Anda di halaman 1dari 6

Peraturan Penghormatan Militer

Disiplin merupakan suatu hal yang mutlak dalam kehidupan militer karena seorang
anggota tentara tanpa disiplin yang kuat akan berakibat fatal diantaranya dapat merusak
sendi-sendi kehidupan tentara yang pada saatnya akan membahayakan diri, kesatuan dan
Negara. Oleh karena itu perlu adanya peraturan-peraturan yang mengatur dan mengikat serta
tata cara penanaman disiplin dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan militer guna
membentuk jiwa keprajuritan yang sekaligus mencerminkan profil prajurit Sapta Marga
Dalam rangka penanaman dan atau pembiasaan kehidupan militer yang bernafaskan disiplin
salah satu diantaranya ialah dengan memberlakukan peraturan penghormatan militer.
1.      Pengertian 
Penghormatan ialah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang terhadap orang
lain atas dasar  tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
2.      Maksud dan Tujuan Penghormatan
a.    Untuk melahirkan disiplin/tata tertib, ketaatan dan keteraturan dikalangan militer,
maka setiap anggota militer harus dan wajib menyampaikan penghormatan kepada semua
atasan juga kepada semua yang berhak menerimanya.
b.            Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat kedalam maupun keluar hanya dapat
dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang
dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
3.      Ketentuan Umum
a.       Penghormatan oleh anggota Militer/Angkatan bersenjata
Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi
hormat dan menerima Penghormatan senantiasa membalas penghormatan tersebut, kecuali
apabila keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.
b.      Anggota Militer/Angkatan Bersenjata yang berpakaian Seragam
1)      Harus menyampaikan penghormatan kepada atasan yang berpakaian seragam atau
berpakaian preman. Apabila pihak bawahan mengenalinya baik mereka itu termasuk
Angkatannya maupun dari Angkatan lainnya, juga terhadap Anggota Militer/Angkatan
bersenjata ada hubungannya Diplomatik dengan RI.
2)      Anggota Militer/Angkatan Bersenjata yang berpakaian seragam di dalam tugas
menjaga/mengatur lalu lintas umum, apabila keadaan tidak memungkinkan tidak diharuskan
menyampaikan penghormatan kepada atasan yang lewat.
4.      Macam Penghormatan
Penghormatan Militer/Angkatan Bersenjata terdiri atas dua macam, antara lain:
a.       Penghormatan Militer biasa disampaikan kepada semua atasan atau semua pangkat (untuk
mewujudkan Ikatan Jiwa Korsa).
b.      Penghormatan Militer kebesaran disampaikan kepada:
1)      Jenazah dalam Upacara Militer.
2)      Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam Upacara resmi.
3)      Presiden/Wakil Presiden.
4)      Lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara resmi.
5)      Lambang Kesatuan (Panji-panji TNI dan panji-panji Angkatan, Pataka, Duaja, Tunggul).
6)      Panglima Angkatan Bersenjata.
7)      Kepala Staf Angkatan.
8)      Kas/Irjen, Gubernur Lemhanas, Panglima kotama Operasional TNI,
Wakasad/Deputi/Dirjen Angkatan.
Cara melakukan penghormatan Militer kebesaran sama dengan Penghormatan biasa
dengan tambahan dikerjakan berhenti lebih kurang enam langkah menhadap penuh kepada
yang diberi hormat dan selesai jika yang diberi hormat telah membalas atau melewatinya.
Penghormatan Militer Kebesaran juga berlaku terhadap ayat C Sub 1-3 dari Negara asing
yang ada hubungannya diplomatic dengan republic Indonesia.
5.      Tata Cara Melakukan Penghormatan Militer
a.       Penghormatan perorangan Tanpa Senjata.
Seorang Anggota Militer/Angkatan Bersenjata di dalam keadaan berhenti/berdiri
menyampaikan penghormatan, sesudah ia mengambil sikap sempurna dan badan menghadap
kearah yang dihormati sebagai berikut:
Bertutup Kepala

i.           Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku lima belas
derajat serong kedepan lima jari lurus dan rapat satu sama lain, telapak kanan serong
kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala
setinggi pelipis kanan.
ii.         Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata
tertuju kepada yang diberi hormat.
iii.       Jika tutup kepala mempunya Klep, maka jari tengah mengenai pinggir Klep.
iv.       Jika selesai menghormat, maka lengan dikembalikan secara cepat kesikap sempurna lagi.
      Tidak Bertutup Kepala
i.        Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku lima belas
derajat serong kedepan lima jari lurus dan rapat satu sama lain, telapak kanan serong
kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir pelipis kanan.
ii.      Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju
kepada yang diberi hormat.
iii.    Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat kesikap sempurna
lagi.
b.      Seorang anggota Militer/TNI didalam keadaan berjalan member penghormatan sebagai
berikut:
      Bertutup Kepala
i.        Apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak atasan maka pihak bawahan sesudah
menyingkir sedikit (member jalan kepada atasan tadi bila dipandang perlu),menyampaikan
penghormatan dengan tangan kanan serong kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan, serta memalingkan
kepala maksimal 45 derajat kearah yang diberi hormat.
ii.      Langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang tetapi merapat dibadan seperti dalam
keadaan sikap sempurna.
iii.    Penghormatan dilakukan pada saat bawahan melihat atasan dalam jarak yang
memungkinkan dan selesai bila pihak atasan membalas atau melewatinya.
iv.    Diwaktu pihak bawahan hendak mendahului/melewati atasan maka penghormtan dilakukan
pada saat akan melewatinya dan selesai sesudah melewati lebih kurang 2 langkah.
v.      Terhadap atasan langsung dimulai dari Komandan Batalyon/Komandan Kompi berdiri
sendiri/Pejabat yang sederajat, penghormatan dilaksanakan seperti penghormatan biasa (tidak
perlu berhenti).

      Tidak Bertutup Kepala            


Apabila pihak bawahan berjumpa dengan atasan langsung maupun bukan, maka
penghormatan dilakukan sebagai berikut:
i.        Anggota Militer/TNI didalam keadaan berjalan maupun berhenti dan bertutup kepala/tanpa
tutup kepala oleh karena sesuatu hal dimana ia sedang memegang/membawa barang/benda
yang tidak dapat dipindahkan lebih dahulu ketangan kirinya atau melepasnya, maka dalam
keadaan berhenti/berjalan ia mengambil sikap sempurna memalingkan/menganggukkan
kepala.
ii.      Terhadap atasan yang berjalan lalu lalang atau mondar-mandir hanya disampaikan satu kali
penghormatan.
iii.    Untuk Anggota TNI yang berpakaian dinas baik memakai tutup kepala maupun tidak,
pelaksanaan penghormatan sama seperti yang memakai tutup kepala sesuai PPM sedangkan
apabila berpakaian sipil/preman maka penyampaian/membalas penghormatan hanya dengan
mengambil sikap sempurna tanpa menganggukkan kepala dan tanpa mengangkat tangan.
iv.    Setiap atasan yang menerima penghormatan dari bawahan baik didalam maupun diluar
ruangan dimana atasan tersebut dalam keadaan duduk dan berpakaian dinas maupun preman
maka di dalam membalas penghormatan cukup dengan menegakkan badan saja atau duduk
siap.
v.      Bagi anggota TNI dalam mobil yang berpakaian dinas wajib menyampaikan/membalas
penghormatan yang dilaksanakan oleh yang tertua dengan cara mengangkat tangan kearah
pelipis kanan apabila keadaan memungkinkan (tidak membahayakan) dan apabila keadaan
tidak memungkinkan pelaksanaan penghormatan cukup dengan cara menegakkan badan saja,
sedangkan apabila berpakaian sipil/preman penghormatan dilaksanakan dengan cara
menegakkan badan pula.
vi.    Penghormatan Perorangan Bersenjata.
Seorang anggota Militer/TNI dalam keadaan berhenti menyampaikan penghormatan biasa
sebagai berikut:
1)      Bersenjata senapan disebelah kanan.
         Terhadap Perwira.
1.      Mengambil sikap sempurna.
2.      Melakukan hormat senjata.
         Terhadap Bintara Kebawah.
1.      Mengambil sikap sempurna.
2.      Memalingkan/menganggukkan kepala kearah yang diberikan hormat.
3.      Bersenjata dipundak kiri/kanan.
         Terhadap perwira.
1.      Tetap dalam keadaan sikap sempurna
2.      Melakukan tegak senjata kemudian hormat senjata dan memalingkan kepala kearah yang
diberi hormat.
         Terhadap bintara kebawah
1.      Tetap dalam keadaan sikap sempurna.
2.      Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
3.      Bersenjata senapan dipunggung.
2)      Penghormatan istimewa.
         Berkendaraan sepeda.
1.      Berhenti menginjak pedal (kedua kaki diam). Kecuali, kalau keadaan tidak mengijinkan
menyampaikan penghormatan dengan menegakkan badan dan memalingkan kepala kearah
yang diberi hormat.
2.      Kendaraan harus diperlambat jalannya.
         Berkendaraan sepeda motor dan yang disamakan dengan itu.
1.      Anggota Militer/Angkatan Bersenjata yang berkendaraan sepeda motor atau yang
disamakan dengan itu, dibenarkan untuk tidak perlu menyampaikan penghormatan jika
sekiranya hal itu membahayakan dirinya.
2.      Ia cukup menyampaikan penghormatan dengan menegakkan badan tanpa memalingkan
kepalanya kearah yang diberi hormat.
         Berkendaraan mobil/sejenis.
1.      Jika mengendarai sendiri, maka tetap mempertahankan jalannya kendaraan dan
menyampaikan penghormatan perorangan tanpa senjata, apabila hal itu tidak mengakibatkan
bahaya, kecuali untuk kendaraan berlapis baja.
2.      Jika tidak mengendarai sendiri dan apabila hal ini tidak mengakibatkan bahaya, maka harus
menympaikan penghormatan perorangan tanpa senjata dengan menegakkan badan.
3)      Penghormatan rombongan/pasukan yang tidak bersenjata didalam keadaan berhenti
dilakukan sebagai berikut:
1.      Rombongan/pasukan disiapkan terlebih dahulu dan menyampaikan aba-aba “hormat-gerak”
kepada semua atasan langsung atau mereka yang berhak menerima penghormatan kebesaran.
2.      Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan secara terpimpin tanpa
memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
3.      Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.
4.      Sedangkan bagi atasan lainnya penghormatan hanya diberikan oleh Komandan pasukan
tanpa menyiapkan pasukannya. 
4)      Penghormatan rombongan/pasukan yang tidak bersenjata dalam keadaan berjalan dilakukan
terhadap:
1.      Panglima Angkatan Bersenjata
2.      Kas Angkatan/Kapolri.
3.      Kas irjen TNI, Gubernur Lemhanas,Pengkotama, Operasional TNI, Wakasad, Deputi, Irjen
Angkatan.
4.      Lambang Kesatuan
5.      Perwira Tinggi.
6.      Panglima Daerah dan Pejabat TNI yang sederajat.
5)      Komandan pasukan memberi aba-aba:
1.      Langkah tegap - jalan.
2.      Kemudian menyampaikan penghormatan “hormat kanan/kiri – gerak” Rombongan/pasukan
menyampaikan penghormatan secara terpimpin dengan memalingkan kepala maksimal 45
derajat.
3.      Sesudah rombongan/pasukan itu melewati yang diberi hormat, maka penghormatan
berakhir dengan diberi aba-aba=TEGAK “TEGAK dan LANGKAH BIASA = JALAN”.
6)      Terhadap atasan langsung tingkat Komandan Batalyon dan Komandan Kompi terdiri atau
pejabat yang sederajat keatas. Komandan rombongan/pasukan memberikan aba-aba:
1.      Langkah tegap – jalan.
2.      Hanya Komandan Rombongan/Pasukan yang menyampaikan penghormatan.
3.      Sesudah rombongan/pasukan melewati yang diberi hormat, maka penghormatan berakhir
diberikan aba-aba “langkah biasa – jalan”.
4.      Penghormatan antar Pasukan.

Anda mungkin juga menyukai