tak heran jika semua siswa memilih
tempat duduk yang jauh dari pandangan guru yang mengawas. Pasalnya, mereka mulai
membuka primbon mini yang akan menyesatkan pikiran. “menghalalkan segala cara”
prinsip yang dominan di gunakan saat itu. Ketika sang pengawas lengah, mulailah
semua jerih payah yg mereka catat dengan skala kecil semua di keluarkan tanpa kecuali.

Stage 4: Makan di kantin ga bayar


Hari ini benar-benar sial bagiku, sudah telat masuk dompet pun ketinggalan di
rumah. Hingga saat istirahat ku diam di kelas di temani perut keroncongan. Cacing-
cacing seakan unjuk rasa akan keadilan dan adanya pemasukan ke perutku. Sampai
akhirnya ku paksakan pergi ke kantin tanpa sepersenpun uang di sakuku.
Akupun duduk di samping temanku yang sedang makan dengan lahapnya. Keringat
yang menetes ke kuah makanannya pun seakan tak dirasa saking cepatnya dia makan.
Butuh waktu kurang dari 5 menit makanan telah bersih tak tersisa. . .diapun diam
sejenak dengan air minum di tangan kanannya. Tak terasa dia semakin menjauhiku dan
pergi begitu saja dengan wajah tak berdosa. “heii. . apa-apaan ini?? Apa itu taka pa-
apa??” pikirku heran.
Cacing di perutku mulai marah dan mulai menaiki lambungku bagai reformasi 98 di
gedung DPR oleh para demonstran. “aku harus makan!!” gumamku sambil memesan
semangkuk mie tanpa berpikir harus membayar dengan apa. Mie panas telah di
hadapanku dan langsung ku sikat seperti kesetanan. “Habislah itu mie ”, ketika ku mulai
berpikir-pikir akan ku lakukan hal yang sama seperti temanku tadi, yakni kabur tanpa
wajah berdosa. Tapi sialnya, pembeli yang tersisa hanya aku seorang. . akupun duduk
sedikit-sedikit meninggalkan meja. Tak lama kemudian mamah TERE ada di sampingku
sambil menyodorkan tagihan. Aku hanya tersenyum dan bilang “aku ngutang dulu ya
untuk kali ini saja”.

Stage 5: Meludah sembarangan


Pelajaran tambahan membuat kelasku pulang sore, saat keluar semua sudah sepi
hanya tinggal anak-anak kelasku yang ada. Merekapun akan segera pulang.
dari tadi ku tahan mulutku yang sudah sampai hampir penuh dengan air liurku.
Kuberlari kearah depan kelas, dari kejauhan kulihat tidak ada seorang pun yang ada di
dibawah . Akan tetapi aku sudah tidak tahan lagi ingin membuang air liurku ini tapi aku
takut kenapa-kenapa. Ragu mulai merasuki diriku dengan cepat secepat rasa ingin ku
buang air liurku. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pun meludah kearah bawah.
memang terasa lega. . tetapi saat menoleh ke belakang pak Niman penjaga sekolah
melipat baju lengannya dengan mimic yang tidaklah ramah.

Stage 6: Mencurat-coret fasilitas sekolah


Hari yang cerah telah mengawali semangatku tuk belajar. Akan tetapi sarapanku
yang terlalu pedas berdampak buruk di siang harinya. Akupun ke toilet dan membuang
makanan yang ku makan tadi pagi itu. Iseng ku membuat coretan cinta via tembok
sambil ku buang air yang isinya “haii. . aku ADIB, mau kenal kamu lebih jauh??” selesai
juga. Sorenya akupun kembali ke toilet yang tadi dan kulihat rupanya ada balasan yang
isinya “haii juga, aku sabrina”. Melihat itu akupun kegirangan dan aku pun segera
membalas di bawahnya “sabrina sudah punya pacarkah??”.
Ke esokan harinya aku lihat ke toilet yang sama, rupanya ada balasan “aku tidak punya
pacar karena tidak diperbolehkan oleh orangtuaku karena masih kecil kelas. disitu aku
terdiam dan tidak melanjutkan aksi ku untuk membalas pesan nya, segera ku tinggalkan
toilet dan siangnya aku kembali lagi ke toilet itu. Rupanya yang membalas pesanku itu
ulah si BIMO . Rupanya memang benar dia tyang sedari tadi membalas pesanku di toilet
dan toilet yang aku diami memang toilet pria, jadi mana mungkin perempuan masuk ke
toilet pria.

Narator 2: Ngomingin masa-masa SD tanpa usil, rasanya garing banget.


Di segmen ini semua cerita tentang kenakalan. Banyak hal yang menarik dari kenakalan
itu sendiri Dan kadang terkadang ada apesnya, kita liat saja.

Narator 3: Masa SD adalah masanya buat gila-gilaan. Ngumpul bareng teman-teman,


nongkrong, Kompak tidak mengerjakan pr , pokoknya semua yang asyik-asyik cuman
ada di masa-masa SD.

Stage 7: gila-gilaan bersama


Dalam part party ini semua kejadian di ambil se natural mungkin. Polos dan apa
adanya merupakan dasar yang ada di segmen ini. Nongkrong di kantin waktu KBM atau
maen futsal saat pelajaran berlangsung, kemudian di giringin sama guru tuk masuk dan
bahkan di kejar-kejar semua berlangsung secara apa adanya.
Begitu pun dengan kelakuan-kelakuan nakal lainnya yang sering kita jumpai bisa di
dapat secara alami tergantung dari para pelaku yang melakukan kegiatan itu.
Kabur atau sering di sebut mabal sudah bukan hal aneh lagi. Begitupun dengan
perayaan teman yang ulang tahun. Melumurinya dengan telur dan teriku nampaknya
sudah taka sing lagi. Bahkan yang lebih parah di ceburin ke kolam depan hingga bajunya
basah kuyup.
Perayaan pengumuman hasil kelulusan dengan cemas dan hasil kelulusan merupakan
hal yang paling inti di segmen ini. Yang jelas apapun bentuknya, semua memperlihatkan
bahwa SD kita ini memang kompak dalam segala hal. Entah positive maupun negative
semua terjadi begitu saja dan dengan polosnya.

Narator4: Cita-cita dan harapan pasti di miliki setiap orang. Begitu pula kenangan yang
tertinggal di
SDN Kebagusan 04 ini, yang membuat kangen dan ingin kembali ke masa-masa
sekarang.
Inilah dia cita-cita dan harapan anak SDN Kebagusan 04 berikut yang bikin mereka
inget terus sama sekolah tercinta kita.

Stage 8: Wawancara
Dalam segmen terakhir ini kita kemas khusus mengenai anak-anak kelas VI.
Mengenai apa cita-cita mereka yang ingin mereka capai. Tujuan mereka setelah lepas
dari siswa SDN Kebagusan 04 pagi, dan apa harapan mereka untuk sekolah kita ini.
Begitu juga hal-hal yang membuat mereka kangen dan ingin kembali ke masa-masa ini
dan hal yang membuat mereka ingat terus sekolah SDN Kebagusan 04 ini.

Anda mungkin juga menyukai