Anda di halaman 1dari 17

BAB III

Gambaran Umum PSBK


(Panti Sosial Bina Karya) “Pangudi Luhur” Bekasi

A. Profil Lembaga dan Sejarah Berdirinya

Panti sosial bina karya “Pangudi Luhur” adalah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat

Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen sosial RI berdasarkan

Peraturan Menteri Sosial nomor : 106 / HUK / 2009. Yang mempunyai tugas

bimbingan rehabilitasi sosial terhadap Gelandangan Pengemis dan Orang Terlantar

agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai

rujukan, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta rujukan.1

B. Sejarah Berdirinya

1. Tanggal 04 Oktober 1961 dengan nama “Komando Penampungan Pendidikan dan

Penyaluran Tuna Karya” seluruh jawa di Bekasi (KOP.3.T.K)

2. Tahun 1974 berubah menjadi PRTK (Panti Rehabilitasi Tuna Karya)

3. Tahun 1987 tercetus ide Mensos (Ibu Nani Sudarsono) yang dinamakan LIPOSOS.

Muncul 2 Program LIPOSOS (uji coba) dan PRTK. Kedua Program tersebut tetap

berjalan. Diresmikan PRPGOT dengan SK Mensos RI. No 41/HUK/KEP/XI/89

tanggal 01 November 1989 perubahan nama menjadi Panti Rehabilitasi

Gelandangan dan Orang terlantar (PRPGOT) H. Moeljadi Djojomartono Bekasi

dibawah naungan Kantor Wilayah Departemen Sosial Propinsi Jawa Barat.

SK Mensos RI No. 14/HUK/KEP/1994 tentang Penanaman UPT pusat/pantu/sarana

berubah nama menjadi Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi Sampai

saat ini.

C. Visi dan Misi

1
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
Visi

“Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang

terlantar secara profesional di Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi agar

mampu berperan aktif, bermartabat yang memiliki kemandirian dalam kehidupan

bermasyarakat”

Misi

1. Menyusun perencanaan program rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan

orang telantar secara transparan.

2. Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan

orang terlantar sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang berlaku.

3. Peningkatan manajemen untuk mendukung pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

gelandangan, pengemis dan orang terlantar di dalam panti yang akuntabel.

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi.

D. Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi Panti

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Panti Sosial Bina Karya, memberikan bimbingan, pelayanan dan

rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk

bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan

lanjut bagi para gelndangan, pengemis dan orang terlantar agar mampu mandiri dan

berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan

standar pelayanan dan rujukan.2

2. Tujuan
2
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
Terbina dan berkembangnya tata kehidupan dan penghidupan sosial bagi gelandangan

dan pengemis yang meliputi pulihnya kembali rasa harga diri, kepercayaan diri,

tanggung jawab sosial, serta mau dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam

kehidupan dan penghidupan masyarakat.

3. Fungsi

1. Penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan Observasi, Identifikasi, Motivasi, Seleksi, Registrasi, Assesment, dan

Rujukan.

3. Rehabilitasi Sosial yang meliputi Bimbingan Fisik, Mental, Sosial, dan keterampilan

terhadap Gelandangan, Pengemis dan orang terlantar beserta keluarganya.

4. Resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.

5. Layanan data, informasi dan Advokasi Sosial.

6. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standar pelayanan.

7. Pelaksanaan urusan Tata Usaha.

E. Landasan Hukum

1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 dan Pasal 34.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan

Sosial.

3. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1980 Tentang

Penanggulangan gelandangan dan pengemis.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009 Tentang Organisasi dan Tata Cara

Kerja Panti Sosial dilingkungan Departemen Sosial.


6. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 1983 Tentang Koordinasi Penanggulangan

Gelandangan dan Pengemis.

7. Keputusan Menteri Sosial RI No. 30/HUK/1996 Tentang Rehabilitasi Gelandangan

dan Pengemis didalam Panti Sosial.3

F. Struktur Organisasi PSBK

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor. 106/HUK/2009 tertanggal 30

September 2009, tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di lingkungan

Departemen Sosial RI. Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” dipimpin

oleh seorang kepala panti dibantu oleh salah satu kepala subbagian tata usaha, dua

kepala seksi dan kelompok jabatan fungsional. Adapun struktur organisasi di Panti

Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi adalah sebagaimana bagan di

bawah ini.

Struktur Organisasi

Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi4

3
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
4
Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2017
Keterangan bagan struktur organisasi PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi

1. Kepala Panti

Mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan

kegiatan rehabilitasi gelandangan dan pengemis.

2. Sub. Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan administrasi

kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan rumah tangga serta kehumasan.

3. Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial


bertugas yaitu menyiapkan bahan rencana program kegiatan tahunan pemberian

informasi dan advokasi, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta

melakukan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelayanan dan

rehabilitasi sosial.

4. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Mempunyai tugas melakukan registrasi, observasi, identifikasi, pemeliharaan

jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar

pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, resosialisasi, penyaluran, dan

bimbingan lanjutan.

5. Koordinator Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabataan fungsional masing-

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Kepala Instalasi Produksi

Mempunyai tugas kegiatan keterampilan kerja yang bersifat ekonomi, produktif

bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial pasca rehabilitasi agar mampu

berperan aktif dalam masyarakat.

G. Komposisi pegawai

1. Komposisi Pegawai Menurut Kedudukan dan Jabatan

Pegawai Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Pangudi Luhur” Bekasi adalah berjumlah

62 orang, yang terdiri dari laki-laki 24 orang dan perempuan 38 orang yang terbagi

kedalam jabatan strukturan dan fungsional. Komposisi pegawai PSBK “Pangudi

Luhur” Bekasi, menurut kedudukan dan jabatan ditunjukan di bawah ini :

Table 1. Komposisi Pegawai Menurut Kedudukan dan Jabatan

No Kedudukan Struktural Fungsional Jumlah


1 Kepala Panti 1 Orang - 1 Orang

2 Ka. Subbag TU 1 Orang - 1 Orang

3 Ka. Sie Rehsos 1 Orang - 1 Orang

4 Ka. Sie PAS 1 Orang - 1 Orang

5 Sub. Bagian Tata Usaha 20 Orang - 20 Orang

6 Seksi Rehsos 14 Orang 14 Orang

7 Seksi PAS 5 Orang 5 Orang

8 Pekerja Sosial - 17 Orang 17 Orang

9 Penyuluh - 1 Orang 1 Orang

10 Arsiparis - 1 Orang 1 Orang

Jumlah 43 Orang 19 Orang 62 Orang

Sumber Data : Ka. Sub. Tata Usaha. 2017.

2. Komposisi Pegawai Munurut Tingkat Pendidikan

Komposisi pegawai menurut pendidikan di Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur”

Bekasi pada tahun 2017, ditunjukan di bawah ini :

Table 2. Komposisi Pegawai Munurut Pendidikan

No Tingkat Pendidikan jumlah

1 Sarjana S2 1 Orang

2 Sarjana S1 13 Orang

3 Sarjana Muda/D3 10 Orang

4 SLTA 32 Orang

5 SLTP -

6 SD 2 Orang
Jumlah 58 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Tata Usaha. 2017.

3. Komposisi Pegawai Munurut Tingkat Golongan

Komposisi pegawai menurut tingkat golongan kepegawaian di Panti Sosial Bina

Karya “Pangudi Luhur” Bekasi pada tahun 2017, ditunjukan di bawah ini :

Table 3. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Golongan

No Golongan Jabatan

1 Golongan IV 3 Orang

2 Golongan III 44 Orang

3 Golongan II 13 Orang

4 Golongan I 2 Orang

Jumlah 62 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Tata Usaha. 2017.

H. Sasaran dan Garapan Lembaga

1. Gelandangan

Gelandangan adalah seseorang yang hidup dalam keadaan tidak mempunyai tempat

tinggal dan pekerjaan tetap serta mengembara di tempat umum sehingga hidup tidak

sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyaraakat.

2. Pengemis

Pengemis adalah seseorang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di

tempat umum dengan berbagai cara alasan untuk mendapatkan belas kasihan dari

orang lain.

3. Keluarga Gelandangan dan Pengemis


Keluarga Gelandangan dan Pengemis adalah saudara atau family dari Gelandangan

dan Pengemis.

4. Anak yang orang tuanya menjadi gelandangan dan pengemis

5. Pemulung gelandangan

6. Pengemis gelandangan

7. Pedagang asongan gelandangan.5

I. Persyaratan Calon Keluarga Binaan Sosial

1. Sehat jasmani ( tidak mempunyai penyakit menular atau kronis )

2. Sehat rohani ( tidak mempunyai penyakit jiwa )

3. Tidak sedang berurusan dengan penegak hukum

4. Usia produktif ( secara fisik mampu bekerja keras )

5. Tidak dalam keadaan hamil

6. Sudah bekeluarga atau masih bujangan

7. Bersedia mengikuti program pelayanan panti.6

J. Waktu dan Kapasitas Pelayanan

Dalam 1 (satu) tahun anggaran memberikan layanan sosial sebanyak 600 orang Tuna

Sosial beserta keluarganya. Sementara inin pembinaan terhadap Gelandangan dan

Pengemis selama 6 (enam) bulan. Ada wacana pelaksanaan pembinaan selama 1

(satu) tahun.7

1. Perkembangan kepribadian klien belum matang.

2. Kemampuan keterampilan belum memadai.

3. Penyiapan penyaluran yang disesuaikan dengan penerimaan lapangan kerja.

4. Berdasarkan pertimbangan professional pelaksanaan pelayanan dapat diakhiri

sebelum batas waktu yang ditentukan.


5
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
6
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
7
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
K. Proses Rehabilitasi Sosial

Proses Rehabilitasi yang diterima Keluarga Binaan Sosial meliputi :8

1. Rehabilitasi Sosial

Proses rehabilitasi sosial antara lain :

a. Tahap Pendekatan Awal

Pada tahap ini Pekerja Sosial melaksanakan :

1. Informasi dan sosialisasi program

2. Identifikasi masalah

3. Konsultasi dan Motivasi

4. Seleksi Penerimaan

b. Tahap Penerimaan atau Pemanggilan

Proses tahap Penerimaan meliputi :

1. Registrasi: Registrasi dilaksanakan kepada Keluarga Binaan Sosial yang telah lolos

seleksi.

2. Penelaahan dan pengungkapan masalah (Need Assesment).

3. Penempatan pada program.

c. Tahap Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan Latihan Keterampilan Kerja

1. Bimbingan Fisik dan Mental meliputi :

- Peraturan Baris Berbaris (PBB)

- Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

- Out Bond

- Etika/ Budi Pekerti

- Kebersihan Lingkungan /K3

- Pemerikasaan Kesehatan
8
Brosur PSBK. Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
2. Bimbingan sosial, meliputi :

- Pertemuan Pagi

- Bimbingan Perorangan

- Dinamika Kelompok

- Bimbingan Kelompok

- Diskusi Kelompok

- Kesehatan Masyarakat

- Hidup Bermasyarakat

- HIV / AIDS

- Kesenian

- Komunikasi

- Kewirausahaan

3. Bimbingan Rohani Islam, meliputi :

- Pendidikan Agama

- Bimbingan Perorangan

- Praktek Wudhu dan Sholat

- Hafalan Surat-Surat Pendek

4. Bimbingan Keterampilan, meliputi :

- Pembuatan Tahu/Tempe Tahun 1986

- Olahan Pangan Tahun 1995

- Pembuatan Batako Tahun 1992

- Menjahit Tahun 1961

- Tata Rias Kecantikan Tahun 1996

- Sablon dan Desain Grafis Tahun 1996

- Montir Motor Tahun 1961


- Pertukangan Las Tahun 1961

- Pertukangan Kayu Tahun 1961

- Montir Mobil Tahun 2008

- Pertanian Tahun 2008

2. Resosialisasi

Resosialisasi, meliputi :9

a) Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat.

b) Bimbingan sosial hidup bermasyarat.

c) Bimbingan bantuan stimulan usaha produktif.

d) Penyaluran.

3. Bimbingan Lanjut

Bimbingan Lanjut, meliputi :10

a) Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat.

b) Bantuan pengembangan usaha/kerja.

c) Bimbingan pemantapan usaha/kerja.

L. Pembiayaan Operasional

Anggaran dan pembiayaan pada PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi sepenuhnya

diperoleh dari Departemen Sosial.11

M. Kerja Sama Lintas Sektoral

9
Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2017
10
Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2017
11
Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2017
Dalam melaksanakan rehabilitasi sosial, PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi bekerja sama

dengan berbagai instansi terkait antara lain.12

- Dinas Nakertrans Kota Bekasi

- Kantor Kependudukan Kabupaten Bekasi

- Dinas Kependudukan Kota Bekasi

- Kandep Agama Kota Bekasi

- KUA kecamatan Bekasi Timur

- Kepolisian

- Badan/Kantor/Dinas Sosial Sejawa Barat

- Dan beberapa perusahaan tempat PSBK di sekitar bekasi.

N. Sarana dan Prasarana

1. Sarana

a) Luas Tanah : 51.616 M2

b) Kantor : 1 Unit, 55,3 M2

c) R. Keterampilan : 2 Unit, 260 M2 + 120 M2 = 380 M2

d) R. Kelas : 1 Unit, 309 M2

e) Aula : 2 Unit, 240 M2 + 309 M2 = 549 M2

f) Bengkel : 1 Unit, 429 M2

g) Gudang : 1 Unit, 96 M2

h) Poliklinik : 1 Unit, 70 M2

i) Pondok/Asramah : 34 Unit

Pondok / Asramah WB

1) Type 21 : 14 Unit (@ 5 Pintu)

2) Type 18 : 20 Unit (@ 5 Pintu)

3) M C K : 6 Unit (@ 20 Pintu)
12
Sumber: Tata Usaha PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2017
j) MCK : 6 Unit

k) TPA : 1 Unit

l) Wisma Tamu : 1 Unit, 72 M2

m) Rumah Dinas : 34 Unit

n) Mushola : 1 Unit

o) Lahan Pertanian : 3000 M2

2. Prasarana

a) Pelaratan Kantor

b) Peralatan Praktek Keterampilan

c) Peralatan Kesenian

d) Mobilitas

1) Roda 6 : 3 Unit

2) Roda 4 : 3 Unit

3) Roda 2 : 6 Unit

e) Telephon / Fax

f) Aiphone

g) Penerangan Listrik

h) Air Jet Pump

Luas Tanah 3 Panti : 15.616 M2

Luas PSBK seluruhnya : 51.616 M2

Luas tanah untuk bangunan : 44.412 M2

Luas tanah untuk sarana : 4.204 M2

Tanah kosong Pertanian : 3.000 M2

O. Pembimbing Pondok Tahun 2017


Koordinator Pekerja Sosial : Bapak Irwan Setiawan

Table 4. Pembimbing Pondok Tahun 2017

Pondok Pembimbing

Anggrek 3 Nia Dania

Aster 1 Nana Sumarna

Aster 2 Nana Sumarna

Aster 3 Nana Sutisna

Cempaka 1 Sri Wibowo Murtini

Cempaka 2 Sri Wibowo Murtini

Cempaka 3 Kusmirah

Cempaka 4 Raden Hartadi

Cemara 1 Tri Hartati

Cemara 2 Tri Hartati

Cemara 3 Martina T.

Cemara 4 Indra Guntur

Beringin 1 Sumino

Beringin 2 Sumino

Beringin 3 Nuni Suryah

Beringin 4 Yustina W.

Angsara 1 Cahya K.

Angsara 2 Cahya K.

Dahlia 1 Suhartiningsih

Dahlia 2 Suhartiningsih

Dahlia 3 Dedeh Rusmini

Sumber Data: Irawan Setiawan (Koordinator Peksos), 2017


P. Jumlah Warga Binaan Angkatan 1 Tahun 2017

Table 5. Jumlah Warga Binaan Angkatan 1 Tahun 2017

Keterangan Pria Wanita Jumlah

WBS Potensial

Kepala Keluarga 63 Orang 63 Orang

Isteri 63 Orang 63 Orang

Singel (Bujang) 56 Orang 40 Orang 96 Orang

WBS Non

Potensial

Anak-Aanak 33 Anak 45 Anak 78 Anak

Jumlah WB 300 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Rehabilitasi Sosial. 2017.

Q. Jumlah Warga Binaan Angkatan II 2017

Table 6. Jumlah Warga Binaan Angkatan 1 Tahun 2017

Keterangan Pria Wanita Jumlah

WBS Potensial

Kepala Keluarga Orang Orang

Isteri Orang Orang

Singel (Bujang) Orang Orang Orang

WBS Non

Potensial

Anak-Aanak Anak Anak Anak

Jumlah WB 300 Orang

Sumber Data: Ka.SUB. Rehabilitasi Sosial. 2017.

Anda mungkin juga menyukai