Anda di halaman 1dari 4

TENDESI SENTRAL

TENDESI SENTRAL

Jika dilakukan penelitian


terhadap motivasi, pada
umumnya dapat
diketahui bahwa
sebagian besar dari orang
yang diteliti mempunyai
motivasi yang “normal”.
Kemudian jika diambil
angka 100 sebagai indeks
(ukuran) normalitas,
maka sebagian besar orang yang kita selidiki akan mempunyai angka motivasi di sekitar 100. Hanya sebagian
kecil saja dari mereka yang angka motivasinya menyimpang jauh dari indeks normalitas itu.
Salah satu tugas dari statistika adalah mencari suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam suatu distribusi memusat.
Angka yang menjadi pusat suatu distribusi disebut “tendensi sentral”. Ada tiga macam tendensi sentral yang sangat
penting untuk dibahas, yakni: Mean, Median, dan Mode. Ketiganya mempunyai cara-cara menghitung yang berbeda-
beda, dan mempunyai arti yang berbeda pula sebagai alat untuk mengadakan deskripsi suatu distribusi.

Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang


termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu
ukuran pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan
kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis
statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data.

Analisis Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan


penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Upaya
penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang
terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang
pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran
TENDESI SENTRAL | 2/20/2018

Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data meliputi nilai
rata-rata (median), modus, dan median. Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan
baku (standard deviation).

Ukuran pemusatan data adalah suatu ukuran yang menggambarkan pusat dari kumpulan data yang bisa mewakilinya.
Disini saya juga akan membahas tentang standar deviasi juga.

1. Mean

1
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan
banyaknya data.

Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik karena mampu
menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai
ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.

Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita
memiliki N data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :

Dimana :

x = data ke n

x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel

n = banyaknya data

Bisa juga Menghitung mean

a) Rumus Mean Hitung dari Data Tunggal

b) Rumus Mean Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai
xi yang bersesuaian xi = data ke-i

c) Rumus Mean Hitung Gabungan

2. Median

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-
data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling
tinggi sama dengan Me, dan 50 % dari
banyak data nilainya paling rendah sama
dengan Me. Dalam mencari median,
dibedakan untuk banyak data ganjil dan
banyak data genap. Untuk banyak data
ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika. Standar
deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum,
TENDESI SENTRAL | 2/20/2018

3. Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik


pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan
data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik
bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik
yaitu nominal atau ordinal.

2
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang
tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-
kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan
modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang
yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:

Data yang belum dikelompokkan

Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan
mo.

Data yang telah dikelompokkan

Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Dengan : Mo = Modus

L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya


TENDESI SENTRAL | 2/20/2018

Anda mungkin juga menyukai