Anda di halaman 1dari 7

PENGAUDITAN II

“SAMPLING AUDIT”

Dosen : Dr.Drs. IDG. Dharma Suputra,M.Si.,Ak

Oleh :

PUTU INDY SURYA KINANTI 1807531122

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020

1
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Sampel Representatif..........................................................................................................................3
B. Sampling Statistik dan Sampling Non Statistik Serta Pemilihan Sampel Probabilistik dan
Nonprobabilistik......................................................................................................................................3
C. Metoda Pemilihan Sampel Non Probabilistik.....................................................................................4
D. Metoda Pemilihan Sampel Probabilistik.............................................................................................4
E. Pemilihan Sampel Untuk Tingkat Penyimpangan...............................................................................4
F. Penerapan Pemilihan Sampel Audit Non-Statistik...............................................................................4
G. Sampling Audit Statistik.....................................................................................................................5
H. Distribusi Sampling............................................................................................................................5
I. Penerapan Samping Atribut..................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................7

2
PEMBAHASAN

A. Sampel Representatif
Sampel referesentatif (representative) adalah sampel dimana karekteristik sampel
tersebut mendekati karakteristik populasinya. Hal ini berarti bahwa pos-pos yang dipilih
sebagai sampel tersebut harus mirip dengan pos yang tidak dipilih.
Dalam prakteknya, auditor tidak mengetahui apakah sampel yang mereka pilih itu
representatif atau tidak, bahkan setelah semua pengujian telah selesai dilakukan. Namun,
auditor dapat meningkatkan kemungkinan sebuah sampel agar menjadi representatif
dengan menggunakan kehati-hatian dalam perancangan proses, pemilihan dan evaluasi
hasil sampel. Risiko dari dua jenis kesalahan yang terjadi disebut sebagai risiko
nonsampling dari risiko sampling.
1. Risiko nonsampling (nonsampling risk)
2. Risiko sampling (sampling risk)
Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling, diantaranya,
menyesuaikan ukuran sampel dan menggunakan metode pemilihan item sampel yang
tepat dari populasi.
B. Sampling Statistik Dan Sampling Non Statistik Serta Pemilihan Sampel
Probabilistik Dan Nonprobabilistik

Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, sampling
statistik dan sampling nonstatistik. Sampling statistik (statistical sampling) dengan
menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengkuantifikasi (mengukur) resiko
sampling dalam merencanakan sampel. Didalam sampel statistik, diperlukan biaya yang
tidak sedikit untuk melatih auditor dalam menggunakan statistik dan merancang serta
mengimplementasikan sampel yang telah direncanakan. Namun demikian, sampling
statistik harus menguntungkan auditor dalam Perencanaan sampel yang efisien,
Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh, Mengevaluasi hasil sampel. Sampling
nonstatistik (nonstatistical sampling) auditor tidak mengkuantifikasikan sampling.
Sebaiknya, auditor memilih item sampel yang diyakini akan memberikan informasi
yang paling bermanfaat, dalamsituasi tertentu, dan mencapai kesimpulan mengenai
populasi atas dasar pertimbangan. Karena alasan tersebut penggunaan sampling

3
nonstatistik sering kali disebut dengan sampling pertimbangan. Dalam sampling
nonstatistik, auditor menetukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel yang
diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan
demikian, auditor mungkin tidak mengetahui kalau menggunakan sampel yang terlalu
besar untuk satu bidang, dan sampel yang terlalu kecil untuk bidang yang lain.

C. Metoda Pemilihan Sampel Non Probabilistik


Metode pemilihan sampel non probabilitik adalah metode metode yang tidak
memenuhi persyaratan teknik untuk pemilihan sampel probabilitik yaitu, pemilihan
sampel langsung (directed sample selection), pemilihan sampel blok (block sample
election), pemilihan sampel sembarangan (haphazard sample selection).
D. Metoda Pemilihan Sampel Probabilistik
Sampling statistik mengharuskan digunakannya sampel probabilistik untuk
menghitung risiko sampling. Dalam sampel probabilistik, auditor tidak menggunakan
pertimbangan tentang unsur sampel mana yang dipilih, kecuali memilih metode seleksi,
yaitu pemilihan sampel acak sederhana (random sample), pemilihan sampel sistematis
(systematic sample selection), pemilihan sampel probabilitas profesional.
E. Pemilihan Sampel Untuk Tingkat Penyimpangan
Auditor menggunakan sampel dalam pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi untuk menaksir persentase unsur-unsur dalam suatu populasi yang
berisi suatu karakteristikatau atribut. Persentase ini disebut tingkat keterjadian atau
tingkat penyimpangan. Tingkat penyimpangan dalam suatu sampel digunakan untuk
menaksir tingkat penyimpangan dalah keseluruhan populasi. Istilah penyimpangan garus
diartikan baik berupa deviasi dari prosedur pengendalian yang ditetapkan klien dan
jumlah rupiah yang tidak benar, baik yang disebabkan oleh kesalahan akuntansi yang
tidak sengaja maupun oleh penyebab lainnya.
F. Penerapan Pemilihan Sampel Audit Non Statisrtik
Auditor menggunakan 14 langkah yang dirancang dengan baik untuk menerapkan
sampling audit pada pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. 14
langkah tersebut terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama (merencanakan sampel)
terdapat 9 langkah. Tahap kedua (memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit)
terdapat 2 langkah. Dan tahap ketiga (mengevaluasi hasil). Auditor harus mengikuti

4
langkah-langkah tersebut dengan cermat untuk memastikan diterapkannya persyaratan
audit maupun sampling dengan benar. Dari ketiga tahapan tersebut, maka selanjutnya
akan dibahas satu persatu dari 14 langkah diatas pada penerapannya dalam melakukan
sampling audit secara Nonstatistik yang tentunya menjadi acuan dari Auditor agar dapat
melakukan aktivitas audit dengan benar sesuai prosedur, yaitu tahap merencanakan
sampel, tahap memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit dan tahap menilai
hasil.
G. Sampling Audit Statistik
Penerapan sampling atribut untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi lebih banyak persamaannya dengan sampling audit nonstatistik. Perbedaan
utama terletak pada perhitungan ukuran sampel awal dan perhitungan taksiran batas atas
penyimpangan.
H. Distribusi Sampling
Distribusi sampling adalah frekuensi distribusi hasil dari seluruh sampel yang mungkin
dari suatu ukuran tertentu yang bisa dicapai dari suatu populasi yang berisi sejumlah
karakteristik spesifik. Distribusi sampel memungkinkan auditor untuk membuat pernyataan
probabilitas tentang kemungkinan keterwakilan setiap sampel yang ada dalam distribusi.
I. Penerapan Sampling Atribut

1) Merencanakan sampel : menetapkan tujuan pengujian audit, menentukan apakah


pengambilan sampel audit akan diterapkan, mendefinisikan atribut dan kondisi
pengecualiannya, mendefinisikan populasi, menetapkan tingkat pengencualian yang dapat
diterima, menetapakan ARACR yang terlalu rendah, mengestimasi tingkat pengecualian
populasi, menentukan ukuran sampel awal

2) Menggunakan tabel, jika auditor menggunakan table untuk menentukan ukuran sampel
awal, mereka akan mengikuti empat langkah berikut :

- Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR

- Menempatkan TER pada bagian atas table

- Menempatkan EPER pada kolom bagian kiri

5
- Membaca kebawah kolom bawah TER yang sesuai hingga berpotongan dengan baris EPER
yang tepat. Angka pada perpotongan tersebut adalah ukuran sampel awal dampak ukuran
populasi

3) Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit

- Memilih sampel satu satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi sampling statistic
dan non statistic adalah terletak pada persyaratan bahwa metode probabilistik harus
digunakan untuk sampling statistik. Baik sampling acak sederhana maupun sampling
sistematis akan digunakan pada sampling atribut.

- Melaksanakan prosedur audit, sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik

4) Mengevaluasi hasil

- Menggenaralisasi dari sampel kepopulasi. Untuk sampling atribut, auditor menghitung


batas kemampuan atas CUER dengan ARACR tertentu, yang sekali lagi menggunakan
program computer khusus atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ari Ari.2019 “A.SAMPEL REPRESETATIF”,


https://www.academia.edu/31549165/A_SAMPEL_REPRESENTATIF , diakses pada 2 Oktober
2020
Jusup, Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Jusuf, Amir abadi. 2011. Jasa audit dan assurance. Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba empat

http://layarasdos.blogspot.co.id/2014/03/pengendalian-internal-tambahan-terhadap.html?m=1

http://layarasdos.blogspot.co.id/2014/03/dampak-pengujian-pengendalian-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai