Anda di halaman 1dari 2

BIODATA

Nama Lengkap : Mara Walanda Maramis


Alias : Maria Josephine Catherine Maramis
Profesi : Pahlawan Nasional
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Kema
Tanggal Lahir : Minggu, 1 Desember 1872
Suami : Joseph Frederick Caselung Walanda
Saudara : Andries Maramis

BIOGRAFI

Maria Walanda Maramis adalah tokoh Pergerakan Nasional yang bergerak di bidang
pengembangan wanita pada awal abad 20. Maria bisa disebut sebagai RA Kartini dari Minahasa.
Ia lahir di Kema, Minahasa Utara. Tanggal 1 Desember diperingati masyarakat Minahasa sebagai
'Hari Ibu Maria Walanda Maramis'. Selain itu, dibangun pula Patung Walanda Maramis di Komo
Luar Kecamatan Weang, Manado. Hal ini menunjukkan bahwa sosok Maria Walanda Maramis
sangat melekat di hati masyarakat Minahasa.

Maria adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Saudara laki-lakinya yang bernama
Andries Maramis yang nantinya terlibat dalam pergolakan memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Maria menjadi yatim piatu saat berusia 6 tahun karena kedua orang tuanya jatuh sakit
lalu meninggal dunia. Maria dan dua saudaranya kemudian diasuh oleh paman mereka, Rotinsulu,
dan memasukkan Maramis bersaudara ke Sekolah Melayu di Maumbi. Rotinsulu adalah orang
yang cukup terpandang disana sehingga ia memiliki banyak teman dari Belanda. Secara tidak
langsung, hal ini membuat Maria juga bergaul dengan orang-orang Belanda tersebut dan itu sangat
membuka wawasannya.

Ketika berusia 18 tahun, Maria menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda,
seorang guru bahasa di HIS Manado. dari suaminya, Maria belajar banyak hal tentang keadaan
masyarakat Sulawesi. Pada Juli 1917, dibantu oleh suami dan teman-temannya Maria mendirikan
organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya) yang bertujuan untuk memberi
pendidikan pada kaum perempuan tentang rumah tangga, misalnya memasak, menjahit, merawat
bayi, dan sebagainya. Pembentukan organisasi ini didasari pikiran Maria yang percaya bahwa
perempuan adalah tiang keluarga di mana pada merekalah masa depan anak-anak bergantung.
Pemikiran-pemikiran MAria tentang sosok perempuan dituangkannya di harian Tjahaja Siang.

PIKAT yang semula hanya di daerah sekitar Maria kemudian berkembang ke daerah lain,
misalnya Tondano, Gorontalo, Poso, Batavia, Bogor, Surabaya, Balikpapan, dan sebagainya. 2 Juli
1918, di Manado didirikan sekolah rumah tangga untuk perempuan-perempuan muda, yaitu
Huishound School PIKAT. Untuk menambah pemasukan bagi organisasi, Maria berjualan kue dan
hasata karya. Semangat dan kerja keras Maria menggugah hati orang-orang terpandang unutk
berdonasi.

Pada tahun 1932, PIKAT mendirikan Opieiding School Var Vak Onderwijs Zeressen atau
Sekolah Kejuruan Putri. Maria juga aktif mewujudkan cita-citanya supaya kaum perempuan
memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Maria yakin bahwa perempuan memiliki kemampuan
yang sama untuk menuntut ilmu seperti laki-laki. Selain itu, Maria juga berjuang supaya
perempuan diberi tempat dalam urusan politik, misalnya hak untuk memilih dan duduk dalam
keanggotaan Dewan Kota atau Volksraad.

Anda mungkin juga menyukai