Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 8, Nomor 2, April 2019


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN INTRAOKULER


DENGAN TONOPEN DAN APPLANASI GOLDMANN PADA PASIEN
GLAUKOMA
Belinda Salva Dyah Fitriasari1, Maharani2, Riski Prihatningtias2
1
Mahasiswa Program Pendidikan S1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang : Pengukuran tekanan intraokular (TIO) adalah salah satu pemeriksaan dasar
pada pasien glaukoma. Walaupun applanasi Goldmann adalah baku emas untuk mengukur
TIO, terdapat pertimbangan yang cukup besar dalam menggunakan tonometer yang lebih
sederhana. Tonopen merupakan tonometer praktis karena bentuknya yang portable serta dapat
digunakan pada posisi tegak dan supinasi. Tonopen juga dapat mengukur TIO pada kornea
patologis. Tujuan : Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan tekanan intraokuler dengan
Tonopen dan applanasi Goldmann pada pasien glaukoma. Metode : Penelitian ini merupakan
penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Subjek diperoleh
dengan metode purposive sampling. TIO diukur menggunakan dua tonometer: Tonopen dan
applanasi Goldmann, pada 32 mata pasien glaukoma yang berusia di atas 40 tahun dengan
TIO <21 mmHg dan bukan pasien dengan infeksi mata, strabismus, dan kelainan kornea.
Pengukuran applanasi Goldmann dilakukan terlebih dahulu. Tiga nilai dari pengukuran
tonopen diambil kemudian dirata-ratakan. Distribusi data dari kedua kelompok dilakukan uji
normalitas Saphiro Wilk. Uji Mann Whitney digunakan untuk membandingkan pengukuran
TIO antara applanasi Goldmann dan tonopen pada distribusi data tidak normal. Nilai
signifikan apabila p<0,05. Hasil : Nilai rerata TIO applanasi Goldmann dan tonopen 32
sampel mata dari 22 subjek dengan rerata usia 61,63±7,25 tahun adalah 15,78 ± 2,15 mmHg
dan 15,50 ± 2,48 mmHg. Analisis Uji Mann Whitney terhadap TIO oleh applanasi Goldmann
dan tonopen menunjukkan nilai p=0,692. Perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0,05)
antara kedua alat tidak ditemukan. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan
TIO menggunakan tonopen dan applanasi Goldmann.
Kata Kunci : Tekanan intraokuler, applanasi Goldmann, tonopen.

ABSTRACT
COMPARISON OF THE TONOPEN AND GOLDMANN APPLANATION
TONOMETER IN THE MEASUREMENT OF INTRAOCULAR PRESSURE IN
GLAUCOMA PATIENTS
Background: Measurement of intraocular pressure (IOP) is one of the basic examination in
patients with glaucoma. While the Goldmann Applanation Tonometry (GAT) is the gold
standard for measuring IOP, there has been considerable interest in using simpler tonometry.
Tonopen is a hand-held instrument which was developed for used in patients who present
with the sort of measurement problems. Tonopen is useful for upright and supine positions
and in the presence of corneal pathology. Aim: To compare the result of IOP measurement
using the Tonopen and GAT in glaucoma patients. Methods: This study was an observational
analytic study with a cross sectional research design. IOP was measured in 32 eyes using
GAT and the Tonopen respectively in a group of glaucoma patients, aged above 40 years with
IOP <21 mmHg (normal tension glaucoma). Patients with infection, strabismus, and corneal
abnormalities were excluded. Three values from tonopen measurement were taken then

860 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

averaged. Mann Whitney test was used to compare IOP measurements between GAT and the
tonopen measurements. Value is significant if p <0.05. Results: Based on the examination of
32 eyes from 22 subjects with an average age of 61.63 ± 7.25 years, the mean IOP values
recorded by applanation Goldmann and tonopen were 15.78 ± 2.15 mmHg, and 15,50 ± 2,48
mmHg. Mann Whitney test showed no significant value in two groups (p=0,692).
Conclusion: There was no significant diffrence of mean IOP between Goldmann applanation
and Schiotz tonometer in glaucoma patients.
Keywords: Intraoculer pressure, Goldmann Applanation, Tonopen

PENDAHULUAN Tekanan intraokuler (TIO) yang


Glaukoma adalah penyebab utama tinggi (>21 mmHg) merupakan faktor
kebutaan global kedua setelah katarak dan risiko terjadinya glaukoma. Modalitas
penyebab utama kehilangan penglihatan terapi yang dapat dilakukan saat ini untuk
yang ireversibel. Pada tahun 2013, jumlah mengelola glaukoma hanya dengan
penduduk berusia 40-80 tahun dengan mengendalikan TIO, sehingga mengetahui
glaukoma di seluruh dunia diperkirakan nilai TIO sangat penting untuk evaluasi
mencapai 64,3 juta; 1-2% dari populasi dan tindak lanjut terapi pasien.3,4
berusia lebih dari 40 tahun dan 10% American Academy of
berusia diatas 70 tahun. Kejadian Ophthalmology dan European Glaucoma
glaukoma diperkirakan meningkat menjadi Society mengatakan terapi glaukoma
5
76 juta pada tahun 2020 dan 111,8 juta bertujuan mencapai target TIO. Dengan
pada tahun 2040 dengan rasio terbesar target ini diharapkan kerusakan sel saraf
terjadi pada penduduk di Asia dan Afrika.1 optik bisa diminimalkan sehingga
Kebutaan bilateral akibat glaukoma primer kemungkinan kebutaan terjadi juga
diperkirakan akan meningkat menjadi 11 minimal.6
juta penduduk pada tahun 2020.2 Target TIO bukan angka tetap
Glaukoma adalah suatu kelompok melainkan rentang nilai yang disesuaikan
kelainan patologis optik kronis, progresif berdasarkan profil klinis pasien seperti
yang ditandai dengan neuropati jenis glaukoma, keparahan, hasil
glaukomatosa dan defek lapang pandang anamnesis dan usia.6,7 Mengukur TIO
yang khas berupa penyempitan lapang secara berkala sangat penting dalam
pandang. Glaukoma yang tidak diobati memantau respon terhadap terapi yang
akan menyebabkan kerusakan permanen diberikan.8 Studi sebelumnya
saraf optik, lapang pandang hilang menunjukkan setiap penurunan 1 mmHg
perlahan-lahan dan tidak kembali lagi. TIO menurunkan kerusakan lapang

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


861
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

pandang 10%.9 Oleh karena itu, diperlukan Pada tahun 2002, Ocular
alat ukur yang akurat agar tercapai Hypertension Treatment Study melaporkan
tidaknya target TIO diketahui.10 bahwa central corneal thickness (CCT)
Beberapa dekade terakhir ini merupakan faktor prediktif penting untuk
terdapat evolusi tonometer sebagai alat perkembangan glaukoma. Penipisan
ukur tekanan intraokuler untuk kornea 40 µm meningkatkan risiko
memastikan pengukuran TIO yang akurat.8 perkembangan glaukoma 2 kali lipat dalam
Tonometer Applanasi Goldmann yang 5 tahun. Penemuan ini divalidasi dalam
telah diperkenalkan sejak tahun 1950an, European Glaucoma Prevention Study.14
dianggap sebagai alat ukur TIO paling Distribusi CCT berdasarkan
akurat dan ditetapkan sebagai baku diagnosis primary open angle glaucoma
emas.11,12 Penggunaan applanasi (POAG), normal tension glaucoma (NTG),
Goldmann dipengaruhi oleh teknik dan dan ocular hypertensive (OHT) terdapat
kemampuan pemeriksa sehingga hanya perbedaan yang signifikan. Mata normal
digunakan oleh oftalmologis.10,13 memiliki rata-rata CCT sebesar 554 µm,
Keakuratan applanasi Goldmann juga POAG 550 µm, NTG 514 µm, dan OHT
dipengaruhi oleh central corneal thickness 580 µm.18 Terdapat dua kemungkinan CCT
(CCT).14 Walaupun applanasi Goldmann memengaruhi risiko glaukoma; CCT
merupakan baku emas dalam pengukuran terkait pada patofisiologi glaukoma atau
TIO, dalam praktiknya klinisi keakuratan tonometer seperti pada
mempertimbangkan penggunaan tonopen applanasi Goldmann. 14
sebagai alat ukur TIO. Tonopen Keakuratan tonopen dibandingkan
diperkenalkan tahun 1988 sebagai applanasi Goldmann masih kontroversial.
tonometer elektrik yang portable. Tonopen Viestenz dan kawan-kawan menyimpulkan
praktis digunakan di ruang operasi baik bahwa hasil pengukuran Tonopen 92%
dengan posisi duduk maupun berbaring.15 mendekati tonometer applanasi
19
Tonopen dapat mengukur TIO pada pasien Goldmann. Bandopadhyay dan kawan-
anak, pasien dengan kondisi kornea kawan menemukan populasi 7,4% dari
patologis seperti kornea irregular, kornea survei menunjukkan perbedaan ≥ 5 mmHg
dengan laserasi, edema, dan transplantasi antara tonopen dan applanasi Goldmann.
kornea dimana kondisi tersebut menjadi Penelitian ini dilakukan untuk
keterbatasan pada applanasi Goldmann.16,17 membandingkan hasil pemeriksaan

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


862
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

tekanan intraokuler dengan Tonopen dan uji normalitas data numerik, didapatkan
applanasi Goldmann, khususnya pada hasil bahwa tekanan intraokuler dengan
pasien Glaukoma.20 applanasi Goldmann dan tonopen
berdistribusi tidak normal sehingga
METODE dilakukan uji hipotesis komparatif dengan
Bentuk penelitian ini adalah cross uji Mann Whitney.
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
klinik Instalasi Rawat Jalan Bagian Mata HASIL
RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam Penelitian dilakukan pada bulan
rentang waktu 1 bulan, pada Oktober 2018. Oktober 2018 terhadap pasien glaukoma
Kriteria inklusi penelitian ini adalah instalasi rawat jalan mata RSUP Dr.
bersedia mengikuti penelitian, umur lebih Kariadi ini menggunakan 32 sampel mata.
dari 40 tahun, pasien glaukoma dengan Sampel berasal dari 26 subjek penelitian
tekanan intraokuler < 21 mmHg. Kriteria yang diperoleh dengan cara purposive
eksklusi penelitian ini adalah mengalami sampling. Subjek yang telah memenuhi
infeksi mata, menderita strabismus, dan kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam
pasien dengan kelainan kornea. kriteria eksklusi diberikan penjelasan
Sampel diambil dengan purposive mengenai tindakan yang akan dilakukan
sampling dengan jumlah sampel penelitian dan kesediaan subjek ditandai dengan
32 mata. Pengambilan data dilakukan menandatangani lembar Informed Consent.
dengan memberikan anestesi pada mata Setiap subjek penelitian dilakukan
selanjutnya mengukur tekanan intraokuler dua pemeriksaan yaitu pengukuran tekanan
dengan tonometer applanasi Goldmann intraokuler dengan applanasi Goldmann
kemudian dengan tonopen. Untuk dan Tonopen. Jeda yang diberikan tiap
mencegah infeksi diberikan tetes mata pemeriksaan adalah 10 menit. Hasil
antibiotik. Pemeriksaan TIO dengan pemeriksaan applanasi Goldmann diambil
tonometer applanasi Goldmann dilakukan satu nilai sedangkan pemeriksaan dengan
oleh dua orang pemeriksa yang selanjutnya Tonopen diambil sebanyak tiga nilai.
dilakukan uji statistik dengan uji Interclass Setelah dilakukan pemeriksaan, subjek
Correlation Coefficient (ICC). Untuk diberikan tetes mata antibiotik topikal
menilai normalitas dari variabel tergantung untuk menghindari risiko terjadinya
dilakukan uji Shapiro-Wilk. Berdasarkan infeksi.

863 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

Karakteristik Subjek Penelitian


Variabel F(%) Rerata Median Min-
±SD Maks
Usia 61,63 ± 64 41
7,25 tahun tahun tahun –
77
tahun
Jenis Kelamin
Perempuan 9 (34,6%)
Laki-laki 17 (65,4%)
F = Frekuensi; SD = Simpang Deviasi; Median
= Nilai Tengah; Min = Minimum;
Maks = Maksimum

Data Demografis Subjek Penelitian


Data Demografis F(%) Rerata TIO (mmHg)
Applanasi Goldmann Tonopen
Usia
41-50 tahun 2(6,25%) 15,00 mmHg 15,83 mmHg
51-60 tahun 10(31,25%) 15,90 mmHg 15,50 mmHg
61-70 tahun 18(56,25%) 15,83 mmHg 15,29 mmHg
71-80 tahun 2(6,25%) 15,50 mmHg 15,83 mmHg
Jenis Kelamin
Perempuan 14 mata (43,75%) 15,14 mmHg 14,47 mmHg
Laki-laki 18 mata (56,25%) 16,27 mmHg 16,16 mmHg

Hasil Pengukuran Tekanan Intraokuler menunjukkan nilai 0,74 (>0,50). Hal ini
Pemeriksaan TIO dengan applanasi menggambarkan ketepatan yang baik
Goldmann dilakukan oleh 2 pemeriksa. antara kedua pemeriksa dalam mengukur
Nilai TIO yang didapat dari 2 pemeriksa TIO menggunakan applanasi Goldmann.
diuji ketepatannya menggunakan uji Nilai rerata statistik TIO tonopen
Intraclass Correlation. Berdasarkan uji ini, dibandingkan dengan nilai dari applanasi
intraclass correlation coefficient Goldmann.

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


864
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

Rerata Tekanan Intraokuler dengan Applanasi Goldmann dan Tonopen

Variabel (n) Rerata ± SD Median Nilai p


(mmHg) (Min–Maks) Mann Whitney

Applanasi Goldmann (32) 15.78 ± 2.15 16 (12 – 19) 0,692


Tonopen (32) 15,50 ± 2,48 15 (11 – 20)

Nilai p = nilai kebermaknaan


Tabel menunjukkan rerata TIO memulai pengobatan dan juga monitoring
dengan applanasi Goldmann lebih besar terhadap respon terapi glaukoma.22,23
terhadap rerata TIO dengan tonopen. Uji Tonometri applanasi Goldmann
komparatif non parametrik Mann-Whitney masih dianggap sebagai baku emas
menunjukkan nilai p >0,05 maka, dapat pemeriksaan TIO. Walaupun applanasi
disimpulkan bahwa tidak terdapat Goldmann merupakan tonometri yang
perbedaan signifikan antara hasil paling akurat, alat ini memiliki
pemeriksaan TIO dengan Tonopen dan keterbatasan tertentu. Hasil pemeriksaan
applanasi Goldmann. TIO dengan applanasi Goldmann
dipengaruhi oleh Central Corneal
PEMBAHASAN Thickness (CCT). Nilai CCT<525 μm
Tekanan intraokuler merupakan cenderung menunjukkan TIO yang lebih
salah satu faktor risiko terjadinya rendah, dan nilai CCT>525 μm
glaukoma. Menurunkan tekanan menunjukkan TIO yang lebih tinggi. Pada
intraokular sangat penting untuk astigmatisma yang signifikan (>3 dioptri),
mempertahankan bentuk mata dan fungsi area applanasi cenderung ellips daripada
visual agar tidak terjadi kerusakan pada sirkuler. Hal ini turut mempengaruhi nilai
sel-sel ganglion retina dan serabut saraf TIO pada applanasi Goldmann.16
postganglionik. 21 Tonopen merupakan tonometer yang
Dokter layanan primer memiliki praktis karena bentuknya yang portable,
peran penting dalam diagnosis glaukoma mudah dikalibrasi serta dapat digunakan
dan merujuk pasien dengan riwayat pada posisi tegak dan supinasi. Tonopen
keluarga glaukoma untuk menjalani juga dapat mengukur tekanan intraokuler
pemeriksaan oftalmologi lengkap ke dokter dengan kondisi kornea patologis yang
spesialis mata. Deteksi TIO dengan akurat menjadi keterbatasan dalam applanasi
sangat penting dalam diagnosis untuk Goldmann. Pengukuran TIO dengan

865 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

tonopen dilakukan minimal tiga kali untuk mmHg) dari tonopen (15,50 ± 2,48 mmHg)
meningkatkan ketepatan. Tiga nilai pada subjek penelitian dengan TIO<21
tersebut diproses secara elektronik menjadi mmHg. Hal ini dapat disebabkan oleh
nilai rerata statitistik TIO. Tonopen juga penurunan mekanik TIO setelah
menunjukkan koefisien variasi dimana pengukuran applanasi Goldmann. Prinsip
koefisien harus menunjukkan nilai kurang pemeriksaan TIO dengan applanasi
dari 5% agar pengukuran TIO dianggap Goldmann dan tonopen adalah dengan
akurat.13,24 menghitung gaya yang di butuhkan
Pada penelitian ini, analisa statistik tonometer untuk memipihkan kornea.
uji komparatif non parametrik Mann- Ketika biprism dari applanasi Goldmann
Whitney pada hasil pengukuran TIO menyentuh kornea sekitar 7,35 mm2 terjadi
dengan kedua alat menunjukkan tidak perpindahan aqueous humor sekitar 5 IJoI.
terdapat perbedaan signifikan antara Fenomena mekanis ini dapat menyebabkan
applanasi Goldmann dan Tonopen. Hal ini penurunan kecil TIO yang dapat dihitung
diketahui berdasarkan nilai p=0,692 sebagai penurunan 3% dari nilai asli TIO
(>0,05). (sebelum pengukuran). Fenomena ini juga
Penelitian serupa oleh Frenkel, dkk bisa terjadi setelah penggunaan Tonopen
yang membandingkan tonopen dan tetapi pergeseran lebih kecil karena
applanasi Goldmann pada orang dewasa diameter anulus sekitarnya adalah 2,36
dan menyimpulkan kesesuaian yang baik mm2. Kedua tonometri dapat menghasilkan
dari kedua alat pada interval TIO 11–20 penurunan TIO.24
mmHg, dan cukup baik pada TIO interval Berdasarkan hasil penelitian,
4–10 mmHg dan 21–30 mmHg.25 tonopen dapat direkomedasikan untuk
Penelitian Iester juga menunjukkan tidak skrining glaukoma di Indonesia. Hal ini
terdapat perbedaan signifikan yang dikarenakan, tonopen praktis, mudah
ditemukan antara kedua metode dengan dibawa, dan mudah digunakan. Alat ini
TIO <24 mmHg. Nilai applanasi juga dapat dipakai oleh dokter layanan
Goldmann dan Tonopen XL selalu primer di klinik atau bagian gawat darurat,
berkorelasi secara signifikan.24 di ruangan rawat rumah sakit, atau di
Hasil pengukuran TIO dengan kamar bedah.
applanasi Goldmann menunjukkan nilai Keterbatasan pada penelitian ini
rerata yang lebih besar (15.78 ± 2.15 tidak dilakukan pemeriksaan CCT terlebih

866 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

dahulu. Penelitian lebih lanjut dapat Pressure Lowering. ISRN Ophthalmol.


dilakukan dengan membandingkan subjek 2013;2013:1–14.
pada kelompok pasien yang berbeda 5. Coleman AL, Caprioli J. The Logic
(misalnya, kelompok pasien dengan Behind Target Intraocular Pressure. Am
operasi kornea sebelumnya atau kondisi J Ophthalmol. 2009 Mar;147(3):379–
kornea patologis). 80.
6. Clement CI, Bhartiya S, Shaarawy T.
SIMPULAN New perspectives on target intraocular
Tidak terdapat perbedaan yang pressure. Surv Ophthalmol. 2014
bermakna pada hasil pemeriksaan tekanan Nov;59(6):615–26.
intraokuler dengan tonopen dan applanasi 7. Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA.
Goldmann sehingga The Pathophysiology and Treatment of
Glaucoma: A Review. JAMA. 2014
DAFTAR PUSTAKA May 14;311(18):1901.
1. Tham Y-C, Li X, Wong TY, Quigley 8. Nagarajan S, Velayutham V, Ezhumalai
HA, Aung T, Cheng C-Y. Global G. Comparative evaluation of
Prevalence of Glaucoma and applanation and indentation tonometers
Projections of Glaucoma Burden in a community ophthalmology setting
through 2040. Ophthalmology. 2014 in Southern India. Saudi J Ophthalmol.
Nov;121(11):2081–90. 2016 Apr;30(2):83–7.
2. Quigley HA. The number of people with 9. Goldberg I. Relationship Between
glaucoma worldwide in 2010 and 2020. Intraocular Pressure and Preservation of
Br J Ophthalmol. 2006 Mar Visual Field in Glaucoma. Surv
1;90(3):262–7. Ophthalmol. 2003 Apr;48(2):S3–7.
3. Parikh S, Parikh R. IOP and Target IOP. 10. Yilmaz I, Altan C, Aygit ED, Alagoz
Vijaya L, Dada T, Singh K, Spaeth GL, C, Baz O, Ahmet S, et al. Comparison
editors. Curr J Glaucoma Pract DVD. of three methods of tonometry in
2010 Jan;4:37–43. normal subjects: Goldmann applanation
4. Rocha-Sousa A, Rodrigues-Araújo J, tonometer, non-contact airpuff
Gouveia P, Barbosa-Breda J, Azevedo- tonometer, and Tono-Pen XL. Clin
Pinto S, Pereira-Silva P, et al. New Ophthalmol. 2014 Jun;1069.
Therapeutic Targets for Intraocular 11. M. E, Elsheikh A, Gunvant P.

867 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

Tonometry–Past, Present and Future. In: 2008;14(6):7.


Gunvant P, editor. Glaucoma-Current 18. Herndon LW. Central Corneal
Clinical and Research Aspects. InTech; Thickness and Glaucoma. Vijaya L,
2011 Dada T, Singh K, Spaeth GL, editors.
12. Stamper RL. A history of intraocular Curr J Glaucoma Pract DVD. 2009
pressure and its measurement. Optom Sep;3:1–6.
Vis Sci Off Publ Am Acad Optom. 19. Viestenz A, Lausen B, Jünemann AM,
2011 Jan;88(1):E16-28. Mardin CY. [Comparison of precision
13. Horowitz GS, Byles J, Lee J, D’Este C. of the TonoPenXL with the Goldmann
Comparison of the Tono-Pen and and Draeger applanation tonometer in a
Goldmann tonometer for measuring sitting and recumbent position of the
intraocular pressure in patients with patients -- a clinical study on 251 eyes].
glaucoma. Clin Experiment Klin Monatsbl Augenheilkd. 2002
Ophthalmol. 2004 Dec;32(6):584–9. Nov;219(11):785–90.
14. Brandt JD. Central Corneal 20. Bandyopadhyay M, Raychaudhuri A,
Thickness—Tonometry Artifact, or Lahiri SK, Schwartz EC, Myatt M,
Something More? Ophthalmology. 2007 Johnson GJ. Comparison of Goldmann
Nov;114(11):1963–4. applanation tonometry with the
15. Comparison of intraocular pressure Tonopen for measuring intraocular
measurements with different contact pressure in a population-based
tonometers in young healthy persons. glaucoma survey in rural West Bengal.
Int J Ophthalmol. 2016 Jan 18 Ophthalmic Epidemiol. 2002
16. Raina U, Rathie N, Gupta A, Gupta S, Jan;9(3):215–24.
Thakar M. Comparison of Goldmann 21. Shah MA, Saleem KB, Mehmood T.
applanation tonometer, Tono-Pen and Intraocular Pressure Measurement:
noncontact tonometer in children. Oman Goldmann Applanation Tonometer Vs
J Ophthalmol. 2016;9(1):22. Non Contact Airpuff Tonometer. J
17. Gharaei H, Kargozar A, Raygan F, Ayub Med Coll Abbottabad. :4.
Daneshvar R. Comparison of Perkins, 22. Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA.
Tono- Pen and Schiøtz tonometers in The Pathophysiology and Treatment of
paediatric patients under general Glaucoma: A Review. JAMA. 2014
anaesthesia. East Mediterr Health J. May 14;311(18):1901.

868 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Belinda Salva Dyah Fitriasari, Maharani, Riski Prihatningtias

23. Hollands H, Johnson D, Hollands S, Jan;15(1):52–8.


Simel DL, Jinapriya D, Sharma S. Do 25. Frenkel RE, Hong YJ, Shin DH.
Findings on Routine Examination Comparison of the Tono-Pen to the
Identify Patients at Risk for Primary Goldmann applanation tonometer. Arch
Open-Angle Glaucoma?: The Rational Ophthalmol Chic Ill 1960. 1988
Clinical Examination Systematic Jun;106(6):750-3
Review. JAMA. 2013 May
15;309(19):2035.
24. Iester M, Mermoud A, Achache F, Roy
S. New TonoPen XL: Comparison with
the Goldmann tonometer. Eye. 2001

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 860-869

869

Anda mungkin juga menyukai