Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cynthia Retno Wulandari Selasa, 1 Desember 2020

NIM : 061711535003
Kelas : BWI-A Bioproduct, Biosafety dan Biosecurity

RESUME PERTEMUAN KE-12


BIOETIKA
(Dosen Pengampu : Emy Koestanti S, Drh., M.Kes.)

Bioetika positif dapat dilakukan dengan beragam cara, baik secara regulasi maupun kode
etik telah efektif dalam mempromosikan bioetika. Regulasi secara formal menggunakan
sistem hukum atau kebijakan untuk menciptakan sistem bioetika yang membawa denda
atau tindakan hukuman lainnya jika dilanggar. Contohnya badan pengawas antara lain
Badan Peninjau Kelembagaan, Komisi Keamanan Hayati dan Biosafety, dan Peraturan
Pengujian Hewan (Peraturan khusus berbeda-beda di setiap negara).
Kode etik meliputi beberapa hal, diantaranya:
 Kelembagaan
 Hal ini memungkinkan melibatkan tindakan hukum dan atau ditegakkan melalui cara-
cara yang ditegakkan secara perilaku dan diatur oleh sesama daripada hal-hal seperti
audit
 Kesempatan untuk aplikasi untuk mengelola penelitian ganda.
Fitur umum dari kode etik memiliki beberapa dasar antara lain:
 Tujuan harus ditetapkan dengan jelas. Terkadang tujuan akan memiliki titik akhir
kronologis sehingga titik akhir sering kali memiliki ekstensi – CWC
 Harus menggunakan bahasa aktif
 Progresif,  kondisi saat ini merupakan kondisi masa depan yang ideal. Selain itu
juga harus fokus pada bagaimana kode etik dapat memperbaiki keadaan
 Untuk kemajuan pikiran, keamanan umat manusia dan generasi mendatang, dll.
Setiap individu bertanggung jawab untuk melaporkan atau secara formal menangani
pelanggaran etika untuk menjaga dan melindungi integritas pribadinya, serta melindungi
integritas lembaga mereka.
Mengatasi dilema etika yakni dalam ketiadaan sumber hukum, masyarakat akan
mendapat manfaat dari melakukan penelitian secara etis. Masyarakat wajib bertanggung
jawab untuk memastikan pengawasan dan pelatihan yang tepat untuk mengelola
penggunaan ganda dalam penelitian.
Institusi diharuskan untuk mengatasi dilema etika yang menjadi perhatiannya oleh salah
satu peneliti secara diskrit dan tepat waktu. perilaku etis merupakan bagian integral dari
integritas pribadi dan integritas lembaga. Sementara itu tidak menyakiti itu penting,
penting untuk melakukan usaha yang terbaik guna meminimalkan bahaya yang dapat
terjadi. Dalam ketiadaan kendala hukum, perilaku etis tetap penting dalam kemaslahatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai