Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem biliari atau ekskretori dari hati adalah bagian dari sistem hepar yang terdiri

daripembuluh-pembuluh empedu (bile ducts) dan kandung empedu. Berawal dari lobulus

didalam hati/hepar atau liver sebagai pembuluh-pembuluh kapiler, dan menyatu membentuk

pembuluh yanglebih besar dan akhirnya menjadi duktus hepatikus kanan dan kiri. Kedua

pembuluh ini keluar dari hatipada daerah porta hepatis dan bergabung membentuk duktus

hepatikus komunis yang selanjutnyabergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus

kholedukhus. Duktus hepatikus dan duktussistikus mempunyai panjang kira-kira 1.5 inci

sedangkan duktus khole lebih-kurang 3 inci yangselanjutnya bergabung dengan duktus

pankreatikus dan masuk kedalam bagian kedua dari usus dubelas jari pada ampulla.

Saluran Biliaris ekstrahepatik terdiri atas duktus hepatikus kiri dan kanan, duktus hepatikus

komunis, duktus sistikus, dan duktus koledokus serta vesica fellea. Saluran Biliaris

intrahepatik terdiri atas kanalikuli biliaris dan duktuli biliaris. Berdasarkan lokasinya terbagi

menjadi intrahepatik dan ekstrahepatik. Sistem biliaris merupakan suatu saluran yang

mengalirkan empedu dari hepar ke dalam duodenum (Juliana, 2019).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi

Sistem bilier terdiri dari kantong empedu (GB), duktus sistikus, saluran empedu (CBD),

saluran hati, saluran interlobular, saluran intralobular, ductules empedu (komponen empedu

pertama dilapisi oleh epitel kuboid), dan canaliculi hati. Kandung empedu bentuknya seperti

kantong, organ berongga yang panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang

menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri.

Kantung ini berisi cairan yang di hasilkan oleh hati yang kita sebut cairan EMPEDU

(Bile) yang berguna untuk memecahkan lemak (kholesterol) pada usus, sehingga

kholesterol terpecah menjadi lebih ringan dan kecil dan mudah di serap oleh usus. Warna

kantung empedu adalah hijau dan berukuran sekitar 7-10 cm dan biasanya mampu

menyimpan 40-60 ml empedu. Diluar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam

kandung empedu. Empedu hati tidak dapat segera masuk ke duodenum, akan tetapi setelah

melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan ke kandung empedu. Dalam

kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorpsi air dari garam garam

anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira lima kali lebih pekat

dibandingkan empedu hati.


Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah

1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus

vesikafelea.

2. Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi

getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak

500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan

empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.

3. Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu

kebadan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.

4. Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu

dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.

5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.

6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.


Kandung Empedu terdiri atas tiga pembungkus:

 Di sebelah dalam Pembungkus serosa peritoneal

 Disebelah sebelah tengah Jaringan berotot tak bergaris

 Di sebelah dalam Membran mukosa, yang bersambung dengan lapisan saluran empedu.

Membran mukosa membuat sel epitel silinder yang mengeluarkan sekret musin dan cepat

mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam empedu atau pigmen, maka karena itu

empedunya menjadi pekat.

Fungsi Kandung Empedu :

1. Memekatkan cairan empedu

2. Mengosongkan cairan empedu dan sebagai gudang reservoir

3. Mengeluarkan cairan bila ada lemak yang kita makan

Kelainan dikandung empedu mengakibatkan kelainan pada organ yang lain dan sebaliknya

,karena :

a. Sistem vaskularisasi berhubungan erat dengan kandung empedu antara lain liver dan pankreas.

b. Ada papilla vateli (pankreas dan kandung empedu) (Juliana, 2019).

Anda mungkin juga menyukai