Anda di halaman 1dari 12

Bimbingan Konseling Bagi anak CIBI”

Dosen Pengampu :
Dr. Nurhastuti , S.Pd. M.Pd

Oleh Kelompok 13:


1. Rachmad Doni (21003313)
2. Agus Musthofa (21003256)
3. Mauzanda Ihsan (16003084)
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan


di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling

Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan
pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan
b. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Konsep Dasar BK bagi anak berbakat


2. Tehnik tehnik BK bagi abak CIBI
3. Kerjasama penangan anak CIBI dalam BK
c. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Apa saja konsek Bimbingan


Konseling bagi anak CIBI
2. Untuk mengetahui tehnik-tehnik BK bagi anak CIBI
3. Mengetahui apa Kerjasama penangan anak CIBI
dalam BK
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Konsep dasar Bimbingan Konseling bagi anak berbakat

1. Diperlukan dukungan  dari lingkungan yang  meliputi fleksibelitas dalam memberikan kesempata


model yang  positif,  bimbingan dan dukungan untuk  membengun kepercayaan dari dalam,melakukan kegiat
kreatif,empati, dan menghargai rasa humor anak berbakat kreatif.

2. Kebutuhan anak berbakat  akan konseling  meliputi bidang perkembangan psiko-sosial,perencanaan akademis dan karir.

3. Fungsi umum program bimbingan dan konseling meliputi tiga proses dasar konseling, konsultasi dan koordinasi.

4. Lingkungan pendidikan yang restriktif, suportif, dan permisif,mempunyai dampak yang berbeda terhadap damp
perkembangan anak.

5. Layanan anak berbakat lebih bersifat developmental dan proaktif,daripada remedial dan reaktif.
Lanjutan…..

6. Pendekatan konseling dan intervensi yang digunakan dikaitkan dengan karakteristik dan kebutuhan
anak berbakat.

7. Straregi untuk kebutuhan konseling akademis meliputi pemberian informasi tentang hasil tes dan
asismen,menerapkan bidang subyek akademis dalam kehidupan nyata, mengarahkan hubungan
mentor yang  bermakna  untuk kebutuhan  kognitif/akademis dan efektif anak berbakat, dan
memberikan informasi tentang pilihan program dan mataajaran.

8. Strategi untuk kebutuhan  konseling karier  meliputi  beberapa topik kunci untuk didiskusikan,


dan  kegiatan yang membntu siswa merencanakan karir.  

9. Untuk  dapat membantu siswa mengatasi ketegangan ini,konselor perlu mememahami arti


keberbaktan, karakteristik, dan kebutuhan anak berbakat, menemukenali kondisi yang menghambat
perkembangan dan ungkapan kreativitas, serta membantu siswa berbakat memperoleh ketrampilan
interpersonal dan intelektual untuk mengahadapi ketegangan sejak awal.
b. Teknik-teknik Bimbingan Konseling bagi anak berbakat

Secara umum model dan strategi konseling bagi ABA(Anak berbakat akademik) dapat
dikemukan sebagai berikut:

Konseling Konseling Konseling


Terapatik Preventiv Perkembangan
untuk memberikan untuk memberikan untuk memberikan layanan
perlakuan terhadap perlakuan terhadap ABA konseling yang berorientasi
persoalan yang dihadapi dengan berorientasi pada pada dukungan terhadap
oleh ABA, baik itu pencegahan akan pemenuhan kebutuhan ABA
berkenaan dengan terjadainya persoalan yang untuk tumbuh dan
persoalan sosial-pribadi, akan muncul di kemudian berkembang secara optimal
akademik, maupun karir. hari. sesuai dengan potensi dan
kondisinya
c. Kerjasama penanganan anak berbakat dalam Bimbingan Konseling

Guru BK

Kepala
Orangtua
Sekolah

Petugas
Guru Kelas/
Administras
Guru Mapel
i
Penutup
Kesimpulan Saran

) kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi, memilih, Karena keterbatasan pengetahuan dan
berjuang, meraih serta mempertahankan karier itu referensi, Penulis menyadari makalah ini masih
ditumbuhkan secara isi mengisi atau komplementer oleh jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
konselor dan guru dalam setting pendidikan. saran yang membangun sangat diharapkan agar
) Dalam rangka mewujudkan secara utuh sosok pembelajaran makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di
yang mendidik yang menggunakan materi kurikulum sebagai masa mendatang.
konteks kegiatan belajar, namun dalam setting pendidikan
formal, kontribusi guru masih parsial sehingga perlu
dilengkapi oleh konselor yang menyelenggarakan layanan di
wilayah Bimbingan dan konseling.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai