Somatoform Disorders
- sejumlah gangguan yang komponen utamanya adalah tanda dan simtom ketubuhan, tetapi
pemeriksaan fisik dan laboratorium secara persisten gagal memberikan data yang mendukung keluhan
pasien
- pain, pain that is brought on and maintained to a significant extend by psychological factors
SOMATIZATION DISORDER
• banyak simtom somatis yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat atas dasar pemeriksaan fisik
dan laboratorium
• suatu kombinasi dari simtom nyeri, gastrointestinal, seksual dan pseudoneurolo- gis
• sering disebut Briquet’s syndrome berasal dari nama Paul Briquet yang melihat multiplisitas
simtom dan sistem organ yang terkait
Epidemiologi:
sering ada bersama gangguan mental lain, gangguan psikiatrik, gangguan kepribadian (ciri-ciri
avoidant, paranoid, self-defeating, obsesif- kompulsif)
Etiologi:
Faktor-faktor Psikososial:
simtom adalah komunikasi sosial untuk: menghindari obligasi (e.g.melaksanakan pekerjaan yang tidak
disukai), mengekspresikan emosi (e.g.marah pada pasangan), simbolisasi dari perasaan atau keyakinan
(e.g.sakit hati)
Faktor-faktor Biologis:
attention and cognitive impairments that result in the faulty perception and assessment of
somatosensory input.
faktor genetis
Clinical Features:
- Kesulitan menelan
- Nyeri di lengan dan kaki
- Nafas pendek
- amnesia
- anxiety, depresi
Perbedaan budaya:
Dalam hal presentasi gejala: tangan seperti terbakar banyak pada orang Asia dan Afrika.
Treatment:
- Tenaga medis jangan mengabaikan keluhan fisik, jangan lupa pasien-pasien ini juga punya sakit
yang bonafid.
- Jangan hanya memberi perhatian ketika pasien mengeluh selalu adakan kontak reguler
CONVERSION DISORDER
a disturbance of bodily functioning that does not conform to current concepts of the anatomy and
physiology of the central and peripheral nervous system
the presence of one or more neurological symptoms (e.g. paralysis, blindness, paresthesias) that cannot
be explained by a known neurological or medical disorders.
requires the association of psychological factors with the initiation or exacerbation of the symptoms.
*Freud:
Epidemiologi:
• onset kapan saja, anak sp tua, umum remaja dan young adults.
• rural, little education, low IQ, low socioeconomic, military personnel who have been exposed to
combat situations.
• sering ada bersama dengan depresi, anxiety, somatisasi. Lebih jarang dengan schizophrenia.
Gangguan kepribadian terutama histrionik dan pasif-agresif, dependen, antisosial
Etiologi:
Psikoanalitik:
represi dari konflik intrapsikis dan konversi rasa cemas kedalam simtom fisik. Konflik antara instinctual
impulses (e.g. agresi atau seksualitas) dan larangan untuk ekspresinya. Simtom merupakan ekspresi
parsial dari keinginan terlarang dalam bentuk terselubung, shg klien dapat secara sadar menghindar
berkonfrontasi dengan impuls2 yang tidak dapat diterima.
Etiologi – psikoanalitik ……
- Simtom mempunyai hubungan simbolik dengan konflik yang tidak disadari. Mis. Vaginismus
melindungi pasien dari dorongan seksual yang tidak dapat diterima.
- Cara nonverbal untuk mengendalikan dan memanipulasi oranglain ia perlu perhatian dan
konsiderasi khusus
Teori Belajar:
Simtom penyakit yang dipelajari semasa kanak2, digunakan sebagai cara coping menghadapi situasi yang
tidak bisa dihadapi
Faktor Genetik:
- Daerah rural, taraf sosioekonomik rendah, lebih banyak dalam budaya non-western
Clinical Features:
Sensory symptoms:
- anesthesia (loss of sensation), terutama pada ekstremitas (anggota gerak) (mis. Stocking and gloves
anesthesia)
- paresthesia (kesemutan)
Motor symptoms:
Seizure symptoms:
Lain-lain:
• Secondary gain: accrue tangible advantages and benefits as a result of being sick
• La Belle Indifference: a patient’s inappropriately cavalier attitude toward serious symptoms; the
patient seems to be unconcerned about what appears to be a major impairment.
Treatment:
HIPOKONDRIASIS:
• preokupasi dengan ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa ia mempunyai gangguan yang
parah
• ketakutan atau keyakinan ini timbul karena salah interpretasi simtom-simtom atau fungsi
tubuh, karena interpretasi tidak realistik atau tidak tepat tentang simtom dan sensasi fisik.
• menderita penyakit yang serius dan belum terdeteksi, dan tidak bisa dibujuk bahwa ini tidak
benar (tp blm sp waham)
Epidemiologi:
Etiologi:
- social learning: request for admission to take the sick role made by a person facing seemingly
insurmountable and insolvable problems.
- Sick role = escape allows to avoid noxious obligations, postpone unwelcome challenges, to be
excused from usual duties and obligations
- psychodynamic: aggressive and hostile wishes toward others are transferred (through
repression and displacement) into physical complaints.
Anger berasal dari kekecewaan masa lalu, rejections and losses. Juga defense terhadap rasa bersalah,
innate badness, ekspresi dari self-esteem yang rendah, serta self-concern yang berkelebihan.
Pain dan penderitaan fisik adalah cara untuk menebus hal ini dan dianggap sebagai hukuman yang
memang pantas untuk kesalahan2 di masa lalu (yg riil atau imajiner).
• a pervasive subjective feeling of ugliness of some aspect of their appearance despite a normal
or nearly normal appearance
Pierre Janet: obsession de la honte du corps (obsession with shame of the body)
• Epidemiologi:
Etiologi:
• cause: unknown
• stereotyped concepts of beauty emphasized in certain families and within the culture at large
may significantly affect patients
Clinical features:
Common concern: facial flaws, involving specific parts (kd2 concernnya sulit untuk dimengerti)
Simtom lain:
reflective surfaces
Treatment:
- bila ada gangguan lain – treatment gangguannya (mis. Obat anti depresi)
GANGGUAN NYERI:
- the presence of pain that is “the predominant focus of clinical attention”, experienced severe,
prolonged pain.
- pernah disebut sebagai somatoform pain disorder, psychogenic pain disorder, idiopathic pain
disorder, atypical pain disorder
Epidemiologi:
• Etiologi:
• Faktor behavioral: Pain behaviors are reinforced when rewarded, inhibited when ignored.
• Faktor interpersonal: suatu sarana manipulasi, memperoleh keuntungan dalam suatu hub
interpersonal.
• Clinical features:
- low back pain, headache, atypical facial pain, chronic pelvic pain.
mempunyai masalah karakterologis, terutama pasif berlebihan, terlibat masalah hukum, mendapat
kompensasi finansial, menggunakan zat adiktif, punya riwayat panjang ttg pain
• Treatment:
- Psikoterapi:
Komponen-komponen psikoterapi:
* relaxation training
* help patient develop ability to cope with stress and gain sense of control over pain