Anda di halaman 1dari 7

Resume Pertemuan 5

STATISTIK PENDIDIKAN

“Teknik Penghintungan Tendensi Sentral”

Disusun oleh :
Agus Mus Thofa (21003256)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2022
Teknik Penghintungan Tendensi Sentral
Konsep tendensi sentral

➢ Pengertian Pertama, Ukuran tendensi sentral atau ukuran gejala pusat adalah suatu
ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau
populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram yang dapat mewakili sampel atau
populasi. Ada beberapa macam ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean),
median, modus, kuartil, desil dan presentil.
➢ Pengertian Yang kedua, Tendensi sentral adalah jika kita melakukan pengamatan
terhadap data sampel atau distribusi frekuensinya, maka kita akan memperoleh kesan
bahwa sebagian besar data tersebut umumnya terdiri dari nilai-nilai observasi yang
bertendensi untuk memusatkan diri sekitar suatu nilai tertentu. Adanya tendensi
sentral semacam itu berarti bahwa suatu nilai sentral tertentu sebetulnya dapat
digunakan untuk menggambarkan nilai-nilai keseluruhan data sampel itu sendiri.
➢ Pengertian tendensi sentral yang ketiga adalah pengumpulan data maupun
penyusunan data kedalam distribusi frekuensi tidak semata-mata dibutuhkan bagi
tujuan yang sedemikian sederhananya itu. Analisa mengenai perbandingan antara dua
kelompok hasil observasi, persoalan indeks, deret berkala, regresi dan sebagainya
membutuhkan data untuk analisa yang bersifat lebih kompleks. Dalam hal sedemikian
itu, pengumpulan data atau penyusunan data ke dalam distribusi frekuensi hanya
merupakan tahap permulaan bagi analisa kuantitatif yang lebih lanjut. Perbedaan
pengertian antara ketiganya adalah pada pengertian yang pertama dikatakan bahwa
tendensi sentral disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram yang dapat mewakili
sampel atau populasi, sedangkan dalam pengertian kedua dan ketiga, tidak ada yang
menyatakan bahwa tendensi sentral disajikan dalam bentuk diagram ataupun tabel.
Lalu dalam pengertian yang kedua, dikatakan bahwa sebgaian besar data yang
diperoleh umumnya terdiri dari nilai-nilai observasi dan tendensi sentral seperti ini
berarti suatu nilai sentral tertentu dapat menggambarkan nilai2 keseluruhan data
sampel itu sendiri.
➢ Dalam pengertian ketiga dikatakan bahwa pengumpulan data ataupun penyusunan
data semacam ini hanya sebagai permulaan bagi analisa kuantitatif yang lebih lanjut.
Jadi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, melainkan tendensi sentral itu memiliki
lanjutan. Kesimpulan dari pengertian ketiga diatas adalah bahwa tendensi sentral
merupakan pengumpulan data atau penyusunan data yang gunakan untuk
menggambarkan nilai-nilai keseluruhan sampel dan populasi yang biasanya disajikan
dalam bentuk diagram ataupun tabel yang hanya merupakan tahap permulaan bagi
analisa kuantitatif yang lebih lanjut.

Mean, Median Modus Data Tunggal dan Kelompok

1. Mean
Mean atau yang lebih dikenal dengan rata-rata hitung, merupakan ukuran pusat data
yang paling sering digunakan, karena mudah dimengerti oleh siapa saja dan
perhitungannya pun mudah. Mean merupakan jumlah keseluruhan angka yang ada
dibagi dengan banyaknya angka tersebut (jumlah subyek). Mean disimbolkan dengan
X¯ (baca X-bar).
1) Rata-rata Data Tunggal

Contoh :

Berikut ini adalah skor tes prestasi 10 tenaga sales PT. Probo :
70 56 66 94 48 82 80 70 76 50
Rata – rata skor tes tersebut adalah :
N = 10
2) Mean Data Berkelompok
Merupakan jumlah hasil kali antara frekuensi dengan nilai tengah semua kelas
jumlah frekuensi

Contoh :
Berikut ini data observasi mengenai laba setiap hari yang diperoleh PT Probo selama 30 hari
pada bulan april 2006
2. Median
Berbeda dengan mean, perhitungan median tidak dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh angka data, namun lebih menekankan pada posisi atau letak data. ”Median”
adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median merupakan
mean apabila ditinjau dari segi kedudukannya dalam urutan data. Median sering pula
disebut dengan mean posisi. Median ditulis singkat atau disimbolkan dengan Me atau
Md.
Median memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan mean (mean) yaitu :
(1) tidak dipengaruhi oleh adanya angka-angka ekstrim dalam data yang tersedia,
(2) mudah dimengerti dan mudah menghitungnya, baik dari data yang belum
dikelompokkan maupun yang sudah dikelompokkan, dan
(3) dapat digunakan untuk data kuantitatif maupun data kualitatif.

a) Median Data Tunggal


b) Median Data Berkelompok

3. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dibandingkan dengan nilai lainya dalam
distribusi, dengan kata lain modus merupakan suatu nilai yang terdapat dalam
serangkaian data yang memiliki frekuensi tertinggi. Keunggulan yang dimiliki modus
adalah:
(1) sama dengan median, dapat digunakan untuk data kualitatif maupun kuantitatif,
(2) tidak dipengaruhi oleh adanya angka-angka ekstrim pada data yang tersedia, dan
(3) dapat dihitung untuk data yang telah dikelompokkan dengan kelas terbuka. Modus
sering ditulis singkat atau disimbolkan dengan Mo.

Sejumlah data bisa tidak mempunyai modus, mempunyai satu modus (disebut
Unimodal), mempunyai dua modus (Bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus
(Multimodal)
Varian dan Standar Deviasi

Simpangan baku adalah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derajat) variasi kelompok
atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Simbol simpangan baku populasi (σ
atau σn) sedangkan untuk sampel (s, sd atau σn-1)

a. Simpangan Baku Data Tunggal

b. Simpangan Baku Data Berkelompok

Hubungan Mean, Median, Modus


Mean, median, dan modus dapat digunakan untuk mengetahui kemiringan kurva poligon
distribusi frekuensi data observasi

Anda mungkin juga menyukai