Anda di halaman 1dari 1

MUHAMMAD AFFAN YANUAR

V-A

BIOGRAFI MARIA WALANDA MARAMIS

Maria Walanda Maramis adalah tokoh Pergerakan Nasional


yang bergerak di bidang pengembangan wanita pada awal abad
20. Maria bisa disebut sebagai RA Kartini dari Minahasa. Ia
lahir di Kema, Minahasa Utara. Tanggal 1 Desember
diperingati masyarakat Minahasa sebagai 'Hari Ibu Maria
Walanda Maramis'. Selain itu, dibangun pula Patung Walanda
Maramis di Komo Luar Kecamatan Weang, Manado. Hal ini
menunjukkan bahwa sosok Maria Walanda Maramis sangat
melekat di hati masyarakat Minahasa.

Maria adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Saudara laki


-lakinya yang bernama Andries Maramis yang nantinya terlibat
dalam pergolakan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Maria menjadi yatim piatu saat berusia 6 tahun karena kedua
orang tuanya jatuh sakit lalu meninggal dunia. Maria dan dua saudaranya kemudian diasuh
oleh paman mereka, Rotinsulu, dan memasukkan Maramis bersaudara ke Sekolah Melayu di
Maumbi. Rotinsulu adalah orang yang cukup terpandang disana sehingga ia memiliki banyak
teman dari Belanda. Secara tidak langsung, hal ini membuat Maria juga bergaul dengan
orang-orang Belanda tersebut dan itu sangat membuka wawasannya.

Ketika berusia 18 tahun, Maria menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda,
seorang guru bahasa di HIS Manado. dari suaminya, Maria belajar banyak hal tentang
keadaan masyarakat Sulawesi. Pada Juli 1917, dibantu oleh suami dan teman-temannya
Maria mendirikan organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya) yang
bertujuan untuk memberi pendidikan pada kaum perempuan tentang rumah tangga, misalnya
memasak, menjahit, merawat bayi, dan sebagainya. Pembentukan organisasi ini didasari
pikiran Maria yang percaya bahwa perempuan adalah tiang keluarga di mana pada merekalah
masa depan anak-anak bergantung. Pemikiran-pemikiran MAria tentang sosok perempuan
dituangkannya di harian Tjahaja Siang.

PIKAT yang semula hanya di daerah sekitar Maria kemudian berkembang ke daerah lain,
misalnya Tondano, Gorontalo, Poso, Batavia, Bogor, Surabaya, Balikpapan, dan sebagainya.
2 Juli 1918, di Manado didirikan sekolah rumah tangga untuk perempuan-perempuan muda,
yaitu Huishound School PIKAT. Untuk menambah pemasukan bagi organisasi, Maria
berjualan kue dan hasata karya. Semangat dan kerja keras Maria menggugah hati orang-orang
terpandang unutk berdonasi.

Pada tahun 1932, PIKAT mendirikan Opieiding School Var Vak Onderwijs Zeressen atau
Sekolah Kejuruan Putri. Maria juga aktif mewujudkan cita-citanya supaya kaum perempuan
memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Maria yakin bahwa perempuan memiliki
kemampuan yang sama untuk menuntut ilmu seperti laki-laki. Selain itu, Maria juga berjuang
supaya perempuan diberi tempat dalam urusan politik, misalnya hak untuk memilih dan
duduk dalam keanggotaan Dewan Kota atau Volksraad. 

Anda mungkin juga menyukai