Anda di halaman 1dari 36

Pelatihan

Nazir Professional
Manajemen Risiko
Pengertian
Risiko

Resiko adalah konsekuensi dari sebuah pilihan yang mengandung aspek


ketidakpastian dan berpotensi menghasilkan output yang negatif atau tidak
diinginkan

Resiko berawal dari tidak tersedianya informasi yang lengkap dalam proses
pembuatan keputusan

Contoh:
Sebuah investasi merupakan aktivitas beresiko karena terdapat ketidak pastian akan hasil
yang akan diterima.

2
Pandangan Islam Terhadap
Risiko

“Dari sahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Tidak boleh megambil keuntungan


bahwasanya seorang lelaki membeli tanpa resiko kerugian dan resiko
seorang budak laki-laki. Kemudian, budak harus dihargain dengan nilai sepadan
tersebut tinggal bersamanya selama
beberapa waktu. Suatu hari sang pembeli
mendapatkan adanya cacat pada budak
tersebut. Kemudian, pembeli
mengadukan penjual budak kepada Nabi La Darara Wa La Dirara
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi-pun
Islam melarang aktivitas yang
memutuskan agar budak tersebut
melibatkan diri kita dalam
dikembalikan. Maka Penjual berkata, ‘Ya
kemudharatan tanpa usaha untuk
Rasulullah! Sungguh ia telah meminimalkan kemudhratan teresbut
memperkerjakan budakku?’ Rasulullah
SAW bersabda, ‘Keuntungan adalah
imbalan atas kerugian.
HR. Abu Daud, An Nasai, Tirmidzi, Ibnu
Maja & Ahmad. Syaikh Al Albani MANAJEMEN RESIKO
mengatakan hadist ini hasan)

3
Manfaat Mengelola
Risiko
CALCULATED & ANTICIPATED
RISKS

Terhindar Dari
Aktivitas Penggunaan
Kerugian Yang
Usaha Yang Terbaik
Tidak
Lebih Terjamin Sumber Daya
Diperlukan

Berjalannya
Penghematan
Aktivitas Reputasi
Waktu Dan
Sesuai Positif
Biaya
Rencana

4
Jenis-Jenis
Risiko

COUNTERPARTY RISK
Resiko yang muncul dikarenakan kegagalan sebuah transaksi dikarenakan
permasalahan pada pihak ketiga

Contoh:
Pihak yang berhutang kepada sebuah badan usaha gagal dalam memenuhi
kewajibannya untuk membayar utang-nya secara penuh

5
Jenis-Jenis
Risiko

MARKET RISK
Resiko yang muncul dikarenakan dinamika pasar yang berubah-ubah dan
signifikan

Contoh:
Perubahan rate valuta asing atau inflasi membuat transaksi sebuah badan waqf
terpapar dengan resiko pasar.

6
Jenis-Jenis
Risiko

LIQUIDITY RISK
Resiko yang muncul dikarenakan sebuah badan usaha mengalami kekurangan
aset- aset likuid

Contoh:
Kekurangan aset likuid seperti uang dikarenakan manajemen cash flow yang buruk
menyebabkan biaya operasional tidak dapat terpenuhi

7
Jenis-Jenis
Risiko

OPERATIONAL & SHARIA-COMPLIANCE RISK


Resiko yang muncul dikarenakan permasalahan teknis internal seperti human
error / system failure dan kegagalan dalam memenuhi konsep operasi syariah

Contoh:
Terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan yang memberhentikan aktivitas
pada wakaf bangunan sehingga tidak bisa menghasilkan output dan meningkatkan
biaya

8
Jenis-Jenis
Risiko

LEGAL RISK
Resiko yang muncul dikarenakan praktek sebuah badan usaha yang melanggar
peraturan

Contoh:
Sebuah lembaga wakaf terbukti menjual harta wakaf yang merupakan pelanggaran
terhadap Undang-Undang (UU) dan Peraturan Presiden (PP)

9
Jenis-Jenis
Risiko

REPUTATIONAL RISK
Resiko yang muncul dikarenakan berkurangnya kepercayaan pihak-pihak terkait
kepada badan usaha

Contoh:
Perbuatan Nazir yang melanggar norma-norma agama dan masyarakat dapat
menurunkan kepercayaan pemegang dana/calon waqif

10
Jenis-Jenis
Risiko

STRATEGIC RISK
Resiko yang muncul dikarenakan kegagalan dalam mengambil strategi dan
perubahan pada lingkungan usaha

Contoh:
Kegagalan sebuah badan usaha dalam berkompetisi dengan bisnis-bisnis yang lain
dikarenakan kurangnya inovasi yang meningkatkan minat costumer

11
Jenis-Jenis
Risiko

REVENUE/PROFIT-LOSS SHARING RISK


Resiko yang muncul dikarenakan sebuah badan usaha terlibat dalam transaksi
dimana keuntungan/kerugian dibagi kepada semua pihak yang terlibat.

Contoh:
Wakaf uang yang diinvestasikan produk keuangan syariah ber-akad mudharabah
yang berpotensi mengurangi dana pokok

12
Proses Dalam Manajemen
Risiko

KOMUNIKASI & KONSULTASI


MENETAPKAN KONTEKS RESIKO
MONITORING & REVIEW

IDENTIFIKASI RESIKO

ANALISIS RESIKO

EVALUASI RESIKO

TREATMENT
13
Pengukuran
Risiko

COMPOSITE RISK INDEX (CRI) = POTENSI DAMPAK RESIKO X PROBABILITAS KEJADIAN


POTENSI DAMPAK RESIKO DIBERI SKALA 1 – 5 (1 MINIMUM & 5 MAXIMUM)
PROBABILITAS KEJADIA DIBERI SKALA 1 – 5 (1 MINIMUM & 5 MAXIMUM)
HASIL CRI (1 – 25) :
• RENDAH (1 – 8)
• MODERAT (9 – 16)
• TINGGI (17 – 25)
POTENSI DAMPAK RESIKO

5 TINGGI
4

3 MODERAT

2
RENDAH
1
1 2 3 4 5
PROBABILITAS KEJADIAN 14
Pengukuran
Risiko

INHERIT RISK

COMPOSITE RISK RENDAH MODERAT TINGGI

RENDAH RENDAH KE MODERAT KE TINGGI


TINGGI TINGGI

MODERAT RENDAH MODERAT TINGGI


RISK
CONTROL
TINGGI RENDAH MODERAT KE TINGGI KE
RENDAH MODERAT

15
VAR
VALUE AT RISK
Pengertian
VAR

Value at Risk (VAR) merupakan instrumen pengukur resiko kerugian

VAR mengukur estimasi kerugian sebuah portofolio investasi dengan probabilitas


tertentu dengan asumsi kondisi pasar yang normal pada sebuah periode waktu
tertentu

KONSEP STATISTIK  NORMAL DISTRIBUTION

17
Pengenalan
Normal Distribution
Keterangan:
Xi = Nilai Sample ke-I n = Jumlah Sample

MEA VARIANCE STANDARD


DEVIATION
N

18
Pengenalan
Normal Distribution
DISTRIBUSI SAMPLE
STEP 1
Random sample dengan size tertentu diambil dari sebuah populasi lalu rata-
rata dari sampel tersebut direkam.
STEP 2
Random sample yang lain dengan size yang sama diambil dari populasi yang
sama lalu rata-rata sampel yang baru direkam
STEP 3
Lakukan proses berulang-ulang

Sebuah distribusi sampel dapat dikategorikan sebagai normal distribution


apabila:

1. Distribusi populasi data adalah normal


2. Sample size lebih dari 30 (Central Limit Theorm)

19
Pengenalan
Normal Distribution

PENTING
AREA DIBAWAH DISTRIBUSI
NORMAL MENGUKUR
PROBABILITAS OUTPUT LEBIH
BESAR/LEBIH KECIL DARI SEBUAH
ANGKA TERTENTU

PROBABILITAS
KEJADIAN
S.D MEAN 20
Pengenalan
VAR

Var mengukur probabilitas return sebuah protofolio investasi berada dibawah


atau sama dengan ‘breaking point” (ekpektasi kerugian tertinggi atau
keuntungan terendah) dengan probabilitas tertentu (significance level).

CONFIDENCE
SIGNIFICANCE INTERVAL
LEVEL

21
BREAKING POINT
Aplikasi
VAR

Pada contoh dibawah, kita mengambil data sampel return index saham NASDAQ 100.
Dengan probabilitas 5% (grafik merah), return protofolio rugi paling sedikit 4%.
Sebaliknya, dengan 95% confidence interval, return portofolio lebih dari -4%

22
GCG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pengenalan
Good Corporate Governance

Bisnis dapat melakukan tindakan yang melanggar hukum, tidak memenuhi kriteria
etika berbisnis dan tidak professional

Dibutuhkan pengawasan  Good Corporate Governence

24
Tujuan
Good Corporate Governance

Good Corporate Governance merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan oleh


perusahaan untuk memaksimalkan nilai-nilai perusahaan, meningkatkan kinerja
dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan perusahaan jangka
panjang

Penyusunan Good Corporate Governance Principle oleh organisasi nasional (OJK)


atau internasional (OECS) sebagai benchmark penerapan Good Corporate
Governence di sebuah negara untuk meningkatkan effisiensi, perkebangan yang
berkelanjutan dan stabilitas.

25
Tujuan
Good Corporate Governance

CORPORATE ORGANISATIONAL INFERENCED WAQF


STRUCTURE ORGANISATIONAL STRUCTURE

SHAREHOLDERS
WAQIF & MAUQUFALAYH
PEMEGANG SAHAM

BOARD OF DIRECTOR
NADZIR
DIREKSI

26
Manual OECD
Good Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Ensuring the basis for an effective corporate governance framework
Memastikan framework corporate governance yang efektif
• Framework corporate governance • Framework waqf governance dikembangkan
dikembangkan dengan memperhatikan dengan memperhatikan dampaknya kepada
dampaknya kepada performa ekonomi secara performa ekonomi secara keseluruhan, integritas
keseluruhan, integritas pasar dan insentif yang dan insentif yang mendorong operasi aset waqf
mendorong bisnis untuk bersikap transparan untuk bersikap transparan
• Regulasi yang berdampak kepada corporate • Regulasi yang berdampak kepada waqf
governance harus sesuai dengan hukum yang governance harus sesuai dengan hukum yang
berlaku di sebuah negara berlaku di sebuah negara
• Memastikan Pembagian tanggung jawab • Memastikan pembagian tanggung jawab
terhadap otoritas yang berbeda dilakukan terhadap otoritas pengawas aset waqf yang
dengan jelas untuk melayani kepentingan berbeda dilakukan dengan jelas untuk melayani
publik dan menurukan potensi overlapping kepentingan publik dan menurukan potensi
overlapping
• Menjaga kecukupan sumber daya pada setiap
• Menjaga kecukupan sumber daya pada setiap
badan pembuat regulasi
proyek manajemen aset waqf
• Meningkatkan hubungan bilateral dan
• Meningkatkan hubungan bilateral dan
multilateral
multilateral

27
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Hak dan perlakuan kepada shareholder dan fungsi kepemilikan utama

• Governance framewok harus melindungi • Waqf framewrok harus melindungi dan


dan memfasilitasi hak dan memfasilitasi hak waqif dan Mawquf
memberlakukan shareholders secara adil Alayh
• Perusahaan wajib mengabarkan dan • Nazir disarankan menginformasikan
melibatkan shareholder dalam setiap kepada waqif dalam setiap keputusan-
keputusan-keputusan fundamental keputusan fundamental
• Proses pengambil keputusan yang • Proses pengambil keputusan yang
melibatkan shareholder dibuat dengan melibatkan para waqif dibuat dengan
efisien dan mudah. efisien dan mudah.
• Equal treatment for shareholders • Equal treatment for awquf Alayh
• Transparansi pada seluruh sharholder • Transparansi pada seluruh sharholder
terhadap keputusan-keputusan terhadap keputusan-keputusan
perusahaan perusahaan

28
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Institutional Investor, pasar saham dan intermediaries lainnya

• GCG sebagai mesin insentif inflow • GWG sebagai mesin insentif inflow
investasi investasi
• Institutional investor mendapatkan • Waqif mendapatkan informasi yang
informasi yang jelas mengenai jelas mengenai keterlibatannya aset-
keterlibatannya di perusahan nya di badan waqf
• Institutional investor mengabarkan • Melarang manipulasi pasar
langkah-langkah penanggulangan • Perbedaan & penambahaan peraturan
masalah karena perbedaan yurisdiksi wajib
• Melarang manipulasi pasar dikabarkan kepada Waqif
• Perbedaan & penambahaan peraturan
karena perbedaan yurisdiksi wajib
dikabarkan kepada investor

29
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Peran stakeholders dalam corporate governance

• Memenuhi hak-hak stakholder dengan • Memenuhi hak-hak stakholder (Waqif,


respect Nazir, Mawquf Alayh, pihak ketiga dll.)
• Stakholders mendapatkan perlindungan dengan respect
hukum dan penanganan yang efisien • Stakholders mendapatkan perlindungan
ketika terjadi pelanggaran hukum dan penanganan yang efisien
• Stakholder wajib memiliki informasi yang ketika terjadi pelanggaran
lengkap ketika terlibat dalam mekanisme • Stakholder wajib memiliki informasi yang
corporate governance lengkap ketika terlibat dalam mekanisme
• Kebebasan stakeholder untuk waqf governance
mempublikasikan aktivitas bisnis yang • Kebebasan stakeholder untuk
ilegal dan tidak etis wajib terjamin mempublikasikan aktivitas bisnis yang
• Menciptakan insovlency framwork yang ilegal dan tidak etis wajib terjamin
solid untuk meningkatkan penekanan • Menciptakan insovlency framwork yang
terhadap hak-hak creditor solid untuk meningkatkan penekanan
terhadap hak-hak creditor

30
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Pemberitahuan & Transparansi

• Framework corporate governance • Framework waqf governance wajib


wajib memastikan pemberitahuan memastikan pemberitahuan yang
yang tepat waktu dan akurat tepat waktu dan akurat mengenai
mengenai perusahaan termasuk aset waqf termasuk situasi keuangan,
situasi keuangan, performa, performa, kepemilikan dan sistem
kepemilikan dan sistem pengawasan. pengawasan.
• Komponen pemberitahuan termasuk: • Komponen pemberitahuan termasuk:
• Financial report • Financial report
• Tujuan perusahaan • Tujuan perusahaan
• Kepemilikan saham • Kepemilikan
• Keterangan board members • Keterangan Nazir
• Keterangan transaksi pihak ketiga • Keterangan transaksi pihak ketiga

31
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Pemberitahuan & Transparansi

• Prediksi faktor resiko • Prediksi faktor resiko


• Permasalahan sumber daya • Permasalahan sumber daya
manusia dan stakeholder manusia dan stakeholder
lainnya lainnya
• Konten corporate governance • Konten waqf governance policy
policy dan proses dan proses implementasinya
implementasinya • Informasi disajikan sesuai dengan
• Informasi disajikan sesuai dengan kualitas standard financial and non-
kualitas standard financial and non- financial reporting yang tinggi
financial reporting yang tinggi • Audit tahunan dilaksanakan oleh
• Audit tahunan dilaksanakan oleh lembaga audit yang terakreditasi,
lembaga audit yang terakreditasi, professional dan bertanggung-jawab
professional dan bertanggung-jawab

32
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Tanggung jawab Direksi perusahaan

• Corporate governance framwork wajib • Waqf governance framwork wajib


mencangkup monitoring perkerjaan mencangkup monitoring perkerjaan
direksi perusahaan Nazir wakaf
• Direksi wajib memiliki informasi yang • Nazir wajib memiliki informasi yang
lengkap dan mengusung asas kehati- lengkap dan mengusung asas kehati-
hatian dalam mengambil langkah hatian dalam mengambil langkah
strategis yang sesuai dengan tujuan strategis yang sesuai dengan tujuan
perusahaan dan shareholders Waqaf berdasarkan ikrar
• Direksi wajib memberlakukan • Nazir wajib memberlakukan
shareholders secara fair stakeholders secara fair
• Direksi beroperasi dengan standard • Nazir beroperasi dengan standard etis
etis yang tinggi dan memperhatikan yang tinggi dan memperhatikan
stakholders perusahaan stakholders perusahaan

33
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Tanggung jawab Direksi perusahaan

• Fungsi dasar direksi mencangkup: • Fungsi dasar Nazir mencangkup:


• Memberikan review dan arahan • Memberikan review dan arahan
terhadap perencanaan, operasi, terhadap perencanaan, operasi,
regulasi dan pengawasan sebuah regulasi dan pengawasan sebuah
perusahaan badan waqaf
• Mengawasi dan meningkatkan • Mengawasi dan meningkatkan
efektifitas governance perusahaan efektifitas governance waqaf
• Melakukan pemilihan dan • Melakukan pemilihan dan
penukaran sumber daya manusia penukaran sumber daya manusia
pada posisi strategis perusahaan pada posisi strategis perusahaan
• Mencocokan tujuan jangka • Mencocokan tujuan jangka
panjang sharholder dan panjang Waqif dan peneglolaan
perusahaan aset waqf

34
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Tanggung jawab Direksi perusahaan

• Mengawasi proses pemilihan direksi • Menagani permasalahan conflict of


yang transparan dan profesional interest antar stakeholders
• Menagani permasalahan conflict of • Memastikan integritas dan kualitas
interest antar stakeholders akuntasi dan sistem financial
• Memastikan integritas dan kualitas reporting termasuk manajemen
akuntasi dan sistem financial resiko dan audit
reporting termasuk manajemen • Mengawasi aktivitas komunikasi
resiko dan audit badan waqaf
• Mengawasi aktivitas komunikasi • Tersedianya akses informasi yang
perusahaan akurat, relevant dan tepat waktu
• Akses informasi yang akurat, relevant untuk Nazir
dan tepat waktu untuk anggota
direksi

35
Prinsip OECD
Corporate Governance
CORPORATE WAQF
Tanggung jawab Direksi perusahaan

• Direksi dapat menjalankan pengambilan • Nazir dapat menjalankan pengambilan


keputusan secara independen terhadap keputusan secara independen terhadap
pengoperasian perusahaan pengoperasian Waqaf sesuai ikrar
• Pemberian kuasa kepada beberapa • Membentuk badan internal sebagai
non-eksekutif direksi untuk penengah ketika terjadi conflict of
mengambil keputusan independen interest dalam badan waqf
ketika terjadi conflict of interest • Membetuk komite yang dapat
• Membetuk komite yang dapat menopang tugas Nazir
menopang tugas Direksi • Nazir wajib memiliki komitmen
• Direksi wajib memiliki komitmen dalam melakukan kewajibannya
dalam melakukan kewajibannya • Nazir wajib melaksanakan evaluasi
• Direksi wajib melaksanakan evaluasi terhadap performa pekerjaan
terhadap performa pekerjaan mereka
mereka

36

Anda mungkin juga menyukai