Rencana Strategis Lapas Singaraja 2020-2024
Rencana Strategis Lapas Singaraja 2020-2024
Srategis
Tata Usaha
Humas Lasinga
Rencana Srategis
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang professional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka
pelaksanaan good governance, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dapat
menyelesaikan Rencana Strategis (RENSTRA) 2020 – 2024 Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja dengan baik dan tepat waktu.
Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
Mutzaini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Tahun 2020 sampai dengan 2024 merupakan Tahapan ke-IV atau tahapan terakhir dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat
penting karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan
mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN. Tahap IV RPJMN ini bertujuan
untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada sumber daya alam yang tersedia, sumber
daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai penyelenggara negara yang mengemban tugas dibidang
hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki peran dalam memperkuat stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik sebagai salah satu agenda pembangunan RPJMN ke -IV melalui
empat bidang tugas utama yang menjadi tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas fungsi yang
merupakan peran strategis Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia yaitu Pembentukan Hukum
Pelayanan Hukum dan Penegakan Hukum serta Pemajuan Hak Asasi Manusia. Pencapaian
tersebut juga harus senantiasa diimbangi dengan memperbaiki kualitas kerja dengan menerapkan
prinsip tatakelola pemerintahan yang baik di segala bidang, karena prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik ini memiliki beberapa karakterisitik yakni: partisipatif rule of law, keterbukaan, responsif,
berorientasi konsensus, kesetaraan, efektif, efisien, dan akuntabilitas
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja merupakan Unit Pelayanan Teknis dari Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di Propinsi Bali yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja selaku perpanjangan tangan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali di tingkat Kabupaten berkewajiban
melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam wilayah
Kabupaten berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lapas Singaraja menyelenggarakan
fungsi
- Terwujudnya Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang Berkualitas.
3
4
4
5
5
6
STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SINGARAJA
KALAPAS
PLT KASUBAG TU
6
7
komitmen dan dokumen perencanaan strategis. Dokumen perencanaan strategis atau dokumen
rencana strategis tersebut berisi tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai
dengan tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja yang merupakan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan berpedoman pada rencana strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran RPJM Nasional Tahun 2020-2024.
Adapun pencapaian strategis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahun 2020 sejalan
dengan yang telah ditentukan dalam rencana strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020 - 2024 ditandai dengan hasil-hasil kinerja antara lain:
1. Indek Kepuasan Layanan Pemasyarakatan
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Indek Kepuasan Layanan
Pemasyarakatan telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut:
a. Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kepribadian
b. Assesmen dan klasifikasi penempatan bagi tahanan yang memiliki kekuatan hukum
c. Terselenggaranya penyajian dan pertukaran data perkara pidana berbasis Teknologi
Informasi yang transparan, efektif, efisien
d. Penurunan Angka Overstaying
2. Meningkatnya kualitas program pembinaan narapanidana sesuai dengan tingkat rsisiko dan
kebutuhan
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Meningkatnya kualitas program
pembinaan narapanidana sesuai dengan tingkat resisiko dan kebutuhan
telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu sebagai berikut:
a. Terbentuknya Lapas Medium Security
b. Terselenggaranya Sosialisasi bagi WBP Penyalahguna
Narkotika
c. Terlaksananya Pemindahan Narapidana
3. Pemberian hak secara tepat waktu kepada narapidana melalui online
Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang mendukung Pemberin Hak Secara Tepat waktu
kepada Narapidana melalui omline telah dilaksanakan beberapa kegiatan tahun 2020 yaitu
sebagai berikut:
a. Meningkatnya layanan pemberian Remisi, PB, CB dan CMB secara Online
4. Keberlanjutan kegiatan industri di lapas produktif (Lapas Medium)
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
B. Potensi
Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Singaraja memiliki Potensi beberapa potensi yaitu :
1. Over Kapasitas.
Kelebihan Kapasitas yang di alami Lapas Singaraja menyebabkan munculnya banyak
permasalahan. Diantaranya tidak terjaganya kebersihan lingkungan dan sanitasi di dalam
Lapas yang berdampak pada munculnya berbai penyakit sehingga tidak maksimalnya
Pelayanan karena banyaknya Warga Binaan Pemasyarakatan sehingga minimnya
pengawasan yang berdampak pada penyelewengan wewenang oleh oknum petugas di
dalam Lapas.
2 Keahlian Warga Binaan Pemasyarakatan melalui Pembinaan Kemandirian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja memiliki kegiatan wajib yang di lakukan oleh
Warga Binaan Pemasyarakatan atau WBP yakni Pembinaan Kemandirian. Kegiatan
Kemandirian pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja seperti bidang pertanian,
bidang peternakan, Bidang Pengelasan, Bidang Kuliner, Membuat berbagai Handcraft dan
lain sebagainya. Kegiatan Pembinaan Kemandirian bisa memaksimalkan potensi yang
dimiliki para Warga Binaan Pemasayarakatan atau WBP di bidangnya masing masing
C. Permasalahan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja sebagai perpanjangan tangan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki bidang tugas yang sama dengan
Kementerian di tingkat Pusat yaitu menyelenggarakan urusan di bidang Hukum Dan Hak Asasi
Manusia dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan Negara namun dalam lingkup yang lebih kecil yaitu Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja berkedudukan sebagai pelaksanaan teknis memiliki tugas dibidang
penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang Pengadilan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Bali
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja
mempunyai potensi yang dapat menjadi pendorong untuk memberikan kepastian, keadilan dan
kemanfaatan bagi masyarakat khususnya warga binaan Pemasyarakatan dan seiring dengan
adanya potensi tersebut terdapat juga permasalahan yang harus dicermati sehingga tidak
mengganggu upaya Lembaga Pemasyarkatan Kelas IIB Singaraja dalam menjamin manfaat
12
13
program-program yang dilaksanakan sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat dan warga
binaan pemasyarakatan p[ada khususnya. Beberapa potensi dan permasalahan tersebut
dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) bidang, yaitu , Pelayanan Publik di Bidang Hukum, Penegakan
Hukum, dan Tata kelola pemerintahan.
1. Pelayanan Publik di Bidang Hukum
Dari sisi pelayanan hukum di bidang Pemasyarakatan, terdapat beberapa permasalahan
yang dihadapi:
a) Terkait Permenkumham Nomor 35 Tahun 2013 tentang revitalisasi penyelenggaran
pemasyarakatan, peran sentral pembimbing kemasyarakatan pada bapas sangat besar
sehingga dibutuhkan dukungan anggaran, dan sarana prasarana sementara kondisi yang
ada sangat terbatas pola pembinaan.
2. Penegakan Hukum
a) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja mempunyai potensi dan peranan yang
strategis dalam penegakan hukum khususnya Undang- Undang Pemasyarakatan.
3. Tata Kelola Pemerintahan
Birokrasi merupakan faktor penentu dalam mencapai tujuan pembangunan nasional,
oleh sebab itu cita-cita reformasi birokrasi adalah terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang professional, memiliki kepastian hukum, transparan serta
berkembangnya budaya dan perilaku birokrasi yang didasari oleh etika, pelayanan publik
serta integritas pengabdian. Reformasi birokrasi juga merupakan langkah strategis
membangun sumber daya aparatur negara yang professional, memiliki daya guna dan hasil
guna yang profesional dalam rangka menunjang jalannnya pemerintah dan pembangunan
nasional. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja memiliki peran yang sama dengan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam mewujudkan good and clean
governance melalui Reformasi Birokrasi dengan memaksimalkan potensi sumberdaya yang
dimiliki dan mendorong Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dan seluruh
jajarannya untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani sehingga. Selain itu Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja juga memiliki potensi dalam melakukan perbaikan tata
kelola pemerintahan melalui penguatan pelaksanaan SPIP, manajemen resiko, penanganan
benturan kepentingan, penanganan pengaduan dan program pengendalian gratifikasi di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja.
13
14
14
15
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Visi
Sesuai arahan Presiden, hal terpenting yang harus dicapai dalam kurun
waktu lima tahun kedepan adalah menjadikan peningkatan produktivitas sebagai
prioritas. Pelaksanaan pekerjaan tidak lagi kerja berorientasi proses, tapi harus
berorientasi pada hasil-hasil. Tugas Pemerintah bukan hanya membuat dan
melaksanakan kebijakan, tetapi juga harus memastikan bahwa masyarakat
menikmati pelayanan serta hasil pembangunan. Dengan kata lain tugas birokrasi
adalah making delivered, menjamin agarmanfaat program dirasakan oleh
masyarakat. Terdapat 5 (lima) hal yang menjadi arahandan pedoman dalam
pelaksanaan tugas pemerintahan kedepan, yaitu:
1. Pembangunan SDM agar menjadi pekerja keras, dinamis, terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
2. Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan
produksidengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan
wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mengakselerasi nilai
tambah perekonomian rakyat;
3. Penyederhanaan dan pemangkasan segala bentuk kendala regulasi
yang menghambat penciptaan lapangan kerja dan pengembangan
UMKM;
4. Penyederhanaan birokrasi sehingga efektif dan efisien; dan
5. Transformasi ekonomi.
Mendasarkan pada hal tersebut dan dengan mempertimbangkan masalah
pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan
selama ini,maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2020-2024 adalah :
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotongroyong”
15
16
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui 9 Misi Pembangunan yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada setiap warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Sejalan dengan arahan Presiden terkait pelaksanaan visi dan misi tersebut
dilingkungan Kementerian/LPNK, maka untuk kurun waktu 2020-2024 ditetapkan
visi Kementerian Hukum dan HAM adalah:
B. Misi
Misi yang diusung Kementerian Hukum dan HAM adalah sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diemban yaitu mengenai penegakan sistem hukum yang
bebas dari korupsi, bermartabat, dan terpercaya, perlindungan bagi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada setiap warga negara serta pengelolaan
pemerintah yang bersif, efektif dan terpercaya. Adapun ketiga misi tersebut
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) misi Kementerian Hukum dan HAM sebagai
berikut :
1. Membentuk peraturan Perundang-Undangan yang Berkualitas dan
Melindungi Kepentingan Nasional;
2. Menyelanggrakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang Berkualitas;
3. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelektual,
16
17
C. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi dan juga merupakan hal
yangakan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi. Berdasarkan visi, misi serta
memperhatikan tata nilai yang ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai oleh
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya selama tahun 2020-2024 sesuai misinya adalah sebagai berikut:
17
18
3 Terlindunginya hak asasi Terlindunginya hak asasi manusia Melindungi Hak Asasi
manusia Manusia
4 Meningkatkan nilai- nilai Meningkatkan nilai-nilai dan sikap Meningkatkan nilai-nilai dan
dan sikap kesadaran kesadaran hukum masyarakat sikap kesadaran hukum
hukum masyarakat serta serta akses keadilan di wilayah masyarakat serta akses
akses Propinsi Bali keadilan di Lembaga
keadilan Permasyarakatan Kelas IIB
Singaraja
5 Menciptakan wilayah Menciptakan keamanan dan Menciptakan dan
perbatasan yang aman dari ketertiban di seluruh Lapas/Rutan menegakkan keamanan
perlintasan WNA / WNI jajaran Kantor Wilayah dan ketertiban di Lembaga
yang tidak mempunyai Kementerian Hukum dan HAM Pemasyarakatan Kelas IIB
dokumen sesuai prosedur; Bali Singaraja
dan menciptakan
keamanan dan ketertiban di
seluruh Lapas/Rutan
6 Mewujudkan ASN 1. Mewujudkan ASN 1. Mewujudkan ASN
Kementerian Hukum dan yangkompeten di seluruh yang kompeten di
HAM yang kompeten dan
jajaran Kantor Wilayah jajaran Lembaga
terlaksananya reformasi
Birokrasi di Kementerian Kementerian Hukum dan HAM Pemasyarakatan
Hukum dan HAM Bali Kelas IIB Singaraja
2. Terlaksananya Reformasi 2. Terlaksananya
Birokrasi di seluruh jajaran Reformasi Birokrasi
Kantor Wilayah Kementerian
di Lembaga
Hukum dan HAM Bali
Pemasyarakatan
Kelas IIB Singaraja
18
19
Menurunkan dari Misi dan Tujuan Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, berikut adalan Tujuan dari Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja :
D. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh
Kementerian Hukum dan HAM sebagai suatu outcome/impact dari beberapa
tujuan yang hendak dicapai serta visi misi yang akan diwujudkan. Penentuan
sasaran strategis Kementerian Hukum dan HAM diukur menggunakan analisis
faktor strategisinternal dan faktor strategis eksternal yang mempengaruhi kinerja
pelaksanaan tugas fungsi Kementerian Hukum dan HAM. Dari identifikasi faktor
internal dan eksternal, dapat
19
20
Jumlah Layanan
Perkantoran
20
21
Hidup menyusui)menda
Narapidana pat akses layanan
Peserta kesehatan
Rehabilitasi maternal
4. Persentase
Narkokita di
Tahanan/Narapidan
wilayah a/Anak yang
mengalami
gangguan mental
dapat tertangani
5. Persentase
tahanan/narapidan
a lansia yang
mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
6. Persentase
tahanan/narapida
na/ anak
berkebutuhan
khusus
(Disabilitas) yang
mendapatkan
layanan
kesehatan sesuai
standar
7. Persentase
keberhasilan
penanganan
penyakit menular
HIV-AIDS (ditekan
jumlah virusnya)
dan
n Penyakit kesehatan(prevent
Menular dan if) secara
Peningkatan berkualitas
Kualitas 10. Persentase
Tahanandan
Hidup
Narapidana
Narapidana perempuan (ibu
Peserta hamil dan
Rehabilitasi menyusui)mendapat
Narkokita di akses layanan
wilayah kesehatan maternal
11. Persentase
Tahanan/Narapidan
a/Anak yang
mengalami
gangguan mental
dapat tertangani
12. Persentase
tahanan/narapidan
a lansia yang
mendapatkan
layanan kesehatan
sesuai standar
13. Persentase
tahanan/narapida
na/ anak
berkebutuhan
khusus
(Disabilitas) yang
mendapatkan
layanan
kesehatan sesuai
standar
14. Persentase
keberhasilan
penanganan
penyakit menular
HIV-AIDS (ditekan
jumlah virusnya)
dan
TB Positif
(berhasil sembuh)
Persentase
perubahan
kualitas hidup
pecandu/penyalah
gu na/korban
penyalahgunaan
narkotika
23
24
Berikut Tabel Indikator Kinerja Utama pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Singaraja.
26
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Keadilan restorative
melalui diklat
berbasis kompetensi
bagi PK dan
pemberdayaan
masyarakat untuk
pelaksanaan RJ
Layanan
rehabilitasi WBP
pengguna
narkotika berbasis
masyarakat
30
Penguatan akses
layanan keadilan
melalui bantuan
hukum litigasi dan
non litigasi
Pelaksanaan
SPPT-TI
Pembangunan
HAM (RANHAM,
Penyusunan Profil
Pembangunan
Berbasis HAM)
3. Pemenuhan Anggaran
:
a) Pemenuhan
kebutuhan
anggaran
layanan
kesehatan untuk
seluruh
narapidana/tahan
an/ anak
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
SS1 Memastikan
pelayanan
publik di bidang
hukum
sesuai dengan
asas
penyelenggaraan
pelayanan publik
5252 – Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah
TOTAL KEBUTUHAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB 8.418.7 8.839.67 9.281.66 9.745.74
SINGARAJA 44 9 1 2
40
BAB V
PENUTUP