Anda di halaman 1dari 10

TATA LETAK (LAYOUT) DALAM DESAIN GRAFIS

(Prinsip, tips, jenis, elemen, grid, dan proses pembuatan layout)

Pengertian
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang
sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang.

-Latar Belakang-
Dalam pembuatan suatu desain, tentulah harus memperhatikan tata letak atau layoutnya supaya
yang melihat desain grafis tersebut mudah menerima informasi yang disampaikan. Serta membuat
mata nyaman ketika melihatnya.

-Maksud dan Tujuan-


Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif
dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

-Pembahasan-
1) Prinsip yang berhubungan dengan layout.
1. Kesederhanaan
Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia di dalam menerima
informasi. Secara insting manusia menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi.
Namun dalam penyederhanaan juga harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi itu akan
disampaikan.
2. Kontras
Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang
ingin disampaikan. Berikut ini tips yang dapat menarik perhatian terhadap pesan yang akan
disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilihkan huruf display

ERVANSYAH, S.KOM 1
yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam latar belakang, memperbesar bagian
tertentu yang ingin ditonjolkan.
3. Keseimbangan
Suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi. Keseimbangan dapat merupakan
keseimbangan yang formal, dengan susunan yang simetris. Susunan yang simetris mampu
memberi kesan yang formal, seimabang, dapat dipercaya dan mapan. Sebaliknya susunan yang
asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, energi serta pesan yang
tidak formal.
4. Keharmonisan
Maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen grafis yang
lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan elemen
grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu nama, stiker, poster
dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana untuk
tujuan apa desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-
masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain
sebagainya. Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan dalam memilih
warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif.
5. Stressing
Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk
memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah
kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis
memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan dijadikan
fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat pesan didalamnya
menjadi tidak efektif.

2) Tips mengenai layout dalam desain grafis


Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan mengenai layout dalam desain grafis :
1. Konsisten
Penerapan beberapa elemen (bentuk, teks maupun gambar) dalam sebuah layout adalah salah satu
rahasia jitu untuk membuat desain tampak profesional. misal, terlalu banyak jenis font akan
membuat layout kacau, tidak fokus, dan tidak sedap dipandang mata. Cukup lakukan pengecualian
pada bagian-bagian tertentu, seperti ketika ingin memberi ketegasan pada sebuah teks.
2. Pintar Dalam Memilih Font
Font adalah salah satu kunci penting dalam menyampaikan informasi dalam sebuah layout. Setiap
font memiliki sifat masing-masing dalam menyampaikan pesan. Pilihlah font yang sesuai tema.
Contoh, jika anda ingin membuat sebuah brosur yang berisi informasi tentang produk-produk

ERVANSYAH, S.KOM 2
teknologi, pilihlah font yang elegan, formal, dan terkesan mewah. Jangan menggunakan font
grunge atau font dengan bentuk ceria seperti yang biasa terdapat pada poster anak-anak.
3. Prioritas
Dalam setiap layout desain, tentu ada bagian tertentu yang akan jadi prioritas untuk ditonjolkan,
seperti judul maupun sub judul misalnya. Dalam hal ini, anda harus mampu memandu pembaca
visual ke dalam rentetan pesan yang anda tawarkan dalam desain. Anda pasti sering melihat bagian
layout seperti “DISKON 50%” atau “GARANSI SEUMUR HIDUP” yang terlihat menonjol pada
sebuah desain poster. Hal ini ditujukan oleh desainer untuk menarik perhatian pembaca. Ketika
pembaca (dari jauh) melihat dan tertarik untuk membaca detailnya, maka desainer telah berhasil
membimbing pembaca pada tahap itu.
4. Warna
Setiap warna mewakili sifat tertentu yang dapat mempengaruhi pembaca (silakan baca postingan
saya mengenai Psikologis warna dalam pemasaran). Berikanlah warna yang sesuai dengan tema.
Dan tentukan kapasitas warna desain anda. Jangan takut bermain dengan warna kontras, dalam hal
ini, saya sarankan untuk sering bereksperimen untuk menemukan warna yang sesuai.
5. Margin
Perhatikan margin atau batasan pada layout design anda. Berikan sedikit ruang yang cukup
sehingga desain terlihat rapi. Sebuah layout design yang bagus akan sekejap menjadi amatir hanya
karena kurang memperhatikan margin.
6. Desain Alternatif
Jangan langsung menghapus sebuah desain jika anda merasa kurang puas dengan hasilnya.
Cobalah untuk membuat opsi lain, biarkan yang sudah ada. Hal ini akan sangat membantu untuk
memperbandingkan dan mencari kesalahan pada setiap bagian layout.
7. Produksi
Pertimbangan terhadap produksi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Banyak kasus ditemui
dalam bagian produksi ketika desainer tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi
pada produksi, seperti pergeseran warna, margin yang terlalu sempit sehingga akan terpotong
ketika proses cutting, dll.
8. Print Test
Biasakanlah untuk melakukan tes print pada desain layout anda. Tes print berguna untuk melihat
kesalahan yang sulit ditemukan ketika kita melihat desain pada screen komputer.

ERVANSYAH, S.KOM 3
3) Jenis-Jenis layout

1. Mondrian

Jenis layout Mondrian mengacu pada bentuk kotak, landscape (horizontal) atau portrait
(vertikal). Pada jenis ini, setiap bidang akan sejajar dengan ruang presentasi yang berisi konten
informasi atau gambar untuk membentuk komposisi yang konseptual.
2. Circus

Layout ini tidak menerapkan desain layout standar, melainkan mengacu pada layout dengan
elemen yang tidak teratur (namun menghasilkan desain yang efektif).
3. Multiple

Sesuai dengan namanya, layout multiple dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam bentuk
yang sama seperti persegi panjang, persegi, kubus dan lainnya.

ERVANSYAH, S.KOM 4
4. Silhouette

Layout silhouette (siluet) mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang menyoroti bentuk
bayangan. Presentasi layout ini dapat berbentuk barisan teks, ilustrasi warna atau pembiasan
warna yang halus dengan teknik fotografi.

5. Big-Type

Layout jenis big-type menekankan gaya penggunaan font berukuran besar sehingga bisa menarik
perhatian audiens. Jenis ini biasa digunakan untuk membuat suatu judul atau desain poster.

ERVANSYAH, S.KOM 5
6. Alphabet-Inspired

Layout alphabet-inspired berfokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan yang tepat
sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Penggunaan kata-kata ini dimaksudkan
untuk menyampaikan cerita atau informasi.
Sementara itu beberapa jenis layout yang digunakan pada desain halaman website adalah:
 Static
 Liquid
 Adaptive
 Responsive
 Hybrid
Static

Halaman layout static (statis) sering disebut sebagai “layout fixed” karena menggunakan ukuran
halaman yang sudah ditetapkan dan tidak merubah ukuran lebar browser.

ERVANSYAH, S.KOM 6
Halaman website tradisional umumnya dibuat dengan model atau jenis ini hingga
berkembangnya responsive web design (RWD) pada tahun 2010.

Liquid

Layout liquid dibentuk dengan lebih relatif daripada layout static. Jenis ini akan membuat
tampilan website terlihat sama dan baik walaupun dibuka pada browser yang berbeda.
Lebar presentase layout bisa menyesuaikan layar browser pengguna atau pengunjung website.

Adaptive

Layout adaptive (adaptif) dibuat pada media CSS untuk mengenali lebar browser
kemudian memodifikasi layout sesuai dengan lebarnya. Jenis ini menggunakan unit fixed (tetap)
sama seperti layout static. Namun perbedaannya adalah ada beberapa lebar layout yang ditandai
dengan beberapa hal teknis tertentu.

ERVANSYAH, S.KOM 7
Responsive

Layout responsive (responsif) menggabungkan konsep layout liquid dan adaptive. Halaman
website dengan layout responsive umumnya disebut dengan layout yang mobile friendly dimana
layout dan desain akan menyesuaikan browser dan gadget (mobile) yang digunakan.
Bentuk dan lebar layout seketika akan berubah dan menyesuaikan secara otomatif ketika website
diakses dari gadget apa saja.

Hybrid

Jenis layout ini merupakan yang terpopuler di antara layout lainnya. Layout hybrid merupakan
campuran dari berbagai jenis layout berikut dengan konsep masing-masing.
Hal ini berarti, kemampuannya yang felksibel untuk menyesuaikan viewport browser hanya
sementara karena mempertahankan website yang membutuhkan strukstur fixed (tetap).

ERVANSYAH, S.KOM 8
Layout hybrid dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk merancang dan mengembangkan
layout.
4) Elemen-elemen layout
1. Header
2. Judul / head / heading / headline.
3. Deck/Blurb/Standfirt
4. Initial cap
5. Kotak/Box/Bingkai/Border/Frame
6. Artworks
7. Footer
8. Kicker/eyebrows
9. Callouts
10. Byline/Credit Line/ Writer’s credit
11. Caption
12. Foto
13. Sidebar
14. Point bullets
15. Information/grafhics/infogrhafics
16. Signature/mandatories
17. Nomor halaman/page number
18. Indent
19. Subjudul/subhead/crosshead
20. Pull quotes/liftouts
21. Isi/bodytext/bodycopy/copy/copytext
22. Running head/running headline/running title/running feet/runners

5) Grid pada layout


1. Grid System
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual
dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah
menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat
membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah
kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis
adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
2. The Golden Section
Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut
dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan
sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah. Membagi sebuah
garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang
dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh

ERVANSYAH, S.KOM 9
sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi. Proporsi agung juga dikenal dalam istilah
deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua
bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio
proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni,
huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55
89 144 233 377…
3. The symetrical grid
Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari
halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam.
Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang
dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran
halaman dengan proporsi 2:3.

ERVANSYAH, S.KOM 10

Anda mungkin juga menyukai