Anda di halaman 1dari 3

Rumus Standar Deviasi: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh

Delweys Octoria - detikBali


Selasa, 15 Nov 2022 18:06 WIB

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Daftar Isi
- Dalam dunia statistik, memahami nilai variabilitas sangat penting untuk mengetahui tingkat
akurasi rata-rata. Menurut Hariyadi (2009) dalam buku Statistik Pendidikan oleh Syafril, ada
beberapa macam bentuk nilai variabilitas, yaitu jangkauan (range), mean deviasi, variansi,
koefisien variansi, simpangan kuartil, dan standar deviasi (simpangan baku).
Standar deviasi (simpangan baku) merupakan salah satu alat statistik yang paling banyak
digunakan. Maka dari itu, orang yang bekerja dalam bidang statistik harus memahami
standar deviasi dengan baik.

Lalu, bagaimana cara menghitung standar deviasi? Ketahui lebih dalam tentang pengertian,
fungsi dan rumus standar deviasi di artikel ini!

Pengertian Rumus Standar Deviasi


Standar deviasi atau simpangan baku adalah persebaran data pada suatu sampel untuk
melihat seberapa jauh atau seberapa dekat nilai data dengan rata-ratanya. Standar deviasi
pertama kali ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun 1894 dan tercatat dalam bukunya
berjudul On the Dissection of Asymmetrical Frequency Curves.

Dengan kata lain, standar deviasi adalah nilai akar kuadrat dari varians dan menunjukkan
standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya. Jika nilai standar deviasi semakin
kecil, artinya semakin mendekati rata-rata. Namun jika nilai standar deviasi semakin besar,
artinya semakin lebar variasi datanya.

Fungsi Rumus Standar Deviasi


Standar deviasi digunakan untuk melihat jauh dekatnya sebaran data tersebut dari rata-rata
atau mean. Salah satu fungsi rumus standar deviasi adalah memberikan gambaran tentang
persebaran data terhadap rata-rata.

Dikutip dari buku Statistik Pendidikan oleh Syafril, standar deviasi adalah pengukuran
variabilitas yang paling memenuhi persyaratan karena tidak membuang nilai yang ekstrem,
menghitung penyimpangan nilai dari rata-rata dan memperhitungkan penyimpangan nilai
negatif dan positif.

Mencari data yang tepat untuk suatu populasi sangat sulit dilakukan, sehingga perlu
menggunakan sampel data yang dapat mewakili seluruh populasi untuk mempermudah
penelitian.

Contohnya, jika Anda ingin mengetahui berat badan remaja perempuan berusia 15-17 tahun
di sekolah. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendata berat badan beberapa
orang, kemudian menghitung rata-rata dan standar deviasinya. Hasil perhitungannya akan
menunjukan nilai yang mewakili seluruh populasi.

Jenis Rumus Standar Deviasi


Rumus standar deviasi dapat dihitung secara manual atau dengan Excel. Dikutip dalam
buku berjudul Pengantar Statistika yang ditulis Romansyah Sahabuddin, rumus standar
deviasi data tunggal dan kelompok antara lain:

1. Rumus Standar Deviasi Data Tunggal


Jenis data tunggal adalah data sederhana yang belum dikelompokkan ke dalam kelas
interval. Rumus standar deviasi data tunggal adalah sebagai berikut:

Foto: Delweys Octoria/detikcom


2. Rumus Standar Deviasi Data Kelompok
Jenis data kelompok adalah data yang biasa ditampilkan dalam tabel frekuensi yang sudah
dikelompokan dalam kelas interval. Rumus standar deviasi data kelompok adalah sebagai
berikut:

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Contoh Soal dan Pembahasan Rumus Standar Deviasi
Supaya lebih mengerti tentang standar deviasi, sekarang saatnya mencoba kerjakan soal
tentang standar deviasi. Dikutip makalah berjudul 'Varian dan Standar Deviasi yang ditulis
oleh Clara Dewi Larasati dan kawan-kawan, inilah contoh-contoh soal yang bisa Anda coba
kerjakan. Ada pembahasannya juga, lho!

1. Contoh Soal Standar Deviasi Data Tunggal


Diketahui kumpulan data sebagai berikut 6, 7, 8, 8, 9, 10. Tentukan standar deviasi dari data
tersebut!

Penyelesaian:

Langkah pertama, hitung rata-rata (mean) dari data tersebut terlebih dahulu. Caranya
dengan menjumlahkan data, kemudian dibagi dengan banyak data.

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Setelah mendapat rata-ratanya yaitu 8, hitung varian populasinya. Varian merupakan ukuran
variasi yang menunjukan penyebaran data dari rata-rata.

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Setelah varian populasi ditemukan, barulah kita bisa menghitung standar deviasinya.

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Dari soal tersebut, telah diketahui standar deviasinya yaitu sebesar 1,29.
2. Contoh Soal Standar Deviasi Data Kelompok
Diketahui data di bawah adalah data berat badan siswa SMA Angkasa kelas 12. Hitunglah
standar deviasi dari tabel berikut!

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Penyelesaian:

Pertama, kita perlu menghitung nilai tengah dari data berat badan. Misalnya, cara
menghitung nilai tengah data pertama adalah 31,32,33,34,35. Data tengahnya adalah 33.

Foto: Delweys Octoria/detikcom


Setelah mendapatkan nilai tengahnya, kita kalikan nilai frekuensi dengan nilai tengah,
kemudian buat juga tabel kuadratnya.

Anda mungkin juga menyukai