Anda di halaman 1dari 5

OTITIS EKSTERNA

Anatomi dan Fisiologi

Terdiri dari pinna dan meatus akustikus eksterna (MAE) yang dilapisi oleh kulit
Memiliki panjang lebih kurang 2,5 cm
Bagian medial dibatasi oleh membran timpani
MAE  40% pars kartilago, 60% pars osseus

Otitis Eksterna
Infeksi pada kulit canalis akustikus eksternus, radang merata pada kulit liang telinga yang disebabkan
oleh kuman bakteri maupun jamurdengan tanda khas yaitu rasa nyeri di liang telinga, deskuamasi,
adanya secret di liang telinga dan cenderung kambuh.
Klasifikasi
Mawson, 1967
1. Infektif : bakteri, fungi, virus
2. Reaktif : eksema, dermatitis seboroik, dermatitis neuro
Peterkin, 1974
1. Genetik
2. Lingkungan : diinduksi panas, kelembaban, dan berenang
3. Trauma : dikorek-korek
4. Infektif : otitis eksterna sirkumskripta dan otitis eksterna difusa
Otitis eksterna akut : otitis eksterna sirkumskripta, otitis eksterna difusa, dan otitis eksterna maligna
Otitis eksterna kronis : otomikosis dan dermatitis

1. Otitis eksterna difusa


Terjadi pada 2/3 liang telinga bagian dalam
Etiologi
Pseudomonas aeroginosa (paling sering)
Proteus mirabilis, bacillus piosianius, streptococci, anterobacter aerogenes
Faktor predisposisi : sering berenang, iklim hangat dan lembab, liang telinga sempit dan berambut,
adanya eksostosis kanal, trauma atau benda asing pada kanal, tidak adanya serumen
Stadium Penyakit
• Stadium preinflamasi:

Telinga terpapar faktor predisposisi (panas, kelembapan,


maserasi, tidak adanya serumen, pH alkali)  edema stratum corneum dan oklusi apopilosebasea
Gejala: pruritus dan rasa penuh pada telinga
Tanda: edema ringan
• Stadium inflamasi akut: derajat ringan

Eritema dan edema ringan kanal


Sekret jernih pada kanal

• Stadium inflamasi akut: derajat sedang

Kanal lebih edema dengan eksudat yang lebih banyak

• Stadium inflamasi akut: derajat berat

Obliterasi lumen
Sekret purulen
Kulit konka eritema dan bersisik
Infeksi meluas ke jaringan lunak sekitar dan limfonodi servikal
• Stadium inflamasi kronis
 bila inflamasi menetap lebih dari 3 bulan

Penebalan kulit liang telinga

Pengelupasan kulit liang telinga

Perubahan kulit daun telinga:

- Eczema

- Likenifikasi

- Ulserasi superfisial

Tatalaksana
Ear toilet : telinga dibersihkan dengan hati-hati menggunakan H2O2 3%
Pasang tampon telinga yang diolesi dengan antibiotic dan antiseptic secara berkala tiap 2 hari dan
evaluasi
Analhetik oral
Antibiotik oral apabila kasus berat
Antibiotik topical (kombinasi dengan steroid) dipakai hati-hati karena dapat menyebabkan tumbuh
jamur yang berlebihan
Otitis Eksterna Sirkumskripta

Lap subkutan 
folikel rambut, gld
sebasea, gld
seruminosa
Kuman tersering: Staphylococcus aureus

Obstruksi unit apopilosebasea

Gejala dan Tanda


Gejala:
Nyeri telinga yang terlokalisir
Pruritus
Penurunan pendengaran (bila lesi menutup kanal)

Tanda
Furunkel di liang telinga
Hiperemis, edema
Nyeri tarik bagian telinga luar
Nyeri tekan pada tragus

Terapi
Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati
Pemasangan tampon kassa yang dioleskan krem steroid dan antibiotika ke liang telinga
Antibiotik dan analgetik oral
Bila tidak pecah 24-48 jam dilakukan insisi furunkel dengan anestesi local

Otomikosis
Etiologi
Aspergillus (80%), Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces, Penicillium
Patogenesis: faktor predisposisi sama dengan otitis eksterna bakteri
Lebih sering pada pasien diabetes melitus atau immunocompromised

Gejala dan Tanda


Gejala:
Pruritus
Rasa penuh pada telinga
Otorea
Otalgia
Penurunan pendengaran (akibat akumulasi debris mikotik)
Pernah menggunakan antibiotik topikal  tapi tidak sembuh
Tanda: pada otoskopi ditemukan mycelia, debris jamur berwarna putih, abu-abu atau hitam, kanal
eritem

Penatalaksanaan
Preparasi KOH  kultur fungi
Terapi
Ear toilet  complete removal
Antifungal topikal
Nonspesifik: thimerosal (Merthiolate), gentian violet
Spesifik: clotrimazole drop, nystatin, ketoconazol, itraconazole

Anda mungkin juga menyukai