Profil Disperindagkop Kab. Lingga
Profil Disperindagkop Kab. Lingga
3. Perbub Nomor 33 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga.
V. DAFTAR SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdapat di Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lingga tahun 2015 antara lain, yaitu :
1. Bidang Industri,
a. SOP Pelayanan Pembuatan Design Di Klinik Kemasan.
2. Bidang Perdagangan,
a. SOP Pemantauan Harga;
b. SOP Pemeriksaan Barang.
3. Bidang Koperasi ,
VI.PROGRAM SKPD
12. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah;
13. Program Pembinaan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa Pesisir.
Nilai aset yang dikuasai SKPD meliputi Aset Tetap, Aset Lainnya dan
Ekstrakomtabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
A ASET TETAP
1. Tanah - -
B ASET LAINNYA
2. Aset Lain-Lain - -
10.3. LEAFLET
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lingga tahun 2015
membuat 1 buah leaflet yang memberikan informasi tentang Klinik Kemasan. Leaflet
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
10.4. BANNER
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lingga tahun
2015 memiliki 4 buah banner. 2 buah terletak di Bidang Perdagangan, 1 buah di
Gerai Cinderamata Pelabuhan Jagoh, dan 1 buah di Klinik Kemasan.
Kegiatan Perkantoran
CAPAIAN
No URUSAN No IKK RUMUS/PERSAMAAN
KINERJA
Urusan Wajib
11 Kontribusi
Sektor
Jumlah Kontribusi PDRB dari Sektor
Industri
Industri 115.061,48
7,97 %
Terhadap = X 100 %
6 Industri PDRB Tahun Jumlah Total PDRB 1.443 .986,39
2015
2015
1. Bidang Perindustrian
a) Kondisi geografis Kabupaten Lingga yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisahkan
oleh jarak dan lautan sehingga IKM sulit untuk berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lingga, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Pusat, membuat IKM tertinggal;
b) Infrastruktur serta alat transportasi yang tidak memadai sehingga menyulitkan IKM
baik itu dalam mendapatkan bahan baku maupun dalam pemasaran yang berimbas
pada harga pokok produksi;
c) Kurangnya industri berbasis kompetensi daerah yang mandiri;
d) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) terampil yang menguasai teknologi di
bidang industri;
e) Keterbatasan mesin dan peralatan industri;
f) Pengurusan sertifikat halal MUI dan BPOM bagi produk IKM yang tergolong mahal.
2. Bidang Perdagangan
a) Luasnya cakupan wilayah Kabupaten Lingga sehingga belum maksimalnya
pengawasan perdagangan ke semua Kecamatan;
b) Masih kurangnya sosialisasi kepada pelaku usaha tentang aturan dan kesadaran
untuk menjual produk-produk ber-SNI;
c) Belum terdatanya produk unggulan daerah yang diekspor ke luar melalui daerah
lain;
d) Belum dapat menerbitkan izin ekspor berupa Angka Pengenal Import (API) dan
Surat Keterangan Asal (SKA) karena Kabupaten belum memenuhi beberapa
syarat, yaitu adanya pelabuhan internasional dan Bank Devisa.
a) Kondisi wilayah Kabupaten Lingga yang terpencil dan terdiri dari pulau-pulau yang
berjauhan sehingga menyulitkan pembinaan dan pemantauan koperasi dan UKM;
b) Kurangnya SDM yang memahami tentang administrasi dan pengelolaan koperasi;
c) Sulitnya pemantauan dana bergulir, pernah dilakukan perpanjangan tangan ke
pulau-pulau terpencil namun tidak berhasil;
d) Belum tersedianya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sebagai tempat untuk
berkonsultasi bagi UMKM dalam pengembangan usaha.
XVI. PENUTUP