Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

PENGELOLAAN DATA STATISTIK

1. Jenis Data

Informasi atau rangkuman informasi yang diperoleh melalui pengamatan dikenal sebagai
data. Data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

a. Berdasarkan sumbernya:
1) Data Internal: Informasi yang diperoleh dari pengamatan langsung atau penelitian
sendiri.
2) Data Eksternal: Informasi yang didapatkan dari penelitian atau observasi yang
dilakukan oleh pihak lain.

b. Berdasarkan waktu pengumpulannya:


1) Data Cross-sectional: Informasi yang mengacu pada satu periode waktu tertentu,
seperti data ekonomi pada tanggal tertentu.
2) Time Series atau Data Periodik: Informasi yang menunjukkan pola atau perubahan
dalam kurun waktu tertentu, seperti data keuangan tahunan.

c. Berdasarkan metode pengumpulannya:


1) Data Primer: Informasi yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, misalnya
melalui observasi langsung.
2) Data Sekunder: Informasi yang diperoleh dari sumber lain, seperti publikasi atau data
yang telah terkumpul sebelumnya.

d. Berdasarkan sifatnya:
1) Data Kuantitatif: Informasi yang dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat diukur,
seperti statistik.
2) Data Kualitatif: Informasi yang bersifat deskriptif dan tidak diukur dalam bentuk
angka, seperti pendapat atau persepsi.

2. Pengukuran Pemusatan Data

Terdapat tiga ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu:


a) Mean (Rata-rata hitung/rata-rata aritmetika)
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean saja
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran
tendensi sentral.
Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi
dengan banyaknya data.
Definisi tersebut dapat di nyatakan dengan persamaan berikut:
Sampel :

Populasi:

∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan


n = banyaknya sampel data
N = banyaknya data populasi (dibaca "x-bar")
= nilai rata-rata sampel μ (huruf kecil Yunani dibaca “mu”) = nilai ratarata
populasi.

b) Median
Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan (membesar atau
mengecil).
Jika jumlah data ganjil, median = nilai paling tengah Jika jumlah data genap, median =
rata-rata dari dua nilai tengah. Dengan kata lain, median terletak pada nilai ke: (n/2).

a) Median data tunggal:


Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus
mengetahui letak/posisi median tersebut. Posisi median dapat ditentukan
dengan menggunakan formula berikut:
Median = (n+1)/2
n = banyaknya data pengamatan.
b) Untuk data berkelompok yang dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi:
Med = Lo + c ( ((n/2) – F)) / f ) Dimana
Med = median
Lo = batas bawah kelas median
c = lebar kelas
n = banyaknya data
F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung median
f = frekuensi kelas median

c) Mode
Mode adalah data yang paling sering muncul/terjadi. Untuk menentukan modus, pertama
susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya. Nilai
yang frekuensinya paling besar (sering muncul) adalah modus.
Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak
dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:
• Apabila pada sekumpulan data terdapat dua mode, maka gugus data tersebut
dikatakan bimodal.
• Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua mode, maka gugus data
tersebut dikatakan multimodal.
• Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat mode, maka gugus data tersebut
dikatakan tidak mempunyai modus

3. Ukuran Penyebaran Data

Pengukuran penyebaran adalah metrik yang menunjukkan seberapa jauh data bervariasi
dari nilai pusatnya atau seberapa beragam nilai dalam kumpulan data tersebut. Hanya
mengandalkan ukuran nilai pusat saja tidak akan memberikan gambaran yang lengkap
atau akurat saat membandingkan beberapa set data. Penggunaan ukuran penyebaran
diperlukan untuk melengkapi pemahaman terhadap data karena membantu dalam
memahami seberapa jauh nilai-nilai berbeda dari nilai pusatnya. Dengan adanya ukuran
penyebaran, representasi data menjadi lebih komprehensif dan akurat karena membantu
dalam menilai sejauh mana nilai-nilai tersebar dari nilai tengahnya, dimana semakin kecil
nilai penyebarannya, semakin homogen data tersebut.

Range (atau jangkauan)


Merupakan selisih antara nilai terbesar datadengannilaiterkecil data.
Rumusnya:
R = Xmaks – Xmin
Semakin kecil ukuran jarak menunjukkan karakter yang lebih baik, karena berarti
data mendekati nilai pusatdankompak.
Deviasi Rata-Rata
Merupakan nilai rata-rata hitung dari nilai mutlakantaranilaidata pengamatan dengan
rata-rata hitungnya. Rumusnya:

MD : mean deviation (Deviasi Rata-rata)


X : nilai setiap data pengamatan
ꭢ : nilai rata rata hitung dari seluruh nilai pengamatan
N : jumlah data atau pengamatan dalam sampel/populasi
Ʃ : lambang penjumlahan
|| : lambang mutlak

Anda mungkin juga menyukai