Anda di halaman 1dari 42

Rencana

Srategis

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja Tahun 2020


- 2024

Tata Usaha
Humas Lasinga
Rencana Srategis
i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang professional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka
pelaksanaan good governance, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dapat
menyelesaikan Rencana Strategis (RENSTRA) 2020 – 2024 Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja dengan baik dan tepat waktu.

Dengan telah berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional


(RPJMN ke-3) Periode Tahun 2015-2019, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
Periode Tahun 2020-2024 mengacu pada RPJMN ke-IV Periode Tahun 2020-2024.
Penyusunan Arah Kebijakan dan Strategi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, yang tertuang dalam Dokumen Rencana
Strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja Tahun 2020-2024, selaras dengan
Arah Kebijakan dan Strategi yang tertuang dalam Dokumen Renstra Kementerian Hukum
danHak Asasi Manusia (Kemenkumham). Baik Rencana Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Singaraja dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dirancang untuk turut
mendukung pencapaian Visi, Misi, Agenda Pembangunan / Prioritas Nasional Presiden
terpilih.

Pada pidato perdananya setelah terpilih kembali sebagai Presiden Republik


Indonesia untuk kedua kalinya di Bulan Oktober 2019, Presiden Joko Widodo
menyampaikan Visi “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut selaras dengan Sasaran RPJMN 2020- 2024
yakni “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmurmelalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitifdi berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing”. Dari kalimat sasaran tersebut
tercermin bahwa pemerintah saat ini berfokus untuk melakukan percepatan pembangunan
utamanya dengan pendekatan pembangunan sumber daya manusia dan wilayah.

Rencana Strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja periode 2020-


2024 merupakan dokumen perencanaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja.
yang menjabarkan mengenai kondisi umum dan kondisi eksisting Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja meliputi capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
periode Tahun 2015-2019.
ii

Dengan telah terselesaikannya dokumen Rencana Strategis Lembaga


Pemasyarkatan Kelas IIB Singaraja periode Tahun 2020-2024, diharapkan menjadi
pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dalam pelaksanaan tugas
fungsi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Singaraja, 01 Maret 2021

Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja

Mutzaini

NIP. 19730604 199703 1 001


3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum
Tahun 2020 sampai dengan 2024 merupakan Tahapan ke-IV atau tahapan terakhir dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat
penting karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan
mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN. Tahap IV RPJMN ini bertujuan
untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada sumber daya alam yang tersedia, sumber
daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai penyelenggara negara yang mengemban tugas dibidang
hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki peran dalam memperkuat stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik sebagai salah satu agenda pembangunan RPJMN ke -IV melalui
empat bidang tugas utama yang menjadi tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas fungsi yang
merupakan peran strategis Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia yaitu Pembentukan Hukum
Pelayanan Hukum dan Penegakan Hukum serta Pemajuan Hak Asasi Manusia. Pencapaian
tersebut juga harus senantiasa diimbangi dengan memperbaiki kualitas kerja dengan menerapkan
prinsip tatakelola pemerintahan yang baik di segala bidang, karena prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik ini memiliki beberapa karakterisitik yakni: partisipatif rule of law, keterbukaan, responsif,
berorientasi konsensus, kesetaraan, efektif, efisien, dan akuntabilitas
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja merupakan Unit Pelayanan Teknis dari Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di Propinsi Bali yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja selaku perpanjangan tangan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali di tingkat Kabupaten berkewajiban
melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam wilayah
Kabupaten berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lapas Singaraja menyelenggarakan
fungsi
- Terwujudnya Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang Berkualitas.

3
4

- Terwujudnya Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang Propesional dalam mendukung


penegakan Hukum berbasis HAM terhadap Tahanan, Narapidanan, dan Klien
Pemasyarakatan
- Terwujudnya Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang Aman dan Tertib
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja terdiri dari 4 (empat) Pejabat Eselon IV yaitu
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Pengamanan, Kepala Seksi Pembinaan Nara pidana dan
Pelayanan Tahanan serta Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban dan didukung oleh
7 (tujuh) Pejabat Eselon V. Secara keseluruhan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
didukung Sumber Daya Manusia sejumlah 82 Aparatur Sipil Negara yang tersebar di 4 (empat)
Bagian Seksi.
NO BAGIAN JUMLAH JENIS
PEGAWAI KELAMMIN
1 Pejabat Struktural terdiri dari : 11 orang 11 laki
1. Kepala Lapas 1 orang L
2. Kasub Bag TU -
3. Kasi Bianapiyanyah 1 orang L
4. Kasi Adminkamtib 1 orang L
5. KPLP 1 orang L
6. Kaur Umum 1 orang L
7. Kaur Kepeg dan Keu 1 orang L
8. Kasubsi Reg Bimas 1 orang L
9. Kasubsi Perawatan 1 orang L
10. Kasubsi Bimker 1 orang L
11. Kasubsi Pelaporan 1 orang L
12. Kasubsi Keaman dan Ketertiban 1 orang L
2 Bag Tata Usaha terdiri dari 7 orang 4 L/3 P
1. Kepegawaian 2 orang L
2. Keuangan 3 orang 1 L/2 P
3. BMN 2 orang 1 L/1 P
3 Bag Kasi Binapigiatja terdiri dari : 13 orang 10 L/ 3 P
1. JFT Dokter 1 orang P
2. JFT Perawat 2 orang 1 L/1 P

4
5

3. JFU 10 orang 9 L/1 P

4 Kasi Adminkamtib terditi dari : 7 orang 5 L/ 1 P


1. Pelaporan 3 orang 2 L/ 1 P
2. Keamanan 4 orang 3L

5 KPLP terdiri dari : 44 orang 43 L / 1 P


1. Penjagaan terdiri dari 4 regu masing regu 28 orang
7 orang
2. Staf Pengawalan 9 orang
3. Diperbantukan di staf administrasi 3 orang
4. CPNS 4 orang

Jumlah Pegawai Lapas Singaraja 82 orang 74 L/ 8 P

5
6

STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA

KALAPAS

PLT KASUBAG TU

KAUR KEPEG & KEU KAUR UMUM

KASI BINAPIGIATJA KASI ADMINKAMTIB

KA. KPLP KASUBSI REGISTRASI KASUBSI PELAPORAN

PENGAMANAN KASUBSI PERAWATAN KASUBSI KEAMANAN

KASUBSI KEGIATAN KERJA

Dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024, Lembaga Pemasyarakatan


Kelas IIB Singaraja berupaya untuk mengawal dan mendukung kebijakan strategis Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia yang sejalan dengan kebijakan, visi dan misi Presiden menuju
sasaran dan cita-cita pembangunan nasional yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan makmur serta untuk menjamin terlaksanakan kegiatan pembangunan yang
efektif, efisien dan tepat sasaran di tingkat Unit Pelayanan Tehknis memerlukan adanya satu

6
7

komitmen dan dokumen perencanaan strategis. Dokumen perencanaan strategis atau dokumen
rencana strategis tersebut berisi tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai
dengan tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja yang merupakan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan berpedoman pada rencana strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran RPJM Nasional Tahun 2020-2024.
Adapun pencapaian strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahun 2020 sejalan
dengan yang telah ditentukan dalam rencana strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020 - 2024 ditandai dengan hasil-hasil kinerja antara lain:
1. Indek Kepuasan Layanan Pemasyarakatan
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Indek Kepuasan Layanan
Pemasyarakatan telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut:
a. Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kepribadian
b. Assesmen dan klasifikasi penempatan bagi tahanan yang memiliki kekuatan hukum
c. Terselenggaranya penyajian dan pertukaran data perkara pidana berbasis Teknologi
Informasi yang transparan, efektif, efisien
d. Penurunan Angka Overstaying
2. Meningkatnya kualitas program pembinaan narapanidana sesuai dengan tingkat rsisiko dan
kebutuhan
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Meningkatnya kualitas program
pembinaan narapanidana sesuai dengan tingkat resisiko dan kebutuhan
telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut:
a. Terbentuknya Lapas Medium Security
b. Terselenggaranya Sosialisasi bagi WBP Penyalahguna
Narkotika
c. Terlaksananya Pemindahan Narapidana
3. Pemberian hak secara tepat waktu kepada narapidana melalui online
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Pemberin Hak Secara Tepat waktu
kepada Narapidana melalui omline telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu
sebagai berikut:
a. Meningkatnya layanan pemberian Remisi, PB, CB dan CMB secara Online
4. Keberlanjutan kegiatan industri di lapas produktif (Lapas Medium)

7
8

Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Keberlanjutan kegiatan industri di


lapas produktif (Lapas Medium) telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020
yaitu sebagai berikut:
a. Meningaktnya jumlah WBP yang bekerja di Lapas Produktif
5. Meningkatnya kualitas pencegahan gangguan kamtib melalui optimalisasi fungsi Intilejen.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Meningkatnya kualitas
pencegahan gangguan kamtib melalui optimalisasi fungsi Intilejen telah dilaksanakan
beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut:
a. Optimalisasi fungsi intilijen
6. Meningkatnya kualitas keamanan dan ketertiban di Lapas Medium
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Meningkatnya kualitas keamanan
dan ketertiban di Lapas Medium telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu
sebagai berikut:
a. Tersedianya regulasi teknis pengamanan
b. Tersedianya petugas pengamanan yang profesional pada lapas Medium

REKAP CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA


TAHUN 2015 – 2019
A. CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA TAHUN 2015
NO SASARAN INDIKANTOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIN
KEGIATAN
1 Penyelenggaraan Persentase Dokumen Perencanaan 75% 75% 100%
Pemasyarakatan di dan Penganggaran dan Pelaporan
Wilayah Persentase Pelayanan Perawatan 75% 75% 100%
Kesehatan Narapidana sesuai
standar
Persetase UPT Pemasyarakatan di 75% 75% 100%
wilayah yang melakukan pelayanan
sesuai standar
Persentase pelayanan informasi 75% 75% 100%
dan komunikasi pemasyarakatan
sesuai standar

8
9

2 Meningkatkan Persentase pelayanan pembinaan 75% 75% 100%


Kualitas narapidana sesuai standar
Pelaksanaan Persentase pelayanan keamanan 75% 75% 100%
Layanan dan ketertiban sesuai standar
Pemasyarakatan Persentase pelayanan Pendidikan, 75% 75% 100%
dan sinstem perlindungan dan pengentasan
pradilan pidana anak sesuai standar

B. CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA TAHUN


2016
NO SASARAN INDIKANTOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIN
KEGIATAN
1 Penyelenggaraan Persentase Dokumen 1 1 Dokumen 100%
Pemasyarakatan di Perencanaan dan Dokumen
Wilayah Penganggaran dan Pelaporan
Persentase Pelayanan 80% 80% 100%
Perawatan Kesehatan
Narapidana sesuai standar
Persetase UPT 80% 80% 100%
Pemasyarakatan di wilayah
yang melakukan pelayanan
sesuai standar
Persentase pelayanan informasi 80% 80% 100%
dan komunikasi
pemasyarakatan sesuai standar
2 Meningkatkan Persentase pelayanan 80% 80% 100%
Kualitas pembinaan narapidana sesuai
Pelaksanaan standar
Layanan Persentase pelayanan 80% 80% 100%
Pemasyarakatan keamanan dan ketertiban
sesuai standar

9
10

dan sinstem Persentase pelayanan 80% 80% 100%


pradilan pidana Pendidikan, perlindungan dan
pengentasan anak sesuai
standar

C. CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA TAHUN


2017
NO SASARAN INDIKANTOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIN
KEGIATAN
1 Penyelenggaraan Persentase Dokumen 85% 85% 100%
Pemasyarakatan di Perencanaan dan
Wilayah Penganggaran dan Pelaporan
Persentase Pelayanan 85% 85% 100%
Perawatan Kesehatan
Narapidana sesuai standar
Persentase pelayanan informasi 85% 85% 100%
dan komunikasi
pemasyarakatan sesuai standar
2 Meningkatkan Persentase pelayanan 85% 85% 100%
Kualitas pembinaan narapidana sesuai
Pelaksanaan standar
Layanan Persentase pelayanan 85% 85% 100%
Pemasyarakatan keamanan dan ketertiban sesuai
dan sinstem standar
pradilan pidana Persentase pelayanan 85% 85% 100%
Pendidikan, perlindungan dan
pengentasan anak sesuai
standar

D. CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA 2018

10
11

NO SASARAN INDIKANTOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIN


KEGIATAN
1 Penyelenggaraan Persentase pelayanan tahanan 90% 90% 100%
Pemasyarakatan di sesuai standar
Wilayah Persentase pelayanan 90% 90% 100%
perawatan kesehatan sesuai
standar

E. CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA TAHUN


2019
NO SASARAN INDIKANTOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIN
KEGIATAN
1 Meningkatkan Persentase Tahanan yang 95% 95% 100%
Kualitas Kegiatan Mendapatkan Perawatan dan
Pembinaan Pengadministrasian sesuai dengan
Narapidana; Standar di Bali
Pelayanan Persentase Narapidana yang 95% 95% 100%
Tahanan; mendapatkan Bimbingan
Pembimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan
Klien Anak sesuai dengan Standar di Bali
Pemasyarakatan;
dan Pengelolaan
Basan dan Baran

11
12

B. Potensi
Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Singaraja memiliki Potensi beberapa potensi yaitu :
1. Over Kapasitas.
Kelebihan Kapasitas yang di alami Lapas Singaraja menyebabkan munculnya banyak
permasalahan. Diantaranya tidak terjaganya kebersihan lingkungan dan sanitasi di dalam
Lapas yang berdampak pada munculnya berbai penyakit sehingga tidak maksimalnya
Pelayanan karena banyaknya Warga Binaan Pemasyarakatan sehingga minimnya
pengawasan yang berdampak pada penyelewengan wewenang oleh oknum petugas di
dalam Lapas.
2 Keahlian Warga Binaan Pemasyarakatan melalui Pembinaan Kemandirian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja memiliki kegiatan wajib yang di lakukan oleh
Warga Binaan Pemasyarakatan atau WBP yakni Pembinaan Kemandirian. Kegiatan
Kemandirian pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja seperti bidang pertanian,
bidang peternakan, Bidang Pengelasan, Bidang Kuliner, Membuat berbagai Handcraft dan
lain sebagainya. Kegiatan Pembinaan Kemandirian bisa memaksimalkan potensi yang
dimiliki para Warga Binaan Pemasayarakatan atau WBP di bidangnya masing masing

C. Permasalahan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja sebagai perpanjangan tangan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki bidang tugas yang sama dengan
Kementerian di tingkat Pusat yaitu menyelenggarakan urusan di bidang Hukum Dan Hak Asasi
Manusia dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan Negara namun dalam lingkup yang lebih kecil yaitu Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja berkedudukan sebagai pelaksanaan teknis memiliki tugas dibidang
penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang Pengadilan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Bali
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
mempunyai potensi yang dapat menjadi pendorong untuk memberikan kepastian, keadilan dan
kemanfaatan bagi masyarakat khususnya warga binaan Pemasyarakatan dan seiring dengan
adanya potensi tersebut terdapat juga permasalahan yang harus dicermati sehingga tidak
mengganggu upaya Lembaga Pemasyarkatan Kelas IIB Singaraja dalam menjamin manfaat

12
13

program-program yang dilaksanakan sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat dan warga
binaan pemasyarakatan p[ada khususnya. Beberapa potensi dan permasalahan tersebut
dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) bidang, yaitu , Pelayanan Publik di Bidang Hukum, Penegakan
Hukum, dan Tata kelola pemerintahan.
1. Pelayanan Publik di Bidang Hukum
Dari sisi pelayanan hukum di bidang Pemasyarakatan, terdapat beberapa permasalahan
yang dihadapi:
a) Terkait Permenkumham Nomor 35 Tahun 2013 tentang revitalisasi penyelenggaran
pemasyarakatan, peran sentral pembimbing kemasyarakatan pada bapas sangat besar
sehingga dibutuhkan dukungan anggaran, dan sarana prasarana sementara kondisi yang
ada sangat terbatas pola pembinaan.
2. Penegakan Hukum
a) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja mempunyai potensi dan peranan yang
strategis dalam penegakan hukum khususnya Undang- Undang Pemasyarakatan.
3. Tata Kelola Pemerintahan
Birokrasi merupakan faktor penentu dalam mencapai tujuan pembangunan nasional,
oleh sebab itu cita-cita reformasi birokrasi adalah terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang professional, memiliki kepastian hukum, transparan serta
berkembangnya budaya dan perilaku birokrasi yang didasari oleh etika, pelayanan publik
serta integritas pengabdian. Reformasi birokrasi juga merupakan langkah strategis
membangun sumber daya aparatur negara yang professional, memiliki daya guna dan hasil
guna yang profesional dalam rangka menunjang jalannnya pemerintah dan pembangunan
nasional. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja memiliki peran yang sama dengan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam mewujudkan good and clean
governance melalui Reformasi Birokrasi dengan memaksimalkan potensi sumberdaya yang
dimiliki dan mendorong Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dan seluruh
jajarannya untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani sehingga. Selain itu Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja juga memiliki potensi dalam melakukan perbaikan tata
kelola pemerintahan melalui penguatan pelaksanaan SPIP, manajemen resiko, penanganan
benturan kepentingan, penanganan pengaduan dan program pengendalian gratifikasi di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja.

13
14

Adapun permasalahan dalam tata kelola pemerintahan di Lembaga Pemasyarakatan


Kelas IIB Singaraja dan jajarannya adalah masih belum meratanya pemahaman pegawai
terkait pelaksanaan reformasi birokrasi dan area perubahannya, selain itu tidak semua
pegawai memiliki komitmen dan turut serta berperan aktif dalam proses perbaikan tata kelola
pemerintahan melalui reformasi birokrasi yang didalamnya mencakup perubahan pola pikir
dan budaya kerja.

14
15

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

A. Visi
Sesuai arahan Presiden, hal terpenting yang harus dicapai dalam kurun
waktu lima tahun kedepan adalah menjadikan peningkatan produktivitas sebagai
prioritas. Pelaksanaan pekerjaan tidak lagi kerja berorientasi proses, tapi harus
berorientasi pada hasil-hasil. Tugas Pemerintah bukan hanya membuat dan
melaksanakan kebijakan, tetapi juga harus memastikan bahwa masyarakat
menikmati pelayanan serta hasil pembangunan. Dengan kata lain tugas birokrasi
adalah making delivered, menjamin agarmanfaat program dirasakan oleh
masyarakat. Terdapat 5 (lima) hal yang menjadi arahandan pedoman dalam
pelaksanaan tugas pemerintahan kedepan, yaitu:
1. Pembangunan SDM agar menjadi pekerja keras, dinamis, terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
2. Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan
produksidengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan
wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mengakselerasi nilai
tambah perekonomian rakyat;
3. Penyederhanaan dan pemangkasan segala bentuk kendala regulasi
yang menghambat penciptaan lapangan kerja dan pengembangan
UMKM;
4. Penyederhanaan birokrasi sehingga efektif dan efisien; dan
5. Transformasi ekonomi.
Mendasarkan pada hal tersebut dan dengan mempertimbangkan masalah
pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan
selama ini,maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2020-2024 adalah :
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotongroyong”

15
16

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui 9 Misi Pembangunan yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada setiap warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Sejalan dengan arahan Presiden terkait pelaksanaan visi dan misi tersebut
dilingkungan Kementerian/LPNK, maka untuk kurun waktu 2020-2024 ditetapkan
visi Kementerian Hukum dan HAM adalah:

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang Andal, Profesional,


Inovatif, dan Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil
Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:
“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”

B. Misi
Misi yang diusung Kementerian Hukum dan HAM adalah sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diemban yaitu mengenai penegakan sistem hukum yang
bebas dari korupsi, bermartabat, dan terpercaya, perlindungan bagi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada setiap warga negara serta pengelolaan
pemerintah yang bersif, efektif dan terpercaya. Adapun ketiga misi tersebut
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) misi Kementerian Hukum dan HAM sebagai
berikut :
1. Membentuk peraturan Perundang-Undangan yang Berkualitas dan
Melindungi Kepentingan Nasional;
2. Menyelanggrakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang Berkualitas;
3. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelektual,

16
17

Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum, dan Pemasyarakatan


yang Bebas dari Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya;
4. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak
Asasi Manusia yang Berkelanjutan;
5. Melaksanakan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat;
6. Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran Keimigrasian
dan Pemasyarakatan;
7. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintah yang Baik Melalui
Reformasi Birokrasi dan Kelembagaan.

C. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi dan juga merupakan hal
yangakan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi. Berdasarkan visi, misi serta
memperhatikan tata nilai yang ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai oleh
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya selama tahun 2020-2024 sesuai misinya adalah sebagai berikut:

TUJUAN KANTOR WILAYAH


TUJUAN LEMBAGA
TUJUAN KEMENKUMHAM KEMENTERIAN
NO PEMASYARAKATAN
HUKUM DAN HAM BALI
KELAS IIB SINGARAJA

1 Mewujudkan layanan Mewujudkan Layanan Kantor Mewujudkan Layanan


Kementerian Hukum Wilayah Kementerian Hukum dan Prima pada Lapas Kelas
dan HAM yang Prima Hak Asasi Manusia Bali yang IIB Singaraja yang sesuai
yang Prima dan sesuai dengan dengan Standar
Standar Pelayanan yang Pelayanan yang telah
ditetapkan ditetapkan.

2 Mendorong inovasi Memenuhi hak-hak warga binaan Melakukan pemenuhan


kreativitas masyarakat pemasyarakatan dan hak-hak warga binaan
melalui peningkatan membentuknya agar menjadi pemasyarakatan tanpa
permohonan kekayaan manusia seutuhnya, menyadari melupakan kewajiban
intelektual, meningkatkan kesalahan, memperbaiki diri, tidak mereka sebagai WBP agar
pertumbuhan ekonomi mengulangi tindak pidana mampu menjadi manusia
nasional melalui sehingga dapat diterima kembali seutuhnya, menyadari
kemudahan pemberian ijin oleh lingkungan masyarakat kesalahan, memperbaiki
pendirian badan usaha dapat aktif berperan dalam diri, tidak mengulangi
sekaligus memenuhi hak- pembangunan dan dapat hidup tindak pidana sehingga
hak warga binaan secara wajar sebagai warga dapat diterima kembali
Pemasyarakatan dan negara yang baik dan Oleh lingkungan

17
18

Membentuknya agar bertanggung jawab masyarakat, dapat aktif


Menjadi manusia berperan dalam
seutuhnya, menyadari pembangunan dan dapat
kesalahan, memperbaiki hidup secara wajar
diri, tidak mengulangi dapat sebagai warga negara
diterima Kembali Oleh yang baik dan bertanggung
lingkungan masyarakat, jawab
dapat aktif Berperan dalam
pembangunan dan dapat
hidup secara wajar sebagai
warga negara yang baik
dan bertanggung
jawab;memberikan
jaminan perlindungan hak
asasi tahanan serta
keselamatandan keamanan
benda- benda yang disita
untuk keperluan barang
bukti dan benda-benda
yang dinyatakan dirampas
untuk
negara;

3 Terlindunginya hak asasi Terlindunginya hak asasi manusia Melindungi Hak Asasi
manusia Manusia
4 Meningkatkan nilai- nilai Meningkatkan nilai-nilai dan sikap Meningkatkan nilai-nilai dan
dan sikap kesadaran kesadaran hukum masyarakat sikap kesadaran hukum
hukum masyarakat serta serta akses keadilan di wilayah masyarakat serta akses
akses Propinsi Bali keadilan di Lembaga
keadilan Permasyarakatan Kelas IIB
Singaraja
5 Menciptakan wilayah Menciptakan keamanan dan Menciptakan dan
perbatasan yang aman dari ketertiban di seluruh Lapas/Rutan menegakkan keamanan
perlintasan WNA / WNI jajaran Kantor Wilayah dan ketertiban di Lembaga
yang tidak mempunyai Kementerian Hukum dan HAM Pemasyarakatan Kelas IIB
dokumen sesuai prosedur; Bali Singaraja
dan menciptakan
keamanan dan ketertiban di
seluruh Lapas/Rutan
6 Mewujudkan ASN 1. Mewujudkan ASN 1. Mewujudkan ASN
Kementerian Hukum dan yangkompeten di seluruh yang kompeten di
HAM yang kompeten dan
jajaran Kantor Wilayah jajaran Lembaga
terlaksananya reformasi
Birokrasi di Kementerian Kementerian Hukum dan HAM Pemasyarakatan
Hukum dan HAM Bali Kelas IIB Singaraja
2. Terlaksananya Reformasi 2. Terlaksananya
Birokrasi di seluruh jajaran Reformasi Birokrasi
Kantor Wilayah Kementerian
di Lembaga
Hukum dan HAM Bali
Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja

18
19

Menurunkan dari Misi dan Tujuan Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, berikut adalan Tujuan dari Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja :

1. Mewujudkan Layanan Prima pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB


Singaraja yang sesuai dengan Standar Pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Melakukan pemenuhan hak-hak warga binaan pemasyarakatan tanpa


melupakan kewajiban mereka sebagai WBP agar mampu menjadi manusia
seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak
pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat
aktifberperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai
warga negara yang baik dan bertanggung jawab

3. Melindungi Hak Asasi Manusia

4. Meningkatkan nilai-nilai dan sikap kesadaran hukum masyarakat serta akses


keadilan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja

5. Menciptakan dan menegakkan keamanan dan ketertiban di Lembaga


Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
6. Mewujudkan ASN yang kompeten di jajaran Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja

7. Terlaksananya Reformasi Birokrasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja

D. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh
Kementerian Hukum dan HAM sebagai suatu outcome/impact dari beberapa
tujuan yang hendak dicapai serta visi misi yang akan diwujudkan. Penentuan
sasaran strategis Kementerian Hukum dan HAM diukur menggunakan analisis
faktor strategisinternal dan faktor strategis eksternal yang mempengaruhi kinerja
pelaksanaan tugas fungsi Kementerian Hukum dan HAM. Dari identifikasi faktor
internal dan eksternal, dapat

19
20

dipetakan seberapa besar kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang


dihadapi Kementerian Hukum dan HAM. Dari Sasaran Strategis Kantor Wilayah,
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dapat menentukan sasaran
strategis yang dapat digambarkan sebagai berikut:

SASARAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR


PROGRAM SASARAN INDIKATOR
STRATEGIS SASARAN PROGRAM SASARAN
KEGIATAN KEGIATAN
STRATEGIS PROGRAM
Membangun 1. Nilai Dukungan Mewujudkan Tata 1. Persentase Meningkatnya Tersusunnya
budaya kerja Reformasi Manajemendan Kelola Satuan Layanan dokumenrencana
yang berorientasi Birokrasi Teknis Lainnya Pemerintahan Kerja yang Dukungan kerja, anggaran UPT
kinerja organisasi 2. Nilai yang Efektif dan Nilai AKIP
Manajemen Pemasyarakatan dan
yangberintegritas, Akuntabilitas Efisien di minimal
efektif dan efisien Lingkungan pelaporan yang
Kinerja ‘BB’
Kementerian akuntabel tepat waktu
2. Persentase
Hukum dan HAM Satuan
dengan Tersusunnya
Kerja yang
Mengoptimalka n nilai dokumenpengelolaan
Kualitas Layanan Capaian RB BMN dan
Berbasis TI minimal90 Kerumah tanggaan
Terpenuhinya data
dan peningkatan
kompetensi pegawai
pemasyarakatan
Tersusunnya
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran dan
laporan
keuangan yang
akuntabel dan tepat
waktu

Jumlah Layanan
Perkantoran

Terwujudnya Opini Audit Nilai IKPA


pengelolaan Eksternal Atas
keungan Laporan
Kementerian Keuangan
Hukum dan Kemenkumham Nilai SMART
HAM yang
akuntabel

20
21

Memastikan 1. Persentase Penegakanda Terwujudnya 1. Indeks Meningkatnya 1. Persentase


penegakan klien nPelayanan Penyelenggara Keberhasilan Pelayanan Menurunnya
hukum yang Pemasyarak Hukum an Pembinaan Tahanan Di Tahanan Yang
mampu menjadi atan yg Pemasyarakatan Narapidana Overstaying
Wilayah Sesuai
pendorong produktif, yang Profesional 2. Indeks 2. Persentase
inovasi dan mandiri dan dalam Standar
Pemenuha TahananYang
kreatifitas dalam berdayaguna Mendukung nHak Memperoleh
pertumbuhan 2. Persentase Penegakan Narapidana Layanan
ekonomi nasional benda sitaan Hukum Berbasis 3. Indeks PenyuluhanHukum
dan barang HAM Terhadap Keberhasilan 3. Persentase
rampasan Tahanan, Benda Program TahananYang
yangterjaga Sitaan dan Pembimbing Memperoleh
kuantitas Barang an Klien Fasilitasi Bantuan
(jumlah) dan Rampasan Pemasyarak Hukum
kualitasnya Negara, atan
(nilai) Narapidana, 4. Indeks
3. Persentase Anak, dan Klien
Pembinaan
menurunnya Pemasyarakatan
Khusus Anak
residivis 5. Indeks
4. Persentase Pengelolaan
tahanan yang Basan Baran
mendapatkan 6. Indeks
perlindungan Pelayanan
dan perawatan Tahanan

Turut berperan Indek keamana Terwujudnya Indeks Meningkatnya 1. Persentase


serta dalam s n Penyelenggara Keamanan Pengaduan
da ketertiban Pelayanan
menjaga an dan Ketertiban Keamanan YangDitindaklanjuti
n
stabilitas Pemasyarakat UPT Sesuai Standar
UPT Dan
keamanan dan an yang Aman Pemasyarakat 2. Persentase
Pemasyarakata Ketertiban
kedaulatan dan Tertib an Gangguan Kamtib
NKRI n
Yang Dapat
Dicegah
3. Persentase
Di Wilayah
Kepatuhan Dan
Sesuai Disiplin Terhadap
Standar Tata Tertib Oleh
Tahanan/Narapidan
a/Anak Pelaku
Gangguan Kamtib
4. Persentase
Pemulihan
KondisiKeamanan
Pasca
Gangguan
Kamtib Secara
Tuntas
Meningkatn 1. Persentase
ya pemenuhan
Pelayanan layananmakanan
bagi Tahanan
Perawatan
/Narapidana/Anak
Narapidana/ sesuai dengan
Tahanan/An standar
ak, 2. Persentase Tahanan
Pengendalia /Narapidana/Anak
n Penyakit mendapatkan
Menular dan layanan
kesehatan(preventif
Peningkatan
) secara berkualitas
Kualitas 3. Persentase
Tahanandan
Narapidana
perempuan (ibu hamil
dan
21
22

Hidup menyusui)menda
Narapidana pat akses layanan
Peserta kesehatan
Rehabilitasi maternal
4. Persentase
Narkokita di
Tahanan/Narapidan
wilayah a/Anak yang
mengalami
gangguan mental
dapat tertangani
5. Persentase
tahanan/narapidan
a lansia yang
mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
6. Persentase
tahanan/narapida
na/ anak
berkebutuhan
khusus
(Disabilitas) yang
mendapatkan
layanan
kesehatan sesuai
standar
7. Persentase
keberhasilan
penanganan
penyakit menular
HIV-AIDS (ditekan
jumlah virusnya)
dan

Turut berperan Indek keamana Terwujudnya Indeks Meningkatnya 5. Persentase


serta dalam s n Penyelenggara Keamanan Pengaduan
da ketertiban Pelayanan
menjaga an dan Ketertiban Keamanan YangDitindaklanjuti
n
stabilitas Pemasyarakat UPT Sesuai Standar
UPT Dan
keamanan dan an yang Aman Pemasyarakat 6. Persentase
Pemasyarakata Ketertiban
kedaulatan dan Tertib an Gangguan Kamtib
NKRI n
Yang Dapat
Dicegah
7. Persentase
Di Wilayah
Kepatuhan Dan
Sesuai Disiplin Terhadap
Standar Tata Tertib Oleh
Tahanan/Narapidan
a/Anak Pelaku
Gangguan Kamtib
8. Persentase
Pemulihan
KondisiKeamanan
Pasca
Gangguan
Kamtib Secara
Tuntas
Meningkatn 8. Persentase
ya pemenuhan
Pelayanan layananmakanan
bagi Tahanan
Perawatan
/Narapidana/Anak
Narapidana/ sesuai dengan
Tahanan/An standar
ak, 9. Persentase Tahanan
Pengendalia /Narapidana/Anak
mendapatkan
layanan
22
23

n Penyakit kesehatan(prevent
Menular dan if) secara
Peningkatan berkualitas
Kualitas 10. Persentase
Tahanandan
Hidup
Narapidana
Narapidana perempuan (ibu
Peserta hamil dan
Rehabilitasi menyusui)mendapat
Narkokita di akses layanan
wilayah kesehatan maternal
11. Persentase
Tahanan/Narapidan
a/Anak yang
mengalami
gangguan mental
dapat tertangani
12. Persentase
tahanan/narapidan
a lansia yang
mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
13. Persentase
tahanan/narapida
na/ anak
berkebutuhan
khusus
(Disabilitas) yang
mendapatkan
layanan
kesehatan sesuai
standar
14. Persentase
keberhasilan
penanganan
penyakit menular
HIV-AIDS (ditekan
jumlah virusnya)
dan

TB Positif
(berhasil sembuh)
Persentase
perubahan
kualitas hidup
pecandu/penyalah
gu na/korban
penyalahgunaan
narkotika

23
24

A. Tata Nilai Kementerian Hukum dan HAM


Dalam konteks tersebut dan guna mendukung pelaksanaan visi dan misi, maka
dalam kurun waktu 2020-2024 menetapkan kembali “PASTI” sebagai Tata Nilai
(Values) Kementerian Hukum dan HAM. Tata nilai tersebut mengacu kepada prinsip-
prinsip tuntunan dan perilaku yang melekat di dalam organisasi Kementerian
Hukum dan HAM sehingga seluruh sumber daya manusianya bekerja sesuai
dengan yang diharapkan. Tata Nilai mencerminkan dan memperkuat budaya yang
diinginkan oleh Kementerian Hukum dan HAM sehingga mendukung dan
menuntun pengambilan keputusan serta membantu organisasi dalam
melaksanakan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden dengan cara yang tepat
sekaligus guna mewujudkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjadi
institusi pemerintahan terbaik, berkualitas, bermartabat, terpercaya, dan berkelas
dunia.
PASTI adalah akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan
Inovatif. Adapun nilai-nilai yang terkandung dari masing-masing kata tersebut adalah
sebagai berikut:
- Profesional, adalah sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi.
Dalam konteks tata nilai ini, Profesional dimaknai bahwa aparat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diaharapkan mampu menjadi
aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi,
sehingga mampu menjadi problem solver bagi permasalahan di
Kementerian Hukum dan HAM dan mampu menjadi aparatur sipil yang
unggul dan berkelas dunia.
- Akuntabel, adalah segala sesuatunya dapat dipertanggungjawabkan
sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana
pertanggungjawaban tersebut berkaitan dengan sumber/input proses yang
dilakukan dan hasil/output yang didapatkan. Dalam konteks ini seluruh
aparatur Kementerian Hukum dan HAM harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
- Sinergi, adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi
yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa
25

menghasilkan sesuatu yang optimum. Ada beberapa syarat utama


penciptaan sinergi yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback
yang cepat, dan kreativitas. Sinergi dalam tata nilai PASTI ini
menggambarkan komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat dan berkualitas antar jajaran Kementerian Hukum dan
HAM dan dengan insititusi terkait.
- Transparan, adalah adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.
Transparan dalam tata nilai ini dimaknai bahwa Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
- Inovatif, adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran,
kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya
dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun
lingkungannya. Seluruh aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia harus mampu inovatif sehingga mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya
B. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi. Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama yaitu:

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam


menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja.

Berikut Tabel Indikator Kinerja Utama pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Singaraja.
26

KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PENANGGUNG


UTAMA/TUJUAN/SASARAN JAWAB

Memastiakan pelayanan public Indeks Kepuasan Masyarakat 3.15 Kepala Lapas


di bidang hukum sesuai Terhadap Layanan Publik Bidang Singaraja
dengan asas penyelenggaraan Hukum
pelayanan publik

Memastikan Penegakan Persentase klien pemasyarakatan 40 %


Hukum yang mampu menjadi yang produktif, mandiri, dan
pendorong inovasi dan berdaya guna
kreatifitas dalam pertumbuhan
ekonomi nasional Persentasa penurunan Residivis 1%

Persentase tahanan yang 70 %


mendapat perlindungan dan
perawatan

Ikut berperan serta dalam Indek keamanan dan ketertiban 70 %


menjaga stabilitas keamanan UPT Pemasyarakatan
dan kedaulatan NKRI

Terwujudnya Indek Kepuasan Layanan 75


Penyelenggaraan Pemasyarakatan
Pemasyarakatan yang
Berkualitas Indek Pelaksanaan Kerjasama 75
Pemasyarakatan

Indek Kepuasan Penggunaan 75


Layan IT Pemasyarakatan

Indek Parameter Derajat 73


Kesehatan Narapidana, Anak, dan
Tahanan

Terwujudnya Mantan Menurunnya Persentase Residivis 1%


Narapidana/Anak yang Taat
Hukum

Terwujudnya Mantan Persentase Anak yang 90%


Narapidana/Anak yang Taat melanjutkan Pendidikan
Hukum

Terwujudnya Penyelengaraan Indek Keberhasilan Pembinaan 49


Pemasyarakatan yang Narapidana
Profesional dalam Mendukung Indek Pemenuhan Hak 87.5
Penegakan Hukum Berbasis Narapidana
HAM terhadap Tahanan, Indek Pembinaan Khusus Anak 60
Narapidanan dan Anak
Indek Pelayanan Tahanan 60

Terwujudnya Indek Keamanan dan Ketertiban 70


Penyelenggaraan UPT Pemasyarakatan
Pemasyarakatan yang Aman
dan Tertib

Meningkatkan Pelayanan Persentase Narapidana yang 60 %


Pembinaan Kepribadian dan Memperoleh Nilai Baik dengan
Predikat Memuaskan
padaInstrumen Penilaian
Kepribadian
27

Penanganan Narapidana Persentasa Narapidana Resiko 13 %


Resiko Tinggi Tinggi yang berubah Prilaku
menjadi sadar , patuh dan disiplin
Persentasa Narapidana yang 97 %
mendapatkan Hak Remisi
Persentase Narapidana yang 75 %
mendapat Hak Integrasi
Persentase Narapidana yang 75 %
mendapatkan Hak Pendidikan
Persentase Narapidana yang 25 %
mendapat pelatihan vokasi
bersertifikat
Persentasa Narapidana yang 62 %
bekerja dan Produktif
Meningkatkan Pelayanan dan Persentasa Pengaduan yang di 75 %
ketertiban tindaklanjuti sesuai standar
Persentase Gangguan Kamtib 60 %
yang dapat di cegah
Persentase Kepatuhan dan 75 %
Disiplin terhadap Tata Tertib oleh
Tahanan/ Narapidana / Anak
Pelaku Gangguan Kamtib
Persentase pemulihan kondisi 60 %
keamanan pasca gangguan
kamtib secara tuntas
Meningkatkan Pelayanan Persentase pemenuhan layanan 71%
Perawatan Narapidana/ makanan bagi
Tahanan/ Anak, Pengendalian tahanan/narapidana/anak sesuai
Penyakit Menular dan dengan standar
meningkatkan kualitas hidup Persentase 92%
Narapidana Peserta tahanan/narapidana/anak
Rehabilitasi Narkotika mendapatkan layanan Kesehatan
(preventif)secara berkualitas
Persentase 60%
tahanan/narapidana/anak yang
mengalami gangguan mental
dapat tertangani
Persentase tahanan/narapidana 75%
lansia yang mendapatkan layanan
Kesehatan sesuai standar
Persentase 75%
tahanan/narapidana/anak
berkebutuhan khusus (DIsabilitas)
yang mendapatkan layanan
Kesehatan sesuai standar
Persentase keberhasilan 60%
penanganan penyakit menular
HIV-AIDS (ditekan jumlah
virusnya) dan TB Positif (berhasil
sembuh)
Persentase perubahan kualitas 23%
hidup
pecandu/penyalahguna/korban
penyalahgunaan narkotika
Meningkatkan Dukungan Tersusunnya dokumen rencana 1 Layanan
Layanan Manajemen Satker kerja, anggaran UPT
Pemasyarakatan dan pelaporan
yang akuntabel tepat waktu
28

Tersusunnya dokumen 1 Layanan


pengelolaan BMN dan Kerumah
tanggaan
Terpenuhinya data dan 1 Layanan
peningkatan kompetensi pegawai
pemasyarakatan
Tersusunnya dokumen 1 Layanan
pelaksanaan anggaran dan
laporan keuangan yang akuntabel
dan tepat waktu
Jumlah layanan perkantoran 1 Layanan

Nilai IKPA 100

Nilai SMART 100


29

BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Hukum dan HAM


Dalam kurun waktu 2020-2024, kebijakan pembangunan hukum dan HAM yang
dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM dengan memperhatikan kebijakan dalam
perencanaan pembangunan, tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM serta mandat
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
1. Kebijakan Pokok
Terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM, maka Kementerian
Hukum dan HAM harus terlibat dalam agenda/Prioritas Nasional VII yaitu memperkuat
stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik

Prioritas Program Kegiatan Penanggung

Nasional (PN) Prioritas (PP) jawab

PN 7: Penegakan Pembentukan Ditjen PP

Stabilitas Hukum Nasional lembaga BPHN

Polhukhankam pengelola legislasi Ditjen AHU

Dan Transformasi Ditjen PAS

Pelayanan Publik Menjaga Stabilitas Pembaharuan Ditjen


HAM
Keamanan substansi hukum
BPSDM
Nasional

Keadilan restorative
melalui diklat
berbasis kompetensi
bagi PK dan
pemberdayaan
masyarakat untuk

pelaksanaan RJ

Layanan
rehabilitasi WBP
pengguna
narkotika berbasis
masyarakat
30

Prioritas Program Kegiatan Penanggung

Nasional (PN) Prioritas (PP) jawab

Penguatan akses
layanan keadilan
melalui bantuan
hukum litigasi dan
non litigasi

Pelaksanaan
SPPT-TI

Pembangunan
HAM (RANHAM,
Penyusunan Profil
Pembangunan
Berbasis HAM)

2. Kebijakan Lintas Bidang


Walaupun secara khusus, Kementerian Hukum dan HAM harus terlibat dalam
agenda/Prioritas Nasional VII yaitu memperkuat stabilitas Polhukhankam dan
transformasi pelayanan publik, akan tetapi secara umum Kementerian Hukum dan HAM
juga terlibat dalam beberapa agenda/prioritas nasional yang lain, yaitu pada Prioritas
Nasional I: penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas;
Prioritas Nasional III: peningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing; dan Prioritas Nasional IV: pembangunan kebudayaan dan karakter bangsa.
Apabila diuraikan dalam bentuk tabel akan terlihat keterkaitan sebagai berikut:

Prioritas Program Prioritas Keterkaitan Strategis Pengampu


Nasional dengan Kementerian
Hukum dan HAM
Prioritas Penguatan • evaluasi Regulasi • Ditjen
Nasional I: Kewirausahaan dan Sektor UMKM dan Peraturan
penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Cipta Lapangan Kerja Perundang-
ketahanan Menengah (UMKM) • pemetaan Regulasi Undangan
ekonomi untuk (Program Prioritas 5) dalam penyusunan • Ditjen
pertumbuhan Omnibuslaw Kekayaan
Intelektual
31

Prioritas Program Prioritas Keterkaitan Strategis Pengampu


Nasional dengan Kementerian
Hukum dan HAM
yang • pemberdayaan • Badan
berkualitas Kekayaan Intelektual Pembinaan
dalam rangka Hukum
penguatan Nasional
kewiraushaan dan
UMKM

Prioritas • meningkatkan • layanan kesehatan • Ditjen


Nasional III: pelayanan maternal kepada Pemasyarakata
peningkatkan kesehatan menuju tahanan dan n
sumber daya cakupan kesehatan narapidana • Ditjen Imigrasi
manusia yang semesta (Program perempuan (ibu hamil • BPSDM Hukum
berkualitas dan Prioritas 4) dan menyusui) dan HAM
berdaya saing • meningkatkan • pengendalian penyakit
kualitas anak, menular di
perempuan dan Rutan/Lapas terkait
pemuda (Program dengan layanan
Prioritas 5) perawatan HIV dan
TB serta kampanye
pengendalian penyakit
menular
• pelaksanaan SPPA
dalam hal pemenuhan
hak anak (pendidikan
dan kesehatan) di
LPKA; diklat SPPA
bagi aparat penegak
hukum dan
pembinaan
masyarakat terkait
dengan pelaksanaan
SPPA
• Pemenuhan hak anak
dan perempuan di
rumah detensi imigrasi
32

Prioritas Program Prioritas Keterkaitan Strategis Pengampu


Nasional dengan Kementerian
Hukum dan HAM
Prioritas • Meningkatkan Perlindungan kekayaan • Ditjen
Nasional IV: pemajuan dan intelektual, komunal, dan Kekayaan
pembangunan pelestarian pembuatan database KIK Intelektual
kebudayaan kebudayaan
dan karakter (Program
bangsa Prioritas 2)

Tabel 3.1 Keterkaitan arah kebijakan Kementerian Hukum dan HAM


dengan Prioritas Nasional VII
3. Kebijakan dan Strategi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi di Masa Pandemi COVID-19(Pola
Kerja New Normal)
Kebijakan dan strategi yang akan dijalankan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Singaraja untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsi serta dengan tetap
mempertimbangkan efisiensi anggaran yang sudah dilaksanakan pada triwulan I
tahun 2020. Adapun kebijakan dan strategi tersebut adalah sebagai berikut:

KEBIJAKAN STRATEGI TARGET CAPAIAN

1. Penyusunan Regulasi: a) 1 dokumen surat


Peningkatan a. Penyesuaian harga usulan penyesuaian
kualitas satuan makanan harga satuan makanan
penyelenggaraan narapidana narapidana Tahun
makanan berdasarkan 2022
kebutuhan
narapidan/tahanan/
penyelenggaraan
anak makanan siap saji
b. Penyusunan b) 1 dokumen keputusan
SOP Direktur Jenderal
penyelenggaraan Pemasyarakatan
makanan siap saji tentang SOP
Penyelenggaraan
Makanan Siap Saji
2. Pemenuhan
sarana
prasarana:
a) Penyediaan
peralatan makan
dan minum
b) Penyediaan sarana
sterilisasi alat makan
dan minum
33

Peningkatan 1. Penyusunan Perubahan Kepmen


kualitas kesehatan regulasi Kehakiman dan HAM RI
narapidana/tahana Penyesuaian Nomor M.01.PL.01.01
n/anak pola Tahun 2003
bangunanUPT Tentang Pola Bangunan
Pemasyarakatan Unit Pelaksana Teknis
berdasarkan Pemasyarakatan &
protokol Kepmen Hukum dan
Kesehatan HAM RI Nomor M.HH-
01.PB.02.09 Tahun 2019
Tentang Pola
Bangunan LPAS, LPKA,
Rutan Perempuan dan
Lapas Perempuan
2. Pemenuhan
sarana
prasarana:
a. Pemenuhan
sarana
penanggulangan
penyakit :
• Pembangu
nan ruang
isolasi,
• Pembuatan
sarana cuci
tangan

3. Pemenuhan Anggaran
:
a) Pemenuhan
kebutuhan
anggaran
layanan
kesehatan untuk
seluruh
narapidana/tahan
an/ anak

B. Strategi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja


a. Menegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan atau WBP
b. Mengembangkan Pengelolaan Pemasyarakatan berbasis Teknologi
Informasi
34

c. Meningkatkan partisipasi instansi terkait dan masyarakat (perlibatan,


dukungan, dan pengawasan) dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan
d. Merubah pola pikir serta mengembangkan profesionalisme dan budaya
kerja petugas pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat
35

BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2020

NO SASARAN LOKASI TARGET KERANGKA PENANGGUNG


STRATEGIS/PROGRAM/KEGIAT PENDANAAN JAWAB
AN/INDIKATOR
P Program Pembinaan dan Satker 7.986.192.000 Satuan Kerja
Penyelenggaraan Pemasyarakatan
5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Satker 7.986.192.000 Satuan Kerja
Wilayah
Meningkatnya Kualitas
Penyelenggaraan Pemasyarakatan
01 Indeks Kepuasan Masyarakat 90 persen Kepala Sub Seksi
terhadap layanan Bimbingan
pemasyarakatan Kemassyarakatan
02 Menurunnya residivis 1 persen Kepala Sub Seksi
Bimbingan
Kemassyarakatan
Meningkatnya pelayanan informasi
dan kerja sama pemasyarakatan di
wilayah sesuai standar
01 Persentase layanan informasi 90 persen Kepala Sub Seksi
dan kerja sama sesuai standar Bimbingan
Kemassyarakatan
02 Persentase data 90 persen Kepala Sub Seksi
pemasyarakatan di SDP sesuai Bimbingan
standar Kemassyarakatan
Meningkatnya pelayanan perawatan
narapidana/tahanan di wilayah sesuai
standar
01 Persentase Narapidana/ 90 persen Kepala Sub Seksi
Tahanan yang mendapatkan Perawatan
pelayanan kebutuhan dasar Napi/Anak Didik
dan kesehatan lingkungan
sesuai standar
02 Persentase narapidana/ 90 persen Kepala Sub Seksi
tahanan yang mendapatkan Perawatan
pelayanan perawatan Napi/Anak Didik
kesehatan dasar, lanjutan dan
penyuluhan kesehatan sesuai
standar
03 Persentase narapidana/ 90 persen Kepala Sub Seksi
tahanan yang mendapatkan Perawatan
pelayanan perawatan Napi/Anak Didik
kesehatan khusus
Meningkatnya pelayanan pembinaan
narapidana di wilayah sesuai standar
01 Persentase narapidana yang 90 persen Kepala Sub Seksi
mendapatkan pembinaan Kegiatan Kerja
kepribadian, latihan
keterampilan bersertifikasi
dan kegiatan kerja produksi
sesuai standar
36

02 Persentase narapidana yang 90 persen Kepala Sub Seksi


mendapatkan pelayanan Bimbingan
administrasi narapidana Kemassyarakatan
sesuai standar
03 Persentase narapidana yang 90 persen Kepala Sub Seksi
mendapatkan pelayanan Bimbingan
integrase (asimilasi, PB, CB, Kemassyarakatan
CMB) dan pendayagunaan TPP
sesuai standar
Meningkatnya pelayanan keamanan
dan ketertiban di wilayah sesuai
standar
01 Persentase pengaduan yang 90 persen Kepala Sub Seksi
ditindaklanjuti sesuai standar Keamanan
02 Persentase pencegahan 90 persen Kepala Sub Seksi
gangguan keamanan dan Keamanan
pemeliharaan keamanan
sesuai standar
03 Persentase gangguan 90 persen Kepala Sub Seksi
keamanan yang ditindak dan Keamanan
ditanggulangi sesuai standar
Layanan Dukungan Manajemen Satker
01 Jumlah layanan internal 1 layanan Kepala Sub Bagian
perkantoran Tata Usaha
37

B. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2021-2024

NO. SASARAN LOKASI TARGET KERANGKA PENDANAAN PENANGGUNG


KEGIATAN/INDIKATO JAWAB
R SASARAN 2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024
KEGIATAN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA

SS1 Memastikan
pelayanan
publik di bidang
hukum
sesuai dengan
asas
penyelenggaraan
pelayanan publik
5252 – Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah

SK Meningkatnya Daerah 260.394 273.413 287.083 301.437 Kepala Lapas


Pelayanan
Pembinaan
Kepribadian, Dan
Penanganan
Narapidana Resiko
Tinggi
Persentase Narapidana 60% 65% 70% 75 Kepala Sub Seksi
Yang % Bimbingan
Memperoleh Nilai Baik Kemasyarakatan
Dengan
Predikat Memuaskan
Pada Instrument
Penilaian Kepribadian
Persentase Narapidana 13% 14% 15% 16 Kepala Sub Seksi
Resiko Tinggi % Bimbingan
Yang Berubah Kemasyarakatan
Perilakunya Menjadi
Sadar, Patuh Dan
Dispilin
persentase 97% 98% 99% 100 Kepala Sub Seksi
narapidana % Bimbingan
yang Kemasyarakatan
mendapatkan hak
remisi
persentase narapidana 75% 80% 85% 90 Kepala Sub Seksi
yang % Bimbingan
mendapatkan hak Kemasyarakatan
integrasi
persentase narapidana 75% 80% 85% 90 Kepala Sub Seksi
yang % Bimbingan
mendapatkan hak Kemasyarakatan
Pendidikan
Persentase narapidana 25% 30% 35% 40 Kepala Sub Seksi
yang % Kegiatan Kerja
memperoleh pelatihan
vokasi
bersertifikasi
Persentase narapidana 62% 67% 72% 77 Kepala Sub Seksi
yang bekerja % Kegiatan Kerja
dan produktif
SS3 Ikut berperan
serta dalam
menjaga stabilitas
keamanan dan
kedaulatan NKRI
SK 18 Meningkatnya Daerah 33.540 35.217 36.977 38.825 Kepala Lapas
Pelayanan Keamanan
Dan Ketertiban
38

NO. SASARAN LOKASI TARGET KERANGKA PENDANAAN PENANGGUNG


KEGIATAN/INDIKATO JAWAB
R SASARAN 2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024
KEGIATAN
Persentase Pengaduan 75% 80% 85% 90% Kepala Sub Seksi
Yang Ditindaklanjuti Keamanan
Sesuai Standar
Persentase gangguan 60% 70% 80% 90% Kepala Sub Seksi
kamtib yang dapat Keamanan
dicegah
Persentase kepatuhan 75% 80% 85% 90% Kepala Sub Seksi
dan disiplin terhadap Keamanan
tata tertib oleh
Tahanan/Narapidana/A
nak pelaku gangguan
kamtib
Persentase pemulihan 60% 70% 80% 90% Kepala Sub Seksi
kondisi keamanan Keamanan
pasca gangguan
kamtib secara tuntas
SK 18 Meningkatnya Daerah 1.855.8 1.948.68 2.046.11 2.148.42 Kepala Lapas
Pelayanan Perawatan 91 5 9 4
Narapidana/Tahanan/
Anak, Pengendalian
Penyakit Menular dan
Peningkatan Kualitas
Hidup Narapidana
Peserta Rehabilitasi
Narkokita
Persentase 71% 81% 86% 91% Kepala Sub Seksi
pemenuhan layanan Perawatan Napi/
makanan bagi Tahanan Anak Didik
/Narapidana/Anak
sesuai dengan
standar
Persentase Tahanan 92% 93% 94% 95% Kepala Sub Seksi
/Narapidana/Anak Perawatan Napi/
mendapatkan Anak Didik
layanan kesehatan
(preventif) secara
berkualitas
Persentase 60% 65% 70% 75% Kepala Sub Seksi
Tahanan/Narapidana/ Perawatan Napi/
Anak yang mengalami Anak Didik
gangguan mental dapat
tertangani
Persentase 75% 80% 85% 90% Kepala Sub Seksi
tahanan/narapidana Perawatan Napi/
lansia Anak Didik
yang mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
Persentase 75% 80% 85% 90% Kepala Sub Seksi
tahanan/narapidana/ Perawatan Napi/
anak berkebutuhan Anak Didik
khusus (Disabilitas)
yang mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
Persentase 60% 65% 70% 75% Kepala Sub Seksi
keberhasilan Perawatan Napi/
penanganan Anak Didik
penyakit menular HIV-
AIDS (ditekan
jumlah virusnya) dan
TB Positif
(berhasil sembuh)
Persentase perubahan 23% 25% 27% 29% Kepala Sub Seksi
kualitas hidup Perawatan Napi/
pecandu/penyalahguna Anak Didik
/korban
penyalahgunaan
narkotika
39

NO. SASARAN LOKASI TARGET KERANGKA PENDANAAN PENANGGUNG


KEGIATAN/INDIKATO JAWAB
R SASARAN 2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024
KEGIATAN
SS2 Memastikan
penegakan hukum
yang mampu
menjadi
pendorong inovasi
dan kreatifitas
dalam
pertumbuhan
ekonomi nasional
6231 - Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya UPT Pemasyarakatan

SK Meningkatnya Daerah 6.268.9 6.582.36 6.911.48 7.257.05 Kepala Lapas


13a Dukungan Layanan 19 4 2 6
Manajemen Satker
Tersusunnya dokumen 1 1 1 1 Kepala Urusan
rencana kerja, Layanan Layanan Layanan Layana Kepegawaian/
anggaran UPT n Keuangan
Pemasyarakatan dan
pelaporan yang
akuntabel tepat waktu
Tersusunnya dokumen 1 1 1 1 Kepala Urusan
pengelolaan BMN dan Layann Layann Layanan Layana Umum
Kerumah tanggaan n

Terpenuhinya data dan 1 1 1 1 Kepala Urusan


peningkatan Layanan Layanan Layanan Layana Kepegawaian/
kompetensi pegawai n Keuangan
pemasyarakatan
Tersusunnya Dokumen 1 1 1 1 Kepala Urusan
Pelaksanaan Anggaran Layanan Layanan Layanan Layana Kepegawaian/
dan laporan keuangan n Keuangan
yang akuntabel dan
tepat waktu
Jumlah Layanan 1 1 1 1 Kasubag Tata
Perkantoran Layanan Layanan Layanan Layana Usaha
n

Nilai IKPA 100 100 100 100 Kasubag Tata


Usaha

Nilai SMART 100 100 100 100 Kasubag Tata


Usaha

TOTAL KEBUTUHAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB 8.418.7 8.839.67 9.281.66 9.745.74
SINGARAJA 44 9 1 2
40

BAB V
PENUTUP

Penyusunan Renstra Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja,


Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali disusun dengan
mempertimbangkan potensi, peluang, kendala, dan permasalahan yang
dihadapi sehingga penetapan target-target yang berorientasi pada hasil dan
diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Penyusunan
Renstra Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja juga telah melalui
pembahasan internal dengan mengacu kepada tiga kegiatan prioritas
yakni program prioritas Nasional, kegiatan prioritas Bidang dan kegiatan
prioritas Kementerian/Lembaga.

Rencana Strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja ,


Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Tahun 2020-2024
merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dalam mendukung agenda
pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2024
dan disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian Lembaga. Rencana Strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Singaraja, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali selama
kurun waktu lima tahun. Rencana strategis ini diarahkan untuk mencapai
7 (tujuh) tujuan yaitu:

1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang harmonis yang


sejalan dengan kebutuhan hukum masyarakat dan kebijakan
pemerintah; dan terciptanya ketertiban dan keamanan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

2. M ewujudkan layanan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB


Singaraja yang prima;

3. Mendorong inovasi kreativitas masyarakat melalui pemenuhan


memenuhi hak-hak W a r g a Binaan Pemasyarakatan
serta membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi generasi
41

penerus bangsa, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak


mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab serta memberikan jaminan perlindungan hak asasi
tahanan yang ditahan serta keselamatan dan keamanan benda-benda
yang disita untuk keperluan barang bukti dan benda-benda yang
dinyatakan dirampas untuk negara dan mencegah penyalahgunaan
dokumen;

4. meningkatkan nilai-nilai dan sikap kesadaran hukum masyarakat


sertaakses keadilan;

5. menciptakan keamanan dan ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan


Kelas IIB Singaraja

6. mewujudkan ASN Kementerian Hukum dan HAM yang kompeten dan


terlaksananya Reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM.

7. Dan dengan berlandaskan tata nilai “PASTI” yang merupakan akronim

dari Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif maka


komitmen seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM untuk
mewujudkan visi dan misi Presiden semakin pasti sehingga mampu
mewujudkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjadi
institusi pemerintahan terbaik, berkualitas, bermartabat,
terpercaya, dan berkelas dunia pada umumnya dan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja pada khususnya

Anda mungkin juga menyukai