Anda di halaman 1dari 16

RESIMEN MAHASISWA

869 SURYA CAKTI


IAIN TULUNGAGUNG

PPM / Peraturan Penghormatan Militer


PPM(Peraturan Penghormatan Militer)

• Suatu perwujudan penghargaan seseorang kepada orang lain


atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
Maksud dan Tujuan PPM
• Untuk melahirkan kedisiplinan tata terbit, terhadap ketentuan
dikalangan militer.
• Setiap anggota berhak memberikan penghormatan kepada
atasan
• Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat antara atasan
dan bawahan maupun rekan sejawat.
Macam-macam PPM
a. Penghormatan militer biasa
Penghoratan yang disampaikan kepada atasan dan rekan sejawat untuk
menumbuhkan ikatan jiwa korsa.
b. Penghormatan militer kebesaran
Penghormatan yang disampaikan kepada:
1) Bendera kebangsaan merah putih dalam upacara resmi
2) Presiden atau wakil presiden
3) Jenazah dalam upacara militer
4) Lagu kebangsaan indonesia raya dalam upacara resmi
5) Panglima tni
6) Lambang satuan( panji- panji tni, panji angkatan dan pataka)
7) Kepala staff angkatan
Tata Cara Melakukan Penghormatan Militer

1. Penghormatan Perorangan Tanpa Senjata


a. Bertutup kepala
• Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku
lima belas derajat serong ke depan kelima jari lurus dan rapat satu sama lain,
telapak kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan telunjuk
mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan.
• Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
• Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
• Jika selesai menghormat, maka lengan dikembalikan secara cepat kesikap
sempurna lagi.
b. Tidak bertutup kepala
• Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis
kanan siku-siku lima belas derajat serong kedepan kelima jari-
jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan serong ke bawah
dan ke kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis kanan.
• Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap
sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi
hormat.
• Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan
secara cepat kesikap sempurna lagi.
Seorangan anggota didalam keadaan berjalan memberi penghormatan sebagai berikut:

1. Bertutup Kepala
a. Apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak atasan maka pihak bawahan sesudah
menyingkir sedikit (memberi jalan kepada atasan tadi bila dipandang perlu), menyampaikan
penghormatan dengan tangan kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan, serta memalingkan
kepala maksimal 45 derajat ke arah yang diberi hormat.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang tetapi merapat di badan seperti dalam
keadaan sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan pada saat bawahan melihat atasan dalam jarak yang memungkinkan
dan selesai bila pihak atasan membalas atau melewatinya.
d. Diwaktu pihak bawahan hendak mendahului/melewati atasan maka penghormatan dilakukan
pada saat akan melewatinya dan selesai sesudah melewati lebih kurang 2 langkah.
e. Terhadap atasan langsung dimulai dari komandan batalyon/ komandan kompi berdiri sendiri/
pejabat yang sederajat, penghormatan dilaksanakan seperti penghormatan biasa (tidak perlu
berhenti).
2. Tidak Bertutup Kepala

a. Anggota Militer/TNI didalam keadaan berjalan maupun berhenti dan bertutup kepala/tanpa tutup kepala
oleh karena sesuatu hal dimana ia sedang memegang/membawa barang / benda yang tidak dapat
dipindahkan lebih dahulu ke tangan kirinya atau melepasnya, maka dalam keadaan berhenti/berjalan ia
mengambil sikap sempurna memalingkan/menganggukkan kepala.
b. Terhadap atasan yang berjalan lalu lalang atau mondar-mandir hanya disampaikan satu kali penghormatan.
c. Untuk anggota TNI yang berpakaian dinas baik memakai tutup kepala maupun tidak, pelaksanaan
penghormatan sama seperti memakai tutup kepala sesuai PPM sedangkan apabila berpakaian sipil/preman
maka penyampaian/ membalas penghormatan/membalas penghormatan hanya dengan mengambil sikap
sempurna tanpa menganggukkan kepala dan tanpa mengangkat tangan.
d. Setiap atasan yang menerima penghormatan dari bawahan baik didalam maupun diluar ruangan dimana
atasan tersebut dalam keadaan duduk dan berpakaian dinas maupun preman maka didalam membalas
penghormatan cukup dengan menegakkan badan saja atau tetap duduk siap.
e. Bagi anggota TNI dalam mobil yang berpakaian dinas wajib menyampaikan/membalas penghormatan
yang dilaksanakan oleh yang tertua dengan cara mengangkat tangan kearah pelipis kanan apabila keadaan
memungkinkan (tidak membahayakan) dan apabila keadaan tidak memungkinkan pelaksanaan
penghormatan cukup dengan cara menegakkan badan saja, sedangkan apabila berpakaian sipil/preman
penghormatan dilaksanakan dengan cara menegakkan badan pula
Seorang anggota dalam keadaan berhenti menyampaikan penghormatan biasa
sebagai berikut :

1.Bersenjata senapan disebelah kiri


a.Terhadap Perwira
1) Mengambil Sikap Sempurna
2) Melakukan “HORMAT SENJATA”.
b.Terhadap Bintara ke bawah
1) Mengambil sikap sempurna
2) Memalingkan/menganggukkan kepala ke arah yang diberikan
hormat.
2. Bersenjata dipundak kiri/kanan
a. Terhadap Perwira
1) Tetap dalam keadaan sikap sempurna.
2) Melakukan tegak senjata kemudian “HORMAT SENJATA
dan memalingkan kepala kearah yang diberi hormat
b. Terhadap Bintara Kebawah
1) Tetap dalam keadaan sikap sempurna
2) Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat
3. Bersenjata Senapan di Depan Dada
a. Terhadap Perwira
1) Mengambil sikap sempurna
2) Memalingkan/menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.
b. Terhadap Bintara Kebawah
1) Mengambil sikap sempurna
2) Memalingkan/menganggukkan kepala kearah yang
diberi hormat.
4. Penghormatan pasukan bersenjata atau tidak bersenjata penghormatan
rombongan/pasukan yang tidak bersenjata di dalam keadaan berhenti
dilakukan sebagai berikut :
a. Rombongan/pasukan di siapkan terlebih dahulu dan menyampaikan
aba-aba “ HORMAT = GERAK “ kepada semua atasan langsung atau
mereka yang berhak menerima penghormatan kebesaran.
b. Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan secara
terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
c. Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.
d. Sedangkan bagi atasan lainnya penghormatan hanya diberikan oleh
Komandan pasukan tanpa menyiapkan pasukannya.
5. Penghormatan rombongan/pasukan yang tidak bersenjata
dalam keadaan berjalan dilakukan sebagai berikut :
a. Terhadap atasan lainnya, hanya komandan rombongan/
pasukan saja yang memberikan penghormatan, sedangkan
rombongan/pasukan berjalan dalam langkah biasa. Apabila
waktunya tidak mengijinkan untuk merubah cara memegang
pedang, maka cara melakukan penghormatan cukup dengan
memalingkan kepala sedang kedua lengan tidak
melenggang.
6. Penghormatan rombongan/pasukan yang bersenjata di dalam
keadaan berhenti dilakukan sebagai berikut :
a. Rombongan/pasukan di siapkan terlebih dahulu dan
menyampaikan aba-aba “ HORMAT SENJATA = GERAK “
kepada semua atasan langsung atau mereka yang berhak
menerima penghormatan kebesaran.
b. Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan
secara terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang
diberi hormat.
c. Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.
7. Penghormatan rombongan/pasukan yang bersenjata dalam
keadaan berjalan dilakukan sebagai berikut :
a. Terhadap atasan lainnya, hanya Komandan Rombongan/
Pasukan saja yang memberikan penghormatan dengan
cara memalingkan kepala ke arah pemimpin, sedangkan
rombongan/pasukan berjalan dalam langkah biasa dan
kedua lengan tidak melenggang.
ADA YANG DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai