Kelompok :
1. Eliszha Wijayanti 220810201230
2. Aksel Dharma Divandra 220810201108
3. Rafli Thoriq Riza 220810201117
4. Indah Nur Chumala Sharie 220810201155
5. Hairul Anwar 220810201220
6. Nadiyah Putri Naurah 220810201245
Seluruh puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta hidayah-Nya
khususnya nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kelompok kami mampu
merampungkan tugas makalah mata kuliah “STATISTIKA BISNIS”. Selanjutnya
shalawat serta salam kita ucapkan kepada Rasul kita, Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dalam memahami Al-quran dan Sunnah guna menjalani kehidupan
beragama.
Makalah ini ialah salah satu tugas mata kuliah Statistika Bisnis di Universitas
Jember. Selanjutnya Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah memberikan panduan dan pengarahan selama penulisan
makalah ini.
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Pengertian Ukuran Dispersi ..........................................................................................
2.2 Jenis Ukuran Dispersi ...................................................................................................
2.3 Kemenjuluran (Skewness) ............................................................................................
2.4 Jenis Kemenjuluran (Skewness) ...................................................................................
BAB 5 PENUTUP..............................................................................................................
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Rentang (Range)
Rentang pada ukuran dispersi adalah perbedaan antara nilai
maksimum dan minimum dari kumpulan data. Dalam hal ini, ukuran
dispersi mengacu pada seberapa tersebar data dalam kumpulan data, atau
seberapa jauh data tersebar dari nilai tengahnya.
Rentang dapat digunakan sebagai ukuran sederhana dari seberapa
jauh data tersebar. Namun, rentang kurang berguna sebagai ukuran
dispersi dalam analisis statistik yang lebih mendalam karena rentang
hanya memperhitungkan dua titik dalam kumpulan data dan tidak
mempertimbangkan semua nilai antara titik maksimum dan minimum.
Jika kumpulan data memiliki rentang yang besar, maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut tersebar secara luas. Sebaliknya, jika
kumpulan data memiliki rentang yang kecil, maka data tersebut memiliki
konsentrasi yang lebih besar di sekitar nilai tengahnya.
Namun, rentang dapat dipengaruhi oleh pencilan atau nilai ekstrem
dalam kumpulan data. Oleh karena itu, ketika menggunakan rentang
sebagai ukuran dispersi, perlu juga mempertimbangkan ukuran dispersi
lainnya.
Contoh Soal :
Sebuah kelompok siswa memiliki data nilai ujian matematika sebagai
berikut: 70, 75, 80, 85, 90. Tentukan rentang dari nilai-nilai ini.
Jawab:
Untuk mencari rentang, pertama-tama kita perlu mengurutkan nilai-nilai
tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar:
Kemudian, kita dapat mencari selisih antara nilai terbesar dan nilai
terkecil, yaitu:
90 - 70 = 20
Jadi, rentang dari data nilai ujian matematika tersebut adalah 20.
Jangkauan Antarkuartil
Jangkauan antarkuartil adalah salah satu ukuran dispersi dalam statistik
yang mengukur rentang atau jangkauan data yang terdapat di dalam jarak
antara kuartil pertama (Q1) dan kuartil ketiga (Q3) dari suatu kumpulan
data. Dalam istilah matematika, jangkauan antarkuartil didefinisikan
sebagai selisih antara Q3 dan Q1, dan sering kali dilambangkan dengan
IQR (Interquartile Range).
Pada dasarnya, IQR digunakan untuk mengevaluasi seberapa jauh atau
seberapa besar variasi data yang terdapat di tengah-tengah rentang data.
Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasi adanya outlier atau data
yang terlalu jauh dari nilai-nilai lain di dalam kumpulan data. Dalam
beberapa kasus, outlier dapat menyebabkan bias dalam analisis statistik,
sehingga penting untuk mengenali dan menangani outlier dengan tepat.
7, 2, 6, 4, 8, 1, 3, 9, 5
Urutkan data: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Hitung kuartil pertama (Q1): (3 + 4)/2 = 3.5
Hitung kuartil ketiga (Q3): (7 + 8)/2 = 7.5
Hitung IQR: 7.5 - 3.5 = 4
Dalam kasus ini, jangkauan antarkuartil adalah 4, yang menunjukkan
bahwa nilai-nilai data terkonsentrasi pada rentang 3,5 hingga 7,5. Dengan
mengetahui nilai IQR, kita dapat menentukan nilai outlier dengan
menganggap data sebagai outlier jika terletak di luar rentang IQR yang
diubah menjadi batas bawah dan batas atas, yaitu Q1 - 1.5 IQR dan Q3 +
1.5 IQR. Data yang terletak di luar batas ini dianggap sebagai outlier dan
dapat dihilangkan dari analisis statistik jika diperlukan.
Dalam kesimpulan, jangkauan antarkuartil merupakan ukuran yang
penting dalam statistik yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa jauh
atau seberapa besar variasi data yang terdapat di dalam jarak antara kuartil
pertama dan kuartil ketiga dari suatu kumpulan data. IQR juga berguna
untuk mengidentifikasi adanya outlier atau data yang terlalu jauh dari
nilai-nilai lain di dalam kumpulan data.
2. Kemenjuluran negatif
Kemenjuluran negatif terjadi ketika ekor distribusi yang lebih panjang
berada di sebelah kiri dari nilai tengah distribusi (median). Dalam kasus
ini, nilai kemenjuluran akan negatif dan semakin besar nilainya, semakin
condong distribusi ke kiri.
3. Kemenjuluran positif
Kemenjuluran positif terjadi ketika ekor distribusi yang lebih panjang
berada di sebelah kanan dari nilai tengah distribusi. Dalam kasus ini, nilai
kemenjuluran akan positif dan semakin besar nilainya, semakin condong
distribusi ke kanan.
Namun, terdapat juga beberapa alternatif formula yang dapat digunakan untuk
menghitung kemenjuluran, tergantung pada jenis data yang digunakan. Penting
untuk memahami dan menginterpretasikan kemenjuluran dengan benar dalam
analisis statistika untuk memperoleh kesimpulan yang akurat dan relevan.
Contoh :
Sebuah data set berisi nilai-nilai tinggi badan (dalam cm) dari 10 orang dengan
nilai simpangan baku 2,584, adalah sebagai berikut:
{160, 165, 170, 168, 164, 162, 166, 163, 169, 167}
Rata-rata = (160 + 165 + 170 + 168 + 164 + 162 + 166 + 163 + 169 + 167) / 10 =
165.4
skewness = -0.231
Jadi, nilai skewness dari data set tersebut adalah -0.231. Karena nilai skewnessnya
negatif, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut condong ke kiri
(skewed to the left)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ukuran dispersi dan skewness merupakan dua konsep yang sangat penting
dalam analisis statistik. Ukuran dispersi mengacu pada seberapa jauh atau tersebar
data dari nilai rata-ratanya, sedangkan skewness mengacu pada seberapa simetris
atau asimetris distribusi data. ada beberapa ukuran dispersi yang umum
digunakan, seperti rentang. Rentang mengukur jarak antara nilai maksimum dan
minimum dalam kumpulan data
Hasan, & Iqbal. (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharto. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.