Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Morfologi Bahasa Indonesia

Dosen : Ibu Arum Pujiningtiyas, S.Pd., M.Pd

NAMA-NAMA KELOMPOK 4 STATISTIK DESKRIPTIF :

WINDA SARI PAIMANG A11120058

NURHIJRAH A11120059

FIRGIN AMALIA A11120068

MULTAZAM A11120074

SINDY FISTIANA A11120077

NOVITA RAMADANI A11120083

DIAN PUSPITA SARI A1120100

Berdasarkan hasil diskusi kelompok, kami dapat menyimpulkan beberapa poin diantaranya adalah
sebagai berikut :

A. PENGERTIAN RATA-RATA
Rata-rata adalah tiap bilangan yang dapat dipakai sebagai perwakilan dari rentetan nilai.
Artinya wujud dari rata-rata itu berupa satu bilangan saja, namun bilangan itu dapat
menggambarkan keseluruhan kumpulan suatu bilangan.
B. UKURAN RATA-RATA DAN MACAMNYA
Rata-rata mempunyai beberapa bentuk yang masing-masingnya memiliki arti yang berbeda.
1. Nilai Rata-rata Hitung (Mean)
Mean dikenal sebagai ukuran yang menduduki tempat terpenting jika dibandingkan
dengan ukuran yang tendensi pusat lainnya.
• Pengertian Mean
Mean dari sekelompok angka atau bilangan adalah jumlah dari keseluruhan
angka (bilangan) yang ada, dibagi dengan banyaknya angka.
Rumus :

• Cara Mencari Mean


Mencari Mean dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari data
yang akan dicari Mean-nya, apakah itu data tunggal ataupun data kelompok.
1. Cara mencari Mean untuk data tunggal
- Cara mencari Mean data tunggal, yang seluruh skornya berfrekuensi
satu.
Rumus :

- Cara mencari Mean data tunggal yang sebagian atau seluruh


skornya berfrekuensi lebih dari satu.
Rumus :

2. Cara mencari Mean untuk data kelompok


- Mencari Mean data kelompok dengan menggunakan metode
panjang.
Rumus :
- Mencari median untuk data kelompok dengan menggunakan
metode singkat.
Rumus :

• Penggunaan Mean
Sebagai salah satu ukuran rata-rata, Mean kita gunakan apabila kita
berhadapan dengan kenyataan seperti yang dikemukakan berikut ini :
1. Bahwa data statistik yang kita hadapi merupakan data yang distribusi
frekuensinya bersifat normal atau simetris; setidak-tidaknya mendekati
normal. Jadi apabila nilai statistik kita bersifat a simetris maka nilai rata-
rata yang akan kita cari tidak perlu menggunakan Mean, karena hasil
yang akan diperoleh akan sangat menyimpang dari hasil yang
sebenarnya.
2. Bahwa dalam analisis data kita harus menghendaki kadar kemantapan,
kepercayaan yang setinggi mungkin. Seperti dapat kita amati pada
perhitungan Mean yang telah dikemukakan contohnya, maka Mean
yang kita peroleh adalah hasil dari perhitungan yang dilakukan terhadap
semua angka tanpa terkecuali. Karena itu sebagai ukuran rata-rata,
Mean cukup dapat diandalkan atau memiliki rehabilitas yang tinggi.
3. Bahwa dalam penganalisisan data selanjutnya, terhadap data yang
sedang kita hadapi atau kita teliti itu, akan kita kenali ukuran-ukuran
statistik selain Mean. Misalnya deviasi rata-rata, deviasi standar, korelasi
dan sebagainya.

• Kelemahan Mean
Sebagai ukuran rata-rata, Mean menyandang beberapa kelemahan seperti
yang dikemukakan berikut ini:
1. Karena Mean itu diperoleh atau berasal dari hasil perhitungan terhadap
seluruh angka yang ada, maka jika dibandingkan dengan ukuran rata-
rata lainnya perhitungannya relatif lebih sukar.
2. Dalam menghitung Mean, sangat diperlukan ketelitian dan kesabaran,
lebih-lebih apabila kita dihadapkan kepada bilangan yang cukup besar,
sedangkan kita tidak memiliki alat bantu pertukangan. Misalnya seperti
mesin hitung, kalkulator, dan sebagainya.
3. Sebagai salah satu ukuran rata-rata, Mean kadang-kadang sangat
dipengaruhi oleh angka atau nilai ekstremnya, sehingga hasil yang
diperoleh kadang terlalu jauh dari kenyataan yang ada.

2. Nilai Rata-rata Pertengahan (Median)


• Pengertian Nilai Rata-rata Pertengahan (Median)
Yang dimaksud dengan nilai rata-rata pertengahan atau median ialah suatu
nilai atau suatu angka yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua
bagian yang sama besar. Dengan kata lain nilai rata-rata pertengahan atau
median adalah nilai atau angka yang diatas nilai atau angka tersebut
terdapat ½ N dan di bawahnya juga terdapat ½ N.

• Cara Mencari Nilai Rata-rata Pertengahan (Median)


Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk mencari nilai rata-rata
pertengahan atau median, diantaranya sebagai berikut :
1. Cara mencari nilai rata-rata pertengahan untuk data tunggal
Dalam mencari nilai rata-rata pertengahan untuk data tunggal kita
mempunyai dua kemungkinan yang akan dihadapi. Kemungkinan pertama
ialah data tunggal itu seluruh skornya berfrekuensi satu, sedangkan
kemungkinan kedua, bahwa data tunggal yang akan kita cari nilai rata-rata
pertengahan yaitu sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari
satu.
a. Mencari nilai rata-rata pertengahan untuk data tunggal yang
seluruh skor frekuensinya satu. 1) mencari nilai rata-rata
pertengahan untuk data tunggal yang seluruh skornya
berfrekuensi satu dan Number of Cases-nya berupa bilangan
gasal. 2) mencari nilai rata-rata pertengahan untuk data
tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan Number
of Cases-nya berupa bilangan genap.
b. Mencari nilai rata-rata pertengahan untuk data tunggal yang
sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu.
Rumus yang harus digunakan saat mencari nilai rata-rata
pertengahan atau medium yang sebagian atau seluruh
skornya berpotensi lebih dari satu adalah sebagai berikut :
2. Cara Mencari Nilai Rata-rata Pertengahan untuk Data Kelompokkan
Cara menghitung nilai rata-rata data kelompok menggunakan rumus yang
hampir sama dengan cara menghitung nilai rata-rata data tunggal. Letak
perbedaannya dari kedua rumus tersebut ialah, jika data tunggal kita tidak
perlu memperhitungkan interval kelas (i), sedangkan pada data kelompok
kan kelas interval (i) harus diperhitungkan. Adapun rumusnya sebagai
berikut :

• Penggunaan Nilai Rata-rata Pertengahan (Median)


1. Kita tidak memiliki waktu yang cukup luas atau longgar untuk
menghitung nilai rata-rata hitung (Mean-nya).
2. Kita tidak ingin memperoleh nilai rata-rata dengan tingkat ketelitian
yang tinggi, melainkan hanya sekedar ingin mengetahui skor atau nilai
yang merupakan nilai pertengahan dari data yang sedang kita teliti.
3. Distribusi frekuensi data yang sedang kita hadapi itu bersifat asimetris
atau tidak normal.
4. Data yang sedang kita teliti itu tidak akan dianalisis secara lebih dalam
lagi dengan menggunakan ukuran statistik lainnya.
• Kebaikan dan Kelemahan Median
Kebaikan yang dimiliki oleh median sebagai ukuran rata-rata ialah, medianya
dapat diperoleh dalam waktu yang singkat karena proses perhitungannya
sederhana dan mudah. Adapun kelemahannya ialah median sebagai ukuran
rata-rata sifatnya kurang teliti.

3. Modus (Mode)
• Pengertian Modus
Modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling
banyak, dengan kata lain skor atau nilai yang memiliki frekuensi maksimal
dalam distribusi data.

• Cara Mencari Modus


1. Cara mencari modus untuk data tunggal
Untuk mencari modus data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat sekali, yaitu hanya dengan memeriksa atau mencari mana diantara
skor yang ada yang memiliki frekuensi paling banyak. Nilai yang memiliki
frekuensi paling banyak itulah yang kita sebut sebagai modus.

2. Cara mencari modus untuk data kelompok


Untuk mencari modus dari data kelompok yang digunakan rumus sebagai
berikut :

• Penggunaan Modus
o Kita ingin memperoleh nilai yang menunjukkan aturan rata-rata dalam
waktu yang paling singkat.
o Dalam mencari nilai yang menunjukkan ukuran rata-rata itu kita
menyatakan faktor ketelitian. Artinya ukuran rata-rata itu kita kehendaki
hanya bersifat kasar saja.
o Dari data yang sedang kita teliti (kita cari modusnya) kita hanya ingin
mengetahui ciri khasnya saja.
• Kebaikan dan Kelemahan Modus
Kebaikan modus dapat menolong diri kita dalam waktu yang paling singkat
memperoleh ukuran rata-rata yang merupakan ciri khas dari data yang kita
sedangkan kelemahannya ialah kurang teliti karena modus terlalu muda
atau terlalu gampang diperoleh. Selain itu jika frekuensi maksimal yang
terdapat dalam distribusi frekuensi data yang kita teliti itu lebih dari satu
buah maka akan kita peroleh modus yang banyaknya lebih dari satu buah
juga.

4. Saling Hubungan Antara Mean , Median , dan Modus


Dalam keadaan khusus yaitu dalam keadaan distribusi frekuensi data yang kita
selidiki bersifat normal atau simetris akan kita temui keadaan sebagai berikut :
1. Mean = Median = Modus
2. Modus = 3 Median – 2 Mean

5. Quartile, Decile, Percentile, Sebagai Ukuran Penentuan Letak Nilai Selain Median
Dalam pembicaraan tentang median telah dikemukakan bahwa selain dikenal
sebagai nilai rata-rata pertengahan atau nilai rata-rata posisi Tengah, median juga
dikenal sebagai nilai rata-rata letak atau ukuran rata-rata letak.
Sebagai salah satu ukuran rata-rata, median telah menunjukkan kepada kita Nilai
berapakah yang telah membagi distribusi data menjadi dua bagian demikian rupa.
Sehingga di bawah median terdapat ½ N dan diatas-Nya juga ½ N. Dengan kata lain
median memberikan petunjuk kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai