Anda di halaman 1dari 4

STANDAR DEVIASI

Standar deviasi atau simpangan adalah ukuran penyebaran data.

Nilai standar deviasi didapat dari akar kuadarat varians.

Untuk contoh nilai_matematika di atas, maka nilai variansnya adalah

= 1.72

Makna dari standar deviasi 1.72 adalah :

Nilai matematika paling banyak muncul antara 7.57 – 1.72 sampai 7.57 + 1.72.

Semakin rendah nilai standar deviasi maka nilai data mendekati mean.

Semakin tinggi nilai standara deviasi maka nilai data jauh dari mean.

Nilai standar deviasi 0 berarti semua nilai data sama dengan nplai mean.

Standar deviasi VS Standar error


Barangkali kita sering bingung dalam membedakan kedua istilah ini. Apa itu standar deviasi?
dan apa bedanya dengan standar error?

Well, let's start...

Secara sederhana, standar deviasi atau sering disebut simpangan baku, mengambarkan
seberapa besar perbedaan nilai sampel terhadap rata-ratanya. Ingat, rata-rata yang dimaksud
disini adalah rata-rata dari sampel. Misalkan saja, Anda ingin melihat berapa besar pengeluaran
mahasiswa Universitas X selama sebulan? Karena jumlah mahasiswa 100 orang, maka Anda
mengambil sampel dengan teknik tertentu sebanyak 10 orang. Nah, rata-rata dari 10 orang
inilah yang saya maksudkan rata-rata dari sampel.

Secara tidak langsung nilai standar deviasi juga menggambarkan seberapa besar keragaman
sampel. Karena standar deviasi merupakan akar dari varian ataupun varian adalah kuadrat dari
standar deviasi. Semakin besar nilai standar deviasi maka data sampel semakin menyebar
(bervariasi) dari rata-ratanya. Sebaliknya jika semakin kecil maka data sampel semakin
homogen (hampir sama). Bagaimana jika nol? Yup, berarti nilai semua sampel sama (benar-
benar sama atau identik). Misalkan penelitian Anda tadi , nilai standar deviasinya mendekati
nol, maka 10 sampel yang terpilih memiliki pengeluaran yang hampir sama.

So, apa bedanya dengan standar error?


Nilai dari standar error memang bergantung dari standar deviasi dan banyaknya sampel, karena
itu memang wajar jika kita sering samar membedakannya.

Secara sederhana, standar error diartikan sebagai standar deviasi dari rata-rata sampel. Ukuran
statistik ini dapat melihat akurasi penduga sampel terhadap parameter populasi. Misalkan
pada penelitian sebelumnya, Anda kembali menarik 10 sampel lagi. Tentu, Anda akan
mendapat nilai standar deviasi yang berbeda dari 10 sampel sebelumnya. Sekarang muncul
pertanyaan, kalau begitu sampel mana yang lebih mewakili 100 mahasiswa? Nah, standar error
dipergunakan untuk menjawab kasus tersebut. Semakin kecil nilai standar error maka penduga
sampel lebih akurat.

Ingat, bahwa standar error dipengaruhi oleh banyaknya sampel. Semakin banyak sampel maka
standar error semakin kecil, maka sampel semakin representatif (mewakili).

Sekarang, udah tahu bedanya kan?

Anda mungkin juga menyukai