Anda di halaman 1dari 19

Anatomi Sistem Saraf KUNTARTI PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::

http://www.docudesk.com 2 Overview Sistem Saraf Sistem saraf dibentuk oleh jaringan saraf Sel
pembentuk jaringan saraf: 1. Sel saraf (neuron) → menghantarkan & memproses informasi;
menjalankan fungsi sistem saraf seperti mengingat, berfikir, dan mengontrol semua aktivitas tubuh
2. Sel penunjang (neuroglia/sel glia) → memberi support, melindungi, merawat, dan
mempertahankan homeostasis cairan di sekeliling neuron PDF Created with deskPDF PDF Writer -
Trial :: http://www.docudesk.com 3 Pembagian Sistem Saraf Secara anatomi: 1. Sistem saraf pusat 2.
Sistem saraf tepi Secara Fungsional 1. Divisi aferen 2. Divisi eferen PDF Created with deskPDF PDF
Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 4 - tdd: otak & medula spinalis - Mrpkn organ kompleks:
jar.saraf, pembuluh darah, jar.ikat pelindung & pendukung - Fungsi: mengintegrasi, memproses, dan
mengkoordinasi data sensorik dgn perintah motorik Sistem Saraf Pusat (SSP) PDF Created with
deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 5 PDF Created with deskPDF PDF Writer -
Trial :: http://www.docudesk.com 6 Sistem Saraf Tepi Meliputi semua jaringan saraf di luar SSP
Fungsi: menerima rangsang, menghantarkan informasi sensorik, dan membawa perintah motorik ke
jaringan dan sistem perifer Berkas akson (serat saraf): membawa informasi sensorik dan perintah
motorik Setiap berkas saraf berhubungan dg pemb.darah & jar. Ikat ⇒ saraf tepi (nerves) Nerves
yang keluar dari otak ⇒ saraf kranial Nerves yang keluar dari medula spinalis ⇒ saraf spinal PDF
Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 7 Divisi aferen Saraf tepi yang
menghantarkan informasi sensorik dari reseptor (somatik & viseral) di jaringan/ organ perifer ke SSP
⇒ neuron sensorik Reseptor: struktur sensorik yang mendeteksi adanya perubahan lingkungan
internal atau yang menerima rangsang tertentu Reseptor dpt berupa neuron (biasanya berupa
dendrit) atau sel khusus dr jar. lain (misalnya sel Merkel di epidermis) PDF Created with deskPDF PDF
Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 8 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 9 Divisi eferen membawa perintah motorik ke otot & kelenjar ⇒ neuron
motorik Dibagi menjadi: 1. sistem saraf motorik somatik mengontrol kontraksi otot rangka scr
volunter/ sadar; dan involunter berupa respons yg sederhana & otomatis, atau gerakan kompleks yg
di luar kesadaran (refleks ) 2. sistem saraf motorik otonom/ sistem saraf motorik viseral mengontrol
kontraksi otomatis otot polos, otot jantung, & sekresi kelenjar tanpa disadari; tdd saraf simpatis &
parasimpatis yg berefek antagonis PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 10 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 11 Neuron Neuron: unit fungsional dasar sistem saraf Terdiri dari 3
bagian: badan sel (soma/perikaryon), dendrit dan axon Soma adalah sitoplasma yang mengelilingi
inti sel (nukleus) dari sel saraf, di dalamnya terdapat sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus,
neurofibril) dan organel -organel sel (mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dll ) Dendrit
adalah bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang -cabang. Di SSP mencapai
80 -90% luas permukaan total neuron. PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 12 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 13 lanjutan... Axon adalah bagian yang menyampaikan impuls (potensial
aksi) ke neuron lain, otot dan kelenjar. Berukuran panjang dan berbentuk silinder tipis. Sitoplasma
akson (axoplasm) berisi neurofibril, neurotubulus, vesikel, lisosom, mitokondria, & bbrp enzim.
Aksoplasma diselimuti oleh axolemma (bg dr membran sel). Di SSP aksolemma biasanya terpapar
cairan interstisial atau ditutupi oleh prosesus neuroglia. Segmen awal akson yang menebal dekat dg
soma ⇒ axon hillock PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 14
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 15 lanjutan... Sepanjang
axon terdapat percabangan yang disebut axon kolateral Di ujung akson, terdapat cabang yang
disebut telodendrion berakhir pada ujung sinaps berbentuk gelembung atau tonjolan yang banyak
mengandung vesikel berisi neurotransmitter. Tempat bertemunya satu neuron dengan neuron lain
disebut sinaps Sinaps tdd: sel presinaps yang mengirim pesan & sel pascasinaps yang menerima
pesan. Pengantar pesan di sinaps biasanya berupa neurotransmiter PDF Created with deskPDF PDF
Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 16 Sel presinaps → neuron Sel pascasinaps → neuron (di
bg dendrit, soma, atau sepanjang akson) atau jenis sel lain Sinaps antara neuron -otot ⇒
neuromuscular junction Sinaps antara neuron -kelenjar ⇒ neuroglandular junction PDF Created with
deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com lanjutan... 17 lanjutan... Dendrit dan axon
disebut serat saraf, tetapi biasanya mengacu pada axon Saraf (nerve) adalah sekelompok serat
saraf, biasanya berisi serat sensorik dan motorik yang dikelilingi oleh jaringan penunjang. Kelompok
serat saraf yang tidak dikelilingi jaringan penunjang disebut traktus PDF Created with deskPDF PDF
Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 18 lanjutan... Soma juga kadang -kadang membentuk
suatu kelompok yang disebut ganglion * Di sistem saraf pusat → nukleus * Di sistem saraf perifer →
ganglion Secara histologis , * jaringan saraf yang didominasi soma: substansi kelabu/grisea (gray
matter) * jaringan saraf yang didominasi akson: substansi putih/alba (white matter) PDF Created
with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 19 PDF Created with deskPDF PDF
Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 20 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 21 Jenis neuron bdsrkan Struktur 1. Anaxonik: akson tidak dapat
dibedakan dengan dendrit; hanya tdp di SSP dan organ sensorik khusus 2. Unipolar
(pseudounipolar): dendrit dan axon bersambungan & soma berada di satu sisi 3. Bipolar: ada 2
prosesus -1 dendrit dan 1 axon - soma berada di antaranya 4. Multipolar: punya 2 atau lebih dendrit
dan 1 axon PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 22
Berdasarkan fungsi 1. Neuron Sensoris (aferen): membawa impuls dari reseptor ke SSP Reseptor →
ekteroseptor, proprioseptor, & intero/viseroseptor 2. Neuron Motorik (eferen):membawa impuls
dari SSP ke efektor seperti otot dan kelenjar 3. Interneuron: berada di antara neuron sensorik dan
motorik; menganalisis & mengkoordinasi keluaran motorik PDF Created with deskPDF PDF Writer -
Trial :: http://www.docudesk.com 23 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 24 Neuroglia Memberi support dan merawat neuron dan merupakan
separuh bagian SSP, kecil, dan dapat memperbanyak diri Ada 4 jenis neuroglia di SSP: 1. Astrosit, sel
glia terbesar & paling banyak, berbentuk seperti bintang F(x): mempertahankan sawar darah otak yg
memisahkan otak dari sirkulasi umum; membentuk struktur SSP; mengatur kadar ion dan nutrien; &
memperbaiki dan mencegah jaringan saraf dari injuri PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 25 lanjutan... 2. Oligodendrosit melapisi akson dengan membentuk
lapisan mielin. Gap antara mielin akson: nodus Ranvier, area yang dilapisi mielin: internodus. Bagian
yg mengandung akson bermielin tampak putih berkilat membentuk substansi alba. 3. Mikroglia ;
melindungi SSP dari debris, zat sisa, & patogen dengan mekanisme fagosit. 4. Sel ependimal, sel
epitel yg melapisi dinding ventrikel; membentuk,memonitor, dan membantu sirkulasi cairan
serebrospinal (CSF). PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 26
Lanjutan… Sel glia di sistem saraf perifer: 1. Sel schwann (neurolemmosit), menutupi semua akson
perifer baik yang bermielin maupun tidak. 2. Sel Satelit, mensupport ganglia; berada di dekat badan
sel (ganglion). PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 27 PDF
Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 28 PDF Created with deskPDF
PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 29 PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 30 Regenerasi saraf Neuron memiliki keterbatasan kemampuan dlm
beregenerasi jika terjadi kerusakan. Jika terjadi kerusakan berat pd saraf perifer, hanya sedikit akson
yang mampu memperbaiki diri → fungsi saraf terganggu Sel schwann berperan dlm perbaikan saraf
perifer yang rusak (degenerasi Wallerian). Regenerasi di SSP lebih terbatas karena: (1) akson yg
terlibat lebih banyak , (2) astrosit membentuk jaringan parut yang dpt mencegah akson tumbuh
melewati area yg rusak (3) astrosit melepaskan zat kimia yg menghambat pertumbuhan akson
kembali PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com PDF Created with
deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 32 Sistem saraf pusat (SSP) tdd: (1) Otak (2)
Medula spinalis Secara makroskopik tdd: (1) Gray matter (substansi grisea) → mengandung badan
sel saraf, dendrit, & ujung akson tak bermielin; kumpulan badan sel di otak & med.spinalis disebut
nukleus (2) White matter (substansi alba) → sebagian besar tersusun atas akson bermielin dan
sangat sedikit badan sel; kumpulan akson yg menghubungkan berbagai area di SSP disebut traktus
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 33 Os Cranium SSP
dilindungi oleh tulang kranium (os cranium) dan kolumna vertebra,membran jaringan penunjang
(meninges), dan cairan serebrospinal (CSF). Os cranium tdd: os frontal, os sphenoid, os ethmoid, os
occipital, os parietal, os temporal Terdapat lubang tempat keluarnya saraf kranial (foramina) &
medula spinalis (foramen magnum) PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 34 Meninges Merupakan membran yg melapisi otak & medula spinalis.
3 lapisan meninges dari lapisan terluar: (1) Duramater, - membran terluar yg berdekatan dg
permukaan dalam os cranium; - tersusun atas jaringan penghubung tebal dan dipisahkan dg
arachnoid oleh ruang tipis berisi air (ruang subdural ) (2) Arachnoid, - memiliki 2 komponen, yaitu
lapisan yg dekat dg ruang subdural & sistem serat penunjang (trabekula) yg membentuk struktur spt
jaring antara arachnoid & piamater PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 35 - rongga di antara trabekula membentuk ruang subarachnoid berisi
cairan serebrospinal (CSF) - Bbrp bgn arakhnoid membentuk tonjolan (protrusion) yg berakhir di
sinus venosus duramater. Tonjolan ini dilapisi sel endotel sinus venosus yg disebut vili arakhnoid yg
berfungsi menyerap CSF ke darah (3) Piamater, - membran terdalam meninges yg tipis, transparan,
& banyak tdp pembuluh darah - Di antara piamater & jaringan saraf terdapat lapisan tipis prosesus
neuroglia yg menempel pada piamater. PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com 36 Cairan Serebrespinal (CSF) CSF merupakan hasil filtrasi dan sekresi
dari jaringan jejaring kapiler yg disebut pleksus khoroid, terletak di dalam ventrikel otak. Jaringan
pleksus khoroid membentuk sawar darah otak (brain-blood barrier) yang melindungi otak dari zat
berbahaya. CSF juga berperan sbg media penyerap tekanan (shock-absorbing medium) untuk
melindungi otak dari tekanan dinding kranial. Komposisi CSF ≠ darah; konsentrasi K+, Ca2+, HCO3 -,
dan glukosa di CSF < di darah; konsentrasi Na+ di CSF = di darah; protein sangat sedikit, & tidak ada
sel darah. PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 37 PDF Created
with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 38 Ventrikel di Otak Ada 4 ventrikel di
otak, yaitu: (1) ventrikel lateral kanan , (2) ventrikel lateral kiri , (3) ventrikel ke -3 di diensefalon , (4)
ventrikel ke -4 di antara pons & serebelum Jejaring kapiler khusus (pleksus khoroid) terletak di dasar
setiap ventrikel → memproduksi CSF dan menyaring zat berbahaya (sbg sawar darah otak ) PDF
Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 39 OTAK Diperkirakan otak
terdiri atas 100milyar neuron Otak dibagi menjadi 6 divisi utama: 1. Serebrum
forebrain/prosensefalon 2. Diensefalon 3. Serebelum 4. Midbrain 5. Pons 6. Medula oblongata Brain
stem (batang otak ) PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 40
Serebrum Merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Terdapat 2 hemisfer yg tampak simetris
ttp struktur & fungsinya berbeda - hemisfer kanan: mengontrol tangan kiri, pengenalan thd musik &
artistik, ruang & pola persepsi, pandangan & imajinasi - hemisfer kiri: mengontrol tangan kanan,
bahasa lisan & tulisan, ketrampilan numerik & saintifik, & penalaran Permukaan hemisfer tampak
berbentuk tonjolan (gyrus) & lekukan (sulcus); lekukan yg dalam disebut fissura. PDF Created with
deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 41 LOBUS di CEREBRUM Tiap hemisfer
dibagi menjadi 4 lobus: lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, & lobus temporal PDF Created
with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 42 Serebrum Substansi alba: serat
saraf bermielin yg tdd: - serat asosiasi → menghubungkan & menghantarkan impuls di

A. Organisasi dan Sel Saraf

Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur.
Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau
kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam
tiga cara utama:

1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di
tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).

2. Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan
mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.

3. Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari
otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor.

B. Organisasi Struktural Sistem Saraf

Sistem saraf dibagi menjadi:

1. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang
kranium dan kanal vertebral.

2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari
saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor.

Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.

a. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP

b. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.

Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi:

1) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan
respons motorik volunteer pada otot rangka.
2) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot
jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur:

a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis.

b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.

Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis.

C. Sel-Sel Pada Sistem Saraf

1. Pengertian Neuron

Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.

a. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.

Bagian ini tersusun dari komponen berikut :

1) Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti kompleks golgi dan
mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.

2) Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta
berperan dalam sintesis protein.

3) Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop
cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.

b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi
untuk menghantar impuls ke sel tubuh.

c. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite.
Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar)
atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.

2. Klasifikasi Neuron

a. Fungsi

Klasifikasi neuron secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya:

1) Neuron sensorik (aferen), menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera
atau suatu organ internal ke SSP.

2) Neuron motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.


3) Interneuron (neuron yang berhubungan), ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

b. Struktur

Klasifikasi neuron secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya:

1) Neuron unipolar, memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron
motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.

2) Neuron bipolar, memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ
indera, seperti amta, telinga dan hidung.

3. Sel Neuroglial

Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai
jaringan ikat.

a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian
besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.

b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih
sedikit dan lebih pendek.

c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran
fagositik.

d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal
medulla spinalis.

4. Kelompok Neuron

a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.

b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.

c. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.

d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan; saraf ini mengandung
serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.

e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo
dan tujuan yang sama.

f. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada
otak atau medulla spinalis.
D. Susunan Saraf Manusia

1. Sistem Saraf Pusat

a. Otak

1) Perkembangan Otak

Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan
menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran
(vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak: otak depan, otak tengah dan otak belakang.

a) Otak depan (proensefalon), terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon.

i) Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta
korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.

ii) Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.

b) Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah.

c) Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan


mielensefalon.

i) Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.

ii) Mielensefalon menjadi medulla oblongata.

2) Lapisan Pelindung

Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges.
Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter.

a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.

b) Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit pembuluh
darah. Ruang araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung cairan
cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan
posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya.

c) Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini
biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar
pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam
pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam fisura
otak dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium
serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regia
cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan
meningeal dalam pada durameter di regia medulla spinalis.

3) Cairan Cerebrospinalis

Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan medulla spinalis. Cairan ini
juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan
interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid
dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal
sentral medulla spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan
lunak otak dan medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan
antara darah dan otak serta medulla spinalis.

4) Serebrum

Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.

a) Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.

b) Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.

c) Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer.

d) Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus (frontal,
paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya berada.

i) Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan.

ii) Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum.

iii) Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.

iv) Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal.

v) Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.

d) Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.

5) Area Fungsional Korteks Serebri

a) Area motorik primer pada korteks


Area primer terdapat dalam girus presentral. Disini neuron mengendalikan kontraksi volunteer otot
rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron
mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca terletak di
sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.

b) Area sensorik korteks

Terdiri dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer. Area olfaktori primer dan
area pengecap primer (gustatory).

c) Area asosiasitraktus serebral

Terdiri area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area wicara Wernicke.

d) Ganglia basal

Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih serebrum.

6) Diensefalon

Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral, kecuali
pada sisi basal.

a) Talamus

Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm) substansi abu-abu yang sebagian
tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding
ventrikel ketiga.

b) Hipotalamus

Terletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel
ketiga. Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi
vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu
tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga
berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan.
Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise
sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

c) Epitalamus

Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang
mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.

7) Sistim Limbik
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat dalam aktivitas
emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar. Girus singulum, girus hipokampus dan lobus
pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks serebral.

8) Otak Tengah

Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum dengan
serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla
oblongata disebut sebagai batang otak.

9) Pons

Hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla yang panjang dengan
berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur
frekwensi dan kedalaman pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang
juga menerima informasi dari saraf cranial VIII.

10) Serebelum

Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari bagian sentral
terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan
bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya
mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur.

11) Medulla Oblongata

Panjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang.
Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang
berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk,
menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam
medulla.

12) Formasi Retikular


Formasi retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf dan badan sel yang
tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk
memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.

b. Medulla Spinalis

1) Fungsi Medulla Spinalis

Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi
impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.

2) Struktur Umum

Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis
bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua
pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai
lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui
foramina intervertebral.

3) Struktur Internal

Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran
kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H
disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta
akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk
ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan
anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan
substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks
dorsal dan satu radiks ventral.

4) Traktus Spinal

Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama
sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.

2. Sistem Saraf Perifer


Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini
juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis
dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.

a. Saraf Kranial

12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf cranial hanya
tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut
motorik.

1) Saraf Olfaktorius ( CN I )

Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut
sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus
temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.

2) Saraf Optik ( CN II )

Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang
membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke
rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis
pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus
oksipital untuk persepsi indera penglihatan.

3) Saraf Okulomotorius ( CN III )

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal
dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan
rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke
otak.

4) Saraf Traklear ( CN IV )

Adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil
dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke
otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera
otot dari otot oblik superior ke otak.

5) Saraf Trigeminal ( CN V )

Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik.
Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron
motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan sel neuron
sensorik terletak dalam ganglia trigeminal.

Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi:

i) Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi
hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.

ii) Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir)
dan palatum.

iii) Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area
temporal kulit kepala.

6) Saraf Abdusen ( CN VI )

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal
dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik
membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.

7) Saraf Fasial ( CN VII )

Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi
otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa
informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.

8) Saraf Vestibulokoklearis ( CN VIII )

Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.

i) Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera
pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke
bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.

ii) Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi
kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.

9) Saraf Glosofaringeal ( CN IX )

Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk
wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang
berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring;
neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam
pembuluh darah tertentu.

10) Saraf Vagus ( CN X )


Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir
semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea,
esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.

11) Saraf Aksesori Spinal ( CN XI )

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik
berasal dari dua area: bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring
dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan
sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi
oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.

12) Saraf Hipoglosal ( CN XII )

Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal
dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di
lidah.

b. Saraf Spinal

31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral(anterior).
Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua
saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui
neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen.

Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf
tersebut.

1) Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.

2) Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.

3) Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.

4) Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.

5) Saraf koksigis, 1 pasang.

Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang
menjadi empat divisi yaitu: cabang meningeal, ramus dorsal, cabang ventral dan cabang viseral.

Pleksus adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal,
kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.
c. Sistem Saraf Otonom

SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung; seluruh otot polos,
seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer;
walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla dan korteks
serebral serta pusat tambahan pada formasi reticular batang otak.

Serabut aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan pesan-pesan
yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan, yang di bawa ke SSP di
sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut saraf motorik viseral pada SSO.

Divisi SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis. Sebagian besar organ yang
diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf yang berasal dari kedua divisi. Divisi simpatis
dan parasimpatis pada SSO secara anatomis berbeda dan perannya antagonis.

1) Divisi Simpatis / Torakolumbal

Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan satu neuron postganglionic panjang. Badan sel
neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam segemen toraks dan
lumbal bagian atas medulla spinalis.

Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah
menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung,
memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung
seni.

2) Divisi Para Simpatis / Kraniosakral

Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang terinervasi dan
memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak dalam nuclei batang otak dan
keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral
kedua, ketiga dan keempat medulla spinalis dan keluar melalui radiks ventral.

Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf
parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat
kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, makamengakibatkan keadaan
yang normal.
3) Neurotransmiter SSO

Asetilkolin dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik parasimpatis yang
disebut serabut kolinergik. Norepinefrin dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut
serabut adrenergic. Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh medulla
adrenal.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang mengoordinasikan, mengatur,
dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya.

2. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan


konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh
sistem saraf dalam tiga cara utama: input sensorik, antivitas integratif, dan output motorik.

3. Unit fungsional sistem saraf adalah neuron. Secara umum, setiap neuron terdiri dari: badan
sel, dendrite, dan akson.

4. Sistem saraf dibagi menjadi: sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf cranial yang berasal dari
otak dan saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis.

1. Saraf kranial I: olfaktori

Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut mengirim
informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika Anda tidak sengaja
mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.

2. Saraf kranial II: optik

Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf inilah yang
berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar, bersama dengan bagian-
bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan informasi ke otak untuk diolah
sehingga kita bisa mengenali objek yang dilihat.

3. Saraf kranial III: okulomotor


Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil di
mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar mata Anda. Otot-
otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf
okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang
diterima mata.

4. Saraf kranial IV: troklear

Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke
bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.

Saraf trigeminal juga mensarafi gigi

Saraf trigeminal juga mensarafi gigi atas dan bawah

5. Saraf kranial V: trigeminal

Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik maupun
sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

• Saraf optalmikus

Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas, seperti dahi,
kulit kepala, dan kelopak mata.

• Saraf maksilaris

Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah seperti pipi,
bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang ada di rahang atas.

• Saraf mandibular

Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim informasi
dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot rahang dan telinga.
Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.

6. Saraf kranial VI: abdusen

Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini
fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat
mata melotot atau melirik.

7. Saraf kranial VII: fasialis

Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf fasialis terdiri
dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah

Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular

Merasakan sensasi di telinga luar


Kemampuan merasakan makanan

8. Saraf kranial VIII: vestibulokoklear

Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia. Saraf
ini mengandung dua komponen, yaitu:

Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat gaya
gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi seimbang.

Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.

9. Saraf kranial IX: glossofaringeal

Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini penjelasannya:

Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan, tonsil, telinga
tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan sensasi di lidah bagian
belakang.

Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus yang
memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

10. Saraf kranial X: vagus

Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga parasimpatik.

Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar, tenggorokan,
jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.

Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit mulut
bagian lunak.

Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi otot halus
di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

11. Saraf kranial XI: aksesorius

Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot inilah
yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai keinginan.

12. Saraf kranial XII: hipoglosus

Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas motorik. Sebab,
saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

Baca Juga

9 Cara Menjaga Organ Pernapasan Tetap Sehat dan Prima

GABA untuk Redakan Kecemasan, Efektifkah Bila Mengonsumsi Suplemennya?


Kifosis Adalah Gangguan yang Berbeda dengan Skoliosis

Catatan dari SehatQ

Anda mungkin juga menyukai