Anda di halaman 1dari 25

RAHASIA

KOMANDO DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA


RESIMEN INDUK

Lampiran III
Keputusan Danrindam V/Brawijaya
Nomor Kep /
/ IV / 2014
Tanggal
April 2014

PERATURAN PENGHORMATAN MILITER


BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum.
Disiplin merupakan suatu hal yang mutlak dalam kehidupan militer
karena seorang anggota tentara tanpa disiplin yang kuat akan berakibat fatal diantaranya dapat
merusak sendi-sendi kehidupan tentara yang pada saatnya akan membahayakan diri, kesatuan
dan Negara. Oleh karena itu perlu adanya peraturan-peraturan yang mengikat serta tata cara
penanaman disiplin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan militer guna membentuk jiwa
keprajuritan yang sekaligus mencerminkan profil prajurit Sapta Marga. Dalam rangka
penanaman dan atau pembiasaan kehidupan militer yang bernafaskan disiplin salah satu
diantaranya ialah dengan memberlakukan peraturan penghormatan militer.
2.

Maksud dan tujuan.


a.
Maksud.
Naskah Departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan
salah satu bahan ajaran pada Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Tahap I.
b.
Tujuan. Agar Prajurit Siswa mengerti dan dapat melaksanakan ketentuan
Penghormatan Militer yang benar.

3.
Ruang lingkup dan tata urut.
Naskah Departemen ini meliputi ketentuan
umum penghormatan militer, tata cara penghormatan, cara menyampaikan dan menerima
laporan dengan tata urut sebagai berikut :
a.

Pendahuluan.

b.

Ketentuan umum dalam penghormatan militer.

c.

Cara menyampaikan penghormatan.

d.

Penghormatan rombongan / pasukan.

e.

Cara menyampaikan dan menerima laporan.

f.

Evaluasi akhir pelajaran.

g.

Penutup.

BAB II
KETENTUAN UMUM DALAM PENGHORMATAN MILITER
4.
Umum.
Penghormatan adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang
terhadap orang lain dengan berbagai ketentuan / tata cara yang sudah diatur.
Oleh sebab
itu untuk dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang
Prajurit perlu
penghormatan.

diberikan

pengetahuan

tentang

ketentuan-ketentuan

umum

dalam

5.
Pengertian ( Pasal 1 ).
Penghormatan
adalah
suatu
perwujudan
dari
penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
6.

Maksud dan tujuan penghormatan ( Pasal 2 ).


a.
Untuk melahirkan disiplin / tata tertib, ketaatan dan keteraturan dikalangan
militer, maka setiap anggota militer wajib menyampaikan penghormatan kepada
semua atasan dan semua yang berhak menerimanya.
b.
Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat kedalam maupun keluar hanya
dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh keiklasan

7.

Ketentuan umum ( Pasal 3 ).


a.
Penghormatan oleh anggota Militer / TNI : Penghormatan senantiasa dilakukan
dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat dan menerima
penghormatan senantiasa membalas penghormatan tersebut, kecuali apabila keadaan
tidak memungkinkan untuk membalas penghormatan.
b.

Anggota Militer / TNI yang berpakaian seragam :


1)
Harus menyampaikan penghormatan kepada atasan yang berpakaian
seragam atau berpakaian preman, apabila pihak bawahan mengenalinya baik
mereka itu termasuk angkatannya maupun dari angkatan lainnya, juga terhadap
anggota Militer / TNI ada hubungannya Diplomatik dengan RI.
2)
Anggota Militer/TNI yang berpakaian seragam di dalam tugas
menjaga/ mengatur lalu lintas umum, apabila keadaan tidak memungkinkan
tidak diharuskan menyampaikan penghormatan kepada atasan yang lewat.

c.
Anggota Militer/TNI yang berpakaian preman.
Kepada semua anggota
Militer/TNI yang berpakaian preman wajib menyampaikan penghormatan kepada
pihak atasan, apabila bawahan mengenal atasan itu, maka berlaku tata cara yang
disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
2

d.

Anggota Militer/TNI yang mengiringi atasan


1)
Bagi anggota Militer/TNI yang mengiringi atasannya secara resmi,
tidak melakukan penghormatan apabila atasannya menerima / menyampaikan
penghormatan.
2)
Bagi anggota Militer/TNI yang mengiringi atasannya secara tidak resmi
menyampaikan / membalas penghormatan kecuali apabila penghormatan itu
tidak berlaku baginya.

e.
Anggota Militer / TNI yang menggunakan tanda jasa.
Bagi mereka yang
memiliki tanda kehormatan / berhak menerima penghormatan dari sesama pangkat
apabila tanda kehormatan / jasa itu dipakai secara lengkap.
8.

Macam penghormatan ( Pasal 4 ).


a.
Penghormatan Militer/TNI terdiri atas dua macam yaitu penghormatan Militer
biasa dan penghormatan Militer kebesaran.
b.
Penghormatan Militer biasa disampaikan kepada semua atasan atau sesama
pangkat ( untuk mewujudkan Ikatan Jiwa Korsa)
c.

Penghormatan Militer kebesaran disampaikan kepada :


1)

Jenasah dalam upacara Militer.

2)

Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi.

3)

Presiden / Wakil Presiden.

4)

Lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam upacara resmi

5)
Lambang Kesatuan (Panji TNI dan Panji-Panji Angkatan, Pataka,
Duaja, Tunggul).
6)

Panglima TNI.

7)

Kepala Staf Angkatan.

8)
Kas/Irjen, Gubernur Lemhanas, Panglima Kotama Operasional TNI,
Wakasad/Deputi/Dirjen Angkatan.
d.
Cara melakukan penghormatan Militer kebesaran sama dengan penghormatan
biasa dengan tambahan dikerjakan berhenti lebih kurang enam langkah menghadap
penuh kepada yang diberi hormat dan selesai jika yang diberi hormat telah membalas
atau melewatinya.
e.
Penghormatan Militer kebesaran juga berlaku terhadap ayat C Sub 1) s.d 3)
dari Negara asing yang ada hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia.
9.

Evaluasi.
3

a.

Jelaskan pengertian dari PPM !

b.

Jelaskan maksud dan tujuan dari PPM !

c.

Jelaskan ketentuan umum dari PPM !

d.

Jelaskan macam penghormatan kebesaran !

e.

Jelaskan cara melakukan penghormatan Militer kebesaran !

BAB III
CARA MENYAMPAIKAN PENGHORMATAN
10.
Umum.
Sebagai Prajurit untuk dapat menerapkan penghormatan dalam
kehidupan sehari-hari dimanapun berada dan bertugas, perlu adanya pengetahuan / pelajaran
yang harus diberikan baik di Lemdik maupun di Satuan mengenai tata cara melakukan
penghormatan militer dengan menggunakan senjata maupun tanpa senjata dengan benar.
11.

Penghormatan perorangan tanpa senjata ( Pasal 5 ).


a.
Seorang anggota Militer / TNI dalam keadaan berhenti/ berdiri menyampaikan
penghormatan, sesudah ia mengambil sikap sempurna dan badan menghadap kearah
yang dihormati sebagai berikut :
1)

Bertutup kepala.
a)
Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis
kanan siku-siku membentuk sudut lima belas derajat serong ke depan
kelima jari lurus dan rapat satu sama lain, telapak tangan kanan serong
kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir
bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan.
b)
Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap
sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c)
Jika tutup kepala mempunyai Klep, maka jari tengah mengenai
pinggir Klep.
d)
Jika selesai menghormat, maka lengan tangan dikembalikan
secara cepat kesikap sempurna lagi.

2)

Tidak bertutup kepala.


a)
Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis
kanan siku-siku membentuk sudut lima belas derajat serong kedepan
kelima jari-jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan serong ke

bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis
kanan.
b)
Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap
sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat.
c)
Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan
secara cepat kesikap sempurna lagi.
b.
Seorangan anggota Militer / TNI didalam keadaan berjalan memberi
penghormatan sebagai berikut :
1)

Bertutup kepala.
a)
Apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak atasan maka
bawahan sesudah menyingkir sedikit (memberi jalan kepada atasan tadi
bila dipandang perlu), menyampaikan penghormatan dengan tangan
kanan serong kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk
mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan, serta
memalingkan kepala maksimal 45 derajat kearah yang diberi hormat.
b)
Langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang tetapi merapat
dibadan seperti dalam keadaan sikap sempurna.
c)
Penghormatan dilakukan pada saat bawahan melihat atasan
dalam jarak yang memungkinkan dan selesai bila pihak atasan
membalas atau melewatinya
d)
Diwaktu pihak bawahan hendak mendahului / melewati atasan
maka penghormatan dilakukan pada saat akan melewatinya dan selesai
sesudah melewati lebih kurang 2 langkah.
e)
Terhadap atasan langsung dimulai dari Komandan Batalyon/
Komandan kompi berdiri sendiri / pejabat yang sederajat,
penghormatan dilaksanakan seperti penghormatan biasa ( tidak perlu
berhenti ).

2)
Tidak bertutup kepala.
Apabila pihak bawahan berjumpa dengan
atasan langsung maupun tidak langsung, maka perhormatan dilakukan sebagai
berikut :
(1).
Anggota Militer / TNI didalam keadaan berjalan maupun
berhenti dan bertutup kepala / tanpa tutup kepala oleh karena sesuatu
hal dimana ia sedang memegang / membawa barang / benda yang tidak
dapat dipindahkan lebih dahulu ketangan kirinya atau melepasnya,
maka dalam keadaan berhenti / berjalan ia mengambil sikap sempurna
memalingkan / menganggukkan kepala.
(2)
Terhadap atasan yang berjalan lalulalang atau mondar-mandir
hanya disampaikan satu kali penghormatan.
(3)
Untuk anggota TNI yang berpakaian dinas baik memakai tutup
kepala maupun tidak, pelaksanaan penghormatan sama seperti
memakai tutup kepala sesuai PPM sedangkan apabila berpakaian sipil/
preman maka penyampaian / membalas penghormatan hanya dengan
5

mengambil sikap sempurna tanpa menganggukkan kepala dan tanpa


mengangkat tangan.
(4)
Setiap atasan yang menerima penghormatan dari bawahan
baik didalam maupun diluar ruangan dimana atasan tersebut dalam
keadaan duduk dan berpakaian dinas maupun preman maka didalam
membalas penghormatan cukup dengan menegakkan badan saja
atau tetap duduk siap.
(5)
Bagi anggota TNI dalam mobil yang berpakaian dinas wajib
menyampaikan / membalas penghormatan yang dilaksanakan oleh yang
tertua dengan cara mengangkat tangan kearah pelipis kanan apabila
keadaan memungkinkan ( tidak membahayakan ) dan apabila keadaan
tidak memungkinkan pelaksanaan penghormatan cukup dengan cara
menegakkan badan saja, sedangkan apabila berpakaian sipil / preman
penghormatan dilaksanakan dengan cara menegakkan badan pula.
12.

Penghormatan perorangan bersenjata ( Pasal 6 ).


a.
Seorang anggota Militer / TNI dalam keadaan berhenti menyampaikan
penghormatan biasa sbb :
1)

Bersenjata senapan disebelah kiri.


a)

b)

Terhadap Perwira.
(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)

Melakukan HORMAT SENJATA.

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberikan hormat.
2)

Bersenjata dipundak kiri / kanan.


a)

Terhadap Perwira.
(1)

Tetap dalam keadaan sikap sempurna.

(2)
Melakukan tegak senjata kemudian HORMAT
SENJATA dan memalingkan kepala kearah yang diberi
hormat.
b)

Terhadap Bintara ke bawah.

3)

(1)

Tetap dalam keadaan sikap sempurna.

(2)

Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.

Bersenjata senapan disandang.


a)

Terhadap Perwira.
(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat
apabila tidak memungkinkan untuk melaksanakan hormat
senjata.
b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.
4)

Bersenjata senapan dipunggung.


a)

Terhadap Perwira.
(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Melaksanakan penghormatan biasa dengan tangan kanan
diangkat kearah pelipis (seperti penghormatan tak bersenjata).
b)

Terhadap Bintara.
(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Melaksanakan penghormatan biasa dengan tangan kanan
diangkat kearah pelipis (seperti penghormatan tak bersenjata).
5)

Bersenjata senapan didepan dada.


a)

Terhadap Perwira.
(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.
b)

Terhadap Bintara ke bawah.


7

(1)

Mengambil sikap sempurna.

(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.
6)

Bersenjata senapan mesin ringan / mortir ringan.


a)

Terhadap Perwira
(1)
Mengambil sikap sempurna dengan senjata dalam
kedudukan pada saat itu.
(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.

b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Mengambil sikap sempurna, dengan senjata dalam
kedudukan pada saat itu.
(2)
Memalingkan / menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.

7)

Bersenjata Pistol.
a)

Terhadap Perwira
(1)
Mengambil sikap sempurna, menghadap kearah yang
dihormat.
(2)
Menyampaikan penghormatan biasa dengan tangan
kanan diangkat kearah pelipis kanan.

b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Mengambil sikap sempurna, menghadap kearah yang
dihormati.
(2)
Menyampaikan penghormatan biasa dengan tangan
kanan diangkat kearah pelipis.

8)
Bersenjata pedang ( tidak terhunus ). Menyampaikan penghormatan
biasa dengan tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan.
9)
Senjata senapan dan pedang dalam keadaan terhunus pada dasarnya
hanya untuk menyampaikan penghormatan, tidak untuk membalas
penghormatan.
b.
Seorang anggota Militer / TNI didalam keadaan berjalan menyampaikan
penghormatan biasa sebagai berikut :
1)

Bersenjata senapan dipundak kiri / kanan.


a)

Terhadap Perwira.
8

(1)
Berjalan
melenggang.
(2)
b)

dengan

langkah

biasa,

dengan

tidak

Memalingkan kepala ke arah yang diberi hormat.

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)

Berjalan dengan langkah biasa.

(2)
Menyampaikan penghormatan biasa, dengan tangan
diangkat kearah pelipis kanan.
2)

Bersenjata senapan disandang.


a)

Terhadap Perwira.
(1)
Berjalan
melenggang.
(2)

b)

dengan

langkah

lengan

tidak

Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Berjalan dengan langkah
kedudukannya pada saat itu.
(2)

3)

biasa,

biasa,

senjata

dalam

Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.

Bersenjata senapan dipunggung.


a)

Terhadap Perwira.
(1)
Berjalan
melenggang.

dengan

langkah

biasa,

dengan

tidak

(2)
Melaksanakan penghormatan biasa dengan tangan kanan
diangkat kearah pelipis ( seperti penghormatan tak bersenjata).
b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Berjalan
melenggang.

dengan

langkah

biasa,

dengan

tidak

(2)
Melaksanakan penghormatan biasa dengan tangan kanan
diangkat kearah pelipis ( seperti penghormatan tak bersenjata).
4)

Bersenjata senapan di depan dada.


a)

Terhadap Perwira
(1)
Berjalan dengan langkah biasa, dengan tidak
melenggang.
(2)
Memalingkan / menganggukan kepala kearah yang
diberi hormat
9

b)

Terhadap Bintara ke bawah


(1)
Berjalan dengan langkah biasa, dengan tidak
melenggang.
(2)
Memalingkan / menganggukan kepala kearah yang
diberi hormat.

5)

Bersenjata senapan mesin ringan / Mortir ringan.


a)

Terhadap Perwira.
(1)
Berjalan dengan langkah biasa, dengan tidak
melenggang.
(2)
Memalingkan / menganggukan kepala kearah yang
diberi hormat .

b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Berjalan dengan langkah biasa, dengan tidak
melenggang.
(2)
Memalingkan/menganggukan
diberi hormat.

6)

kepala

kearah

yang

Bersenjata Pistol.
a)

Terhadap Perwira.
(1)

Berjalan dengan langkah biasa.

(2)
Menyampaikan penghormatan biasa dengan tangan
kanan diangkat kearah pelipis kanan.
b)

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)

Berjalan dengan langkah biasa.

(2)
Menyampaikan penghormatan biasa dengan tangan
kanan diangkat kearah pelipis kanan.
7)

Bersenjata Pistol mitraliur dan sejenis.


a)

Terhadap Perwira.
(1)
Berjalan
melenggang.
(2)

b)

dengan

langkah

biasa,

dengan

tidak

Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.

Terhadap Bintara ke bawah.


(1)
Berjalan
melenggang.
(2)

dengan

langkah

biasa,

dengan

Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.


10

tidak

8)
Bersenjata pedang ( tidak terhunus ). Menyampaikan penghormatan
biasa dengan tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan.
9)
Senjata senapan dan pedang dalam keadaan terhunus pada dasarnya
hanya untuk menyampaikan penghormatan, tidak untuk membalas
penghormatan
13.

Penghormatan Kebesaran Bersenjata ( Pasal 7 ).


a.

Bersenjata senapan.
1)

2)

Hormat senjata dengan sangkur terpasang disampaikan kepada :


a)

Jenasah dalam upacara kemiliteran.

b)

Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi.

c)

Lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam upacara resmi.

Hormat senjata tanpa sangkur terpasang disampaikan kepada :


a)
Lambang kesatuan ( Panji TNI, Panji-panji Angkatan, Pataka,
Dhuaja dan Tunggul).
b)

Panglima TNI.

c)

Kepala Staf Angkatan.

d)
Kas / Irjen TNI, Gubernur Lemhannas,
Operasional.
e)

Perwira tinggi.

f)

Panglima Daerah dan Pejabat TNI yang sederajat.

Pangkotama

b.
Bersenjata pistol mitraliur sejenis.
Penghormatan kebesaran seperti
penghormatan perorangan bersenjata pistol mitraliur biasa.
c.
Bersenjata senapan mesin ringan / Mortir ringan. Penghormatan kebesaran
melaksanakan seperti penghormatan perorangan bersenjata senapan mesin ringan /
mortir ringan biasa.
d.
Bersenjata pistol.
Penghormatan kebesaran pelaksanaannya seperti
penghormatan perorangan bersenjata pistol biasa,
e.

Bersenjata Pedang.
1)

Terhunus. Penghormatan kebesaran dengan hormat pedang.

2)
Tidak terhunus.
Penghormatan kebesaran pelaksanaannya seperti
penghormatan biasa ( tangan diangkat ke arah pelipis kanan ).
14.

Penghormatan Biasa sebagai Pengganti Penghormatan Kebesaran

( Pasal 8 ).
11

a.
Penghorrnatan kebesaran yang dikarenakan sesuatu hat tidak memungkinkan
untuk dilakukan oleh pihak bawahan, maka dapat diganti dengan penghormatan biasa
dengan ketentuan sebagal berikut :
1)
Sedang naik kuda/sepeda. Apabila seorang bawahan yang sedang naik
kuda/sepeda, menyampaikan penghormatan dengan BADAN DITEGAKKAN
DAN PANDANGAN MATA LURUS KEDEPAN dan memperlambat
kuda/sepedanya.
2)
Sedang menuntun kuda/sepeda. Apabila seorang bawahaan yang
sedang menuntun kuda/sepeda atau Iainnya menyampaikan penghormatan
dengan BADAN DITEGAKKAN sambil memalingkan kepalanya kearah
yang diberi hormat.
3)
Apabila ia karena sesuatu yang luar biasa hendak mendahului,
penghormatan dilakukan pada saat akan melewatinya dan selesal
penghormatan sesaat sesudah melewatinya.
4)
Seorang anggota Militer/ TNI yang bukan pengemudi duduk dalam
kendaraan dan jika dalam kendaraan itu terdapat seseorang yang memimpin
(yang tertua) yang lebih tinggi pangkatnya, maka hanya yang memimpin itu
yang menyampaikan penghormatan sedang lainnya hanya menegakkan badan
dan pandangan mata lurus kedepan.
5)
Apabila jaraknya leblh dan 15 Iangkah, maka pihak bawahan dapat
melakukan penghormatan biasa kepada atasan yang berhak menerima
penghormatan kebesaran.
15.

Penghormatan dalam keadaan Istimewa ( Pasal 9 ).


a.

Berkendaraan sepeda.
1)
Berhenti menginjak pedal (kedua kaki diam) kecuali kalau keadaan
tidak mengijinkan, menyampaikan penghormatan dengan MENEGAKKAN
BADAN dan memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
2)

b.

Kendaraan harus diperlambat jalannya.

Berkendaraan sepeda motor dan yang disamakan dengan itu.


1)
Anggota Militer / TNI yang berkendaraan sepeda motor atau yang
disamakan dengan itu, dibenarkan untuk tidak menyampaikan penghormatan
jika sekiranya hal itu membahayakan dirinya.
2)
Cukup menyampaikan penghormatan dengan MENEGAKKAN
BADAN tanpa memalingkan kepalanya kearah yang diberi hormat.

c.

Berkendaraan mobil / sejenis.


1)
Jika mengendarai sendiri, maka tetap mempertahankan jalannya
kendaraan dan menyampaikan penghormatan perorangan tanpa senjata, apabila
hal itu tidak akan mengakibatkan bahaya, kecuali untuk kendaraan berlapis
baja.
12

2)
Jika tidak mengendarai sendiri dan apabila hal ini tidak mengakibatkan
bahaya, maka harus menyampaikan penghormatan perorangan tanpa senjata
dengan MENEGAKKAN BADAN.
d.
Berkendaraan sepeda motor dan yang menerima penghormatan dengan
berkendaraan mobil dan sejenis.
1)
Kendaraan dalam keadaan berhenti, maka harus menyampaikan
penghormatan dengan MENEGAKKAN BADAN.
2)
Apabila menaiki kuda dalam kecepatan tinggi, maka harus diperlambat
secukupnya kemudian menyampaikan penghormatan perorangan.
16.

Evaluasi.
a.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan tanpa senjata dalam keadaan berhenti /
berdiri dengan menggunakan tutup kepala !
b.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan tanpa senjata dalam keadaan berhenti /
berdiri tanpa menggunakan tutup kepala !
c.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan disebelah
kiri badan kepada PA dan BA kebawah !
d.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan disebelah
kiri badan kepada PA dan BA kebawah !
e.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di pundak
KI / KA kepada PA dan BA kebawah !
f.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di sandang
kepada PA dan BA kebawah !
g.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di depan
dada kepada PA dan BA kebawah !
h.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata Pistol kepada PA
dan BA kebawah !
i.
Pada Penghormatan Kebesaran bersenjata dengan sangkur terpasang diberikan
kepada siapa saja ?
BAB IV
PENGHORMATAN ROMBONGAN / PASUKAN

17.
Umum.
Sebagai Prajurit untuk dapat menerapkan penghormatan dalam
kehidupan sehari-hari dimanapun berada dan bertugas, baik penghormatan perorangan
maupun penghormatan rombongan / pasukan dalam rangka mendukung tugas di satuan.
18.

Rombongan / Pasukan tidak Bersenjata ( Pasal 10 ).


a.
Penghormatan rombongan/pasukan yang tidak bersenjata didalam keadaan
berhenti dilakukan sebagai berikut :
13

1)
Rombongan/pasukan disiapkan terlebih dahulu dan menyampaikan
aba-aba HORMAT-GERAK, kepada semua atasan langsung atau mereka
yang berhak menerima penghormatan kebesaran.
2)
Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan secara
terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
3)

Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.

4)
Sedangkan bagi atasan lainnya penghormatan hanya diberikan oleh
Komandan Pasukan saja tanpa menyiapkan pasukannya.
b.
Penghormatan rombongan/pasukan yang tidak bersenjata dalam keadaan
berjalan dilakukan sebagai berikut:
1)

Terhadap:
a)

Panglima TNI.

b)

Kas Angkatan.

c)
Kas/Irjen TNI, Gubernur Lemhannas, Pangkotama Operasional
TNI, WAKASAD, Deputi. Irjen Angkatan.
d)

Lambang Kesatuan.

e)

Perwira Tinggi.

f)

Panglima Daerah dan pejabat TNI yang sederajat.

Komandan Pasukan memberikan aba-aba :


(1)

Langkah tegap = JALAN.

(2)
Kemudian menyampaikan penghormatan HORMAT
KANAN/KIRI = GERAK.
(3)
Rombongan Pasukan menyampaikan penghormatan
secara terpimpin dengan memalingkan kepala maksinial 45.
(4)
Sesudah rombongan/pasukan itu melewati yang diberi
hormat, maka penghormatan berakhir dengan diberikan aba-aba
TEGAK = GERAK dan LANGKAH BIASA = JALAN.
2)
Terhadap atasan langsung tingkat Kornandan Batalyon dan Komandan
Kompi berdiri sendiri atau pejabat yang sederajat keatas, terkecuali terhadap
yang tersebut dalani BAB I Pasal 4 ayat 3, Kornandan rombongan/pasukan
memberikan aba.aba:
a)

Langkah tegap = JALAN.

b)
Hanya
komandan
menyampaikan penghormatan.

rombongan/pasukan.

saja

yang

c)
Sesudah rombongan pasukan melewati yang diberihormat,
maka penghormatan berakhir dan diberikan aba-aba LANGKAH
BIASA = JALAN.
3)
Terhadap atasan Iainnya, hanya Komandan saja menyampaikan
penghormatan, sedangkan rombongan/pasukan tetap berjalan dengan langkah
biasa.
14

19.

Rombongan / Pasukan Bersenjata ( Pasal 11 ).


a.

Rombongan/Pasukan dalam keadaan berhenti.


1)
Penghormatan Pasukan dengan (senjata panjang) sangkur terpasang
untuk:
a)

Jenazah dalam Upacain Kemiliteran.

b)

Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dalam Upacara Resmi.

c)

Presiden / Wakil Presiden.

d)

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Resmi.

2)
Penghormatan Pasukan tanpa sangkur terpasang dilakukan sebagai
berikut :
a)
Rombongan/Pasukan
disiapkan
terlebih
dahulu
dan
menyampaikan aba-aba HORMAT = GERAK, kepada semua atasan
langsung atau mereka-mereka yang berhak menerima penghormatan
kebesaran.
b)
Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan
secara terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
c)

Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.

d)
Bagi atasan lainnya peaghormatan diberikan oleh Komandan
Pasukan tanpa menyiapkan Pasukannya.
b.

Rotmbongan/Pasukan dalam keadaan berjalan.


1)

Terhadap:
a)

Lambang Kesatuan

b)

Panglima TNI.

c)

Kepala Staf Angkatan.

d)
Kas/Irjen TNI, Gubernur Lemhannas, Panglima Kotama
Operasional TNII, WAKASAD, Deputi/Irjen Angkatan.
e)

Perwira Tinggi.

f)
Panglima Daerah dan Pejabat yang sederajat. Komandan
pasukan memberikan aba.aba:
(1)

Langkah tegap = JALAN.

(2)
Kemudian menyampaikan penghormatan HORMAT
KANAN/KIRI dengan memalingkan kepala maksimal 45.
(3)
Senjata dipundak kiri dan lengan kanan diajukan
setinggi pundak.
(4) Semua Komandan yang berpedang terhunus menyampaikan
HORMAT PEDANG.
15

(5)
Sesudah rombongan/pasukan itu melewati yang diberi
hormat, maka penghormatan berakhir dan diherikan aba-aba
TEGAK = GERAK dan kembali kelangkah biasa.
2)
Terhadap atasan lainnya, hanya Komandan rombongan/pasukan saja
yang memberikan penghormatan, sedangkan rombongan/pasukan berjalan
dalam langkah biasa. Apabila waktunya tidak mengijinkan untuk merubah cara
memegang pedang, maka cara melakukan penghormatan cukup dengan
memalingkan kepala sedang kedua lengan tidak melenggang.
3)
Apabila Dan Pasukan berpedang menenima penghormatan dan
bawahan maka untuk membalas penghormatan tersebut cukup dengan
menoleh/memalingkan kepala kepada yang memberi hormat tersebut dan
kedua lengan tidak melenggang.
20.

Rombongan / Pasukan Berkendaraan ( Pasal 12 ).


a.

Dalam keadaan berdirii.


1)

Berkendaraan sekoci.
a)
Bila sekoci dayung/bermotor bersandar dan atasan yang berhak
menerima penghormatan kebesaran melaluinya maka yang berada di
dalam sekoci mengambil sikap berdiri dan menghadap penuh serta
menyampaikan penghormatan.
b)
Dan apabila yang melaluinya itu atasan biasa, maka hanya
Komandan saja yang menyampaikan penghormatan.

2)

Berkendaraan mobil sejenis.


a)
Bila berkendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau Iebih atau yang
sejenis. Jika rombongan tidak merupakan rombongan yang terpimpin,
maka masing-masing menyampaikan penghormatan seperti biasa dan
menegakkan badannya terkecuali pengemudinya dibenarkan tidak
menyampaikan penghormatan.
b)
Bila merupakan rombongan/pasukan yang terpimpin maka
Komandan memberikan aba-aba DUDUK SlAP = GERAK kemudian
masing-masing menegakkan badannya dengan pandangan Lurus
kedepan, hanya Komandan saja menyampaikan penghormatan, setelah
selesai diberikan aba-aba ISTIRAHAT DITEMPAT = GJiRAK.

3)

Berkendaraan sepeda motor dan yang disamakan dengan itu:


a)
Bila rombongan tidak terpimpin,
menyampaikan penghormatan perorangan.

maka

masing-masing

b)
Bila merupakan rombongan/pasukan yang terpimpin maka
Komandan memberikan aba-aba DUDIJK SlAP = GERAK dengan
pandangan lurus kedepan, hanya Komandan saja menyampaikan
16

penghormatan perorangan, setelah


ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK.
4)

selesai

diberkan

aba-aba

Bersepeda.
a)
Bila rombongan tidak terpimpin maka masing-masing dalam
keadaan sikap sempurna menyampaikan penghormatan perorangan.
b)
Bila merupakan rombongan/pasukan yang terpimpin, maka
semua dalam keadaan sikap sempurna dengan pandangan lurus
kedepan, hanya Komandan saja menyampikan penghormatan
perorangan.

a.

Dalam keadaan berjalan.


1)

Berkendaraan sekoci.
a)
Bila sekoci bermotor sedang berlayar dan atasan yang berhak
menerima Penghormatan kebesaran melaluinya, kecepatannya
dikurangi, kemudian masing-masing menegakkan badannya dengan
pandangan penuh kedepan dan hanya Komandan saja yang
menyampaikan penghormatan.
b)
Bila sekoci dayung bertemu dengan atasan yang berhak
menerima penghormatan kebesaran, maka melakukan tegak dayung
dengan aba-aba TEGAK DAYUNG = GERAK, pendayungpendayung menegakkan badannya dengan pandangan lurus kedepan
dan Komandan saja yang menyampaikan penghormatan.
c)
Bila sekoci layar sedang berlayar dan angin mengizinkan, maka
tali-tali dikendorkan dan hanya Komandan saja yang menyampalkan
penghormatan, sedangkan anggota lainnya menegakkan badannya
dengan pandangan lurus kedepan.

2)

3)

Berkendaraan mobil dan sejenis.


a)

Sama dengan Pasal ini ayat 1 sub b 1).

b)

Sama dengan Pasal liii ayat 1 sub b 2).

Berkendaraan sepeda motor dan yang disamakan dengan itu.


a)

SamadenganPasaliniayat 1 sub c 1).

b)
Saina dengan Pasal ini ayat 1 sub c 2). dengan tambahan jika
sekiranya tidak akan membahayakan diri.
4)

Bersepeda.
a)
Bila rombongan tidak terpimpin, maka masing-masing berhenti
menginjak pedal (tidak mengayuh) dan masing-masing tetap duduk
menyampaikan penghormatan dan jika sekiranya tidak akan
membahayakan diri.
17

b)
Bila rombongan/pasukan yang terpimpin, maka masing-masing
berhenti menginjak pedal (tidak mengayuh) dan menegakkan badannya
dengan pandangan lurus kedepan, hanya Komandannya menyampaikan
penghormatan seperti dalam Pasal ini ayat 1 sub c 2).
21.

Pasukan sedang Berlatih / Bekerja ( Pasal 13 ).


a.
Terhadap atasan langsung. Pasukan disiapkan apabila keadaan memungkinkan,
hanya Komandan Pasukan menyampaikan penghormatan dan laporan.
b.
Terhadap lainnya. Pasukan tetap.berlatih hanya Komandan Pasukan saja yang
menyampaikan penghormatan.

22.

Pasukan sedang Beristirahat ( Pasal 14 ).


a.
Terhadap atasan langsung. Pasukan tetap beristirahat percakapan dihentikan,
hanya Komandan Pasukan menyampaikan penghormatan dan laporan.
b.
Terhadap atasan lainnya. Pasukan tetap beristirahat, hanya Komandan Pasukan
saja yang menyampaikan penghormatan.

23.

Penghormatan Antar Pasukan yang berjalan ( Pasal 15 ).


a.
Apabila dua Pasukan saling bertemu, maka kedua Pasukan tersebut harus
berjalan dengan LANGKAH TEGAP dan Komandan Pasukan yang lebib rendah
pangkatnya harus memberikan penghormatan (hanya Komandan Pasukan saja yang
menghormat) kepada Komandan Pasukan yang lebih tinggi pangkatnya.
b.
Apabila kedua Pasukan yang bertemu membawa Lambang Kesatuan yang
sama tingkatnya, dilakukan seperti yang tercantum dalam BAB III Pasal ini ayat 1.
c.
Jika hanya salah satu saja yang nembawa Lambang Kesatuan, maka pasukan
lainnya menyampaikan penghormatan secara Defile dan apabila keadaanjalan sempit
maka diberikan keutamaan bagi pasukan yang membawa Lambang Kesatuan untuk
terus berjalan berlaku juga apabila kedua pasukan itu bertemu dipersimpangan jalan.
d.
Dua Pasukan yang berjalan sama arahnya, dimana yang belakang akan
mendahuluinya, maka Komandan itu wajib menyampaikan maksudnya kepada
Komandan yang berjalan didepannva, dengan perantaraan Komandan yang paling
belakang dan pasukan yang berjalan didepannya, untuk meneruskan permintaan itu
kepada Konundan yang tcrtinggi daii Pasukan yang berjalan didepan.

24.

Penghormatan dalam Kesatrian / Kapal / markas dan lain-lain ( Pasal 16 ).


a.

Dalam ruangan biasa.

18

1)
Apabila atasan memasuki ruangan bawahan, maka bawahan yang
mengetahuinya lebih dahulu kedatangan atasan itu harus menarik perhatian
bawahan dengan ucapan SIAP, GERAK dan semua bawahan harus
mengambil sikap sempurna, yang tertua menghadap dan memberikan
penghormatan.
2)

Dalam keadaan tersebut diatas ini apabila atasan langsung memasuki


ruangan, maka ditambah dengan LAPORAN.

3)
Apabila dalam ruangan itu sudah ada atasannya yang lebih tinggi / tua
atau seorang atasan langsung yang sama pangkatnya, maka penghormatan
seperti tersebut dalam sub 1) dan 3) diatas tidak usah diberikan.
b.

Dalam ruangan makan.


1)
Bila atasan langsung memasuki ruangan makan bawahan, maka jaga
yang bertugas ditempat itu atau yang tertua memberikan aba-aba HENTIKAN
PERCAKAPAN, lalu menghormat dan laporan.
2)

c.

Makan dalam hal ini tetap dilanjutkan.

Dalam ruangan tidur.


1)
Bila seorang atasan memasuki ruangan tidur diluar waktu tidur / jam
tidur maka bagi mereka yang belum / tidak dan tidak dalam keadaan sakit
memberikan penghormatan seperti dalam pasal ini ayat a sub 1, 2 dan 3.
2)
Bila seorang atasan memasuki ruang tidur siang / malam hari pada jam
tidur maka hanya yang bertugas jaga dalam ruangan tidur itu menyampaikan
penghormatan terhadap atasan langsungnya ditambah dengan laporan, gerakan
dan suara perlahan sehingga tidak akan mengganggu yang sedang tidur.

d.

Dalam ruangan belajar.


1)
Bila atasan langsung memasuki ruangan dimana sedang berlangsung
suana pelajaran, maka guru pelatih yang sedang mengajar / melatih pada saat
itu harus menyiapkan Siswanya dengan aba-aba DUDUK SIAP, GERAK
bila Siswa dalam keadaan duduk dan aba-aba SIAP GERAK bila dalam
keadaan berdiri kemudian Guru / Pelatih menghadap atasan, menghormat dan
laporan.
2)

Atas izin atasan maka pelajaran dilanjutkan, setelah diistirahatkan.

3)
Pada saat atasan itu meninggalkan ruangan, maka semua Siswanya di
siapkan Guru / Pelatih menyampaikan laporan dan diakhiri penghormatan.
4)
Apabila dalam ruangan belajar ini sedang dilangsungkan ujian, dan
didatangi oleh atasan langsung, maka dengan tanpa menarik perhatian para
peserta ujian, Guru / Pelatih / pengawas ujian menghadap untuk laporan,
demikian juga pada waktu atasan langsung itu hendak meninggalkan ruangan.
19

e.

Dalam ruangan kerja atau lainnya.


1)
Apabila atasan memasuki ruangan kerja atau lainnya maka yang tertua
memberikan aba-aba HENTIKAN PERCAKAPAN dan menyampaikan
penghormatan sedang anggota lainnya tetap melanjutkan pekerjaan.
2)
Terhadap atasan langsung, maka yang tertua diantara mereka harus
menyampaikan laporan.

f.

Dalam ruang rapat / pertemuan.


1)
Untuk rapat dengan hadirin / undangan khusus anggota Militer / TNI
diatur secara protokoler oleh penyelenggara rapat, sebagai berikut
a)
Semua hadirin berdiri sikap sempurna atas pemberitahuan
protokol ketika pimpinan rapat memasuki ruangan rapat.
b)
Penghormatan hanya disampaikan oleh yang tertua diantara
hadirin pada saat mulai dan selesai rapat ketika menyampaikan laporan.
2)
Untuk rapat dengan hadirin dan undangan ( pejabat pemerintah, sipil )
diatur secara protokoler oleh penyelenggara rapat sebagai berikut :
a)
Semua hadirin Militer / TNI yang berpangkat lebih rendah dari
Perwira senior / pimpinan rapat berdiri sikap sempurna setelah ada
pemberitahuan protokol ketika pimpinan rapat tersebut memasuki
ruangan.
b)
Penghormatan hanya disampaikan oleh yang tertua diantara
hadirin dan saat mulai dan selesai rapat ketika menyampaikan laporan.

25.

Tata cara memasuki ruangan ( Pasal 17 ).


a.
Setiap anggota Militer / TNI yang berpakaian seragam harus membuka tutup
kepala sebelum ia memasuki sesuatu ruangan kerja dan ketika ia berada didalam
ruangan itu ( bukan ruangan atasan ).
b.
Diwaktu memasuki ruangan atau hendak menemui seorang yang sama sesama
pangkat atau kedudukan, maka tamu harus menyampaikan penghormatan terlebih
dahulu, dan sebelumnya mengetok pintu lebih dahulu atau mengikuti acara-acara
penerimaan tamu yang berlaku ditempat itu.
c.
Seorang bawahan yang hendak masuk kedalam ruangan atasan perlu
memperhatikan sebagai berikut :
1)
Tutup kepala dibuka diluar ruangan ditempatkan pada tempat yang
telah ditentukan.
2)

Ketok pintu dan setelah mendapat izin, mengucapkan MASUK .

3)
Langsung menghadap Komandan atasan berdiri lebih kurang 4 langkah
didepannya ( disesuaikan dengan keadaan ruangan ), menyampaikan
20

penghormatan tanpa tutup kepala, setelah selesai menghormat mengucapkan


MENGHADAP .
4)
Selesai menghadap mengambil sikap sempurna, mengucap
SELESAI, menyampaikan penghormatan dan langsung balik kanan
meninggalkan ruangan dengan catatan :
a)
Setelah mengetuk pintu tidak perlu menunggu jawaban /
perintah masuk apabila keadaan ruangan tidak memungkinkan ( ruang
kerja dengan banyak pejabat diruangan tersebut, ada gangguan suara
lain, pintu yang lebar dan sebagainya ).
b)
Difinisi ruangan.
Yang dimaksud dengan ruangan adalah
bangunan permanen / semi permanen merupakan lokasi kegiatan
pejabat / Siswa / TNI untuk melaksanakan tugas / fungsi sesuai dengan
ketentuan organisasi.

26.

Tata Cara memasuki Kapal ( Pasal 18 ).


a.
Semua anggota Militer/ TNI yang mengunjungi Kapal Perang pada siang han
harus menyampaikan penghormatan kepada Bendera Kebangsaan pada waktu tiba
digeladak melalui tangga kapal, baik dan arah darat maupun dan tempat lain.
b.
Penghormatan disampaikan pula kepada Perwira Jaga yang pangkatnya lebih
tinggi dan mereka yang memasuki kapal, setelah melakukan penghormatan kepada
Bendera Kebangsaan. Bagi atasan yang lebih tinggi pangkatnya dan Perwira Jaga
harus member tahukan kepada Perwira Jaga, apabila kehadirannya tidak ada
pemberitahuan terlebih dahulu.
c.
Pada saat akan meninggalkan kapal, penghorrnatan dilakukan digeladak
sebelum melalui tangga kapal.

27.

Evaluasi.
a.
Jelaskan penghormatan rombongan/pasukan tidak bersenjata dalam keadaan
berhenti !
b.
Jelaskan penghormatan rombongan/pasukan tidak bersenjata dalam keadaan
berjalan.
c.

Jelaskan penghormatan pasukan bersenjata dalam keadaaan berhenti !

d.

Jelaskan penghormatan pasukan bersenjata dalam keadaan berjalan !

e.
Jelaskan penghormatan pasukan sedang berlatih/berjalan terhadap atasan
langsung !
f.
Jelaskan cara penghormatan pasukan sedang beristirahat terhadap atasan
langsung !
g.

Jelaskan penghormatan antar pasukan yang sedang berjalan !


BAB V
21

CARA MENYAMPAIKAN DAN MENERIMA LAPORAN

28.
Umum.
Dilingkungan TNI AD kegiatan penghormatan bukan hanya untuk
menyampaikan penghargaan saja tetapi juga untuk kegiatan lain.
Untuk itu perlu adanya
pengetahuan / pelajaran yang diberikan mengenai tata cara menyampaikan dan menerima
laporan baik laporan perorangan maupun secara kelompok.
29.

Menyampaikan laporan perorangan ( Pasal 19 ).


a.
Apabila seorang bawahan melakukan sesuatu dan untuk itu harus
menyampaikan kepada Komandan atau atasannya, maka sebelum ia melaporkan
diharuskan melakukan tersebut dibawah ini :
1)
Pada waktu hendak memasuki ruangan kerja atasan maka apabila ia
membawa senjata, (terkecuali pistol dan pedang) terlebih dahulu harus
dititipkan atau disimpan ditempat yang dianggap aman, selanjutnya baru
dibenarkan untuk memasuki ruangan kerja dengan memperhatikan apa yang
tercantum didalam ketentuan tata cara memasuki ruangan (Bab III pasal 17).
2)
Setelah menghadap Komandan atasannya dalam jarak lebih kurang 4
( empat ) langkah atau disesuaikan dengan keadaan ruangan dan tempat, maka
ia mengambil sikap sempurna memberikan penghormatan dan mengucapkan
LAPOR, ( Sesuai isi laporan ) setelah menerima petunjuk ia mengambil
sikap sempurna dan mengucapkan SELESAI memberikan penghormatan
langsung balik kanan dan keluar ruangan.
b
Apabila laporan dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan dimaksud yang
berbeda maka pelaksanaan sebagai berikut :
1)

Sama dengan pasal ini ayat a sub 1) diatas.

2)
Setelah menghadap Komandan / atasannya dalam jarak kurang lebih 4
langkah, maka yang tertinggi / tertua pangkat atau jabatannya memberikan
aba-aba HORMAT, GERAK , pandangan semuannya tetap lurus kedepan.
Setelah dibalas, memberikan aba-aba TEGAK, GERAK, selanjutnya tetap
dalam keadaan sikap sempurna.
3)
Kemudian secara berturut-turut menyampaikan laporan atau
menyampaikan maksud dimulai dari orang yang berdiri disebelah kanan,tanpa
melakukan penghormatan lagi tapi cukup dengan memalingkan kepala kearah
Komandan/Atasan.
4)
Selesai laporan atau selesai menerima petunjuk-petunjuk dari
Komandan kemudian dibawah pimpinan yang tertinggi pangkat / jabatannya
memberikan aba-aba HORMAT, GERAK. Selanjutnya BALIK KANAN,
GERAK kemudian meninggalkan ruangan secara tertib.
c.
Bila laporan dilakukan oleh lebih satu orang dan maksud laporan atau yang
hendak dinyatakan itu sama, maka pelaksanaan sebagai berikut :
1)

Sama dengan pasal ini ayat a sub 1).


22

2)

Sama dengan pasal ini ayat b sub 2).

3)
Kemudian dalam laporan ini hanya yang tertinggi / tertua pangkat /
jabatannya saja yang memalingkan kepala dan melaporkan maksudnya.
4)
Selesai laporan atau selesai menerima petunjuk - petunjuk dari
Komandan memberikan aba-aba HORMAT, GERAK dan setelah dibalas
TEGAK, GERAK selanjutnya BALIK KANAN, GERAK kemudian
meninggalkan ruangan secara tertib.
30.

Menyampaikan laporan pasukan ( Pasal 20 ).


a.
Pada waktu pasukan dalam susunan baris berbaris yang dipimpin oleh seorang
Komandan hendak menyampaikan laporan kepada Komandan maka ditentukan
sebagai berikut :
1)
Komandan pasukan harus menyampaikan lebih dahulu penghormatan
pasukan kepada Komandan yang menerima laporan.
Komandan / atasan
penerima laporan membalas penghormatan pasukan dengan tetap menghadap
lurus ke depan.
2)
Setelah selesai penghormatan dan tegak kembali, pasukannya tetap
dalam keadaan sikap sempurna, maka Komandan pasukan datang menghadap
lebih kurang 6 langkah, atau tetap ditempat, selanjutnya menyampaikan
laporan tanpa menyampaikan penghormatan lagi.
3)
Selesai laporan, Komandan yang menerima laporan memberikan abaaba KEMBALI KE SAMPING BARISAN, KERJAKAN , pelapor
memberikan aba-aba : BALIK KANAN - GERAK, dan kembali ke samping
kanan pasukan.
Bila laporan itu disampaikan dari tempat, maka setelah
laporan dari seluruh Komandan pasukan, Komandan yang menerima laporan
memerintahkan
PARA KOMANDAN PASUKAN KE SAMPING
BARISAN, KERJAKAN , maka seluruh Komandan pasukan mengulangi
KESAMPING BARISAN, KERJAKAN, maka Komandan pasukan tanpa
penghormatan balik kanan dan menempatkan diri di samping kanan pasukan
masing-masing.
4)
Sebelum Komandan / atasan yang menerima laporan meninggalkan
pasukan, diakhiri dengan perintah : PARA KOMANDAN PASUKAN
SESUAIKAN RENCANA, KERJAKAN diakhiri dengan penghormatan
pasukan dengan aba-aba petunjuk dari Komandan pasukan tertua.
b.
Pada waktu pasukan dalam susunan baris berbaris, setiap pasukan yang
dipimpin oleh Komadan / atasannya maka ketentuannya sebagai berikut :
1)
Setelah ada perintah Laporan ( Apel dari Komandan atasannya ),
maka Komandan pasukan yang tertua memberi aba-aba petunjuk dan masingmasing komandan pasukan secara serentak menyerukan aba - aba peringatan,
diteruskan aba-aba pelaksanaan, menyampaikan penghormatan pasukan yang
disesuaikan menurut ketentuan dalam Bab II Pasal 5, 6 dan 7.
2)
Setelah penghormatan selesai, kemudian para Komandan pasukan
dengan mengambil jarak lebih kurang 6 langkah atau disesuaikan dengan
23

keadaan ruang / tempat di depan atasan yang akan menerima laporan, bersyaf
dengan mengambil antara satu sama lainnya satu lengan.
3)
Selanjutnya secara berturut-turut melaporkan keadaan pasukannya
masing-masing, dimulai dari sebelah kanan ke kiri. Setelah semuanya selesai
laporan atau Komandan / atasan yang mengambil apel memberikan perintah
KEMBALI KE SAMPING BARISAN, KERJAKAN Komandan pasukan
tertua beri aba-aba BALIK KANAN, GERAK , masing-masing Komandan
pasukan secara serentak melakukan gerakan BALIK KANAN dan kembali
ke samping kanan pasukan masing-masing.
4)
Sebelum Komandan / atasan yang menerima laporan meninggalkan
pasukan, diberikan penghormatan pasukan, dan sebelumnya melaksanakan
kegiatan sesuai Pasal ini ayat a. 4).
31.

Evaluasi.
a.
Jelaskan Cara menyampaikan laporan kepada Komandan / Atasan apabila lebih
dari satu orang !
b. Jelaskan cara menyampaikan laporan perorangan !
c.

Jelaskan cara laporan pasukan / rombongan !


BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN

32.

Evaluasi akhir pelajaran.


a.

Jelaskan pengertian dari PPM !

b.

Jelaskan maksud dan tujuan dari PPM !

c.

Jelaskan ketentuan umum dari PPM !

d.

Jelaskan macam penghormatan kebesaran !

e.

Jelaskan cara melakukan penghormatan Militer kebesaran !

f.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan tanpa senjata dalam keadaan berhenti /
berdiri dengan menggunakan tutup kepala !
g.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan disebelah
kiri badan kepada PA dan BA kebawah !
h.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan disebelah
kiri badan kepada PA dan BA kebawah !
i.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di pundak
KI / KA kepada PA dan BA kebawah !
j.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di sandang
kepada PA dan BA kebawah !
k.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata senapan di depan
dada kepada PA dan BA kebawah !
l.
Jelaskan cara Penghormatan perorangan dengan bersenjata Pistol kepada PA
dan BA kebawah !
24

m.
Pada Penghormatan Kebesaran bersenjata dengan sangkur terpasang diberikan
kepada siapa saja ?
n.
Pada Penghormatan Kebesaran bersenjata tanpa sangkur terpasang diberikan
kepada siapa saja ?
o.
Jelaskan penghormatan rombongan/pasukan tidak bersenjata dalam keadaan
berhenti !
p.
Jelaskan penghormatan rombongan/pasukan tidak bersenjata dalam keadaan
berjalan.
q.

Jelaskan penghormatan pasukan bersenjata dalam keadaaan berhenti !


RAHASIA
BAB VII
PE N UTU P

33.
Penutup.
Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan Prajurit Siswa dalam proses belajar mengajar tentang pelajaran PPM
pada Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Tahap I.

Komandan Resimen Induk,

Agus YR. Agustinus, S.H.


Kolonel Inf NRP 32259

25

Anda mungkin juga menyukai